• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

(2)

 Istilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT

) dalam tulisan ini merujuk pada segala bentuk kekerasan berbasis gender yang

terjadi dalam konteks kehidupan berkeluarga.

 Fokus bahasan adalah kajian terhadap aspek

(3)

 Kekerasan dilakukan antara orang sedarah

atau mempunyai hubungan dekat

 Pelaku kekerasan mempunyai akses yang

terus menerus pada korban dan mengulangi tindakannya berulang kali

 Pelaku kekerasan mengontrol banyak aspek

dari kehidupan korban

 Tindakan kekerasan berakar dari norma

tentang bagaimana orang orang tertentu harus berlaku satu terhadap lainnya (suami – istri – orang tua – anak)

(4)

 Kemiskinan, frustasi sosial dan ketidak adilan

dalam sistem kehidupan masyarakat

 Lingkungan hidup yang sarat kekerasan  Disfungsi kehidupan berkeluarga

 Anggota keluarga pengguna Narkoba

 Anggota keluarga menjadi beban kronis

 Anggota keluarga menderita gangguan jiwa

(5)

DAMPAK TERHADAP KORBAN

 Trauma fisik berulang dapat menyebabkan

penyakit fisik, kecacatan hingga kematian

 Problem kejiwaan ; depresi, gangguan

panik, fobia, insomnia, psikosomatis, PTSD DAMPAK THD ANAK DLM KELUARGA

 Gangguan perkembangan mental ;

kelambatan psikomotor & intelektual

 Problem perilaku dan emosi ; psikosomatis,

mengompol, kesulitan belajar, perilaku agresif

(6)

 Korban KDRT berada dalam siklus

kekerasan berulang dan kronis

 Korban KDRT ditempatkan pada situasi

membingungkan antara ketakutan, benci, kasih sayang, kewajiban dan norma sosial

 Korban KDRT sering harus menghadapi

persoalan/penderitaannya sendirian, sulit mengakses pertolongan

 Problem kejiwaan pada korban KDRT

menjadi masalah serius ( AMA ; 50% korban KDRT menderita problem mental serius )

(7)

 Merupakan sindroma psikologik yang

ditemukan pada perempuan hidup dalam siklus KDRT

 Dicirikan dengan perilaku tak berdaya,

menyalahkan diri, ketakutan akan keselamatan diri dan anaknya,

ketidakberdayaan untuk menghindar dari pelaku kekerasan.

(8)

 Merupakan problem mental serius yang

terjadi pada korban yg mengalami

penganiayaan luar biasa ( perkosaan, penyiksaan, ancaman pembunuhan ).

 Ciri khas dari PTSD adalah ; Penderita

tampak selalu tegang dan ketakutan,

menghindari situasi-2 tertentu, gelisah, tidak bisa diam, takut tidur, takut

sendirian, mimpi buruk seperti mengalami kembali peristiwa traumatisnya

(9)

 Merupakan problem kejiwaan yang paling

sering ditemukan pada korban KDRT

 Gejala yang khas adalah ; perasaan murung,

kehilangan gairah hidup, putus asa,

perasaan bersalah dan berdosa, pikiran bunuh diri sampai usaha bunuh diri.

 Gejala depresi sering terselubung dalam

wujud keluhan fisik seperti kelelahan

kronis, problem seksual, kehilangan nafsu makan (atau sebaliknya) dan gangguan

(10)

 Perempuan korban KDRT seringkali datang

ke fasilitas kesehatan dengan keluhan-2 fisik kronis seperti, sakit kepala, gangguan pencernaan, sesak nafas, jantung berdebar. Namun pada pemeriksaan medis tidak

ditemukan penyakit fisik. Kondisi ini

disebut sebagai gangguan psikosomatis.

 Keluhan psikosomatis bukan gangguan

buatan atau sekedar upaya mencari

perhatian, tapi merupakan penderitaan yang sungguh dirasakan oleh penderita,

merupakan konversi dari problem psikis yang tak mampu diungkapkan.

(11)

 Penderita mengalami serangan ketakutan

katastrofik bahwa dirinya akan mati atau menjadi gila ( biasanya didahului keluhan subyektif ; sesak nafas, perasaan tercekik, berdebar-debar, atau perasaan derealisasi )

 Gangguan Panik yang tidak ditangani benar

akan berkembang menjadi Agorafobia, takut keramaian, dan cenderung

(12)

 Histeria Konversi

 Perilaku agresif impulsif thd anak

 Perilaku merusak diri ( self mutilation )

 Gangguan Mental Organik ( akibat trauma

serius pada otak )

 Gangguan Psikosis ( jarang ; bila ditemukan

(13)

 Korban KDRT dengan Depresi Berat dan

kecenderungan bunuh diri ( ide bunuh diri sangat kuat, tanda-2 percobaan bunuh diri, halusinasi yg menyuruh bunuh diri )

 Korban KDRT dengan kecenderungan

merusak diri ( self mutilation )

 Korban KDRT dengan PTSD berat atau krisis

psikologik serius

 Korban KDRT dengan gangguan kesadaran

dan fungsi kognitif ( sindroma otak organik )

(14)

 Sedapat mungkin korban dijauhkan dari

pelaku kekerasan

 Identifikasi kondisi krisis psikologik, bila

korban memperlihatkan psikopatologi serius segera rujuk ke Ahli ( Psikolog, Psikiater )

 Lakukan pendampingan dan konseling

(15)

 Evaluasi terhadap dinamika keluarga dan

siklus kekerasan di dalamnya

 Bila terdapat anak dalam keluarga, harus

dievaluasi kemungkinan anak juga menjadi korban baik langsung maupun tak langsung

(16)

 Bila mungkin lakukan evaluasi psikologik

terhadap pelaku dan bila memungkinkan dilanjutkan dengan proses terapi

( kerjasama dengan ahli )

 Apabila korban akan kembali ke

keluarganya, pastikan siklus kekerasan sudah berakhir. Selanjutnya kehidupan

berkeluarga masih dalam proses terapi dan pengawasan ( lembaga khusus )

(17)

DAMPAK PSIKOLOGIK :

1. Battered Child Syndrome

2. Gangguan tumbuh kembang anak 3. PTSD pada anak

4. Depresi pada anak 5. Gangguan Cemas

6. Gangguan Perilaku Agresif-Impulsif

7. Gangguan perilaku lainnya ( ggn perilaku

(18)

FAKTOR RISIKO :

1. Relasi antar anggota keluarga diwarnai

kekerasan

2. Kepribadian labil/Impulsif pada salah satu

atau kedua orang tua

3. Perilaku dan kondisi mental anak rentan

untuk menjadi korban KDRT ( Hiperaktif, Retardasi Mental, Autisme dll )

4. Tekanan kehidupan yang berat

(19)

PENATALAKSANAAN :

1. Jauhkan anak dari pelaku kekerasan

2. Evaluasi psikologik  identifikasi problem

mental  rujukan ke Ahli

3. Pendampingan oleh konselor anak terlatih 4. Evaluasi keluarga & terapi

5. Anak kembali pada keluarga harus masih

(20)

 KDRT berdampak problem kejiwaan yang

serius terhadap perempuan dan anak sebagai korban.

 Penatalaksanaan korban KDRT harus

melibatkan keluarga dalam proses terapi

 Harus ada lembaga khusus yang ditugasi

untuk melakukan pengawasan dan memfasilitasi proses terapi terhadap keluarga yang “SAKIT”

 Sebaiknya ada program penyediaan orang

tua pengganti untuk anak korban KDRT

(21)

Ny T, 30 th, guru sebuah SMA Swasta di Jakarta. Datang ke Klinik Jiwa RSCM mengeluh sering

diserang ketakutan luar biasa, jantung berdebar, sesak nafas, keringat dingin dan perasaan seperti mau pingsan.

Dalam wawancara Ny T menceriterakan tentang suaminya yang sangat pencemburu, setiap hari

pulang kerja ia selalu dicecar dengan pertanyaan-2 yang menyakitkan seputar hubungannya dengan teman-2 kerja laki-laki. Suami Ny T juga seorang yang sangat emosionil, bila sedang marah ia selalu membanting benda-2 disekitarnya. Perilaku

suaminya membuat Ny T selalu berada dalam

ketakutan, meskipun selama ini belum pernah suami sampai memukulnya.

Ny. T tidak pernah datang berobat lagi karena

dilarang oleh suaminya yg merasa cemburu terhadap dokternya. Ny T menghubungi Hot Line Mitra.

(22)

BO seorang anak laki-2 berusia 4 tahun, dibawa ke Klinik Jiwa RSCM karena sejak 2 minggu yl

menunjukan perubahan perilaku, yi ;

malam hari sering terbangun, menangis berteriak-teriak, selain itu

seringmemperlihatkan kegiatan aneh seperti

orang yang sedang bermain seks dengan bantal dan guling, dilakukan berulang-ulang.

Dari wawancara dan pemeriksaan fisik dan

berbagai evaluasi lewat gambar dan permainan, diketahui bahwa BO diperkosa oleh pamannya yang tinggal serumah dan sangat dipercaya untuk mengasuhnya.

*Problem kejiwaan apa yg diderita BO ? *Apa tindakan anda untuk menolongnya ?

(23)

Ny S, 29 th, dirujuk ke Klinik Jiwa RSCM oleh sebuah Rumah Aman LSM Perempuan. Ny S dan seorang anaknya berusia 5 th sudah 2 minggu tinggal di Rumah Aman untuk menghindari

penganiayaan dari suaminya. Selama tinggal di Rumah Aman Ny S selalu ketakutan, meyakini bahwa suaminya sudah mengetahui tempat

tinggalnya, curiga terhadap para pekerja di situ, emosinya sangat labil, sering marah dan memukul anaknya oleh sebab sepele.

Anak Ny S juga tampak bermasalah, yaitu mulai

mengompol lagi, dan malam hari sering terbangun berteriak ketakutan.

(24)

Ny D, 35 th, dibawa ke RS oleh suaminya karena berusaha bunuh diri. Suaminya mengeluh bahwa istrinya telah

berulangkali melakukan percobaan

bunuh diri . Menurutnya, Ny D hanya ingin cari perhatian saja.

Pada wawancara Ny D mengeluh bahwa suaminya sering memaksa untuk

melayani anal seks dan perilaku seks lain yang menyakitkan dan menjijikan. Selain itu suaminya juga sangat pencemburu, ia dilarang bergaul dan keluar rumah tanpa ijin. Kondisi ini membuat Ny D merasa

hidupnya tak berarti, lebih baik mati saja. *Apa upaya anda untuk menolong Ny D ?

Referensi

Dokumen terkait

bisa memperoleh prestasi yang maksimal. Layanan bimbingan kelompok pada dasarnya telah terencana dalam program bimbingan dan konseling, dan sudah dilaksanakan tapi ada

Analisis kinerja keuangan PT. Kaltim Adhiguna Muatan ditinjau berdasarkan rasio lancar untuk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :.. Tabel 2.

Percakapan ini dilakukan oleh pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 189). Metode

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jumlah penambahan susu full cream dan karagenan yang tepat, sehingga dihasilkan es krim ubi jalar ungu dengan sifat yang baik

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.. guru belum mampu, mau, dan biasa menulis ilmiah. Dua aspek atau faktor dari sekian faktor yang muncul dari

akan menerima sanksi apapun dari Pusbindiklatren jika (a) dalam proses seleksi, penempatan, maupun selama mengikuti diklat diketemukan ketidaksesuaian data yang saya informasikan

Selain itu hasil dari uji variasi koefisien lokal menghasilkan bahwa variabel kepala rumah tangga (KRT) bukan migran, KRT yang bekerja di sektor informal, dan KRT berpendidikan

Untuk tahun pengamatan selama 2011-2014, intellectual capital, biaya intermediasi, dan islamicity performance index secara bersama- sama menunjukkan hubungan yang