Analisis Mengenai Hate Speech (Ujaran Kebencian) Yang Berindikasi Adanya Penghinaan Dalam Perspektif Hukum Pidana.
Teks penuh
Dokumen terkait
PENGARUH LITERASI MEDIA PENGGEMAR IDOL K-POP DI INDONESIA DALAM MERESPON UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH ) DI MEDIA SOSIAL merupakan hasil karya saya sendiri bukan plagiat
antara lain; Hate Speech ditinjau dari perspektif Netiquette , Hate Speech dalam perspektif Aspek Hukum (UU No.11/2008 tentang ITE), dan Hate Speech dalam perspektif
Sedangkan dalam perspektif critical race theory , ujaran kebencian (hate speech) tidak boleh dilakukan karena tindakan ini menimbulkan gangguan fisik, psikis, sosiologis,
Sedangkan unsur dari perbuatan hoax dan ujaran kebencian termasuk dalam kategori sifat melawan hukum yang mana dalam hukum pidana juga dibenarkan hal tersebut
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan hukum pidana dalam tindak pidana ujaran kebencian di media sosial menggunakan peraturan perundang-undangan yang
Yang pertama adalah adanya salah kaprah pemahaman yang membatasi pidana ujaran kebencian pada penodaan/penistaan (blasphemy) yang dipahami sebagai penyimpangan terhadap
Kata Kunci: Tindak Pidana, Penyebar Ujaran Kebencian, Media Sosial, UU ITE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab pidana pelaku ujaran kebencian melalui media social
No 1 2013: 163-172 Iqbal Kamalludin Barda Nawawi Arief, “Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Tentang Penanggulangan Tindak Pidana Penyebar Ujaran Kebencian Hate Speech Di Dunia Maya” LAW