• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba, Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba, Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN LABA, DAN PROFITABILITAS

TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empiris Pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Oleh :

Disusun sebagai Salah satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

BAYU LISTYAWAN B 200130297

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN LABA, DAN PROFITABILITAS

TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, petumbuhan laba, profitabilitas terhadap kualitas laba. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2012 sampai 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba. Sedangkan likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba.

Kata Kunci: Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba, Profitabilitas, Manajemen Laba.

ABSTRACT

The aims of the research to examine the effect of capital structure, liquidity, company size, profit growth, and profitability to earnings quality. Population of this research is all of listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange starting from 2012 until 2015. The sampling method use purposive sampling method. Technique of analysis data used the classic assumptions test, they are normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and autocorelation test. Hypothesis test used multiple regression analysis. The results show that capital structure and profitability have effect on earnings qualityt. While likuidity, company size and lprofit growht have no effect on earnings quality.

Keywords: Capital Structure, Liquidity, Company Size, Profit Growth, Profitability, Earnings Quality.

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan media komunikasi pasa perusahaan yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepetingan baik pihak internal dan eksternal terhadap perusahaan (Puspitasai dan Trisnawati, 2016). Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak diperhatikan dan dinanti nantikan informasinya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai laba (earnings) yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode.

(6)

2

Kualitas laba akan menjadi pusat perhatian bagi para pengguna laporan keuangan, kususnya bagi mereka yang mengharap kualitas laba yang tinggi. Perusahaan yang memiliki laba dengan kualitas baik adalah perusahaan yang memiliki laba secara berturut-turut dan stabil. Penman (2001), mengungkapkan bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan keberlanjutan laba (sustainnable eamings) dimasa depan yang ditentukan komponen akrual dan aliran kasnya. Perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi akan melaporkan labanya secara transparan.

Laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya (Boediono 2005). Namun terkadang pihak manajemen perusahaan cenderung melakukan praktik manajemen laba untuk meningkatkan informasi laba perusahaan, sehingga kualitas laba perusahaan rendah. Struktur modal dapat mempengaruhi tingkat kualitas laba perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat membayar kewajibannya dan hal ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang baik, sehingga laba perusahaan berkualitas.

Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba. Perusahaan yang terus-menerus tumbuh, dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan. Informasi laba pada perusahaan - perusahaan ini akan direspon positif oleh pemodal. Jika suatu perusahaan mempunyai pertumbuhan laba yang tinggi maka para investor akan memberikan respon besar pada perusahaan karena perusahaan tersebut dapat memberikan manfaat di masa depan.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya (profitabilitas) merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

(7)

3

Penelitian ini mengembangkan penelitian Kadek dan Ida (2014), dengan menambahkan satu variabel yaitu Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan laba, dan profitabilitas terhadap kualitas laba.

2. METODE PENELITIAN 2.1Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2010) penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

2.2Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh lebih representatif.

2.3 Definisi Operasional Pengukuran Variabel

Kualitas laba dihitung menggunakan kualitas akrual. Teruel et al (2009) menyatakan bahwa kualitas akrual adalah kualitas informasi akuntansi yang disajikan perusahaan yang membandingkan antara akrual dan arus kas perusahaan pada periode masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kualitas akrual dikatakan baik jika akrual memiliki kedekatan dengan aliran kas perusahaan dimasa depan (Dechow dan Dichev 2002). Menurut Ramadan (2015) kualitas akrual dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan suatu vaiabel yang untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Dalam penelitian Sukmawati (2014) model perhitungannya adalah sebagai berikut :

(8)

4 DER =

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Variabel ini diukur dengan Current Ratio sama seperti penelitian Sukmawati dkk (2014) dengan rumus sebagai berikut:

Current Ratio =

Ukuran Perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: Total asset, kapitalisasi pasar, jumlah karyawan, nilai pasar saham, log penjualan dan lain-lain (Anggraini, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur melalui log total asset perusahaan sama dengan penelitian Sukmawati (2014) yang dirumuskan sebagai berikut:

SIZE = Log Total Aset

Pertumbuhan laba adalah variabel yang menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba periode sebelumnya. (Warsidi dan Pramuka, 2000). Rumusnya adalah sebagai berikut:

PL = x 100%

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Dalam penelitian ini profitabilitas dihitung menggunakan Return On Assets (ROA) yang merupakan perbandingan antara earning after tax dengan total assets. Menurut Reyhan (2014) formulanya adalah:

(9)

5 2.4 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = α + β1SM + β2LI + β3SIZE+ β4PL + β5PR + ε Keterangan:

Y = Kualitas Laba SM = Struktur Modal LI = Likuiditas

SIZE = Ukuran Perusahaan PL = Pertumbuhan Laba PR = Profitabilitas

α = Konstanta/Intersep

β = Koefisien regresi yang menunjukan elastisitas dari masing-

masing variabel

ε = Pengaruh variabel lain di luar model yang ditetapkan atau galat/residu/error

3. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Statistik Deskriptif

Uji Statistik Deskriptif, diketahui bahwa dalam penelitian ini variabel Kualitas laba (KL) mempunyai nilai minimum 0,6 dan nilai maksimum 1,85 sedangkan nilai rata-rata 0,7743 dengan standar deviasi sebesar 0,33396. Struktur modal mempunyai nilai minimum 0,16 dan nilai maksimum 2,26 sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,6584 dengan standar deviasi sebesar 0,46358. Likuiditas nilai minimum 0,60 dan nilai maksimum 9,34 sedangkan nilai rata-rata sebesar 2,7761 dengan standar deviasi sebesar 1,68513. Ukuran perusahaan (SIZE) mempunyai nilai minimum 5,11 dan nilai maksimum 8,39 sedangkan rata-rata sebesar 6,7157 dengan standar deviasi sebesar 0,76292. Pertumbuhan laba (PL) mempunyai nilai minimum -0,73 dan nilai maksimum 2,09 sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,1082 dengan standar deviasi sebesar 0,47217. Profitabilitas mempunyai nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 0,40 sedangkan rata-rata sebesar 0,1308 dengan standar deviasi sebesar 0,08836.

(10)

6 3.2 Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan metode Kolomogorov-Smirnov diketahui bahwa besarnya nilai Kolomogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,715 dengan nilai probablitias (p-value) sebesar 0,687. Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai p>0,05 sehingga dapat diketahui bahwa distribusi dalam penelitian ini normal.

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

Diketahui hasil uji heteroskedastisitas dengan Uji Glejser, menunjukkan P > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1.988, dimana angka tersebut berada diantara dUdan

4-dU (1.7827 ≤1.988≤2.2173) maka dapat disimpukan tidak terjadi autokorelasi.

3.3 Uji Hipotesis

Hasil Ananlisis Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0,825 0,334 2,471 0,015 DER 0,239 0,078 0,332 3,053 0,003 CR 0,035 0,023 0,175 1,495 0,138 SIZE -0,028 0,045 -0,065 -0,634 0,528 PL 0,058 0,069 0,082 0,844 0,401 ROA -0,924 0,370 -0,244 -2,495 0,014

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Hasil analisis regresi berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

(11)

7

Y = 0,825 + 0,239 DER + 0,035 CR – 0,028 SIZE + 0,058 PL –

0,924 ROA + ε

Diperoleh nilai Fhitung 11.599 lebih besar dari Ftabel yaitu 3.428 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan laba, profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap variabel kualitas laba. Hal ini juga menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan sudah tepat (fit of goodness).

Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,105. Hal ini bearti perubahan kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015 sebesar 10,5% dapat dijelaskan oleh variabel struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan laba, dan profitabilitas, sedangkan sisanya sebesar 89,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model.

3.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa struktur modal memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel (3.053 >1.65950) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.003< 0.05). sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Perusahaan yang memiliki banyak hutang dapat menggunakan hutang tersebut untuk mendanai kegiatan opersai perusahaanya sehingga mampu menghasilkan laba yang optimal.. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sukmawati dkk (2014) dan Risdawati dan Subowo (2015) yang membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba.

Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa likuiditas memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1.495>1.65950) dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (0.138< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas laba. Apabila likuiditas perusahaan terlalu besar maka perusahaan tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva lancarnya semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan menjadi kurang baik dan kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik informasi laba tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dira dan Ida

(12)

8

(2014) dan Yushita, Rahmawati dan Triatmoko (2013) yang membuktikan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,634>1.65950) dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (0.5288< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas laba. Sebagian besar perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang berukuran besar, namun investor lebih memilih melihat kondisi pasar perusahaan secara umum daripada menlihat total asetnya. Ukuran perusahaan hanya dapat digunakan untuk menggolongkan perusahaan kedalam golongan perusahaan besar, menengah, atau kecil. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sukmawati dkk (2014), Risdawaty dan Subowo (2015), Irawati (2012) dan Novianti (2012) yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa pertumbuhan laba memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.844>1.65950) dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (0.401< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas laba.Pertumbuhan laba suatu perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya laba kejutan yang diperoleh pada periode sekarang. Investor dapat merespon informasi laba kejutan tersebut sebagai suatu indikasi adanya intervensi dari pihak manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan sehingga laba mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dira dan Ida (2014) dan Irawati (2012) yang membuktikan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba

Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diperoleh bahwa profitabilitas memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel (-2.495>1.65950) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.14< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba, namun memiliki arah yang negatif. Tingkat profitabilitas yang stabil akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam

(13)

9

menghasilkan laba. Apabila profitabilitas rendah maka perusahaan akan memiliki citra yang kurang baik dimata investor maka dari itu perusahaan akan berusaha untuk membuat tingkat profitabilitas menjadi tinggi. Hal ini memotivasi perusahaan untuk cenderung meningkatkan laba, sehingga dengan adanya manipulasi laba tersebut dapat menyebabkan laba yang sebenarnya tidak nampak dan kualitas laba perusahaan menurun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Risdawati dan Subowo (2015) yang membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap kualitas laba.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas berpengaruh terhadap kualitas laba sedangkan likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih panjang, sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran bagi hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.

Penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan populasi dalam penelitian tidak hanya pada satu jenis perusahaan yaitu perusahaan manufaktur.

Pengaruh kelima variabel masih sangat kecil, oleh karena itu bagi peneliti dengan tema yang sama, sebaiknya memasukkan lebih banyak variabel sahingga memperoleh faktor-faktor yang mungkin menghasilkan pengaruh terhadap kualitas laba, misalnya siklus operasi perusahaan, volalitas penjualan, dan kualitas audit.

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu dan Tyas Pramesti. 2013. "Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba". Universitas Riau

(14)

10

Almilia, Luciana dan Ikka Retrinasari, 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ, Makalah Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta. 9 Juni 2007

Boediono, Gideon, 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan.Jakarta: Erlangga.

Dira, Kadek Prawisanti dan Astika Ida B. P. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas,Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan Pada Kualitas Laba. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 7 No.1.

Darraough, M.N. 1993. Disclosure Policy and Competition: Cournot vs Bertrand. The Accounting Review, 68(3), 534-561.

Financial Accounting Standards Boards. 1952. “Statement of Financiaql

Accounting Concepts Nomor 1: Qualitative Characteristics of Accounting

Information”. Stanford. Connecticut. Mei.

Givoly, D., Hayn, C.K., & Katz, S.P. (2010) “Does public ownership of equaity

improve earnings quality?”. The Accounting Review 8 (1), 195-225. Ghosh, A. and D. Moon 2010. ”Corporate Debt Financing and Earnings

Quality”. Journal of Business Finance and Accounting, Vol.37.pp.538-559 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Edisi Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani, Sri. 2016. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Kinerja Perusahaan, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kualitas Akrual (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hayn, C. 1995. The Information Content of Losses. Jurnal or Accounting and Economics, 20: 125-153.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan (per 1 September, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Irawati, Dhian Eka. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal, 1(2): h:1-6.

(15)

11

Jang, Lesia; Sugiarto, Bambang; Siagaian, Dergibson. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Akuntabilitas 6(2):h: 142-149.

Novianti, Rizki. 2012. Kajian Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Ramadiawati, Tias. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kualitas Laba (Srudi Empiris Pada Perusahaan Miscellaneous Industry Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Universitas Sebelas Maret

Ramadan, Imad Z. 2015. “Earnings Quality Determinants of the Jordanian Manufacturing Listed Companies”. International Journal of Economics and Finance; Vol. 7, No. 5.

Siregar, Sylvia Veronica dan Sidharta Utama. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory, 5th Ed. Canada: Prentice Hall.

Sukmawati, Shanie dan Kusmuriyanto, Linda Agustina. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Return on Asset Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal, 1(2): h:1-6.

Sukmawati, NAC; Sofianty, Diamonalisa; Sukarmanto, Edi. Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terfaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Prosiding Akuntansi, ISSN:2460-6561.

Sutopo, Bambang. 2009. Manajemen Laba dan Manfaat Kualitas Laba Dalam Keputusan Investasi. Surakarta. UNS.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Riyani, Putri. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Pertumbuhan Investasi Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(16)

12

Reyhan, Arif. 2014. Pengaruh Komite Audit, Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI 2009-2010). Jom Fekon Vol 1 No.2.

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada PP nomor 19 tahun 2005 dan PP nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kegiatan

Untuk mengurangi dan menghilangkan kawasan kumuh, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan menata lingkungan kumuh berbasis komunitas dengan menciptakan kemandirian

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian efek ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata L.Jack) selanjutnya disingkat EEDK, terhadap kadar kolesterol total sudah

Tipe yang sering ditemukan pada tumor jinak adalah fibroadenoma, sedangkan pada keganasan adalah karsinoma duktus invasif.. Kata Kunci: tumor payudara, kejadian,

Pelaksanaan konsep desain kapasitas struktur adalah memperkirakan urutan kejadian dari kegagalan suatu struktur berdasarkan beban maksimum yang dialami struktur, sehingga

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen

Hubungan Antara Kohesivitas Kelompok dan Kepuasan Kerja Dengan Komitmen terhadap Organisasi Pada Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.. (Tidak Diterbitkan). Jogyakarta

Pada materi aritmatika sosial dan perbandingan, pada masing-masing tipe pola asuh orang tua otoriter, demokratis, maupun permisif, penggunaan pendekatan