iv
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SURABAYA NO. 3862/Pdt.G/2010/PA.Sby MENGENAI PERKARA SENGKETA PEMBATALAN WAKAF DALAM PENGALIHAN FUNGSI DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG
WAKAF DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
ABSTRAK
Wakaf berasal dari hukum Islam, pengaturan dan prinsip-prinsip dari pewakafan secara tersirat terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Sering terjadinya penyimpangan terhadap obyek wakaf dikarenakan di Indonesia pengaturannya yang cenderung konvensional, walaupun telah ada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, namun dalam praktik perwakafan tidak sesuai dengan pengaturannya. Salah satu penyimpangan yang terjadi dapat dilihat dalam Putusan Pengadilan Agama Surabaya No. 3862/Pdt.G/2010/PA.Sby mengenai perkara sengketa pembatalan wakaf dalam pengalihan fungsi objek wakaf. Dalam perkara tersebut harta wakaf yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum malah digunakan untuk kepentingan pribadi oleh nadzir, sehingga dalam kasus ini terjadi persengketaan antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat melakukan pengalihan fungsi objek wakaf. Disamping itu terdapat pula Penggugat Intervensi sebagai pihak yang turut dirugikan oleh perbuatan Tergugat tersebut.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yaitu suatu penelitian tentang hukum yang memberi gambaran dan pengetahuan tentang wakaf, pembatalan akta ikrar wakaf, dan peradilan di Indonesia baik menurut hukum positif maupun hukum Islam ditinjau dari Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang wakaf dan Kompilasi Hukum Islam. Pengumpulan data lebih ditekankan pada studi kepustakaan berupa kaidah-kaidah hukum maupun teori ilmu hukum dan Putusan Pengadilan Agama Surabaya No. 3862/Pdt.G/2010/PA/Sby dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara yuridis normatif.