commit to user
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR DALAM MEMASUKI PASAR
INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC FURNITURE DI
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Manajemen Perdagangan
Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Saputro Cahyo Kartiko
NIM : F3109065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PERDAGANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
ABSTRAKSI
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR DALAM MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC FURNITURE DI
SURAKARTA
SAPUTRO CAHYO KARTIKO F3109065
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan pemahaman mengenai strategi pemasaran ekspor yang dilakukan CV Solo Ethnic Furniture dalam memasuki pasar internasional maupun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh CV Solo Ethnic Furniture.
Penelitian ini menggunakan metode analisis Diskriptif, yakni data-data yang ada di uraikan atau dijelaskan secara verbal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari kegiatan observasi dan wawancara langsung pada staff CV Solo Ethnic Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku ataupun sumber bacaan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang diambil.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CV Solo Ethnic Furniture dalam melakukan pemasaran menggunakan marketing mix. Perusahaan juga menitik beratkan pada kepuasan konsumen dengan memberikan servis yang terbaik dan juga menjalin hubungan yang baik dengan buyer-buyer potensial yang menjadi pelanggan tetap agar dapat terjadi kerjasama dalam jangka panjang. Saluran distribusi CV Solo Ethnic Furniture menggunakan saluran distribusi langsung dan hambatan yang dihadapi dalam pemasaran ekspor adalah harga bahan baku kayu mahal, kekuatan pesaing serta kedatangan kapal tidak sesuai dengan jadwal.
Saran yang dapat penulis berikan untuk meningkatkan pemasaran adalah lebih meningkatkan strategi marketing mix salah satunya dengan cara membuka showroom di kota-kota yang mempunyai potensi besar dalam perdagangan seperti kota Bali. Hambatan-hambatan yang dihadapi CV Solo Ethnic sebenarnya merupakan hambatan yang umum yang dihadapi oleh pelaku bisnis ekspor yang dapat diatasi dengan cara mengajak kerjasama terhadap pihak perhutani atau perusahaan penebang kayu agar dapat berlangganan kayu, sehingga mendapatkan harga yang lebih murah
commit to user
iii ABSTRACT
EXPORT MARKETING STRATEGY IN ENTERING INTO INTERNATIONAL MARKET IN CV SOLO ETHNIC FURNITURE IN
SURAKARTA
SAPUTRO CAHYO KARTIKO F3109065
This final project writing aims to obtain a more in-depth description and comprehension about export marketing strategy in CV Solo Ethnic Furniture in entering into international market and to find out the obstacles the CV Solo Ethnic Furniture faces.
This research used a descriptive analysis method, namely the existing data was elaborated and explained verbally. The data used in this research were primary and secondary ones. The primary data was obtained directly from direct observation and interview with the staffs of CV Solo Ethnic Furniture. Meanwhile the secondary data was obtained from book or other reading source relevant to the subject matter studied.
Based on the result of research, it could be concluded that CV Solo Ethnic Furniture used marketing mix in doing its marketing. This company also emphasized on consumer satisfaction by providing the best service and also by established good relationship with the potential buyers that became permanent customers in order to establish long-term cooperation. The distribution channel the CV Solo Ethnic Furniture used was the direct one and the obstacles it faced in export marketing was expensive price of raw material, competitor power as well as ship arrival inconsistent with the schedule.
The recommendation the writer gave to improve marketing was to improve marketing mix, among others, by opening showrooms in the towns with big potential in trading such as Bali. The obstacle the CV Solo Ethnic faced actually was the one generally faced by the exporters that could be coped with by inviting the perhutani or logging companies into cooperation in order that it could subscribe to them for timber, and get cheaper price.
commit to user
commit to user
commit to user
vi MOTTO
“Masa lalu menuntun kita ke masa depan lebih baik”
(Saputro Cahyo Kartiko)
“You have to endure caterpillars if you want to see butterflies”
(Antoine De Saint)
“Our greatest weakness lies in giving up. The most certain way to succeed is
always to try just one more time”
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT yang selalu menuntun setiap
langkah hidupku
2. Ayah dan Ibuku yang tulus membesarkan aku
dengan kasih sayang
3. Ketiga kakakku yang selalu membimbingku
4. My Love Alvian Widyawati
5. Teman-temanku
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
dengan baik Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PEMASARAN EKSPOR
DALAM MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC
FURNITURE DI SURAKARTA”.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi dan
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi
Diploma III Manajemen Perdagangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis menyadari proses penyusunan Tugas akhir ini dapat berjalan lancar
tentunya karena bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Hari Murti, M.Si selaku Ketua Program Studi D III Manajemen
Perdagangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan penulis
selama penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
commit to user
ix
5. Bapak Samsudin serta seluruh staff karyawan CV Solo Ethnic Furniture yang
telah memberikan informasi kepada penulis.
6. Keluargaku tercinta yang selalu mendampingi dan berkorban segalanya
untukku, aku akan berusaha untuk membanggakan kalian.
7. Teman-temanku Manajemen Perdagangan angkatan 2009.
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 18 Mei 2012
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAKSI ... ii
PERSETUJUAN ... iv
PENGESAHAN... v
MOTTO... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Metode Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor ... 8
1. Pengertian Ekspor ... 8
2. Dokumen-Dokumen Ekspor ... 9
B. Pemasaran ... 11
1. Pengertian Pemasaran ... 11
2. Pasar Sasaran ... 13
3. Bauran Pemasaran ... 18
commit to user
xi
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitan ... 24
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 24
2. Lokasi Perusahaan ... 25
3. Struktur Organisasi ... 27
4. Personalia Perusahaan dan Jam Kerja ... 31
5. Produk yang Dihasilkan ... 33
6. Proses Produksi ... 34
7. Pemasaran Produk ... 37
8. Pengembangan Produk ... 38
9. Negara Tujuan Ekspor ... 40
10.Volume Penjualan Ekspor... 42
B. Pembahasan ... 44
1. Strategi Pemasaran ... 44
2. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi ... 47
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 49
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan ... 32
Tabel 3.2 Negara Tujuan Ekspor ... 41
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 27
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan Magang Kerja
3. Invoice
4. Packing List
5. Bill of Lading (B/L)
6. Inspection Certificate
7. SIUP
8. TDP
9. ETPIK
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pada dasarnya memiliki tujuan yang harus dicapai,
untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain sehingga
dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dengan
munculnya perusahaan-perusahaan baru tentu saja menjadi tantangan sendiri
bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Kekhawatiran bahwa
perusahaan baru akan mengambil pangsa pasar mereka tidak dapat terelakan,
berbagai dampak dan efek dapat timbul dari persaingan tersebut. Tidak hanya
mengakibatkan volume penjualan produk yang menurun, kehilangan daerah
pemasaran produk, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup
perusahaan.
Perdagangan luar negeri mempunyai manfaat yang besar bagi semua
pihak, baik perusahaan, masyarakat luas, maupun pemerintah. Bagi
perkembangan perekonomian Indonesia, perdagangan luar ini merupakan
salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Dalam situasi perekonomian dunia
yang masih belum menggembirakan saat ini, berbagai usaha telah dilakukan
pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan pencarian
commit to user
ekspor dan menekan pengeluaran-pengeluaran devisa dengan cara membatasi
aktivitas-aktivitas impor.
Transaksi perdagangan luar negeri yang biasa dikenal dengan istilah
ekspor dan impor pada hakikatnya adalah transaksi yang sederhana dan tidak
lebih dari kegiatan membeli dan menjual barang antara
perusahaan-perusahaan yang bertempat tinggal di negara yang berbeda. Namun dengan
semakin mudahnya proses transaksi perdagangan luar negeri membuat
persaingan dalam bisnis ini dirasakan semakin ketat, sehingga setiap
perusahan harus selalu memikirkan kembali strategi perusahaan mereka
secara kritis dan kondusif, apalagi dengan keadaan perekonomian dunia
sekarang yang cepat mengalami perubahan. Hal ini sangat dipengaruhi
konsep kepuasan konsumen. Agar perusahaan dapat mengikuti perkembangan
ini, maka dibutuhkan suatu usaha supaya perusahaan dapat menjalankan
operasinya dengan baik dan sesuai dengan keadaan perusahaan dan pasar
modal.
Perusahaan dalam melaksanakan promosi haruslah dengan strategi yang
tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan
harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan
jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan
promosi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan
dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi
setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh
commit to user
keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya.
Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar
tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran
pasar.
Berdasar uraian diatas, kajian ini ingin mengetahui strategi pemasaran
yang dilakukan oleh CV Solo Ethnic Furniture dan bagaimana tahap-tahap
yang dilakukan dalam pemasaran tersebut. Studi ini ingin mengangkatnya
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “STRATEGI
PEMASARAN EKSPOR DALAM MEMASUKI PASAR
INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC FURNITURE DI
SURAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahaman maka
penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1.Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan di CV Solo Ethnic
Furniture agar produknya dapat menembus pasar internasional?
2.Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh CV Solo Ethnic Furniture
commit to user
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan ini adalah :
1.Untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang diterapkan oleh CV Solo
Ethnic Furniture dalam memasarkan produknya ke pasar internasional.
2.Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh CV Solo
Ethnic Furniture dalam menerapkan strategi pemasaran.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini mempuyai manfaat yaitu :
1.Bagi Perusahaan
Memberikan masukan betapa pentingnya strategi pemasaran ekspor
yang tepat untuk memperoleh efisiensi produk dan waktu untuk
pemasaran.
2.Bagi Penulis
Merupakan penerapan ilmu tentang strategi pemasaran ekspor yang
di peroleh selama masa perkuliahan dan pada waktu magang kerja.
3.Bagi Pembaca
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya
bagi mahasiswa jurusan Manajemen Perdagangan yang sedang menyusun
commit to user
E. Metode Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian untuk mencari,
mendapatkan data kemudian dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan
hasil penelitian, supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka diperlukan metode
penelitian.
Metode penelitian ini terdiri dari :
1.Ruang Lingkup Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah
metode deskriptif tentang strategi pemasaran ekspor yang dilakukan oleh
CV Solo Ethnic Furniture.
2.Jenis Data dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara praktek kerja dan
melakukan wawancara secara langsung pada bagian ekspor dan
staff karyawan CV Solo Ethnic Furniture.
2) Data Sekunder
Data sekunder ini adalah data pendukung yang diperoleh
dari sumber data lain yang berkaitan dengan penelitian yaitu
commit to user b. Alat pengumpul data
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan secara langsung mengenai
hal-hal yang bersangkutan dengan data yang diperlukan terhadap
obyek penelitian. Dalam hal ini penulis mengamati secara
langsung kegiatan-kegiatan yang ada di CV Solo Ethnic
Furniture tempat penulis melakukan praktek kerja.
2) Interview atau wawancara
Interview atau wawancara adalah pengumpulan data
dengan mengadakan tanya jawab dengan responden untuk
menggali informasi-informasi yang relevan guna melengkapi
informasi yang tidak diperoleh dalam observasi.
3) Studi pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
cara mempelajari buku atau referensi dari perpustakaan atau
commit to user 3.Sumber Data
a. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari
sumbernya dengan cara praktek kerja dan melakukan wawancara
langsung pada bagian ekspor dan staff karyawan CV Solo Ethnic
Furniture.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh
dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis
commit to user
8 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ekspor
1.Pengertian ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari wilayah pabean
suatu negara keluar wilayah pabean negara yang dituju (PPEI,2011:2).
Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki
kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran
dengan valuta asing (Amir M.S,2004:1). Menurut surat keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.146/MPP/IV/1999 tanggal 22
April 1999 tentang keputusan ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean sesuai perataan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Adapun syarat-syarat perusahaan yang akan melaksanakan ekspor
harus memiliki (PPEI,2011:1) :
a. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
b. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
c. Izin usaha dari departemen teknis/lembaga non departemen
commit to user
2.Dokumen-dokumen ekspor
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ekspor memerlukan banyak
dokumen yang diperlukan, antara lain :
a. Letter of Credit (L/C)
Dokumen pembayaran transaksi perdagangan luar negeri
dengan melibatkan pihak perbankan secara aktif.
b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan
pelaksanaan ekspor barang yang isinya antara lain jenis barang
ekspor (umum, terkena pajak ekspor, mendapatkan fasilitas
pembebasan dan pengembalian bea masuk dan barang ekpor
lainnya).
c. Invoice
Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang
yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut.
d. Packing List
Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipak,
dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng, kardus, dan sebagainya
yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh bea cukai.
e. Bill of Lading (B/L)
Merupakan dokumen pengapalan yaitu surat yang
membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen dan
commit to user
f. Airway Bill
Tanda terima barang yang dikirim melalui udara untuk orang
dan alamat tertentu.
g. Certificate of Original (COO)
Merupakan surat keterangan yang menyatakan asal barang
yang diekspor.
h. Inspection Certificate
Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat
independent surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang
disahkan oleh pemerintah dan dikenal oleh perdagangan
internasional.
i. Certificate of Quality
Sertifikat ini merupakan syarat keterangan yang menyatakan
tentang mutu barang yang diekspor.
j. Marine and Air Insurance Certificate
Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung
berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan dan
kehilangan.
k. Sanitary, Health and Veterinary Certificate
Sertifikat ini diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku
ekspor, tanaman atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan
commit to user l. Wesel
Merupakan alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat
dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain
ditandatangani orang yang menarik (drawer) dan mengharuskan
pihak si tertarik (drawee) untuk membayar pada saat diminta atau
pada waktu tertentu.
B. Pemasaran
1.Pengertian pemasaran
Pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam suatu
pertumbuhan di sebuah perusahaan. Maka didalam pemasaran
dibutuhkan strategi-strategi khusus guna bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain. Tanpa strategi yang baik maka tujuan perusahaan-perusahaan untuk
mencapai keberhasilan tidak akan mungkin tercapai dengan sempurna.
Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai pemasaran :
Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagi imbalannya
(Gary Amstrong,2008:6).
Pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha
dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jasa dari produsen ke
commit to user
of goods and services from production to consumption” (Amir
M.S,2004:47).
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa dan ide kepada pasar
sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi (Basu swastha,2001:14).
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar
(Indriyo Gitosudarmo,1999:1).
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok yang bertujuan untuk mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip
Kotler,1997:8).
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dan kegiatan usaha yang
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (William J. Stanton,1990:5).
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud pemasaran adalah suatu kegiatan mempromosikan barang guna
commit to user
Adapun fungsi dan tujuan pemasaran, antara lain:
a. Fungsi Pemasaran
1) Membuat pelanggan sadar dan tertarik terhadap barang atau jasa
yang ditawarkan.
2) Menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
3) Menyiapkan pelayanan yang baik terhadap pelanggan sehingga
penjualan ulang akan terjadi.
b. Tujuan Pemasaran
1) Memperoleh laba/profit.
2) Meningkatkan penjualan/pangsa pasar.
3) Memperkenalkan produk baru.
2.Pasar sasaran (negara tujuan ekspor)
Eksportir semakin banyak memilih pasar sasaran yang akan dituju,
dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat
melayani seluruh buyer dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya buyer
(importir), sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan
kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah sebuah
pasar terdiri dari buyer potensial dengan kebutuhan alau keinginan
tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual
beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena customer yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan
commit to user
memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan
adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang
pasar dengan lebih baik dan perusahaan dapat mengembangkan produk
yang tepat sehingga dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan
yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang
atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar. Dalam menerapkan
pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas
diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi
pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi
pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan
kepuasan bagi konsumen. Ada empat kriteria yang harus dipenuhi
segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan
commit to user 1) Terukur (measurable)
Segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
2) Terjangkau (accessible)
Segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
3) Cukup luas (Substantial)
Segmen pasar tersebut dapat menguntungkan bila dilayani.
4) Dapat dilaksanakan (Actjonable)
Semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
b. Penetapan pasar sasaran
Pasar sasaran (target market) adalah sekelompok konsumen
atau importir yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran
bagi sebuah perusahaan. Penetapan pasar sasaran merupakan
kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila
perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan
dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan
menilai potensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka
dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik
dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada
commit to user
bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga eksportir dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling
tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka
untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi
segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian
dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran.
Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara
lima strategi peliputan pasar, yaitu:
1) Konsentrasi pasar tunggal
Sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam
satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih
kecil melakukan pilihan ini.
2) Spesialisasi produk
Sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu
jenis produk.
3) Spesialisasi pasar
Sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala
macam keinginan pasar, tetapi diarahkan untuk kelompok
commit to user 4) Spesialisasi selektif
Sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan
usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali
bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang
menarik.
5) Peliputan keseluruhan
Biasanya dilaksanakan oleh industri yang lebih besar
untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk
untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
c. Penempatan produk
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan
penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran
pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar
tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang
dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan
produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki
posisi tertentu dalam segmen pasarya. Apa yang sesungguhnya
penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai
posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar. Pemasaran ekspor
merupakan kerangka pikir untuk mengembangkan dan
mempertimbangkan berbagai pilihan bisnis untuk menentukan
commit to user
pasar ekspor adalah serangkaian keputusan tentang cara terbaik
untuk mencapai tujuan ekspor. Melalui strategi menembus pasar
ekspor, eksportir harus memaksimalkan keunggulan daya saing
(competitive advantages) dan meminimalisasikan kelemahan daya
saing (competitive disadvantages) untuk meningkatkan peluang
keberhasilan di pasar global dengan persaingan yang sangat tajam.
3.Bauran pemasaran
Bauran Pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler Philip,2004:18).
Adapun unsur-unsur marketing mix tersebut sebagai berikut :
a. Product (produk)
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk tidak hanya mencakup
unit fisiknya saja, tetapi juga garansi, merk, nama baik perusahaan
dan nilai kepuasan. Kita membeli barang bukan hanya karena
manfaatnya saja, tetapi juga karena maknanya bagi kita (status dan
reputasi)
b. Price (harga)
Harga adalah nilai atau kekayaan dari suatu produk yang
commit to user
sejumlah produk tertentu. Untuk menentukan harga jual suatu
produk ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Biaya untuk memproduksi, biaya transportasi, biaya tenaga
kerja, dsb.
2) Pesaing yang melakukan aktivitas bisnis serupa.
3) Pelanggan yang menjadi konsumen atas produk yang dihasilkan.
4) Kebijakan pemerintah terkait dengan produk yang akan dijual di
pasar.
5) Tinggi rendahnya nilai mata uang yang berbeda-beda di setiap
negara.
c. Place (tempat/wilayah sasaran distribusi)
Merupakan bagian dari langkah pemasaran yang berupaya
mempermudah dan memperlancar proses penyampaian barang atau
produk dari seller ke buyer. Sehingga produk dapat dimanfaatkan
dengan baik (jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktunya tepat) oleh
konsumen sesuai dengan keinginan konsumen. Tujuan dari distribusi
adalah untuk menjembatani dan mempertemukan keinginan seller
dan harapan dari buyer atas prinsip efisiensi.
Adapun penentuan pemilihan jenis sasaran distribusi, antara
lain :
1) Hukum/peraturan yang berlaku di negara tujuan pemasaran yang
commit to user
2) Citra produk, produk murah memerlukan saluran distribusi yang
lebih panjang, dikarenakan jumlah buyer pasti lebih banyak dan
beraneka ragam. Sedangkan untuk produk mewah saluran
distribusi tidak begitu intensif, karena jumlah buyer yang relatif
sedikit dan akan cenderung mendatangi produk.
3) Produk dengan spesifikasi harga murah akan mengalami
perputaran yang lebih cepat daripada produk mahal. Maka
saluran produk murah harus lebih panjang.
4) Loyalitas distributor/perantara menjadi pertimbangan untuk
terus menggunakan perantara atau tidak.
5) Budaya lokal (local acceptance) perlu juga dipertimbangkan
sebagai penentu saluran distribusi yang akan dipilih.
d. Promotion (promosi)
Promosi yang dimaksud adalah upaya untuk memperkenalkan
komoditas kepada calon buyer atau berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan
produknya, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan
konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Promosi dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :
1) Ikut serta dalam pameran dagang (International trade fairs).
commit to user
3) Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor pada Badan
Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Indonesian Trade
Promotion Centre (ITPC).
4) Mengundang calon pembeli (foreign trade mission) ke tempat
atau ke kantor pemasaran perusahaan kita.
C. Strategi Memasuki Pasar Internasional
Berikut ini merupakan 10 langkah strategis memasuki pasar ekspor
(Amir M.S,2004:18), antara lain :
1.Keputusan manajemen untuk melaksanakan ekspor
Keputusan manajemen CV Solo Ethnic Furniture untuk
melaksanakan ekspor merupakan faktor strategis yang paling utama
dalam upaya memasuki pasar ekspor. Tanpa keputusan itu, perusahaan
tidak akan pernah memasuki pasar ekspor. Keberanian mengambil
keputusan itu sangat tergantung pada visi manajemen puncak setiap
perusahaan.
2.Menentukan komoditi yang akan diekspor
Para ekonom menyebutkan bahwa komoditi yang mempunyai daya
saing tinggi adalah komoditi yang mempunyai keunggulan mutlak,
keunggulan komparatif, dan keunggulan kompetitif. Dengan demikian
penentuan komoditi yang akan diekspor merupakan langkah strategis
yang penting pula diambil, sebelum melakukan ekspor. Dalam hal ini CV
commit to user 3.Menganalisis kondisi negara tujuan ekspor
Sebelum melakukan pilihan tentang negara yang dijadikan sasaran
bagi ekspor komoditi kita, perlu sekali dilakukan penelitian awal tentang
populasi suatu negara termasuk agama, tradisi, kondisi politik, ekonomi,
sosial, iklim, peraturan ekspor impor, perpajakan, keuangan transportasi,
dan lain-lain. Tujuan melakukan penelitian awal ini agar dapat
menentikan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki.
4.Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta
menentukan calon mitra usaha sebagai saluran pemasaran
Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki.
Selain itu perlu pula diperhatikan kebiasaaan yang ada di kalangan
segmen pasar yang dipilih.
5.Menentukan strategi operasional bersama mitra usaha
Pasar internasional adalah pasar yang penuh dengan persaingan.
Persaingan antar pengusaha dari mancanegara, yang memperdagangkan
komoditi yang sama, di segmen pasar yang sama, di negara yang sama
pula. Oleh karena strategi operasional akan diterapkan di negara tujuan
ekspor, maka cara yang paling efektif adalah dengan mengikutsertakan
mitra dagang kita yang ada di negara tujuan itu, yang lebih banyak
mengetahui kondisi persaingan setempat.
6.Menentukan sistem promosi dan pemilihan media massa
Sistem promosi CV Solo Ethnic Furniture menggunakan media
commit to user 7.Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu
Sebelum menentukan pasar potensial dan segmen pasar yang akan
dimasuki, sebaiknya kita mempelajari dengan saksama peta pemasaran
dari suatu komoditi tertentu. Cara yang dapat ditempuh diantaranya
adalah dengan mengumpulkan data impor dari komoditi yang
direncanakan untuk diekspor.
8.Mempelajari nama dan alamat lengkap berbagai badan promosi
Mengumpulkan secara nyata nama dan alamat lengkap dari media
promosi yang dipilih, khususnya yang berada di wilayah negara sasaran
ekspor. Perlunya nama dan alamat lengkap ini untuk memudahkan
melancarkan kegiatan promosi dari komoditi kita.
9.Menyiapkan brosur dan price list
Supaya calon pembeli mengenal barang yang kita ekspor, bila
mungkin calon pembeli dikirimi contoh barang atau komoditi yang
dimaksud. Selain brosur, kita perlu pula mempersiapkan daftar harga
barang sebagai catatan harga umum agar calon pembeli dapat
mempertimbangkan harga tersebut dibandingkan dengan harga komoditi
serupa dari negara lain.
10.Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan
kepada berbagai badan promosi dan calon pembeli
CV Solo Ethnic Furniture dalam mencari calon buyer lebih banyak
commit to user
24 BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1.Sejarah berdirinya perusahaan
CV Solo Ethnic Furniture merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang furniture/meubel dan didirikan pada tahun 2003. Semula
perusahaan yang berlokasi di Klegen, Malangjiwan, Colomadu ini hanya
sebagai perusahaan distributor hasil produk meubel dari perusahaan lain.
Tetapi pada tahun 2007, CV Solo Ethnic Furniture sudah mulai
mengembangkan bisnisnya dengan menghasilkan produk meubel sendiri
hingga menjualnya ke buyer yang telah menjadi pelanggan tetap mereka.
Dalam memasarkan produknya, CV Solo Ethnic Furniture
mempunyai sebuah website dan mengikuti pameran dagang industri
furniture yang rutin diadakan di Jakarta. Sebagian besar hasil produksi
furniture CV Solo Ethnic Furniture dipasarkan di Eropa dan Asia
CV Solo Ethnic Furniture didirikan oleh Bp. Akhmad
Rowamussolikhin, SE dan telah mendapat izin pendirian badan
berbentuk persekutuan komanditer (CV) oleh notaris dengan SIUP
Nomor : 517/12/PM/II/2003 dan dengan NPWP Nomor :
02.304.248.4-526.000 atas nama CV Solo Ethnic Furniture. Modal awal perusahaan ini
commit to user
sekaligus berperan sebagai pemimpin perusahaan. Dari tahun ke tahun
perusahaan ini mengalami kemajuan pesat dalam usahanya dan mendapat
respon baik dari masyarakat sekitar.
2.Lokasi perusahaan
Awalnya Solo Ethnic Furniture mempunyai tempat produksi dan
showroom di Jl. R.M Said 242 Manahan Solo. Tapi karena beberapa
alasan, pada tahun 2009 lokasi perusahaan pindah di Klegen,
Malangjiwan, Colomadu yang juga sebagai tempat produksi dan kantor.
Alasan CV Solo Ethnic Furniture mengambil lokasi disana jika
dipandang dari segi berikut :
a. Daerah
Di sekitar perusahaan lingkungannya sangat aman dan
letaknya cukup strategis karena terletak di perbatasan kota.
Lingkungannya juga kondusif, sehingga mendukung proses jalannya
produksi.
b. Bahan baku
Letak perusahaan cukup strategis untuk mendapat bahan baku
dan bahan pembantu, serta melakukan service kayu seperti
commit to user c. Tenaga kerja
Tenaga kerja pabrik banyak yang bertempat tinggal di sekitar
pabrik. Dengan demikian dapat membantu mempermudah para
tenaga kerja untuk menjangkau area tempat kerjanya.
d. Transportasi
Karena letaknya cukup strategis, hal ini memungkinkan
kemudahan transportasi yang digunakan baik buyer maupun para
tenaga kerja untuk menjangkau lokasi perusahaan.
e. Lingkungan masyarakat
Lingkungan cukup nyaman, karena mendapat respon baik dari
masyarakat sekitar. Selain itu, dengan adanya perusahaan dapat
membantu menyerap tenaga kerja atau membuka peluang kerja bagi
masyarakat sekitar, sehingga dapat mengurangi angka
pengangguran.
3.Struktur organisasi
Di sini struktur organisasi CV. Solo Ethnic merupakan suatu usaha
untuk memberikan suatu kerangka yang menyeluruh dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan tindakan pengendalian atau kontrol di
dalam setiap organisasi, serta ada hubungan yang sangat berpengaruh
antar elemen dalam organisasi. Sehingga setiap kegiatan dapat berjalan
commit to user
perusahaan. Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab pada CV
Solo Ethnic Furniture sebagai berikut :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
Sumber : CV Solo Ethnic Furniture
Direktur
Wakil Direktur
Manajer Operasional
QC Drawer Admin &
Keuangan
Bag. Produksi Bag.
Logistic
[image:41.595.119.512.207.570.2]commit to user Deskripsi jabatan :
a. Direktur
1) Memimpin perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai
dengan baik.
2) Mengambil keputusan dan kebijakan mengenai hal-hal yang
terjadi dalam perusahaan.
b. Wakil direktur
1) Membantu dan mendampingi direktur dalam menangani dan
menjalankan tugas yang telah ditetapkan perusahaan serta
bertanggung jawab atas jalannya roda perekonomian
perusahaan.
c. Manajer operasional
1) Menguasai planning penjualan/ selling produk dengan
mempertimbangkan pembiayaan produk dan kualitas produk.
2) Mencari peluang pasar/ order/ tren market yang berkembang
pada saat ini.
3) Bersama dengan bagian administrasi dan keuangan untuk
melakukan negosiasi dengan supplier untuk pembayaran sistem
tempo.
4) Menjaga komunikasi dan kekompakan antar pegawai yang ada
dibawahnya.
5) Mengiformasikan ke accounting gaji yang tepat untuk semua
commit to user
6) Memotivasi pegawai di unit operasional untuk bekerja dengan
baik dan disiplin.
d. Quality Control (QC)
1) Melakukan pemeriksaan atas kualitas barang baik bahan yang
masih mentah maupun bahan yang telah menjadi produk jadi
yang dihasilkan oleh perusahaan.
e. Drawer
1) Menciptakan desain baru untuk perusahaan.
2) Merealisasikan desain produk pesanan sesuai dengan keinginan
pelanggan.
3) Menentukan ukuran-ukuran baik untuk bahan maupun produk
yang akan diolah sesuai desain yang telah ditentukan.
4) Menentukan jenis kayu dan bahan penolong yang akan
digunakan untuk produksi suatu jenis produk yang akan dibuat.
5) Mengarahkan bagian produksi untuk membuat pola desain yang
sesuai dengan yang telah ditentukan.
f. Administrasi & keuangan
1) Membuat neraca dan R/L setiap bulan untuk disajikan ke
pemimpin perusahaan.
2) Membuat estimasi anggaran yang dibutuhkan setiap order
pekerjaan yang diperoleh dan yang akan diperoleh, kebutuhan
commit to user 3) Memantau kas fisik perusahaan.
4) Membuat packing list/ invoice untuk ditagihkan pihak
pemasaran.
g. Bagian logistic
1) Membuat data/laporan stock persediaan kayu, bahan pembantu,
bahan finishing, accessories dan bahan packing.
2) Mempersiapkan peralatan kerja yang akan digunakan.
3) Mencatat keluar masuk peralatan dari gudang.
4) Pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
5) Perawatan/ maintenance peralatan di gudang.
h. Bagian produksi
1) Menguasai barang/ order yang akan diproduksi.
2) Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama proses
produksi.
3) Mengetahui dan menguasai jenis dan kualitas kayu
4) Mengetahui dan menguasai kualitas pekerjaan (pembahanan,
cutting, assembling/ kontruksi dan finishing).
5) Menyiapkan/ membuat data tiap hari (stock komponen, stock
barang jadi dan limbah hasil produksinya) koordinasi dengan
bagian logistic.
6) Bisa menjaga dan mengamankan asset-asset perusahaan (bahan
commit to user
7) Membantu proses input data ke bagian keuangan/kantor untuk
pendataan pembayaran tenaga borongan (bag. Assembling,
finishing dan packing)
8) Bertanggung jawab dengan kecepatan dan kualitas produk yang
sedang dilakukan dalam proses produksinya.
4.Personalia perusahaan dan jam kerja
a. Penggolongan karyawan dan jumlah karyawan
Pada CV Solo Ethnic Furniture penggolongan karyawan dibagi
menjadi tiga golongan yaitu :
1) Karyawan tetap
Karyawan yang telah resmi diangkat oleh perusahaan dan
menerima gaji setiap satu bulan sekali.
2) Karyawan harian
Karyawan yang menerima upah terhitung berdasarkan
jumlah hari kerja dengan pemberian gaji setiap satu minggu
sekali.
3) Karyawan borongan
Karyawan yang diambil berdasarkan jumlah pesanan
commit to user
Untuk jumlah karyawan kantor, CV Solo Ethnic Furniture
sebanyak 8 karyawan dan karyawan harian sebanyak 5 karyawan,
sedangkan untuk karyawan borongan sebanyak 30 karyawan.
Adapun jumlah karyawan CV Solo Ethnic dapat dilihat pada tabel
[image:46.595.171.513.228.643.2]berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Karyawan
No Bagian / Sub Bagian Jumlah
1 Direktur 1 orang
2 Wakil Direktur 1 orang
3 Manajer Operasional 1 orang
4 QC / Quality Control 1 orang
5 Drawer 1 orang
6 Admin & Keuangan 1 orang
7 Bag. Logistic 1 orang
8 Bag. Produksi 1 orang
9 Assembling 1 orang
10 Finishing 1 orang
11 Packing 1 orang
12 Pembahanan 1 orang
13 Proses 1 orang
commit to user b. Jam kerja
CV Solo Ethnic Furniture menerapkan jam kerja mulai Senin
sampai Sabtu dimulai pukul 08.00 – 16.00. Dan waktu istirahat kerja
dimulai pukul 12.00 – 13.00. Khusus hari Minggu dan hari besar
nasional karyawan diliburkan. Selain itu jam kerja dilakukan di luar
jam kerja resmi yang berlaku, karyawan akan mendapatkan gaji
tambahan karena bekerja lembur.
5.Produk yang dihasilkan
CV. Solo Ethnic mengekspor sebagian besar produk yang
dihasilkan ke benua Eropa dan Asia, kerjasama yang telah berlangsung
bertahun-tahun ini membuat produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini
diterima dengan baik oleh warga Eropa dan Asia. Warga Eropa dan Asia
yang cenderung suka dengan warna dan model furniture yang bersifat
natural dan klasik membuat sebagian besar produk yang dihasilkan
bersifat klasik dengan warna yang natural akan tetapi tetap terlihat
modern dan simpel. Produk yang dihasilkan antara lain :
a. Bed
b. Bed side
c. Chair
d. Dinning table
commit to user 6.Proses produksi
Karena CV Solo Ethnic Furniture adalah perusahaan manufacture,
maka kegiatan perusahaan berkaitan dengan suatu proses produksi yang
berupa hasil meubel. Sehingga untuk menjaga kualitas produk yang
dihasilkan, maka perusahaan harus fokus dari sejak proses produksi itu
[image:48.595.166.433.250.694.2]dimulai. Berikut adalah langkah-langkah produksi :
Gambar 3.2
Bagan Proses Produksi
Sumber : CV Solo Ethnic Furniture Pengeringan Kayu
Pemotongan
Pembentukan
Perakitan
Pengamplasan I
Pelamiran
Pengamplasan II
commit to user
Berikut ini tahap-tahap dari proses produksi CV Solo Ethnic
Furniture, yaitu :
a. Pencarian bahan baku
Pencarian bahan baku di dasarkan pada jenis kayu, tingkat
kekeringan dan kualitasnya. Bahan baku yang digunakan adalah
kayu jati. Untuk pembelian bahan baku perusahaan memperolehnya
dengan cara :
1) Dipasok dari pelanggan.
2) Mencari bahan baku sendiri.
b. Proses pengolahan
Setelah proses pencarian bahan baku selesai, proses
selanjutnya yaitu pengolahan komoditi furniture. Adapun
tahap-tahap pengolahannya, yaitu :
1) Pemotongan kayu
Setelah diperoleh bahan baku yang bagus, maka dilakukan
penggergajian atau pemotongan kayu sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan. Pada proses ini CV Solo Ethnic Furniture
menggunakan gergaji mesin sehingga dapat dengan mudah dan
lebih cepat dalam pengerjaannya.
2) Pengeringan kayu
Merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan
commit to user
kekeringan kayu, jika pengeringan kayu tidak baik dapat
merusak setiap kayu. Tujuan dari pengeringan kayu adalah :
a) Untuk memperkecil kadar air.
b) Agar ukuran dan bentuknya tidak dapat berubah.
c) Untuk mencegah serangan terhadap kayu oleh jamur dan
serangga-serangga perusak kayu.
3) Pembentukan
Pembentukan potongan-potongan tepi kayu yang sesuai
dengan pesanan importir.
4) Perakitan
Penyatuan elemen-elemen atau bagian-bagian bentuk yang
telah dipres sehingga membentuk kerangka sebuah furniture.
5) Pengamplasan I
Pengamplasan dilakukan setelah perakitan selesai kalau
perlu furniture yang sudah dirakit tersebut dicopot kembali
sehingga permukaan-permukaan yang belum terjangkau untuk
dihaluskan dapat dijangkau agar lebih mudah pengamplasannya.
6) Pelamiran
Dilakukan setelah pengamplasan I, bertujuan agar
pori-pori kayu dapat tertutup. Pada proses ini menggunakan wood
commit to user 7) Pengamplasan II
Digunakan untuk menghaluskan kembali wood filler yang
menutupi pori-pori agar furniture terlihat lebih halus lagi.
Pengamplasan II dilakukan setelah model atau elemen-elemen
furniture dirakit kembali.
8) Finishing
Untuk melindungi furniture dari cahaya matahari,
bahan-bahan kimia dan agar terhidar dari serangan air maka setelah
furniture halus dan rata maka dilakukan proses finishing. Proses
finishing dapat menggunakan melamin untuk lebih
menampakkan kualitas-kualitasnya dan untuk melindungi
terhadap panas, cahaya matahari dan gangguan lainnya.
7.Pemasaran produk
Untuk Pemasaran, CV Solo Ethnic Furniture mempromosikan hasil
produk meubelnya melalui website : www.soloethnic.com dan ikut
sebagai peserta pameran di Jakarta yang bertaraf internasional.
Sedangkan untuk penjualan, calon buyer dapat melakukan pemesanan
terlebih dahulu melalui email : sales@soloethnic.com atau juga dapat
langsung memesan ke office sekaligus showroom yang berada di Jl R.M
Said No 242 Manahan, Solo, Central Java. Untuk desain produk bisa
dibuat sesuai desain yang diinginkan oleh buyer. Jadi buyer dapat
commit to user
menentukan kebijakan harga produk perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut ini :
a. Harga bahan baku
CV Solo Ethnic Furniture harus selalu mengetahui tentang
perubahan-perubahan harga bahan baku yang terjadi di pasar agar
dalam menentukan harga tidak salah, sehingga perusahaan tidak
perlu menanggung kerugian akibat salah menentukan harga produk.
b. Upah tenaga kerja
Dalam memberi upah tenaga kerja harus sesuai dengan nilai
UMR pada daerah yang dijadikan tempat berproduksi, jangan sampai
kesejahteraan tenaga kerja sampai terabaikan.
c. Biaya pengiriman
Dilihat dari jauh dekatnya tempat tujuan pengiriman barang
sangat mempengaruhi besarnya biaya yang harus ditanggung untuk
mengirimkan barang ke negara importir.
d. Biaya lain-lain
Biaya Asuransi, saat proses pengiriman barang ke pelabuhan.
8.Pengembangan produk
Bertambahnya perusahaan furniture yang berdiri maka persaingan
perusahaan sejenis tidak dapat dihindari lagi. Promosi merupakan arus
commit to user
mengingatkan buyer akan suatu produk yang dihasilkan CV Solo Ethnic
Furniture.
Dalam hal ini CV Solo Ethnic Furniture hendaknya merencanakan
strategi promosi produk secara matang agar dapat mencapai target di
pasaran internasional seperti :
a. Menciptakan berbagai macam desain furniture
Agar buyer tidak jenuh dengan desain-desain yang sudah ada,
CV Solo Ethnic Furniture selalu melakukan update desain menurut
tren terbaru atau buyer dapat menciptakan desain-desainnya sendiri.
b. Pemilihan pasar potensial
Dengan cara memilih pasar atau mencari segmentasi pasar
yang tepat untuk suatu produk, sehingga produksi pasar barang
tersebut dijual service atau pelayanan purna jual.
c. Kualitas produk yang baik
Dalam hal ini CV Solo Ethnic Furniture lebih memperhatikan
dan memperhitungkan terlebih dahulu barang yang diproduksi layak
commit to user
9.Negara tujuan ekspor
Menganalisa Kondisi Negara Tujuan Ekspor CV Solo Ethnic
Furniture meliputi :
a. Populasi
Tingkat kepadatan penduduk yang berminat menggunakan
furniture, sehingga mempengaruhi volume penjualan.
b. Sosial
Sebelum mengekspor biasanya CV Solo Ethnic Furniture
terlebih dahulu mencari minat masyarakat tersebut untuk memakai
furniture dari Indonesia.
c. Politik
Perbedaan politik dan hukum antar negara akan menimbulkan
peraturan dalam perdagangan suatu negara, maka CV Solo Ethnic
Furniture menyusun strategi pemasaran yang tepat dan matang untuk
meningkatkan volume penjualan.
d. Ekonomi
CV Solo Ethnic Furniture melakukan penjualan ekspor barang
cenderung di minati oleh kalangan-kalangan menengah ke atas setiap
negara-negara tersebut.
e. Transport
CV Solo Ethnic Furniture menggunakan pemasaran ekspor
commit to user Tabel 3.2
Negara Tujuan Ekspor CV Solo Ethnic Furniture
No Tujuan Ekspor
1 Perancis
2 Inggris
3 Belgia
4 Belanda
5 Taiwan
6 Singapore
7 India
commit to user
10.Volume penjualan ekspor
Volume penjualan CV Solo Ethnic Furniture selama tahun 2011
[image:56.595.162.507.228.628.2]dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Volume Penjualan Ekspor CV Solo Ethnic Furniture
Tahun 2011
Bulan Nilai Penjualan
USD Jumlah Kontainer
Januari 36,316.57 2 kontainer
Februari 49,897.62 3 kontainer
Maret 38,474.17 3 kontainer
April 54,778.70 4 kontainer
Mei 62,085.38 4 kontainer
Juni 69,023.19 4 kontainer
Juli 73,489.96 5 kontainer
Agustus 57,204.08 4 kontainer
September 69,951.55 4 kontainer
Oktober 68,201.00 4 kontainer
November 77,334.05 6 kontainer
Desember 66,396.73 4 kontainer
Total 723,168.04 47 kontainer
commit to user
Berdasar tabel diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari, nilai
penjualan pada CV Solo Ethnic Furniture USD 36.316,57, nominal yang
agak rendah tersebut dikarenakan pada awal tahun perusahaan sedang
menyusun strategi pemasaran. Pada bulan Februari dan Maret terjadi
peningkatan menjadi USD 49.897,62 dan USD 38.474,17. Selanjutnya
volume penjualan dalam kontainer relatif stabil yaitu dari bulan April
sampai Oktober, tetapi nilai penjualannya fluktuatif hal itu disebabkan
karena kurs yang fluktuatif. Terjadi peningkatan yang sangat tajam pada
bulan November yaitu senilai USD 77.334,05 atau 6 kontainer, hal itu
disebabkan karena buyer menyiapkan produk untuk menyambut hari
Natal dan libur tahun baru sehingga tingkat konsumsi meningkat. Pada
bulan Desember volume penjualan agak menurun menjadi USD
66.396,73 hal itu disebabkan karena pada bulan tersebut merupakan
bulan untuk menyambut hari Natal dan tahun baru. Jadi secara
keseluruhan volume CV Solo Ethnic Furniture pada tahun 2011
commit to user
B. Pembahasan
1.Strategi pemasaran
Kepuasan buyer merupakan kunci utama dari konsep pemasaran
dan strategi pemasaran, ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh
setiap pihak boleh jadi bermacam-macam tetapi tujuan akhirnya tetap
akan bermuara pada tercapainya kepuasan buyer. Kepuasan buyer adalah
kunci utama bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan atau
keberhasilan perusahaan.
CV Solo Ethnic Furniture dalam memasarkan produknya
menerapkan strategi dengan cara mengambil keputusan bauran
pemasaran (marketing mix) yang merupakan kombinasi 4 variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Berikut
adalah penjelasan bauran pemasaran (marketing mix) menurut CV Solo
Ethnic Furniture dalam pengembangan ekspornya, yaitu :
a. Produk
CV Solo Ethnic Furniture mengutamakan strateginya pada
hal-hal yang berhubungan langsung pada buyer yaitu melalui inovasi
terhadap produk-produk yang telah dihasilkannya. Inovasi produk ini
dilakukan oleh CV Solo Ethnic Furniture dengan tujuan untuk
memberikan kepuasan kepada buyer, cara Solo Ethnic Furniture
dalam menciptakan inovasi tersebut adalah dengan cara :
1) Membuat desain furniture seperti yang dinginkan buyer.
commit to user
3) Membuat dengan bahan yang berkualitas.
4) Membuat dengan fitur selengkap mungkin.
selain itu juga untuk meningkatkan volume penjualan. Untuk
penawaran produk perusahaan berusaha memberikan yang terbaik
untuk buyer, bisa juga penawaran tersebut sesuai dengan permintaan
buyer.
b. Harga
CV Solo Ethnic Furniture dalam menetapkan harga jual selalu
berusaha menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh buyer.
Perusahaan bertujuan agar produknya bisa diterima oleh buyer
dengan baik dan buyer sendiri tidak merasa keberatan dalam
memperoleh produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada
beberapa komponen yang menjadi dasar dalam penetapan harga jual
pada CV Solo Ethnic Furniture. Komponen-komponen tersebut
antara lain :
1) Biaya bahan baku
2) Biaya produksi
3) Biaya penunjang
Strategi dalam penetapan harga jual tersebut selalu didasarkan
pada situasi dan kondisi lingkungan pada saat yang bersangkutan.
Selain itu, penetapan harga jual ini sangat dipengaruhi oleh buyer
commit to user
umumnya, tujuan yang sangat umum dari sebuah perusahaan dalam
melakukan penetapan harga jual adalah mendapatkan laba optimum.
Sistem pembayaran yang digunakan adalah dengan
menggunakan L/C (Letter of Credit) dan TT (Telegraphic Transfer).
Buyer yang menggunakan L/C adalah buyer yang masih baru.
Pemilihan penggunaan L/C ini dikarenakan belum adanya
kepercayaan dari kedua belah pihak. Sedangkan pembayaran dengan
menggunakan TT biasanya digunakan pada buyer yang telah lama
melakukan kerjasama dengan Solo Ethnic Furniture.
c. Wilayah sasaran distribusi
Lokasi yang tepat menurut CV Solo Ethnic Furniture
memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan dari
produsen ke konsumen. Saluran pemasaran sangat diperlukan oleh
perusahaan dalam memasarkan produknya agar sampai kepada buyer
tepat pada waktunya, beberapa negara tujuan ekspor CV Solo Ethnic
Furniture yaitu : Perancis, Inggris, Belgia, Belanda, Taiwan,
Singapore dan India. Selain itu dalam melakukan proses distribusi
CV Solo Ethnic menggunakan distribusi langsung. Cara ini dirasa
sangat efektif sekali oleh perusahaan karena dilakukan secara
langsung tanpa melalui broker.
d. Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh CV Solo Ethnic
commit to user 1) Internet
Media internet digunakan oleh CV Solo Ethnic Furniture
agar buyer dengan mudah mengetahui produk apa saja yang
ditawarkan oleh CV Solo Ethnic Furniture , dengan cara
mengakses website : www.soloethnic.com dan email
sales@soloethnic.com. Disini perusahaan mengirimkan
introduction letter (surat penawaran) kepada calon buyer disertai
dengan catalog dan pricelist sehingga buyer bisa langsung
melihat langsung produk-produk dari CV Solo Ethnic Furniture.
2) Pameran dagang
Perusahaan juga mengikuti pameran dagang untuk
memamerkan produknya agar dapat dilihat oleh buyer. Dan
disini perusahaan dalam memilih tempat pameran untuk
mempromosikan produknya haruslah sesuai dengan market/
pasar yang benar-benar baik dan laku dipasaran.
2.Hambatan - hambatan yang dihadapi
Suatu perusahaan secara otomatis pasti akan mendapatkan kendala
atau hambatan-hambatan dalam memasarkan produknya.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh CV Solo Ethnic Furniture dalam strategi
commit to user a. Harga kayu semakin mahal
Terbatasnya sumber daya alam berakibat harga kayu
semakin hari semakin mahal. Hal ini membuat biaya produksi pun
juga ikut naik dan berimbas ke harga penjualan.
b. Kekuatan pesaing
Dalam pemasaran ekspor banyak pesaing yang harus dihadapi
oleh perusahaan baik pesaing yang berada didalam negeri maupun
diluar negeri. Masing-masing pesaing mempunyai keunggulan dalam
produknya. Biasanya para buyer akan memilih eksportir mana yang
mutunya bagus dengan harga yang murah. Inovasi produk sangat
berpengaruh pada tingkat penjualan, maka CV Solo Ethnic Furniture
selalu memberikan produk yang mutunya bagus dengan harga
bersaing. Hal ini sebagai kekuatan agar CV Solo Ethnic Furniture
dapat bertahan dalam memenangkan persaingan pasar.
c. Kedatangan kapal tidak sesuai dengan jadwal
CV Solo Ethnic Furniture dalam mengirimkan barang ke luar
negeri menggunakan kapal laut. Jadwal keberangkatan sangat
penting disini, karena untuk mengetahui kapal itu berjalan atau
tidaknya agar bisa diprediksi oleh eksportir. Tetapi seringkali jadwal
yang sudah ditentukan tidak sesuai, hal ini terjadi karena adanya
halangan atau gangguan pada kapal laut dalam perjalanannya
commit to user
49 BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang
dilakukan oleh CV Solo Ethnic Furniture sudah sesuai yang ditargetkan
meskipun masih ada sedikit permasalahan atau hambatan di pasar
internasional seperti kuatnya pesaing-pesaing ekspor, namun hal ini tidak
menyurutkan penjualan ekspor CV Solo Ethnic Furniture. Strategi pemasaran
dengan menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan CV
Solo Ethnic Furniture sejauh ini belum menemukan suatu permasalahan yang
mengganggu kinerja ekspor secara keseluruhan, karena pengelolaan
manajemen CV Solo Ethnic Furniture yang berjalan dengan baik. Dari
serangkaian pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.Strategi pemasaran ekspor yang dilakukan CV Solo Ethnic Furniture
berlandaskan pada bauran pemasaran (marketing mix) yang dibagi
menjadi strategi produk, strategi harga, strategi wilayah sasaran distribusi
dan strategi promosi untuk memasuki pasar internasional.
a. Dalam strategi produk, CV Solo Ethnic melakukan inovasi sesuai
commit to user
buyer dengan tujuan untuk memberi kepuasan pada buyer dan
meningkatkan volume penjualan.
b. Penentuan harga jual ekspor pada CV Solo Ethnic Furniture
didasarkan pada beberapa komponen yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya produksi dan biaya penunjang.
c. Penyaluran barang CV Solo Ethnic Furniture tidak melalui agen di
luar negeri tetapi langsung didistribusikan lewat jasa kurir atau
Forwarding yang ditunjuk CV Solo Ethnic Funiture atau buyer.
d. CV Solo Ethnic Furniture dalam melakukan promosi menggunakan
media internet dan mengikuti pameran dagang.
2.Hambatan-hambatan yang dihadapi CV Solo Ethnic Furniture dalam
melakukan strategi pemasaran ekspor adalah :
a. Harga kayu yang semakin mahal yang mengakibatkan biaya
produksi menjadi mahal.
b. Banyaknya pesaing yang datang dari dalam negeri maupun luar
negeri.
c. Jadwal kapal yang sulit diprediksi karena berbagai faktor, seperti
commit to user
B. Saran
Setelah mengetahui keadaan strategi pemasaran ekspor pada CV Solo
Ethnic Furniture tersebut, maka penulis merekomendasikan beberapa hal
yang mungkin dapat membantu dalam mengatasi suatu masalah yang ada
yaitu sebagai berikut :
1.Marketing mix merupakan strategi tepat yang digunakan perusahaan dalam
melakukan pemasaran. Namun strategi ini merupakan strategi yang
sangat banyak digunakan oleh perusahaan lainnya yang juga melakukan
ekspor. Perusahaan harus menerapkan strategi baru untuk menarik minat
importer-importir baru antara lain :
a. Perusahaan mengirimkan contoh barang kepada calon importir agar
importir dapat mengetahui kualitas dan mutu sebenarnya.
b. Perusahaan membuka showroom di kota-kota yang mempunyai
potensi besar dalam perdagangan, seperti kota Bali yang merupakan
tempat pariwisata yang banyak didatangi wisatawan-wisatawan
asing dari berbagai negara.
c. Memperbanyak media promosi, seperti membuat brosur/ catalog,
menyiarkan lewat TV lokal, menyiarkan lewat radio, membuat
spanduk, billboard.
2.Hambatan-hambatan yang ditanggung perusahaan sebenarnya merupakan
hambatan yang umum yang dihadapi oleh pelaku bisnis ekspor, namun
sebisa mungkin hambatan-hambatan tersebut harus dihindari. Salah
commit to user
a. Bahan baku kayu yang semakin mahal karena terbatasnya sumber
daya alam, maka dari itu sebaiknya perusahaan lebih menjalin
kerjasama dengan