• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PENENTUAN Ni(II) DAN Fe(II) SECARA SIMULTAN DENGAN VOLTAMMETRI STRIPING ADSORPTIF (AdSV).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI PENENTUAN Ni(II) DAN Fe(II) SECARA SIMULTAN DENGAN VOLTAMMETRI STRIPING ADSORPTIF (AdSV)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI PENENTUAN Ni(II) DAN Fe(II) SECARA SIMULTAN

DENGAN VOLTAMMETRI STRIPING ADSORPTIF (AdSV)

Skripsi Sarjana Kimia

Oleh :

RAESA PRATIWI PUTRI

BP : 0910413080

PROGRAM STUDI S1 KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

ABSTRAK

OPTIMASI PENENTUAN Ni(II) DAN Fe(II) SECARA SIMULTAN DENGAN VOLTAMMETRI STRIPING ADSORPTIF (AdSV)

Oleh :

Raesa Pratiwi Putri (0910413080)

Dibimbing oleh Dra. Deswati, M.S dan Prof. Dr. Hamzar Suyani, M. Sc

Penelitian tentang optimasi penentuan Ni(II) dan Fe(II) secara simultan dengan voltammetri stripping adsorptif telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum dari logam berat Ni(II) dan Fe(II) secara simultan dengan meliputi beberapa parameter yaitu: konsentrasi kalkon, pH, potensial akumulasi, dan waktu akumulasi pada larutan. Selain itu juga ditentukan nilai Standar Deviasi Relatif (SDR) dan nilai perolehan kembali. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil pengukuran kondisi optimum yaitu : konsentrasi kalkon 0,6 mM, pH larutan 7, potensial akumulasi -0,2 V, waktu akumulasi 110 detik. Nilai Standar Deviasi Relatif (SDR) yang diperoleh dari metoda ini adalah 10,45% untuk larutan standar 50 µg/L Ni(II) dan 1,06% untuk 10 µg/L Fe(II) dengan 8 kali pengulangan (n=8). Metoda ini telah diaplikasikan secara langsung terhadap sampel air kran, air sungai Batu Busuk dan air laut Bungus Padang. Kandungan logam pada air kran yaitu 2,04 µg/L untuk Ni(II) dan 198,84 µg/L untuk Fe(II). Pada air sungai Batu Busuk yaitu 1,72 µg/L untuk Ni dan 264,71 µg/L untuk Fe(II). Pada air laut Bungus yaitu 19,35 µg/L untuk Ni(II) dan 441,31 µg/L untuk Fe(II). Nilai perolehan kembali yang didapatkan yaitu 78,84% untuk Ni(II) dan 100,24% untuk Fe(II). Berdasarkan metoda AOAC, dapat disimpulkan bahwa metoda ini memiliki ketelitian dan ketepatan yang bagus.

Kata kunci : Nikel, Besi, Simultan, Voltammetri Stripping Adsorptif

(3)

ABSTRACT

OPTIMATION OF DETERMINATION NI(II) AND Fe(II) SIMULTANEOUSLY BY ADSORPTIF STRIPPING VOLTAMMETRY (AdSV)

by :

Raesa Pratiwi Putri (BP : 0910413080)

Advised by Dra. Deswati, M.S and Prof. Dr. Hamzar Suyani, M. Sc

A selective and sensitive adsorption stripping voltammetry (AdSV) procedure for the simultaneous determination of nickel and iron was conducted. The aim of this research is to get optimum condition for simultaneous determination of nickel and iron. Adsorptive stripping voltammetry has been used for determination of trace amount Ni(II) and Fe(II) by using calcon as a complexing agent. The parameters studied were variation of calcon concentration, pH, accumulation potential and accumulation time. In this study, the optimum conditions were calcon concentration of 0.6 mM, pH = 7.0, accumulation potential of -0.2 V and accumulation time of 110 sec. at the optimum conditions, the relative standard devation were 10.45% for Ni(II) and 1.06% for Fe(II) respectively for 8 replicates (n=8) measurements of 50 µg/L for Ni(II) and 10 µg/L for Fe(II). The method was applied to the direct simultaneous determination of Ni(II) and Fe(II) in crane water, river water of Batu Busuk and sea water around Bungus, Padang City. Concentration of Ni(II) and Fe(II) in samples crane water were equal to 2.04 µg/L for Ni(II) and 198.84 µg/L for Fe(II), in the river water a Batu Busuk are 1.72 µg/L for Ni(II) and 264.71 µg/L for Fe(II)) and from the sea water of Bungus Padang are 19.35 µg/L for Ni(II) and 441.31 µg/L for Fe(II) with recovery of 78.84% for Ni(II) and 100.24% for Fe(II), respectively.

Keywords: Nikel, Iron, Simultant, Adsorptif Stripping Voltammetry

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam berat yang mencemari lingkungan, sebagian besar disebarkan melalui

jalur air. Proses ini akan lebih cepat bila memasuki tubuh manusia melalui

rantai makanan. Apabila suatu logam terakumulasi pada jaringan hewan dan

tumbuhan yang kemudian dikonsumsi manusia tentunya manusia sebagai

rantai makanan tertinggi pada piramida makanan, maka dalam tubuhnya akan

terakumulasi logam berat tersebut [1].

Salah satu bentuk pencemaran yang terjadi di perairan laut berupa

logam-logam berat seperti: Hg, Cu, Cd, Cr, Pb, Fe, Zn dan Ni. Dalam sejumlah

konsentrasi tertentu, keberadaan logam berat dalam air dapat menimbulkan

pencemaran di perairan [2-3].

Pencemaran logam pada dasarnya tidak berdiri sendiri, namun dapat

terbawa oleh air, tanah dan udara. Apabila semua komponen tersebut telah

tercemar oleh senyawa anorganik, maka di dalamnya kemungkinan dapat

mengandung berbagai logam berat seperti Cr, Zn, Pb, Cd, Fe dan sebagainya

[4-6]. Unsur logam berat secara alamiah terdapat dalam air laut sangat rendah,

yaitu berkisar antara 10-5 – 10-2 mg/L, sementara matrik sampel (kadar garam)

cukup tinggi [7,8].

Berbagai metoda analisis telah banyak dilakukan untuk penentuan

logam-logam seperti: potensiometri dengan menggunakan elektroda ion

selektif, polarografi dan spektrofotometri serapan atom, tetapi metoda tersebut

tidak dapat mengukur kadar ion-ion logam yang sangat kecil tersebut, walaupun

sebelumnya telah dilakukan prekonsentrasi (pemekatan) dengan cara ekstraksi

pelarut [9,10]. Tetapi metoda ini harus dilakukan proses ekstraksi pelarut

terlebih dahulu dengan menggunakan banyak pelarut dan matrik yang tinggi

pada sampel air laut akan mengganggu proses pengatoman [11].

Oleh karena itu, diperlukan metoda alternatif yang dapat mengatasi

masalah tersebut. Voltammetri stripping adsorptif dipilih sebagai alternatif

metode analisis karena memiliki sensivitas tinggi, selektif, dapat menentukan

(5)

spesi dari ion logam yang diinginkan, limit deteksi rendah pada skala µg/L,

dapat mengukur logam secara simultan, penggunaannya mudah dan preparasi

sampel yang mudah. Pada voltammetri sripping adsorptif, tahap

prekonsentrasinya membutuhkan waktu yang lebih singkat, umumnya kurang

dari 1 menit [12-14].

Voltammetri stripping adsorptif merupakan metode voltammetri stripping

yang banyak digunakan dalam analisis logam berat karena memiliki sensitivitas

yang baik, logam-logam dengan konsentrasi yang sangat kecil dapat dianalisis

[15,16].

Voltammetri striping merupakan salah satu metode elektroanalitik yang

didasarkan pada proses oksidasi-reduksi pada permukaan elektroda [17,18].

Metoda ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan teknik analisa

lainnya selain memiliki batas deteksi yang sangat rendah (µg/L), juga dapat

digunakan untuk penentuan langsung beberapa logam secara serentak seperti

yang telah dilaporkan tentang penentuan simultan Ni dan Cd secara differensial

pulse polarografi [16].

Masalah dalam penelitian ini adalah keberadaan ion-ion logam berat Ni

dan Fe dalam perairan dan lingkungan sangat berbahaya, karena merupakan

logam yang bersifat toksik sehingga merusak lingkungan dan kehidupan biota

dari perairan tersebut, jika kadarnya telah melampaui ambang batas yang

ditetapkan. Diketahui kadar ion-ion logam tersebut dalam perairan dan dalam

bahan lingkungan, baik tanah, batuan maupun bahan biologi sangat kecil sekali

(runut) dalam orde ng/kg sampai dengan mg/kg, sementara matrik sampel

(misalnya kadar garam dalam air laut) cukup besar dan juga terikat dalam

matrik yang kompleks. Kadar nikel di perairan tawar alami adalah 0,001 – 0,003

mg/L. Pada perairan laut berkisar antara 0,005 – 0,007 mg/liter. Untuk

melindungi kehidupan organisme akuatik, kadar nikel sebaiknya tidak melebihi

0,025 mg/liter. Untuk air minum < 0,1 mg/L.Kandungan Fe di sungai sekitar 0,7

mg/L, di air tanah sekitar 0,1 – 10 mg/L, air laut sekitar 1 - 3 µg/L, pada air

minum tidak lebih dari 200 µg/L. Pada air permukaan biasanya kandungan zat

besi relatif rendah yakni jarang melebihi 1 mg/L sedangkan konsentrasi besi

(6)

pada air tanah bervariasi mulai dan 0,01 mg/L sampai dengan + 25 mg/L.

Konsentrasi besi dalam air minum dibatasi maksimum 0,3 mg/L [19].

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dilakukan penelitian

yang berjudul optimasi penentuan logam Ni(II) dan Fe(II) secara simultan

dengan AdSV. Dimana akan dipelajari beberapa parameter berikut: potensial

akumulasi, waktu akumulasi, konsentrasi pengomplek (kalkon), dan pH larutan

yang merupakan faktor penting dalam pengukuran dengan metoda AdSV, serta

penentuan Standar Deviasi Relatif (SDR) dan nilai perolehan kembali.

1.2 Perumusan Masalah

Berapakah nilai optimum potensial akumulasi, waktu akumulasi, konsentrasi

kalkon, pH, nilai Standar Deviasi Relatif (SDR) dan perolehan kembali dari

penentuan Ni(II) dan Fe(II) secara serentak dengan AdSV?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum secara serentak

dalam penentuan Ni(II) dan Fe(II) dengan metoda voltammetri stripping

adsorptif. Dalam penelitian ini digunakan beberapa parameter dalam penentuan

kondisi optimumnya, yaitu variasi potensial akumulasi, variasi waktu akumulasi,

variasi konsentrasi kalkon, variasi pH, serta menentukan SDR dan perolehan

kembali.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi informasi dasar dalam

penentuan simultan logam Ni(II) dan Fe(II) secara voltammetri stripping

adsorptif, sehingga dapat diaplikasikan untuk sampel air laut dan sampel

lainnya. Sumber informasi bagi mahasiswa, masyarakat, pemerintah dan

berbagai industri yang menggunakan metoda ini nantinya

Referensi

Dokumen terkait

Persen ekstraksi Fe(II) yang paling besar disebabkan kompleks Fe(II)-1,10-Fenantrolin relatif mudah terbentuk karena pH larutan ion logam yang digunakan adalah

Kondisi optimum penentuan Cd(II) dan Cu(II) secara serentak dengan AdSV yang telah didapatkan dalam penelitian ini, kemudian diaplikasikan untuk pengukuran sampel air

ninur, naka dipql .n suatu neloda v g sclekririirs din sensirifitd ymg rinsgi Niul nengidentifikasi logm iencbr Mtla dip€lajdi kondisi .plimuD uruk p.nenrlan logm

penentuan Ni(II) dan Co(II) secara tunggal pada air kran, air sungai Batu Busuk, air laut Bungus. Pengukuran sampel dilakukan dengan 2 kali standar adisi adisi

Aplikasi metoda ini dalam penentuan kadmium dilakukan pada sampel air Batang Air Dingin Lubuk Minturun dan Muara, Padang dengan menggunakan kondisi optimum pengukuran yang

Aplikasi metoda ini dalam penentuan Fe(II) dan Fe(III) dilakukan pada 3 buah sampel yakninya Air Kran Laboratorium Kimia Pengukuran, Air Sungai Batu Busuk, dan Air

Berdasarkan pada Gambar 2 terlihat bahwa adsorpsi ion logam Ni(II) oleh komposit kitosan- alumina mencapai titik optimum pada pH 5 dengan daya adsorpsi sebesar

Hal ini disebabkan karena masih sedikit sekali ion Fe(III) yang bereaksi dengan kalkon untuk membentuk senyawa kompleks, sedangkan untuk ion Co(III) dan Ni(II) arus