• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2002 Dan 2001 (Mata Uang Indonesia)

(2)

30 Juni 2002 2001 AKTIVA

KAS (Catatan 2a dan 3) Rp 202.173.305.967 Rp 200.671.345.253

GIRO PADA BANK INDONESIA (Catatan 2a dan 4) 560.313.615.189 489.345.836.895

GIRO PADA BANK LAIN (Catatan 2a, 2c, 2j dan 5) 92.179.904.041 83.765.902.718

Penyisihan kerugian ( 803.717.002 ) -

Bersih 91.376.187.039 83.765.902.718

PENEMPATAN PADA BANK LAIN

(Catatan 2d, 2j dan 6) 596.294.553.094 1.032.450.504.127 Penyisihan kerugian ( 5.124.612.635 ) ( 9.179.466.302 )

Bersih 591.169.940.459 1.023.271.037.825

EFEK-EFEK (Catatan 2e, 2j, 7 dan 28)

Diperdagangkan 405.145.720.700 6.180.883.828

Dimiliki hingga jatuh tempo 7.039.307.856.029 7.271.419.011.455

Jumlah efek-efek 7.444.453.576.729 7.277.599.895.283 Penyisihan kerugian ( 14.602.681.418 ) ( 16.120.000.077 )

Bersih 7.429.850.895.311 7.261.479.895.206

TAGIHAN DERIVATIF (Catatan 2f, 2j dan 8) 127.858.190 841.458.446

Penyisihan kerugian ( 666.068 ) ( 12.999.958 )

Bersih 127.192.122 828.458.488

KREDIT YANG DIBERIKAN (Catatan 2g, 2i, 2j,

2t, 9, 18 dan 28)

Pihak ketiga Rp 2.622.321.931.354 Rp 1.857.939.594.963 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.028.215.572 3.219.340.225 Pendapatan bunga ditangguhkan ( 361.191.593 ) ( 9.516.362 ) Penyisihan kerugian ( 102.255.368.924 ) ( 452.897.474.854 )

Bersih 2.522.733.586.409 1.408.251.943.972

(Berlanjut)

(3)

30 Juni 2002 2001

TAGIHAN PREMI (Catatan 2k dan 10) 15.614.304.773 11.836.036.961

TAGIHAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 2j dan 11) 28.534.192.932 32.491.879.153 Penyisihan kerugian ( 285.341.932 ) ( 854.576.008 )

Bersih 28.248.851.000 31.637.303.145

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih

(Catatan 2y) 163.649.400.046 167.159.801.329

PENYERTAAN SAHAM (Catatan 2b, 2g, 2j dan 12)

Metode Ekuitas 88.281.887.514 71.241.959.939

Metode Biaya

Tidak dalam rangka restrukturisasi kredit 6.640.297.913 16.960.579.693 Dalam rangka restrukturisasi kredit 6.025.008.536 3.617.457.188 Penyisihan kerugian ( 1.878.186.381 ) ( 10.493.578.300 )

Bersih 99.069.007.582 81.326.418.520

AKTIVA TETAP (Catatan 2i, 2m, 13, 28 dan 39)

Nilai tercatat 756.292.185.028 827.109.783.649

Akumulasi penyusutan dan amortisasi ( 234.649.664.298 ) ( 225.370.165.273 ) Nilai buku 521.642.520.730 601.739.618.376

AKTIVA LAIN-LAIN

Tagihan lain-lain (Catatan 14) 546.466.116.369 546.466.116.369 Bunga masih akan diterima (Catatan 14) 240.065.957.581 249.076.215.237 Agunan diambil alih - bersih (Catatan 2n dan 14) 65.311.344.824 57.586.935.750 Biaya dibayar di muka (Catatan 2l dan 14) 27.154.232.515 24.910.972.312 Lain-lain (Catatan 2m, 2o, 2p dan 14) 102.420.877.144 137.097.475.446

Jumlah Aktiva Lain-lain 981.418.528.433 1.015.137.715.114

JUMLAH AKTIVA Rp 13.207.387.335.060 Rp 12.376.451.313.802

(Berlanjut)

(4)

30 Juni 2002 2001 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN SEGERA (Catatan 14 dan 15) Rp 731.379.734.523 Rp 788.407.246.272

SIMPANAN

Giro (Catatan 2i, 2q, 16 dan 28)

Pihak ketiga 2.064.040.739.119 2.147.284.792.538

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.631.432.563 6.490.196.482

Jumlah Giro 2.067.672.171.682 2.153.774.989.020

Tabungan (Catatan 2i, 2q, 17 dan 28)

Pihak ketiga 1.714.328.169.540 1.696.296.854.160

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.201.134.120 1.741.407.488

Jumlah Tabungan 1.717.529.303.660 1.698.038.261.648 Deposito berjangka (Catatan 2i, 2q, 18 dan 28)

Pihak ketiga 6.756.995.301.626 5.810.138.022.944

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15.971.718.104 9.198.174.080

Jumlah Deposito Berjangka 6.772.967.019.730 5.819.336.197.024

Jumlah Simpanan 10.558.168.495.072 9.671.149.447.692

SIMPANAN DARI BANK LAIN 229.574.275.578 60.494.453.839 KEWAJIBAN DERIVATIF (Catatan 2f dan 8) 36.217.217 123.691.911

KEWAJIBAN AKSEPTASI (Catatan 2h dan 19) 28.534.192.932 32.491.879.153

HUTANG PAJAK (Catatan 2y dan 20) 487.368.850 4.227.482.374

SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

(Catatan 21) 392.112.465.642 310.715.803.312

PINJAMAN YANG DITERIMA (Catatan 22) 493.821.993.633 857.767.303.585

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN

KONTINJENSI (Catatan 2j dan 23) 14.833.768.272 4.380.422.817 (Berlanjut)

(5)

30 Juni

2002 2001

KEWAJIBAN LAIN-LAIN

(Catatan 2r, 2s, 2x, 24 dan 35) Rp 163.864.992.753 Rp 131.187.527.141

Jumlah Kewajiban 12.612.813.504.472 11.860.945.258.096

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) 36.022.950.312 37.717.971.645

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham

untuk kelas A dan Rp 5 per saham untuk kelas B Modal dasar - 672.005.833 saham kelas A dan

92.799.416.700 saham kelas B

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

672.005.833 saham kelas A dan

66.528.577.467 saham kelas B

(Catatan 1 dan 25) 668.645.803.835 668.645.803.835 Tambahan modal disetor - agio saham - bersih

(Catatan 1 dan 25) 5.023.052.000.762 5.023.052.000.762 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

(Catatan 2b dan 26) ( 20.537.161.117 ) 147.831.753.606 Selisih penilaian kembali aktiva tetap

(Catatan 2m dan 13) 43.574.050.734 43.574.050.734

Defisit ( 5.156.183.813.938 ) ( 5.405.315.524.876 )

Ekuitas - Bersih 558.550.880.276 477.788.084.061

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 13.207.387.335.060 Rp 12.376.451.313.802

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(6)

Untuk Periode Yang Berakhir Pada

Tanggal-tanggal 30 Juni

2002 2001

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga

Bunga (Catatan 2t dan 30) Rp 770.083.063.512 Rp 560.008.973.477 Provisi dan komisi (Catatan 2u) 34.897.235.174 23.304.055.315 Jumlah Pendapatan Bunga 804.980.298.686 583.313.028.792

Beban Bunga

Bunga (Catatan 2t dan 31) 719.718.185.807 539.969.728.713 Provisi dan komisi (Catatan 2u) 3.141.092.730 940.971.001

Jumlah Beban Bunga 722.859.278.537 540.910.699.714

Pendapatan (Beban) Bunga - Bersih 82.121.020.149 42.402.329.078

Pendapatan Operasional Lainnya

Imbalan (Catatan 2v dan 32) 49.851.966.885 58.617.001.224 Laba selisih kurs - bersih (Catatan 2x) 18.729.585.493 32.041.399.511 Pendapatan premi (Catatan 2k ) 19.994.157.175 22.211.333.354 Pendapatan - bersih dari penyertaan saham

(metode ekuitas) (Catatan 2b dan 12) 7.577.780.416 7.176.920.302 Keuntungan bersih penjualan efek

(Catatan 2e) 16.475.866.674 20.052.508.827

Pendapatan dividen (metode biaya)

(Catatan 2b) 2.982.961.874 273.836.708

Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek

yang diperdagangkan (Catatan 2e) 19.600.879.304 ( 1.787.918.182 )

Lain-lain 7.592.827.774 12.535.735.975

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 142.806.025.595 151.120.817.719

Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian

Aktiva Produktif (Catatan 2j) ( 48.745.895.463 ) ( 27.359.408.666 )

Beban (Pembalikan) Estimasi Kerugian Komitmen

dan Kontinjensi (Catatan 2j dan 23) 12.965.949.567 ( 7.443.279.695 )

Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi

(Catatan 2l, 2m, 2o dan 33) 114.089.815.493 107.114.585.759 Tenaga kerja dan tunjangan

(Catatan 2w, 34 dan 35) 95.747.271.509 82.405.544.478

Lain-lain 2.795.180.368 22.710.549.347

Jumlah Beban Operasional Lainnya 176.852.321.474 177.427.991.223

(Berlanjut)

(7)

Untuk Periode Yang Berakhir Pada

Tanggal-tanggal 30 Juni

2002 2001

LABA (RUGI) OPERASIONAL (Catatan 27 dan 29) Rp 48.074.724.270 Rp 16.095.155.574

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - Bersih

(Catatan 2b, 2m, 2n, 13 dan 36) 4.003.266.334 12.288.995.877 LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN

(PENGHASILAN) PAJAK 52.077.990.604 28.384.151.451

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK (Catatan 2y)

Tahun berjalan 1.043.500.568 4.227.482.373

Tangguhan ( 123.941.787 ) -

JUMLAH BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 919.558.781 4.227.482.373 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS

ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 51.158.431.823 24.156.669.078

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK

PERUSAHAAN (Catatan 2b) ( 3.290.024.702 ) 9.295.143.683

LABA (RUGI) BERSIH Rp 47.868.407.121 Rp 14.861.525.395

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

(Catatan 2aa) Rp 0,72 Rp 0,22

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(8)

Modal Saham Tambahan Modal Selisih Transaksi Selisih Kurs Selisih

Ditempatkan dan Disetor-Agio Perubahan Ekuitas karena Penjabaran Penilaian Kembali

Disetor Penuh Saham - bersih Anak Perusahaan Laporan Keuangan Aktiva Tetap Defisit Ekuitas - Bersih

Saldo 1 Januari 2000 Rp 336.002.916.500 Rp 4.517.075.500 Rp - Rp 140.010.219.421 Rp 145.575.327.401 ( Rp 4.339.814.377.670 ) (Rp3.713.708.838.848)

Penawaran Umum Terbatas

Dengan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu III

(Catatan 1 dan 26) 332.642.887.335 5.018.534.925.262 - - - - 5.351.177.812.597

Selisih Transaksi Perubahan

Ekuitas Anak

Perusahaan

(Catatan 2e dan 8) - - 17.538.916.560 - - - 17.538.916.560

Penyesuaian atas selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan

(Catatan 2b dan 27) - - - 474.533.448 - - 474.533.448

Penurunan nilai aktiva tetap

(Catatan 2m dan 14) - - - - ( 102.001.276.667 ) - ( 102.001.276.667 )

Rugi bersih tahun berjalan - - - - - ( 1.080.362.733.762 ) ( 1.080.362.733.762 )

Saldo 31 Desember 2000 668.645.803.835 5.023.052.000.762 17.538.916.560 140.484.752.869 43.574.050.734 ( 5.420.177.111.432 ) 473.118.413.328

Selisih Transaksi Perubahan

Ekuitas Anak

Perusahaan

(Catatan 2e dan 8) - - ( 17.538.916.560 ) - - - ( 17.538.916.560 )

Penyesuaian atas selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan

(Catatan 2b dan 27) - - - ( 157.760.463.925 ) - - ( 157.760.463.925 )

Laba bersih tahun berjalan - - - - - 216.124.932.967 216.124.932.967

Saldo 31 Desember 2001 Rp 668.645.803.835 Rp 5.023.052.000.762 Rp - ( Rp 17.275.711.056 ) Rp 43.574.050.734 ( Rp 5.204.052.178.465 ) Rp 513.943.965.810

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(9)

Untuk Periode Yang Berakhir Pada

Tanggal-tanggal 30 Juni

2002 2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan bunga, provisi dan komisi Rp 861.638.412.292 Rp 538.960.353.873 Pendapatan bukan operasional - bersih 3.559.842.639 11.219.495.883 Laba (rugi) selisih kurs - bersih ( 5.264.832.068 ) 113.207.419.719 Pendapatan operasional lainnya 46.652.535.628 31.348.000.035

Pendapatan premi 19.994.157.175 22.211.333.354

Pembayaran bunga, provisi dan komisi ( 727.382.854.724 ) ( 553.583.686.380 ) Beban operasional lainnya ( 194.869.786.609 ) ( 191.940.608.710 ) Hak minoritas atas laba bersih

Anak perusahaan ( 3.290.024.702 ) ( 9.295.143.683 )

Laba (rugi) sebelum perubahan dalam aktiva dan

kewajiban operasi 1.037.449.631 ( 37.872.835.909 )

Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi:

Penurunan (kenaikan) aktiva operasi:

Penempatan pada bank lain 169.765.195.854 1.096.425.558.808 Efek-efek - diperdagangkan ( 398.647.234.984 ) 658.383.636.389

Tagihan derivatif 948.956.666 ( 329.782.235 )

Kredit yang diberikan ( 431.393.267.975 ) ( 493.986.568.656 )

Tagihan premi ( 2.838.258.263 ) ( 3.805.237.300 )

Aktiva lain-lain ( 26.642.317.568 ) ( 41.778.056.601)

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi:

Kewajiban segera 7.799.211.815 24.550.124.949

Simpanan bank dan bukan bank

Giro ( 19.965.668.134 ) 579.732.457.169

Tabungan 59.018.791.239 232.007.480.144

Deposito berjangka ( 6.638.156.608 ) 152.761.293.769 Simpanan dari bank lain 211.807.440.491 42.756.801.839 Kewajiban derivatif ( 138.663.359 ) ( 160.905.672 ) Kewajiban lain-lain 16.983.916.855 ( 11.864.049.213 ) Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan ( 3.261.450.061 ) 7.347.000.737 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

sebelum pembayaran pajak penghasilan ( 422.164.054.401 ) 2.204.166.918.218 Pembayaran pajak penghasilan ( 2.248.466.812 ) ( 1.597.601.631 )

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ( 424.412.521.213 ) 2.202.569.316.587

(Berlanjut)

(10)

Tanggal-tanggal 30 Juni

2002 2001

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva yang

tidak digunakan lagi Rp 632.164.696 Rp 17.589.719.203 Kenaikan (penurunan) hak minoritas atas aktiva

bersih Anak perusahaan 287.433.726 8.115.634.229 Penerimaan dividen kas dari

penyertaan saham 17.234.800 ( 273.836.708 )

Kenaikan (penurunan) efek-efek - dimiliki

hingga jatuh tempo 577.353.617.649 ( 1.885.858.309.594 ) Perolehan aktiva tetap ( 3.996.942.022 ) ( 6.282.828.729 ) Kas Bersih yang Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 574.293.508.849 ( 1.866.709.621.599 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima ( 209.922.404.622 ) ( 586.133.105.244 ) Penurunan surat-surat berharga yang diterbitkan 124.224.183.660 12.725.156.424

Kas Bersih yang Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan ( 85.698.220.962 ) ( 573.407.948.820 )

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS 64.182.766.674 ( 237.548.253.832 ) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 790.484.058.523 1.011.331.338.698

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 854.666.825.197 Rp 773.783.084.866

Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut:

Kas Rp 202.173.305.967 Rp 200.671.345.253

Giro pada Bank Indonesia 560.313.615.189 489.345.836.895 Giro pada bank lain 92.179.904.041 83.765.902.718

Jumlah Rp 854.666.825.197 Rp 773.783.084.866

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(11)

1. UMUM

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum

PT Bank Bali Tbk (Bank) didirikan di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1954 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 228, pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955, Tambahan No. 292. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Suprapta, S.H., pengganti notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 17 tanggal 12 Februari 2001 mengenai perubahan seluruh saham kelas A yang masih ada dalam portepel yang semula dengan nilai nominal Rp 500 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan Nomor : C-00193 HT.01.04. TH.2001 tanggal 19 April 2001 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 5193, tambahan No.63 tanggal 7 Agustus 2001.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2002, Bank memiliki 230 kantor cabang dan cabang pembantu domestik serta 1 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Island. Kantor cabang di Los Angeles, Amerika Serikat telah ditutup pada tanggal 15 Februari 2002, sedangkan kantor perwakilan Bank di Singapura dan Shanghai telah ditutup masing-masing pada bulan Mei 2001 dan September 2001.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Di samping aktivitas kegiatan umum perbankan, Bank juga memberikan jasa penyimpanan dan penitipan, bertindak sebagai wali amanat serta pengelolaan dana pensiun.

b. Penawaran Umum Efek Bank

Pada tanggal 15 Januari 1990, berdasarkan izin Menteri Keuangan No. SI-070/SHM/MK.10/1989 tertanggal 2 Desember 1989, 3.999.000 saham Bank dengan jumlah nilai nominal Rp 3.999.000.000, telah ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 5 Juli 1990, Bank telah menempatkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I sejumlah 15.508.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 3 (tiga) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp 8.000 per saham. Kemudian berdasarkan surat persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1424/PM/1990 tertanggal 8 September 1990, saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 461/D-70/BES/IX/90 tertanggal 24 September 1990.

Berdasarkan surat persetujuan Ketua BAPEPAM No. S-1739/PM/1990 tertanggal 5 November 1990, Bank juga telah mencatatkan tambahan saham pendiri sejumlah 42.525.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

(12)

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1992, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 124.064.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham memperoleh 2 (dua) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-488/BEJ.I.1/VIII/1992 tertanggal 27 Agustus 1992. Saham-saham ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 11/EMT/LIST/BES/IX/92 tertanggal 3 September 1992.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1995, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) II sejumlah 65.133.600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 20 (dua puluh) saham lama berhak membeli 7 (tujuh) saham baru dengan harga Rp 2.000 per saham dan mendapat 4 (empat) waran atau keseluruhan berjumlah 37.219.200 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 dengan harga Rp 2.900 per saham. Harga pelaksanaan dan jumlah waran diubah masing-masing menjadi Rp 1.450 dan 71.629.940 waran sebagai akibat dari perubahan nilai nominal saham Bank pada tahun 1997 dan kemudian masing-masing menjadi Rp 1.090 dan 95.267.798 waran, sebagai akibat dari penerbitan saham bonus pada tahun 1998. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-193/BEJ.I.2/VII/1995 tertanggal 14 Juli 1995. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 38/EMT/LIST/BES/VII/95 tertanggal 14 Juli 1995. Pelaksanaan konversi waran menjadi saham sampai dengan 29 Agustus 2000, yang merupakan tanggal terakhir pelaksanaan konversi waran menjadi saham, adalah sejumlah 2.808.460 saham, dimana saham- saham hasil konversi ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Waran yang belum dikonversi sampai dengan tanggal 29 Agustus 2000 dan sudah kadaluarsa adalah sebesar 95.267.798 waran.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1997, para pemegang saham telah menyetujui perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1998, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 166.738.173 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham memperoleh 33 (tiga puluh tiga) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham bonus ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. Peng-14/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 20 Juli 1998 dan No. Peng-15/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 31 Juli 1998. Saham bonus ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. Peng-007/PDG/CB/BES/VIII/98 tertanggal 3 Agustus 1998.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Agustus 2000, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sejumlah 66.528.577.467 saham baru kelas B, yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham kelas A, dengan nilai nominal Rp 5 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama berhak membeli 99 (sembilan puluh sembilan) saham baru dengan harga Rp 80,51 per saham (lihat Catatan 25). Saham - saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat No. S-2686/BEJ.EEM/09-2000

(13)

tanggal 18 September 2000. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. JKT-01/MKT-LIST/BES/IX/2000 tanggal 12 September 2000.

Pada tanggal 30 Juni 2002, seluruh saham Bank yang berjumlah 672.005.833 saham kelas A dan 66.528.577.467 saham kelas B yang telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, terdiri dari:

3.999.000 saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana.

15.508.000 saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I.

42.525.000 saham pendiri.

124.064.000 saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1992.

65.133.600 saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) II dengan waran.

1.374.230 saham yang berasal dari konversi waran sebelum perubahan nilai nominal saham.

252.603.830 saham yang berasal dari perubahan nilai nominal saham.

166.738.173 saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1998.

60.000 saham yang berasal dari konversi waran sejak tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember 1998.

672.005.833 Saham kelas A

66.528.577.467 Saham kelas B yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III

c. Anak Perusahaan

Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung meliputi:

Tahun Persentase Pemilikan Jumlah Aktiva

Nama Mulai Operasi Tempat

Perusahaan Komersial Bidang Usaha Kedudukan 2002 2001 2002 2001

Bali International

Finance Ltd. 1981 “Deposit Taking” Hong Kong -% 99,64% Rp - Rp 181.725.777.622

PT Bali Securities 1991 Sekuritas Jakarta 95,00 95,00 28.582.601.699 25.297.396.878 PT Bali Tunas Finance 1991 Pembiayaan

Konsumen dan

Sewa Guna Usaha Jakarta 60,00 60,00 455.128.485 455.128.485

PT Asuransi BancBali

Nippon Fire 1976 Asuransi Kerugian Jakarta 51,00 51,00 105.258.925.540 110.802.295.869 Bank Perkreditan Rakyat

(17 bank) 1993 Bank Tersebar di 51,00 51,00

dan beberapa kecamatan sampai sampai

1994 di Indonesia 68,00 68,00 77.398.000.092 45.874.976.127

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Bali Tunas Finance (BTF) (Anak perusahaan) yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 1998, yang diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 35 tanggal 5 November 1998, para pemegang saham menyetujui untuk melikuidasi Anak perusahaan tersebut sejak tanggal 31 Oktober 1998.

Berdasarkan surat dari Bank kepada HongKong Monetary Authority No. DIR/2001003/LN/UM tanggal 12 Maret 2001, Bank telah memutuskan untuk mencabut surat izin “Deposit Taking Company“ (DTC) yang dimiliki oleh Bali International Finance, Ltd. (BIF). Berdasarkan surat dari HongKong Monetary Authority No. CB/DTC/408 tanggal 3 April 2001, pencabutan surat izin DTC menjadi efektif sejak tanggal 4 April 2001.

Berdasarkan “Sale and Purchase Agreement” tanggal 25 September 2001 dan surat Sun Hung

(14)

Kai Securities Limited (SHKSL) tanggal 11 Desember 2001, telah ditandatangani kesepakatan untuk menjual seluruh saham Bank pada Bali International Finance, Ltd (BIF) kepada SHKSL dengan harga HKD 29.772.432.

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 Mei 2002, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : I Nyoman Suwandha *)

Komisaris : Mohammad Syahrial

Komisaris : Bambang Heryanto

Komisaris : Elvyn G. Masassya *)

Direksi

Direktur Utama : Dradjat Bagus Prasetyo

Direktur : Hendry Khendy

Direktur : Sjahfiri Gaffar

Direktur : Thomas Tan Tjio Tong

Direktur : Andrew Hardi Hanubrata

Direktur : Joseph Georgino Godong

*) Merangkap Komisaris Independen

Pada tanggal 30 Juni 2002, Bank mempunyai 4.395 orang karyawan tetap.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk efek- efek tertentu yang dimiliki yang dinyatakan sebesar nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas, aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, aktiva satu Anak perusahaan yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya (lihat Catatan 2b), tagihan/kewajiban derivatif yang dicatat sebesar nilai wajar, serta agunan diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai “non performing” dicatat atas dasar kas dan laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun sesuai dengan keputusan Ketua Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, yang memperbaharui Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Dalam laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank, pada prinsipnya telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dan Pedoman

(15)

Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia, serta praktek akuntansi dan pelaporan dalam industri perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia apabila berlaku.

Laporan keuangan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi kerugian, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan PSAK No. 28 Revisi 1998 tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian”.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan (yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bank) seperti disebutkan dalam Catatan 1c.

Dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan kantor cabang Bank dan Anak perusahaan di luar negeri ke dalam laporan keuangan Bank, akun-akun aktiva dan kewajiban dalam valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan laba rugi untuk tahun yang bersangkutan merupakan penjumlahan dari laporan laba rugi setiap bulan yang telah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs tengah rata-rata pada bulan yang bersangkutan. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dilaporkan secara terpisah pada komponen Ekuitas dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca konsolidasi.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan" dalam neraca konsolidasi.

Penyertaan saham Bank dan Anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20%

tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi penerimaan dividen kas.

Penyertaan saham Bank atau Anak perusahaan dengan persentase pemilikan kurang dari 20%

dan penyertaan sementara dari restrukturisasi kredit dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method).

Akun-akun dari PT Bali Tunas Finance (BTF), Anak perusahaan telah dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya pada laporan keuangan konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2002, BTF memiliki nilai aktiva bersih sebesar Rp 389.324.984. Sampai dengan tanggal laporan, proses likuidasi dari BTF masih berlangsung (lihat Catatan 1c).

c. Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

(16)

d. Penempatan pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

e. Efek -efek

Efek-efek terdiri dari surat berharga dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diperdagangkan di pasar uang, exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (floating rate notes), wesel dan obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) serta saham yang tercatat di bursa efek.

Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Diperdagangkan, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

2. Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada saat realisasi.

3. Dimiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan diskonto, berdasarkan metode garis lurus.

SBI dan surat berharga pasar uang disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Obligasi (termasuk obligasi pemerintah), exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (Floating Rate Notes) yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan amortisasi diskonto atau premi. Biaya perolehan disesuaikan untuk memperhitungkan penurunan nilai efek yang permanen. Saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Obligasi untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Wesel merupakan wesel ekspor/impor dari nasabah yang timbul karena adanya pembayaran dimuka oleh Bank kepada nasabahnya sehubungan dengan transaksi-transaksi ekspor/impor nasabah. Wesel dinyatakan sebesar saldonya.

Harga pokok efek-efek yang dijual dihitung dengan menggunakan metode nilai buku saat dijual. Penyisihan penurunan nilai pasar dan kerugian disajikan sebagai pengurang terhadap akun efek-efek.

f. PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

Efektif 1 Januari 2001, Bank menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Instrumen derivatif terdiri dari transaksi berjangka dan swap valuta asing yang diakui di neraca konsolidasi sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. Laba atau rugi atas perubahan pada nilai wajar instrumen derivatif diakui

(17)

sebagai laba rugi tahun berjalan.

Pada tanggal 1 Januari 2001, tidak ada penyesuaian transisi sebagai akibat penerapan PSAK No. 55, karena pengaruhnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Transaksi derivatif tersebut di atas disajikan sebagai bagian dari akun “Tagihan dan Kewajiban Derivatif” pada neraca konsolidasi. Tagihan derivatif disajikan sebesar tagihan yang timbul dikurangi penyisihan kerugian.

g. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai buku baru. Kerugian atas selisih nilai buku baru dengan saldo kredit sebelum restrukturisasi disajikan sebagai pengurang penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan disajikan sebagai pengurang dari kredit yang direstrukturisasi.

Penyertaan saham yang diterima dalam restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur, diakui sebesar nilai wajar dan dicatat dengan metode biaya.

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

h. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting Bank) dikurangi penyisihan kerugian.

i. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak- pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, terutama berkenaan dengan beberapa akun dalam neraca konsolidasi, yaitu kredit yang diberikan, aktiva tetap, giro, tabungan dan deposito berjangka. Sifat dan luas hubungan istimewa ini diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi untuk masing-masing akun tersebut. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan/perusahaan, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

j. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko redit pada akhir tahun. Dalam kaitan tersebut, ketentuan Bank Indonesia (BI)

(18)

tentang Pembentukan Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi digunakan sebagai acuan, dengan pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif sebagai berikut:

1. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1,00% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar (aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi).

2. Cadangan khusus untuk aktiva produktif:

Penggolongan Persentase

Dalam perhatian khusus 5%

Kurang lancar 15

Diragukan 50

Macet 100

Cadangan khusus untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah saldo pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang bersangkutan.

Aktiva produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada masing-masing penyisihan kerugian selama tahun berjalan.

k . Tagihan Premi

Tagihan premi Anak perusahaan dinyatakan sebesar saldo tagihan premi dikurangi dengan penyisihan kerugian. Premi diakui sebagai pendapatan setelah dikurangi premi reasuransi dan kenaikan dalam premi yang belum merupakan pendapatan.

l. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat.

m. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan.

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan pemilikan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun

“Aktiva Lain-lain” pada neraca konsolidasi.

Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 sampai 40 tahun. Kecuali hak atas tanah yang tidak diamortisasi, aktiva tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang berkisar antara 4 sampai 8 tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan beberapa Anak perusahaan, dan metode garis

(19)

lurus untuk Anak perusahaan lainnya. Pengaruh perbedaan metode penyusutan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya;

pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam pendapatan/beban bukan operasional tahun yang bersangkutan.

Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Sejak tahun 2000, Bank telah menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”.

PSAK No. 48 mensyaratkan bahwa jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva tetap tersebut dikompensasikan ke

“Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” dan sisanya dibukukan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

n. Agunan Diambil Alih

Berdasarkan PSAK No. 31 (revisi 2000), agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan diambil alih setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara nilai agunan diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan diambil alih.

o. Beban Ditangguhkan

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembukaan cabang Bank termasuk sistem komputernya dan pengembangan produk baru ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan 4 tahun. Akun ini disajikan dalam “Aktiva Lain- lain” (lihat Catatan 2m).

p. Proyek dalam Pelaksanaan

Biaya-biaya Bank yang terjadi sehubungan dengan pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta pengembangan produk baru disajikan sebagai “Proyek dalam Pelaksanaan”

dalam akun “Aktiva Lain-lain”. Pada saat proyek tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap atau beban ditangguhkan yang bersangkutan. Pada tahun 2001, proyek dalam pelaksanaan tersebut telah dipindahkan ke akun aktiva tetap atau dibebankan pada periode berjalan apabila proyek tersebut tidak lagi memiliki manfaat dimasa mendatang.

q. Simpanan

Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban pada pemegang giro.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

(20)

syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan pemegang deposito berjangka.

r. Estimasi Klaim Retensi Sendiri

Anak perusahaan membentuk estimasi hutang klaim yang telah dilaporkan tetapi belum diselesaikan dan estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.

s. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan

Premi yang belum merupakan pendapatan dari Anak perusahaan dihitung berdasarkan persentase premi bersih sebesar 40%, dimana minimum premi yang belum merupakan pendapatan harus disisihkan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.

t. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank atas dasar akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang diklasifikasikan sebagai “non-performing” tidak diakui dalam akun ini sampai saat diterimanya pembayaran. Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai “non-performing”, tagihan bunga yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

u. Provisi dan Komisi

Provisi dan komisi Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan.

v. Imbalan

Imbalan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait dengan jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya, antara lain jasa safe deposit box, jasa manajemen dan jasa kustodian. Imbalan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan, antara lain komisi transaksi ekspor/impor (L/C) dan komisi penerbitan bank garansi.

(21)

w. Dana Pensiun

Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Bank Bali untuk sebagian karyawan tetap yang memilih ikut serta dan memenuhi syarat. Iuran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,5% dan 5% dari gaji tahunan karyawan.

x. Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing

Transaksi dalam valuta asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal 30 Juni 2002, aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing maupun kontrak valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB (Rp 8.692 untuk US$ 1, Rp 4.932,89 untuk SGD 1,00, Rp 73,22 untuk JPY 1,00, Rp 8.620,73 untuk EUR 1,00 dan Rp 4.904,47 untuk AUD 1,00). Sedangkan pada tanggal 30 Juni 2001 menggunakan kurs tengah seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia (Rp 11.440,00 untuk US$ 1,00, Rp 6.283,66 untuk SGD 1,00, Rp 92,20 untuk JPY 1,00, Rp 9.672,53 untuk EUR 1,00 dan Rp 5.793,80 untuk AUD 1,00). Laba atau rugi kurs yang terjadi, termasuk dari transaksi perdagangan valuta asing yang berhubungan langsung dengan nasabah dan bank koresponden dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pembelian tunai (spot) valuta asing yang belum diselesaikan disajikan sebagai akun di luar neraca. Laba atau rugi yang timbul dari selisih antara kurs tunai pada tanggal transaksi dengan kurs pada tanggal neraca diakru dan dicatat dalam laba rugi tahun berjalan.

y. Penghasilan (Beban) Pajak

Penghasilan (beban) pajak Bank dan Anak perusahaan (kecuali Bali International Finance Ltd., Hong Kong) dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.

Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pelaporan fiskal, yang terutama berhubungan dengan akumulasi rugi fiskal, penyisihan kerugian aktiva produktif, beban sewa, amortisasi beban ditangguhkan dan penyusutan aktiva tetap.

z. Informasi Segmen Usaha

Informasi segmen usaha disajikan berdasarkan aktivitas dari Bank dan Anak perusahaan. Bank dan Anak perusahaan mengklasifikasikan bisnis mereka dalam segmen sebagai berikut:

- Banking - Deposit Taking

- Lain-lain (terdiri dari Asuransi dan Sekuritas).

(22)

aa. Laba (Rugi) Bersih per Saham

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) bersih per saham dilusi sama dengan laba (rugi) bersih per saham dasar.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dasar masing-masing sebesar 67.200.583.300 pada tahun 2002 dan 2001.

3. KAS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rupiah Rp 150.080.754.588 Rp 123.631.826.504

Valuta Asing

Dolar Amerika Serikat 46.696.127.994 65.153.069.353

Dolar Singapura 2.771.874.753 4.511.956.928

Yen Jepang 1.456.638.680 4.511.622.600

Dolar Australia 288.211.182 725.876.233

Dolar Hong Kong 42.246.146 203.520.881

Lain-lain 837.452.624 1.933.472.754

52.092.551.379 77.039.518.749

Jumlah Rp 202.173.305.967 Rp 200.671.345.253

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Akun ini terdiri dari:

2002 2001

Rupiah Rp 499.469.615.276 Rp 417.845.836.895

Dolar Amerika Serikat 60.843.999.913 71.500.000.000

Jumlah Rp 560.313.615.189 Rp 489.345.836.895

(23)

5. GIRO PADA BANK LAIN

Akun ini terdiri dari:

2002 2001

Rupiah Rp 12.807.384.390 Rp 16.319.027.559

Valuta Asing 79.372.519.651 67.446.875.159

Jumlah 92.179.904.041 83.765.902.718

Penyisihan kerugian ( 803.717.002 ) -

Bersih Rp 91.376.187.039 Rp 83.765.902.718

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas giro pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).

6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Akun ini terdiri dari:

2002 2001

Rupiah

Call Money Rp 188.481.459.875 Rp 82.000.000.000

Deposito Berjangka 36.679.249.570 36.729.124.611

Lain - lain 1.373.000.000 58.153.299

Valuta Asing

Deposito Berjangka 369.760.843.649 913.663.226.217

Jumlah 596.294.553.094 1.032.450.504.127

Dikurangi penyisihan kerugian ( 5.124.612.635 ) ( 9.179.466.302 )

Bersih Rp 591.169.940.459 Rp 1.023.271.037.825

(24)

Rincian penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 (sebelum dikurangi penyisihan kerugian) adalah sebagai berikut:

2002 (dalam jutaan Rupiah)

Jenis Penempatan Deposito

Pada Bank Lain Call Money Berjangka Lain-lain Jumlah

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 188.481 21.559 1.373 211.413

1-3 bulan - 15.121 - 15.121

3-6 bulan - - - -

188.481 36.680 1.373 226.534

Valuta Asing

Kurang dari 1 bulan - 361.509 - 361.509

1-3 bulan - 5.182 - 5.182

3-6 bulan - 3.070 - 3.070

- 369.761 - 369.761

Jumlah 188.481 406.441 1.373 596.295

2001 (dalam jutaan Rupiah)

Jenis Penempatan Deposito

Pada Bank Lain Call Money Berjangka Lain-lain Jumlah

Rupiah

1-3 bulan 82.000 36.729 58 118.787

3-6 bulan - - - -

Lebih dari 12 bulan - - - -

82.000 36.729 58 118.787

Valuta Asing

1-3 bulan - 896.503 - 896.503

3-6 bulan - 17.160 - 17.160

- 913.663 - 913.663

Jumlah 82.000 950.392 58 1.032.450

(25)

Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

2002 2001

Valuta Valuta

Uraian Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.517 3.384 4.901 12 20.437 20.450

Penyisihan selama

tahun berjalan 165 493 658 821 ( 14.169 ) ( 13.348)

Selisih kurs - ( 430 ) ( 430 ) - 2.077 2.077

Penghapusan selama

tahun berjalan ( 4 ) - ( 4 ) - - -

Saldo akhir tahun 1.678 3.447 5.125 833 8.346 9.179

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penempatan pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).

Suku bunga rata-rata tahunan adalah sebesar 15,08% pada tahun 2002 dan 14,55% pada tahun 2001 untuk penempatan dalam Rupiah, serta sebesar 2,39% pada tahun 2002 dan 3,93% pada tahun 2001 untuk penempatan dalam valuta asing.

7. EFEK-EFEK

Efek-efek yang dimiliki merupakan efek-efek yang dikeluarkan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan Bank. Berdasarkan jenisnya efek-efek terdiri atas:

2002 2001

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi Pemerintah Rp 5.314.357.000.000 Rp 5.314.357.000.000 Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi

bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 8.936.505.723 pada tahun 2002 dan

Rp 3.466.487.323 pada tahun 2001 498.563.494.277 347.433.512.677

Obligasi - setelah ditambah/dikurangi

premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 185.828.150 pada tahun 2002 dan Rp 19.488.621.389 pada tahun

2001 105.301.143.807 109.593.403.829

5.918.221.638.084 5.771.383.916.506

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksudkan dengan praktikum berbasis sensor suara smartphone android pada penelitian ini adalah fokus pada kegiatan pengembangan LKPD dengan metode

Aliran sungai di kawasan pengunungan Kuta Malaka dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, baik itu untuk

Besaran  ,  masa  berlaku  Jaminan  Penawaran  sesuai  dengan  Dokumen  Pengadaan  BAB.IV  point  G  ,  dan  Penjamin  yang  dapat  mengeluarkan  jaminan  sesuai 

Semakin meningkatnya pengguna smartphone membuat perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi bersaing untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli

Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI) • Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya) • Jumlah

Dari hasil penelitian ini dan dibandingkan dengan hasil uji sitotoksik pada essential oilnya disimpulkan bahwa aktivitas ekstrak kemangi lebih poten dibandingkan

Bentley dan Watts (1989) mengemukakan bahwa persoalan atau tema IPA dapat dikaji dari aspek kemampuan yang akan dikembangkan pada diri peserta didik , yakni

Suardana (2007) menyatakan, inkuri terbimbang berorientasi pada aktivitas kelas yang berpusat pada siswa dan memungkinkan siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber