w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
EDISI 241 . NOVEMBER 2019
ISS N 0215-2916
MENDORONG PRESTASI BELAJAR
DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018
IFTITAH
2
XXX
3PUSAT Pelayanan Psikologi dan Konseling (PPPK) Unsyiah bertugas memberikan layanan konseling kepada mahasiswa yang mengalami kendala di bidang akademik mau- pun nonakademik. Pusat pelayanan ini berperan penting dalam pengua- tan kualitas lulusan. Salah satunya untuk penguatan indeks prestasi yang baik serta penyelesaian studi tepat waktu, sehingga berdampak positif bagi mahasiswa bersangku- tan dan juga Unsyiah.
Kehadiran pusat pelayanan ini dalam menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa di- harapkan dapat membantu mereka dalam mengembangkan potensi diri agar lebih optimal. Pelayanan dan pembinaan dilakukan oleh para konselor yang ditunjuk maupun dari dosen pembimbing yang terlatih.
Konselor merupakan tenaga profe- sional terlatih yang terbiasa mel- ayani permasalahan.
Selama ini, layanan yang diberikan PPPK merupakan layanan psikologi dan konseling terkait dengan akade- mik maupun nonakademik. Kedua
layanan ini memiliki prosedur yang berbeda. Untuk layanan akademik, PPPK terlebih dahulu mengklasifi- kasi data Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK. Apabila terdapat maha- siswa dengan IPK < 2.00, maka akan menjadi prioritas untuk diberikan bimbingan dan perhatian. Sedang- kan untuk prosedur nonakademik, pusat pelayanan terlebih dahulu mengeluarkan jadwal pelaksan- aan konseling dan disosialisasikan kepada mahasiswa di setiap fakul- tasnya. Setelah itu, mahasiswa akan mendatangi konselor atas kesadaran sendiri atau anjuran dari dosen wali.
Melalui PPPK, Unsyiah mencoba un- tuk melakukan pemetaan masalah yang kerap dialami mahasiswa.
Bimbingan yang diberikan seyog- yanya dapat mendorong dan memo- tivasi mahasiswa agar dapat me- nyelesaikan studinya dengan baik.
Langkah ini sesuai dengan tujuan PPPK yang hadir untuk membantu mahasiswa memahami potensi diri, menyesuaikan diri, dan mengem- bangkan diri menjadi lebih optimal.
(Redaksi)
Memahami Potensi Diri
melalui Pelayanan Psikologi dan Konseling
Chairil Munawir MT, S.E. M.M.
Kepala Humas Unsyiah
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019 IZIN TERBIT
DITERBITKAN OLEH PERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG
ADMINISTRASI & PENGEMBANGAN KETUA PENGARAH
PEMIMPIN REDAKSI WAKIL PEMIMPIN REDAKSI REDAKTUR PELAKSANA SEKRETARIS REDAKSI EDITOR
PEWARTA
FOTOGRAFER LAYOUTER
ADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK
SIRKULASI WEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.);
T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala)
Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)
Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II) Abdul Rochim, S.Sos. M.Pd
Chairil Munawir MT, S.E. M.M.
Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.
Rika Marlia, S.E. M.M.
Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.
Ferhat, S.E. M.M.
Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. | Muksalmina, S.Sos.I.
Syahri Afrizal, S.I.Kom.
Sayed Jamaluddin Nadia Ulfa, A.Md.
Munawar, S.H.
Ispandiar
Muhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAH Edisi 241 November 2019 ISSN 0215-2916 Tebal Isi 48 Halaman DITERBITKAN OLEH Humas Universitas Syiah Kuala
@univ_syiahkuala YOUTUBE Unsyiah TV WEBSITE
www.humas.unsyiah.ac.id FACEBOOK
@univ.syiahkuala.id INSTAGRAM
@univ_syiahkuala EMAIL
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email: [email protected] (600-700 kata)
REDAKSI
DAFTAR ISI
IFTITAH 3
Memahami Potensi Diri melalui Pelayanan Psikologi dan Konseling
EDUKASI 6-7
Bimbingan Pencegahan Agar Tak Salah Jalan
MAHASISWA 8-9
Bayikribo Snack, Juara di KMI Award
FOKUS 10-15
Mendorong Prestasi Belajar dengan Bimbingan dan Konseling
Membuka Tabir Permasalahan Belajar
PAKAR 16
Layanan Konseling Membentuk Pribadi Mandiri
PENGABDIAN 18-19 Rangkul Nelayan Lindungi Ikan dan Biota Laut
KREATIF 20-21
Kumpulan Puisi Kawiyati PROFIL 22-23
Membangun Kepedulian Kesehatan Mental
SEHAT 28-29
Pentingnya Cuci Hidung PERSPEKTIF 30-31 Mewujudkan Pendidikan Holistik bagi Anak Usia Dini RISET 32-34
Teknologi Komunikasi Digital; Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Peluang Riset di Masa Depan
FAKULTAS 36-37
Mengenal Lebih Jauh Laboratorium Konseling FKIP
ENGLISH 38-39 The Art of Struggle MUTU 42-43
Meningkatkan Kualitas Dosen melalui Applied Approach
RELIGIA 40-41
Menag Ajak Teladani Akhlak Rasul KABAR 46
Pertama Kali, Unsyiah Raih
Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik
Unsyiah Masuk 20 PTN Terbaik Nasional Unsyiah Masuk 20 PTN Terbaik Nasional
38
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDUKASI
76
EDUKASI
Terlebih lagi dari sisi agama, LGBT merupakan penyimpangan yang sangat dilarang.
“Untuk itulah, Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling berupaya untuk memberikan pemahaman yang benar kepada mahasiswa, sehingga mereka mengerti bagaimana caranya untuk terhindar dari berbagai paham yang tidak benar”.
Pemateri yang diundang dalam bimbingan pencegahan ini adalah pakar dari berbagai bidang ilmu, seperti psikologi, agama, medis, dan bidang hukum untuk membahas tentang bahaya narkoba. Kegiatan pencegahan ini dibagi dalam beberapa kelompok pembahasan yang meliputi LGBT, seks bebas, dan narkoba.
Bimbingan dan motivasi dibagi dalam
beberapa kelas untuk memudahkan mahasiswa dalam mencerna materi.
Pada Oktober 2019 lalu, pusat pelayanan ini kembali memberikan bimbingan dan motivasi kepada mahasiswa agar terhindar dari bahaya LGBT. Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa ini dilaksanakan selama dua hari pada 30-31 Oktober 2019.
Dr. Tgk. H. Ajidar Matsyah, LC, MA yang saat itu tampil sebagai salah satu pemateri menjelaskan, jika LGBT merupakan peristiwa yang telah terjadi ribuan tahun lalu. Namun saat ini, hal tersebut semakin meresahkan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa. Istilah LGBT muncul sekitar tahun 1990-an. Istilah ini menggantikan sebutan kaum gay atau komunitas gay, sehingga cakupan praktik salah laku seks ini tidak
P
usat Pelayanan Psikologi dan Konseling Universitas Syiah Kuala (PPPK Unsyiah) hadir sebagai wujud komitmen Unsyiah dalam melahirkan mahasiswa yang berprestasi dan berkarakter.Tidak hanya memberikan pelayanan dari sisi akademik saja, tetapi juga sisi nonakademik. Dari sisi nonakademik, PPPK berupaya untuk mencegah mahasiswa mengalami masalah sosial dan psikologis. Upaya tersebut tertuang dalam salah satu program rutinnya, yaitu program pencegahan. Program ini memberikan langkah-langkah preventif terhadap faktor eksternal yang memengaruhi karakter, sikap, dan perilaku mahasiswa.
Ketua PPPK Unsyiah, Drs. Syaiful Bahri, M.Pd. mengatakan, dalam perjalanannya mahasiswa terus berinteraksi dengan dunia luar.
Karena itu, sangat penting untuk memperkenalkan mereka dengan bahaya dari paham-paham radikal yang dapat mengancam masa depan.
Terdapat tiga fokus utama dalam program pencegahan ini, yaitu bimbingan dan motivasi pencegahan LGBT, pencegahan free sex, dan narkoba. Di antara tiga hal itu,
itu 300 di antaranya terindikasi HIV,”
ujar Syaiful.
Kegigihannya untuk membimbing mahasiswa agar terhindar dari LGBT juga dilandasi dari hasil penelitian mahasiswa yang menemukan ada ketertarikan besar dari remaja SLTA di Aceh terhadap budaya K-POP yang menonjolkan fashion. Bahkan, karena terlalu mengikuti fashion K-POP, penampilan laki-laki pun tidak lagi terlihat maskulin.
Selain itu, tekad kuat Syaiful dilandasi dari perilaku seks bebas yang semakin marak di kalangan remaja.
Menurut Syaiful, mereka yang terpapar LGBT memiliki perilaku yang buruk.
Bimbingan Pencegahan Agar Tak Salah Jalan
bimbingan pencegahan narkoba adalah program yang tertua yang sudah dilakukan selama puluhan tahun.
Sementara bimbingan pencegahan LGBT adalah program terbaru yang dilakukan perdana di tahun 2019.
Syaiful mengatakan, masalah LGBT penting untuk diperkenalkan kepada mahasiswa. Terlebih lagi saat ini, LGBT telah menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda.
“Saya membaca koran Serambi Indonesia dan melihat laporan Dinas Kesehatan yang menyebutkan ada 771 pasangan LGBT di Aceh. Dari jumlah
hanya sodomi, tetapi juga lesbian, homoseksual, dan biseksual.
Selain menyampaikan pemahaman umum tentang LGBT, Tgk. H. Ajidar Matsyah juga menjelaskan faktor penyebab LGBT. Faktor penyebabnya bisa terjadi karena keluarga yang bermasalah, keimanan yang lemah, kurangnya pendidikan agama, lingkungan, genetik, dan lainnya.
Solusi permasalahan ini sangat terkait dengan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak, membentengi diri dengan iman, memperbaiki kualitas hidup dengan pemahaman agama yang baik, serta menjaga pergaulan. Dalam kegiatan ini, pemateri juga membahas bahaya atau efek buruk LGBT dari sisi agama, psikis, dan medis. []
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
MAHASISWA
9P
roduk berlabel ‘Bayikribo Snack’ karya Rio Delvino, mahasiswa FKIP Bimbingan Konseling Universitas Syiah Kuala, berhasil meraih Juara I Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award 2019. Bayikribo Snack mendapatkan juara I untuk kategori usaha industri makanan dan minuman.Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dirjen Belmawa Kemenristekdikti ini dilaksanakan pada tanggal 22–25 November 2019 di Politeknik Batam yang
diikuti 124 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Bagi Rio, ini bukan pertama kalinya ia meraih keberhasilan melalui karyanya.
Produk Bayikribo Snack juga pernah mendapatkan pendanaan dari program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) sejak tahun 2018 hingga sekarang. Bahkan, di tahun yang sama produk ini menjadi perwakilan Unsyiah di kompetisi tersebut, walaupun saat itu belum meraih juara.
“Alhamdulillah, bisnis cemilan Bayikribo ini membuat saya semakin mandiri.
Mempunyai penghasilan sendiri dan terkadang cukup untuk membantu keluarga,” kata Rio.
Sejak tahun 2018, Rio melibatkan Eko Anggriantoro, mahasiswa FKIP Unsyiah, untuk membantu pemasaran produk dan mengelola akun media sosial Bayikribo Bayikribo Snack merupakan singkatan
dari Bayam Ijo Ikan Krispi Rasa Hebo.
Produk ini merupakan cemilan ringan selayaknya kerupuk atau rempeyek. Menurut Rio, Bayikribo Snack merupakan cemilan pertama di Indonesia yang menggabungkan sayur bayam dan daging ikan bandeng segar.
Produk ini juga diolah dengan bumbu pilihan.
“Biasanya rempeyek hanya
menggunakan toping kacang, teri, atau
lainnya. Tapi Bayikribo lebih menekankan perpaduan sayur bayam dan ikan bandeng segar, sehingga membuat cita rasa berbeda,” ujarnya.
Rio telah menekuni usaha ini sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Selama tiga bulan, ia bereksperimen menciptakan resep makanan ringan ini. Berbekal semangat dan kegigihan, ia pun berhasil memasarkan produknya ke berbagai super market di kawasan Banda Aceh.
Namun karena kekurangan modal, Rio hanya mengemas produknya secara sederhana.
Usaha tersebut terus berlanjut hingga ia kuliah. Rio semakin semangat karena banyak dukungan yang ia dapatkan dari berbagai program inovasi dan kewirausahaan mahasiswa di Unsyiah.
Dari sana, Bayikribo Snack muncul dengan kemasan yang lebih menarik.
Respon konsumen pun semakin positif.
Banyak dari mereka yang mengusulkan varian rasa baru Bayikribo.
Bayikribo Snack,
Juara di KMI Award
8
MAHASISWA
Snack. Keberhasilan yang ia raihpun tak luput dari bimbingan Zahra Nelissa, S.Pd., M.Ed, dosen jurusan bimbingan konseling FKIP.
Melalui bisnis ini, Rio berhasil
memberdayakan warga sekitar khususnya ibu rumah tangga. Produksi Bayikribo Snack pun tidak lagi dikerjakan langsung oleh Rio. Ia telah merekrut empat karyawan untuk membantu usahanya. Bahkan di tahun 2020 nanti, Rio berencana mengoperasikan mini pabrik miliknya.
Selain Bayikribo Snack, di ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) 2019, Unsyiah juga menampilkan produk lainnya, seperti Buku Mitigasi Bencana karya Jihan Triana, Fedrix Sakbes, dan Ahmadzaki; Litopen 3D Printer karya Alfy Yusyfa Fernanda dan Razi Adlani; dan aplikasi Percetakan Taksy karya Rahmi Aprilianti dan Sumarno.
Sementara itu, di waktu bersamaan juga berlangsung Musyawarah Nasional Indonesian Student Entrepreneur Network (ISEN). Di kegiatan ini, Unsyiah menampilkan produk Biolotion karya Wahyu Wahidin, mahasiswa jurusan teknik kimia.
Kepala UPT Kewirausahaan Unsyiah, Prof. Dr. drh. Muhammad Hanafiah, MP mengatakan, terpilihnya Unsyiah sebagai juara I di KMI Award dapat meningkatkan semangat juang mahasiswa untuk lebih kreatif menghasilkan produk yang inovatif. Hanafiah juga menekankan, UPT Kewirausahaan siap membantu dan membina mahasiswa yang memiliki minat serta komitmen berwirausaha.[]
Biasanya rempeyek hanya menggunakan toping kacang,
teri, atau lainnya.
Tapi Bayikribo lebih menekankan perpaduan sayur bayam dan ikan bandeng segar.
“
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
MENDORONG
PRESTASI BELAJAR
DENGAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
FOKUS
12
FOKUS
13S alah satu komitmen Universitas Syiah Kuala adalah menjadi perguruan tinggi yang inovatif dan terkemuka. Tekad tersebut tercermin dalam visi dan misi perguruan tinggi ini. Demi mewujudkan tekad tersebut, Unsyiah terus berupaya menyelenggarakan kegiatan akademiknya secara berkualitas yang berbasis penelitian, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkarakter dan bersaing tinggi.
Adapun salah satu ciri lulusan yang berkarakter adalah lulusan yang mampu berpikir kreatif dan inovatif.
Apalagi di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, di mana tenaga manusia akan secara signifikan tergantikan dengan mesin-mesin otomatis berbasis kontrol digital.
Era ini akan bertumpu pada teknologi robotic, internet of thing, serta kecerdasan buatan (artificial
intelligence), sehingga ratusanlapangan pekerjaan akan hilang atau minimal berkurang.
Oleh sebab itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengingatkan kepada alumni Unsyiah untuk mengubah pola pikir mereka dari konservatif menuju pola pikir yang kreatif dan inovatif.
Jika tidak demikian, maka akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan di masa datang.
Secara spesifik, Rektor meminta alumni Unsyiah untuk berani mengambil keputusan dan berpikir terbuka, sehingga berani keluar dari zona nyaman.
“Kita harus lebih berani mengambil risiko-risiko besar dalam mencoba.
Mereka yang berani mencoba, umumnya akan lebih berkembang dibandingkan mereka yang lebih
memilih diam karena takut keluar dari zona nyaman,” ucap Rektor di hadapan wisudawan Unsyiah awal November lalu.
Rektor menilai salah satu penyebab alumni enggan untuk keluar dari zona nyaman adalah karena takut mengalami kegagalan. Padahal kegagalan sesungguhnya adalah ketika mereka tidak berani untuk
mencoba. Ketika memutuskan keluar mencoba mengambil risiko dan menerima tantangan, hanya akan ada dua kemungkinan, yaitu kalah atau menang.
“Jika menang kita akan sangat bahagia. Jika kalah meskipun bersedih, yakinlah kita akan belajar untuk lebih bijak menghadapi setiap kenyataan,” ucap Rektor.
Namun, Unsyiah memahami untuk membentuk karakter lulusan yang tangguh tidaklah mudah.
Ada banyak faktor yang turut memengaruhinya. Oleh sebab itu, Unsyiah melalui Lembaga Bimbingan dan Konseling selama ini telah memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan tersebut.
Ketua Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling (PPPK) Unsyiah, Drs. Syaiful Bahri, M.Pd mengatakan, secara filosofis pendirian pusat pelayanan ini bertujuan untuk memberikan layanan dan bimbingan konseling kepada mahasiswa. Terutama yang berkaitan dengan pengembangan diri dan membantu mengatasi kesulitan belajar mahasiswa. Sederhananya unit kerja ini membantu mahasiswa
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, sehingga prestasi belajarnya menjadi optimal.
“Di sini, kita membantu mahasiswa menyelesaikan masalahnya terkait karier, sosial, keluarga, dan lainnya.
Dalam kaitan untuk menyukseskan kuliahnya di Unsyiah,” ucap Syaiful.
Sejak awal berdiri di tahun 1985, pusat pelayanan ini dibentuk untuk membantu mahasiswa mencapai kesuksesannya di kampus. Tetapi, saat konflik berkepanjangan terjadi di Aceh, Unsyiah merasa perlu untuk terlibat membantu masyarakat yang mengalami gangguan psikologi akibat konflik. Saat itu, banyak masyarakat yang mengalami
gangguan psikologis, seperti trauma, stress akut, dan simptom-simptom yang mengarah kepada gangguan stress pascatrauma (Post Traaumatic
Stress Disorders).Meski demikian, Syaiful menilai berdirinya PPPK ini memiliki makna yang luas. Bukan sekadar mengatasi persoalan traumatik saja. Terlebih lagi saat ini, permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam belajar semakin complicated.
“Intinya pusat pelayanan ini untuk membantu mahasiswa menemukan dirinya, sehingga prestasi belajarnya semakin meningkat,” ucap Syaiful.[]
Di sini, kita
membantu mahasiswa menyelesaikan
masalahnya terkait karier, sosial,
keluarga, dan lainnya.
Dalam kaitan untuk menyukseskan kuliahnya di Unsyiah
“
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
FOKUS
14
FOKUS
1514
FOKUS
P
usat Pelayanan Psikologi dan Konseling Universitas Syiah Kuala telah banyak melakukan pendampingan terhadap mahasiswa Unsyiah. Umumnya mahasiswa yang datang adalah untuk mencari titik terang terhadap prestasi belajar mereka. Di mana salah satu indikatornya adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mereka rendah.Ketua Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling (PPPK) Unsyiah, Drs. Syaiful Bahri, M.Pd mengatakan, setiap mahasiswa yang datang ke unit kerja
ini memiliki permasalahan yang beragam. Di mana muaranya adalah karena tidak mampu belajar dengan optimal di kampus.
Syaiful mencontohkan ada seorang mahasiswa yang kesulitan belajar karena teman kosnya memiliki ritme belajar yang berbeda dengan dirinya. Ia terbiasa belajar di malam hari, sementara temannya tersebut tidak. Di saat-saat ia membutuhkan konsentrasi, teman sekamarnya itu
malah datang mengganggu.
Ada juga mahasiswa yang tidak memiliki semangat
sedikit pun di ruang kuliah. Penyebabnya ia datang jauh dari kampung, sehingga belum mampu beradaptasi dengan rutinitas di kampus.
Di sinilah PPPK Unsyiah mengambil perannya. Bersama konselor, mahasiswa tersebut menyampaikan masalahnya.
Namun menurut Syaiful, konselor hadir bukan untuk mengambil keputusan
terhadap sebuah masalah. Tapi hanya mengarahkan mahasiswa untuk membuka tabir permasalahannya. Lalu memberikan alternatif-alternatif dan keputusan akhir tetap di tangan mahasiswa tersebut.
Bahkan dalam praktiknya, konselor punya kode etik yaitu merahasiakan identitas mahasiswa yang mendapatkan pendampingan tersebut.
“Tugas konselor membuka jalan agar mahasiswa memahami dirinya. Dengan demikian, mahasiswa bisa membuat keputusan,” ucap Anggota Majelis Pendidikan Daerah Aceh ini.
Oleh sebab itu, Syaiful menilai pendampingan ini tidak cukup hanya sekali, tetapi harus berkelanjutan. Syaiful mencontohkan ada mahasiswa yang kesulitan mengikuti kuliah di pagi hari.
Setelah ditelusuri ternyata mahasiswa ini kerap begadang. Banyak waktunya yang terbuang sia-sia. Lalu bersama konselor, mahasiswa ini mengatur kembali rutinitasnya. Mulai dari bangun pagi sampai tidur kembali. Ia pun diminta datang kembali untuk mengevaluasi jadwal hariannya tersebut.
Alhasil setelah mendapatkan pendampingan, ada perubahan yang cukup signifikan dari prestasi belajar mahasiswa ini. IPK-nya naik drastis. Ia pun mampu lulus kuliah selama 4,5 tahun.
“Dia mengakui menerapkan konsep belajar yang ia susun,” ungkap Syaiful.
Cerita tersebut adalah contoh sederhana bagaimana PPPK Unsyiah turut andil mendorong mahasiswa untuk kembali
semangat belajar. Jika merujuk data kelulusan mahasiswa Unsyiah dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat kelulusan mahasiswa dengan IPK di bawah 2,0 turun cukup signifikan.
Syaiful mengungkapkan, ada beberapa faktor yang turut memengaruhi tingkat kelulusan tersebut, seperti sarana belajar, dosen, dan lainnya. Namun tak bisa dipungkiri, Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling turut andil terhadap hal tersebut.
“Jadi ada banyak pemicunya. Bukan hanya bimbingan dan konseling saja, tapi kami turut berperan. Walau cakupannya terbatas,” ucapnya.
Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling tidak hanya berperan membuka tabir permasalahan belajar mahasiswa. Unit kerja ini juga berupaya melakukan langkah-langkah preventif terhadap
faktor eksternal yang turut memengaruhi perilaku mahasiswa. Misalnya bahaya narkoba, LGBT, dan paham-paham yang radikal yang dapat mengancam masa depan mahasiswa.
“Karena dalam perjalanannya, mahasiswa tidak bisa lepas berinteraksi dengan dunia luar, maka sangat penting untuk dikenalkan bahaya dari hal-hal yang bisa mengancam masa depan mereka,” ucap Syaiful.
Begitulah, Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling hadir sebagai wujud komitmen Unsyiah dalam melahirkan mahasiswa yang berprestasi dan lulusan yang berkarakter. Inilah tanggung jawab Unsyiah terhadap masa depan bangsa ini. Sebab bagaimanapun juga, masa depan Indonesia sangat ditentukan seperti apa karakter dari generasi yang dibentuk saat ini. []
MEMBUKA TABIR
PERMASALAHAN BELAJAR
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019EDISI 241 . NOVEMBER 2019EDISI 241 . NOVEMBER 2019EDISI 241 . NOVEMBER 2019
PAKAR
16
PAKAR
17elama ini, Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling Unsyiah telah menjalankan misinya membantu para civitas akademika, khususnya mahasiswa untuk memahami potensi diri sekaligus membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pusat pelayanan yang berada di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah ini, hadir sebagai jembatan yang memecahkan kebuntuan yang dihadapi mahasiswa terutama yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sederhananya, layanan ini hadir untuk membantu meningkatkan prestasi, kreativitas, hingga produktifitas kerja.
Berikut ini wawancara khusus Warta Unsyiah bersama Sekretaris Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling Unsyiah, Fajriani, S.Pd., M.Ed, untuk melihat sejauh mana program pelayanan ini berjalan.
Sejak kapan pelayanan ini hadir di Unsyiah?
PPPK Unsyiah telah didirikan sejak tahun 1985 dan berada di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Akademik.
Berdasarkan struktur organisasi, pusat pelayanan ini terdiri dari ketua, sekretaris, dan kepala bidang, serta staf ahli. Lembaga ini memiliki 13 konselor lulusan S2 bidang bimbingan konseling. Beberapa konselor juga telah memiliki sertifikasi seperti: Certified Professional Counselor, sertifikasi tes psikologi bagi konselor pendidikan, dan Certified Hypnotist dan Hypnotherapist – C.H dan C.Ht.
LAYANAN KONSELING MEMBENTUK PRIBADI MANDIRI
Fajriani, S.Pd., M.Ed. | Sekretaris Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling (PPPK) Unsyiah
Permasalahan apa yang sering diterima dari mahasiswa?
Masalah yang dihadapi mahasiswa di perguruan tinggi bukan hanya masalah akademik, tetapi juga nonakademik.
Permasalahan yang muncul ini berpotensi mengganggu proses belajar mahasiswa dan berdampak pada nilai akademiknya.
Untuk masalah nonakademik banyak menguras energi karena berhubungan dengan psikologis. Masalah ini tentu tidak dapat diselesaikan dengan sendirinya, melainkan dengan layanan khusus untuk membantu mengatasi hambatan yang dialami. Layanan khusus yang dimaksud adalah layanan bimbingan dan konseling.
Dan manfaatnya dirasakan mahasiswa?
Tentu, sebab bimbingan dan konseling ini memberikan manfaat, seperti membantu mahasiswa memahami, mengembangkan, dan menyalurkan bakat dan minat yang dimilikinya. Selain itu, juga membantu mereka untuk membentuk pribadi yang mandiri baik dari aspek pribadi, sosial, belajar, hingga karier. BK juga membantu mahasiswa agar terhindar lebih dalam dari masalah sosial dan psikologis yang sedang dihadapi mereka. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Program apa saja yang ditawarkan PPPK Unsyiah selama ini?
Kita punya beberapa program unggulan untuk membantu mahasiswa, seperti konseling dan motivasi bagi mahasiswa yang memiliki IPK rendah, konseling dan tes psikologi untuk mahasiswa yang ingin pindah jurusan, pelatihan konselor,
pengembangan potensi mahasiswa, pemetaan sikap dan kebiasaan belajar, hingga memberikan bimbingan dan motivasi agar mahasiswa terhindar dari hal- hal negatif, seperti LGBT maupun free sex.
Kita juga memiliki program untuk meningkatkan peran dosen wali dan juga pelatihan keterampilan belajar lima domain.
Sejauh ini bagaimana respon mahasiswa?
Untuk melihat keikutsertaan mahasiswa harus dilihat dari dua aspek kegiatan.
Pertama, kegiatan yang sifatnya klasikal dan pencegahan maupun pengembangan. Contohnya seperti program unggulan yang selama ini dijalankan dan diikuti banyak mahasiswa.
Kedua, kegiatan yang sifatnya individual dan penyelesaian masalah seperti konseling untuk mahasiswa IPK rendah. Konseling seperti ini biasanya mahasiswa kurang berpartisipasi untuk mengikuti sesi konseling individu. Alasannya informasi pemanggilan tidak sampai kepada mereka.
Kenapa itu bisa terjadi?
Mungkin bisa disebabkan kurangnya pemahaman dan kerja sama dari pihak fakultas atau prodi untuk menghubungi mahasiswa agar mau mengikuti sesi konseling di BK. Karenanya kami juga membuka kesempatan kepada mahasiswa Unsyiah untuk datang dan berkonsultasi langsung dengan konselor.
Diharapkan kesadaran seperti ini dapat tumbuh dari mahasiswa kita. Apalagi mereka akan dapat banyak manfaat setelahnya.
Seberapa besar keberhasilan konseling ini bagi mahasiswa?
Keberhasilan layanan konseling dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kesadaran mahasiswa terhadap masalah yang ia alami dan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Apabila mahasiswa yang datang mengikuti sesi konseling dengan keinginan sendiri, tanpa paksaan, maka keberhasilan layanan konseling akan mencapai 100 persen.
Namun jika kehadiran mahasiswa untuk mengikuti sesi konseling karena panggilan lembaga BK, maka perlu waktu untuk pembinaan rapor yang lebih dalam agar mahasiswa memahami dan menyadari tentang kondisi yang sedang dialaminya.
Sejauh ini ada perubahan yang dialami mahasiswa setelah mengikuti konseling?
Mahasiswa dengan masalah IPK rendah, mengalami peningkatan IPK setelah melalui proses konseling di lembaga BK Unsyiah. Mahasiswa dengan masalah yang lain, seperti pribadi, sosial, dan karier juga berhasil mengatasi masalah yang dialaminya dan menjadi pribadi yang mandiri setelah mengikuti layanan konseling. Ini sesuai dengan tujuan layanan konseling untuk membentuk pribadi yang mandiri, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dan kami pun berharap pusat pelayanan ini dapat menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar dapat memberikan layanan yang lebih optimal.[]
S
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
PENGABDIAN
19K
eanekaragaman hayati laut Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dan tertinggi di dunia.Indonesia memiliki iklim yang tropis, jumlah pulau yang mencapai 17 ribu, luas perairan yang mencapai 5 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 99.093 km. Selain itu, kondisi geologis Indonesia sangat strategis terletak di
daya laut kita.
Program studi Pemanfaatan Sumber daya Perikanan (PSP) merupakan salah satu prodi di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP Unsyiah) yang peduli dengan sektor kelautan dan perikanan di Aceh.
Prodi ini mengambil bagian dan turut andil menjaga dan melindungi laut agar tetap lestari, berkelanjutan, dan berkeadilan. Prodi ini juga mengajak masyarakat agar turut serta proaktif berpartisipasi dalam konservasi biota laut. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Ikan dan Biota Laut Dilindungi dan Terancam Punah.
Rangkul Nelayan Lindungi Ikan dan Biota Laut
antara 2 benua, 2 samudera, dan dilalui 2 jalur pegunungan muda dunia. Ini menjadikan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya laut menjadi tiada tara di dunia. Keanekaragaman hayati laut yang melimpah tersebut memiliki peran dan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional di segala sektor. Sudah sepatutnya kita menjaga, melindungi, dan melestarikan sumber
RIANJUANDA DJAMANI Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala 18
PENGABDIAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Nelayan Alue Naga, Banda Aceh, pada tanggal 19 0ktober 2019. Turut hadir para nelayan Alue Naga, masyarakat, perangkat desa, dan akademisi.
Sosialisasi ini dilakukan oleh Tim Prodi PSP FKP UNSYIAH yang terdiri dari Dr. Muhammad Irham, M.Si, Dr. Chaliluddin, Edy Miswar, M.Si, Rianjuanda, M.Si, Teuku Haris Iqbal M.Sc dan Fachrurozi Amir, S.Pi serta didampingi oleh Ichsan Rusydi, M.Si koordinator Kampung Berseri Astra (KBA) Alue Naga, Banda Aceh.
Menurut Ketua Pelaksana, Rianjuanda, M.Si, kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya nelayan.
Nelayan diajak untuk mengetahui tentang ikan dan biota laut yang dilindungi dan terancam punah. Hal ini penting dilakukan agar nelayan dapat ikut serta berperan aktif melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap ikan dan biota. Terlebih lagi mereka merupakan ujung tombak di lapangan.
Sosialisasi ini diisi dengan beragam materi. Materi pertama mengenai jenis ikan dan biota laut yang dilindungi dan terancam punah. Ada 20 jenis biota perairan prioritas yang dilindungi dan terancam punah di Indonesia periode 2015-2019, seperti lkan arwana, napoleon, terubuk, capungan banggai, sidat, hiu paus, pari gergaji,
pari manta, mola-mola, kuda laut, hiu Appendiks II Cites, penyu, labi-labi, kima, lola, teripang, bambu laut, karang keras, dugong, dan mamalia laut (paus dan lumba-lumba). Materi kedua diisi dengan pemutaran film dokumenter biota laut dan ikan yang dilindungi yang ada di Indonesia.
Teuku Haris Iqbal, M.Sc, salah satu narasumber mengatakan, peserta juga dibekali dengan buku yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Buku ini menjelaskan informasi tentang ikan dan biota laut, sehingga dapat dibaca oleh keluarga dan kerabat nelayan. Sosialisasi ini berjalan lancar dan antusias nelayan sangat tinggi.
Terbukti dengan banyaknya diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber.
“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut. Sebab kami buta informasi dan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan skill kami,” ujar Tgk.
Muliadi Is, salah satu kepala dusun di desa tersebut. []
Sosialisasi ini diisi dengan beragam
materi. Materi pertama mengenai jenis
ikan dan biota laut yang dilindungi dan terancam punah.
“
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
KREATIF
20 KREATIF 21
Untuk yang
Pernah Berjejak
Izinkan aku, sebagai bagian yang tumbuh di bumi pertiwi untuk memeluk semua pilu dari hati para pendahulu.
Izinkan aku mencabut paku yang dihujamkan oleh anak sendiri ke dalam hati ‘ibu’.
Izinkan aku menceritakan dongeng-dongeng perjuangan dari kisah lalu.
Izinkan, duhai izinkanlah kubuka kembali luka lamamu yang sudah membiru.
Tanah airku.
Dulu;
Bercucur keringat mereka gubah, asal merdeka.
Berlumur darah di tubuh mereka, asal bisa kita leluasa.
Berlari mereka dengan kakinya yang bernanah-nanah, tak apa,
asal nanti jaya, katanya.
Berperang mereka dengan bambu runcing dibalut nyawa.
Kini saat negeri sudah rapi, sudah bersih,
sudah terlepas dari genggaman penjajah asing tanah ini.
Semua bersorak-sorai menyambut suka, tersebab duka telah menjadi kisah lama.
Semua berjalan dengan senyum paling sering, tersebab luka telah mengering.
Sekarang apa kabar mereka yang pernah berjuang?
Ke mana mereka yang pernah bertapak jejak?
Aduhai! Sungguh, aduh!
Mereka pahlawan, tak banyak yang tahu namanya, tak banyak yang tahu asal-muasalnya.
Lihatlah di tembok-tembok ruang sekolah, hanya ada di sana fotonya,
itupun pasti berdebu dengan bingkainya yang juga rapuh.
Lucunya, anak-cucunya bangga berdiri di atas punggungnya.
Menginjak-injak kepala tetua.
Bergaya suka-suka.
Menomor sekiankan soal negara.
Tak mengingat bahwa dulu ada jiwa raga yang menjadi alat perjuangan.
Hingga musuh menyerah tanpa perlawanan.
Yang terlihat kini, veteran hidup menderita, lebih susah daripada dulu saat dijajah.
Yang merasakan kenikmatan adalah para elit dan pejabat negara.
Dan yang tertawa bahagia adalah anak-anaknya yang durjana.
Bukan mereka yang telah berjuang dengan bersimbah darah.
Negeriku, untukmu hanya bisa kusenandungkan kidung luka terdalam.
Untukmu, aku turut berbelasungkawa atas segala gerak
‘tarian’.
Seisi alam menangis mendengar nyanyianku.
Terdengar pilu.
Namun mereka tak juga sadar dan terenyuh.
Malah candu menari meski alunanku semakin sembilu.
Maaf.
Kami masih gagal menyembuhkan luka hatimu, pahlawanku. []
Mencintai
Pejuang Negeri Ini
Presiden pertama kita pernah berkata,
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
Sampai hari ini, apakah kita sudah menjadi bangsa yang besar itu?
Aku rasa, kita perlu bersatu untuk menciptakan suatu kata ‘cinta’ yang benar-benar utuh.
Tersebab aku merasakan
bahwa orang-orang mengingat perjuangan para pahlawan hanya saat 10 November
Dan saat upacara bendera.
Benarkah?
Seperti yang terlihat, begitulah realitanya.
Apakah di hari-hari biasa kita tak pernah kenal dengan pahlawan kita?
Nisa Ulmuddrika
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Unsyiah
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
Sekarang mari kita pikirkan dalam-dalam.
Sejauh mana kita mengenal orang-orang terdahulu yang telah membela kebenaran.
Sejauh mana kita menghargai jasa-jasa mereka yang pernah rela berkorban.
Sejauh mana kita sebagai generasi penerus
Meneruskan perjuangan mereka yang pernah lembam dihantam kaki-kaki penjajah kejam.
Mari kita hadiahkan sebuah bingkisan doa di sepertiga malam.
Kirimkan shalawat sebagai bentuk pujian.
Lantunkan puisi-puisi cinta yang mesra.
Kabarkan kepada dunia bahwa kita punya pahlawan yang hadirnya selalu didamba.
Angkat penamu, sarungkan pedangmu.
Tuliskan di hatimu.
Pahatkan di pikiranmu.
Kita bisa bernapas lega karena dulu pernah ada napas orang- orang yang tersengal.
Kita bisa merdeka karena dulu pernah ada orang-orang yang mempertahankan nyawa lalu berakhir dengan kata ‘gagal’.
Cintailah mereka dengan cara apapun.
Dengan cara kau bersenandung.
Dengan cara belajar tentang sejarah .
Dengan cara menjadi warga negara yang aktif dan kritis.
Apapun!
Dan bagi penyair ulung sepertiku.
Merangkai kata serupa ini adalah cara kerja untuk membuktikan adanya cinta.
Kurangkai syair ini karena kucinta.
Kepada pejuang negara.
Jika syairku ini terdengar kaku,
berarti aku tak menemukan diksi yang cocok untuk menggambarkan gigih pahlawanku.
Aku hanya ingin mencintai.
Caraku mencinta adalah dengan menyelaraskan kata.
Bagimu ini mungkin klasik.
Tapi inilah caraku.
Lalu, dengan apa kamu mencintai pahlawanmu? []
Kumpulan Puisi
Kawiyati
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019EDISI 241 . NOVEMBER 2019
Membangun Kepedulian Kesehatan Mental
PROFIL
23T
ahun 2017, penyakit mental menempati urutan ketujuh dan delapan dalam Top Leading Burden Disease. Meningkat dalam 10 tahun terakhir di mana sebelumnya posisi sembilan. Berdasarkan data yang dirilis WHO, secara global depressive disorder masih menjadi faktor pendorong penyakit mental terhadap Disability Adjusted Life Year (DALY). Bahkan dalam laporan Riset Kesehatan Dasar, sejak tahun 2007, 2013, dan 2018 angka kesehatan mental di Aceh berada di atas rata- rata nasional, baik untuk gangguan jiwa berat maupun gangguan mental emosional.Data ini setidaknya menjelaskan bahwa gangguan mental merupakan permasalahan serius. Banyak yang tak menyadari betapa rentannya hal ini. Kegelisahan inilah yang menggerakkan Marty Mawarpury untuk terus terlibat aktif dalam upaya-upaya kesehatan mental.
Marty mencontohkan, bagaimana kasus bunuh diri sebenarnya tidak terjadi begitu saja. Tapi ada proses panjang sebelum seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
“Proses bunuh diri dimulai dari perasaan tertekan, berkembang menjadi depresi, munculnya ide-ide melukai diri, dan menjadi perilaku aktual melakukan tindakan bunuh diri,” ucapnya.
Realitas lain yang sangat mengusik dirinya adalah bagaimana kesehatan mental kerap dianggap sebelah mata. Orang yang memiliki masalah dengan kesehatan mental enggan untuk mendatangi psikolog ataupun
Puskesmas Banda Aceh.
Selain di kampus, bersama Ikatan Psikologis Klinis (IPK) Wilayah Aceh, Marty juga aktif menyelenggarakan kegiatan ilmiah untuk menyebarluaskan perkembangan ilmu dan praktik psikologi klinis.
Keterlibatan Marty dalam aktivitas kesehatan mental, telah memberikan banyak makna dalam hidupnya. Di antaranya, ia belajar memahami diri, mengenal keterbatasan diri, mengelola berbagai emosi yang dialami, dan memaksimalkan potensi.
“Semua itu, tentunya sebagai bekal untuk membantu orang lain,” ujarnya.
Psikologi juga telah mengubah hidup Marty. Padahal dulu, alasan ia memilih disiplin ilmu ini karena ia ingin beranjak keluar Aceh. Maka ia mencari-cari ilmu yang tidak populer di Aceh, tetapi menjanjikan.
“Saat itu Psikologi terlintas karena rasanya menarik mempelajari perilaku dan jiwa secara terstruktur. Klien pertama ya diri sendiri, reconstruct the way to think, to react and to help others through profession, yang saat itu masih jarang ditekuni di Aceh,” kenangnya.
Tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Keterlibatannya dalam kesehatan mental justru membuatnya kembali ke Aceh.
“Bagi saya, kembali ke Aceh cukup struggling, karena harus reset goals and keep positive mindset,” ucapnya.
Kedewasaan Marty dalam berpikir dan keberaniannya dalam mengambil keputusan, tidak lepas dari didikan ayahnya. Sebab saat berusia delapan tahun, ibunya meninggal dunia.
“Kehilangan ibu adalah momen penting bagi saya yang seolah-olah waktu berhenti sejenak,” kenangnya.
Semenjak itu, ia bersama kakak dan adiknya pun diasuh oleh ayahnya. Di bawah pengasuhan ayahnya inilah, Marty dididik menjadi disiplin. Ia dituntut mandiri.
“Pelajaran dari ayah banyak, beberapa di antaranya bertanggung jawab pada pilihan, menjaga kepercayaan, dan pantang menyerah mencapai keinginan,”
ucapnya.
Marty ingat, bagaimana tahun 2000 dengan modal nekat ia minta izin ayahnya untuk kuliah di Jogja. Ayahnya mengizinkan, tetapi saat itu ia tidak diantar. Bersama temannya, Marty pun pergi ke Pulau Jawa dengan kapal laut.
“Empat hari di laut, enggak bisa telepon.
Begitu sampai dan lihat daratan di Jakarta, saya langsung ke wartel (warung telekomunikasi) untuk telpon ayah.
Saat itulah saya menyadari, hidup saya bergantung pada keputusan yang harus buat dan hadapi,” ucapnya.
Bagi Marty, dukungan dari keluarga terhadap pencapaian hidupnya sangatlah berarti. Oleh karena itu, Marty memahami betul sulitnya hidup jika tidak memiliki dukungan, terutama dari keluarga. Maka ketika mejalani profesinya, ia terus berupaya membangun kepedulian, khususnya terhadap orang-orang yang memiliki masalah mental, termasuk mengedukasi keluarga yang angggotanya punya masalah gangguan mental. Hal seperti inilah yang terkadang membuat hidupnya terasa lebih berarti. []
22
PROFIL
konselor.
Marty menilai, ada tiga penyebab mengapa hal ini terjadi. Pertama, stigma negatif orang terhadap gangguan mental. Orang yang pergi berkonsultasi ke psikolog atau konselor, langsung dianggap sebagai orang yang sakit jiwa.
Kedua, literasi kesehatan mental di masyarakat belum memadai. Misalnya orang dibilang stres saja kadang marah/
tersinggung, padahal daily stress itu lumrah. Ketiga, sistem kesehatan mental belum cukup baik, meskipun layanan kesehatan jiwa sudah tersedia di pusat kesehatan, tetapi masih terfokus pada gangguan jiwa berat.
Untuk itulah, Marty menilai pentingnya membangun sistem kesehatan mental.
Masyarakat perlu mendapat akses dan informasi yang benar terkait kesehatan mental. Apalagi ia menangani banyak isu kesehatan mental yang realitasnya cukup mengejutkan. Marty telah aktif dalam kegiatan kesehatan mental sejak lama.
Pasca gempa dan tsunami Aceh 2004 silam, ia berkesempatan bekerja dengan Crisis Center UGM yang bekerja sama dengan World Vision Australia.
Kala itu, ada dua center yang didirikan, yaitu di Banda Aceh dan Meulaboh.
Marty ditugaskan di Meulaboh, salah satu daerah paling parah terkena tsunami.
“Di Crisis Center ini, kami melibatkan beberapa pakar untuk membangun sistem kesehatan, termasuk kesehatan mental pascatsunami di Aceh,” ucapnya.
Adapun salah satu exit program dari kerja sama ini adalah lahirnya Prodi Psikologi Unsyiah. Setelah menjadi staf pengajar tahun 2007, Marty aktif memberikan pelayanan kesehatan mental di beberapa
Dr. Marty Mawarpury, M.Psi | Dosen Psikologi, Fakultas Kedokteran Unsyiah
Unsyiah kembali menerima bantuan dana CSR (Corporate Social Responbility) dari BRI Wilayah Aceh senilai Rp700 juta. Bantuan dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan BRI Wilayah Aceh, Handaru Sakti, kepada Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir.
Samsul Rizal, M.Eng. dan Dewan Pengurus Masjid Jamik di Kantor Pusat Administrasi Unsyiah.
Sebanyak 1.265 mahasiswa Unsyiah mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode ke 18 di Gedung AAC Dayan Dawood. KKN kali ini akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tamiang pada tanggal 9 Januari – 8 Februari 2020.
Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran (Unpad), Aulia Iskandarsyah S.Psi., M.Psi, Ph.D, memaparkan materi dalam sosialisasi fungsi Unit Layanan Terpadu (ULT) dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Unsyiah.
Auditor dari TUV Rheiland, Abdul Manan Aruli melakukan visitasi audit di bagian Humas Unsyiah. Audit ini
bertujuan untuk melihat penerapan sistem manajemen mutu SNI ISO 9001:2015 di Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Universitas Syiah Kuala (BPHM Unsyiah).
Wakil Rektor I Unsyiah, Prof. Dr. Ir Marwan (tiga kiri) menabuh rapai sebagai simbolis pembukaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) Ke-12 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.
MENTERI Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi, mengajak civitas akademika Universitas Syiah Kuala untuk selalu meneladani sifat Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ia sampaikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1441 H yang diselenggarakan Unsyiah di pelataran Masjid Jamik Darussalam, Banda Aceh, Minggu (17/11).
Fachrul mengatakan selama hidupnya, Rasulullah Saw telah mencontohkan sifat mulia yang dapat dijadikan suri tauladan di kehidupan. Salah satunya adalah bagaimana berperilaku baik dan menunjukkan rasa kasih sayang antarmanusia, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan.
Ia mengambil contoh bagaimana sifat Rasul yang tetap lembut dan ramah kepada wanita Yahudi yang kerap menghinanya. Rasulullah tidak menaruh dendam, bahkan memuliakan wanita Yahudi itu saat ia membutuhkan pertolongan. Sikap inilah yang menurut Fachrul Razi harus banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sikap saling mengasihi dan menyayangi, terlebih lagi di Indonesia yang memiliki kehidupan majemuk.
Ia juga menyinggung bagaimana kuatnya prinsip Rasulullah selama hidupnya. Rasul selalu berani
menunjukkan kebenaran, walaupun ia kerap mengalami cemoohan dan hinaan. Prinsip ini layak diteladani oleh para pemimpin di dunia.
“Nabi Muhammad selalu menunjukkan kebenaran dan itu sangat penting, setidaknya menangkal isu miring yang beredar,” ujar Fachrul yang pernah mengecap pendidikan di Fakultas Teknik, Unsyiah.
Peringatan maulid ini, turut dimeriahkan dengan ceramah maulid dari Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, Tgk. Abdul Manan. Turut hadir Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ketua Ikatan Alumni Unsyiah (IKA) Sulaiman Abda, Pangdam Iskandar Muda Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko, ulama dari berbagai dayah di Aceh, dan para masyarakat sekitar kampus Unsyiah.
Dalam peringatan maulid tahun ini, Unsyiah juga menyerahkan santunan bagi puluhan anak yatim. Selain itu, turut diresmikan minimarket Unsyiah Mart yang beroperasi di parkiran Masjid Jamik Darussalam. []
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
SEHAT
28
SEHAT
29Tindakan cuci hidung dapat dilakukan dengan spuit atau alat semprot hidung. Volume dan frekuensi cairan yang disemprotkan dapat bervariasi tergantung usia dan kebutuhan. Ada yang menyemprotkan 2,5 ml, ada yang 10 ml untuk sekali semprot. Berikut ini langkah-langkah mencuci hidung;
Tuangkan cairan cuci hidung (sebaiknya menggunakan cairan fisiologis seperti NACl) ke dalam wadah.
• Ambil cairan menggunakan spuit.
• Posisikan kepala miring.
• Masukkan cairan ke dalam lubang hidung yang berada di posisi atas ketika kepala miring.
• Semprotkan cairan ke dalam hidung dengan posisi lurus dan pertahankan posisi kepala agar cairan dapat mengalir melalui
hidung sisi lainnya.
• Mulut dibuka agar cairan tidak tertelan.
• Ulangi langkah yang sama utuk lubang hidung satu lagi.
• Bersihkan hidung dengan tisu dan buang tisu ke tempat sampah.
Tindakan cuci hidung ini aman dan memberikan manfaat yang baik bila rutin dilakukan. Disarankan tidak menggunakan air keran karena belum tentu steril dan bebas bakteri.
Dalam pelaksanaannya tetap jaga kebersihan dengan mencuci tangan terlebih dahulu, cairan pencuci, dan peralatan yang digunakan. Cuci hidung sebaiknya dilakukan satu kali sehari terutama di malam hari.
Mencuci hidung di malam hari dapat membersihkan semua kotoran yang masuk dan menumpuk dalam hidung setelah seharian beraktivitas. []
dilakukan untuk mencegah penyakit saluran nafas salah satunya dengan membersihkan penyaring utama saluran nafas yaitu dengan mencuci hidung.
Cuci hidung merupakan tindakan membilas rongga hidung dengan larutan fisiologis. Hal ini memiliki konsentrasi sama dengan cairan tubuh kita untuk membersihkan hidung dari debu dan berbagai macam kotoran yang tak sengaja terhirup. Terapi cuci hidung ini sudah lama dipraktikkan untuk perawatan saluran nafas bagian atas yang berasal dari tradisi medis ayurvedic. Tindakan ini berfungsi sebagai tindakan pencegahan dan bisa juga pengobatan untuk masalah pernafasan, terutama saluran nafas bagian atas. Cuci hidung merupakan salah satu cara termudah dan terbaik tanpa obat untuk mencegah masalah pernafasan.
Sebagai tindakan pencegahan, cuci hidung dapat dilakukan setiap hari minimal 1 kali sehari. Sedangkan untuk tindakan pengobatan lakukan sesuai anjuran dokter. Adapun manfaat cuci hidung antara lain dapat mengurangi gejala alergi dan sinusitis, menghilangkan bakteri dan virus untuk mengurangi infeksi, mengeluarkan ingus dari hidung sehingga obat semprot hidung bekerja dengan baik, mengurangi pembengkakan di hidung untuk melancarkan sistem aliran hidung, melembabkan dan mengurangi iritasi hidung, serta membuat hidung lebih bersih dan segar.
Pentingnya
Cuci Hidung
kesehatan dan produktivitas. Data World Health Organization (WHO) juga mengungkapkan bahwa polusi udara membunuh 7 juta orang setiap tahunnya.
Setiap hari, kita menghirup 10-15 ribu liter udara yang mengandung jutaan partikel debu, virus, bakteri, yang kemudian hinggap di hidung dan bisa memicu peradangan. Hidung merupakan pintu utama saluran nafas. Dilengkapi lapisan lendir dan rambut-rambut halus di bagian Ns. Nur Ramadhan, S.Kep
Alumni Fakultas Ilmu Keperawatan Unsyiah, Bekerja di Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Aceh.
dalam. Rambut-rambut halus tersebut sering disebut lapisan mukosilia yang berfungsi menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara yang masuk.
Akibat adanya polutan yang mengandung zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan, membuat hidung bekerja lebih keras. Hal ini mengakibatkan fungsi sistem mukosilier menurun. Hidung menjadi kering dan penyaringan udara terganggu, sehingga infeksi mudah terjadi. Upaya yang dapat Salah satu anjuran untuk menjaga
kesehatan agar terhindar dari berbagai kuman penyakit adalah membiasakan cuci tangan. Bagaimana dengan cuci hidung? Sepertinya terdengar asing dan sulit sehingga jarang dilakukan.
Ternyata mencuci hidung sama pentingnya dengan mencuci tangan.
Kenapa begitu? Karena hidung merupakan organ pernafasan pertama yang bertemu dengan polutan dan iritan udara.
Menurut World Air Quality Report 2018, Indonesia menempati urutan ke-11 sebagai negara berpolusi di dunia. Sedangkan untuk wilayah Asia Tenggara, indeks polutan Indonesia menempati urutan pertama. Udara yang tercemar mempengaruhi kualitas hidup karena dapat menganggu
S
SS
Salah satu anjuran untuk menjagaS
alah satu anjuran untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagaiS
kesehatan agar terhindar dari berbagai kuman penyakit adalah membiasakanS
kuman penyakit adalah membiasakan cuci tangan. Bagaimana dengan cuciS
cuci tangan. Bagaimana dengan cuciEDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
PERSPEKTIF
30
PERSPEKTIF
31MEWUJUDKAN PENDIDIKAN HOLISTIK BAGI ANAK USIA DINI
memahami perkembangan holistik anak usia dini yang meliputi lima aspek perkembangan (moral agama, kognitif, sosio emosional, bahasa, dan fisik motorik) dan karakteristik anak tersebut.
Secara khusus proses pendidikan holistik di PAUD harus mampu mempersiapkan anak untuk mendapatkan tantangan kehidupan dan akademik. Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu tersebut dapat mengembangkan
keterampilan, kreativitas, dan semangat anak untuk belajar.
Lembaga PAUD harus berupaya untuk menciptakan suatu aktivitas pengembangan secara keseluruhan, seperti tujuan dari pendidikan holistik, melalui penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan karakter. Pendidik holistik hendaknya membantu anak-anak menemukan bakat mereka sendiri. Sangat penting untuk selalu menumbuhkan perasaan positif anak tentang dirinya, hubungan mereka dengan teman-teman sebaya, keluarga, dan masyarakat.
Pearson & Nicholson (2000) mengatakan dengan memiliki karakter yang baik dan positif, dapat menggabungkan tiga aspek dalam hidup anak, yaitu dirinya sendiri, orang lain, dan masyarakat luas. Dengan dirinya sendiri, si anak yang memiliki karakter positif dapat menunjukkan perilaku mandiri, gigih, dan banyak akal. Sedangkan dengan orang lain dan komunitas masyarakat luas, si anak akan berani terhadap perbedaan- perbedaan yang ada.
Melihat banyaknya manfaat dan bagaimana karakter positif dapat mengoptimalkan proses belajar si anak, maka pembentukan karakter perlu dilakukan sejak dini. Karakter holistik yang digambarkan melalui perilaku mandiri, berani, gigih, banyak akal, dan adaptif perlu untuk dimiliki setiap anak. Ini berguna bagi mereka untuk menghadapi tuntutan masa depan yang lebih menantang. []
usia dini sangat dibutuhkan.
Selama ini, para pendidik dan
akademis semakin gencar menyatakan pentingnya pembentukan karakter sejak dini yang dimulai dari rumah dan sekolah. Sebuah survei yang dilakukan Primrose Schools pada tahun 2016, menemukan jika 92 persen orang tua mengakui pentingnya pembentukan karakter anak yang kuat dan positif sejak dini. Dari survei yang sama ditemukan juga bahwa hampir 50 persen dari orang tua mengaku belum paham bagaimana dan kapan sebaiknya pembentukan karakter ini dimulai.
M
enteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem AnwarMakarim, menekankan pentingnya penguatan karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Menurut Nadiem, seperti yang pernah disampaikan dalam acara seminar Himapaudi di Jakarta, bahwasanya PAUD itu bukan semata tempat penitipan anak, tetapi menjadi tempat anak belajar dan bermain.
Berkembangnya era digital saat ini, banyak yang memprediksikan masa depan anak akan lebih kompetitif dan menantang. Ini ditandai dengan adanya perubahan cepat dan dinamis.
Jika hanya memiliki keterampilan saja tidaklah cukup. Sebab di masa ini, pendidikan karakter untuk anak-anak
CUT MIRNA RITA Mahasiswi Jurusan PG-PAUD, Universitas Syiah Kuala angkatan 2019
Pengembangan pendidikan holistik di anak usia dini memiliki lingkup yang jauh lebih luas untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anak. Sebab tujuan dari pendidikan holistik adalah untuk membentuk manusia holistik.
Manusia holistik adalah manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya. Potensi yang ada dalam diri manusia meliputi potensi akademik, potensi fisik, potensi sosial, potensi kreatif, potensi emosi, dan potensi spiritual. Anak dituntut untuk menyesuaikan pembelajarannya dengan tujuan dari pendidikan holistik ini.
Meiners, Cheri (2015) mengatakan istilah holistik berasal dari bahasa Inggris dari akar kata “whole”
yang berarti keseluruhan. Dengan pengambilan makna dasar seperti ini, paradigma holistik dapat diartikan sebagai suatu cara pandang yang menyeluruh dalam mempersepsi realitas. Pendidikan holistik dapat juga diartikan sebagai suatu metode pendidikan yang membangun manusia secara keseluruhan dan utuh dengan mengembangkan semua potensi manusia yang mencakup potensi sosial- emosi, potensi intelektual, potensi moral atau karakter, kreatifitas, dan spiritual.
Banyak sekali faktor yang mendukung dan mendorong
perkembangan anak usia dini melalui pendidikan holistik. Hendaknya seorang pendidik atau guru dapat Apakah pengembangan keterampilan
dan karakter anak melalui pendidikan holistik dapat dilakukan sejak anak usia dini? Tentu saja bisa. Pendidikan karakter justru menjadi dasar dari proses tumbuh kembang anak.
Masa anak-anak atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah pengalaman yang unik dan masa kritis dalam pengembangan dan pembelajaran.
Anak-anak sangat tertarik dengan hal yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Pendidikan anak saat usia dini akan membentuk kepribadian bagi kehidupan masa depan si anak, sehingga dalam PAUD sangat penting diterapkan tentang pendidikan holistik.
Manusia holistik adalah manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya.
“
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
RISET
33S
istem komunikasi sudah menjadi kebutuhan manusia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang dimulai sejak abad ke-19. Pada awalnya, perkembangan sistem komunikasi modern sangat dipengaruhi oleh tiga tren perubahan yang signifikan selama 20 tahun. Mulai dari penemuan teknologi persinyalan elektromagnetik hingga penemuan rangkaian mikro dalam bentuk chip dengan ukuran yang kecil, cepat, handal, dan sangat murah. Penemuan ini telah mendorong perkembangan teknologi komunikasi digital seperti pada saat ini.gambar, dan video, yang kemudian diubah menjadi bentuk informasi digital (biner 0 atau 1). Informasi digital tersebut dikirimkan kepada perangkat penerima melalui kanal komunikasi, seperti kabel koaksial, kabel optik, ruang hampa (nirkabel), dan satelit. Informasi digital yang diterima oleh perangkat penerima diubah kembali menjadi sinyal informasi seperti sumber semula (voice, data, gambar dan video).
Teknologi komunikasi digital khususnya yang menggunakan media nirkabel telah menjadi moda komunikasi yang popular
dan efektif dalam kehidupan keseharian manusia di dunia karena “bisa digunakan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja”. Seiring dengan perkembangannya, teknologi komunikasi nirkabel harus mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang tinggi akan teknologi informasi dan layanan multimedia, seperti video streaming, media online, dan akses internet.
Evolusi teknologi komunikasi terjadi setiap sepuluh tahun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Teknologi generasi pertama (1G) diperkenalkan pada tahun 1980 yang berfokus pada penyediaan platform komunikasi untuk layanan suara melalui transmisi analog.
Kemudian muncul teknologi 2G pada tahun 1990 untuk menyediakan proses digitalisasi dan short message service (SMS) dengan kemampuan transfer yang masih rendah. Teknologi 3G diperkenalkan pada tahun 2000 dengan memberi penguatan efisiensi transfer data dan berbagai layanan tambahan diantaranya video calling dan layanan internet.
Sejak tahun 2010, teknologi 4G telah diperkenalkan yang mampu menyediakan bandwidth hingga 40 MHz dan kecepatan data yang sangat tinggi mencapai 100 Mbps. Teknologi 4G ini juga telah mendorong munculnya tiga teknologi yang mendasar lainnya dalam perancangan untuk mengatasi interferensi, yaitu Multi-carrier, Multi Inputs and Multi Outputs (MIMO) dan aplikasi-aplikasi dari paket switching pada interface radio. Sehubungan dengan ini, teknik diversitas yang relatif baru juga telah dikaji yaitu sistem komunikasi kooperatif nirkabel yang dapat
menyediakan kinerja yang tinggi dan penggunaan daya yang efisien.
Sistem komunikasi kooperatif mengadopsi konsep sistem MIMO yang dapat memperbaiki kinerja yang signifikan dalam peningkatan kapasitas dari sistem komunikasi nirkabel. Pada sistem komunikasi kooperatif, sebuah sistem antena jamak dapat dibangun tanpa dibatasi oleh ukuran, konsumsi energi, dan biaya dari peralatan bergerak.
Perkembangan teknologi komunikasi terkini adalah teknologi 5G akan diterapkan pada tahun 2020. Teknologi ini merupakan generasi terbaru dari standar komunikasi bergerak yang menjanjikan untuk meningkatkan pengalaman end-user melalui berbagai aplikasi dan layanan dengan kecepatan mencapai Gbps, perbaikan kinerja yang signifikan dan keandalan.
Jaringan 5G diharapkan dapat
meningkatkan Artificial Intelligence (AI) dari sisi data, pengelolaan, pengaturan
sumber daya jaringan, dan menyediakan kecerdasan pada sistem yang saling terkoneksi dan otonom. Jaringan 5G dan AI merupakan bidang-bidang dari inovasi penting untuk membangun komunitas cerdas. Revolusi teknologi ini diarahkan pada lima poin penting, yaitu arsitektur jaringan berbasis perangkat, transmisi dengan gelombang millimeter, massive MIMO dengan menggunakan jumlah antenna sangat banyak, peningkatan kecerdasan bagi sisi perangkat, dan komunikasi antarmesin.
Energi sudah menjadi permasalahan secara global, khususnya bidang teknologi komunikasi. BS
mengkonsumsikan daya yang cukup besar dimana ada 4 juta BS melayani pengguna bergerak yang tersebar di seluruh dunia dengan konsumsi daya rata-rata per tahun adalah 25 MWh.
Jumlah BS akan terus bertambah di negara-negara berkembang sehingga komsumsi energi bisa dipastikan akan terus meningkat. Kemudian, jumlah pengguna yang terus bertambah setiap tahunnya dan kebutuhan throughput yang semakin tinggi juga akan menjadi permasalahan energi di masa mendatang. Maka, perancangan dan pengembangan sistem komunikasi digital yang efisien dalam penggunaan daya menjadi keharusan di masa mendatang.
Tantangan dalam merancang suatu sistem komunikasi digital yang dapat bekerja secara optimal adalah pemenuhan beberapa kriteria penting di antaranya kualitas sinyal dan/atau efisiensi daya, keandalan, kapasitas atau efisiensi spektrum dan kompleksitas.
32
RISET
Sistem komunikasi digital merupakan salah satu konsep dasar untuk mempercepat pengembangan komunikasi nirkabel, komunikasi bergerak, komunikasi optik, sistem radar, sistem telemetri, dan beberapa aplikasi pemrosesan sinyal. Suatu sistem komunikasi digital terdiri dari tiga komponen utama, yaitu perangkat pemancar, media kanal komunikasi, dan perangkat penerima.
Perangkat pemancar dapat
membangkitkan sinyal informasi dalam berbagai sumber seperti voice, data,
Prof. Dr.
Nasaruddin, ST., M.Eng
Profesor dalam Bidang Sistem Komunikasi Digital Fakultas
Teknik Unsyiah
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DIGITAL;
PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN,
DAN PELUANG RISET DI MASA DEPAN
EDISI 241 . NOVEMBER 2019 EDISI 241 . NOVEMBER 2019
XXX
34
RISET
35Ada beberapa tantangan pengembangan teknologi komunikasi 5G yaitu:
Jaringan dalam bentuk sel-sel yang kecil mengalami permasalah administasi pemerintahan lokal dalam pengembangannya di beberapa negara.
Jaringan backhaul untuk sel-sel yang kecil dituntut untuk mendukung kecepatan data yang tinggi dan delay yang rendah, tetapi tantangan yang terbesar adalah jaringan backhaul fiber optik tidak tersedia di kota besar.
Alokasi dan identifikasi spectrum dalam sebuah range frekuensi perlu koordinasi antara komunitas global dan organisasi telekomunikasi regional dalam menyukseskan penerapan jaringan 5G.
Faktor-faktor lain: ketersediaan perangkat yang sesuai dengan standar 5G dan
koordinasi antar industri terkait produksi chip dan perangkat.
Tantangan-tantangan yang ada pada sistem komunikasi digital memberi banyak peluang untuk dilakukan riset di masa depan. Kita bermimpi smartphone yang ada di tangan masing-masing bisa mengakses internet dengan kecepatan tinggi dan sangat memungkinkan untuk disediakan oleh teknologi 5G yang akan hadir dalam waktu dekat ini.
Tetapi akses internet dengan kecepatan tinggi mempercepat habis daya baterai perangkat. Maka, penerapan teknik energy harvesting (EH) pada perangkat pengguna (seperti smartphone) teknologi 5G menjadi salah satu peluang riset ke depan.
Teknik EH memberi penghematan energi dengan cara energi: sinyal informasi tidak seluruhnya digunakan untuk transmisi informasi tetapi sebagiannya bisa dimanfaatkan untuk pengisian
baterai perangkat penerima. Teknik EH juga dapat diterapkan pada perangkat dengan memanfaat energi yang ada di lingkungan seperti angin dan matahari, dimana perangkat pengguna harus dilengkapi dengan peralatan konversi energi untuk mengisi baterai.
Revolusi teknologi komunikasi digital akan terus berkembang dan membawa banyak perubahan di masa mendatang.
Sistem komunikasi masa depan tidak hanya menghubungkan manusia dengan perangkat tetapi juga hubungan antar perangkat. Di balik perkembangan tersebut, banyak tantangan-tantangan teknis untuk mengembangkan dan merancang sistem komunikasi digital yang lebih optimal dari sisi kualitas, efisiensi bandwidth, efisiensi energi, kecepatan data, kompleksitas, ekonomis, ramah lingkungan dan aplikasi-aplikasi untuk mendukung revolusi industri 4.0 dan bahkan community 5.0 di masa depan. Sehingga, peluang-peluang riset dibidang ini akan terbuka lebar bagi para akademisi dan pihak industri. Untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang riset, kerjasama pihak peneliti (dosen dan mahasiswa) dan industri perlu penguatan dan sinergitas dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang berdaya-guna dan bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan manusia. []
* Tulisan Riset ini diambil dari pidato Prof. Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng.
, pada Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor di Unsyiah, Jum’at, 12 Juli 2019 dengan judul “Teknologi Komunikasi Digital; Perkembangan Terkini, Tantangan dan Peluang Riset di Masa Depan”
EDISI 241 . NOVEMBER 2019