• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MODUL MNEMONIC (MODUL INGATAN) DALAM PEMBELAJARAN PROGRAM PAKET C UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN MODUL MNEMONIC (MODUL INGATAN) DALAM PEMBELAJARAN PROGRAM PAKET C UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN ... iii

ABSTRAKS ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah... 8

D. Pertanyaan Penelitian ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Variabel Penelitian ... 11

H. Definisi Operasional... 12

I. Asumsi ... 14

J. Hipotesis ... 16

BAB II KAJIAN TEORETIS A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 17

1. Konsep Belajar ... 17

2. Konsep Pembelajaran ... 19

B. Hakikat Program Paket C ... 26

1. Pengertian Program Paket C ... 26

2. Tujuan Program Paket C ... 27

3. Fungsi Program Paket C ... 29

4. Sasaran Program Paket C ... 29

5. Bentuk dan Proses Belajar Program Paket C ... 30

6. Pelaksanaan Program Paket C ... 30

7. Tutor dan Fasilitator Program Paket C... 35

(2)

ii

C. Hakikat Modul Mnemonic ... 37

1. Pengertian Modul ... 37

2. Ciri-Ciri Pembelajaran Modul ... 40

3. Prinsip-Prinsip Penyusunan Modul ... 41

4. Komponen-Komponen Modul ... 42

5. Cara Mempelajari Modul ... 43

6. Pengertian dan Tujuan Mnemonic ... 44

7. Tahapan Belajar dengan Mnemonic... 47

8. Mnemonic dalam Pelajaran IPS ... 49

9. Pengertian Modul Mnemonic ... 49

D. Hakikat Hasil Belajar ... 50

1. Pengertian Hasil Belajar ... 50

2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 51

3. Hasil Belajar Kognitif ... 52

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 57

B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 59

C. Instrumen Penelitian ... 61

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ... 63

E. Prosedur Penelitian ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Pra Penelitian ... 68

1. Penentuan Lokasi Penelitian ... 68

2. Penentuan Subjek Penelitian ... 71

3. Bimbingan Teknis Tutor dan warga Belajar ... 73

B. Deskripsi hasil Penelitian ... 74

1. Pendapat Warga Belajar terhadap Pembelajaran dengan Modul Mnemonic ... 75

2. Pendapat Tutor terhadap Pembelajaran dengan Modul Mnemonic ... 83

3. Efektivitas Pembelajaran dengan Modul Mnemonic untuk Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar Paket C pada Pelajaran Ekonomi ... 84

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

1. Pendapat Warga Belajar terhadap Pembelajaran denganModul Mnemonic ... 90

(3)

iii

3. Efektivitas Pembelajaran dengan Modul Mnemonic untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Warga Belajar Paket C pada Pelajaran Ekonomi ... 95

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Hasil Penelitian ... 105

B. Rekomendasi ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 111

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 114

(4)

iv

[image:4.595.114.525.201.631.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Pola Pembelajaran Tradisional (Sudjana & Rivai, 2007 : 110) ... 22 2.2 Pola Pembelajaran Dibantu Media (Sudjana & Rivai, 2007 : 110)... 22 2.3 Pola Instruksional yang merupakan Tanggung Jawab Bersama antara

(5)

v

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Fungsi Dua Belahan Otak Kanan dan Kiri ... 46

4.1 Minat terhadap Pembelajaran dengan Modul Mnemonic ... 75

4.2 Pendapat warga Belajar tentang Perbandingan Pembelajaran Modul Mnemonic dengan Pembelajaran sebelumnya ... 77

4.3 Pendapat warga Belajar tentang Pembelajaran dengan Modul Mnemonic dalam meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar ... 78

4.4. Pendapat Warga Belajar tentang Pembelajaran dengan Modul Mnemonic dalam membantu mempermudah penguasaan materi pelajaran ... 79

4.5 Harapan Warga Belajar tentang Pembelajaran . Modul Mnemonic pada masa yang akan datang ... 81

4.6 Data Skor hasil Pretes, postes dan Gain ... 85

4.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 86

4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Varians ... 87

[image:5.595.110.527.199.635.2]
(6)

vi

[image:6.595.113.529.197.646.2]

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Minat terhadap Pembelajaran dengan Modul Mnemonic ... 76 4.2 Pendapat warga Belajar tentang Perbandingan Pembelajaran Modul

Mnemonic dengan Pembelajaran sebelumnya ... 77 4.3 Pendapat warga Belajar tentang Pembelajaran dengan Modul Mnemonic

dalam meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar ... 79 4.4. Pendapat Warga Belajar tentang Pembelajaran dengan Modul Mnemonic

dalam membantu mempermudah penguasaan materi pelajaran ... 80 4.5 Harapan Warga Belajar tentang Pembelajaran . Modul Mnemonic pada masa

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 SK Direktur PPS UPI tentang Pembimbing Penulisan Tesis ... 115

Lampiran 2 Surat izin melakukan penelitian ... 117

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian dari PKBM Karya Mandiri ... 118

Lampiran 4 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 119

Lampiran 5 Modul Mnemonic yang digunakan dalam Penelitian ... 121

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 148

Lampiran 7 Angket Respon Warga Belajar ... 150

Lampiran 8 Angket Tanggapan Tutor ... 152

Lampiran 9 Soal Pretest dan Postest ... 154

Lampiran 10 Tabel Rangkuman Validitas Instrumen ... 157

Lampiran 11 Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas KE ... 158

Lampiran 12 Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas KK ... 159

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan sumber daya manusia pada suatu bangsa tidak semudah

orang membalikan telapak tangan. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan,

dan salah satu faktornya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan

yang dapat memberikan perubahan pada kualitas sumber daya manusia ini pun

perlu mempertimbangkan aspek jumlah dari sumber daya manusianya juga aspek

penyebaran atau lokasi dimana sumberdaya manusia itu berada. Kedua aspek ini

sangat penting berpengaruh dalam menentukan strategi pendidikan yang perlu

dilakukan. Dengan demikian kita dapat membuat prioritas dalam menyusun

rencana pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ini.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia sudah saatnya untuk

diwujudkan sesegera mungkin, agar pembangunan ekonomi dan sosial bangsa ini

dapat meningkat dengan cepat. Konsep ini mengupayakan adanya suatu

persentase penduduk dengan tingkat pendidikan tertentu yang harus disiapkan

oleh pemerintah,agar pendapatan dan pembangunan masyarakat dapat lebih tinggi

dari apa yang telah dicapai saat ini.

Salah satu persiapan yang perlu dilakukan pemerintah dalam bidang

pendidikan adalah menyiapkan penyelenggara-penyelenggara pendidikan dari

mulai tingkat dasar sampai menengah sesuai dengan standar nasional. Standar

(9)

dimanapun memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dan setiap warga

masyarakat yang masih belum terlayani, dapat memperoleh pendidikan yang

layak sesuai isi Undang-Undang Pendidikan nomor 20 tahun 2003.

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan mutu

sumber daya manusia. Oleh karena itu selayaknya pemerintah perlu

mengusahakan peningkatan pembangunan pendidikan, baik melalui jalur formal

maupun jalur Nonformal dan jalur Informal. Pemerataan pendidikan ini dilakukan

melalui jalur nonformal, diantaranya adalah program pendidikan dasar 9 tahun,

yang salah satu pelaksanaannya dilakukan melalui pendidikan program

kesetaraan.

Ketentuan program kesetaraan ini bermakna sepadan dalam ukuran,

pengaruh, fungsi dan kedudukan sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 3 bahwa :

Hasil Pendidikan Nasional dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan acuan Standar Nasional Pendidikan “.

Lulusan program Paket A berhak mendapat ijazah dan diakui setara

dengan ijazah SD, lulusan program Paket B berhak mendapat ijazah dan diakui

setara dengan SMP, dan lulusan Paket C berhak mendapat ijazah dan diakui setara

dengan ijazah SMA. Program kesetaraan diluncurkan karena sampai saat ini

masih ada warga masyarakat yang karena faktor ekonomi, geografi, sosial, dan

faktor lainnya, tidak atau belum dapat mengikuti pendidikan di sekolah.

Penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan melalui jalur nonformal

(10)

dalam keluwesan berkenaan dengan waktu dan lama belajar, usia peserta didik,

program belajar dan cara penyelenggaraan serta cara penilaian hasil belajar.

Program kesetaraan dilaksanakan untuk mewujudkan percepatan

penuntasan wajib belajar pendidikan dasar dan mewujudkan suatu masyarakat

Indonesia yang terdidik minimal memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar

yang esensial. Kemampuan dasar ini diharapkan dapat digunakan para lulusannya

untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi atau dapat dijadikan

bekal untuk menjalani hidup menghadapi kehidupan dalam masyarakat. Karena

itu penyelenggaraan program kesetaraan ini tidak hanya mencapai target angka

partisipasi secara maksimal, namun untuk memperbaiki kualitas pendidikan

dasarnya pula.

Karakteristik sasaran atau warga belajar pendidikan luar sekolah pada

setiap satuan Pendidikan non formal berlainan. Sasaran dalam studi yang akan

dilakukan adalah pendidikan kesetaraan program paket C. Pada program paket C

sasarannya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu usia anak (15-18 tahun) dan usia

dewasa . Kelompok pertama, adalah anak-anak yang putus sekolah (drop out) dan

putus lanjut dari sekolah menengah pertama atau tsanawiyah yang masih masuk

pada usia anak. Selain itu pada umumnya kelompok sasaran usia anak ini tidak

mampu melanjutkan pendidikannya karena factor ekonomi yang kurang mampu

dari orang tua mereka dan tingkat kesadaran pentingnya pendidikan pun bagi

mereka belum dipahami oleh orang tua mereka. Kelompok kedua adalah sasaran

(11)

waktu dan kesempatan maka mereka tidak dapat melanjutkan dan menyelesaikan

pendidikannya.

Pada umumnya sasaran usia dewasa yang mengikuti program paket C

disebabkan kebutuhan atau tuntutan dari tempat mereka bekerja, sehingga

motivasi mereka pada umumnya hanya ingin mendapatkan ijazahnya saja. Selain

itu sasaran kesetaraan ini adalah warga masyarakat yang putus sekolah dan putus

lanjut, juga mereka yang tidak dapat sekolah karena faktor ekonomi (kaum miskin

perkotaan, petani dan nelayan); faktor geografi (mereka yang hidup di daerah

pedalaman); faktor psikologi, hukum dan sosial (anak jalanan, pekerja anak, TKI,

PSK, Lapas); faktor budaya dan faktor waktu yaitu mereka yang tidak dapat

sekolah formal karena bekerja. Sasaran ini diharapkan dapat memperluas akses

pendidikan melalui program kesetaraan.

Pendidikan Kesetaraan yang dilaksanakan saat ini secara umum dipahami

sebagai berikut : 1) Merupakan salah satu jenis pendidikan nonformal yang

berstruktur dan berjenjang, 2) Memberikan kompetensi minimal bidang akademik

dan lebih memiliki kompetensi kecakapan hidup dan 3) Memberikan kompetensi

kecakapan hidup agar lulusannya mampu hidup mandiri dan belajar sepanjang

hayat.

Pelaksanaan pendidikan kesetaraan sampai saat ini, khususnya program

Paket C masih terkendala dengan adanya keterbatasan-keterbatasan, seperti honor

tutor yang terbatas, karakteristik warga belajar yang variatif termasuk kemampuan

dan kecepatan belajarnya, sarana prasarana yang terbatas, serta waktu pertemuan

(12)

mensiasati keadaan-keterbatasan tersebut. Namun demikian bentuk pembelajaran

apapun yang akan dilaksanakan pada setiap program kesetaraan paket C,

diperlukan pemahaman dari berbagai pihak yang terlibat pada proses

pembelajaran tersebut.

Pembelajaran yang dilaksanakan di kejar paket C perlu lebih banyak

menumbuhkan tanggung jawab langsung dari warga belajar (tanggung jawab

individual), agar keterbatasan-keterbatasan tadi dapat teratasi. Selain itu

pembelajaran yang diikuti warga belajar ini sebaiknya dapat memfasilitasi secara

langsung kebutuhan, kemampuan dan kecepatan belajar mereka serta dengan

cara-cara mereka sendiri.

Pembelajaran individual merupakan suatu upaya untuk memberikan

kesempatan kepada warga belajar paket C agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri. Tujuan utamanya adalah

agar para warga belajar dapat belajar secara optimal dan mencapai tingkat

penguasaan bahan pelajaran yang dipelajarinya. Terdapat beberapa bentuk

pembelajaran individual yang berkembang, diantaranya dengan menggunakan

mesin belajar, pembelajaran berprograma, sistem modul dan ada juga dengan

menggunakan komputer atau pembelajaran berasas komputer.

Bentuk pembelajaran individual yang masih dipergunakan secara luas

terutama di kalangan peserta pendidikan nonformal adalah penggunaan sistem

modul, walaupun untuk masa yang akan datang pembelajaran berbasis komputer

diduga akan menjadi lebih menjadi trend dibandingkan dengan bentuk-bentuk

(13)

modul masih terus dipakai dan dikembangkan. Hal ini menjadi wajar karena jika

dibandingkan dengan penggunaan komputer, modul memang lebih efisien dari

segi biaya, peralatan dan kemudahan pembuatannya.

Modul merupakan salah satu contoh bentuk pembelajaran individual yang

sudah lama dikembangkan sebagaimana diuraikan di atas, tetapi tidak jarang

penggunaan modul dalam proses pembelajaran tidak berjalan sesuai harapan.

Hasil pembelajaran dengan modul jauh dari yang diinginkan terutama dalam

membimbing warga belajar untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran

menggunakan modul tersebut. Selain itu, mata pelajaran yang dipelajari memiliki

karakteristik yang berbeda-beda, maka perlu dikembangkan berbagai bentuk

modul yang beragam, modul yang lebih menarik, baik isinya maupun

kemasannya, dengan tujuan utama yaitu untuk mempermudah warga belajar

dalam menguasai pelajaran dengan sistem modul tersebut.

Pada sisi lain, saat ini banyak dikembangkan teknik-teknik menghafal

yang lazim dikenal dengan istilah mnemonic. Didalamnya berisi berbagai teknik

dan cara untuk meningkatkan dan mempermudah dalam proses mengingat untuk

dapat memanggil kembali materi pelajaran yang telah dipelajari. Banyak peralatan

mnemonic yang dapat digunakan, diantaranya metode lokasi, metode cerita,

akronim, akrostik, jingle, dan lain-lain.

Kehadiran maupun pembahasan tentang teknik mnemonic ini baik dalam

bentuk buku maupun penjelasan dan pelatihannya seringkali terpisah dari buku

pelajaran yang ada, karena materi pelajaran ada dalam buku khusus, teknik

(14)

bagi para siswa maupun warga belajar untuk menerapkannnya secara lebih

aplikatif dan terpadu dalam setiap mempelajari materi pelajarannya baik di tempat

belajar maupun di rumah.

Penyusunan modul mnemonic yang didalamnya diterapkan teknik-teknik

mengingat (mnemonic) secara terpadu perlu dipilih sebagai wujud dari

pengembangan buku materi pembelajaran yang selama ini ada, yang seringkali

disusun secara terpisah. Modul Mnemonic merupakan upaya untuk menerapkan

berbagai metode mengingat (mnemonic) yang dipadukan langsung dengan buku

materi pelajaran sehingga menjadi modul yang aplikatif dan mudah digunakan

khususnya dalam membantu mengingat materi pelajaran.

Pengembangan berbagai modul sebagaimana diuraikan tadi, didasari oleh

karena berbeda-bedanya karakteristik mata pelajaran. Dalam modul mnemonic

ini, materi pelajaran paket C yang paling sesuai untuk dipelajari dengan teknik ini

adalah mata pelajaran yang banyak mengandung fakta atau data yang relatif

menuntut kemampuan menghafal yang baik. Di antara mata pelajaran yang salah

satu cakupannya lebih banyak berkisar tentang fakta ialah mata pelajaran IPS

yang terdiri dari pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi. Banyak materi dari

pelajaran IPS yang mengikutsertakan mnemonic di dalamnya, seperti nama-nama

negara, kepala negara, ibukota, nama benua, dan lain-lain. Materi-materi tersebut

akan mudah jika dibantu menggunakan teknik mnemonic.

Dengan adanya modul mnemonic ini, penulis bermaksud mendalami topik

penelitian tentang dampak pemanfaatan modul yang dipadukan dengan

(15)

pendidikan kesetaraan paket C dengan harapan dapat menjadi salah satu alternatif

solusi untuk mengatasi permasalahan atau keterbatasan-keterbatasan yang selama

ini ada dalam penyelenggaraan program paket C.

B. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi beberapa masalah pada kegiatan pembelajaran

program Paket C yaitu sebagai berikut :

1. Beragamnya karakteristik warga belajar program Paket C.

2. Terbatasnya sarana prasarana penyelenggaran program paket C.

3. Terbatasnya waktu pertemuan pembelajaran dengan materi pelajaran yang

relatif banyak.

4. Rendahnya motivasi dan kemandirian belajar peserta program paket C yang

disebabkan oleh materi pelajaran yang terlalu banyak.

5. Rendahnya kemampuan warga belajar program Paket C dalam menyerap dan

menguasai materi pelajaran, terutama yang bersifat hafalan.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Penelitian tentang pemanfaatan modul mnemonic (modul ingatan) dalam

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar ini dibatasi pada kelompok belajar

pendidikan kesetaraan Paket C di PKBM Karya Mandiri Dayeuh Kolot Kabupaten

Bandung dengan mengambil contoh penerapan pada mata pelajaran Ekonomi.

Masalah penelitiannya dibatasi pada aspek-aspek sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapat warga belajar terhadap pembelajaran dengan Modul

(16)

2. Bagaimana pendapat Tutor terhadap pembelajaran dengan Modul Mnemonic

untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi.

3. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan Modul Mnemonic terhadap hasil

belajar warga belajar dibandingkan dengan warga belajar yang menggunakan

modul pelajaran biasa pada mata pelajaran Ekonomi.

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang lebih spesifik dan terfokus pada pemanfataan

Modul Mnemonic dalam pembelajaran Program Paket C dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah pendapat warga belajar terhadap pembelajaran dengan Modul

Mnemonic untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi di

PKBM Karya Mandiri ?

2. Bagaimanakah pendapat Tutor terhadap pembelajaran dengan Modul

Mnemonic untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi di

PKBM Karya Mandiri ?

3. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan Modul Mnemonic terhadap hasil

belajar warga belajar jika dibandingkan dengan warga belajar yang

menggunakan modul pelajaran biasa pada mata pelajaran Ekonomi di PKBM

Karya Mandiri ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini secara umum ialah untuk memperoleh gambaran

yang jelas tentang dampak pemanfataan Modul Mnemonic dalam pembelajaran

(17)

kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung. Secara lebih khusus tujuan yang

hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk :

1. Memperoleh data tentang pendapat warga belajar terhadap pembelajaran

dengan Modul Mnemonic untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Ekonomi di PKBM Karya Mandiri.

2. Memperoleh data tentang pendapat Tutor terhadap pembelajaran dengan

Modul Mnemonic untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Geografi

di PKBM Karya Mandiri.

3. Mengetahui pengaruh pemanfaatan Modul Mnemonic terhadap hasil belajar

warga belajar dibandingkan dengan warga belajar yang menggunakan modul

pelajaran biasa pada mata pelajaran Ekonomi di PKBM Karya Mandiri.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan kajian Pendidikan Luar Sekolah, khususnya yang berkaitan

dengan pengelolaan Program Kesetaraan dalam rangka peningkatan kualitas

sumber daya manusia Indonesia, memperkaya dan menunjang pengembangan

keilmuan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Secara praktis

a) Bagi penyelenggara program temuan ini dapat dijadikan umpan balik untuk

(18)

dalam menunjang program Paket C yang dilaksanakan oleh PKBM sehingga

dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas.

b) Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan pendidikan

Luar Sekolah dalam hal inovasi pembelajaran program Paket C terutama dalam

mengemas buku-buku paket pelajaran yang lebih menarik dan mudah dipelajari

oleh para warga belajar.

c) Sebagai dorongan untuk melakukan studi lebih lanjut khususnya tentang

program Pendidikan Kesetaraan yang memfokuskan pada peningkatan kualitas

proses pembelajaran dengan populasi yang lebih banyak dan pada mata

pelajaran yang lebih luas dan kajian yang lebih mendalam.

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Sugiyono (2009:4) menyatakan bahwa variabel bebas atau

variabel prediktor (independent variable) ialah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat),

sedangkan variabel terikat atau variabel respon (dependent variable) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan modul mnemonic,

sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar warga belajar.

H. Definisi Operasional

1. Pemanfaatan

(19)

penelitian ini yang dimaksud dengan pemanfaatan berkaitan dengan

kegiatan menggunakan suatu inovasi pembelajaran dengan tujuan

meningkatkan hasil belajar.

2. Modul Mnemonic

Modul diambil dari istilah dalam dunia teknologi pendidikan, yang berarti

alat ukur yang lengkap (Wijaya, 1992: 96), sedangkan Mnemonic berasal

dari kata Mnemosyne yang berarti “Dewi Ingatan”. Belajar dengan

Mnemonic (titian keledai) sangat penting dilakukan karena informasi akan

hilang apabila tidak ditransformasikan secara aktif ke dalam pikiran

sehingga mudah diingat. (Sudjana, 2007 : 47). Yang dimaksud dengan

Modul Mnemonic dalam penelitian ini sebuah Modul yang dirancang dan

berisi satuan kegiatan belajar yang terencana dengan menerapkan

teknik-teknik mengingat untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar warga belajar program Paket C di PKBM

Karya Mandiri.

3. Pembelajaran

Pembelajaran menurut Corey dalam Sagala (2010:61) adalah suatu proses

dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,

pembelajaran merupakan subset khusus pendidikan. Yang dimaksud

(20)

dilakukan tutor atau pengelola program Paket C dengan warga belajar,

sehingga terjadi proses komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Pembelajaran dengan Modul

Pembelajaran dengan modul adalah Pembelajaran dengan menggunakan

suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan guna keperluan

belajar (Wijaya, 1992: 96). Pembelajaran dengan modul merupakan jenis

kesatuan kegiatan belajar terencana yang dirancang untuk membantu

warga belajar secara individual mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Dalam

Penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran dengan modul adalah

bentuk kegiatan pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran program Paket C di PKBM Karya Mandiri, kecamatan

Dayeuh Kolot.

5. Program Paket C

Pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang

menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, dan

SMA/MA yang mencakup program paket A, paket B, dan paket C (UU No

20 Tahun 2003). Yang dimaksud pendidikan kesetaraan paket C dalam

penelitian ini adalah program pendidikan non formal program Paket C

yang diselenggarakan oleh PKBM Karya Mandiri, kecamatan Dayeuh

Kolot.

(21)

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1995:22) adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman bealajar.

Hasil belajar sangat tergantung kepada proses belajar. Hasil belajar akan

terlihat setelah diberikan perlakuan pada proses belajar yang dianggap

sebagai proses pemberian pengalaman belajar. Yang dimaksud dengan

hasil belajar dalam penelitian ini ialah skor hasil tes yang diberikan dalam

proses pembelajaran, dimana yang akan dijadikan indikator keefektifan

pemanfaatan modul hanya dibatasi pada hasil belajar mata pelajaran

ekonomi ranah kognitif aspek pengetahuan dan pemahaman.

I. Asumsi

1. Sagala (2010:64) berpendapat bahwa pembelajaran adalah setiap kegiatan

yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu

kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis

melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan

belajar mengajar.

2. Modul adalah satu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan. Modul

dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan

guna keperluan belajar (Wijaya,1992:96).

3. Sebagai bahan belajar mandiri, modul harus didesain sedemikian rupa yang

dapat memungkinkan untuk belajar mandiri (Self Instructional), tanpa

(22)

4. Belajar dengan Mnemonic (titian keledai) sangat penting dilakukan karena

informasi akan hilang apabila tidak ditransformasikan secara aktif ke dalam

pikiran sehingga mudah diingat. (Sudjana, 2007 : 47)

5. Tutor atau Pelatih baik secara sendiri atau bersama peserta pelatihan / peserta

didik hendaknya dapat menyusun mnemonic (titian keledai) sebagai alat bantu

untuk mengingat informasi dengan cepat dan mudah. (Sudjana, 2007 : 47)

6. Nana Sudjana (1995:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki warga belajar setelah ia menerima pengalaman

belajar. Hasil belajar yang dicapai warga belajar sangat dipengaruhi oleh

pengalaman belajar yang diperolehnya dan proses belajar warga belajar itu

sendiri.

7. Hasil belajar yang dicapai peserta didik atau warga belajar sangat dipengaruhi

oleh pengalaman belajar yang diperolehnya dan proses belajar itu peserta

didik itu sendiri, maka pemanfaatan modul mnemonic yang merupakan satuan

unit kegiatan belajar yang dirancang untuk membantu peserta didik mencapai

tujuan belajarnya dengan menerapkan teknik-teknik mnemonic yang akan

memudahkan mereka dalam mengingat materi secara lebih baik dan bertahan

lama, diduga akan mampu meningkatkan hasil belajarnya secara langsung

dalam kemampuan kognitif khususnya aspek pengetahuan dan pemahaman.

J. Hipotesis

(23)

mnemonic dan pembelajaran dengan modul pelajaran biasa terhadap peningkatan

hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi di program paket C. Sebagai jawaban

sementara yang harus dibuktikan kebenarannya, maka diambil hipotesis sebagai

berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan modul mnemonic

terhadap hasil belajar warga belajar dibandingkan dengan hasil belajar

warga belajar yang menggunakan modul pelajaran biasa pada mata

pelajaran Ekonomi.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan modul mnemonic

terhadap hasil belajar warga belajar dibandingkan dengan hasil belajar

warga belajar yang menggunakan modul pelajaran biasa pada mata

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

dalam pembelajaran program paket C untuk meningkatkan hasil belajar, maka

berdasarkan hal itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan eksperimen.

Sukmadinata (2007) mengemukakan bahwa penelitian eksperimental

(experimental research), merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling

penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab

akibat. Dengan demikian penelitian eksperimental merupakan penelitian yang

cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian

eksperimental menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel

lain, kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat.

Desain eksperimen terutama eksperimen murni, pengontrolan variabel

dilakukan secara ekstra dan penuh agar memenuhi validitas internal dan biasanya

dilakukan pada sebuah laboratorium yang telah dipersiapkan. Sudjana dan

Ibrahim (1989) menjelaskan bahwa praktik eksperimen murni dengan melakukan

kontrol sedemikian ketat hanya mungkin dilakukan dalam laboratorium,

sedangkan praktik pendidikan yang memerlukan terjadinya interaksi dalam kelas

baik siswa atau peserta didik dengan sesama peserta didik atau dengan guru

(25)

yang sedemikian ketat. Bahkan lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim mengatakan

bahwa situasi kelas sebagai tempat mengkondisikan perlakuan tidak

memungkinkan melakukan pengontrolan sedemikian ketat seperti apa yang

dikehendaki dalam eksperimen murni.

Penelitian ini dilakukan menggunakan desain eksperimen dengan

pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada atau yang sering disebut

dengan desain eksperimen semu (quasi experiment) yakni desain sebagaimana

yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2007:207) yaitu desain Kelompok

Kontrol Prates-Pascates Berpasangan (Matching Pratest-Posttest Control Group

Design), dengan visualisasi sebagai berikut :

Kelompok Prates Perlakuan Pascates

Pasangan A (KE) O X O

Pasangan B (KK) O O

Penelitian kuasi eksperimen ini dilaksanakan dengan menentukan dua

kelompok objek penelitian yaitu warga belajar Paket C PKBM Karya Mandiri

Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung sebagai Kelompok Eksperimen dan warga

belajar Paket C PKBM Saudara Sejiwa Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung

sebagai Kelompok Kontrol yang masing-masing kelompok berjumlah 15 orang.

Penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang berbeda

tempat belajar ini bertujuan agar tidak terjadi bias terhadap hasil penelitian

tentang pemanfaatan Modul mnemonic dalam pembelajaran ini.

Kedua kelompok diberi tes awal (pretes) dengan tes yang sama, kemudian

(26)

modul mnemonic, sedangkan Kelompok Kontrol diberi perlakuan sebagaimana

biasanya, kemudian setelah selesai proses pembelajaran kedua kelompok diberi

tes dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest).

Hasil kedua tes awal dan tes akhir lalu dicari skor perbedaan rata-rata

antara keduanya yang biasa disebut skor gain. Perbedaan rata-rata hasil tes awal

dan tes akhir yang berarti (signifikan) pada Kelompok Eksperimen menunjukkan

pengaruh dari perlakuan yang diberikan yaitu pembelajaran dengan modul

mnemonic.

[image:26.595.113.512.249.608.2]

Penelitian ini mengunakan kerangka konsep sebagai berikut :

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Penelitian Keterangan :

Variabel Pembelajaran dengan Modul Mnemonic mampu mempengaruhi hasil

belajar warga belajar paket C pada mata pelajaran Ekonomi PKBM Karya

Mandiri Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung.

B.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan

atas permasalahan yang akan diteliti, dimana terdapat beberapa data yang

dibutuhkan yaitu :

1. Data tentang kegiatan dan pandangan warga belajar terhadap model

pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran dengan

Modul Mnemonic

Hasil Belajar Warga Belajar Paket C

(27)

2. Data tentang pandangan tutor terhadap pelaksanaan model pembelajaran

3. Data tentang hasil belajar warga belajar sebelum dan sesudah mengikuti

pembelajaran

Teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

berdasarkan data yang dibutuhkan di atas adalah Angket dan Tes. Rincian

penggunaan teknik dan instrumen pengumpulan data tersebut adalah sebagaimana

berikut ini.

1. Angket

Teknik dan Instrumen pemgumpulan data ini digunakan untuk

memperoleh data atau informasi tentang :

a) Pendapat warga belajar terhadap pembelajaran dengan modul mnemonic

meliputi kegiatan warga belajar pada waktu kegiatan belajar mengajar,

pendapat warga belajar tentang kegiatan pembelajaran (sikap, minat dan

harapan)

b) Pendapat Tutor terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan modul

mnemonic yang meliputi sikap, minat dan harapan terhadap pembelajaran.

2. Tes

Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes objektif. Jenis tes

objektif berbentuk tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yang

digunakan untuk mengukur pengetahuan teoritis warga belajar tentang

kemampuan mendeskripsikan konsep permintaan dan penawaran uang pada mata

(28)

Item-item soal yang dipakai dalam pengukuran hasil belajar warga belajar

diambil dari materi pelajaran Ekonomi pada pokok bahasan Uang. Soal diberikan

pada prates (pretest) dan pascates (posttest), pretest diberikan dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan awal (entry behaviour) kedua kelompok, sedangkan

posttest diberikan untuk melihat kemajuan dan perbandingan peningkatan hasil

belajar warga belajar pada kedua kelompok.

Tujuan penggunaan teknik tes objektif adalah untuk mengetahui efektifitas

penggunaan modul mnemonic dalam pembelajaran yang diterapkan terhadap

peningkatan hasil belajar warga belajar.

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang mampu menampung

sejumlah data yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dan

menguji hipotesis penelitian. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah instrumen hasil belajar yang berupa tes prestasi hasil belajar (achievement

test). Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan warga belajar terhadap

materi sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1993: 124) yang

mengemukakan bahwa “tes prestasi belajar adalah tes yang dugunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu”

M. Ngalim Purwanto (1994: 33) juga mengemukakan bahwa “achievement

test adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah

diberikan oleh guru kepada muridnya, atau oleh dosen kepada mahasiswanya

(29)

Tes prestasi belajar terdiri atasa dua macam yakni tes yang telah

distandarkan / tes baku (standardized test) dan tes buatan guru / tidak baku

(teacher-made test). Tes prestasi belajar yang digunakan pada penelitian ini

adalah tes prestasi belajar tidak baku, artinya tes tersebut dibuat oleh peneliti

sesuai kebutuhan peneliti.

Bentuk tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk pilihan berganda.

Item-item tes tersebut diambil dari materi pelajaran Ekonomi Paket C yang

digunakan dalam proses belajar mengajar menggunakan modul mnemonic untuk

kelompok eksperimen dan tanpa modul mnemonic untuk kelompok kontrol.

Pokok bahasan yang dipilih dalam penyusunan instrumen ini adalah

materi-materi tentang konsep Uang. Sebelum soal-soal dibuat, terlebih dahulu

disusun kisi-kisi soal, hal ini dimaksud untuk mengklasifikasikan item-item soal

pada jenis soal pilihan ganda. Adapun yang dimaksud kisi-kisi soal itu sendiri

adalah “rangkuman rancangan penyusunan butir-butir instrumen sesuai dengan

hubungan setia variabel yang akan diukur” (Amirman dan Arifin, 1993: 60).

Instrumen tes prestasi belajar disusun dengan menempuh langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Menetapkan materi dengan menerapkan GBPP mata pelajaran Ekonomi

Paket C, kemudian menentukan pokok bahasan dan alokasi waktu.

2. Menyusun satuan pelajaran mata pelajaran Ekonomi Paket C

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian

4. Membuat instrumen penelitian

(30)

6. Melakukan revisi terhadap instrumen yang tidak valid dan tidak reliable

dengan uji validitas.

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang

diukur. Lebih jelasnya lagi Suharsimi Arikunto (1993:136) menyatakan bahwa

“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrumen”.

Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkap apa yang

diinginkan serta dapat menangkap data variable yang diteliti secara tepat. Untuk

menguji tingkat kevalidan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi

16.00. program SPSS mampu memproses data data secata tepat dan akurat dengan

cepat serta dapat menyajikannya dalam berbagai output yang dikehendaki para

pengambil keputusan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dimasukan dan disunting dalam

tampilan editor.

2. Melakukan uji validitas dengan analisis reliabilitas model Split Half

(Belah Dua).

3. Nilai korelasi setiap butir soal kemudian dibandingkan dengan harga r

kritis.

D.Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran, selanjutnya diolah

dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik deskriptif

(31)

1. Deskriptif Kualitatif

Data hasil observasi dan angket diolah dengan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil analisa data angket digunakan untuk mengetahui respon warga belajar dan

tutor, menggali informasi tambahan yang bersumber dari warga belajar dan tutor,

serta untuk mengetahui informasi penting lainnya yang berkaitan dengan

efektivitas penggunaan modul mnemonic dalam pembelajaran.

2. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

data hasil penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median),

variansi (variance), simpangan baku (standar deviation), nilai terendah data

(minimum), nilai tertinggi data (maksimum) dan sebagainya.

3. Statistik Inferensial

Statistik Analitik/Inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji

validitas, reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi dan uji hipotesis statistik. Sudjana

dan Ibrahim (1998:273) menjelaskan bahwa statistik analitik/inferensial

merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji

hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil

penelitian.

Pengolahan dan analisis data penelitian secara lebih rinci, dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengelompokan data dalam sebuah tabel frekuensi

2. Membuat deskripsi data dengan menentukan kecenderungan pemusatan data

(32)

3. Menguji normalitas dengan uji Kolmogorov, uji Liliefors.

Hipotesis uji normalitas

Ho : data tidak berdistribusi normal

Hi : data berdistribusi normal

Kriteria pengujian :

Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05 maka Ho ditolak.

Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05 maka Ho diterima.

4. Menguji homogenitas data dengan uji Lavene

Hipotesis uji homogenitas

Ho : data tidak homogen

Hi : data homogen

Kriteria pengujian :

Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05 maka Ho ditolak.

Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05 maka Ho diterima.

5. Menguji hopitesis dengan uji perbedaan dua rata-rata atau uji t.

Dengan menggunakan Independent sample t test, kriteria pengujian :

Hipotesis uji t

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Hi : terdapat perbedaan yang signifikan

Kriteria uji t

Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05 maka Ho diterima.

(33)

E.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh

dalam penelitian. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan studi pendahuluan ke lapangan yakni ke PKBM yang

bersangkutan guna memperoleh berbagai informasi yang berhubugan

dengan permasalahan dalam proses pembelajaran.

2. Membuat proposal penelitian

3. Menetapkan materi dengan mempelajari GBPP mata pelajaran Ekonomi

Paket C, dilanjutkan dengan menetukan pokok bahasan yang akan

dijadikan bahan penelitian.

4. Menyusun satuan pelajaran Ekonomi sesuai pokok bahasan dan sub pokok

bahasan yang ditetapkan.

5. Menyusun pelajaran mnemonic yang akan digunakan pada saat penelitian.

6. Menyusun instrumen penelitian.

7. Melakukan uji coba instrumen penelitian pada subyek diluar sample

penelitian.

8. Mengadakan revisi terhadap instrumen yang tidak valid & tidak relibel.

9. Melakukan eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengadakan pre-test

b. Melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) sebanyak dua kali sesuai

dengan pokok bahasan yang ditetapkan terhadap subyek, dimana kelas

eksperimen dengan menggunakan modul mnemonic dikelas kontrol

(34)

c. Mengadakan post-tes terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Mengolah data hasil penelitian dengan menggunakn uji t.

e. Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian berdasakan

(35)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab penutup ini berisi dua hal yang akan dikemukakan yakni pada bagian

pertama disajikan simpulan hasil penelitian dan pada bagian kedua disajikan

rekomendasi.

A. Simpulan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian sebagaimana disajikan pada Bab IV menjadi

dasar pengambilan butir-butir simpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan Modul Mnemonic efektif terhadap Penumbuhan

Motivasi Warga Belajar Paket C

Kekuatan pola pembelajaran ini tampak dari efektifnya pola ini terhadap

peningkatan motivasi belajar warga belajar. Pola pembelajaran ini mampu

meningkatkan minat dan motivasi warga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Teknik-teknik mnemonic (kode-kode memori) yang ada di dalam

modul tersebut, mendorong warga belajar terobsesi mengetahui cara-cara cepat

menguasai materi tersebut.

Suasana belajar seperti ini ternyata benar-benar efektif dalam

menumbuhkan semangat atau motivasi belajar mereka secara lebih baik, karena

belajar dengan menggunakan modul bagi warga belajar memang memberikan

nuansa baru ataupun variasi dari proses belajar yang biasa mereka ikuti. Terlebih

lagi, pada modul mnemonic ini para warga belajar menemukan cara-cara baru

(36)

2. Pembelajaran dengan Modul Mnemonic Berimplikasi Positif terhadap Proses Pembelajaran

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh tutor menyatakan

pola pembelajaran ini berimplikasi positif terhadap proses pembelajaran dan hasil

belajar warga belajar paket C. Pola pembelajaran yang diterapkan ternyata cukup

efektif dalam membantu tutor mengatasi permasalahan belajar dan prestasi belajar

warga belajar paket C.

Kesesuaian materi dalam modul mnemonic dengan tujuan pembelajaran

dan kurikulum menjadikan mereka tidak ragu untuk menerapkan pola

pembelajaran ini, sehingga ke depan mereka sangat berminat untuk memanfaatkan

dengan modul dalam proses pembelajaran warga belajar paket C.

3. Pembelajaran dengan Modul Mnemonic efektif terhadap Peningkatan Hasil Belajar Warga Belajar Paket C

Temuan hasil penelitian yang menunjukkan gambaran tentang efektifnya

pola pembelajaran ini terhadap hasil belajar warga belajar paket C menjadi dasar

bahwa pola pembelajaran dengan modul mnemonic ini memiliki kekuatan yang

mampu meningkatkan prestasi belajar warga belajar pada mata pelajaran

ekonomi.

Uji eksperimen yang dilakukan memperlihatkan kecenderungan

peningkatan hasil belajar yakni tingginya perolehan skor gain atau skor yang

diperoleh dari perbedaan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen

dibandingkan dengan skor gain kelompok yang menggunakan pembelajaran

(37)

pembelajaran yang diterapkan dengan memanfaatkan modul mnemonic efektif

meningkatkan hasil belajar warga belajar paket C.

B. Rekomendasi

Simpulan yang disarikan melalui kajian terhadap hasil penelitian dan

potensi-potensi yang dimiliki oleh pembelajaran dengan modul mnemonic

menjadi acuan diturunkannya sejumlah prinsip tentang efektivitas pembelajaran,

sehingga dapat ditawarkan sejumlah rekomendasi. Rekomendasi ini diberikan

kepada (1) Pihak pengguna dalam hal ini Tutor dan (2) Pengelola PKBM Program

Kesetaraan Paket C, (3) Pihak yang bertugas dalam peningkatan kualitas

pembelajaran pendidikan luar sekolah, dalam hal ini Program Studi Pendidikan

Luar Sekolah, dan (4) Peneliti yang akan melakukan penelitian dan

pengembangan lebih lanjut.

1. Rekomendasi kepada Pihak Pengguna (Tutor Program Paket C)

Bagi tutor yang telah mengetahui keefektifan modul mnemonic,

diharapkan dapat lebih terpacu mendesain pelajaran secara lebih bervariasi dan

inovatif, diantaranya dengan menggunakan modul khususnya modul mnemonic

ini. Tutor juga diharapkan mampu memberikan informasi mengenai keefektifan

modul mnemonic ini pada tutor-tutor yang mengajar mata pelajaran sejenis serta

mendiskusikannya dengan guru mata pelajaran lain, terlebih mampu membentuk

kelompok kerja bersama untuk menyusun modul mnemonic ini untuk beberapa

mata pelajaran.

Modul Mnemonic juga dapat dengan mudah diimplementasikan melalui

(38)

a. Penggunaan modul mnemonic cukup baik dan efektif digunakan dalam proses

belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar, baik sebagai variasi dalam

proses pembelajaran dengan modul yang sudah ada, maupun sebagai variasi

dari proses pembelajaran tanpa modul.

b. Modul mnemonic dapat disusun secara bervariasi dalam penyajiannya,

diantaranya dengan mengisikan susunan informasi sederhana berbentuk

akronim, akrostik, bunyi, sajak ataupun kumpulan-kumpulan gambar. Hal ini

memungkinkan untuk menarik minat dan motivasi warga belajar unutk

belajar, karena sebelumnya warga belajar relatif jarang belajar dengan modul

atau dengan modul yang berisi teknik-teknik mnemonic ini secara aplikatif.

c. Penggunaan teknik-teknik mnemonic tidak hanya dapat digunakan dalam

bentuk modul saja, namun dalam bentuk pelajaran biasa tanpa modul pun bisa

diterapkan. Para tutor dapat membimbing dan menginspirasi warga belajar

untuk mengingat-ingat materi pelajaran yang dijelaskannya dengan

teknik-teknik mnemonic saat proses belajar mengajar berlangsung. Bahkan dalam

kehidupan sehari-hari sekalipun akan sangat bermanfaat jika kita gunakan

untuk mengingat-ingat hal penting seperti nomor telepon, tanggal lahir, nomor

pin kartu dan sebagainya.

d. Penggunaan teknik-teknik mnemonic dalam bentuk modul tidak hanya bisa

diterapkan pada mata pelajaran Ekonomi saja, namun juga dapat ditarapkan

(39)

istilah-istilah latin, susunan anggota tubuh, dll). Bahkan, hampir dalam semua

mata pelajaran pada dasarnya bisa disusun dalam bentuk mnemonic.

2. Rekomendasi kepada Pihak Pengguna (Pengelola PKBM Paket C)

pengelola PKBM Paket C disarankan agar senantiasa memberikan

dorongan kepada tutor untuk terus berkreasi merancang strategi belajar mengajar

serta inovasi-inovasi pembelajaran yang baru dalam rangka meningkatkan terus

kulitas proses belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif

dan efeisien. Pengelola PKBM Paket C juga disarankan agar memfasilitasi para

guru untuk dapat mengembangkan profesionalisme mereka dengan

mengikutkanya dalam pelatihan-pelatihan, lokakarya dan kegiatan lain yang

sejenis atau secara madiri menyelenggarakan sendiri kegiatan peningkatan skil

tersebut.

3. Rekomendasi kepada Pihak yang terkait dengan Peningkatan Kualitas Pembelajaran bidang Pendidikan Luar Sekolah (Program Studi Pendidikan Luar Sekolah)

Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran bahwa penggunaan modul

mnemonic cukup memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan hasil

belajar mengajar. Karena itu, hendaknya Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

mempertahankan dan meningkatkan terus inovasi pembelajaran berikut

upaya-upaya sistematis dalam mendorong para mahasiswa serta dosennya untuk terus

berkreasi membuat teknologi atau inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat

memudahkan para warga belajar berikut tutornya dalam mencapai tujuan

(40)

4. Rekomendasi kepada Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan sehingga perlu untuk

merekomendasi penelitian lanjutan, karena penelitian yang telah dilakukan ini

baru mengkaji modul mnemonic pda mata pelajaran Ekonomi dan diketahui

adanya pengaruh cukup besar terhadap hasil belajar, disarankan agar

menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan ini dengan mengujicobakannya

pada mata pelajaran lain, dengan populasi dan obyek penelitian yang lebih luas,

serta kajian lebih mendalam. Misalnya dengan mengujicobakan modul mnemonic

ini secara silang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmarani, N. (2004). Pengaruh Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Warga Belajar Program Life Skills di PKBM Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Bell-Gredler, M.E. (1986). Learning and Instruction: Theory into Practice. New York: Macmillan Publishing Company.

Buzan, T. (2006). Use Your Memory – Gunakana Memori Anda. Batam : Interaksara.

--- (2006).Master Your Memory – Kuasai Memori Anda. Batam : Interaksara.

Djamarah, S & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rineka Cipta.

DePorters, B. (1999). Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa.

---. (2000). Quantum Teaching : Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung :Kaifa.

Djedje. (2003). Studi Tentang Pembelajaran Dalam Pogram Kejar Paket B Pada PKBM ALPA di Kota Bandung. Skripsi pada FIP UPI. Tidak diterbitkan

Dick, W. & Carey, I. (1990). The Systematic Design of Instruction (3rd ed.) USA: Harper Collins Publishers

Dimyati dan Mudjiono (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Gagne (1985). The Conditioning of Learning and Theory of Instruction. (4th ed.). New York: Holt, Rinehart and Winstone.

Gagne, R. M. & Briggs, L. J. (1979). Principle of Instructional Design, (2nd ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

(42)

Higbee, K. (2003). Your Memory : Mengasah Daya Ingat. Semarang : Dahara Prize.

Jensen, E. (2002). Otak Sejuta Gygabyte. Bandung : Kaifa.

Joyce, B. ( 1996). Models of Teaching. Fifth Edition. Boston : Allyn and Bacon.

Kartawinata, H. (1991). Petunjuk Penulisan Modul SBJJ TELKOM. Bandung : WING SBJJ-PUSDIKLAT TELKOM.

Knowles, M.(2005). Self Directed Learning (a guide for learners and teachers). Chicago : Follet Pub Snd Co.

Margono. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Miarso. Y. (2004 Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Mubarok, A. (2008). Penggunaan Mnemonic dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Skripsi: tidak diterbitkan.

Tersedia:http://apipmubarok.wordpress.com/2008/11/27/ra-nu-uswatun-hasanah/ [27 November 2008]

Nana, S & Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Nasution, S. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung : Jemmars.

Naylor, D. (1987). Elementary and Middle School Social Studies. New York : Random House.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada media.

SGM, Mr. (2008). Super Great Memory. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

(43)

Sudjana. (1991). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

--- (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N. & Rivai, A. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N. & Ibrahim. (1998). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana,S. (2000). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar sekolah. Bandung : Falah Production.

---. (2001). Pendidikan Luar Sxekolah. Bandung : Falah Production.

Sukmadinata, N. S. (2004). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kesuma Karya.

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPs UPI & PT Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Depdiknas.

Vembrianto, St. (1985). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Paramita.

Wijaya, C.(1992). Upaya-UpayaPembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Gambar

Gambar 2.1 Pola Pembelajaran Tradisional (Sudjana & Rivai, 2007 : 110) ......................
Tabel 2.1
Grafik 4.1
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam skripsi ini adalah dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada kasus tindak pidana korupsi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor : 971/Pid.Sus/2010/PN.Jr)

[r]

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI TAHUN ANGGARAN 2013 KEGIATAN.. PEKERJAAN Konsultan Perencanaan Cetak Sawah SID 2014 LOKASI

Oleh karena itu, sesuai dengan apa yang dimaksud dengan “setiap orang” yang terdapat dalam pasal 2 ayat (1) dapat terdiri atas orang perorangan, dan atau korporasi..

“Keefektifan Model Mengajar Resepsi Pembaca dalam Pengajaran Pengkajian Puisi (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Jurdiksatrasia FPBS IKIP Bandung Tahun

Aplikasi ini menyediakan resep-resep dan gambar yang menarik mengenai resep makanan, bahan-bahan dan cara pembuatannya, juga informasi mengenai jenis penyakit berupa bahaya penyakit

Bertanggung jawab atas kualitas hasil kerja yang meliputi biaya, mutu,. waktu

Dikatakan dengan komunikasi politik karena di dalam berita tersebut memuat tentang strategi pasangan nomor urut satu calon walikota Surabaya dalam upayanya mencari simpatik dari