SKRIPSI
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012
OLEH
KHALIDAZIA IBNU KHALDUN 100503225
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012” adalah
benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna
menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT dan
RasulNya Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat, berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak dan Bapak Drs. Hotaml
Jafar, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Departmen Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing dan Ibu
pikiran, saran dan masukan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta H. Ibnu Khaldun S.Sos dan Hj. Nurbaini serta
abang-abang Muhammad Nur Ikbal, S.Ked, Muhammad Nur Irsyad dan
adik tersayang Nadika Azzahra yang telah memberikan dukungan dan doa
yang tiada henti selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman peneliti kelas International angkatan 2010 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, teman-teman diluar kampus serta saudara,
sepupu dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang telah
banyak mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun susunannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membangun kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat buat semua pihak dan dapat menjadi salah satu referensi dalam
penyusunan skripsi berikutnya.
Medan, 2014 Penulis
ABSTRAK
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio profitabilitas dan likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Variable yang diteliti dalam skripsi ini adalah current ratio (CR), quick ratio (QR), cash ratio, gross profit margin (GPM), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) sebagai variable independen dan pertumbuhan laba sebagai variable dependen. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui pengambilan data dari laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program Eviews 7.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial, keenam variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
Kata Kunci : CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, ROE, dan Pertumbuhan
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND LIQUIDITY RATIO TOWARDS PROFIT GROWTH AT MANUFACTURE COMPANY
SECTOR FOOD AND BEVERAGES WHICH IS LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2012
The purpose of this research is to know how profitability and liquidity ratio influence the profit growth at manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012. The variable examined in this thesis are current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on asset and return on equity as the independent variable and profit growth as the dependent variable. The collection of secondary data was done by taking it from the financial statements of manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012. The analysis method used is descriptive quantitative using the program of Eviews 7.0.
The results of this research indicates that simultantly CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, and ROE have significant influence towards profit growth. Partially, all the six variabels CR, QR, Cash Ratio, GPM , ROA and ROE have no significant influence towards profit growth at manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan ... 7
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 7
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 7
2.1.3 Kriteria Laporan Keuangan ... 8
2.1.4 Jenis Laporan Keuangan ... 9
2.1.5 Pengguna Laporan Keuangan ... 10
2.2 Analisis Laporan Keuangan ... 12
2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 12
2.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 13
2.3 Analisis Rasio Keuangan ... 14
2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan ... 14
2.3.2 Manfaat Rasio Keuangan ... 15
2.3.3 Keterbatasan Rasio Keuangan ... 15
2.3.4 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 16
2.4 Rasio Likuiditas ... 16
2.4.1 Rasio Lancar (Current Ratio) ... 17
2.4.2 Rasio Cepat (Quick Ratio) ... 17
2.4.3 Rasio Kas (Cash Ratio) ... 18
2.5 Rasio Profitabilitas ... 18
2.5.1 Gross Profit Margin ... 19
2.5.2 Return On Asset ... 19
2.6 Laba ... 20
2.6.1 Pengertian Laba ... 20
2.6.2 Jenis-Jenis Laba ... 20
2.6.3 Karakteristik Laba ... 21
2.7 Pengertian Pertumbuhan Laba ... 21
2.8 Penelitian Terdahulu ... 22
2.9 Kerangka Konseptual ... 25
2.10 Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Batasan Operasional ... 30
3.4 Definisi Operasional ... 30
3.4.1 Variable Independen ... 30
3.4.2 Variable Dependen ... 31
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 32
3.6 Populasi dan Sample Penelitian ... 33
3.7 Jenis Data ... 34
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.9 Metode Analisis Data ... 35
3.9.1 Analisis Deskriptif ... 36
3.9.2 Regresi Linear Berganda ... 36
3.9.3 Pengujian dan Pemilihan Model ... 37
3.9.3.1 Fixed Effects Model ...37
3.9.3.2 Random Effects Model ...38
3.9.3.3 Haussman Test ...39
3.9.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 39
3.9.5 Pengujian Hipotesis ... 41
3.9.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...41
3.9.5.2 Uji Signifikansi Simultan (F-test) ...42
3.9.5.1 Uji Signifikansi Parsil (t-test) ...43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 44
4.2 Hasil Penelitian ... 44
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 44
4.2.2 Hasil Regresi Linear Berganda ... 46
4.2.3 Pengujian dan Pemilihan Model ... 49
4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 63
4.2.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 63
4.2.5.2 Uji Signifikansi Simultan (F-test) ... 64
4.2.5.3 Uji Signifikansi Parsial (t-test) ... 65
4.3 Analisis Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 73
5.3 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Penelitian ... 32
Tabel 3.3 Daftar Populasi Perusahaan ... 33
Tabel 3.4 Daftar Sampel Perusahaan ... 34
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 45
Tabel 4.2 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda ... 46
Tabel 4.3 Hasil Regresi Dengan Fixed Effects ... 50
Tabel 4.4 Hasil Regresi Dengan Random Effects ... 56
Tabel 4.5 Hasil Regresi Dengan Haussman Test ... 62
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Daftar Populasi Dan Proses Seleksi Sampel ... 77
Lampiran ii Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian 78
Lampiran iii Daftar Variabel Penelitian ... 79
Lampiran iv Statistik Deskriptif ... 81
Lampiran v Hasil Estimasi Dengan Regresi Linear Berganda .... 82
Lampiran vi Hasil Regresi Dengan Model Fixed Effects ... 83
Lampiran vii Hasil Regresi Dengan Model Random Effects ... 84
Lampiran viii Hasil Regresi Dengan Haussman Test... 85
Lampiran ix Hasil Perbandingan Uji Haussman ... 86
Lampiran x Bentuk Persamaan Dengan Metode FEM ... 87
Lampiran ix Bentuk Persamaan Dengan Metode REM ... 89
ABSTRAK
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio profitabilitas dan likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Variable yang diteliti dalam skripsi ini adalah current ratio (CR), quick ratio (QR), cash ratio, gross profit margin (GPM), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) sebagai variable independen dan pertumbuhan laba sebagai variable dependen. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui pengambilan data dari laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program Eviews 7.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial, keenam variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
Kata Kunci : CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, ROE, dan Pertumbuhan
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND LIQUIDITY RATIO TOWARDS PROFIT GROWTH AT MANUFACTURE COMPANY
SECTOR FOOD AND BEVERAGES WHICH IS LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2012
The purpose of this research is to know how profitability and liquidity ratio influence the profit growth at manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012. The variable examined in this thesis are current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on asset and return on equity as the independent variable and profit growth as the dependent variable. The collection of secondary data was done by taking it from the financial statements of manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012. The analysis method used is descriptive quantitative using the program of Eviews 7.0.
The results of this research indicates that simultantly CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, and ROE have significant influence towards profit growth. Partially, all the six variabels CR, QR, Cash Ratio, GPM , ROA and ROE have no significant influence towards profit growth at manufacture company sector food and beverages which is listed on Indonesia Stock Exchange period 2010-2012.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perusahaan memiliki tujuan utama dalam mencapai keuntungan atau
menghasilkan laba. Laba merupakan suatu gambaran dari keberhasilan dalam
melaksanakan aktivitas dan kegiatan operasi perusahaan. Aktivitas perusahaan
tersebut berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh oleh perusahaan.
Pertumbuhan laba yang baik merupakan pertumbuhan yang sesuai dengan
perkembangan ekonomi. Dengan pertumbuhan laba yang baik, kelangsungan
hidup dan perkembangan perusahaan dapat menjadi lebih baik. Salah satu cara
yang dapat digunakan dalam menilai pertumbuhan laba adalah dengan
menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan laporan yang menggambarkan informasi
tentang kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu. Informasi keuangan ini sangat penting bagi pemakai
laporan keuangan dalam memenuhi kebutuhan mereka yang berbeda sehingga
menghasilkan keputusan ekonomi yang tepat. Untuk memperoleh informasi yang
sesuai dengan tujuan, informasi keuangan tersebut harus terlebih dahulu
dianalisis. Dalam menganalisis laporan keuangan tersebut dibutuhkan alat analisis
laporan keuangan. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis
laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.
Rasio keuangan adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk menilai
perusahaan dapat memprediksi pertumbuhan laba, mengukur perkembangan
kinerja perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
dan memenuhi kewajiban jangka pendek nya. Untuk mengetahui apakah kondisi
keuangan perusahaan berjalan baik, perusahaan dapat membandingkan hasil
perhitungan rasio terhadap tahun-tahun sebelumnya atau membandingan dengan
perusahaan sejenis. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan dalam
menganalisis laporan keuangan adalah rasio likuiditas dan profitabilitas.
Analisis rasio likuiditas dapat digunakan untuk menggambarkan
kemampuan peusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
Likuiditas perusahaan dalam penelitian ini difokuskan pada current ratio, quick
ratio dan cash ratio. Current ratio berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan. Quick ratio menunjukkan kemampuan aktiva lancar
yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Cash ratio digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang sudah
jatuh tempo dengan kas yang tersedia dalam perusahaan.
Analisis rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
mencapai laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan. Profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini difokuskan pada gross
profit margin, return on asset, dan return on equity. Gross profit margin
menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari
setiap penjualan tertentu. Return on asset digunakan untuk mengukur kemampuan
return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan
pengembalian atas investasi para pemegang saham sehingga menunjukkan berapa
persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik.
Penelitian ini bertujuan dalam membandingkan kinerja keuangan dan
kondisi keuangan suatu perusahaan yang sejenis dari tahun tertentu. Pengambilan
keputusan yang tepat penting dilakukan oleh pemakai laporan keuangan dimana
laporan keuangan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan. Dengan
adanya alat bantu rasio keuangan, perusahaan dapat mengukur nilai pertumbuhan
laba dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian penulis adalah
perusahaan-perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur dipilih karena sebagian besar
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan manufaktur.
Sedangkan sektor makanan dan minuman dipilih karena sektor ini lebih menarik
investor untuk menanamkan modal pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Penelitian ini berbentuk replikasi dan dengan adanya hasil penelitian yang tidak
konsisten dari beberapa penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengubah dan menambah variabel-variabel independen yang
dipakai sebagai dasar untuk meneliti pengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah current ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012?
2. Apakah quick ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012?
3. Apakah cash ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012?
4. Apakah gross profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012?
5. Apakah return on asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012?
6. Apakah return on equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
7. Apakah current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on
asset, dan return on equity berpengaruh secara simultan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh quick ratio terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
3. Untuk mengetahui pengaruh cash ratio terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
4. Untuk mengetahui pengaruh gross profit margin terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
5. Untuk mengetahui pengaruh return on asset terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdafatar
6. Untuk mengetahui pengaruh return on equity terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
7. Untuk mengetahui pengaruh current ratio, quick ratio, cash ratio, gross
profit margin, return on asset, dan return on equity secara simultan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,
antara lain:
1. Bagi peneliti, untuk memperluas ilmu pengetahuan mengenai pengaruh
rasio profitabilitas dan likuiditas terhadap pertumbuhan laba.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberi masukan dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan rasio profitabilitas dan likuiditas terhadap
pertumbuhan laba di masa yang akan datang.
3. Bagi investor, sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan
investasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Bagi pihak lain, diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan bidang akuntansi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2013 : 1) “laporan keuangan adalah media informasi
yang merangkum semua aktivitas perusahaan”. Sedangkan menurut Hendra (2010
: 5) laporan keuangan dapat diartikan sebagai “ringkasan dari suatu proses
pencatatan dari transaksi keuangan, yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan dan merupakan pertanggungjawaban pihak manajemen kepada
pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan, yang mempunyai hubungan
dengan perusahaan tersebut”.
Laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
dan pemakai laporan keuangan yang dapat menghasilkan keuntungan yang
bersifat ekonomi. Laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan harus
mengikuti standar yang berlaku di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan media informasi yang
memberikan manfaat bagi pemakai laporan keuangan mengenai posisi dan kinerja
keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut SAK (5) “laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi”. Sedangkan menurut Prinsip Akuntansi
Indonesia (1984), laporan keuangan memiliki tujuan yaitu :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan;
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba;
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba;
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi;
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
APB (Accounting Principle Board) Statement No. 4 AICPA (American
Institute of Certified Public Accountant) menggambarkan tujuan laporan
keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu :
1.Tujuan Umum
“Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima”. 2. Tujuan Khusus
“Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan”.
2.1.3 Kriteria Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar yang berlaku yaitu
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kriteria persyaratan laporan keuangan
keuangan. Menurut PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia), SAK dan APB Statement
Nomor 4, sifat kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji
4. Netral
5. Tepat waktu
2.1.4 Jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan pada umumnya terdiri dari :
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca menurut (Hery, 2012 : 69) menyatakan bahwa
neraca adalah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva (kekayaan), kewajiban (hutang), dan ekuitas (modal) perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, neraca dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengevaluasi tingkat likuiditas, struktur modal, dan efisiendi perusahaan, serta menghitung tingkat pengembalian aktiva atas laba bersih.
2. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi menurut Hery (2012 : 52) adalah “laporan yang
sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode
waktu tertentu. Laporan ini memuat informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih, yang merupakan hasil dari
pendapatan dikurangi beban”.
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
laporan ini menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan ini menunjukkan besarnya kenaikan atau penuruan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
4. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
Menurut Hery (2012 : 50) laporan ini ialah “laporan yang menyajikan
ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu”.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statement)
Catatan atas laporan keuangan menurut Hery (2012 : 21) merupakan
“bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan
keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan
informasi yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan”.
2.1.5 Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak dan pemakai dengan
kebutuhan yang berbeda. Laporan keuangan tersebut bermanfaat memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, para
pemakai dapat membandingkan informasi laporan keuangan tersebut dan
mengambil keputusan dan tindakan ekonomi yang tepat. Keputusan yang diambil
oleh pihak pemakai laporan keuangan diharapkan akan memberikan keuntungan
dimasa yang akan datang. Pihak pengguna laporan keuangan terdiri dari:
Laporan keuangan dapat membantu pemilik perusahaan untuk menilai
prestasi atau hasil yang diperoleh oleh pihak manajemen. Laporan
keuangan juga sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di
masa datang. Informasi ini membantu perusahaan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan dapat
membandingkan dengan usaha sejenis, dan perusahaan lainnya.
2. Manajer
Manajer ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang
dipimpinnya. Dengan demikian, manajer dapat mengukur tingkat
efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi bagian, atau segmen.
3. Investor
Investor berkepentingan untuk menilai adanya kemungkinan
menanamkan dana dalam perusahaan dan melihat kemungkinan potensi
keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.
4. Kreditur atau Banker
Dengan mengetahui kondisi keuangan dari calon debitur, kreditur atau
banker dapat menilai kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang
akan diluncurkan.
5. Pemerintah
Laporan keuangan digunakan untuk menghitung dan menetapkan jumlah
pajak yang harus dibayar dan menilai kepatuhan perusahaan terhadap
aturan yang ditetapkan.
Masyarakat seperti analisis, akademis dan pusat data bisnis
menggunakan laporan keuangan sebagai sumber informasi primer yang
akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat.
2.2 Analisis Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Dengan adanya laporan keuangan, para pemakai laporan keuangan dapat
menganalisis laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan pendapat atas
kinerja keuangan perusahaan. Menurut (Harahap, 2013 : 190)
analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lebih baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Sedangkan menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan
mencakup “penerapan metode dan teknik analisis atas laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang
sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”. Perusahaan dapat
menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisis laporan
keuangan. Menurut Harahap (2013 : 20) “teknik analisis laporan keuangan yang
dapat digunakan terdiri dari” :
1. Metode komparatif; 2. Analisis tren;
3. Laporan keuangan bentuk command size; 4. Metode index time series;
5. Analisis rasio
6. Teknik analisis lain seperti analisis:
Analisis sumber dan penggunaan dana
Analisis gross profit
Dupont analysis 7. Model analisis seperti:
Bankruptcy model
Net cash flow prediction model
Take over prediction model.
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio
keuangan. Metode ini dapat menghubungkan satu pos dengan pos lainnya yang
dapat memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan. Analisis ini juga
mempermudah perusahaan dan pemakai laporan keuangan lainnya dalam
pengambilan keputusan mengenai perusahaan seperti pembelian saham
perusahaan, memberikan pinjaman dan memprediksi perubahan atas kinerja
keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan difokuskan kepada neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas yang merupakan akumulasi transaksi dari
kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.
2.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan perusahaan dan
pihak-pihak penting lainnya untuk mengetahui informasi tentang posisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat menambah informasi yang
ada dalam suatu laporan keuangan. Menurut (Harahap, 2013 : 195) tujuan analisis
laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik diakitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain :
1) Dapat menilai prestasi perusahaan.
2) Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.
3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
a. Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Modal) b. Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya) c. Likuiditas
d. Solvabilitas e. Aktivitas
f. Rentabilitas atau profitabilitas g. Indikator pasar modal
4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 5) Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
7. Dapat menentukan peningkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
2.3 Analisis Rasio Keuangan
2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2013 : 297) pengertian rasio keuangan adalah “angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan (berarti)”. Menurut
prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau
prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan
tersebut untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada
perusahaan yang bersangkutan”.
Menganalisis dengan menggunakan rasio keuangan, bermanfaat bagi
perusahaan dalam membandingkan kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan
masa sekarang. Dengan ini perusahaan dapat mengambil keputusan untuk
melakukan langkah-langkah perbaikan atas kelemahan yang ada.
2.3.2 Manfaat Rasio Keuangan
Analisis rasio memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya.
Menurut (Harahap, 2013 : 298) keunggulan rasio keuangan adalah :
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan;
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;
Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain;
Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score);
Menstandarisir size perusahaan;
Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”;
Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
2.3.3 Keterbatasan Rasio Keuangan
Disamping keunggulan yang dimiliki rasio, analisis rasio juga memiliki
Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga
menjadi keterbatasan teknik seperti klasifikasi dalam laporan
keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
2.3.4 Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Ada banyak jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam menganalisis
laporan keuangan. Menurut Harahap (2013 : 301) “adapun rasio keuangan yang
sering digunakan adalah” :
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
Rasio Leverage
Rasio Aktivitas
Rasio Pertumbuhan
Market Based (Penilaian Pasar)
Rasio Produktivitas
Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas
dan rasio profitabilitas.
2.4 Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas menurut Harahap (2013 : 301) adalah “kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat
lancar dan utang lancar”. Jika perusahaan dapat menyelesaikan dan memenuhi
kewajibannya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Pihak-pihak
yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditur
seperti banker. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas
aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, dan
aktiva lancar dan total utang. Rasio likuiditas yang menjadi fokus dalam
penelitian ini adalah current ratio, quick ratio dan cash ratio.
2.4.1 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat membantu perusahaan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera di penuhi.
Jika perusahaan menggunakan aktiva lancar dengan baik, hal tersebut akan
berdampak pada pertumbuhan laba. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan utang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Rumus yang digunakan adalah :
2.4.2 Rasio Cepat (Quick Ratio)
Quick ratio atau rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin
aman bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini
2.4.3 Kas Rasio (Cash Ratio)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin
tinggi tingkat likuiditas perusahaan. Rumus yang digunakan adalah :
2.5 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas disebut juga rasio rentabilitas. Menurut Harahap (2013 :
304) “rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya”. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus
mendapatkan profit (untung). Dengan keuntungan yang dimiliki perusahaan,
perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari berbagai hal seperti pinjaman dari
kreditor dan investasi saham dari pihak luar.
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis rasio yaitu margin laba, asset turn over,
return on investment, return on equity, return on total asset, basic earning power,
earning per share dan contribution margin. Rasio profitabilitas yang menjadi
fokus dalam penelitian ini adalah gross profit margin (GPM), return on assets
2.5.1Gross Profit Margin (GPM)
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang
diperoleh dari setiap penjualan tertentu. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Rumus yang digunakan adalah :
2.5.2 Return on Assets (ROA)
Return on asset menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
meraih laba. Rumus yang digunakan adalah :
2.5.3 Return on Equity (ROE)
Return on equity menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memberikan pengembalian atas investasi para pemegang saham sehingga
menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik.
Semakin besar angka rasio ini semakin baik kinerja perusahaan dalam
2.6 Laba
2.6.1 Pengertian Laba
Dalam teori ekonomi, laba diartikan sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan
perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang
direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu. Laba merupakan indikator dari
kinerja perusahaan. Laba berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup
perusahaan, oleh karena itu perusahaan diharapkan mampu memperoleh laba yang
maksimal.
2.6.2 Jenis-Jenis Laba
a. Laba Kotor (Gross Profit)
Menurut Hery (2012 : 49) laba kotor merupakan “penjualan bersih
setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan, dan belum
memperhitungkan beban operasional yang turut dikeluarkan dalam
rangka penciptaan atau pembentukan pendapatan”.
b. Laba Operasional (Operating Income)
Menurut Hery (2012 : 49) laba operasional adalah “mengukur kinerja
fundamental operasi perusahaan dan dihitung sebagai selisih antara laba
kotor dengan beban operasional. Laba operasional menggambarkan
bagaimana aktivitas operasi perusahaan telah dijalankan dan dikelola
secara baik dan efisien, terlepas dari kebijakan pembiayaan dan
pengelolaan pajak penghasilan”.
Laba ini merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi
biaya.
d. Laba Bersih (Net Income / Profit)
Laba bersih adalah angka terakhir dari jumlah laba yang diperoleh
perusahaan setelah adanya pemotongan pajak.
2.6.3 Karakteristik Laba
Adapun menurut (Chairi dan Ghozali, 2003 : 214) laba memiliki beberapa
karakteristik antara lain sebagai berikut :
a. laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi,
b. laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu,
c. laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan,
d. laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan tertentu, dan
e. laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
2.7 Pengertian Pertumbuhan Laba
Laba merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kinerja dan
keberhasilan suatu perusahaan. Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba yang
diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penting bagi
pemakai laporan keuangan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan laba
perusahaan karena akan menentukan pengambilan keputusan seperti investasi
bagi pemegang saham. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan
efektif dan efisien. Untuk menilai pertumbuhan laba, rumus yang digunakan
adalah :
Angkoso (2006) menyebutkan bahwa faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan laba antara lain sebagai berikut :
1. Besarnya perusahaan.
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
2. Umur perusahaan.
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3. Tingkat leverage.
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4. Tingkat penjualan.
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba seamakin tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu.
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
2.8 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian telah banyak dilakukan di Indonesia untuk menguji
rasio keuangan dalam menganalisis laporan keuangan. Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti berpedoman dari penelitan-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Adapun beberapa penelitian terdahulu memberikan hasil yang tidak
konsisten.
Penelitian Faulia Syafrina (2010) menggunakan uji F dan menemukan
delapan rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity ratio,
return on investment dan return on equity mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap predeksi pertumbuhan laba. Namun berdasarkan hasil uji t tidak
menemukan satu pun dari delapan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap
predeksi pertumbuhan laba.
Dalam penelitian Indah Widya Ningsih (2011) menemukan bahwa delapan
rasio keuangan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara signifikan
terdiri dari current ratio, debt equity ratio, debt asset ratio, total asset turnover,
return on asset, return on equity, gross profit margin dan inventory turnover.
Sedangkan berdasarkan hasil uji parsial hanya current ratio, total asset turnover
dan inventory turnover yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Indra Setiawan (2012) melakukan penelitian dan menemukan bahwa
hipotesis yang menyatakan diduga ada pengaruh cash ratio, debt ratio, perputaran
aktiva dan return on assets terhadap pertumbuhan laba teruji kebenarannya.
Sedangkan secara parsial hanya debt ratio dan return on assets yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Riza Nur Fahmi dan Abdullah Taman (2013) menemukan bahwa secara
signifikan current ratio, qucik ratio, total asset turnover, dan inventory turnover
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan secara
simultan keempat ratio berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
Nurhairani Alviani (2013) mendapatkan hasil analisis regresi yang
menunjukkan bahwa hanya variabel return on asset yang secara parsial
Tabel 2.1
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel yang
Digunakan Hasil Penelitian Faulia Syafrina (2010) Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Predeksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Leverage Ratio, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Return on Investment, Return on Equity
Dengan menggunakan uji F, delapan rasio keuangan
secara simultan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap predeksi pertumbuhan
laba. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa tidak
ada satupun dari delapan rasio keuangan tersebut secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap predeksi pertumbuhan laba. Indah Widya Ningsih (2011) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt Asset Ratio, Total Asset
Turnover, Return on Asset,
Return on Equity, Gross Profit Margin,
Inventory Turnover
Berdasarkan hasil uji simultan, delapan rasio
keuangan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh current ratio, total asset turnover dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Indra Setiawan (2012) Pengaruh Cash Ratio, Debt Ratio, Perputaran Aktiva
dan Return on Assets Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Cash Ratio, Debt Ratio, Perputaran Aktiva, Return on Assets Hipotesis menyatakan keempat rasio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial
hanya debt ratio dan return on assets yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Riza Nur Fahmi dan Abdullah Taman (2013) Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas Terhadap Perubahan Laba Current Ratio, Qucik Ratio, Total asset Turnover, Inventory
Secara signifikan keempat ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
Sumber : Data diolah peneliti 2013
2.9 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah rasio
keuangan yang terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit
margin, return on asset dan return on equity. Sedangkan yang menjadi variable
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba (profit growth). Semakin
tinggi current ratio, maka perusahaan semakin likuid dan perusahaan semakin
mudah memperoleh dana dari kreditur maupun investor untuk memperlancar
kegiatan operasional perusahaan sehingga laba juga akan meninggkat. Semakin
tinggi quick ratio semakin aman bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Semakin tinggi cash ratio, semakin tinggi tingkat likuiditas
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan kas yang
tersedia di perusahaan.
Semakin tinggi gross profit margin, maka semakin efektif dan efisien
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya sehingga dapat Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode
2009-2011
Turnover simultan keempat ratio berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
Nurhairani Alviana (2013) Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Return on Asset, Current Ratio,
Debt to Total Assets Ratio
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hanya variabel return on
mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh. Semakin tinggi return on asset,
maka semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi
return on equity, maka semakin tinggi perolehan laba bersih perusahaan yang
diukur melalui modal pemilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial dan
secara simultan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan kerangka
konseptual penelitian sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
H5
H6
[image:40.595.121.505.340.718.2]H7
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Profit Grow (Y) Current Ratio
(X1)
Quick Ratio (X2)
Cash Ratio (X3)
Gross Profit Margin (X4)
Return on Asset (X5)
2.10 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Current ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012.
H2 : Quick ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012.
H3 : Cash ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012.
H4 : Gross profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
H5 : Return on asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
H6 : Return on equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
H7 : Current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal. Penelitian
kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
variabel lain.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Dengan demikian, peneliti menggunakan data-data berupa laporan
keuangan perusahaan yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2010-2012.
[image:43.595.108.516.554.725.2]Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Nov 2013 Dec 2013 Jan 2014 Feb 2014 Mar 2014 Apr 2014 May 2014 Jun 2014 Penyelesaian Proposal
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
3.3 Batasan Operasional
Pembatasan operasional dilakukan dengan tujuan agar penelitian yang
diteliti tidak melebar dari yang sudah ditentukan. Dengan demikian, peneliti
membatasi penelitian ini sebagai berikut :
1. Periode penelitian adalah periode 2010-2012.
2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini current ratio, quick ratio,
cash ratio, gross profit margin, return on asset, dan return on equity
terhadap pertumbuhan laba.
3.4 Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
variable yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
3.4.1Variabel Independen (X)
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, quick ratio,
cash ratio, gross profit margin, return on asset dan return on equity. Adapun
definisi dari masing-masing variabel tersebut adalah :
a. Current Ratio (X1)
Current ratio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
b. Quick Ratio (X2)
Quick ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar
yang paling likuid mampu menutupi utang lancar.
c. Cash Ratio (X3)
Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan
kas yang tersedia diperusahaan.
d. Gross Profit Margin (X4)
Gross profit margin adalah rasio yang menunjukkan berapa persen
persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
e. Retun on Asset (X5)
Return on asset dalah rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih
yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
f. Return on Equity (X6)
Return on equity adalah rasio yang menunjukkan berapa persen diperoleh
laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini
semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham.
3.4.2Variabel Dependen (Y)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba dari setiap perusahaan
yang telah dipilih.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Berikut adalah tabel yang menyajikan skala pengukuran variabel yang
[image:46.595.113.513.291.717.2]diteliti :
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel Simbol Rumus Skala
Pertumbuhan Laba
Y Laba Bersih Tahunt – Laba Bersih Tahunt-1
Laba Bersih Tahunt-1
Rasio
Current ratio X1 Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio
Quick Ratio X2 Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
Rasio
Cash Ratio X3 Kas
Aktiva Lancar
Rasio
Gross Profit Margin
X4 Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
Penjualan
Rasio
Return on Asset
X5 Laba Bersih
Total Aktiva
Rasio
Return on Equity
X6 Laba Bersih
Rata – Rata Modal
Rasio
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 dengan jumlah 16
perusahaan. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.
Adapaun kriteria sampel yang digunakan adalah:
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2012.
2. Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut memiliki laporan keuangan
yang lengkap dan telah diaudit pada periode 2010-2012.
3. Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut memiliki laba positif pada
[image:47.595.114.518.512.745.2]periode 2010-2012.
Tabel 3.3
Daftar Populasi Perusahaan
No. Kode Saham
Nama Perusahaan Kriteria No. Sampel 1 2 3
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk √ √ √ 1
2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ 2
3 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk √ x - -
4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ 3
5 DAVO PT Davamos Abadi Tbk √ x - -
6 DLTA PT Delta Djakarta Tbk √ √ √ 4
7 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk √ √ √ 5
8 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 6
9 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ 7
10 MYOR PT Mayora Indah Tbk √ √ √ 8
11 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk √ x - -
12 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk √ √ √ 9
14 SKLT PT Sekar Laut Tbk √ √ √ 10
15 STTP PT Siantar Top Tbk √ √ √ 11
16 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
√ √ √ 12
Berdasarkan kriteria diatas, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini berjumlah 12 perusahaan. Daftar sampel perusahaan dalam
[image:48.595.111.520.113.174.2]penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Daftar Sampel Perusahaan
No Kode Saham
Nama Perusahaan No
Sampel
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 1 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2
3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 3
4 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 4
5 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 5 6 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6 7 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 7
8 MYOR PT Mayora Indah Tbk 8
9 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 9
10 SKLT PT Sekar Laut Tbk 10
11 STTP PT Siantar Top Tbk 11
12 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
12
3.7Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data sekunder, merupakaan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data ini umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan
perusahaan.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomea serta
hubungan-hubungannya. Data atau bukti ini berbasiskan padang angka. Data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Burse Efek
Indonesia periode 2010-2012.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2010-2012 yang telah
dipublikasikan. Data dipeoleh dari situs resminya Indonesia Stock Exchange
(Bursa Efek Indonesia), yaitu www.idx.co.id.
3.9 Metode Analisis Data
Keseluruhan data dalam penelitian ini diteliti untuk dapat memberikan
jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan dalam peneltian ini. Data
dalam penelitian ini adalah data panel yaitu gabungan data berstruktur urut waktu
(time series) dan data kerat lintang (cross section). Alat analisis yang digunakan
untuk mengolah data panel tersebut adalah dengan menggunakan bantuan
3.9.1 Analisis Deskriptif
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel dependan maupun variabel
independen maka dilakukan terlebih dahulu analisis secara statistik deskriptif
yang mencakup nilai rata-rata (mean), median, nilai maksimum dan minimum
serta standar deviasi.
3.9.2 Regresi Linear Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel
dependen. Model regresi berganda atas variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y= β0+β1X1 + β2 X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5+ β6X6 + e
Dimana :
Y = pertumbuhan Laba
β0 = konstanta
X1 = current ratio
X2 = quick ratio
X3 = cash ratio
X4 = gross profit margin
X5 = return on asset
X6 = return on equity
e = variabel pengganggu
3.9.3 Pengujian dan Pemilihan Model
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Menurut
Juanda (2012 : 175) data panel adalah “penggabungan data deret waktu dengan
cross section. Dengan kata lain, data panel adalah data yang diperoleh dari data
cross section yang diobservasi berulang pada unit individu (objek) yang sama
pada waktu yang berbeda.”Terdapat dua tipe pemodelan residual data panel yang
digunakan dalam pemilihan model dengan metode Generalized Least Squares
(GLS,) yaitu (1) Model Efek Tetap: Fixed Effect Model (FEM) dan (2) Model
Efek Random: Random Effect Model (REM).
3.9.3.1 Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)
Menurut Widarjono (2013 : 356) teknik mod el fixed effect adalah “teknik
mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep”. Fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep
antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time invariant).
Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope)
tetap antar perusahaan dan antar waktu. Menurut Juanda (2012 : 180) “metode
regresi data panel dengan model Least Square Dummy Variable (LSDV) adalah
sebagai berikut :
Dimana :
i = 1,2,3 (Sebanyak jumlah perusahaan, yaitu perusahaan A, B, dan lainnya)
3.9.3.2Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model)
Random effect model digunakan untuk mengestimasi data panel dimana
variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Metode random effect berasal dari pengertian bahwa variabel gangguan terdiri
dari dua komponen yaitu variabel gangguan secara menyeluruh yaitu kombinasi
time series dan cross section dan variabel gangguan secara individu. Menurut
Ariefianto (2012 : 151) “ model random effect digunakan ketika unobserved effect
dapat diasumsikan tidak berkorelasi dengan satu/lebih variabel bebas”. Bila pada
model efek tetap, perbedaan antar individu dan atau waktu dicerminkan lewat
intercept, maka model random diakomodasikan lewat error. Menurut Juanda
(2012 : 181) “bentuk random effect model bisa dijelaskan pada persamaan
berikut” :
Yit = i + 1 X1it +2 X2it + i+ uit
Yit = i + 1 X1it +2 X2it + wit
Di mana :
wit = i + uit
Komponen wit terdiri dari dua komponen, yaitu sebagai komponen error
dari masing-masing cross section dan sebagai error yang merupakan gabungan
atas error dari deret waktu dan cross section. Berdasarkan hal tersebut, metode
random ini dikenal juga dengan sebutan Error Components Model (ECM).
Asumsi umum dari ECM adalah :
i~N (0, ķ2Ķ)
E(i, uit) = 0 E(i , j) (i ≠ j)
E(uit uis) = E(uit ujt) = E(uit ujs) = 0 (i ≠ j ; t ≠ s)
Komponen error individual tidak berkorelasi satu sama lainnya dan tidak
ada autokorelasi baik pada unit data silang maupun data deret waktu.
Untuk menentukan pendekatan mana yang akan digunakan dalam
melakukan pengolahan data dalam penelitian ini maka diperlukan pengujian
model yang valid. Uji yang digunakan dalam pemilihan model adalah uji
Haussman Test.
3.9.3.3Uji Haussman Test
Haussman test merupakan suatu uji statistik untuk memilih model fixed
effect atau random effect dalam menganalisis data. Hipotesis yang digunakan pada
uji spesifikasi Haussman adalah sebagai berikut :
H0 : Random effect model