• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT

DELIJAYA GLOBAL PERKASA

Eriani Lestari

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

PT. Delijaya Global Perkasa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi sarung tangan dimana dalam operasionalnya memerlukan perencanaan persediaan dengan pendekatan monte carlo. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai perencanaan kebutuhan dengan menggunakan metode regresi linear, metode Exponential Smoothing With Trend, metode exponential smoothing, metode Weighted Moving Average, metode Moving Average dan Metode Naive untuk persediaan dengan menggunakan perhitungan EOQ, dan untuk perencanaan persediaan dengan menggunakan perhitungan simulasi monte carlo. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer yang artinya didapatkan langsung dari nara sumber yang dapat dipercaya untuk memberikan data-data yang kami perlukan. Selain dengan cara manual, juga dilakukan pengujian menggunakan program QM (Quantitative method). Dari perhitungan yang didapat metode yang paling baik berdasarkan MAD dan MSE nya yaitu metode regresi linear karena hasil kesalahan peramalannya yang terkecil untuk produk sarung tangan kain adalah 10,7407 dan 142,5925, untuk produk sarung tangan karet adalah 16,2778 dan

(2)

403,287. Dengan begitu agar kuantitas pemesanan ekonomis produk, demand diperoleh dari hasil peramalan dengan metode regresi linear dengan demand untuk produk sarung tangan kain adalah 303, sarung tangan karet adalah 325. Total Cost EOQ, EOI dan Min-Max Simulasi monte carlo untuk sarung tangan kain adalah Rp. 883.100, Rp 1.943.000, Rp 303.500 dan untuk sarung tangan karet adalah : Rp. 928.000, Rp 598.881, Rp 303.500

Kata kunci : Peramalan, Persediaan, Simulasi Monte Carlo

1. PENDAHULUAN

PT.Delijaya Global Perkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang memproduksi sarung tangan dalam jumlah yang besar. Seperti yang kita ketahui bahwa untuk memenuhi semua permintaan dari pelanggan adalah hal yang sangat susah karena permintaan perlanggan bisa berubah dari waktu ke waktu, ini merupakan sebuah tantangan yang besar bagi perusahaan Delijaya Global Perkasa.

Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dan mendasar dalam suatu perusahaan. Dalam persediaan terdapat barang-barang yang merupakan asset berharga bagi perusahaan dan barang-barang tersebut dismpan dalam gudang yang sewaktu-waktu dapat berkurang maupun bertambah. Jika jumlah persediaan terlalu sedikit (out of stock) dan permintaan tidak dapat dipenuhi, maka hal ini dapat menimbulkan kekecewaan terhadap pelanggan dan berdampak hilangnya kepercayaan dari pelanggan. Sedangkan bilamana jumlah persediaan terlalu banyak (over stock) juga dapat menimbulkan permasalahan seperti meningkatnya biaya penyimpanan (holding cost).

(3)

Manajemen persediaan digunakan dalam menyeimbangkan kekurangan dan kelebihan persediaan dimana terdapat resiko ketidakpastian dalam kurun waktu tertentu.

Pengelolahan persediaan berguna dalam menyediakan produk dimana nantinya berdampak positif dalam menanggapi respon yang cepat kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu dalam penyerahan hasi produksi yang dipesan. Pentingnya kepercayaan pelanggan terhadap suatu perusahaan dimana pelanggan merupakan asset berharga bagi perusahaan, maka dalam membentuk kepercayaan tersebut, diperlukan suatu manajemen persediaan yang baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

Perusahaan diharuskan untuk mengalokasikan sejumlah modal, baik dalam bentuk uang, gedung, dan lain-lain untuk pemenuhan bahan baku dan agar tidak mengurangi kualitas bahan baku itu sendiri maka diperlukan metode penyimpanan yang tepat. Setelah terpenuhinya modal yang diperlukan maka perusahaan akan memperoleh persediaan yang cukup dan sesuai dengan produksi untuk memenuhi permintaan pasar.

Perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih banyak dari jumlah produksi dapat mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya lebih besar untuk penyimpanan persediaan dan sebaliknya jika perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih sedikit dari jumlah produksi dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi dan konsumen menunggu dalam waktu yang lama untuk memperoleh barang dari perusahaan yang mengakibatkan konsumen perusahaan tersebut pergi dan memilih perusahaan saingan karena barang yang diinginkan tidak ada. Oleh karena itu, untuk menghasilkan jumlah produksi yang sesuai dengan pesanan konsumen, perusahaan perlu melakukan suatu peramalan yang dapat bermanfaat untuk menghasilkan jumlah produksi

(4)

yang sesuai atau target produksi dapat tercapai dan mempertahankan mutu produk, juga dapat bermanfaat untuk menekan biaya persediaan bahan baku, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar tanpa harus mengeluarkan biaya persediaan yang banyak.

PT.Delijaya Global Perkasa dalam memenuhi permintaan produk pada pelanggan belum dapat meramalkan akan kebutuhan masa yang akan mendatang karena perusahaan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti. Perusahaan dalam meramalkan jumlah permintaan produk menggunakan patokan penjualan tahun lalu dan berdasarkan kebutuhan customer. Jumlah permintaan pada waktu yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan secara pasti, maka untuk meminimalkan kejadian itu dapat dilakukan dengan metode peramalan monte carlo.

Dengan mengunakan metode monte carlo ini kita dapat mengukur atau meramal berapa banyak produksi yang mesti kita produksi supaya tidak terjadi kelebihan atau kekurangan pada barang yang diprosukdi sehingga menimbulkan efek yang berdampak negative pada perusahaan. Dengan demikian penulis bermaksud membahas lebih lanjut mengenai masalah diatas dengan judul “ Analisis perencanaan persediaan dengan pendekatan metode monte carlo pada PT. Delijaya Global Perkasa”.

2. Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Pemecahan Masalah 2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah survei dan observasi.

(5)

Pengambilan data dilakukan secara cross-sectional dimana pengambilan data hanya dilakukan dalam satu waktu saja.

2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

variabel Sub variabel Konsep Indikator Peramalan

(T-1)

- Sebuah perkenalan dari apa yang akan terjadi dikemudian hari, dan peramalan ini tidak mutlak terjadi seperti apa yang telah

diperkirakan.

- Regresi Linear - Naïve

- Moving average - Exponential

smoothing

Pemesanan bahan baku

(T-2)

- Pemes anan kemba

jumlah pesanan yang dapat menekan biaya persediaan.

1. Jumlah kebutuhan bahan per hari Tujuan

penelitian

Jenis Penelitian

Metode yang digunakan

Unit analisis Time horizon

T-1 Deskriptif Survey Bagian produksi Cross-sectional

T-2 Deskriptif Survey Bagian

penjualan

Cross-sectional

T-3 Deskriptif Survey Bagian produksi Cross-sectional

(6)

li (ROP)

2. Lead time / tenggang waktu pengiriman barang Perhitungan

Monte Carlo (T-3)

- algoritma komputasi untuk

mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika

- Economic Order Quantity (EOQ)

- Economic Order Interval (EOI)

- Maximum- Minimum System (Min- Max)

Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011)

2.3 Jenis dan Sumber Data

Untuk mendukung penelitian dan analisis terhadap permasalahan yang dibahas, diperlukan data yang relevan dan akurat, sesuai dengan kebutuhan di mana data yang digunakan harus berasal dari sumber yang jelas serta dapat dipercaya.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan mengenai jenis dan sumber data penelitian Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data

T-1 Data kualitatif Data primer

(7)

T-2 Data kualitatif Data primer

T-3 Data kualitatif Data primer

sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011) 2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tujuan penelitian Teknik Pengumpulan Data

T-1 Wawancara T-2 Wawancara T-3 Wawancara Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011)

2.5 Metode Analisis

Metode analisis yang akan digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode analisis forecasting, EOQ, Monte Carlo. Berikut adalah tabel yang menggambarkan metode analisis yang digunakan :

Tujuan Penelitian Teknis analisis

T-1 Forecasting

T-2 EOQ

T-3 Monte Carlo

Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011) HASIL DAN PEMBAHASAN Regresi Linear sarung tangan kain

Bulan Penjualan(Yt) Xi (Xi) (Yi) (Xi)² Ft Yt - Ft

Januari 350 1 350 1 363,3333 13,3333

(8)

Februari 370 2 740 4 356,6666 13,3334

Maret 340 3 1020 9 350 10

April 350 4 1400 16 343,3333 6,6667

Mei 355 5 1775 25 336,6667 18,3333

Juni 330 6 1980 36 330 0

Juli 315 7 2205 91 323,3333 8,3333

Agustus 300 8 2400 64 316,6667 16,6667

September 320 9 2880 81 310 10

Oktober 303 10 3030 100 303,3333 0,3333

Jumlah 3030 45 14,750 285 96,6666

b = ,

² = 6,6667 a = – 6,6667 X = 369,9999

MAD = , = 10,7407 MSE = 142,5925

Analisis Economic Order Quantity (EOQ) sarung tangan kain

Merupakan metode persediaan yang menggunakan reorder point (titik pemesanaan kembali) sebagai acuan dimana pemesanan akan dilakukan ketika mencapai titik tersebut. Besar kuantitas yang dipesan adalah sama.

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOQ :

(9)

a. Permintaan dalam 1 bulan (D), periode oktober 2011

Permintaan dalam 1 bulan (D), periode oktober 2011

Tahun Bulan

Permintaan (sarung tangan kain)

Permintaan (sarung tangan karet)

2011 Oktober 303 325

Total 303 325

Karena pembelian ke supplier dalam jumlah karung (1 karung = 500 sarung tangan) b. Harga sarung tangan (P)

Harga 1 karung = Rp 535.000 c. Biaya pemesanan (Co)

Biaya pemesanan (order cost) didapat dari biaya yang dikeluarkan dalam sekali proses pemesanan ke supplier yang didalamnya mencakup biaya telepon, biaya kurir

(pengiriman barang ke gudang), biaya kertas.

Estimasi biaya pemesanan tersebut Co = Rp 5.000,- per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Berikut data-data biaya penyimpanan :

Total biaya penyimpanan persediaan sarung tangan selama 1 bulan

Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya sewa tempat Rp 3.000.000

Listrik Rp 500.000

Air Rp 100.000

(10)

Total Rp 3.600.000

PT. Delijaya Global Perkasa saat ini memiliki total jenis sarung tangan sebanyak 2 variasi sarung tangan. Total biaya sebesar Rp 3.600.000,- merupakan total keseluruhan biaya untuk menyimpan seluruh jenis sarung tangan tersebut. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase biaya penyimpanan per sarung tangan perbulan-nya untuk tiap jenis sarung tangan dari total keselurahan yang ada di dalam gudang selama 1 bulan adalah sebesar :

= . . . , ,

= . .

. .

= 3,3 %

Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan adalah selama 1 bulan, maka biaya penyimpanan selama 1 bulan adalah :

= 1 X 3,3 % = 3,3 % e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (SS)

Permintaan akan obat setiap periodenya tidaklah selalu konstan. Kenyataannya jumlah demand selalu berubah-ubah (tidak pasti). Oleh karena itu untuk mengan kehabisan stoktisipasi terjadinya Out of Stock (kehabisan stock), maka diperlukanlah adanya Safety Stock (persediaan pengaman).

(11)

Tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan agar memenuhi kepuasan pelanggan adalah sebesar 95% ( kemungkinan terjadinya kehabisan stok adalah sebesar 5%), maka tabel kurva normal didapat Z = 1,65 (tabel kurva normal terlampir).

Untuk mencari standar deviasi diperlukan data-data historis penyimpangan yang terjadi antara rata-rata permintaan per bulan dengan permintaan yang terjadi agar dapat dianalisis standar deviasinya. Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari standar deviasi dari demand selama periode Januari 2011 s/d September 2011 :

Perhitungan Standar Deviasi

Tahun Bulan Demand

Average demand

(Di – d) (Di – d)²

2011 Januari 350 336 14 196

Februari 370 336 34 1156

Maret 340 336 4 16 April 350 336 14 196

Mei 355 336 19 361 Juni 330 336 -6 36

Juli 315 336 -21 441 Agustus 300 336 -36 1296

September 320 336 -16 256

Total 3.030 3954

Standar Deviasi :

(12)

=

1 ) (

n

d Di ²

= 8 3954

= 494,25

= 22,2

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan telah didapat, maka untuk melakukan perhitungan Economic Order Quantity adalah sebagai berikut :

EOQ = EOQ = .

, % .

= . .

.

= 132,87 = 132

Dikarenakan satuan pembelian adalah per karung, maka dilakukan pembulatan, sehingga EOQ menjadi = 3 karung.

Setelah mendapatkan standar deviasi, berikut perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z=1,65)

SS = Z √

SS = 1,65 X 22,2 X √0,23 SS = 1,65 X 22,2 X 0,4 SS = 14,652 = 15 karung

Kemudian dapat di cari frekuensi (f) pemesanan selama 1 bulan yaitu sebagai berikut :

(13)

m = Q D =

Co CcD

2

= 2 303

= 151,5 = 151 kali

Titik pemesanan kembali (Reorder Point) ROP = SS + (LT X DD)

DD = 303 : 300 = 1,01 ROP = 15 + (7 X 1,01) ROP = 22,07 = 22 karung

Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + (1 2 X Q*)

= 15 + (1 2 X 132)

= 81

Turn Over Ratio (TOR) : TOR =

I D

= 303

= 3,740

Total biaya persediaan (EOQ) dalam 1 bulan

(14)

TC(EOQ) = (

* Q

D )Co + (SS + 2

1Q*) Cc

TC(EOQ) = ( 132

303) Rp 5.000 + ( 15 + 2

1 X 132 ) (Rp 535.000)(3,3%)

= Rp 143.016.977

Analisis Economic Order Interval (EOI)

Model persediaan EOI memiliki interval waktu yang konstan dalam melakukan pemesanan kembali (reorder), tetapi kuantitas produk yang dipesan dapat berubah-ubah (dinamis) hingga mencapai optimal. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOI :

a. Permintaan dalam 1 bulan (D) D = 303 karung

b. Harga sarung tangan (P)

P = Rp 535.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co)

Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Cc = 3,3% dari harga per bulan

Biaya penyimpanan selama 1bulan = 3,3 % e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (persediaan pengaman) Standar Deviasi o = 22,2

(15)

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan barulah Fixed Order Interval dapat dicari dengan cara berikut :

T´ = CcD

Co 2

T´= (3,3%)(535.000)(303) ) 5000 ( 2

T´= 0,0432

Karena data historis diambil selama 1 bulan, maka data T´ perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut :

T´ = 0,0432 X 1 bulan = 0,0432 bulan atau

T´ = 0,0432 X 1 bulan X 30 hari = 1,296 hari , dibulatkan menjadi 1 hari

Jadi, interval dalam melakukan persediaan ialah dilakukan setiap 1 hari jarak antar reorder dilakukan.

Setelah mendapatkan standar deviasi dan juga interval periode (T´) waktu pemesanan, barulah dapat dilakukan perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan dengan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z= 1,65) :

SS = Z o T´+L

SS = 1,65 X 22,2 X √0,0432 0,23 SS = 7,843 = 7 karung

EOI sedikit berbeda dengan metode EOQ, dimana ia memiliki target level (E) atau biasa dikenal dengan Maximum Inventory Level yaitu tingkat persediaan yang cukup besar dalam memenuhi permintaan selama interval pesanan T´ dan waktu tenggang L. Dimana perhitungannya :

E = SS + d (T´ + L)

(16)

E = 7,843 + 303 (0,0432 + 0,23) E = 90,6226 Æ 90 karung

Sehingga apabila perusahaan ingin melakukan pemesanaan kembali, maka kuantitas pemesanan dapat dihitung dengan rumus :

Q* = Maximum Inventory Level (E) – sisa inventory akhir Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) :

I = SS + (1 2 d T´)

= 7 + (1 2(303)(0,0432)

= 13,5448 Æ 13 karung Order Quantity :

Q(T´) = E – I

= 90 – 13

= 77 karung

Turn Over Ratio (TOR) :

TOR = I D

TOR =

5448 , 13

303

TOR = 22,370

Total Biaya persediaan (EOI) dalam 1 bulan : Tc (EOI) =

Co + ( SS + 2

1d T´) Cc

= 0,0432

1 (Rp 5000) + (7 + 2

1(303) (0,0432) (535.000) (3,3%)

(17)

= Rp 11.670.591

Analisis maximum – minimum system (Min - Max)

Min-max system memiliki cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah ditentukan seperti batas titik maksimum dan batas titik minimum. Dalam hal ini, batas minimum adalah batas safety stock dimana pada saat titik mencapai safety stock, maka dilakukanlah reorder point (pemesanan kembali). Sedangkan batas maksimum adalah kemampuan/kesediaan perusahaan dalam menginvestasikan uangnya dalam bentuk stok persediaan yang ada di gudang. Jadi dalam metode ini, batas maksimum dan batas minimum adalah yang terpenting dalam melakukan perhitungan.

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Min-max system : a. Permintaan dalam 1 bulan (D)

D = 303 karung

b. Harga sarung tangan (P)

P = Rp 535.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co)

Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Cc = 3,3% dari harga per bulan

Biaya penyimpanan selama 1 bulan = 3,3%

e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

(18)

f. Safety Stock (persediaan pengaman)

Pada metode min-max, terdapat perbedaan dalam menghitung safety stock, yaitu metode ini tidak memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan dalam melakukan perhitungannya, melainkan kebutuhan rata-rata perbulannya, sehingga didapat perhitungan sebagai berikut :

SS = n D

SS = 1 303

SS = 303 karung

Kemudian dalam metode ini terdapat variabel-variabel baru yaitu maximum stock dan minimum stock. dimana maximum stock adalah titik tingkat persediaan yang paling diijinkan, sedangkan minimum stock adalah titik dimana pemesanan dilakukan kembali.

Berikut adalah perhitungan min stock dan max stock : Min stock = (DL) + SS

= (303) X (0,23) + 303

= 372,69 Æ 372 karung Max stock = (DL) + SS

= (2) X (303) X (0,23) + 303

= 442,38 Æ 442 karung

Setelah mendapatkan min stock dan max stock, maka jumlah pesanan dapat dihitung sebagai berikut :

Order (min-max) = max stock – min stock

= 442 – 372

(19)

= 70 karung

Rata-rata tingkat persediaan (average inventory) I = SS + ( 1 2 Q* )

= 303 + (1 2 X 70 )

= 338

Turn Over Ratio (TOR) :

TOR = I D

TOR = 338 303

TOR = 0,896

Total biaya persediaan (Min-Max) dalam 1 bulan : Tc (Min-Max) =

* Q

D Co + CcD

= 70

303 (Rp 5000) + (Rp 535.000) (3,3%) (303)

= Rp 6.419.379.643

Perpetual Inventory Simulation sarung tangan kain (Metode Monte Carlo)

(20)

No Demand Frequency Probability Cumulative probability Range probability

1 350 1 0,0000 0,0625 0,0625 – 0,0625

2 370 - 0,0000 0,0625 0,0625 – 0,0625

3 340 1 0,0625 0,1250 0,0625 – 0,1250

4 350 - 0,0000 0,1250 0,1250 – 0,1250

5 355 - 0,0000 0,1250 0,1250 – 0,1250

6 330 1 0,0625 0,1875 0,1250 – 0,1875

7 315 - 0,0000 0,1875 0,1875 – 0,1875

8 300 - 0,0000 0,1875 0,1875 – 0,1875

9 320 1 0,0625 0,2500 0,1875 – 0,2500

10 303 - 0,0000 0,2500 0,2500 – 0,2500

Total 4

Sebelum menerapkan simulasi ini, akan terdapat sedikit penyesuaian data antara analisis EOQ yang terjadi dalam rentang waktu mingguan dengan hasil simulasi yang terjadi dalam rentang waktu bulanan, maka penyesuaian dilakukan terhadap hasil data dari EOQ tersebut yang diakumulasi data-data mingguan hingga mencapai bulanan agar dapat menyesuaikan dengan tabel simulasi.

Perpetual Inventory Simulation

Berdasarkan tabel, maka dibuat data sampel selama 1 tahun kedepan yang digunakan untuk uji coba simulasi. Dan kemunculan Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke

(21)

range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk perhitungan simulasi.

Berikut adalah data hasil analisis EOQ : Q* = 132 karung = 66.000

ROP = 22 karung = 11.000

Frekuensi pemesanan dalam 1 tahun = 151 x Penyesuaian yang dilakukan :

Rentang waktu dalam 1 bulan :

= 12

151 = 12,58 kali pesan dalam 1bulan

Akumulasi jumlah pemesanan dalam 1 bulan :

= 12,58 X 132 karung

Batas maksimum pemesanan Q* dalam 1 hari = 90 karung = 45.000 Akumulasi batas maksimum pemesanan Q* dalam 1bulan

= 1

30 X 90

= 2.700 = 1.350.000 karung

Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan :

= 1

30 X Rp 5.000

= Rp 150.000,-

Berikut adalah tabel simulasi dengan metode EOQ :

(22)

Tahun Bulan Random Numbers

Simulated Activity Simulated Cost

Demand Demand Order Unit Balance

Holding Cost

Order Cost Inventory Cost Awal

Bulan

460

Januari 0,036629109 350 0 110 Rp 20.000 - Rp 20.000 Februari 0,994074426 370 350 90 Rp 40.000 Rp 150.000 Rp 190.000 Maret 0,142557407 340 370 120 Rp 50.000 Rp 150.000 Rp 200.000 April 0,554340435 350 340 110 Rp 70.000 Rp 150.000 Rp 220.000 Mei 0,077201611 355 350 105 Rp 85.000 Rp 150.000 Rp 235.000 Juni 0,564308525 330 355 130 Rp 60.000 Rp 150.000 Rp 210.000 Juli 0,370253052 315 330 145 Rp 75.000 Rp 150.000 Rp 225.000 Agustus 0,639123525 300 315 160 Rp 80.000 Rp 150.000 Rp 230.000 September 0,776124817 320 300 140 Rp 55.000 Rp 150.000 Rp 205.000 Oktober 0,292611529 303 320 157 Rp 58.000 Rp 150.000 Rp 208.000

Rp 593.000

Rp 1.350.000

Rp 1.943.000

Catatan:

(23)

JANUARI 2011

Awal Bulan (Unit Balance) = 460 Æ Data dari perusahaan

Random Numbers (Demand) = 0,036629109 Æ Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk

perhitungan simulasi.

Demand = 350 Æ Diambil dari data peramalan dari bulan Januari 2011-September 2011 Unit Balance Januari 2011 (110) Æ Didapat dari hasil pengurangan antara 460 – 350 = 110 Holding Cost = Rp. 20.000 Æ Holding Cost data dari perusahaan

Order Cost Æ Didapat dari hasil akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan

Inventory Cost Æ Didapat dari hasil penjumlahan antara Holding Cost + Order Cost

Min-Max Inventory Simulation

Berikut adalah data hasil analisis Min-Max :

= 303 karung = 151.500

Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan :

= 12,58 X Rp 5.000

= Rp 62.900,-

Tahun Bulan Random Simulated Activity Simulated Cost

(24)

Numbers

Demand Demand Order Unit Balance

Holding Cost

Order Cost

Inventory Cost Awal

Bulan

375

Januari 0,036629109 350 0 25 Rp 22.500 Rp - Rp 22.500 Februari 0,994074426 370 133.000 5 Rp 23.000 Rp 62.900 Rp 85.900 Maret 0,142557407 340 133.000 35 Rp 25.000 Rp 62.900 Rp 87.900 April 0,554340435 350 133.000 25 Rp 20.000 Rp 62.900 Rp 82.900 Mei 0,077201611 355 133.000 20 Rp 25.500 Rp 62.900 Rp 88.400 Juni 0,564308525 330 133.000 45 Rp 35.500 Rp 62.900 Rp 98.400 Juli 0,370253052 315 133.000 60 Rp 20.000 Rp 62.900 Rp 82.900 Agustus 0,639123525 300 133.000 75 Rp 30.000 Rp 62.900 Rp 92.900 September 0,776124817 320 133.000 55 Rp 50.000 Rp 62.900 Rp 112.900

Oktober 0,292611529 303 133.000 72 Rp 65.500 Rp 62.900 Rp 128.400 Rp 316.500 Rp

566.100

Rp 883.100

Interval Inventory Simulation Berikut adalah data hasil analisis EOI : Interval = 1 hari

Batas maksimum Q* = 442 karung = 221.000 Batas minimum Q* = 372 karung = 186.000

Batas maksimum pemesanan Q* dalam 1 hari = 90 karung = 45.000

(25)

Akumulasi Batas Maksimum Pemesanan Q* dalam 1 bulan

= 1

30 X 90 = 2.700 = 1.350.000 karung

Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan :

= 1

30 X Rp 5.000 = Rp 150.000,-

Berikut adalah Tabel Simulasi dengan metode Min-Max : Tahun Bulan Random

Numbers

Simulated Activity Simulated Cost

Demand Demand Order Unit Balance

Holding Cost

Order Cost

Inventory Cost Awal

Bulan

500

Januari 0,036629109 350 350 150 Rp 25.000 Rp 5.000 Rp 30.000 Februari 0,994074426 370 0 130 Rp 27.500 Rp - Rp 27.500 Maret 0,142557407 340 350 160 Rp 23.500 Rp 5.000 Rp 28.500 April 0,554340435 350 0 150 Rp 25.000 Rp - Rp 25.000 Mei 0,077201611 355 0 145 Rp 28.000 Rp - Rp 28.000 Juni 0,564308525 330 330 170 Rp 30.000 Rp 5.000 Rp 35.000 Juli 0,370253052 315 0 185 Rp 32.500 Rp - Rp 32.500 Agustus 0,639123525 300 0 200 Rp 29.000 Rp - Rp 29.000 September 0,776124817 320 355 180 Rp 31.000 Rp 5.000 Rp 36.000

(26)

Oktober 0,292611529 303 0 197 Rp 32.000 Rp - Rp 32.000 Rp

283.500

Rp 20.000

Rp 303.500

Regresi Linear sarung tangan karet

Bulan Penjualan(Yt) Xi (Xi) (Yi) (Xi)² Ft Yt - Ft

Januari 375 1 375 1 360,6667 14,3333

Februari 360 2 720 4 356,75 3,25

Maret 365 3 1095 9 352,8333 12,1667

April 350 4 1400 16 348,9167 1,0833

Mei 320 5 1600 25 345 25

Juni 300 6 1800 36 341,0833 41,0833

Juli 330 7 2310 91 337,1667 7,1667

Agustus 355 8 2840 64 333,25 21,75

September 350 9 3150 81 329,3333 20,6667

Oktober 325 10 3250 100 325,4167 0,4167

Jumlah 3.105 45 15,290 285 20,6667

b = ,

² = 3,9167 a = - 3,9167 X = 364,5833 MAD = , = 16,2778

MSE = 403,287

(27)

Analisis Economic Order Quantity (EOQ)

Merupakan metode persediaan yang menggunakan reorder point (titik pemesanaan kembali) sebagai acuan dimana pemesanan akan dilakukan ketika mencapai titik tersebut. Besar kuantitas yang dipesan adalah sama.

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOQ : a. Permintaan dalam 1 tahun (D), periode oktober 2011

Permintaan dalam 1 tahun (D), periode oktober 2011

Tahun Bulan

Permintaan (sarung tangan kain)

Permintaan (sarung tangan karet)

2011 Oktober 303 325

Sumber : Hasil Perhitungan penulis (2011)

Karena pembelian ke supplier dalam jumlah karung (1 karung = 500 sarung tangan) b. Harga sarung tangan (P)

Harga 1 karung = Rp 510.000 c. Biaya pemesanan (Co)

Biaya pemesanan (order cost) didapat dari biaya yang dikeluarkan dalam sekali proses pemesanan ke supplier yang didalamnya mencakup biaya telepon, biaya kurir (pengiriman barang ke gudang), biaya kertas.

Estimasi biaya pemesanan tersebut Co = Rp 5.000,- per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Berikut data-data biaya penyimpanan :

Total biaya penyimpanan persediaan sarung tangan selama 1 bulan

(28)

Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya sewa tempat Rp 3.000.000

Listrik Rp 500.000

Air Rp 100.000

Total Rp 3.600.000

PT. Delijaya Global Perkasa saat ini memiliki total jenis sarung tangan sebanyak 2 variasi sarung tangan. Total biaya sebesar Rp 3.600.000,- merupakan total keseluruhan biaya untuk menyimpan seluruh jenis sarung tangan tersebut. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase biaya penyimpanan per sarung tangan perbulan nyauntuk tiap jenis sarung tangan dari total keselurahan yang ada di dalam gudang selama 1bulan adalah sebesar :

= .. ..

= 3,5 %

Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan adalah selama 1 bulan, maka biaya penyimpanan selama 1 bulan adalah :

= 1 X 3,5 % = 3,5 % e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (SS)

Permintaan akan obat setiap periodenya tidaklah selalu konstan. Kenyataannya jumlah demand selalu berubah-ubah (tidak pasti). Oleh karena itu untuk mengan kehabisan

(29)

stoktisipasi terjadinya out of stock (kehabisan stock), maka diperlukanlah adanya Safety Stock (persediaan pengaman).

Tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan agar memenuhi kepuasan pelanggan adalah sebesar 95% (kemungkinan terjadinya kehabisan stok adalah sebesar 5%), maka tabel kurva normal didapat Z = 1,65 (tabel kurva normal terlampir).

Untuk mencari standar deviasi diperlukan data-data historis penyimpangan yang terjadi antara rata-rata permintaan per bulan dengan permintaan yang terjadi agar dapat dianalisis standar deviasinya. Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari standar deviasi dari demand selama periode Januari 2011 s/d September 2012 :

Perhitungan Standar Deviasi

Tahun Bulan Demand Average demand (Di – d) (Di – d)²

2011 Januari 375 345 30 900

Februari 360 345 15 225

Maret 365 345 20 400

April 350 345 5 25

Mei 320 345 -25 625

Juni 300 345 -45 2025

Juli 330 345 -15 225

Agustus 355 345 10 100

September 350 345 5 25

Total 3105 4.550

(30)

Standar Deviasi :

o =

1 ) (

n

d Di ²

o = 8 4550

= 568,75

= 23,8

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan telah didapat, maka untuk melakukan perhitungan Economic Order Quantity adalah sebagai berikut :

EOQ = Cc CoD 2

EOQ = √ X , % X X ..

= . . .

= 13.493 = 13

Dikarenakan satuan pembelian adalah per karung, maka dilakukan pembulatan, sehingga EOQ menjadi = 13 karung.

Setelah mendapatkan standar deviasi, berikut perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z = 1,65) :

SS = Z o L

SS = 1,65 X 23,8 X √0,23 SS = 18,833 = 18 karung

(31)

Kemudian dapat di cari frekuensi (f) pemesanan selama 1 bulan yaitu sebagai berikut

m = Q D =

Co CcD

2

= 2 325

= 162,5 = 162 kali

Titik pemesanan kembali (Reorder Point) ROP = SS + (LT X DD)

DD = 325 : 300 = 1,08 ROP = 15 + (7 X 1,08) ROP = 22,56 = 22 karung

Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + (1 2 X Q*)

= 18 + (1 2 X 13)

= 24,5

Turn Over Ratio (TOR) : TOR =

= 325,

= 13,26

Total biaya persediaan (EOQ) dalam 1 bulan TC(EOQ) = ( )Co + (SS +

2

1Q*) Cc

(32)

TC(EOQ) = ( 13

325) Rp 5.000 + ( 18 + 2

1 X 13 ) (Rp 510.000)(3,5%)

= Rp 43.857.500 Analisis Economic Order Interval (EOI)

Model persediaan EOI memiliki interval waktu yang konstan dalam melakukan pemesanan kembali (reorder), tetapi kuantitas produk yang dipesan dapat berubah-ubah (dinamis) hingga mencapai optimal. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOI :

a. Permintaan dalam 1 bulan (D) D = 325 karung

b. Harga sarung tangan (P)

P = Rp 510.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co)

Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Cc = 3,5% dari harga per bulan

Biaya penyimpanan selama 1bulan = 3,5%

e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (persediaan pengaman) Standar Deviasi (o) = 23,8

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan barulah Fixed Order Interval dapat dicari dengan cara berikut :

(33)

T´ = CcD

Co 2

T´= (3,5%)(510.000)(325) ) 5000 ( 2

T´= 4,151

Karena data historis diambil selama 1 bulan, maka data T´ perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut :

T´ = 4,151 X 1 bulan = 4,151 bulan atau

T´ = 4,151 X 1 bulan X 30 hari = 124,53 hari , dibulatkan menjadi 124 hari

Jadi, interval dalam melakukan persediaan ialah dilakukan setiap 1 hari jarak antar reorder dilakukan.

Setelah mendapatkan standar deviasi dan juga interval periode (T´) waktu pemesanan, barulah dapat dilakukan perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan dengan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z= 1,65) :

SS = Z o T´+L

SS = 1,65 X 23,8 X 4,151 0,23 SS = 80,238 = 80 karung

EOI sedikit berbeda dengan metode EOQ, dimana ia memiliki target level (E) atau biasa dikenal dengan Maximum Inventory Level yaitu tingkat persediaan yang cukup besar dalam memenuhi permintaan selama interval pesanan T´ dan waktu tenggang L. Dimana perhitungannya :

E = SS + d (T´ + L)

E = 80,238 + 325 (4,151 + 0,23) E = 1.504,063 Æ 1.504 karung

(34)

Sehingga apabila perusahaan ingin melakukan pemesanaan kembali, maka kuantitas pemesanan dapat dihitung dengan rumus :

Q* = Maximum Inventory Level (E) – sisa inventory akhir Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) :

I = SS + (1 2 d T´)

= 80 + (1 2(325)(4,151)

= 754,53 Æ 754 karung Order Quantity :

Q(T´) = E – I

= 1.504 – 754

= 750 karung

Turn Over Ratio (TOR) :

TOR = I D

TOR =

53 , 754

325

TOR = 0,430

Total biaya persediaan (EOI) dalam 12 bulan : Tc (EOI) =

Co + ( SS + 2

1d T´) Cc

= 4,151

1 (Rp 5000) + (80 + 2

1(325) (4,151) (510.000) (3,5%)

= Rp 1.205.254.047

(35)

Analisis maximum – minimum system (Min - Max)

Min-max system memiliki cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah ditentukan seperti batas titik maksimum dan batas titik minimum. Dalam hal ini, batas minimum adalah batas safety stock dimana pada saat titik mencapai safety stock, maka dilakukanlah reorder point (pemesanan kembali). Sedangkan batas maksimum adalah kemampuan/kesediaan perusahaan dalam menginvestasikan uangnya dalam bentuk stok persediaan yang ada di gudang. Jadi dalam metode ini, batas maksimum dan batas minimum adalah yang terpenting dalam melakukan perhitungan.

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Min-max system : a. Permintaan dalam 12 bulan (D)

D = 325 karung

b. Harga sarung tangan (P)

P = Rp 510.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co)

Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc)

Cc = 3,5% dari harga per bulan

Biaya penyimpanan selama 12 bulan = 0,42%

e. Lead Time (L)

L = 7 hari = 0,23 bulan

f. Safety Stock (persediaan pengaman)

Pada metode min-max, terdapat perbedaan dalam menghitung safety stock, yaitu metode ini tidak memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan dalam melakukan

(36)

perhitungannya, melainkan kebutuhan rata-rata perbulannya, sehingga didapat perhitungan sebagai berikut :

SS = n D

SS = 1 325

SS = 325 karung

Kemudian dalam metode ini terdapat variabel-variabel baru yaitu maximum stock dan minimum stock. dimana maximum stock adalah titik tingkat persediaan yang paling diijinkan, sedangkan minimum stock adalah titik dimana pemesanan dilakukan kembali.

Berikut adalah perhitungan min stock dan max stock : Min stock = (DL) + SS

= (325) X (0,23) + 325

= 399,75Æ 399 karung Max stock = (DL) + SS

= (2) X (325) X (0,23) + 325

= 474,5 Æ 474 karung

Setelah mendapatkan min stock dan max stock, maka jumlah pesanan dapat dihitung sebagai berikut :

Order (min-max) = max stock – min stock

= 474 – 399

= 75 karung

Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + ( 1 2 Q* )

(37)

= 325 + (1 2 X 75 )

= 362,5

Turn Over Ratio (TOR) :

TOR = I D

TOR = 5 , 362

325

TOR = 0,896

Total biaya persediaan (Min-Max) dalam 1 bulan : Tc (Min-Max) =

* Q

D Co + CcD

= 75

325 (Rp 5000) + (Rp 510.000) (3,5%) (325)

= Rp 580.146.666

Perpetual Inventory Simulation sarung tangan karet (Metode Monte Carlo) No Demand Frequency Probability Cumulative

probability

Range probability

1 375 1 0,0625 0,0625 0,0625 – 0,0625

2 360 - 0,0000 0,0625 0,0625 – 0,0625

3 365 1 0,0625 0,1250 0,0625 – 0,1250

4 350 - 0,0000 0,1250 0,1250 – 0,1250

5 320 - 0,0000 0,1250 0,1250 – 0,1250

(38)

6 300 1 0,0625 0,1875 0,1250 – 0,1875

7 330 - 0,0000 0,1875 0,1875 – 0,1875

8 355 - 0,0000 0,1875 0,1875 – 0,1875

9 350 1 0,0625 0,2500 0,1875 – 0,2500

10 325 - 0,0000 0,2500 0,2500 – 0,2500

Total 4

Sebelum menerapkan simulasi ini, akan terdapat sedikit penyesuaian data antara analisis EOQ yang terjadi dalam rentang waktu mingguan dengan hasil simulasi yang terjadi dalam rentang waktu bulanan, maka penyesuaian dilakukan terhadap hasil data dari EOQ tersebut yang diakumulasi data-data mingguan hingga mencapai bulanan agar dapat menyesuaikan dengan tabel simulasi.

Perpetual Inventory Simulation

Berdasarkan tabel, maka dibuat data sampel selama 1 tahun kedepan yang digunakan untuk uji coba simulasi. Dan kemunculan Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk perhitungan simulasi.

Berikut adalah data hasil analisis EOQ : Q* = 13 karung = 6.500

ROP = 22 karung = 11.000

Frekuensi pemesanan dalam 1 bulan = 162 x

(39)

Penyesuaian yang dilakukan : Rentang waktu dalam 1 bulan :

= 12

162 = 13,5 kali pesan dalam 1bulan

Akumulasi jumlah pemesanan dalam 1 bulan :

= 13,5 X 13 karung

Batas maksimum pemesanan Q* dalam 124 hari = 1.504 karung = 752.000 Akumulasi batas maksimum pemesanan Q* dalam 1bulan

= 124

30 X 1.504

= 363,87 = 181.935 karung

Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan :

= 124

30 X Rp 5.000

= Rp 1.209

(40)

Berikut adalah tabel simulasi dengan metode EOQ :

Tahun Bulan

Random Numbers

Simulated Activity Simulated Cost (Rp)

Demand

Deman d

Orde r

Unit Balanc

e

Holding Cost

Order Cost

Inventory Cost

Awal Bulan 460

Januari 0,834019183 375 0 85 Rp 25.000 - Rp 25.000

Februari 0,433485933 360 375 100 Rp 40.000 Rp 1.209 Rp 41.209 Maret 0,319394139 365 360 95 Rp 50.000 Rp 1.209 Rp 51.209 April 0,227348012 350 365 110 Rp 60.000 Rp 1.209 Rp 61.209 Mei 0,018688208 320 350 140 Rp 85.000 Rp 1.209 Rp 86.209 Juni 0,887131791 300 320 160 Rp 60.000 Rp 1.209 Rp 61.209 Juli 0,116700961 330 300 130 Rp 75.000 Rp 1.209 Rp 76.209 Agustus 0,728868891 355 330 105 Rp 80.000 Rp 1.209 Rp 81.209 September 0,365480875 350 355 110 Rp 55.000 Rp 1.209 Rp 56.209 Oktober 0,486202207 325 350 135 Rp 58.000 Rp 1.209 Rp 59.209

Total Rp

588.000

Rp 10.881 Rp 598.881

Min-Max Inventory Simulation

Berikut adalah data hasil analisis Min-Max :

= 325 karung = 162.500 karung

(41)

Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan :

= 13,5 X Rp 5.000

= Rp 67.500,-

Tahun Bulan Random Numbers

Simulated Activity Simulated Cost

Demand Demand Order Unit Balance

Holding Cost

Order Cost

Inventory Cost Awal

Bulan

385

Januari 0,834019183 375 0 10 Rp 21.000 Rp - Rp 21.000 Februari 0,433485933 360 129.000 25 Rp 23.000 Rp 67.500 Rp 90.500 Maret 0,319394139 365 129.000 20 Rp 25.000 Rp 67.500 Rp 92.500 April 0,227348012 350 129.000 35 Rp 22.000 Rp 67.500 Rp 89.500 Mei 0,018688208 320 129.000 65 Rp 25.500 Rp 67.500 Rp 93.000 Juni 0,887131791 300 129.000 85 Rp 35.500 Rp 67.500 Rp 103.000 Juli 0,116700961 330 129.000 55 Rp 20.000 Rp 67.500 Rp 87.500 Agustus 0,728868891 355 129.000 30 Rp 30.000 Rp 67.500 Rp 97.500 September 0,365480875 350 129.000 35 Rp 53.000 Rp 67.500 Rp 120.500 Oktober 0,486202207 325 129.000 60 Rp 65.500 Rp 67.500 Rp 133.000

Rp 320.500

Rp 607.500

Rp 928.000

Referensi

Dokumen terkait

Dan aku berwasiat agar hutang-hutangku dilunasi-hal ini jika dia memiliki hutang, dan jika dia mau dia juga bisa berkata: dan dikeluarkan sepertiga dari hartaku

Tengkorak ini memiliki permukaan yang relatif kasar karena terdapat banyak rigi dan penjuluran tulang yang diduga berfungsi sebagai tempat pertautan (origo atau insertio)

Pembentukan kawasan teknopolitan Pelalawan dilakukan dengan bertujuan mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi kolaborasi antar komunitas akademia, bisnis, pemerintah

Kuesioner Feedback Peserta Terhadap Kegiatan Saat peserta diminta untuk mengunggah hasil tugas akhir video pendek, peserta juga diminta untuk mengisi kuesioner

Prinsip perlakuan tersebut adalah dengan memanaskan baja tahan karat pada temperatur 1323 – 1573 K dalam tabung yang berisi gas nitrogen selama beberapa waktu

Although the inflation reached the Fed’s target, the Fed’s officials were still debating whether the trend of 2% inflation will be maintainable further or only

• Melakukan optimasi model pemilihan lokasi pelabuhan dan model angkutan laut akibat perpindahan pelabuhan muat untuk ekspor CPO dari Wilayah Sumatera

Dalam konteks pelestarian warisan budaya bangsa maka makna warisan budaya tidak dibatasi hanya pada karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan oleh penerbit dan pengusaha