• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN DOSEN

PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SAINTIFIK DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

PROSES SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh :

1. Astuti Mahardika, M.Pd NIS. 138706112 FKIP 2. M. Minan Chusni, M.Pd.Si. NIS. 138706111 FKIP 3. Dhuta Sukmarani, M.Si NIS. 138706114 FKIP

Dibiayai LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun Anggaran 2013/2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014

Pendidikan

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN DOSEN

1. a. Judul Penelitian : Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Tematik Saintifik dengan Media Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Sekolah Dasar

b. Bidang Kajian : Pendidikan

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap dan gelar : Astuti Mahardika, M.Pd

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Golongan/Pangkat/NIDN/ NIS : 0626118702/ 138706112 d. Jabatan Fungsional : -

e. Jabatan Struktural : -

f. Fakultas/ Program Studi : KIP/ PGSD

g. Alamat Kantor : Jalan Tidar No. 21 Magelang 3. Alamat ketua Peneliti

a. Alamat kantor/telp : Kampus 1 UM Magelang, Jl. Tidar 21 Magelang

b. Alamat rumah/telp : Jl. Anggrek II No. 110 Kemirirejo, Magelang

4. Jumlah anggota peneliti

a. Nama Anggota I : M. Minan Chusni M.Pd.Si b. Nama Anggota II : Dhuta Sukmarani, M.Si 5. Lokasi Penelitian : SDN Sidoagung 1 Tempuran 6. Kerjasama dengan institusi lain

a. Nama institusi : -

b. Alamat : -

c. Telp/faks/e-mail : -

7. Lama penelitian : 4 bulan

8. Biaya yang diperlukan

a. LP3M UM Magelang : Rp 3.000.000,-

b. Sumber lain : -

c. JUMLAH : Rp 3.000.000,-

Mengetahui/menyetujui, Kepala Pusat Penelitian

Dra. Kanthi Pamungkas Sari M.Pd NIS. 016908177

Magelang, 29 Desember 2014 Ketua Peneliti,

Astuti Mahardika, M.Pd

NIS. 138706112

(3)

iii ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Rancangan penelitian tindakan kelas yang diambil yaitu model siklus, yang pada setiap siklus terdiri atas; perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah kelas IV SDN Sidoagung 1, Tempuran, Magelang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif.

Data keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa dideskripsikan dalam persentase kemudian diklasifikasikan dalam kategori untuk mengetahui tingkatan keberhasilan setiap aspek penilaian..

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada tema 3 yakni Peduli terhadap Makhluk Hidup dan subtema Ayo Cintai Lingkungan, (2) Rata-rata hasil penilaian keterampilan proses siswa pada siklus I adalah 84,5 dan siklus II sebesar 87,1.

Kata kunci: pemebelajaran tematik saintifik, media lingkungan sekolah,

keterampilan proses

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan segala karunia, sehingga laporan penelitian yang berjudul “Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Tematik Saintifik dengan Media Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Sekolah Dasar” dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan penelitian ini dapat diselesaikan karena mendapat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Eko Muh Widodo, MT selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang.

2. Ibu Dra. Kanthi Pamungkas Sari M.Pd selaku Kepala Pusat Penelitian Universitas Muhammadiyah Magelang.

3. Ibu Rr. Yunis Susilowati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Sidoagung 1 Tempuran, Magelang.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun spiritual sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Magelang, Desember 2014

Penulis

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kontribusi Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pembelajaran Tematik Saintifik ... 5

B. Media Pembelajaran Lingkungan Sekolah ... 6

C. Keterampilan Proses ... 6

D. Penelitian Relevan ... 7

E. Hipotesis Penelitian ... 7

BAB III METODE PENELITIAN ... 8

A. Desain Penelitian ... 8

B. Subyek Penelitian ... 10

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

D. Variabel Penelitian ... 10

E. Instrumen Penelitian ... 10

F. Teknik Pengumpulan Data ... 11

G. Teknik Analisis Data ... 12

H. Indikator Keberhasilan ... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 15

A. Hasil Penelitian ... 15

(6)

vi

B. Pembahasan ... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN ... 31

(7)

vii DAFTAR TABEL

3.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 11

3.2 Skor Kategori ... 13

4.1 Deskripsi Data Tes Awal (Pra Siklus) ... 15

4.2 Deskripsi Data Keterampilan Proses Siswa Siklus I ... 18

4.3 Deskripsi Data Nilai LKS Siklus I ... 18

4.4 Deskripsi Data Hasil Postes Siklus I ... 19

4.5 Deskripsi Data Keterampilan Proses Siswa Siklus II ... 22

4.6 Deskripsi Data Nilai LKS Siklus I ... 22

4.7 Deskripsi Data Hasil Postes Siklus I ... 22

4.8 Deskripsi Data Postes Siklus I dan II ... 27

(8)

viii DAFTAR GAMBAR

1.1 Roadmap penelitian Prodi PGSD UM Magelang ... 3

3.1 Desain Peneltian Classroom Action Research (CAR) ... 8

4.1 Histogram Keterampilan Proses Siswa ... 23

4.2 Kegiatan Siswa Mengamati (Observing) ... 24

4.3 Kegiatan Siswa Diskusi Kelompok ... 25

4.4 Kegiatan Mengkomunikasikan Hasil Diskusi ... 25

4.5 Kegiatan Siswa untuk Peduli Lingkungan ... 26

4.7 Kegiatan Siswa Mengerjakan LKS ... 27

(9)

ix DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Peneliti

2. Rincian Penggunaan Anggaran 3. Log Book Penelitian

4. Instrumen Penelitian

5. Surat Keterangan Penelitian

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia hadapi perubahan dunia. Dengan segala konsekuensinya, perubahan kurikulum yang akan dimulai 2013 harus dilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesia tertinggal.

Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis pendekatan sains dan tidak berbasis hafalan lagi. Selain itu, pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu yang tujuannya agar siswa mampu mengembangkan diri dan kompetensinya secara holistik dan bermakna. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing) sehingga terbentuk keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

Pendekatan saintifik (ilmiah) merupakan salah satu karakteristik

pembelajaran kurikulum 2013 sesuai lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 mengenai Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah. Dengan adanya pendekatan saintifik yang disarankan dalam

kurikulum 2013 khususnya di sekolah dasar, maka diharapkan adanya

peningkatan kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.

(11)

2 Pelaksanaan kurikulum 2013 masih terbilang baru maka sebagian guru masih belum terbiasa dengan pembelajaran tematik khususnya dalam melibatkan siswa aktif menggunakan pendekatan saintifik/ilmiah. Guru masih belum memiliki banyak referensi pembelajaran dan sering hanya terpatok pada buku teks dalam memberikan pembelajaran. Padahal guru dituntut untuk dapat kreatif dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Salah satu alternatif yang belum dimanfaatkan dengan maksimal adalah lingkungan sekitar sekolah dapat menjadi salah satu media pembelajaran sederhana untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan melibatkan mereka secara aktif untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Komponen penilaian secara utuh dan menyeluruh pada kurikulum 2013 mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini berarti setiap kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada dua aspek, yakni aspek proses dan hasil. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran yang digunakan guru masih bertumpu pada materi sehingga hasil tes belum menggambarkan keterampilan proses pembelajaran yang dialami siswa.

Pembelajaran seyogyanya tak hanya berorientasi pada bagaimanana siswa belajar untuk tahu (learning to know) tetapi mampu menanamkan kemampuan belajar untuk belajar (learning to learn) yang berarti bahwa proses belajar memiliki peran penting di dalamnya.

Dari hasil survey awal mengenai kondisi di SDN Sidoagung 1 Tempuran diketahui sekolah tersebut bukan merupakan tempat pelaksanaan piloting project implementasi kurikulum 2013. Pelaksanaan piloting project tersebut terbatas pada sekolah-sekolah induk yang notabene hanya sebagian kecil dari sekolah yang ada.

Oleh karena itu, sebagian besar guru di sekolah yang bukan sebagai tempat

pelaksanan piloting project seperti SDN Sidoagung 1 Tempuran masih merasa

baru terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran di SDN Sidoagung 1 Tempuran diketahui bahwa pembelajaran

sebelumnya (ketika masih kurikulum KTSP) masih sebagian besar dilakukan

bertumpu pada hasil kemampuan kognitif siswa sehingga belum memaksimalkan

aspek afektif dan psikomotor. Padahal kurikulum 2013 salah satunya menuntut

guru untuk dapat menumbuhkan keterampilan proses sebagai bagian dari evaluasi

(12)

3 pembelajaran yang holistik. Selain itu, belum dimanfaatkannya lingkungan sekitar sekolah untuk memaksimalkan proses pembelajaran dapat dipandang sebagai salah satu peluang untuk pengembangan proses pembelajaran.

Sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, penelitian yang dilakukan menjadi salah satu bentuk tanggung jawab atas keilmuan dengan tetap mengacu pada penelitian unggulan institusi di Universitas Muhammadiyah Magelang. Berdasarkan roadmap penelitian program studi PGSD memiliki ruang lingkup penelitian yang salah satunya pada bidang kajian ketiga yaitu pembangunan manusia dan daya saing bangsa (human development and competitiveness). Dalam roadmap penelitian PGSD yang tertera pada Gambar 1 berikut, penelitian ini termasuk dalam kajian bidang pengembangan pembelajaran di SD dengan kurikulum terbaru berupa keefektifan media pembelajaran SD yang inovatif tanpa meninggalkan pembelajaran berbasis karakter yang dalam kurikulum 2013 dicerminkan pada hasil belajar berupa sikap dan keterampilan.

Gambar 1.1. Roadmap penelitian Prodi PGSD UM Magelang

Dengan bertolak uraian tersebut, penerapan pembelajaran tematik dengan

pendekatan saintifik sebagai implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar perlu

diungkap melalui sebuah penelitian yang dirancang dan diimplementasikan dalam

(13)

4 suatu studi kualitatif penelitian tindakan kelas untuk dilihat efektivitasnya dalam hubungannnya untuk meningkatkan keterampilan proses siswa.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa?

2. Seberapa besar pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa.

2. Mengetahui besar peningkatan keterampilan proses siswa setelah penerapan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah.

D. Kontribusi Penelitian

Kontribusi yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan proses melalui pembelajaran tematik saintifik dengan media lingkungan sekolah

2. Bagi guru, sebagai salah satu referensi untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran tematik kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik

3. Bagi peneliti, sebagai kajian terhadap implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar

4. Bagi Universitas Muhammadiyah Magelang, sebagai sarana untuk ikut

berkontribusi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah

dasar

(14)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik Saintifik

Pembelajaran tematik merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa (Depdiknas, 2006). Sesuai Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.”. Hal ini dipertegas kembali dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI menyebutkan, bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran tematik terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.”

Hal ini berarti pembelajaran tematik yang dilakukan sesuai kurikulum 2013 adalah pembelajaran dengan tema tertentu yang mengaitkan tidak hanya intra dan antar mata pelajaran tetapi juga keterpaduan pembelajran antar jenjang kelas pada sekolah dasar. Dengan demikian pembelajaran tematik tersebut akan menjadi utuh/ holistik dari tingkat kelas tertentu ke kelas berikutnya.

Proses pembelajaran saintifik merupakan perpaduan antara proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013). Namun, tujuan dari beberapa proses pembelajaran yang harus ada dalam pembelajaran saintifik sama, yaitu menekankan bahwa belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Pendekatan saintifik atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013.

Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan saintifik sebagai pendekatan

(15)

6 ataupun metode. Namun karakteristik dari pendekatan saintifik tidak berbeda dengan metode saintifik (scientific method). Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia menjabarkan langkah-langkah pembelajaran tersebut menjadi lima, yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013).

B. Media Pembelajaran Lingkungan Sekolah

Menurut Sri Anitah (2008:11) media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang adapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan definisi tersebut maka media dalam pembelajaran memiliki arti yang luas yakni segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru dalam membantu dan mempermudah berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, lingkungan sekolah dapat menjadi media yang dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran. Segala sesuatu di lingkungan sekolah berupa benda, alat, bahan, peristiwa ataupun tempat yang ada dapat digunakan sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran.

C. Keterampilan Proses

Pembelajaran pada kurikulum 2013, penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar) (Kemdikbud:

2013). Penilaian proses memiliki karakteristik bahwa proses pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa sehingga mereka memiliki berbagai keterampilan meliputi fisik, mental dan sosial. Keterampilan proses digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah.

Kegiatan pembelajaran dipandang sebagai kegiatan ilmiah sehingga

keterampilan proses menjadi salah satu komponen penting di dalamnya. Menurut

Nuryani (2009:6) yang berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa

keterampilan proses yang perlu dikuasai siswa sekolah dasar yakni mengamati

(16)

7 (observing), menggolongkan (classifying), mengukur (measuring), menyimpulkan (infering), meramalkan (predicting) dan mengkomunikasikan (communicating).

Keterampilan proses dasar yang harus dimiliki siswa di antaranya adalah keterampilan mengidentifikasi masalah, menemukan fakta dan mencari data, mengembangkan konsep dan generalisasi, menganalisis, merumuskan kesimpulan dan mengkomunikasikan. Oleh karena pada penelitian ini dilakukan pada siswa sekolah dasar, maka ketrampilan proses dibatasi pada kemampuan siswa mengamati (mengidentifikasi), menggolongkan, menemukan fakta, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil observasi.

D. Penelitian yang relevan

1. Ludvi Meimudayanti dan Asri Susetyo R. (2013) yang berjudul “Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SD.

2. Arifudin Hidayat (2014) yang berjudul ”Penerapan Pendekatan Scientific pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas 1 SD”. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan prestasi belajar pada ranah kognitif maupun afektif.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah pembelajaran tematik menggunakan

pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan

keterampilan proses siswa kelas IV SDN Sidoagung 1 Tempuran.

(17)

8 Diagnosis

Permasalahan masalahan Refleksi

Pengenalan masalah

Pengumpulan data awal

Analisis data awal

Menentukan fokus Merancang

tindakan Melaksanakan

tindakan Menilai tindakan

SIKLUS I SIKLUS II

Refleksi Identifikasi masalah siklus I

Merancang tindakan siklus

II Melaksanakan

tindakan siklus II Menilai tindakan BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reseach, yang merupakan salah satu upaya guru memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Rafi'uddin (1996) dalam Sukajati (2008:16) bahwa penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Rancangan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Peneltian Classroom Action Research (CAR)

(18)

9 Keterangan diagram:

Diagnosis permasalahan dilakukan pertama kali untuk mengetahui secara pasti permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik bagi siswa sekolah dasar. Rancangan penelitian tindakan kelas yang diambil yaitu model siklus, yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan (siklus spiral). Model siklus tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sehingga pada setiap siklus terdiri atas; perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Sesuai dengan model tersebut langkah-langkah kegiatan adalah ;(a) permintaan izin, (b) observasi dan wawancara dosen dengan guru untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan pembelajaran di sekolah, (c) identifikasi permasalahan dalam proses belajar mengajar di kelas, (d) merumuskan spesifikasi pembelajaran tematik saintifik sesuai dengan pokok bahasan materi,(e) melakukan kerja sama (dosen PGSD dengan guru SD) dalam membuat dan merancang persiapan mengajar melalui pembelajaran tematik saintifik dengan media lingkungan sekolah dan (f) melaksanakan tindakan kelas serta menerapkan teknik pemantapan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: (a) observasi kegiatan belajar siswa selama tindakan kelas berlangsung, (b) dokumentasi hasil kerja kelompok siswa, (c) observasi kegiatan guru berupa keterlaksanaan pembelajaran tematik saintifik dengan media lingkungan sekolah. Dari hasil ini tindakan selanjutnya dideskripsikan sesuai tujuan penelitian.

Instrumen yang dikembangkan adalah: perencanaan pembelajaran, bahan

ajar, alat peraga, instrumen observasi, instrumen wawancara, catatan lapangan,

dan soal tes. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan

aturan pengolahan dan analisis data penelitian kualitatif. Data yang terkumpul

terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya, kemudian diolah

dan dianalisis berdasarkan kebutuhannya. Kriteria keberhasilan ditentukan dengan

melihat hasil kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek yang menjadi fokus

penelitian. Membandingkan peningkatan implementasi model perencanaan dan

model pengelolaan pembelajaran setiap tindakan atau siklus.

(19)

10 B. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Sidoagung 1 Tempuran .

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di SDN Sidoagung 1 Tempuran, kabupaten Magelang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan September sampai Desember 2014.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2) bahwa variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa variabel adalah obyek penelitian yang diteliti dalam suatu penelitian, sehingga variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran tematik saintifik menggunakan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan keterampilan proses siswa serta kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen

pembelajaran berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku

siswa kurikulum 2013, lembar kerja siswa (LKS) dan media berupa lingkungan

sekolah. Lembar kerja siswa diperlukan sebagai pendukung proses pembelajaran

untuk mendorong siswa aktif terlibat dalam pembelajaran tematik berdasarkan

pendekatan saintifik. Sedangkan instrumen pengambilan data yaitu lembar

observasi/ pengamatan aspek-aspek keterampilan proses siswa meliputi kegiatan

mengamati (mengidentifikasi), menenukan fakta dan mengkomunikasikan hasil

observasi, serta tes kemampuan pengetahuan siswa dari LKS. Lembar observasi

disusun untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, untuk

mengetahui/mencatat aspek keterampilan proses siswa yang terjadi selama

(20)

11 pembelajaran dan mengevaluasi setiap tahap pengembangan dan proses pelaksanaan penelitian.

Selain itu diperlukan jurnal harian digunakan untuk mencatat setiap detail peristiwa yang terjadi saat penelitian berlangsung. Selain itu, jurnal harian sangat berguna untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran baik kelebihan maupun kekurangannya, untuk mengoptimalkan perencanaan langkah kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran berikutnya, dan sebagai sarana untuk mendapat gambaran aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran pada setiap pertemuan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Data tersebut adalah:

Tabel 3.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

NO JENIS DATA METODE ALAT

1.

2.

3.

Proses pembelajaran tematik.

a. Aktivitas atau kinerja guru b. Aktivitas atau kinerja siswa Penguasaan konsep dan materi siswa

Peningkatan keterampilan proses siswa.

Observasi

Tes tulis Observasi

Lembar pengamatan

Lembar Kerja Siswa

Lembar pengamatan

Dari beberapa instrumen yang telah dikembangkan tersebut, maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Sebelum instrumen diujikan, maka peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu. Untuk instrumen soal, LKS, lembar observasi proses pembelajaran tematik saintifik dan lembar observasi keterampilan proses. Untuk instrumen soal posttest, peneliti menggunakan validitas konstruk dengan menggunakan iteman.

2. Pengisian lembar observasi proses pembelajaran untuk memperoleh data

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

(21)

12 3. Pengisian lembar observasi keterampilan proses untuk mendapatkan data aspek-aspek keterampilan proses siswa. Data ini diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Pemberian soal posttest pada akhir siklus untuk mengetahui besar peningkatan pengetahuan siswa.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian deskriptif apabila datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan diproses dengan cara:

1. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh prosentase.

2. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan susunan urutan data untuk selanjutnya dibuat tabel, maupun diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi datanya (Suharsimi Arikunto, 2002: 213).

Analisis data yang digunakan dengan perhitungan teknik deskriptif kuantitatif dengan prosentase dengan rumus sebagai berikut.

%

 100

N DP n

Keterangan :

DP = Deskriptif Persentase (%)

n = Skor empirik (Skor yang diperoleh) N = Skor ideal

Apabila telah diperoleh prosentase, kemudian hasil tersebut diberi makna

kedalam bentuk kualitatif. Pemaknaan tersebut dalam penelitian ini mengacu pada

pendapat Suharsimi Arikunto (2002) yang diklasifikasikan atas dasar sebagai

berikut :

(22)

13 Tabel 3.2. Skor kategori

Prosentase Kategori

81-100 % Sangat baik

61-80% Baik

41-60% Cukup

21-40% Kurang

0-20% Kurang sekali

Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi, pengelompokkan, pengolahan, dan interpretasi data 2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data

3. Tindak lanjut atau rekomendasi.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya peningkatan keterampilan proses siswa setelah dilakukan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik menggunakan media lingkungan sekolah. Untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan batasan minimal capaian antara lain:

1. Rata-rata keterampilan proses yang dicapai siswa secara keseluruhan mencapai ≥ 75%.

2. Rata-rata penguasaan konsep siswa dari hasil posttest mencapai  75 % . Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan

penelitian

(23)

14 4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan

5. Kesimpulan dan rekomendasi

(24)

15 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Sidoagung 1 Tempuran, Magelang bulan September sampai dengan Desember 2014 pada pembelajaran kelas IV dengan tema “Peduli terhadap Makhluk Hidup” subtema Ayo Cintai Lingkungan yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Dasar penetapan kelas sebagai subyek yakni diskusi dengan kepala sekolah dan guru kelas yang mana diharapkan keterampilan proses siswa di kelas tersebut dapat lebih ditingkatkan. Adapun deskripsi pelaksanaan penelitian sebagai berikut.

1. Kondisi Awal (Pra Siklus)

Tahap awal ini dilakukan untuk mengetahui data awal mengenai prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan/siklus pembelajaran. Data yang diperoleh pada tahap ini dilakukan melalui observasi dan tes.

Berdasarkan pengamatan, proses pembelajaran tematik sebagai implementasi kurikulum 2013 masih belum berjalan dengan optimal. Belum nampak jelas pendekatan saintifik selama pembelajaran bahkan masih terlihat bahwa guru mendominasi proses pembelajaran.

Sesuai hasil tes tertulis awal yang dilakukan diperoleh data nilai awal siswa yakni rata-rata kelas adalah 65,5. Siswa yang memperoleh nilai yang melebihi nilai ketuntasan yakni 75 sebanyak 3 siswa. Hal ini berarti ketuntasan berdasarkan nilai awal secara klasikal sebesar 21,5 %

Tabel 4.1. Deskripsi Data Tes Awal (Pra Siklus)

Kategori Data

Rerata nilai 65,5

Jumlah siswa dengan nilai ≥ 75 3 siswa Jumlah siswa dengan nilai ˂ 75 11 siswa

Ketuntasan klasikal 21,5%

(25)

16 2. Pembelajaran Siklus I

Berdasarkan gamabaran kemampuan awal siswa dan keadaan pembelajaran tematik dalam kelas maka hal tersebut dijadikan acuan untuk meyusun rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran tematik sesuai kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Dalam hal ini memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran sebab pembelajaran tematik pada kelas IV sangat erat kaitannya dengan lingkungan.

Penelitian ini dilakukan pada tema 3 yakni Peduli terhadap Makhluk Hidup sedangkan subtemanya adalah Ayo Cintai Lingkungan.

Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan yakni masing-masing pertemuan 8 x 35 menit. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri 3 sampai 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa di kelas.

Setiap kelompok terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Pembelajaran tematik pada kelas IV ini dilakukan sesuai perencanaan dengan pendekatan saintifik menggunakan media lingkungan sekolah yang merupakan hasil kolaborasi dengan guru berdasarkan data observasi yang telah dilakukan. Pembelajaran diamati oleh 3 observer yang mengamati komponen-komponen keterampilan proses yang dilakukan siswa serta kejadian-kejadian lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

Pada pembelajaran pertemuan pertama, pembelajaran tematik berkaitan dengan kompetensi ilmu pengetahuan alam (IPA), pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dan Bahasa Indonesia. Diawali dengan apersepsi berupa tahapan orientasi masalah dengan bertanya dan memberikan informasi-informasi pada siswa mengenai keadaan lingkungan/ alam sekitar.

Kemudian pada tahapan pengorganisasian siswa untuk belajar, siswa menyimak, menjawab pertanyaan dan menuliskan cerita petualangan pribadi yang berhubungan dengan alam di LKS masing-masing.

Pada tahap penyelidikan kelompok, siswa bersama kelompoknya

mengamati, mengidentifikasi dan mendata tumbuhan/ hewan terawat dan

(26)

17 tidak terawat dari gambar-gambar yang ada di LKS maupun lingkungan sekitar sekolah di luar kelas. Guru mengarahkan siswa dalam berdiskusi tentang ciri-ciri tumbuhan/ hewan terawat atau tidak agar berjalan dengan optimal. Siswa diminta untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Pembelajaran berikutnya adalah pembuatan poster peduli lingkungan sebagai salah satu upaya menumbuhkan sikap peduli lingkungan sekitar. Pada akhir pertemuan siswa bersama guru menarik kesimpulan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada pembelajaran pertemuan kedua, pembelajaran tematik saintifik berkaitan dengan kompetensi matematika, ilmu pengetahuan sosial (IPS) serta seni budaya dan prakarya (SBdP). Pembelajaran diawali dengan apersepsi tanya jawab tentang benda terbuang yang masih dapat dimanfaatkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Kemudian siswa diarahkan guru dalam mengorganisasikan untuk belajar dengan mengerjakan dan mendiskusikan LKS secara berkelompok. Siswa mengamati, mengumpulkan informasi dan menggolongkan sampah/ barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan. kemudian pada tahapan penyelidikan berkelompok, siswa dibimbing guru untuk berdiskusi membuat desain kolase menggunakan kombinasi bahan-bahan alam atau bahan bekas.

Siswa secara berkelompok mencari bahan kolase yang ada di luar kelas

di sekitar lingkungan sekolah seperti daun kering, kertas bekas, potongan

kayu dan sebagainya. Dari berbagai bahan yang telah dikumpulkan, siswa

secara berkelompok membuat kolase dengan kombinasi bahan-bahan yang

berbeda. Dari hasil karya kolase tersebut, siswa dibimbing guru untuk dapat

mengaitkannya dengan pemecahan masalah matematika pada penjumlahan

pecahan senilai. setelah itu, siswa mengerjakan latihan pemecahan pecahan

senilai. Kemudian di akhir pembelajaran siswa menganalisis dan

mengevaluasi dengan dibimbing guru dalam menyimpulkan bersama sikap

peduli lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas yang masih dapat

terpakai dan diberikan motivasi untuk dapat membiasakan diri dan mengajak

teman maupun keluarga untuk peduli lingkungan.

(27)

18 Instrumen penilaian berdasarkan referensi dan buku guru kurikulum 2013 berupa daftar periksa untuk kegiatan pembelajaran, rubrik penilaian produk, dan tes kognitif baik dari LKS maupun postes. Pengambilan data pengamatan keterampilan proses siswa dengan lembar observasi dikhususkan hanya pada lima komponen pengamatan yaitu penggunaan indera untuk mendapatkan data, mengklasifikasikan atau menggolongkan jenis data, bertanya jawab dalam diskusi kelompok, merangkum hasil, serta mengkomunikasikan hasil. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, data keterampilan proses siswa pada siklus I dapat disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.2. Deskripsi Data Keterampilan Proses Siswa Siklus I Kelompok Komponen Pengamatan (%) Rata-rata

(%)

1 2 3 4 5

I 100,0 75,0 87,5 100,0 62,5 85,0 II 100,0 84,4 90,6 100,0 68,8 88,8 III 87,5 91,7 91,7 83,3 75,0 85,8 IV 83,3 83,3 79,2 75,0 70,8 78,3 Rata-rata 92,7 83,6 87,2 89,6 69,3 84,5

Kegiatan pembelajaran siswa dapat terpantau juga melalui LKS yang dikerjakan siswa baik individu maupun kelompok berupa daftar periksa ataupun penilaian produk. Adapun hasil nilai LKS untuk tiap kelompok sebagai berikut.

Tabel 4.3. Deskripsi Data Nilai LKS Siklus I Kelompok Nilai Rata-rata Kategori

I 70,83 Baik

II 75,26 Baik

III 81,94 Sangat baik

IV 90,63 Sangat baik

Rata-rata 79,67 Baik

(28)

19 Pada akhir pembelajaran siklus I siswa diberikan postes untuk mengetahui hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun hasil postes tersebut disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.4. Deskripsi Data Hasil Postes Siklus I

Kategori Data

Rerata nilai 75,0

Jumlah siswa dengan nilai ≥ 75 9 siswa Jumlah siswa dengan nilai ˂ 75 5 siswa

Ketuntasan klasikal 64,29 %

Refleksi dilakukan dengan diskusi dan kolaborasi bersama guru didasarkan atas data-data yang diperoleh selama proses pembelajaran siklus I yakni pengamatan keterampilan proses siswa, penilaian LKS serta kejadian yang teramati selama proses pembelajaran. Dengan demikian didasarkan pada beberapa permasalahan yang ada selama pembelajaran siklus I, maka rencana dan perbaikan pada siklus II antara lain:

a. Guru memberikan arahan dengan lebih jelas agar ketika siswa melakukan eksplorasi terhadap media lingkungan sekolah tidak terlalu memakan waktu lama

b. Guru diharapkan dapat lebih memotivasi dan membimbing siswa dalam diskusi dan kerjasama kelompok agar siswa dapat berkontribusi lebih baik terhadap kelompoknya

c. Perbaikan LKS dengan memperhatikan waktu bagi siswa dalam bereksplorasi terhadap lingkungan sekolah khususnya didasarkan komponen-komponen keterampilan proses siswa.

3. Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan refleksi dari siklus I maka dilakukan beberapa rencana

perbaikan pada pembelajaran siklus II seperti yang telah disebutkan. Kegiatan

pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, masing-masing

8 x 35 menit. Pada pembelajaran siklus II ini sama seperti pada siklus I, siswa

dibagi dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri 3 sampai 4 siswa.

(29)

20 Pembelajaran tematik pada kelas IV ini dilakukan sesuai perencanaan dengan pendekatan saintifik menggunakan media lingkungan sekolah yang merupakan hasil kolaborasi dengan guru berdasarkan data observasi yang telah dilakukan. Pembelajaran diamati oleh 3 observer yang mengamati komponen-komponen keterampilan proses yang dilakukan siswa serta kejadian-kejadian lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

Pada pembelajaran tematik-saintifik siklus II ini berkaitan dengan kompetensi ilmu pengetahuan sosial (IPS), ilmu pengetahuan alam (IPA) dan bahasa Indonesia. Selama dua pertemuan pembelajaran siklus II saling berkaitan. Pada tahap awal apersepsi, dilakukan tanya jawab mengenai keadaan sekitar tempat tinggal dan sekolah yakni adanya lahan kosong maupun berbagai pemanfaatannya. Siswa diarahkan untuk dapat mengingat kondisi sekitar yang sering dijumpai tentang apa saja pemanfaatan untuk lahan kosong yang ada dan menyebutkannya. Guru mulai pada tahap pengorganisasian siswa untuk belajar dengan memperlihatkan contoh tanaman obat seperti jahe, kencur, dan kunyit kemudian meminta siswa untuk dapat membedakannya serta menyebutkan kegunaan dalam kehidupan sehari- hari yang sering ditemui. Siswa menyimak informasi pada LKS tentang kisah petualangan Siti yang menceritakan tentang cara merawat tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan. Siswa diarahkan untuk dapat merangkum dan menceritakan kembali kisah yang berisi informasi cara merawat hewan dan tumbuhan tersebut.

Pada tahap penyelidikan berkelompok, siswa mengumpulkan informasi

dan berdiskusi tentang uraian dalam LKS mengenai manfaat berbagai jenis

tanaman obat bagi kehidupan sehari-hari serta cara merawat berbagai

tanaman tersebut. Siswa menuliskan hasil diskusi dan merangkumnya untuk

menjawab permasalahan dalam LKS. Selain itu, siswa secara berkelompok

diarahkan guru untuk mengumpulkan informasi-informasi tentang cara

merawat makhluk hidup tumbuhan dan hewan yang diperoleh dari beberapa

narasumber seperti guru, pegawai sekolah, dan warga yang ada di sekitar

lingkungan sekolah. Siswa melakukan wawancara untuk menggali informasi

(30)

21 dari berbagai narasumber tersebut kemudian menuliskannya di lembar kerja.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat rangkuman hasil wawancara kemudian mengkomunikasikannya di depan kelas. Setelah semua kelompok menyajikan, guru membimbing siswa untuk dapat saling melengkapi rangkuman tentang cara merawat tumbuhan dan hewan dari hasil kelompok sendiri maupun kelompok teman lain.

Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok siswa telah diminta untuk membawa contoh tanaman obat dan tanaman hias ke sekolah. Secara kelompok, siswa menanam tanaman tersebut di lingkungan sekolah sebagai salah satu kegiatan mencintai lingkungan dan makhluk hidup dengan memanfaatkan lahan kosong. Selama kegiatan menanam berlangsung, siswa diminta menyebutkan kembali cara merawat makhluk hidup khususnya merawat tumbuhan. Siswa diajak untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan bersama-sama pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Guru mengajak untuk membuat kesimpulan bahwa hal-hal yang telah dilakukan siswa merupakan wujud mencintai lingkungan yakni sesuai tema pembelajaran yaitu Peduli terhadap Makhluk Hidup dan subtema Ayo Cintai Lingkungan. Kemudian guru memberikan motivasi dan pesan agar siswa merawat tumbuhan yang telah mereka tanam sebagai wujud peduli lingkungan. Selain itu agar siswa membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak keluarga, teman dan lain-lain untuk ikut serta dalam kepedulian terhadap lingkungan.

Instrumen penilaian yang didasarkan referensi dan buku guru kurikulum

2013 berupa daftar periksa untuk kegiatan pembelajaran, rubrik penilaian

produk, dan tes kognitif baik dari LKS maupun postes. Pengambilan data

pengamatan keterampilan proses siswa dengan lembar observasi dikhususkan

hanya pada lima komponen pengamatan yaitu penggunaan indera untuk

mendapatkan data, mengklasifikasikan atau menggolongkan jenis data,

bertanya jawab dalam diskusi kelompok, merangkum hasil, serta

(31)

22 mengkomunikasikan hasil. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, data keterampilan proses siswa pada siklus II dapat disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.5. Deskripsi Data Keterampilan Proses Siswa Siklus II Kelompok Komponen Pengamatan (%) Rata-rata

(%)

1 2 3 4 5

I 81,3 75,0 78,1 87,5 75,0 79,4

II 96,9 90,6 87,5 100,0 78,1 90,6 III 91,7 91,7 100,0 91,7 91,7 93,3 IV 83,3 83,3 83,3 83,3 91,7 85,0 Rata-rata 88,3 85,2 87,2 90,6 84,1 87,1

Kegiatan pembelajaran siswa dapat terpantau juga melalui LKS yang dikerjakan siswa baik individu maupun kelompok berupa daftar periksa ataupun penilaian produk. Adapun hasil nilai LKS untuk tiap kelompok sebagai berikut.

Tabel 4.6. Deskripsi Data Nilai LKS Siklus II Kelompok Nilai Rata-rata Kategori

I 73,61 Baik

II 94,44 Sangat baik

III 100,0 Sangat baik

IV 90,56 Sangat baik

Rata-rata 89,65 Sangat baik

Pada akhir pembelajaran siklus II siswa diberikan postes untuk mengetahui hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun hasil postes tersebut disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Postes Siklus II

Kategori Data

Rerata nilai 80,4

Jumlah siswa dengan nilai ≥ 75 12 siswa Jumlah siswa dengan nilai ˂ 75 2 siswa

Ketuntasan klasikal 85,71 %

(32)

23 B. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian yang telah disebutkan, dapat diketahui adanya peningkatan hasil secara umum yakni berkaitan dengan keberhasilan proses berupa keterampilan proses siswa selama pembelajaran maupun keberhasilan produk berupa hasil postes untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa.

1. Penilaian Keterampilan Proses

Indikator pengamatan keterampilan proses siswa meliputi lima komponen yaitu 1) mengamati (mengidentifikasi) dengan menguunakan indera, 2) menggolongkan jenis data, 3) menemukan fakta/solusi, 4) menyimpulkan dan 5) mengkomunikasikan hasil. Dari data diketahui hasil penilaian keterampilan proses pada pembelajaran tiap siklus. Pada siklus I diketahui rata-rata nilai keterampilan proses siswa adalah 84,5 yakni kategori sangat baik, dimana komponen 1: 92,7; komponen 2: 83,6; komponen 3:

87,2; komponen 4: 89,6 dan komponen 5: 69,3. Sedangkan pada siklus II diperoleh data rata-rata keterampilan proses sebesar 87,1 yakni berkategori sangat baik dengan rincian komponen 1: 88,3; komponen 2: 85,2; komponen 3: 87,2; komponen 4: 90,6 dan komponen 5: 84,1. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa penilaian keterampilan proses secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar 2,6. Grafik rangkuman keterampilan proses siswa dapat diketahui seperti berikut.

Gambar 4.1 Histogram Keterampilan Proses Siswa 0

20 40 60 80 100

1 2 3 4 5

Komponen Keterampilan Proses

Siklus I

Siklus II

(33)

24 Grafik tersebut memperlihatkan perbandingan keterampilan proses siswa pada siklus I dan siklus II. Pada komponen 1 yakni pengamatan mengalami penurunan sedangkan secara umum untuk komponen lain mengalami kenaikan. Pada siklus I siswa memiliki antusiasme tinggi dalam mengikuti pembelajaran di luar kelas yakni dengan media lingkungan sekolah sehingga dapat dikatakan hampir semua siswa melakukan pengamatan dengan maksimal. Namun demikian, ketrampilan proses siswa pada komponen 2, 3 ,4 dan 5 mengalami peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik saintifik dengan media lingkungan sekolah yang dilakukan secara umum dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran.

Keterampilan proses siswa yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini meliputi 5 komponen pengamatan. Komponen yang pertama adalah keterampilan siswa melakukan pengamatan (observing). Pada penelitian ini pembelajaran memanfaatkan media lingkungan sekolah sehingga siswa diarahkan untuk dapat mengamati lingkungan sekitar mereka sesuai materi/pokok bahasan ketika pembelajaran. Nilai komponen pertama ini pada siklus I dan II berkategori sangat baik yakni 92,7 dan 88,3.

Gambar 4.2. Kegiatan Siswa Mengamati (Observing)

Keterampilan proses siswa yang menjadi pembahasan selanjutnya adalah keterampilan siswa menggolongkan jenis data dan menemukan fakta/

solusi. Setelah siswa memperoleh data dari hasil pengamatan dan rangkuman,

maka dilakukan penyelidikan kelompok melalui diskusi. Dari data diketahui

terjadi peningkatan pada komponen kedua yakni keterampilan siswa dalam

menggolongkan jenis data yakni siklus I sebesar 83,6 dan 85,2 pada siklus II.

(34)

25 Sedangkan pada komponen ketiga menemukan fakta/solusi yang pada pembalajaran ini dilakukan secara berkelompok diperoleh data pada siklus I dan II sebesar 87,2. Kedua komponen ini berkategori sangat baik.

Gambar 4.3. Kegiatan Siswa Diskusi Kelompok

Keterampilan proses siswa yang terakhir yakni komponen keterampilan menyimpulkan dan komponen mengkomunikasikan. Berdasarkan hasil pengamatan, penyelidikan dan diskusi kelompok maka siswa harus mampu menyimpulkan (inferensi) dan mengkomunikasikan hasil tersebut. Nilai keterampilan menyimpulkan siswa mengalami sedikit peningkatan yakni 89,6 pada siklus I menjadi 90,6 pada siklus II. Sedangkan keterampilan mengkomunikasikan mengalami kenaikan yang signifikan yaitu pada siklus I dengan nilai 69,3 yang berkategori baik menjadi 84,1 pada siklus II yang berkategori sangat baik. Dengan demikian terlihat bahwa secara umum siswa mengalami peningkatan keterampilan proses dalm pembelajaran.

Gambar 4.4. Kegiatan Mengkomunikasikan Hasil Diskusi

Kegiatan luar kelas dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah

tidak hanya pada proses pengamatan saja, tetapi siswa juga diajak secara aktif

untuk dapat mengaplikasikan teori khususnya mengenai cinta terhadap

(35)

26 lingkungan. Siswa dengan antusias melakukan kegiatan tersebut sehingga diharapkan pembelajaran ini akan tertanam dalam sikap keseharian mereka untuk ikut peduli lingkungan sesuai tema dan tujuan umum pembelajaran tematik yang dilakukan sesuai salah satu kompetensi inti berupa ranah afektif.

Gambar 4.5. Kegiatan Siswa untuk Peduli Lingkungan 2. Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Salah satu keberhasilan produk dapat dilihat dari hasil penilaian lembar kerja siswa sebagai salah satu evaluasi pembelajaran. Lembar kerja siswa digunakan sebagai salah satu penuntun dan acuan bagi siswa selama proses pembelajaran termasuk ketika diskusi kelompok atau menggali informasi.

Grafik nilai lembar kerja siswa pada pembelajaran siklus I dan II berupa rata- rata nilai tiap kelompok dapat terlihat sebagai berikut.

Gambar 4.6. Histogram Nilai Lembar Kerja Siswa 0

20 40 60 80 100

I II III IV

Kelompok Siswa

Siklus I

Siklus II

(36)

27 Dari gambar terlihat bahwa nilai lembar kerja siswa secara umum mengalami peningkatan untuk setiap kelompok siswa dari siklus I ke siklus II. Rata-rata pada siklus I diketahui sebesar 79,67 sedangkan pada siklus II sebesar 89,65. Dengan demikian secara rata-rata nilai LKS mengalami peningkatan sebesar 9,98.

Gambar 4.7. Kegiatan Siswa Mengerjakan LKS 3. Penilaian Pemahaman Konsep

Indikator keberhasilan produk salah satunya dari pemahaman konsep siswa melalui postes sebagai bentuk evaluasi kognitif siswa. Data hasil postes siklus I dan II dapat sebagai berikut.

Tabel 4.8. Deskripsi Data Postes Siklus I dan II Siklus Nilai Postes

I 75,0

II 80,4

Rata-rata hasil postes siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada hasil postes I memperlihatkan hasil yang cukup baik yaitu 75.

Nilai tersebut tepat berada pada nilai minimal yang harus dicapai sehingga

diperlukan adanya siklus II agar dapat lebih memaksimalkan nilai yang

diperoleh siswa. Kemudian pada siklus II didapatkan data rata-rata hasil

postes siswa dengan peningkatan yang baik.

(37)

28

Dari pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa keberhasilan penelitian

tindakan kelas ini terlihat dari peningkatan proses pembelajaran berupa

keterampilan proses didukung dengan peningkatan penilaian produk yakni

penilaian lembar kerja siswa dan postes. Setelah adanya pembelajaran tematik

dengan pendekatan saintifik sesuai kurikulum 2013 menggunakan media

lingkungan sekolah di SDN Sidoagung I terjadi peningkatan pemahaman konsep

(kognitif) siswa dan keterampilan proses khususnya pada komponen mengamati

(mengidentifikasi) dengan menggunakan indera, menggolongkan jenis data,

menemukan fakta/solusi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pada

pembelajaran kelas IV tema 3 yakni Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema

Ayo Cintai Lingkungan.

(38)

29 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah dapat meningkatkan keterampilan proses siswa kelas IV SDN Sidoagung 1 Tempuran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada tema 3 yakni Peduli terhadap Makhluk Hidup dan subtema Ayo Cintai Lingkungan.

2. Hasil penilaian keterampilan proses siswa setelah penerapan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik dengan media lingkungan sekolah pada siklus I adalah 84,5 dan siklus II sebesar 87,1.

B. Saran

1. Pembelajaran tematik saintifik sebagai implementasi kurikulum 2013 hendaknya dapat dikembangkan oleh guru secara berkelanjutan salah satunya dengan pemilihan dan pengoptimalan media yang disesuaikan materi yanki tema/ subtema yang diajarkan.

2. Penilaian keterampilan proses siswa dapat dikembangkan tidak hanya melalui

lembar pengamatan/ observasi mengingat keterbatasan waktu dalam

penelitian ini.

(39)

30 DAFTAR PUSTAKA

Arifudin Hidayat. 2014. Penerapan Pendekatan Scientific pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas 1 SD. Skripsi.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Depdiknas. 2007. Model Pembelajaran Tematik SD/MI/SDLB. Jakarta : Pusat Kurikulum-Badan Penelitian dan Pengembangan-Departemen Pendidikan Nasional

Kemdikbud. 2013. Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Kemdikbud

Kemdikbud. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta:

Pusbangprodik

Kemdikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kemdikbud Dirjen Pendidikan Dasar

Ludvi M. dan Asri Susetyo R. 2013. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal PGSD Volume 01 Nomor 02. Surabaya:

UNESA

Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukajati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas di SD. Yogyakarta : PPPPTK

Depdiknas

(40)

31 LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Peneliti 1. Ketua Peneliti

a. Identitas diri

1) Nama lengkap : Astuti Mahardika, M.Pd 2) NIDN/ NIS : 0626118702/ 138706112 3) Tempat, tanggal lahir : Wonogiri, 26 November 1987

4) Alamat rumah : Pule RT/RW 03/04 Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah

5) Nomor telepon/ HP : HP 081329437226 6) Alamat kantor : Prodi PGSD FKIP Univ.

Muhammadiyah Magelang Jl. Tidar No.21 Magelang Jawa Tengah 7) Alamat e-mail : [email protected]

b. Pengalaman Penelitian dalam 4 tahun terakhir (bukan skripsi atau thesis)

No Tahun Judul Penelitian

1) 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keaktifan Mahasisiwa PGSD pada Matakuliah Konsep Dasar IPA 2) 2014 Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan

Aktivitas Sains Siswa SD c. Pengalaman pengabdian kepada masyarakat

No Tahun Kegiatan Pengabdian

1) 2013 Pengenalan dan Pelatihan Software Analisis Butir Soal

Pilihan Ganda Melalui Program Excel untuk Meningkatkan

Profesionalisme Guru di SDN 2 Magersari

(41)

32 2. Anggota Peneliti 1

a. Identitas diri

1) Nama lengkap : M. Minan Chusni, M.Pd.Si 2) NIDN/ NIS : 0615018701/ 138706111 3) Tempat, tanggal lahir : Sleman, 15 April 1987

4) Alamat rumah : Niron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta

5) Nomor telepon/ HP : HP 085643287151 6) Alamat kantor : Prodi PGSD FKIP Univ.

Muhammadiyah Magelang Jl. Tidar No.21 Magelang Jawa Tengah 7) Alamat e-mail : [email protected]

b. Pengalaman Penelitian dalam 4 tahun terakhir (bukan skripsi atau thesis)

No Tahun Judul Penelitian

1) 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keaktifan Mahasisiwa PGSD pada Matakuliah Konsep Dasar IPA 2) 2014 Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan

Aktivitas Sains Siswa SD c. Pengalaman pengabdian kepada masyarakat

No Tahun Kegiatan Pengabdian

1) 2014 Pembinaan siswa tim olimpiade kebumian tingkat SMA

kabupaten Sleman

(42)

33 3. Anggota Peneliti 2

a. Identitas diri

1) Nama lengkap : Dhuta Sukmarani, M.Si

2) NIS : 138706114

3) Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 9 Agustus 1987 4) Alamat rumah : Dsn. Seneng 1, RT 2/ RW 2, Ds.

Banyurojo, Mertoyudan, Magelang 5) Nomor telepon/ HP : HP 0857 2644 0604

6) Alamat kantor : Prodi PGSD FKIP Univ.

Muhammadiyah Magelang Jl. Tidar No.21 Magelang Jawa Tengah 7) Alamat e-mail : [email protected]

b. Pengalaman Penelitian dalam 4 tahun terakhir (bukan skripsi atau thesis)

No Tahun Judul Penelitian

1) 2009 Bio Ekologi Kelinci Laut Dolabrifera dolabrifera (Mollusca: Opisthobranchia) di Pantai Solok Banyu Papat, Nusakambangan

2) 2013 Variasi Genetik Spesies Mangrove Ceriops tagal berdasarkan Marka RAPD

3) 2013 Prophetic Training Sebagai Pendidikan Karakter Bagi

Mahasiswa

(43)

34 Lampiran 2. Rincian Penggunaan Anggaran

No Komponen Biaya

1. Honorarium Penelitian

 3 x 8 minggu x Rp 50.000 /minggu Rp 900.000

Jumlah Rp 900.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan

 Penyusunan proposal Rp 100.000

 Administrasi dan perijinan Rp 50.000

 Pengumpulan data penelitian Rp 150.000

 Media, LKS dan bahan ajar Rp 450.000

 Reward pembelajaran Rp 200.000

 Pengolahan dan analisis data Rp 300.000

 Penyusunan dan penggandaan laporan Rp 150.000

Jumlah Rp 1.400.000

3. Perjalanan

 Transport perijinan Rp 25.000

 Transport survey awal 3 x Rp 50.000 Rp 75.000

 Transport penelitian 3 x Rp 100.000 Rp 300.000

Jumlah Rp 400.000

4. Lain-lain

 Publikasi Rp 300.000

Jumlah Rp 300.000

Total penggunaan anggaran penelitian Rp 3.000.000

Gambar

Gambar 1.1. Roadmap penelitian Prodi PGSD UM Magelang
Gambar 3.1. Desain Peneltian Classroom Action Research (CAR)
Tabel 3.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Tabel 4.1. Deskripsi Data Tes Awal (Pra Siklus)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Laporan Kegiatan Penanaman Modal ya ng selanju tnya d i singkat LKPM adalah laporan 1 b erkala ya ng disa mpa ika n oleh peru sab aan mengenai perkemb angan pelaksanaan

[r]

[r]

Pembuatan aplikasi Social E-commerce pada Prediss Group ditujukan untuk dapat memperluas pemasaran produk dengan mengkombinasikan fitur-fitur pada E-commerce dan

Web adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di sekolah Daarul Istiqomah oleh Heri Satria Setiawan dan Agus Pamuji ditunjang dengan materi, bahan atau bahan pustaka yang

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan Kinerja Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Anak Usia Dini Di TK Kecamatan Pontianak