PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP
Rifandry Fitra
1)dan RV. Hari Ginardi
2)1) Jurusan Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus MMT ITS Cokroaminoto 12a, Surabaya, 60264, Indonesia
e-mail: [email protected]
2) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia, e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Pengelolaan aset – aset irigasi secara terstruktur dan terpadu diperlukan agar sistem irigasi dapat bekerja secara maksimal. Salah satu unsur yang terpenting dalam pengelolaan aset irigasi adalah pemeliharaan. Pemodelan sistem pengambilan keputusan ini mencakup pembuatan diagram entiti relasional, basis data dengan menggunakan Postgresql, pengumpulan data (record basis data), pengimplementasian metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden yang berkaitan langsung dengan pemeliharaan aset irigasi. pemetaan layer aset irigasi dengan menggunakan Quantum GIS 2.6 serta penggabungan Fuzzy analytical hierarchy process dengan sistem informasi geografis. Untuk percobaan model yang diusulkan, daerah irigasi Way Curup digunakan sebagai studi kasus. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peta tematik yang dapat memperlihatkan letak geografis jaringan irigasi, basis data aset irigasi yang dapat memperlihatkan informasi dasar, kerusakan, metode pemeliharaan dan skala prioritas pemeliharaan jaringan irigasi. Dari beberapa aset yang digunakan dalam studi kasus, didapatkan bahwa empat aset irigasi memiliki skala prioritas pertama (mendesak), sepuluh aset irigasi memiliki skala prioritas kedua (cukup mendesak) dan dua puluh lima aset irigasi memiliki skala prioritas ketiga (kurang mendesak).
Kata kunci: Pemodelan, Sistem Pengambilan Keputusan, Sistem Informasi Geografis, Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Prioritas, Aset Irigasi.
PENDAHULUAN
Provinsi Lampung berada di ujung selatan pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Sunda di bagian selatan, laut Jawa di sebelah timur serta Samudera Indonesia di sebelah barat. Dengan luas ± 3.528.835 ha, Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha, sawah irigasi setengah teknis 24.164 ha, dan lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha. Total saluran irigasi mencapai 371.417 km. Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 2.129.914 ton padi (gabah keringgiling/GKG), terdiri atas 1.959.426 ton padi sawah dan 170.488 ton padi ladang.
Dibanding dua tahun sebelumnya, produktivitas padi yang dicapai meningkat, Pada 2004,
produksi padi mencapai 2.091.996 ton sementara pada 2005 mencapai 2.124.144 ton. Dengan
demikian ketahanan pangan di provinsi ini cukup kuat.
Untuk mempertahankan ketahanan pangan dalam provinsi Lampung diperlukan sistem irigasi yang kuat dan memadai. Lampung mempunyai 732 daerah irigasi, dimana sistem irigasi Way Sekampung merupakan sistem irigasi terbesar di Lampung.
Pengelolaan aset – aset irigasi secara terstruktur dan terpadu diperlukan agar sistem irigasi dapat bekerja secara maksimal. Salah satu unsur yang terpenting dalam pengelolaan aset irigasi adalah pemeliharaan. Pemodelan sistem pengambilan keputusan ini mencakup pembuatan diagram entiti relasional, basis data dengan menggunakan Postgresql, pengumpulan data (record basis data), pengimplementasian metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden yang berkaitan langsung dengan pemeliharaan aset irigasi. pemetaan layer aset irigasi dengan menggunakan Quantum GIS 2.6 serta penggabungan Fuzzy analytical hierarchy process dengan sistem informasi geografis.
METODE
Alur kerja dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan perumusan masalah yang ingin diangkat dan menetapkan tujuan dari penelitian yang berasal dari hasil studi pustaka penelitian terdahulu.
Dalam penelitian ini sistem pengambilan keputusan pemeliharaan jaringan irigasi digunakan metode penggabungan antara proses Fuzzy Analytical Hierarcy Process (AHP), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan basis data Postgresql. Proses Fuzzy AHP dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang mempunyai pengetahuan yang memadai dalam bidang irigasi dan berhubungan langsung dengan pemeliharaan jaringan irigasi.
Kemudian hasil kuesioner diolah sehingga dengan menggunakan metode fuzzy AHP sehingga menghasilkan bobot per kriteria. Proses perancangan SIG dilakukan dengan cara membuat layer-layer aset irigasi dan atributnya berdasarkan peta raster dan data pendukung yang diperoleh dari pengelola dengan menggunakan Quantum GIS 2.6. Sedangkan basis data yang digunakan untuk meyimpan informasi dasar, data kerusakan dan metode perbaikan kerusakan jaringan irigasi dibuat dengan Postgresql.
Integrasi SIG dan proses Fuzzy AHP dilakukan dengan cara membuat join dari tabel aset, bobot_ahp dan kerusakan yang ada di basis data sistem pengambilan keputusan pemeliharaan jaringan irigasi di Postgresql kemudian meyisipkan hasil tabel hasil join tersebut ke dalam program Quantum GIS 2.6. setelah disisipkan maka akan dihasilkan tabel baru yang merupakan tabel penentuan prioritas. Dari tabel penentuan prioritas ini dapat ditampilkan data – data spasial yang ditampilkan dalam peta tematik urutan prioritas pemeliharaan jaringan irigasi yang berisikan informasi nilai prioritas, metode perbaikan dan skala prioritas pemeliharaan. Diagram alir integrasi basis data postgresql dengan Sistem Informasi Geografis dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2 Diagram Alir Integrasi Basis Data Postgresql dengan SIG
Keterangan angka 1 pada Gambar 2 di atas dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini:
Pengelola PK ID_Kelola
Nama_Kelola
Daerah Irigasi PK ID_DI
Nama_DI
PPPA PK ID_PPPA
Nama_PPPA
Pengelolaan Penggunaan
Layanan Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi PK ID_Jl
Nama_Jl
Bagian
Aset Irigasi PK ID_Aset
Nama_Aset
Level
Kerusakan PK ID_Rusak
Nama_Rusak
Jenis Pemeliharaan PK ID_Maint
Jenis_Maint Atribut_1
Tahun Biaya
Atribut_2