vi ABSTRAK
PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN
Oleh
PRIMA GUMILANG
1264105
Garut Selatan merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Garut. Dalam perjalanan menuju Garut Selatan, pengunjung dapat menikmati berbagai pemandangan alam yang indah, seperti pantai, gunung, curug, dan lain-lain. Pemerintah daerah setempat juga telah mendukung pariwisata di wilayah tersebut dengan memperbaiki jalur lintas selatan. Walaupun telah mendapat dukungan, namun beberapa kekurangan seperti minimnya pembangunan infrastruktur dapat menjadi penghambat pertumbuhan wisata di wilayah Garut Selatan.
Tujuan dari perancangan coffee table book ini adalah untuk memperlihatkan sisi lain dari Garut Selatan yang belum terjamah oleh masyarakat urban di kota-kota besar di pulau Jawa. Buku ini dapat menjadi representasi Garut Selatan sehingga target audience dapat mengetahui keindahan dan berkunjung ke wilayah tersebut.
Foto di dalam buku merupakan media utama yang mampu memberikan gambaran yang nyata dan jelas dari sebuah lanskap. Aksen berupa motif batik khas Garut memberi ciri estetis lokal dari buku ini, selain itu informasi singkat mengenai hal yang menarik yang terdapat di wilayah Garut Selatan dapat memperluas wawasan. Diharapkan buku ini dapat menjadi sarana penghubung bagi masyarakat yang belum sempat menikmati keindahan di wilayah Garut Selatan.
vii ABSTRACT
SOUTHERN GARUT TOURISM OBJECT COFFEE TABLE BOOK DESIGN
by
PRIMA GUMILANG
1264105
Southern Garut is one of the tourist attractions in the Garut region. On the way to southern Garut, tourists will enjoy wonderful sceneries such as the beach, mountain and waterfall. The local government also support the tourism by fixing the southern route (jalur lintas selatan). Despite the support, the infrastructure lack of development becomes a blunder in the growth of the southern Garut tourism.
The purpose of this coffee table book design is to reveal the other side of Southern Garut untouched by the urban society of Java. This book may become a representation of Southern Garut so that the target audience will know its beauty, and in the end they will make it their destination.
The photographs in this book are the chief medium which will give the real picture of a landscape. Typical Garut batik as an accent gives a local esthetic value of this book. In addition, the brief information about places of interest in the area will add to our knowledge. It is hoped that this book can become a means of information for those who have not yet enjoyed the beauty of Southern Garut.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iv
x
Gambar 3.8 Cover Buku Exploring North American Landscapes ... 29
Gambar 3.9 Halaman 8 Buku Exploring North American Landscapes ... 30
Gambar 3.10 Halaman 10 Buku Exploring North American Landscapes ... 30
Gambar 3.11 Cover Buku Digital Landscape Photography ... 32
Gambar 3.12 Halaman Daftar Isi Buku Digital Landscape Photography ... 32
Gambar 3.13 Halaman Introduction Buku Digital Landscape Photography ... 33
Gambar 3.14 Cover Buku Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir ... 34
Gambar 3.15 Layout Halaman Buku Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir ... 35
xi
Gambar 4.16 Curug Orok ... 49
Gambar 4.17 Part 4: The Beach ... 49
Gambar 4.18 Pantai Santolo ... 50
Gambar 4.19 Poster A2 ... 51
Gambar 4.20 X-Banner ... 51
Gambar 4.21 Iklan Majalah ... 52
Gambar 4.22 Facebook & Instagram ... 52
xii DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Gender ... 21
Diagram 3.2 Usia ... 21
Diagram 3.3 Profesi responden ... 22
Diagram 3.4 Pendapatan responden ... 22
Diagram 3.5 Frekuensi wisata responden dalam setahun ... 23
Diagram 3.6 Anggaran yang dipersiapkan responden ketika hendak berwisata ... 23
Diagram 3.7 Lamanya waktu untuk berwisata ... 24
Diagram 3.8 Sumber informasi tentang destinasi pariwisata ... 24
Diagram 3.9 Daya tarik suatu destinasi pariwisata ... 25
Diagram 3.10 Pertimbangan responden dalam memilih destinasi pawisata ... 25
Diagram 3.11 Pengetahuan responden tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan ... 26
Diagram 3.12 Responden pernah/tidak pernah mengunjungi wilayah Garut Selatan ... 26
Diagram 3.13 Kesan responden terhadap objek wisata di wilayah Garut Selatan ... 27
xii DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: KUESIONER
LAMPIRAN B: VEKTOR MOTIF BATIK
LAMPIRAN C: TATA LETAK HALAMAN BUKU
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini banyak orang berpikir bahwa Garut yang juga dikenal dengan nama Swiss
Van Java identik dengan pemandian air panas dan makanan khasnya (dodol, kerupuk
kulit, jeruk Garut, dan lain-lain). Namun seiring berjalannya waktu, objek wisata di
Garut semakin banyak yang berkembang seperti sentra kerajinan kulit, sentra
kerajinan akar wangi, batik garutan, wisata kuliner, dan sebagainya. Salah satu objek
wisata yang mulai berkembang namun belum dilirik oleh para wisatawan adalah
Garut bagian Selatan yang memiliki pantai dan pemandangan alam yang indah
(curug, Gunung Papandayan).
Salah satu daya tarik Garut Selatan adalah pantai yang membentang sejauh 85
kilometer, menjadikannya yang terpanjang di Jawa Barat. Untuk mencapai pantai ini
diperlukan waktu tempuh 2½ - 3½ jam dengan jarak tempuh 84 kilometer dari kota
Garut. Walaupun sempat tertutup untuk masyarakat umum, kini pantai-pantai
tersebut mulai dikembangkan menjadi sebuah objek wisata. Salah satu usaha yang
telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pariwisata di wilayah
Garut Selatan adalah memperbaiki jalur lintas selatan. Melalui hal tersebut
diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Garut Selatan dapat
semakin meningkat, dan kunjungan wisatawan pun semakin banyak.
Di sepanjang wilayah Garut Selatan wisatawan dapat mengunjungi berbagai macam
objek wisata alam, misalnya: Curug (air terjun) Orok dan Curug Sanghyang Taraje
yang berjarak 37 kilometer dari Kota Garut dan terletak di kaki Gunung
Papandayan. Gunung Papandayan sendiri cocok untuk para pendaki pemula karena
jalurnya yang tidak terlalu sulit untuk didaki. Pengunjung dapat melihat berbagai hal
Universitas Kristen Maranatha 2 Baru, dan Kawah Nangklak, hingga Hutan Mati serta hamparan padang bunga
Edelweiss. Selain itu terdapat pula Leuwi Tonjong yang keberadaannya mulai
diperhatikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Garut. Sesuai dengan
namanya, Leuwi (sungai) Tonjong ini memiliki aliran air yang tidak terlalu deras dan
diapit oleh dua tebing batu yang tinggi. Leuwi Tonjong ini memiliki julukan Green
Stone Karena keadaan alamnya yang mirip dengan Green Canyon di Pangandaran.
Secara keseluruhan wilayah Garut Selatan memiliki potensi keindahan alam yang
menarik untuk dijelajahi. Keberadaanya yang belum banyak terjamah oleh tangan
manusia membuat wilayah tersebut masih terjaga keasriannya, sangat dianjurkan
bagi para pecinta alam. Melalui pembuatan coffee table book tentang objek wisata di
wilayah Garut Selatan, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke
daerah ini.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bagaimana merancang coffee table book yang tepat untuk memperkenalkan objek wisata di wilayah Garut Selatan?
Bagaimana menciptakan media yang tepat untuk mendukung perancangan coffee table book tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan?
Target audience adalah generasi muda yang berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja
dengan kelas sosial menengah dan atas di kota-kota besar di Pulau Jawa.
1.3 Tujuan Perancangan
Merancang coffee table book yang tepat untuk memperkenalkan objek wisata di wilayah Garut Selatan.
Universitas Kristen Maranatha 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa cara berikut:
1. Observasi
Dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan sehingga
dapat memperkuat data yang sudah ada sebelumnya. Observasi dilakukan di
wilayah Pantai Garut Selatan.
2. Studi Pustaka
Melalui buku-buku referensi yang sesuai, dapat diperoleh informasi yang
berguna untuk menyelesaikan projek ini.
3. Kuesioner
Dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran yang jelas akan minat target
audience. Kuesioner menggunakan aplikasi google forms.
4. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Garut agar penulis bisa memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai
Universitas Kristen Maranatha 39 BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
4.1 Konsep Komunikasi
Garut Selatan merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Kabupaten Garut. Di
wilayah tersebut terdapat beragam objek wisata yang menarik, seperti gunung, curug,
laut, dan sebagainya. Di sepanjang perjalanan Garut Selatan para wisatawan akan
disuguhi oleh pemandangan yang asri serta udara yang sejuk, di mana sensasi
tersebut tidak dapat ditemui di wilayah perkotaan yang sumpek dan berpolusi.
Wilayah Garut Selatan memiliki keadaan alam yang indah dan belum banyak
terjamah oleh tangan manusia sehingga masih terjaga kealamiannya. Namun
objek-objek wisata tersebut ternyata masih belum banyak mendapat perhatian dari
orang-orang di luar sana. Promosi yang dilakukan masih dirasa kurang. Selain itu
banyaknya tempat wisata lain yang sudah dikelola dengan baik membuat Garut
Selatan kurang eksis di luar sana.
Permasalahan tersebut membuat penulis tertarik untuk membuat sebuah coffee table
book tentang wilayah Garut Selatan. Konsep dari buku ini adalah menampilkan
keindahan-keindahan alam yang terdapat di sepanjang wilayah Garut Selatan.
Perancangan media ini menggunakan foto sebagai media utama yang dapat
menggambarkan secara langsung keindahan dari objek wisata yang terdapat di
sepanjang perjalanan menuju Garut Selatan. Teks singkat mengenai objek-objek
wisata tersebut juga dicantumkan agar pembaca dapat memperoleh informasi.
Konsep komunikasi dibuat agar target audience dapat melihat dan merasakan
Universitas Kristen Maranatha 40 4.2 Konsep Kreatif
Target dari coffee table book ini adalah orang-orang yang menyukai travelling, para
pecinta alam, para backpacker, yang suka menjelajah atau mengeksplor
wilayah-wilayah baru. Buku ini dirancang dengan menggunakan gaya clean design. Dengan
menggunakan clean design yang simple dan elegan, diharapkan target yang berumur
17-35 tahun dapat tertarik untuk melihat buku ini. Selain itu gaya clean design juga
dipilih agar foto yang terdapat dalam perancangan buku ini tidak teralihkan sehingga
tetap menjadi fokus utama bagi orang-orang yang melihat.
Typeface yang digunakan dalam perancanga buku travelling photography ini adalah
Frutiger CE 45 Light dan Fortunata.
Frutiger CE 45 Light
digunakan sebagai aksen pada beberapa desain layout. Selain itu foto dengan motif
Lereng Eneng juga digunakan sebagai aksen pada desain halaman sub-bab. Batik
Lereng Jaksa dan Lereng Eneng merupakan batik khas dari kota Garut yang
Universitas Kristen Maranatha 41 Gambar 4.1 Vector Motif Batik Lereng Jaksa
(sumber: penulis, 2016)
Media foto merupakan hal yang utama dalam perancangan buku ini. Melalui foto
penulis dapat menampilkan foto yang menggambarkan keadaan alam di wilayah
Garut Selatan secara ‘real’. Berikut ini adalah beberapa foto yang diambil pada saat penulis berkunjung ke Garut Selatan.
Universitas Kristen Maranatha 42 Gambar 4.3 Gunung Papandayan
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 43 Gambar 4.5 Pantai Sayang Heulang
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 44 Gambar 4.7 Pantai Rancabuaya
(sumber: penulis, 2016)
4.3 Konsep Media
Media utama yang digunakan untuk mendokumentasikan foto-foto yang
menggambarkan keadaam alam di wilayah Garut Selatan adalah sebuah buku. Buku
ini akan memuat lebih banyak foto dibandingkan tulisan agar orang-orang bisa
melihat dan membayangkan secara jelas keindahan alam yang terdapat di sepanjang
jalan menuju Garut Selatan.
Buku yang dirancang akan menggunakan bahan kertas yang cukup tebal dan
dilaminasi agar buku ini bisa tetap awet bila terkena cipratan air ataupun yang
lainnya. Buku merupakan media yang konvensional namun sensasi membaca buku
konvensional tentu berbeda dibandingkan dengan membaca buku melalui e-book
ataupun internet.
Melalui perancangan media ini diharapkan orang-orang dapat lebih aware lagi
terhadap destinasi-destinasi wisata alam yang ada di Indonesia, khususnya Jawa
Universitas Kristen Maranatha 45 dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Jawa Barat, namun ternyata
menyimpan keindahan yang belum banyak ter-ekspos oleh orang-orang di luar sana.
4.4 Hasil Karya
Coffee table book berukuran 20 cm x 20 cm yang memuat perjalanan di sepanjang
wilayah Garut Selatan ini menggunakan hard cover, sedangkan kertas art paper 210
gram digunakan sebagai bahan untuk isi buku. Berikut ini adalah beberapa
penampakan dari coffee table book tentang Garut Selatan.
Gambar 4.8 Cover Buku (sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 46 Gambar 4.10 Introduction
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 47 Gambar 4.12 Memanen Padi
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 48 Gambar 4.14 Hiking di Papandayan
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 49 Gambar 4.16 Curug Orok
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 50 Gambar 4.18 Pantai Santolo
(sumber: penulis, 2016)
4.5 Media Promosi
Media promosi yang digunakan memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung
kapan dan di mana media tersebut akan digunakan. Dalam kegiatan promosi berupa
launching buku, media yang akan digunakan adalah poster dan x-banner. Iklan
majalah dibuat untuk dimuat pada majalah-majalah dokumentasi seperti National
Geographic. Selain itu gambar yang masing-masing berukuran 1080 pixel x 1080
dan 851 pixel x 351 pixel dibuat untuk dimuat di sosial media Instagram dan
Facebook. Yang terakhir pembatas buku berukuran 5 cm x 15 cm diselipkan dalam
Universitas Kristen Maranatha 51 Gambar 4.19 Poster A2
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 52 Gambar 4.21 Iklan Majalah
(sumber: penulis, 2016)
Universitas Kristen Maranatha 53 Gambar 4.23 Pembatas Buku
Universitas Kristen Maranatha 54
Total harga satuan buku Rp 115.000,00
Total biaya produksi Rp 165.000,00 x (1000 buku) = Rp 115.000.000,00
BIAYA MEDIA PENDUKUNG
3 Iklan majalah National Geographic Indonesia Display 1 page 175 mm x 254 mm
@Rp 30.700.000,00 x 3 bulan
Rp 92.100.000,00
4 Pembatas buku A3 @Rp 3.000,00 x 60 Rp 180.000,00
Total biaya media promosi= Rp 93.480.000,00
BIAYA DESAINER, FOTOGRAFER, COPYWRITER
No. Jasa Jumlah Harga
1 Cover buku depan dan belakang, isi buku Rp 20.000.000,00 2 Media Promosi (X-Banner, poster, iklan majalah,
pembatas buku, sosial media)
Rp 5.000.000,00
3 Fotografer Rp 20.000.000,00
4 Copywriter Rp 5.000.000,00
Universitas Kristen Maranatha 55 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Garut Selatan menyimpan keindahan yang belum banyak diketahui oleh banyak
orang. Minimnya pembangunan infrastruktur dan kurangnya publikasi menjadi
penghambat bagi wilayah Garut Selatan untuk bisa berkembang.
Melalui hasil wawancara dan studi pustaka, didapati bahwa perancangan sebuah
buku yang memuat keindahan wilayah Garut Selatan dapat menjadi jalan keluar
untuk permasalahan yang ada. Perancangan buku ini juga akan membuat orang-orang
jadi mengenal sisi lain dari wilayah Garut Selatan yang selama ini belum terjamah.
Perancangan coffee table book tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan dapat
menjadi penunjang agar kawasan ini bisa lebih dikenal. Penggabungan antara foto
dan informasi yang singkat membuat buku menarik dan ringan untuk dibaca.
Meskipun terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan objek
wisata di wilayah Garut Selatan, namun perancangan buku ini merupakan salah satu
Universitas Kristen Maranatha 56 5.2 Saran
Perancangan buku tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan dibuat sebagai
syarat untuk kelulusan mata kuliah Tugas Akhir, namun lebih dari itu buku ini dibuat
agar masyarakat dapat lebih mengenal wilayah Garut Selatan. Untuk menyelesaikan
buku ini diperlukan usaha yang lebih dan dalam perancangannya sering dijumpai
beberapa kendala dan tantangan sehingga pengerjaannya menjadi lebih lama dari
yang sudah direncanakan, walaupun begitu jangka waktu yang diberikan terbilang
singkat sehingga diperlukan manajemen waktu yang baik agar buku ini bisa selesai
sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Memperpanjang jangka waktu bisa
menjadi bahan pertimbangan agar karya yang dihasilkan bisa lebih matang, baik
secara konsep maupun visual.
Bagi yang ingin membahas topik serupa, sebaiknya melakukan survei terlebih
dahulu, apakah destinasi wisata yang akan diteliti memungkinkan untuk dijangkau.
Dengan melakukan survei, kita bisa memperkirakan lamanya waktu pengerjaan.
Untuk peralatan, kamera wajib dimiliki. Disarankan untuk menggunakan DSLR agar
foto yang dihasilkan memiliki detail dan kualitas gambar yang bagus. Jika tidak
memiliki DSLR, bisa menggunakan kamera-kamera lainnya yang memiliki kualitas
serupa, seperti mirror less dan lain-lain. Untuk proses editing, cukup menggunakan
software adobe illustrator, adobe photoshop, dan adobe lightroom. Hal-hal tersebut
sangatlah esensial agar proses pembuatan karya bisa berjalan dengan lancar dan
i
PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG
OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN
SG402 | MAYOR DKV 6 | SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017
Laporan Pengantar Karya Tugas Akhir ini Disusun untuk Memenuhi
Persyaratan Akademik Program Studi S-1 Desain Komunikasi Visual,
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha
Disusun Oleh :
Prima Gumilang
1264105
Dosen Pembimbing
Dr. Christine Claudia Lukman, M. Ds
Hendra Setiawan, BFA., MA
PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat-Nya, sehingga penulisan
Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Coffee Table
Book Tentang Objek Wisata Di Wilayah Garut Selatan”, dibuat dan disusun untuk
memenuhi persyaratan akademik dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1),
Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas
Kristen Maranatha, Bandung. Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan dan semangat dari orang
terdekat, penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S.T., M.Comm. selaku dekan FSRD Universitas
Kristen Maranatha.
2. Ibu Raden Ajeng Dita Saraswati Priono Putri, M.Ds. selaku Ketua Program Studi
S-1 DKV Universitas Kristen Maranatha.
3. Ibu Dr. Christine C. Lukman, M. Ds. dan Bapak Hendra Setiawan, BFA., MA,
selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan waktu dan
ilmunya untuk membimbing penulis dalam terlaksananya Tugas Akhir ini.
4. Bapak Agus Koswara selaku pegawai di kantor Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Garut.
5. Orang tua, teman-teman mahasiswa dan alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain
Universitas Kristen Maranatha 57
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Frye, Michael. 2009. Digital Landscape Photography. First Edition. Lewes, United
Kingdom: The Ilex Press Limited.
Muench, Marc. 2011. Exploring North American Landscapes. First Edition. Santa
Barbara, California: Rocky Nook Inc.
Sumarsono, Hartono, Helen Ishwara, L.R. Supriyapto Yahya, dan Xenia Moeis. 2013.
Benang Raja, menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia.
B. Internet
http://carterlandscapephotography.com.au/what-is-landscape-photography/
http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_visi_bupati
http://www.gq.com/gallery/what-your-favorite-book-says-about-you-coffee-table-books