• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alprazolam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alprazolam"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Alprazolam : Kegunaan, Dosis, Efek Samping

Alprazolam adalah obat golongan benzodiazepine yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter untuk mengobati gangguan cemas umum, cemas terkait depresi, dan gangguan panik.

Kegunaan obat Alprazolam lainnya termasuk untuk mengatasi depresi dan sindrom pramenstruasi (PMS) dengan berbagai gejalanya.

Mengenal Obat Alprazolam

Alprazolam tersedia dalam bentuk tablet dan syrup dengan berbagai merek dagang, seperti: Xanax, Alganax, Zypraz, dan lain-lain.

Komposisi Alprazolam tablet: Alprazolam tablet 0.25 mg Alprazolam tablet 0.5 mg Alprazolam tablet 1 mg Alprazolam tablet 2 mg Komposisi Alprazolam Syrup: 0,5 mg / 5 mL alprazolam Alprazolam termasuk dalam golongan benzodiazepin.

Alprazolam memiliki mekanisme kerja yang sama dengan golongan benzodiazepine lainnya, yaitu berikatan dengan reseptor GABA. Seperti kita ketahui bahwa Gamma-aminobutyric acid, GABA adalah neurotransmiter dan hormon otak yang tugasnya menghambat reaksi-reaksi dan respon neurologis yang tidak menguntungkan. Dengan demikian obat ini akan memberikan efek anti kecemasan (antiansietas), memberikan rasa mengantuk (hipnotik) sehingga membantu cepat tidur, membuat orang lupa terhadap sesuatu (amnestik), melemaskan otot rangka (muscle relaxant), dan efek anti kejang.

Indikasi atau Kegunaan

Alprazolam obat apa? Sesuai dengan mekanisme kerja obat seperti di atas, maka obat ini digunakan untuk :

 Pengobatan gangguan kecemasan, termasuk gangguan cemas menyeluruh atau generalized anxiety disorder (GAD),

 gangguan cemas sosial atau social anxiety disorder (SAD).  Pengobatan gangguan panik untuk jangka panjang

 Mengobati mual-mual bahkan muntah akibat efek samping obat kemoterapi  Digunakan sebagai terapi kombinasi dalam pengobatan depresi

 Mengatasi insomnia atau gangguan sulit tidur.

Kontraindikasi

Harap perhatikan! Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, Alprazolam tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi di bawah ini:

(2)

 Memiliki penyakit tertentu seperti Glaukoma sudut sempit, myasthenia gravis, gangguan pernafasan, sleep apnea sindrom, gangguan fungsi hati dan ginjal berat, kondisi fobia dan obsesi, dan psikosis kronik.

 Ibu menyusui dan juga ibu hamil terutama hamil muda trimester pertama. Anak-anak dan balita. Sedang menjalani pengobatan dengan obat antijamur yang mengandung ketoconazole dan/atau itraconazole.

Dosis Alprazolam dan Cara Pemakaian

Dosis akan diseuaikan dengan kondisi kesehatan pasien secara umum dan usia pasien, oleh sebab itu gunakanlah obat ini persis seperti yang dokter arahkan. Adapun pedoman umum untuk dosis Alprazolam yaitu:

 Biasanya digunakan 2 sampai 4 kali sehari dengan kekuatan dosis dari 0,25 miligram (mg), 0,5 mg, 1 mg, atau 2 mg sesuai petunjuk dokter.

 Bagi pemula, dokter akan menganjurkan dosis rendah terlebih dahulu kemudian akan dinaikkan secara perlahan-lahan. Tujuannya adalah menghindari efek samping obat yang berlebihan.

 Pada Lansia, kondisi fisik lemah atau yang memiliki penyakit hati dianjurkan menggunakan dosis rendah.

Jangan menghentikan obat secara tiba-tiba, melainkan harus diturunkan dosisnya perlahan-lahan sebelum berhenti sama sekali. Hindari dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Alprazolam

Seperti halnya obat-obatan yang lain, obat ini juga berpotensi menyebabkan efek samping. Adapun efek samping Alprazolam yang paling umum adalah:

 Rasa mengantuk Pusing atau melayang  Hipotensi atau tekanan darah rendah  Gangguan koordinasi dan keseimbangan  Kesulitan dalam berbicara

 Meningkatnya gairah seksual

Selain gejala efek samping di atas, segera hubungi dokter, apabila Anda mengalami tanda-tanda dari reaksi alergi seperti di bawah ini: terdapat ruam kemerahan dan gatal pada kulit saluran nafas menyempit sehingga sulit bernafas Bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Efek samping lebih nyata bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan obat ini, namun untungnya bisa cepat hilang. Anda harus menghubungi dokter apabila mengalami efek samping parah atau tidak kunjung mereda.

Reaksi Putus Obat

(3)

 Kegelisahan tanpa sebab

 Pikiran atau tindakan upaya bunuh diri  Kesulitan tidur (insomnia)

 Gangguan penglihatan  Kejang

 Berkeringat  Agresi  Depresi

Agar terhindar dari reaksi putus obat, maka berhentilah dengan cara mengurangi dosis secara bertahap sesuai arahan dokter.

Informasi Keamanan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Islam harus ditegakkan, bahkan di dalam Ma’alim fi al-Thariq Sayyid Quthb menjelaskan bahwa siapa pun—meskipun ia seorang Muslim—apabila mengikuti sistem di

Galang Nur Aji Pamungkas, 2017, Pengaruh Rasio Diameter / Tinggi Spesimen terhadap Hubungan Tegangan dan Regangan pada High Volume Fly Ash Self Compacting

Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan

Hasil analisis data dengan uji Spearman dida- patkan nilai p = 0,781 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat kepositifan TUBEX TF terhadap

Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses

Oksida Aurivillius hasil sentesis pada semua parameter sifat feroelektrik menunjukkan bahwa semakin bertambah jumlah lapis oktahedral senyawa oksida Aurivillius dalam

Pergub Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan Organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat , turunannya adalah