• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Manajemen Perkantoran Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Manajemen Perkantoran Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard Manajemen Perkantoran, Edisi kelima, penerbit Erlangga, Jakarta, 2002

Gaffin, Manajemen Jilid 2 Edisi 7, Penerbit BPFE Yogyakarta, 2001

Purwanto,Djoko, Komunikasi Bisnis, Cetakan Pertama, penerbit Erlangga, Jakarta, 2010

Buku Pedoman & Informasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Rachmadhi, Public Relation dalam Teori dan Praktek, Cetakan kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

Mudrajat, Moedrajat, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Edisi revisi, Bandung, 2002.

Moekijat, Drs, Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar, Maju, Bandung, 2001.

Maryono, Joko, Jurnal Organisasi & Manajemen, Vol 1, No.1. September 2005, 1-59, Penerbit Pusat Keilmuan. LPPM

Sedarmayani, M.Pd, Dr. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar Maju, Bandung, 2001.

Sukoco, Badri Munir, 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta. Surbakti, Afrida, 2006.

(2)

27 BAB III

PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen Perkatoran

1. Arti Manajemen Perkantoran

Manajemen perkantoran sangatlah penting bagi setiap perusahaan karena

itu setiap perusahaan ataupun individu yang berada didalamnya haruslah dapat

memahami terlebih dahulu apa sebenarnya manajemen perkantoran tersebut.

Adapun manajemen ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam organisasi.

Manajemen dan kantor dalam pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan, oleh

karena itu untuk memperjelas pengertian manajemen perkantoran,dibawah ini

dikutip beberapa pendapat pakar antara lain :

a. Menurut Leffingwell (http://safrizalhappy.wordpress.com/9/11/2010)

menyatakan bahwa “Manajemen Perkantoran adalah cabang seni dan

ilmu manajemen yang berkenan dengan pelaksanaan pekerjaan

perkantoran secara efisien, bilamana dan dimana pun pekerjaan itu

harus dilakukan”.

b. Menurut Moekijat (2001:16) menyatakan bahwa “Manajemen

Perkantoran adalah fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yakni

(3)

agar tujuan kantor tersebut dapat tercapai dan pegawai-pegawai merasa

puas”.

Berdasarkan kutipan diatas terdapat persamaan-persamaan dasar terutama

dari fungsi manajamen.

Adapun fungsi manajemen yang dijalankan yaitu :

1. Perencanaan

Menurut Sedarmayanti (2001:8) Perencanaan adalah suatu pemilihan yang

berhubungan dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan mempergunakan

asumsi-asumsi yang berhubngan dengan waktu yang akan datang dalam

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan

penuh keyakinan untuk tercapainya hasil yang dikehendaki.

2. Pengorganisasian

Menurut Sedarmayanti (2001:9) Pengorganisasian ialah mencantumkan,

mengelompokkan dan mengatur berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk

mencapai tujuan. Penguasaan orang-orang dalam kegiatan ini dengan menetapkan

faktor-faktor lingkungan fisik yang sesuai, dan menunjukkan hubungan

kewenangan yang dilimpahkan terhadap individu yang dihasilkan untuk

melaksanakan tugas tersebut.

3. Penggerakan

Menurut Sedarmayanti (2001:9)Penggerakan adalah usaha semua anggota

kelompok suka melaksanakan tercapainya tujuan dengan kesadarannya dan

(4)

29

4. Pengawasan

Menurut Sedarmayanti (2001:10) proses penentuan apa yang harus

diselesaikan yaitu pelaksanaan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan

tindakan korektif agar pelaksanaannya tetap sesuai dengan standar. Kesemua

fungsi ini bertujuan untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini

tentunya akan memberikan kepuasan bak kepada pimpinan maupun kepada

pegawai karena memberikan pengaruh yang baik untuk semua pihak yang

bersangkutan.

Pelaksanaan manajemen perkantoran pada PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara menerapkan fungsi-fungsi manajemen , yakni perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sehingga tujuan-tujuan dan

sasaran-sasaran dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dapat tercapai.

2. Arti Kantor

Menurut Williams (2001:26) menjelaskan, pada setiap organisasi, baik

pemerintah maupun swasta, dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna

dan berdaya guna memerlukan adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang,

sampai kepada rincian tugas masing-masing pihak didalam organisasi tersebut. Di

samping itu, dalam suatu organisasi harus ditetapkan pula kaitan kerjasama antara

satu aspek dengan aspek lainnya, untuk dijadikan pegangan bagi para pelaksana,

(5)

Guna mencapai hal tersebut, diperlukan seorang pimpinan yang dapat

memipmpin kelompok orang-orang yang tergabung dalam organisasi agar

kegiatan dalam bekerja sama agar tujuan dapat terarah dan jelas. Selain itu gerak

dan dinamika suatu organisasi tidak dapat lepas hubungannya dengan kegiatan

organisasi lain serta lingkungannya, oleh sebab itu salah satu kebutuhan dalam

rangka mencapai tujuan organisasi adalah kebtuhan akan tersedianya informasi.

Pada hakekatnya, setiap manusia selalu memerlukan informasi dalam

kehidupannya. Pada umumnya tanpa adanya informasi yang diterima ataupun

yang disampaikan, manusia tidak dapat bertindak sesuatu, karena tidak ada bahan

pertimbangan untuk tindak lanjut berikutnya. Pada dasarnya, rangkaian kegiatan

didalam organisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang, baik di lingkungan

pemerintahan maupun swasta, untuk mencapai tujuan yang telah ditemukan,

secara keseluruhan akan memerlukan pekerjaan kantor yang tertib, rapi dan

lancar. Salah satu prasarana yang tidak kalah pentingnya dengan prasarana

lainnya, adalah terdapatnya suatu perkantoran yang mampu menyediakan

informasi yang benar.

Berdasarkan fakta menurut Mariono (Jurnal organisasi dan Manajemen

2005) informasi sangat diperlukan oleh pimpinan dalam rangka pimpinan

mengatur dan mengendalikannya usahanya. Tanpa tersedianya informasi yang

lengkap dan bermanfaat serta sesuai dengan perkembangan, maka akan sulit bagi

pimpinan untuk menentukan suatu kebijaksanaan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa informasi yang berdasarkan fakta akurat, lengkap dan

(6)

31

Dewasa ini, kedudukan dan peranan kantor berkembang dengan pesat dan

sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam rangka mencapai

tujuanya, demikian juga fungsi dan tanggung jawab seorang pimpinan dalam satu

kantor. Secara umum, kantor dapat diartikan sebagai tempat dimana dilakukan

berbagai macam dapat diartikan sebagai tempat dimana dilakukan berbagai

macam kegiatan pelaksanaan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Akan

tetapi dengan perkembangan pesat dewasa ini, menurut Sedarmayanti (2001 :11)

kantor mempunyai makna lebih dari hanya sebagai tempat, melainkan sebagai

pusat kegiatan penyediaan informasi, guna menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan di segala bidang.

Berdasarkan hal tersebut, maka lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa kantor adalah:

a. Tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi.

b. Proses menangani informasi, mulai dari penerimaan, mengumplkan,

mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan/mendistribusikan informasi.

Di samping itu, perlu diketahui pula bahwa setiap keputusan yang akan dan

telah diambil atau ditetapkan dalam suatu organisasi, perlu dicatat, diolah dan

disimpan dengan baik untuk dijadikan bukti dimasa yang akan datang. Berkutnya,

dengan semakin berkembangnya analisis manajemen, pengkajian sistem prosedur,

penggunaan teknologi mutakhir dalam kegiatan kantor, maka kantor menjadi

pusat informasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan oleh pimpinan. Ruang

lingkup pekerjaan kantor yang sangat luas mengakibatkan tidak mungkinnya

pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh satu orang atau sekelompok kecil

(7)

mengangkat pembantu yang akan diserahi tugas tertentu untuk membantunya.

Banyak atau sedikitnya pembantu dan macam pekerjaan yang diperlukan

tergantung dari besar kecilnya organisasi, luas sempitnya ruang lingkup kegiatan

atau besar kecilnya volume kerja.

3. Fungsi Kantor

Menurut Denyer (http://ayuuuri.blogspot.com/08/11/2010), fungsi kantor

adalah untuk memberikan pelayanan komunikasi dan warkat yang secara rinci

adalah :

a. Untuk menerima keterangan (misalnya, surat-surat, harga, kutipan,

sebagainya)

b. Untuk mencatat keterangan (misalnya, persediaan, harga dan

catatan-catatan kepegawaiaan)

c. Untuk menyusun keterangan (misalnya, dalam pembiayaan, pembukuan

dan sebagainya)

d. Untuk memberi keterangan (misalnya, faktur-faktir penjualan,

perkiraan-perkiraan dan sebagainya)

e. Untuk menjamin aktiva-aktiva (misalnya, pemeliharaan uang tunai,

(8)

33

4. Fungsi Pekerjaan Kantor

Pekerjaan kantor menurut Susanti (Jurnal Manajemen dan terapan 2009)

berarti kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim

dan menyimpan keterangan, mencatat keterangan. Kejadian berarti mencatat

semua yang dilakukan sehingga menjadi keterangan yang kelak dapat lebih

berguna.

Pada kenyataannya, pelaksanaan kegiatan dapat diadakan dengan menggunakan

mesin, alat hitung, atau cara lain yang dikerjakan dengan manual, dengan maksud

dan tujuan yang tetap sama yaitu membuat atau menyediakan informasi yang

berguna untuk semua pihak.

Apabila diteliti lebih lanjut hakekat pekerjaan kantor dapat dibagi menjadi sebagai

berikut :

a. Mengumpulkan/ menghitung/keterangan

Yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan

yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana, menjadi

keterangan yang siap dipergunakan bilamana diperlukan.

b. Mencatat keterangan

Yaitu kegiatan membubuhkan keterangan dengan berbagai macam

peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi modern dan kebutuhan,

keterangan yang diperlukan sehingga wujud keterangan dapat langsung

(9)

c. Mengolah keterangan

Yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan maksud

menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.

d. Menggandakan keterangan

Yaitu kegiatan memperbanyak keterangan dengan berbagai cara dan alat,

sebanyak jumlah yang diperlukan.

e. Mengirim keterangan

Yaitu kegiatan menyampaikan keterangan dengan berbagai cara dan alat

dari suatu pihak ke pihak lain.

f. Meyimpan keterangan

Yaitu kegiatan menaruh atau meletakkan keterangan dengan berbagai cara

dan alat di tempat tertentu sehingga lebih mudah diatur sistematis dan

aman.

5. Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor

Pelaksanaan pekerjaan kantor disetiap kantor berbeda ruang lingkupnya, hal

tersebut tergantung dari kebutuhan masing-masing kantor bersangkutan. Pada

umumnya luas sempitnya ruang lingkup pekerjaan kantor dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain :

a. Luas sempitnya ruang lingkup tugas pokok kantor bersangkutan.

Perusahaan yang besar dan luas jangkauannya, memerlukan lebih banyak

informasi yang harus ditangani dari pada perusahaan yang sangat sempit

(10)

35

b. Sifat atau jenis usaha suatu kantor.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kebutuhan pekerjaan kantor

tersebut, maka dalam pelaksanaannya pekerjaan kantor dapat berupa

pekerjaan tulis menulis da catat mencatat. Tetapi apabila dituntut

pekerjaan kantor yang ruang lingkupnya lebih luas maka pekerjaan kantor

dalam hal demikian dapat dilaksanakan dengan pekerjaan ketatausahaan

yaitu yang meliputi pekerjaan pengetikan, penggandaan, (stensil, foto copy

dan lain-lain), kearsipan, ekspedisi, surat pelayanan telepon dan

sebagainya

Selanjutnya, apabila perusahaan menuntutnya, maka pekerjaan kantor

yang diperlukan adalah ketatausahaan di tambah dengan kegiatan lainnya seperti:

penentuan sistem dan prosedur perkantoran, merencanakan tata ruang kantor,

penggunaan atau pengolahan data elektronik, pembinaan pegawai kantor dan

sebagainya.

Dengan demikian pekerjaan kantor tidak identik dengan pekerjaan tulis

menulis ataupun ketatausahaan, tetapi dalam pelaksanaanya pekerjaan kantor,

dapat berupa:

1. Pekerjaan tulis menulis kantor dapat berupa menjawab surat.

2. Ketatausahaan

3. Katatausahaan ditambah dengan kegiatan lain yang lebih kompleks

Luas atau sempit ruang lingkup pekerjaan kantor, berfungsi memberi

fasilitas kepada pelaksanaan tugas pokok suatu instansi atau perusahaan,

(11)

B. Tujuan Manajemen Perkantoran

Dalam proses manajemen, sasaran yang ingin diperoleh adalah tercapainya tujuan

Apabila dalam mencapai tujuan tidak sesuai dengan perencanaan dan dalam

proses kegiatannya menimbulkan pemborosan, maka hal tersebut sebaiknyan

dihindari. Adapun tujuan manajemen perkantoran menurut Sedarmayanti (2001 :

5) antara lain adalah:

1. Untuk memberi keterangan yang lengkap bagi yang memerlukan guna

pelaksanaan tugas organisasi secara efisien.

2. Untuk member catatan dan laporan yang bermanfaat dengan biaya yang

terjangkau.

3. Untuk membantu perusahaan memelihara dan memenuhi kebutuhannya.

4. Untuk memberikan pekerjaan tata usaha yang cermat dan membantu

member pelayanan kepada para langganan atau mitra kerja.

5. Untuk membuat catatan yang lebih baik dengan biaya yang terjangkau.

C. Tata Ruang Kantor pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Dalam melaksanakan tata ruang kantor, suatu faktor penting yang turut

menentukan kelancarannya ialah penyusunan tempat kerja dan alat perlengkapan

kantor dengan sebaik-baiknya. Penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat

serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para

(12)

37

(http://blog.xtraboss.com/8/11/2010 menyatakan bahwa “Tata ruang kantor adalah

penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaannya

secara terinci dari ruangan tersebut untuk menyiapkan suatu susunan praktis dari

faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan

biaya yang layak.

1. Tata ruang kantor di bagi atas empat macam yaitu :

a. Tata ruang kantor berkamar

Tata ruang kantor berkamar adalah ruang untuk bekerja yang dipisahkan

atau dibagi dalam kamar-kamar kerja.

b. Tata ruang kantor terbuka

Tata ruang kantor terbuka adalah ruangan besar untuk yang ditempati oleh

beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan tersebut tanpa

dipisah-pisah oleh batas

c. Tata ruang kantor berhias atau bertaman

Tata ruang kantor berhias atau bertaman adalah ruangan untuk bekerja

yang dihiasai oleh taman, dekorasi dan lain-lain.

d. Tata ruang kantor yang merupakan gabungan antara bentuk ruang kantor

berkamar, terbuka, dan berhias.

Penyusunan tata ruang yang baik dapat memberi pengaruh dalam

menentukan kelancaran segala aktifitas dalam suatu kantor serta dapat

(13)

2. Tujuan tata ruang kantor antara lain :

a. Mencegah penghambatan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur

kerja dapat disingkat.

b. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.

c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien.

d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan

menemui suatu bagian tertentu, atau suara bising lainnya.

3. Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Penataan ruang PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara:

a. Tata ruang berkamar

Tata ruang berkamar ini digunakan untuk setiap kepala bagian

b. Tata ruang terbuka

Tata ruang terbuka ini digunakan untuk pegawai administrasi PT PLN

(Persero) Wilayah Sumatera Utara

4. Peralatan kantor yang digunakan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Utara seperti

a. Komputer

b. ATK

c. Facsimile

d. Filing Kabinet

(14)

39

5. Perabot kantor yang digunakan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Utara yaitu

a. Meja

b. Kursi

c. Lemari

d. Sofa meja bundar

e. Kursi rapat

f. Dan TV

Peralatan kantor dan perabot kantor adalah pendukung dari PT PLN.

Karena semua itu termasuk kedalam investaris kantor atau perusahaan. Disamping

hal-hal tersebut diatas, maka dalam rangka penataan ruangan kantor ada beberapa

faktor lain yang sangat mempengaruhi kegiatan-kegiatan pekerjaan kantor

tersebut.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan kantor yakni :

a. Faktor penerangan / cahaya

Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap

kesempurnaan tata ruang kantor agar tercipta kondisi kantor agar tercipta

(15)

Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara penerangan Sudah sangat

baik seperti kejernihan, pemancaran, dan kesilauan. Mutu-mutu ini

berhubungan satu sama lain.

b. Faktor warna

Warna tidak hanya mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki

kondisi-kondisi di dalam pekerjaan kantor itu tersebut.

Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara menggunakan warna

putih berlapis dengan warna coklat muda yang membuat ruangan semakin

sejuk dan nyaman.

c. Faktor suara

Banyak sumber suara terdapat dalam kantor seperti percakapan, geseran

kursi-kursi pada lantai, dan mesin-mesin kantor yang mengeluarkan suara.

Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terlihat sangat tenang

tanpa gangguan suara yang dapat memecah konsentrasi para pegawai.

D. Sistem Komunikasi pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Komunikasi menurut Griffin (2002:28) merupakan salah satu bidang yang

sangat penting dalam kegiatan kantor. Komunikasi adalah proses kegiatan

penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari pihak satu ke

pihak lain, dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Dalam suatu organisasi

komunikasi dapat berupa komunikasi internal atau eksternal dalam bentuk

(16)

41

1. Komunikasi internal merupakan bentuk pertukaran informasi dan ide di

dalam organisasi.

Komunikasi internal dapat dibedakan dalam 2 macam.

a. Komunikasi vertikal

Proses penyampaian sesuatu warta dari pihak pemimpin para pegawai

(vertikal ke bawah) maupun dari pihak bawahan kepada pemimpin

(vertikal ke atas)

b. Komunikasi horizontal

Hubungan di antara para pejabat atau satuan pada tingkat jenang

organisasi yang kurang lebih satu derajat.

2. Komunikasi Eksternal dilakukan untuk membawa informasi masuk dan

keluar dari organisasi guna mencapai tujuan organisasi, biasanya

dilakukan dengan pelanggan maupun masyarakat (stakeholders ekternal)

yang berhubungan dengan perusahaan .

Pelaksanaan komunikasi internal pada PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara ini bersifat formal dan informal hal ini dapat terlihat dari

komunikasi vertikal yang meliputi hubungan yang bersifat dari atas ke bawah atau

dari bawah ke atas. Komunikasi dari atas kebawah berupa perintah dan petunjuk

sedangkan komunikasi dari bawah keatas dapat berupa keluhan laporan, pendapat

atau saran baik dalam lisan maupun tulisan. Komunikasi horizontal biasa dalam

(17)

Pelaksanaan komunikasi yang bersifat eksternal pada PT PLN (Persero)

Wilayah Sumatera Utara dengan berbagai pihak yaitu:

a. Masyarakat

b. Pelanggan

c. Kreditur

(18)

43 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil

kesimpulan yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir penulis yaitu “Pelaksanaan

Manajemen Perkantoran pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara”

sebagai berikut :

1. Manajemen perkantoran merupakan bagian dari perusahaan karena itu setiap

perusahaan ataupun individu yang berada didalamnya haruslah dapat memahami

menejemen perkantoran, yakni ilmu manajemen yang berkenaan dengan

pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan dimana pun

pekerjaan itu dilakukan. Manajemen ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan

antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan.

2. Jenis tata ruang kantor yang digunakan di ruangan PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara merupakan jenis tata ruang kantor berkamar, dan terbuka.

Sehingga bentuk tata ruang kantor gabungan ini dapat mencegah atau mengurangi

kerugian yang ditimbulkan dari salah satu jenis tata ruang tersebut.

3. Alat-alat komunikasi yang digunakan pada PT PLN (Persero) Wilayah

(19)

B. Saran

Adapun saran yang akan diberikan kepada kantor PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara yaitu :

1. Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Utara harus selalu menjaga

keseimbangan dalam berkomunikasi antar sesama pegawai sehingga dapat

menjalankan tugas dengan baik, dan haruslah mampu memahami arti manajemen

dalam pekerjaan kantor.

2. Pada ruangan-ruangan bagian harus mendapat perubahan karena ruangan yang

terlalu lebar tetapi tidak di manfaatkan sepenuhnya sehingga banyak bagian

ruangan yang tidak dipergunakan.

3. Sebaiknya PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara menambah fasilitas serta

(20)

6 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai

ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang ), maka

30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di

tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No. 12

Medan, dibangun oleh NV NIGEM / OGEM perusahaan swasta Belanda.

Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan

Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan

Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan

Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937)

Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan

Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan

perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera

Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi

pemerintahan tentara Jepang waktu itu.

Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan

Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil

alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan

(21)

Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka

Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik

Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang

mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959

dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri

PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah.

Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi .

Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9

/PRT/64 dan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja

PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjai

Eksploitasi II.

Dari Perum menjadi Persero

Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994

maka ditetapkan status PLN sebagi persero. Adapun yang melatarbelakangi

perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang

terus meningkat dewasa ini.

Dimana pada abad 21 nanti PLN tidak dapat harus mampu menghadapi

tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional,

dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan,

terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.

(22)

8

Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin

bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan

pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi

pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa – masa

mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa

kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996

tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan

kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera

Bagian Utara.

Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan

Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah

II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola

PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN

Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero)

Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik.

Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Berubah Menjadi PT PLN

(23)

B. Jenis Usaha/Kegiatan

PT.PLN (PERSERO) WILAYAH bergerak dalam bidang jasa pelayanan

arus listrik. Adapun beberapa proses dan masing-masing tugas pada PT PLN

lainnya

C. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

(24)

10

Sumber Penulis : Buku Pedoman dan Informasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara 2013

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero)

(25)

D. Uraian Fungsi dan Tugas Pokok

Adapun uraian fungsi dan tugas pokok pada organisasi PT PLN (Persero)

Wilayah Sumatera Utara adalah :

1. GENERAL MANAGER

Bertanggung jawab untuk memastikan terlaksananya strategi dan

pengelolaan unit sesuai dengan misi dengan mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia secara efisien, efektif dan sinergis, menjamin pengelolaan

distribusi, niaga dan pelayanan pelanggan, melaksanakan operational

performance improvement, menuingkatkan mutu serta terlaksananya Good

Corporate Governance (GCG) sesuai dengan target kinerja, dengan tugas

poko sebagai berikut:

a. Mengusulkan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja Anggaran;

b. Menetapkan kebijakan strategis terkait pengelolaan unit;

c. Memastikan terlaksananya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

sesuai dengan penetapan Direksi;

d. Memastikan terlaksananya operational performance improvement

dalam pengelolaan distribusi tenga listrik untuk meningkatkan mutu

dan keandalan pelayanan;

e. Memastikan terlaksananya pengelolaan niaga dan penjualan listrik

(26)

12

f. Memastikan terlaksananya pengelolaan pelayanan pelanggan

memenuhi kebutuhan pelanggan;

g. Memastikan terlaksananya pengelolaaan sember daya secara efisien,

efektif dan sinergis untuk menjamin pengelolaan usaha secara optimal

dan memenuhi kaidah Good Corporate Governance;

h. Memastikan pengembangan kompetensi organisasi dan kompetensi

sumber daya manusia;

i. Menetapkan Laporan manajemen.

2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab ntuk memastikan tersedianya perencanaan bidang

distribusi ketenagalistrikan yang komprehensif termasuk Rencana Umum

Pengembangan Tenaga Listrik, Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan, mengelola manajemen kinerja, manajemen

mutu, serta sistem teknologi informasi, dengan tugas pokok sebagai

berikut

a. Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL),

Rencana Jangka Panjang (RJP), dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan(RKAP);

b. Memastikan tersusunnya rencana pengembangan sistem

(27)

c. Memastikan tersusunnya sistem manajemen mutu dan kinerja unit-unit

kerja;

d. Memastikan terlaksananya fungsi manajemen risiko termasuk analisa

dan evaluasi unit;

e. Memastikan tersusunnya rencana pengembangan dan pengendalian

sistem sistem teknologi informasi termasuk aplikasinya serta

menyiapkan SOP pengelolaannya;

f. Memastikan tersusunnya rencana pengadaan dan pelaksanaan

pengadaan IPP sesuai kewenangan unit;

g. Memastikan tersusunnya laporan manajemen.

3. Bidang Distribusi

Bertanggung jawab untuk memastikan pengelolaan operasi dan

pemeliharaan jaringan dan menjamin terlaksananya kegiatan operational

performance improvement pengelolaan jaringan distribusi, pengedalian

dan pengawasan terhadapa pembangunan, pengembangan, operasi,

pengaturan dan pemeliharaan jaringan ditribusi, dan pengelolaan

lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan, serta penyediaan material

agar pasokan tenaga listrik keapada pelanggan lebih andal dengan mutu

dan efisien sesuai dengan target kinerja perusahaan, demgam tugas pokok

(28)

14

a. Menetapkan rencana pengembangan sistem jaringan ditribusi dan

pembinaan penerapannya untuk memenuhi perkembangan kebutuhan

tenaga listrik masyarakat;

b. Menetapkan stategi pengoperasian dan pemeliharaan serta prosedur

dan kebijakan terkait operational performance improvement

pengelolaan jaringan ditribusi termasuk pengembangan sarana,

komunikasi dan otomatis operasi jaringan ditribusi;

c. Mengelola disain standard konstruksi k\jaringan distribusi dan

peralatan kerjanya, menetapkan metode kegiatan konstruksi serta

pembinaan penerapannya untuk mendapatkan sistem pasokan tenaga

listrik yang aman dan efisien;

d. Mengendalikan susut energi listrik dan gangguan pada saran

pendistribusian tenaga listrik serta penyusunan rencana perbaikan

untuk dijadikan dasra pertimbangan dalam menetapkan strategi dan

langkah-langkah kedepan;

e. Memastikan terlaksananya manajemen aset distribusi termasuk

pengendalian persediaan;

f. Melaksanakan fungsi koordinasi pelayanan IPP;

g. Menetapkan regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan dan

menjamin kemuktahiran dan kelengkapan data;

(29)

4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab memastikan pemasaran dan pelyanan pelanggan dalam

jual beli tenaga listrik dengan mengelola Proses Bisnis dan Tata Usaha

Langganan, merencanakan strategi pemasaran, peningkatan penjualan,

penurunan tunggakan, penurunan susut non teknis dan peningkatan

kepuasan pelanggan sesuai target revenue assurance, dengan tugas poko

sebagai berikut :

a. Menentukan strategi pemasran tahunan;

b. Menetukan strategi pengembangan pelayanan pelanggan;

c. Mengelola kontrak-kontrak niaga dan transaksi tenaga listrik untuk

pelanggan maupun listrik swasta;

d. Merekomendasi target kWh jual;

e. Memastikan pelaksanaan pembinaan dan menerapkan standar

pelayanan pelanggan;

f. Menentuka strategi pengelolaan pencatatan meter;

g. Menetapkan mekanisme interaksi anatar unit pelaksana dan sub unit

pelaksana dalam pelayanan pelanggan;

h. Menetapkan strategi penurunan susut non teknis;

(30)

16

j. Melaukukan koordinasi dengan revenue assurance Kantor Pusat

mengenai kebijakan yang diperlukan untuk menjalakan proses revenue

assurance dan memastikan pelaksanaannya di unit induk

5. Bidang Keungan

Bertanggung jawab menjamin terlaksananya pengelolaan manajemen

keuangan yang mencakup perncanaan, penyediaan dan pengendalian

anggaran investasi dan operasi, aliran kas pendapatan, aliran kas

pembiayaan dan terselenggaranya laporan keuangan sesuai dengan kaidah

perusahaan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga

mampu mencapai efektivitas pengelolaan keuangan dalam memberikan

kontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan, dengan tugas pokok

sebagai berikut :

a. Mengendalikan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan

Anggaran Bidang Keuangan;

b. Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian anggaran

investasi dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan;

c. Menjamin terlaksananya pengendalian aliran kas pendapatan dank as

pembiayaan untuk pengamanan pendapatan (revenue protecton);

d. Menjamin terselenggaranya penyususnan lapiran keuangan unit induk

(31)

6. Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum

Bertanggung jawab menjamin terlaksananya pengembangan sumber daya

manusia dan organisasi, pengelolaan kegiatan komunikasi masyarakat

hukum, serta pengelolaan administrasi dan kesekretariatan termasuk

pengeloalaan keamanan, aset, sarana dan prasarana kantor serta pembinaan

keselamatan dan kesejahteraan kerja, dengan tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengendalikan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan

Anggaran Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum;

b. Melaksanakan pengembangan dan evaluasi organisasi sesuai dengan

perkembangan kebijakan korporat;

c. Memastikan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan, pembinaan dan

pengembangan kebijakan capabilities, dan leadership sumber daya

manusia;

d. Mengelola administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai serta

kinerja sumber daya manusia;

e. Mengelola bidang hubungan industrial;

f. Mengelola sistem komunikasi internal dan eksternal serta program

Corporate Social Responsibility untuk mebangan citra baika dan

(32)

18

g. Menjamin kelancaran penyelesaian kasu hukem perusahaan dan

memberikan advokasi hukumdalam bisnis energi listrik dan

ketenagakerjaan;

h. Pengelolaan sistem keamanan lingkungan, fasilitas aktiva perusahaan,

keselamatan dan kesehatan kerja, serta pelaksanaan administrasi;

i. Mengoptimalkan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia melalui coaching, mentoring, dan assignment serta

(33)

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah :

1. Pencapaian Jumlah Pelanggan 2012

(34)

20

2. Pencapaian kWh 2012

PT PLN (Persero)

Wilayah Sumatera Utara 1,047,803,153

(35)
(36)

22

4. Pencapaian LBP 2012 dan Pencapaian LPB 2012 Kumulatif

(37)
(38)

24

5. Jumlah Komplain Pelanggan 2012

Tabel 2. 6

NO Cabang Jumlah Kumulatif

1 Medan 11.963 143. 584

2 Binjai 382 8.707

3 Lubuk Pakam 2.986 34.270

s4 P. Siantar 262 3.512

5 Rantau Parapat 154 1.788

6 P. Sidempuan 126 1.190

7 Sibolga 124 875

8 Nias 22 240

Total 16.019

(39)

F. Rencana Kegiatan

Saat ini PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara mau meningkatkan

sasaran di segala bidang, sasaran yang ditujuh antara lain:

1. Pemasaran

a. Penjualan tenaga listrik

b. Penambahan pelanggan

c. Penambahan daya tersambung

d. Peningkatan pelayanan

e. Peningkatan efisiensi

f. Pengembangan listrik pedesaan

2. Produksi

a. Produksi tenaga listrik

b. Pemakaian bahan bakar

3. Teknologi

a. Penelitian dan pengembangan

b. Pengembangan dan impelementasi sistem informasi

4. Sumber daya manusia

a. Peningkatan pendayagunaan tenaga kerja

(40)

26

5. Keuangan dan akuntansi

(41)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi formal dan merupakan

wadah dimana sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan dalam

melaksanakan berbagai aktifitas sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu

yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Banyak faktor yang yang mempengaruhi

upaya untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan. Faktor -faktor tersebut adalah

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

Peranan manajemen perkantoran sangat dibutuhkan oleh semua bentuk

organisasi baik perusahaan, instansi pemerintah ataupun badan usaha lainnya.

Dalam manajemen perkantoran, semua pelaksanaan kegiatan kantor tidak terlepas

dari penerapan fungsi-fungsi manajemen. Tanpa adanya penerapan manajemen

perkantoran yang baik, maka tidak mungkin usaha yang dijalankan oleh badan

usaha tersebut dapat mengalami perkembangan kearah lebih maju.

Oleh karena itu, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

menuntut manusia untuk bertindak semakin lebih cepat dan tepat dengan

memperhatikan efisiensi di segala bidang, sebab perkembangan teknologi akan

menuntut suatu organisasi harus bekerja secara propofesional. Sulit sekali bagi

suatu perusahaan untuk mencapai sukses tanpa pelaksanaan manajemen

perkantoran secara efektif. Manajemen perkantoran sangat penting untuk

menunjukkan cara kearah pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik. Mengurangi

(42)

2

ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen perkantoran adalah proses

penyelenggaraan yang dapat melancarkan pelaksanaan tugas pimpinan dari suatu

perusahaan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan setiap pimpinan kan

data-data yang lengkap dan cepat dalam proses pengambilan keputusan yang

dibutuhkan, maka penerapan manajemen perkantoran setiap waktu juga akan

banyak memberika bantuan – bantuan terhadap manajemen perkantoran

merupakan urat nadi dari segala kegiatan dari organisasi dan memiliki peranan

yang cukup besar dalam mendukung maju mundurnya suatu perusahaan.

Pekerjaan kantor berarti kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengolah,

menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan. Pada kenyataannya,

pelaksanaan kegiatan dapat diadakan dengan menggunakan mesin, alat hitung,

atau cara lain yang dikerjakan dengan manual, dengan maksud dan tujuan yang

tetap sama yaitu membuat atau menyediakan informasi yang berguna untuk semua

pihak. Luas sempitnya pekerjaan kantor, berfungsi memberi fasilitas kepada

pelaksanaan tugas pokok suatu instansi atau perusahaan, melayani, dan

memudahakan koordinasi terhadap kegiatan – kegiatan pokok. Pekerjaan kantor

itu mempunyai peranan kehidupan dan perkembangan organisasi. Sebagai suatu

keseluruhan, karena fungsinya sebagai pusat ingatan, pusat kegiatan, dan sumber

dokumen. Dalam menyelenggarakan kegiatan, perlu adanya pencatatan yang

cermat, pengelolaan arsip secara tertib, guna penilaian atau penyusunan program

(43)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul

untuk Tugas Akhir ini yaitu : Pelaksanaan Manajemen Perkantoran pada PT.

PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah

Mengingat bahwa peranan Manajemen Perkantoran adalah suatu peranaan yang

luas alam mencapai tujuan perusahaan agar dapat megalamai perkembangan

kearah yang lebih maju, maka “ Bagaimana Manajemen Perkantoran

dilaksanakan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sehingga dapat mencapai tujuan?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

menajemen perkantoran pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

1. Memperdalam pengetahuan mengenai peranan manajemen perkantoran bagi PT

PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

2. Melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir penulis dalam

(44)

4

3. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan

untuk mencapai langkah-langkah pada masa yang akan datang sehingga dapat

mengalami perkembangan.

4. Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi peneliti – peneliti lain dan semua

pihak yang membutuhkan

E. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1

untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir ini, penelitian

dilakukan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Jl. Yos Sudarso No.

284 Medan.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU KE

I II III

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan

(45)

Keterangan :

Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir,dimulai dari pencarian

buku-buku referensi mengenai sistem informasi. Kemudian pada tahap pengumpulan

data dilakukan survei pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Setelah

semua informasi dapat dikumpulkan,penulis kemudian melakukan penyusunan

laporan Tugas Akhir

F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Permasalahan,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Survei dan Sistematika Penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan Sejarah Perusahaan, Jenis Usaha/Kegiatan, Struktur

Organisasi, Uraian Fungsi dan Tugas Pokok, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana

Kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis

pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yang berkaitan dengan

pelaksanaan manajemen perkantoran.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian

yang dilakukan di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dan beberapa saran

(46)

Abstrak

(47)

(PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

DIAJUKAN OLEH :

CITRA DIORI

102103025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(48)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : CITRA DIORI

NIM : 102103025

PROGRAM STUDI : DIII KESEKRETARIATAN

JUDUL : PELAKSANAAN MANAJEMEN

PERKANTORAN PADA PT PLN (PERSERO)

WILAYAH SUMATERA UTARA

Tanggal : April 2013 Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

(Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : April 2013 Dekan

(49)

NAMA : CITRA DIORI

NIM : 102103025

PROGRAM STUDI : DIII KESEKRETARIATAN

JUDUL : PELAKSANAAN MANAJEMEN

PERKANTORAN PADA PT PLN (PERSERO)

WILAYAH SUMATERA UTARA

Medan, April 2013

Menyetujui

Dosen Pembimbing

(50)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolonganNya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

berjudul “ Pelaksanaan Manajemen Perkantoran pada PT PLN (PERSERO) Wilayah Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti ujian akhir semester pada program Diploma III Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM),

Sp.A.(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M. Ec, Ac selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua

Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M,Si sebagai Dosen Pembimbing penulis

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi

(51)

Akhir dengan baik.

7. Bapak Ir. Rutman Silaen, kepala P2TL PT. PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara yang telah menerima penulis mengadakan riset.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Arifin Silaen,

B.Sc dan Ibunda tercinta Christina, B.Sc yang telah membesarkan,

mendidik dan memberikan dukungan moral dan materil serta limpahan

kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari Penulis belajar

hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III

Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. My Beloved Brother and Sister Sere Yordan, SH dan Anbar Cindy

Horasi serta keluarga besar yang telah memberikan semangat dan

perhatian kepada Penulis agar dapat menyelesaikan penulisan Tugas

Akhir ini dengan baik.

10.Spesial untuk Kakanda Irfan Nantu Simamora, Amd yang selalu

bersedia memberikan bantuan dan motivasi yang besar kepada Penulis

dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

11.Untuk Christina Natalya Purba, Kak Haerani Ester Siahaan, Abang

Rizal Parsaoran Panggabean, Abang Hengki Matondang, Abang

Frengki Sihite, Abang Roy Sianturi, Junaedy Siburian, Abang Juna

(52)

iii

Abang Agus Hasugian, Eduard Siregar, Dapot Siregar, Abang Hendra

Pakpahan, Abang Frengky Hutahuruk, Kak Devi Silaen, Kak Melpa

Silaban, Abang Esron Hutagalung dan Adik Wanti Meliana Simamora.

12.Seluruh teman-teman Penulis di Program Studi D-III Kesekretariatan

stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih

atas dukungannya dan semangatnya. Semoga cita-cita kita terwujud

secepatnya.

13.Teman-teman kost penulis 712U Dameriana Manalu, Kak Fitriyani

Banjarnahor, Kak Lely Gultom, Kak Mery Manalu, Kak Devi

Pangaribuan, Kak Nita Marbun, Susi Sinaga, Yenny Sinaga, Febry

Sipayung, Desy Sipayung, Loly Purba dan Barita Simangunsong.

14.Teman-teman magang kelompok 3 Yudi, Rose, Dinda dan Fanny yang

telah bersama-sama berjuang.

Medan, April 2013

Penulis

(53)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Jadwal Kegiatan ... 4

F. Sistematika Penulisan... 5

BAB II PROFIL INSTANSI………... 6

ASejarah Perusahaan ......……6

B. Jenis Usaha/Kegiatan... ………9

C. Struktur Organisasi...9

D. Uraian Fungsi dan Tugas Pokok... 11

E. Kinerja Usaha Terkini...19

(54)

v

BAB III PEMBAHASAN……….. 27

A. Pengertian Manajemen Perkantoran………...27

1. Arti Manajemen Perkantoran………... 27

2. Arti Kantor ...29

3. Fungsi Kantor ...32

4. Fungsi Pekerjaan Kantor. ...34

5. Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor ...34

B. Tujuan Manajemen Perkantoran ... 36

C. Tata Ruang Kantor pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara………... 36

D. Sistem Komunikasi pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara………... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………43

A. Kesimpulan...43

B. Saran ...44

(55)

No Judul Halaman

Tabel 1. 1 Jadwal Penulisan Tugas Akhir ... 4

Tabel 2. 1 Pencapaian Jumlah Pelanggan 2012………..19

Tabel 2. 2 Pencapaian kWh 2012 ……….20

Tabel 2. 3 Pencapaian COP 2012………..21

Tabel 2. 4 Pencapaian LPB 2012………..22

Tabel 2. 5 Pencapaian LPB 2012 Kumulatif ………23

(56)

vii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero)
Tabel 2. 3
Table 2. 4
Tabel 2. 5
+3

Referensi

Dokumen terkait

1 14670029 MIFTAH SAIFUL ARIFIN Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Farmasi 2 14670014 ALFIYAH LAILI INAYATIN Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Farmasi 3 14670030 KURNIAWAN HIDAYAT

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 1 BAB

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio profitabilitas dan likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor

F hitung sebesar 50,906; sedangkan F Tabel adalah sebesar 2,80 dengan tingkat signifikansi pada derajat kepercayaan 5 persen, karena F hitung lebih besar dari pada F Tabel,

Novita lamria Simatupang: Analisa laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen pada..., 200 USU e-Repository © 2008... Novita lamria Simatupang: Analisa

Rika Meutia : Penggunaan Bahan Restorasi Compomer di Kedokteran Gigi, 2005... Rika Meutia : Penggunaan Bahan Restorasi Compomer di Kedokteran

Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang, 2001... Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian

The 3D models extracted are characterized by high resolution data (0.5 cm and 5 cm for TLS and terrestrial photogrammetry respectively) but different precisions

Ek noem enkele studies om dit te illustreer: Forrester Church 1978:17–33 verkies die tradisionele benadering: die brief word as ’n voorbeeld van deliberatiewe retoriek geklassifiseer,