• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Coffee Table Book tentang Objek Wisata di Wilayah Garut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Coffee Table Book tentang Objek Wisata di Wilayah Garut."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN

Oleh

PRIMA GUMILANG

1264105

Garut Selatan merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Garut. Dalam perjalanan menuju Garut Selatan, pengunjung dapat menikmati berbagai pemandangan alam yang indah, seperti pantai, gunung, curug, dan lain-lain. Pemerintah daerah setempat juga telah mendukung pariwisata di wilayah tersebut dengan memperbaiki jalur lintas selatan. Walaupun telah mendapat dukungan, namun beberapa kekurangan seperti minimnya pembangunan infrastruktur dapat menjadi penghambat pertumbuhan wisata di wilayah Garut Selatan.

Tujuan dari perancangan coffee table book ini adalah untuk memperlihatkan sisi lain dari Garut Selatan yang belum terjamah oleh masyarakat urban di kota-kota besar di pulau Jawa. Buku ini dapat menjadi representasi Garut Selatan sehingga target audience dapat mengetahui keindahan dan berkunjung ke wilayah tersebut.

Foto di dalam buku merupakan media utama yang mampu memberikan gambaran yang nyata dan jelas dari sebuah lanskap. Aksen berupa motif batik khas Garut memberi ciri estetis lokal dari buku ini, selain itu informasi singkat mengenai hal yang menarik yang terdapat di wilayah Garut Selatan dapat memperluas wawasan. Diharapkan buku ini dapat menjadi sarana penghubung bagi masyarakat yang belum sempat menikmati keindahan di wilayah Garut Selatan.

(2)

vii ABSTRACT

SOUTHERN GARUT TOURISM OBJECT COFFEE TABLE BOOK DESIGN

by

PRIMA GUMILANG

1264105

Southern Garut is one of the tourist attractions in the Garut region. On the way to southern Garut, tourists will enjoy wonderful sceneries such as the beach, mountain and waterfall. The local government also support the tourism by fixing the southern route (jalur lintas selatan). Despite the support, the infrastructure lack of development becomes a blunder in the growth of the southern Garut tourism.

The purpose of this coffee table book design is to reveal the other side of Southern Garut untouched by the urban society of Java. This book may become a representation of Southern Garut so that the target audience will know its beauty, and in the end they will make it their destination.

The photographs in this book are the chief medium which will give the real picture of a landscape. Typical Garut batik as an accent gives a local esthetic value of this book. In addition, the brief information about places of interest in the area will add to our knowledge. It is hoped that this book can become a means of information for those who have not yet enjoyed the beauty of Southern Garut.

(3)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iv

(4)
(5)

x

Gambar 3.8 Cover Buku Exploring North American Landscapes ... 29

Gambar 3.9 Halaman 8 Buku Exploring North American Landscapes ... 30

Gambar 3.10 Halaman 10 Buku Exploring North American Landscapes ... 30

Gambar 3.11 Cover Buku Digital Landscape Photography ... 32

Gambar 3.12 Halaman Daftar Isi Buku Digital Landscape Photography ... 32

Gambar 3.13 Halaman Introduction Buku Digital Landscape Photography ... 33

Gambar 3.14 Cover Buku Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir ... 34

Gambar 3.15 Layout Halaman Buku Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir ... 35

(6)

xi

Gambar 4.16 Curug Orok ... 49

Gambar 4.17 Part 4: The Beach ... 49

Gambar 4.18 Pantai Santolo ... 50

Gambar 4.19 Poster A2 ... 51

Gambar 4.20 X-Banner ... 51

Gambar 4.21 Iklan Majalah ... 52

Gambar 4.22 Facebook & Instagram ... 52

(7)

xii DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Gender ... 21

Diagram 3.2 Usia ... 21

Diagram 3.3 Profesi responden ... 22

Diagram 3.4 Pendapatan responden ... 22

Diagram 3.5 Frekuensi wisata responden dalam setahun ... 23

Diagram 3.6 Anggaran yang dipersiapkan responden ketika hendak berwisata ... 23

Diagram 3.7 Lamanya waktu untuk berwisata ... 24

Diagram 3.8 Sumber informasi tentang destinasi pariwisata ... 24

Diagram 3.9 Daya tarik suatu destinasi pariwisata ... 25

Diagram 3.10 Pertimbangan responden dalam memilih destinasi pawisata ... 25

Diagram 3.11 Pengetahuan responden tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan ... 26

Diagram 3.12 Responden pernah/tidak pernah mengunjungi wilayah Garut Selatan ... 26

Diagram 3.13 Kesan responden terhadap objek wisata di wilayah Garut Selatan ... 27

(8)

xii DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: KUESIONER

LAMPIRAN B: VEKTOR MOTIF BATIK

LAMPIRAN C: TATA LETAK HALAMAN BUKU

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini banyak orang berpikir bahwa Garut yang juga dikenal dengan nama Swiss

Van Java identik dengan pemandian air panas dan makanan khasnya (dodol, kerupuk

kulit, jeruk Garut, dan lain-lain). Namun seiring berjalannya waktu, objek wisata di

Garut semakin banyak yang berkembang seperti sentra kerajinan kulit, sentra

kerajinan akar wangi, batik garutan, wisata kuliner, dan sebagainya. Salah satu objek

wisata yang mulai berkembang namun belum dilirik oleh para wisatawan adalah

Garut bagian Selatan yang memiliki pantai dan pemandangan alam yang indah

(curug, Gunung Papandayan).

Salah satu daya tarik Garut Selatan adalah pantai yang membentang sejauh 85

kilometer, menjadikannya yang terpanjang di Jawa Barat. Untuk mencapai pantai ini

diperlukan waktu tempuh 2½ - 3½ jam dengan jarak tempuh 84 kilometer dari kota

Garut. Walaupun sempat tertutup untuk masyarakat umum, kini pantai-pantai

tersebut mulai dikembangkan menjadi sebuah objek wisata. Salah satu usaha yang

telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pariwisata di wilayah

Garut Selatan adalah memperbaiki jalur lintas selatan. Melalui hal tersebut

diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Garut Selatan dapat

semakin meningkat, dan kunjungan wisatawan pun semakin banyak.

Di sepanjang wilayah Garut Selatan wisatawan dapat mengunjungi berbagai macam

objek wisata alam, misalnya: Curug (air terjun) Orok dan Curug Sanghyang Taraje

yang berjarak 37 kilometer dari Kota Garut dan terletak di kaki Gunung

Papandayan. Gunung Papandayan sendiri cocok untuk para pendaki pemula karena

jalurnya yang tidak terlalu sulit untuk didaki. Pengunjung dapat melihat berbagai hal

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 Baru, dan Kawah Nangklak, hingga Hutan Mati serta hamparan padang bunga

Edelweiss. Selain itu terdapat pula Leuwi Tonjong yang keberadaannya mulai

diperhatikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Garut. Sesuai dengan

namanya, Leuwi (sungai) Tonjong ini memiliki aliran air yang tidak terlalu deras dan

diapit oleh dua tebing batu yang tinggi. Leuwi Tonjong ini memiliki julukan Green

Stone Karena keadaan alamnya yang mirip dengan Green Canyon di Pangandaran.

Secara keseluruhan wilayah Garut Selatan memiliki potensi keindahan alam yang

menarik untuk dijelajahi. Keberadaanya yang belum banyak terjamah oleh tangan

manusia membuat wilayah tersebut masih terjaga keasriannya, sangat dianjurkan

bagi para pecinta alam. Melalui pembuatan coffee table book tentang objek wisata di

wilayah Garut Selatan, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke

daerah ini.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Bagaimana merancang coffee table book yang tepat untuk memperkenalkan objek wisata di wilayah Garut Selatan?

Bagaimana menciptakan media yang tepat untuk mendukung perancangan coffee table book tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan?

Target audience adalah generasi muda yang berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja

dengan kelas sosial menengah dan atas di kota-kota besar di Pulau Jawa.

1.3 Tujuan Perancangan

Merancang coffee table book yang tepat untuk memperkenalkan objek wisata di wilayah Garut Selatan.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa cara berikut:

1. Observasi

Dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan sehingga

dapat memperkuat data yang sudah ada sebelumnya. Observasi dilakukan di

wilayah Pantai Garut Selatan.

2. Studi Pustaka

Melalui buku-buku referensi yang sesuai, dapat diperoleh informasi yang

berguna untuk menyelesaikan projek ini.

3. Kuesioner

Dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran yang jelas akan minat target

audience. Kuesioner menggunakan aplikasi google forms.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Garut agar penulis bisa memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai

(12)
(13)

Universitas Kristen Maranatha 39 BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi

Garut Selatan merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Kabupaten Garut. Di

wilayah tersebut terdapat beragam objek wisata yang menarik, seperti gunung, curug,

laut, dan sebagainya. Di sepanjang perjalanan Garut Selatan para wisatawan akan

disuguhi oleh pemandangan yang asri serta udara yang sejuk, di mana sensasi

tersebut tidak dapat ditemui di wilayah perkotaan yang sumpek dan berpolusi.

Wilayah Garut Selatan memiliki keadaan alam yang indah dan belum banyak

terjamah oleh tangan manusia sehingga masih terjaga kealamiannya. Namun

objek-objek wisata tersebut ternyata masih belum banyak mendapat perhatian dari

orang-orang di luar sana. Promosi yang dilakukan masih dirasa kurang. Selain itu

banyaknya tempat wisata lain yang sudah dikelola dengan baik membuat Garut

Selatan kurang eksis di luar sana.

Permasalahan tersebut membuat penulis tertarik untuk membuat sebuah coffee table

book tentang wilayah Garut Selatan. Konsep dari buku ini adalah menampilkan

keindahan-keindahan alam yang terdapat di sepanjang wilayah Garut Selatan.

Perancangan media ini menggunakan foto sebagai media utama yang dapat

menggambarkan secara langsung keindahan dari objek wisata yang terdapat di

sepanjang perjalanan menuju Garut Selatan. Teks singkat mengenai objek-objek

wisata tersebut juga dicantumkan agar pembaca dapat memperoleh informasi.

Konsep komunikasi dibuat agar target audience dapat melihat dan merasakan

(14)

Universitas Kristen Maranatha 40 4.2 Konsep Kreatif

Target dari coffee table book ini adalah orang-orang yang menyukai travelling, para

pecinta alam, para backpacker, yang suka menjelajah atau mengeksplor

wilayah-wilayah baru. Buku ini dirancang dengan menggunakan gaya clean design. Dengan

menggunakan clean design yang simple dan elegan, diharapkan target yang berumur

17-35 tahun dapat tertarik untuk melihat buku ini. Selain itu gaya clean design juga

dipilih agar foto yang terdapat dalam perancangan buku ini tidak teralihkan sehingga

tetap menjadi fokus utama bagi orang-orang yang melihat.

Typeface yang digunakan dalam perancanga buku travelling photography ini adalah

Frutiger CE 45 Light dan Fortunata.

Frutiger CE 45 Light

digunakan sebagai aksen pada beberapa desain layout. Selain itu foto dengan motif

Lereng Eneng juga digunakan sebagai aksen pada desain halaman sub-bab. Batik

Lereng Jaksa dan Lereng Eneng merupakan batik khas dari kota Garut yang

(15)

Universitas Kristen Maranatha 41 Gambar 4.1 Vector Motif Batik Lereng Jaksa

(sumber: penulis, 2016)

Media foto merupakan hal yang utama dalam perancangan buku ini. Melalui foto

penulis dapat menampilkan foto yang menggambarkan keadaan alam di wilayah

Garut Selatan secara ‘real’. Berikut ini adalah beberapa foto yang diambil pada saat penulis berkunjung ke Garut Selatan.

(16)

Universitas Kristen Maranatha 42 Gambar 4.3 Gunung Papandayan

(sumber: penulis, 2016)

(17)

Universitas Kristen Maranatha 43 Gambar 4.5 Pantai Sayang Heulang

(sumber: penulis, 2016)

(18)

Universitas Kristen Maranatha 44 Gambar 4.7 Pantai Rancabuaya

(sumber: penulis, 2016)

4.3 Konsep Media

Media utama yang digunakan untuk mendokumentasikan foto-foto yang

menggambarkan keadaam alam di wilayah Garut Selatan adalah sebuah buku. Buku

ini akan memuat lebih banyak foto dibandingkan tulisan agar orang-orang bisa

melihat dan membayangkan secara jelas keindahan alam yang terdapat di sepanjang

jalan menuju Garut Selatan.

Buku yang dirancang akan menggunakan bahan kertas yang cukup tebal dan

dilaminasi agar buku ini bisa tetap awet bila terkena cipratan air ataupun yang

lainnya. Buku merupakan media yang konvensional namun sensasi membaca buku

konvensional tentu berbeda dibandingkan dengan membaca buku melalui e-book

ataupun internet.

Melalui perancangan media ini diharapkan orang-orang dapat lebih aware lagi

terhadap destinasi-destinasi wisata alam yang ada di Indonesia, khususnya Jawa

(19)

Universitas Kristen Maranatha 45 dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Jawa Barat, namun ternyata

menyimpan keindahan yang belum banyak ter-ekspos oleh orang-orang di luar sana.

4.4 Hasil Karya

Coffee table book berukuran 20 cm x 20 cm yang memuat perjalanan di sepanjang

wilayah Garut Selatan ini menggunakan hard cover, sedangkan kertas art paper 210

gram digunakan sebagai bahan untuk isi buku. Berikut ini adalah beberapa

penampakan dari coffee table book tentang Garut Selatan.

Gambar 4.8 Cover Buku (sumber: penulis, 2016)

(20)

Universitas Kristen Maranatha 46 Gambar 4.10 Introduction

(sumber: penulis, 2016)

(21)

Universitas Kristen Maranatha 47 Gambar 4.12 Memanen Padi

(sumber: penulis, 2016)

(22)

Universitas Kristen Maranatha 48 Gambar 4.14 Hiking di Papandayan

(sumber: penulis, 2016)

(23)

Universitas Kristen Maranatha 49 Gambar 4.16 Curug Orok

(sumber: penulis, 2016)

(24)

Universitas Kristen Maranatha 50 Gambar 4.18 Pantai Santolo

(sumber: penulis, 2016)

4.5 Media Promosi

Media promosi yang digunakan memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung

kapan dan di mana media tersebut akan digunakan. Dalam kegiatan promosi berupa

launching buku, media yang akan digunakan adalah poster dan x-banner. Iklan

majalah dibuat untuk dimuat pada majalah-majalah dokumentasi seperti National

Geographic. Selain itu gambar yang masing-masing berukuran 1080 pixel x 1080

dan 851 pixel x 351 pixel dibuat untuk dimuat di sosial media Instagram dan

Facebook. Yang terakhir pembatas buku berukuran 5 cm x 15 cm diselipkan dalam

(25)

Universitas Kristen Maranatha 51 Gambar 4.19 Poster A2

(sumber: penulis, 2016)

(26)

Universitas Kristen Maranatha 52 Gambar 4.21 Iklan Majalah

(sumber: penulis, 2016)

(27)

Universitas Kristen Maranatha 53 Gambar 4.23 Pembatas Buku

(28)

Universitas Kristen Maranatha 54

Total harga satuan buku Rp 115.000,00

Total biaya produksi Rp 165.000,00 x (1000 buku) = Rp 115.000.000,00

BIAYA MEDIA PENDUKUNG

3 Iklan majalah National Geographic Indonesia Display 1 page 175 mm x 254 mm

@Rp 30.700.000,00 x 3 bulan

Rp 92.100.000,00

4 Pembatas buku A3 @Rp 3.000,00 x 60 Rp 180.000,00

Total biaya media promosi= Rp 93.480.000,00

BIAYA DESAINER, FOTOGRAFER, COPYWRITER

No. Jasa Jumlah Harga

1 Cover buku depan dan belakang, isi buku Rp 20.000.000,00 2 Media Promosi (X-Banner, poster, iklan majalah,

pembatas buku, sosial media)

Rp 5.000.000,00

3 Fotografer Rp 20.000.000,00

4 Copywriter Rp 5.000.000,00

(29)

Universitas Kristen Maranatha 55 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Garut Selatan menyimpan keindahan yang belum banyak diketahui oleh banyak

orang. Minimnya pembangunan infrastruktur dan kurangnya publikasi menjadi

penghambat bagi wilayah Garut Selatan untuk bisa berkembang.

Melalui hasil wawancara dan studi pustaka, didapati bahwa perancangan sebuah

buku yang memuat keindahan wilayah Garut Selatan dapat menjadi jalan keluar

untuk permasalahan yang ada. Perancangan buku ini juga akan membuat orang-orang

jadi mengenal sisi lain dari wilayah Garut Selatan yang selama ini belum terjamah.

Perancangan coffee table book tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan dapat

menjadi penunjang agar kawasan ini bisa lebih dikenal. Penggabungan antara foto

dan informasi yang singkat membuat buku menarik dan ringan untuk dibaca.

Meskipun terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan objek

wisata di wilayah Garut Selatan, namun perancangan buku ini merupakan salah satu

(30)

Universitas Kristen Maranatha 56 5.2 Saran

Perancangan buku tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan dibuat sebagai

syarat untuk kelulusan mata kuliah Tugas Akhir, namun lebih dari itu buku ini dibuat

agar masyarakat dapat lebih mengenal wilayah Garut Selatan. Untuk menyelesaikan

buku ini diperlukan usaha yang lebih dan dalam perancangannya sering dijumpai

beberapa kendala dan tantangan sehingga pengerjaannya menjadi lebih lama dari

yang sudah direncanakan, walaupun begitu jangka waktu yang diberikan terbilang

singkat sehingga diperlukan manajemen waktu yang baik agar buku ini bisa selesai

sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Memperpanjang jangka waktu bisa

menjadi bahan pertimbangan agar karya yang dihasilkan bisa lebih matang, baik

secara konsep maupun visual.

Bagi yang ingin membahas topik serupa, sebaiknya melakukan survei terlebih

dahulu, apakah destinasi wisata yang akan diteliti memungkinkan untuk dijangkau.

Dengan melakukan survei, kita bisa memperkirakan lamanya waktu pengerjaan.

Untuk peralatan, kamera wajib dimiliki. Disarankan untuk menggunakan DSLR agar

foto yang dihasilkan memiliki detail dan kualitas gambar yang bagus. Jika tidak

memiliki DSLR, bisa menggunakan kamera-kamera lainnya yang memiliki kualitas

serupa, seperti mirror less dan lain-lain. Untuk proses editing, cukup menggunakan

software adobe illustrator, adobe photoshop, dan adobe lightroom. Hal-hal tersebut

sangatlah esensial agar proses pembuatan karya bisa berjalan dengan lancar dan

(31)

i

PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG

OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN

SG402 | MAYOR DKV 6 | SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

Laporan Pengantar Karya Tugas Akhir ini Disusun untuk Memenuhi

Persyaratan Akademik Program Studi S-1 Desain Komunikasi Visual,

Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Disusun Oleh :

Prima Gumilang

1264105

Dosen Pembimbing

Dr. Christine Claudia Lukman, M. Ds

Hendra Setiawan, BFA., MA

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(32)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat-Nya, sehingga penulisan

Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Coffee Table

Book Tentang Objek Wisata Di Wilayah Garut Selatan”, dibuat dan disusun untuk

memenuhi persyaratan akademik dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1),

Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung. Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan

dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan dan semangat dari orang

terdekat, penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S.T., M.Comm. selaku dekan FSRD Universitas

Kristen Maranatha.

2. Ibu Raden Ajeng Dita Saraswati Priono Putri, M.Ds. selaku Ketua Program Studi

S-1 DKV Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Dr. Christine C. Lukman, M. Ds. dan Bapak Hendra Setiawan, BFA., MA,

selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan waktu dan

ilmunya untuk membimbing penulis dalam terlaksananya Tugas Akhir ini.

4. Bapak Agus Koswara selaku pegawai di kantor Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Garut.

5. Orang tua, teman-teman mahasiswa dan alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain

(33)

Universitas Kristen Maranatha 57

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Frye, Michael. 2009. Digital Landscape Photography. First Edition. Lewes, United

Kingdom: The Ilex Press Limited.

Muench, Marc. 2011. Exploring North American Landscapes. First Edition. Santa

Barbara, California: Rocky Nook Inc.

Sumarsono, Hartono, Helen Ishwara, L.R. Supriyapto Yahya, dan Xenia Moeis. 2013.

Benang Raja, menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

B. Internet

http://carterlandscapephotography.com.au/what-is-landscape-photography/

http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_visi_bupati

http://www.gq.com/gallery/what-your-favorite-book-says-about-you-coffee-table-books

Gambar

Gambar 4.23 Pembatas Buku   ..............................................................................................
table book tentang objek wisata di wilayah Garut Selatan?
Gambar 4.1 Vector Motif Batik Lereng Jaksa
Gambar 4.3 Gunung Papandayan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga coffee table book ini akan berisi informasi mulai dari biografi Kota Pacitan hingga sejarah batik tulis Pacitan yang dilengkapi dengan pengambilan

Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan “Rory Heritage Cloth’s” coffee table book melalui Desain Komunikasi Visual adalah : (1) Bagaimana

Permasalahan yang dikaji adalah merancang buku Coffee Table Book ”Jajanan Pasar Gedhe Solo”, sebagai informasi kuliner bagi warga Solo maupun wisatawan atau tamu Pemkot

Perancangan coffee table book berisi kolaborasi fotografi fashion dan ilustrasi yang menampilkan keindahan ragam burung endemik Indonesia merupakan solusi

Dikarenakan banyaknya destinasi wisata dan kurangnya pengetahuan tentang wisata di Garut bagi masyarakat luas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut merumuskan

2) Objek Wisata yang di informasikan pada Aplikasi Multimedia ini terbagi menjadi 3 (tiga) jenis objek wisata yaitu objek wisata sejarah yang terdiri dari objek wisata Batu Basurek,

Target audience utama yang dituju oleh pencipta karya adalah pengunjung RBoJ Coffee generasi millennials berjenis kelamin laki- laki dan perempuan dengan strata ekonomi sosial umum

Berdasarkan penjelasan setiap tahap kesiapan pengelola objek wisata Cipanas Kabupaten Garut, tahap Preparation memiliki pengertian sebagai berikut: 1 Hampir semua orang terkait dengan