• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fee Based Income terhadap Laba Per Lembar Saham pada Bank - Bank Go Public Periode 2004 - 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Fee Based Income terhadap Laba Per Lembar Saham pada Bank - Bank Go Public Periode 2004 - 2008."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Kegiatan fee based operation yang dilakukan oleh industri perbankan menghasilkan alternatif pendapatan lain bagi bank yang disebut fee based income. Dewasa ini, bank semakin meningkatkan fee based income disamping pendapatan bunga. Fee based income yang digunakan dalam penelitian ini meliputi provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lain.

Laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba yang diterima pemilik saham atas satu lembar saham yang dimilikinya. Laba per lembar saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai baik buruknya suatu bank. Semakin besar laba bersih yang dimiliki suatu bank menyebabkan semakin tinggi laba per lembar saham bank yang tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh fee based income terhadap laba per lembar saham, dan seberapa besar pengaruh tersebut. Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 15 bank yang go public selama periode 2004 – 2008. Untuk menganalisis data digunakan analisis regresi berganda dengan variabel fee based income yang terdiri dari provisi dan komisi yang diterima selain pemberian kredit dan pendapatan lain sebagai variabel independen, dan laba per lembar saham sebagai variabel dependen.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil persamaan regresi berganda Y = 49,8 + 4,881 E-11 X1 + 1,290 E-10 X2. hasil uji hipotesis dengan taraf signifikansi 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh fee based income terhadap laba per lembar saham. Besarnya pengaruh fee based income secara semultan terhadap laba per lembar saham adalah 22,2%. Sedangkan sisanya sebesar 77,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain fee based income. Pengaruh fee based income terhadap laba per lembar saham sebesar 22,2% menunjukkan fee based income belum menjadi sumber laba utama bagi industri perbankan, namun fee based income terus ditingkatkan karena tingkat risiko yang dihadapi dalam bisnis fee based lebih kecil daripada risiko yang dihadapi dalam pemberian kredit atau kredit macet.

Kata kunci : fee based income, provisi dan komisi, pendapatan lain, laba per lembar saham

(2)

viii ABSTRACT

Fee-based operation activities conducted by the banking industry to produce other income alternatives to banks, called based income. Today, banks increase fee-based income in addition to interest income. Fee-fee-based income that is used in this study include the provision and commission received other than provision of loans and other income.

Earnings per share showed the profits received by the shareholders of one share owned. Earnings per share is one indicator used to assess the pros and cons of a bank. The greater the net profit of a bank owned by causing the higher earnings per share of these banks.

The purpose of this study was to determine whether there is influence of fee-based income to earnings per share, and how much influence it. In this study used a sample of 15 banks go public during the period from 2004 to 2008. To analyze the data used multiple regression analysis with a variable fee based income of provision and commission earned in addition to the provision of credit and other income as independent variables, and earnings per share as the dependent variable.

From the results of research conducted, the results obtained by multiple regression equation Y = 49.8 + 4.881 E-11 X1 + 1.290 E-10 X2. Results of hypothesis testing with a significance level of 0.05, indicating that there is influence of fee-based income to earnings per share. The amount of fee-based income effects are semultan to earnings per share is 22.2%. While the other 77.8% influenced by other factors in addition to fee-based income. The influence of fee-based income to earnings per share of 22.2% indicates fee-based income have become major profit source for the banking industry, but the fee-based income continued to increase because of the level of risk faced in fee-based business is smaller than the risks faced in providing credit or bad credit.

(3)

ix

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………...4

1.4Kegunaan Penelitian……….5

1.5Kerangka Pemikiran……….6

1.6Hipotesis………...8

1.7Langkah-langkah Penelitian……….……8

Bab II Landasan Teori………...10

2.2.4 Jasa-jasa Bank Lainnya………....18

2.3 Fee Based Income………...20

2.4 Laba Per Lembar Saham (Earning per Share)………...22

2.5 Hubungan Fee Based Income dengan Laba per Lembar Saham………25

(4)

x

3.1 Objek Penelitian……….27

3.2 Jenis Penelitian………...27

3.3 Rentang Waktu Penelitian………..27

3.4 Populasi dan Sampel………...28

3.5 Teknik Pengambilan Sampel………..28

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian………...29

3.7 Jenis Data………31

3.8 Teknik Pengumpulan Data……….31

3.9 Teknik Analisis Data………...31

3.9.1 Analisis Regresi Berganda………...31

3.9.2 Pengujian Hipotesis………...32

3.9.3 Menghitung Besarnya Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen………...34

Bab IV Hasil dan Pembahasan………...36

4.1 Analistik Statistik Pengaruh Fee Based Income terhadap Earning Per Share periode 2004-2008………...36

4.1.1 Persamaan Regresi Berganda………..36

4.1.2 Pengujian Hipotesis……….37

4.1.3 Koefisien Determinasi………...39

4.2 Pembahasan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Fee Based Income terhadap Earning Per Share periode 2004-2008………...40

Bab V Kesimpulan Dan Saran………..42

5.1 Kesimpulan……….42

5.2 Saran………...43

Daftar Pustaka………..45

Lampiran………...47

(5)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Bank Sampel...29

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel...30

Tabel 4.1 Regresi Berganda Antara X1 dan X2 Terhadap Y...36

Tabel 4.2 Pengujian Hipotesis (ANOVA)...38

(6)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Provisi dan Komisi, Pendapatan Lain, dan Laba Per Lembar Saham Bank – bank Go Public Periode 2004 – 2008

(7)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bank adalah suatu badan usaha yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai penyimpanan benda berharga, membiayai perusahaan, dll (Abdurrachman, 1998 : 1). Dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat dilakukan bank dengan mengembangkan berbagai produk dan jasa perbankan. Produk perbankan yang dikembangkan berupa produk penyimpanan dana (dalam bentuk tabungan, deposito, giro) maupun peminjaman dana dalam bentuk kredit. Dan jasa berupa transfer, inkaso, referensi, dll. Jasa perbankan tersebut diciptakan untuk melayani kebutuhan nasabah dan menambah pendapatan bank dari perolehan provisi (untuk kredit) dan komisi yang dibebankan pada setiap pengguna jasa perbankan.

(8)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

bank harus mencari alternatif untuk membiayai kegiatan operasional serta memperoleh laba.

Alternatif lain untuk melakukan usaha selain memberikan kredit pada debitur dapat dilakukan dengan melakukan fee based operation. Kegiatan fee based operation ini menghasilkan pendapatan yang disebut fee based income. Semakin berkembangnya kegiatan fee based operation membuat fee based income menjadi alternatif sumber pendapatan bank yang berpotensi baik di masa mendatang.

Bank Indonesia menghimbau industri perbankan untuk memperbesar porsi pendapatan non bunga, atau fee based income. Selama ini laba suatu bank masih didominasi oleh pendapatan bunga. Sedangkan bunga pinjaman yang semakin tinggi menyebabkan banyak debitur kesulitan dalam melakukan pengembalian pinjaman. Hal ini mendorong bank untuk menurunkan cost of loanable fund, sehingga bank bisa memberikan kredit dengan lebih murah. Atau bank dapat meningkatkan fee based income untuk meningkatkan pendapatan dan laba bank (Swaray, 2008).

Kredit bank saat ini bersaing dengan obligasi korporasi di pasar. “Ini menjadi tantangan bagi bank untuk segera men-switching dari interest income ke fee based income, sehingga bunga menjadi lebih rendah” (Prasetiantono, 2008).

(9)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

bahkan menargetkan peningkatan kontribusi pendapatan dari fee based income sebesar 20%. Selain itu, peningkatan laba bersih BCA pada triwulan III tahun 2007 sebesar 7,7% didorong oleh peningkatan fee based income (Sutijoso, 2008).

Penelitian sebelumnya pada tahun 1999 dilakukan oleh Mangunsong dan Marpaung dengan mengambil sampel Bank NISP menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara fee based income terhadap laba per lembar saham. Penelitian tersebut dilakukan hanya menggunakan satu bank sehingga hasil penelitiannya tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menyempurnakan penelitian terdahulu dengan menggunakan sampel bank - bank yang go public sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan.

Unsur – unsur fee based income dalam laporan laba rugi meliputi pos – pos pendapatan provisi dan komisi, pendapatan dari transaksi valuta asing, dan pendapat operasional lainnya diluar penyaluran kredit. Semakin meningkatnya pendapatan fee based income akan meningkatkan laba bersih bank tersebut. Dan dengan bertambahnya laba bersih suatu bank, maka akan meningkatkan laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham berupa laba per lembar saham atau earning per share. Pertumbuhan laba per lembar saham (earning per share) merupakan salah satu indikator yang cukup diterima investor secara umum untuk menilai baik tidaknya suatu perusahaan selain dari tingkat laba. Banyak investor tertarik membeli saham suatu perusahaan apabila melihat laba per lembar saham suatu perusahaan tinggi.

(10)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

menjadi indikator penilaian bank yang dilakukan oleh investor. Informasi ini memberikan kontribusi bagi industri perbankan dalam memilih fee based income sebagai alternatif pendapatan di samping interest spread guna memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang tercapai melalui peningkatan laba per lembar saham (earning per share).

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah fee based income berpengaruh terhadap laba per lembar saham pada bank bank yang go public periode 2004 - 2008?

2. Berapakah besarnya pengaruh fee based income terhadap laba per lembar saham pada bank – bank yang go public periode 2004 - 2008?

1.3. Maksud dan Tujuan

Sehubungan dengan masalah yang telah diidentifikasi di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah fee based income berpengaruh terhadap laba per lembar saham pada bank – bank yang go public periode 2004 – 2008.

(11)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yang terkait, antara lain :

1. Industri Perbankan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan para pengelola industri perbankan mengenai pengaruh fee based income terhadap laba per lembar saham, dan memberikan gambaran secara lebih jelas bagaimana kegiatan fee based operation dapat bermanfaat bagi bank terkait hubungannya dengan perhitungan laba per lembar saham.

Di samping itu, dengan adanya penelitian ini, pihak manajemen dapat memperoleh masukan berupa alternatif saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usahanya untuk meningkatkan kegiatan fee based operation sehingga meningkatkan pendapatan bank itu sendiri yang berpengaruh untuk meningkatkan laba per lembar saham.

2. Praktisi dan Akademisi

(12)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

1.5. Rerangka Pemikiran

Risiko kredit macet yang dihadapi bank, menyebabkan bank – bank berusaha meminimalkan risiko dalam memberikan kredit pada debitur. Keadaan ini menuntut bank – bank untuk mencari alternatif pendapatan lain, salah satunya pendapatan melalui fee based income. Fee Based Income merupakan pendapatan bank dari jasa atau produk yang ditawarkan bank yang tidak berdasarkan perbedaan tingkat suku bunga (interest spread) dalam perhitungan keuntungannya, atau jasa-jasa yang tidak termasuk dalam mekanisme sumber dan penempatan dana bank. Fee based income disusun sebagai bagian dari ”pendapatan dan beban lainnya” dengan pos – pos provisi dan komisi yang

diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lain. Selain meliputi provisi, komisi, pendapatan valuta asing, dan pendapatan operasional lainnya, kegiatan fee based income mempunyai cakupan yang luas dan beragam, mulai dari penyewaan safe deposit box sampai pengelolaan dana pensiun, cash management dan penjualan commercial paper. Usaha bank untuk meningkatkan fee based income tidak terlepas dari usaha bank untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba serta memajukan dirinya atau untuk meningkatkan prestasinya.

Sesuai dengan yang tercantum dalam format laporan rugi laba standar yang terbaru menurut PSAK No. 31, fee based income disusun sebagai bagian dari ”pendapatan operasional lainnya” dengan pos provisi dan komisi yang diterima selain

(13)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

dengan membagi net income after tax dengan jumlah saham yang beredar (Ang. R (1997 :22)).

Fee based income dapat meningkatkan pendapatan maupun laba sektor perbankan. Semakin banyaknya lembaga keuangan lain yang juga berperan sebagai lembaga pembiayaan, menyebabkan bank tidak harus selalu menggantungkan keuntungannya pada pemberian kredit saja. Fee Based Income merupakan usaha perbankan yang jika dikelola dengan baik akan memberikan tingkat keuntungan yang besar.

Salah satu indikator untuk menilai baik buruknya suatu badan usaha adalah laba per lembar saham (earnings per share). Earning per share berguna untuk membandingkan laba dari berbagai satuan usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba setiap waktu saat terjadi perubahan struktur modal.

(14)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8

Fee based income merupakan komponen yang mempengaruhi jumlah total pendapatan bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fee based income sebagai salah satu alternatif pendapatan pada sektor perbankan terhadap laba per lembar saham bank - bank go public selama tahun 2004 - 2008.

1.6. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran diatas, penulis dapat mengambil hipotesis penelitian sebagai berikut : Fee based income yang meliputi provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lain berpengaruh positif terhadap laba per lembar saham bank - bank go public periode 2004 - 2008.

1.7. Langkah – Langkah Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, akan dilakukan langkah – langkah penelitian sebagai berikut :

- Menentukan sampel penelitian dari populasi yang ada dengan metode purposive sampling.

- Mengumpulkan data berupa laporan rugi laba bank – bank yang menjadi sampel penelitian.

(15)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 9

- Melakukan uji regresi untuk mengetahui variabel – variabel yang berpengaruh positif terhadap laba per lembar saham, serta melihat besarnya pengaruh antara fee based income yang terdiri dari provisi dan komisi yang diterima selain dari pendapatan kredit dan pendapatan lain terhadap laba per lembar saham.

(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab – bab sebelumnya khususnya perhitungan dalam bab IV, maka dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut :

1. Perhitungan komisi dan provisi yang diterima selain dari pemberian kreditdan pendapatan lain mempunyai pola hubungan yang linier terhadap laba per lembar saham. Persamaan regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut :

Y = 49,8 + 4,881 E-11 X1 + 1,290 E-10 X2

Persamaan tersebut memiliki arti jika variabel provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lain = 0, maka laba per lembar saham akan menjadi sebesar 49,8. Jika provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit mengalami peningkatan sebesar satu point sementara pendapatan lain dianggap tetap, maka laba per lembar saham akan meningkat sebesar 4,881 E-11. Dan jika pendapatan lain mengalami peningkatan sebesar satu point sementara provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dianggap tetap , maka laba per lembar saham akan meningkat sebesar 1,290 E-10.

(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 43

laba per lembar saham ditunjukkan oleh nilai adjusted R square yaitu sebesar 0,222. Nilai ini menunjukkan fee based income berpengaruh terhadap laba per lembar saham sebesar 22,2%, sedangkan sisanya sebesar 77,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain fee based income. Artinya, walaupun memiliki pengaruh, tetapi fee based income belum dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba per lembar saham. Selain karena porsi pendapatannya yang masih sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan utamanya, dan dalam dunia perbankan saat ini, fee based income belum menjadi sumber pendapatan utama.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Meskipun hasil penelitian menunjukkan pengaruh antara variabel fee based income yang meliputi provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lain tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba per lembar saham, namun sebaiknya bank tetap melakukan usaha untuk terus meningkatkan fee based income karena fee based income merupakan salah satu cara untuk meningkatkan laba bank dengan tingkat risiko yang lebih kecil daripada risiko pemberian kredit.

(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 44

kegiatan fee based operation semakin mudah dilakukan dan diterapkan dalam hubungan dengan masyarakat. Pandangan dan perencanaan yang jauh ke depan akan sangat membantu untuk mengembangkan berbagai jasa layanan keuangan baru yang dapat diberikan kepada para nasabahnya.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 45

DAFTAR PUSTAKA

Candiasa, I Made. 2004. Analisis Butir Disertai Aplikasi dengan SPSS. Singaraja : Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja.

Dajan, A. 1991. Pengantar Matode Statistik. Jakarta : LP3ES

Djauharotun. 2005. Pengaruh EPS dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEJ. Skrispsi Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ekonomi. Universitas negeri Semarang.

InfoBankNews.com, 08 May 2007, “Fee Based Income Bank Asing Masih Leading”.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cetakan keenam. Edisi Baru/Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mangunsong, Soddin, dan Elyzabeth I. Marpaung. 2001.Pengarug Fee Based Income Terhadap Laba Per Lembar Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi, November 2001, Vol. 1 No. 1.

Nanang, M.Husni. 2008. Bank Genjot Fee Based Income. Inilah.com, 4 Maret 2008 diakses dari http://www.google.com.

Surya Online, Wednesday 19 September 2007, “Strategi Meningkatkan Fee Based Income”

Sof/Fan. 2008. Bank Perlu Kerek Fee Based Income. Harian Jawa Pos, Senin, 10 Maret 2008 diakses dari http://www.jawapos.com.

(20)

Universitas Kristen Maranatha 46

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Susilo, Y.Sri, Triandanu Sigit & A. Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta.

Wahid Sulaiman. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. ANDI. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan laporan akhir ini, penulis memfokuskan pada pembahasan analisis sumber dan penggunaan modal kerja dengan indikator penilaian menggunakan analisis

Setiap kategori leksikal seperti N,V,A, dan P, yang di dalam teori ini disimbolkan dengan X, dibentuk oleh sebuah komplemen, keterangan, dan spesifier, maka komplemen

Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberikan.. informasi, memberikan kesadaran

Program Cepat Tanggap Bencana Danamon Peduli telah memberikan bantuan kepada berbagai bencana yang terjadi di Indonesia dengan dukungan sejumlah 365 relawan yang terdiri

Terdapat korelasi yang baik antara JLT dan jumlah CD4 pada pasien terinfeksi HIV dan tidak terdapat penurunan korelasi antara JLT dengan jumlah CD4 pasien terinfeksi

Kapasitas Produksi : kapasitas produksi Polimer Emulsi (bahan cat, bahan pembuat textile, lem kertas) ± 5.000 ton/thn, Unsaturated Polyester Resin (bahan pelapis,

pasal yang memberikan hak dan pasal-pasal yang mengatur tata cara pengajuan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh Parpol sebagai bertentangan dengan UUD

Ibu Ipop Sjarifah, Dra., M.Si, selaku Ketua Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku pembimbing II yang telah