• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Oleh: Yanto,SE,Ak.,M.Ak.,BKP.,CA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Oleh: Yanto,SE,Ak.,M.Ak.,BKP.,CA."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pajak Penghasilan (PPh) Orang

Pribadi

(2)

Dasar Hukum

Pasal 21 UU No. 36/2008

Tentang PPh

PMK No.101/PMK.010/2016

PMK No.102/PMK.010/2016

PMK No.262/PMK.03/2010

Peraturan Dirjen Pajak No. PER

(3)

Kasus-3

 Imam pegawai tetap pada RS Bumi Insani, memperoleh gaji

yang dibayar harian sebesar Rp 250.000,00 imam berstatus belum menikah. RS Bumi Insani masuk program jamsostek dimana premi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan 1% dan 0,3% dari gaji.

RS Bumi Insani membayar iuran jaminan hari tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji. Dan Imam membayar iuran pensiun Rp 15.000 dan jaminan hari tua sebesar 2% dari gaji

(4)

jawab

Penghasilan sebulan = 26 x Rp 250.000 Rp 6.500.000

Premi jaminan kecelakaan kerja Rp 65.000

Premi jaminan kematian Rp 19.500

Penghasilan bruto Rp 6.584.500

Pengurang:

1. Biaya jabatan 5% x Rp 6.584.500 Rp 329.225

2. Iuran pensiun Rp 15.000

3. Iuran jaminan hari tua Rp130.000

Rp 474.225

(5)

Penghasilan netto setahun

12 x Rp 6.110.275 Rp 73.323.300

PTKP:

- Untuk wajib pajak Rp 54.000.000

-

Penghasilan kena pajak Rp 19.323.300

Pajak yang harus dipotong:

5% x Rp 19.323.300 = Rp 966.165,00/th Rp 80.513,00/bln Rp 3.096/hari

(6)

Kasus-4

 Pak Asikin bekerja sebagai tenaga Perawat di Rumah Sakit

Tanjung Sari Blitar. Pada tahun 2019 memperoleh penghasilan sbb: gaji sebulan Rp 6.500.000,00 Setiap bulan Pak Asikin membayar iuran pensiun sebesar Rp 200.000,00. Pak Asikin telah menikah dan memiliki dua orang anak.

 Hitung PPh 21 yang harus dipotong oleh RS Tanjungsari

Blitar atas penghasilan Pak Asikin?

(7)

 Gaji Pokok 6.500.000,00

 Penghasilan bruto per bulan 6.500.000,00  (Biaya Jabatan) (325.000,00)

 (iuran pensiun) (200.000,00) (525.000,00)

 Penghasilan nettoper bulan 5.975.000,00

 Penghasilan netto per tahun 71.700.000,00

 (PTKP)

 WP sendiri (54.000.000,00)

 Status kawin ( 4.500.000,00)

 Tanggungan 2 anak ( 9.000.000,00) (67.500.000,00)  Penghasilan Kena Pajak 4.200.000,00  Pajak terhutang setahun

 5% x 4.200.000,00 Rp 210.000,00

 Pajak terhutang per bulan Rp 17.500,00

(8)

 Jika pak asikin tidak memiliki NPWP maka pajak terhutang per

bulan = 120% x Rp 17.500,00

 = Rp 21.000,00  Jurnal pemberi kerja

 Beban gaji 6.500.000,00

 Utang dana pensiun 200.000,00

 Utang PPh Ps.21 17.500,00

 Kas 6.282.500,00

(9)

Uang rapel

 Pak Asikin sebagaimana didiskripsikan di atas

menerima kenaikan gaji di bulan september 2019 , sehingga gaji pokoknya menjadi Rp 7.500.000,00 kenaikan tersebut berlaku surut sejak 1 januari 2019, sehingga asikin menerima uang rapel sejumlah Rp 8.000.000,00 untuk kekurangan di periode Januari- Agustus

 Hitung PPh Pasal 21 yang dikenakan atas uang rapel Pak Asikin

(10)

 Gaji pokok 7.500.000,00

 Penghasilan bruto per bulan 7.500.000,00  (biaya jabatan) (375.000,00)

 (Iuran pensiun) (200.000,00) (575.000,00)

 Penghasilan netto sebulan 6.925.000,00

 Penghasilan netto setahun 83.100.000,00

 (PTKP)

 WP Sendiri (54.000.000,00)

 Menikah ( 4.500.000,00)

 Tanggungan 2 anak ( 9.000.000,00) 67.500.000,00  Penghasilan kena pajak 15.600.000,00  Pajak terhutang setahun

 5% x Rp 15.600.000,00 Rp 780.000,00

(11)

 Pajak yang seharusnya dipotong

selama Jan – Agustus (8 x Rp 65.000,00) Rp 520.000,00

 Pajak yang telah dipotong selama

Jan – Agustus (8 x Rp 17.500,00) Rp 140.000,00

(12)

Kasus 5

 Joko (tidak menikah) bekerja sebagai marketing di Rumah

Sakit Kusuma Bangsa dengan memperoleh gaji sebesar Rp 5.750.000,00 sebulan

 Karena prestasinya sebagai marketing cukup bagus dalam

tahun yang bersangkutan joko menerima bonus sebesar Rp 50.000.000,00.

 Setiap bulannya joko membayar iuran pensiun ke dana

pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan sebesar Rp 150.000

Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas gaji? Hitung PPh Pasal 21 atas bonus?

(13)

Jawab

PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus

Gaji setahun (12 x Rp 5.750.000) Rp 69.000.000

Bonus Rp 50.000.000

Penghasilan bruto setahun Rp119.000.000

Pengurang:

1. Biaya jabatan

5% x Rp 119.000.000 Rp 5.950.000

2. Iuran pensiun setahun

12 x Rp 150.000 Rp 1.800.000

Rp 7. 750.000

(14)

PTKP

-Untuk WP sendiri Rp 54.000.000

Penghasilan kena pajak Rp 57.250.000

PPh Pasal 21 terhutang:

5% x Rp 50.000.000 =Rp 2.500.000,00

15% x Rp 7.250.000 =Rp 1.087.500,00

(15)

PPh Pasal 21 atas gaji setahun

Gaji setahun 12 x Rp 5.750.000 Rp 69.000.000 Pengurang:

1.Biaya jabatan

5% x Rp 69.000.000 Rp 3.450.000

2. Iuran pensiun setahun

12 x Rp 150.000 Rp 1.800.000

Rp 5.250.000

Penghasilan netto setahun Rp 63.750.000

PTKP (Rp 54.000.000)

(16)

PPh Pasal 21 terhutang:

5% x Rp 9.750.000 =Rp 487.500

PPh Pasal 21 atas Bonus: Rp 3.587.500 – Rp 487.500 Rp 3.100.000

(17)

Kasus - 6

 Pak aji adalah pegawai pada RS Al Izhar, menikah dengan satu

anak dan memperoleh gaji sebulan Rp 6.350.000. RS Al Izhar mengikuti program Jamsostek dan Iuran Pensiun, sehingga Rumah Sakit harus membayar premi yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan iuran pensiun dengan jumlah masing-masing 0.5%, 0.3%, dan 3.7% dari gaji, serta Rp 82.500,00 per bulan.

 Pak Aji sendiri membayar iuran pensiun sebesar Rp 65.000,00 dan JHT sebesar 2% dari gaji tiap bulan. Mengingat dua hari raya keagamaan tiba berdekatan di tahun berjalan, Rumah Sakit Al Izhar memberikan THR lebih tinggi dari biasanya, yakni Rp 5.500.000,00 untuk setiap pegawai.

 Hitung PPh ps. 21 yang dikenakan atas gaji Pak Aji?  Hitung PPh Ps.21 yang dikenakan atas THR Pak aji

(18)

Ilustrasi

(Imbalan Tahunan):

Penghitungan PPh Atas Gaji

18

JawabanPenghasilan bruto per bulan: 6.400.800 (Biaya jabatan) (320.040)

(Iuran JHT yang dibayar karyawan) (127.000)

(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (65.000) (512.040) Penghasilan netto per bulan 5.888.760 Penghasilan netto setahun 70.665.120 (PTKP)

WP sendiri (54.000.000) Status kawin (4.500.000)

Tanggungan satu anak (4.500.000) (63.000.000) Penghasilan Kena Pajak 7.665.120

Pembulatan PKP 7.665.120

Pajak terutang atas gaji

(19)

Ilustrasi

(Imbalan Tahunan): Penghitungan PPh

Atas Gaji dan THR

19

JawabanPenghasilan sebelum THR per bulan: 6.400.800

Penghasilan sebelum THR setahun 76.809.600

THR 5.500.000

Penghasilan bruto setahun 82.309.600

(Biaya jabatan) (4.115.480)

(Iuran JHT yang dibayar karyawan) (1.044.000)

(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (780.000) (5.939.480)

Penghasilan netto setahun 76.370.120

(PTKP)

WP sendiri (54.000.000)

Status kawin (4.500.000)

Tanggungan satu anak (4.500.000) (63.000.000)

Penghasilan Kena Pajak 13.370.120

Pembulatan PKP 13.370.120

Pajak terutang atas gaji dan THR

(20)

Ilustrasi

(Imbalan Tahunan):

Penghitungan PPh Atas THR

20

Pajak atas THR = Pajak atas gaji dan THR - Pajak atas gaji = Rp 668.506,00 - Rp 383.256,00 = Rp 285.250

(21)

PPh 21 Terkait APBN/

APBD

Penggunaan APBN/ APBD, PPh 21 Dipotong Bendaharawan Penggajian PNS Berstatus Tetap. Penggajian Tenaga Honorer, Wiyata Bakti, dan Pegawai Tidak Tetap Lain. Remunerasi kepada bukan pegawai yang dimanfaatkan jasanya. Kompensasi bagi peserta kegiatan, perlombaan, dan sejenisnya. 21

(22)

Pola Pembayaran

Penghasilan Dibebankan ke APBN/ APBD Bersifat Tetap dan Teratur DPP = Penghasilan Netto - PTKP Berlaku tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a)

Bersifat Tidak Tetap dan Tidak

Teratur DPP = Penghasilan Bruto Berlaku tarif khusus, bersifat final. 22

Biaya perjalanan dinas bukan merupakan penghasilan.

(23)

Tarif Penghasilan Tidak Tetap dan Tidak Teratur (PMK No. 262/ PMK.03/ 2010)

15% dari Penghasilan bruto, atas:

Penghasilan bagi PNS Gol. IV, Perwira Menengah & Tinggi TNI/ Polri, berikut pensiunannya.

5

% dari Penghasilan bruto, atas:

Penghasilan bagi PNS Gol. III, Perwira Pertama TNI/ Polri, berikut pensiunannya.

0% dari Penghasilan bruto, atas:

Penghasilan bagi PNS Gol. I & II, Tamtama & Bintara TNI/ Polri, berikut pensiunannya.

(24)

Ilustrasi

(Penghasilan Tetap dan Teratur)

24

Hafidz Mahendra PNS Golongan IV (berstatus menikah dengan dua anak) merupakan perawat di RSUD Cilacap. Setiap bulan, ia menerima penghasilan berupa gaji pokok sebesar Rp 4.450.000,00, tunjangan istri sebesar 10% dari gaji pokok, tunjangan anak sebesar 2% dari gaji pokok per anak, tunjangan jabatan sebesar Rp 1.350.000,00, dan tunjangan beras sebesar Rp 425.000,00. Hafidz mengikuti pula program pensiun dengan iuran bulanan sebesar 4,75% dari gaji pokok. Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas penghasilan Hafidz Mahendra? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?

(25)

Ilustrasi

(Penghasilan Tetap dan Teratur)

25

Jawaban :

Jurnal Pemberi Kerja

Beban Gaji 4.450.000 Beban tunjangan 2.390.000 UtangDanaPensiun 211.375 Utang PPh 21 33.461,25 Kas 6.595.164 Gaji pokok 4.450.000 Tunjangan istri 445.000 Tunjangan anak 178.000 Tunjangan jabatan 1.350.000 Tunjangan beras 425.000

Penghasilan bruto per bulan 6.848.000

(Biaya jabatan) (342.400)

(Iuran dana pensiun yang dibayar sendiri) (211.375) (553.775)

Penghasilan netto per bulan 6.294.225

Penghasilan netto setahun 75.530.700

(PTKP)

WP sendiri (54.000.000)

Status kawin (4.500.000)

Tanggungan dua anak (9.000.000) (67.500.000)

Penghasilan Kena Pajak 8.030.700

Pembulatan PKP 8.030.700

Pajak terutang setahun

5% x 34,606,000 8.030.700 401.535 Rp401.535,00

(26)

Ilustrasi

(Penghasilan Tidak Tetap dan Tidak Teratur)

26

Ismaya (berstatus menikah dengan tiga anak) merupakan seorang PNS golongan IV B dan eselon II. Ismaya diberikan penugasan sampingan untuk memberikan materi dalam tiga rangkaian pelatihan mengenai akuntabilitas pelaksanaan fungsi keuangan SKPD terhadap SKPD – SKPD lain. Atas tugas tersebut, Ismaya menerima honor sebesar Rp 3.000.000,00 per pelatihan Bagaimanakah perlakuan PPh 21 atas penghasilan Ismaya? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?

Jawaban :

PPh terutang = 15% x 3 x 3.000.000 = Rp 1.350.000,00

Pemotongan atas honor bersifat final.

Jurnal Beban honor 9.000.000

Utang PPh final 1.350.000

(27)

Penghasilan tidak tetap dan

tidak teratur

 Ibu Indah Noor (PNS Golongan IIID) ditugaskan

oleh Rumah Sakit RSUD Cilacap mengikuti

pelatihan selama 2 hari di Yogyakarta. Selama 2 hari Ibu Indah Noor memperoleh Uang saku Rp

200.000 per hari. Bagaimana perlakuan PPh Ps.21 atas penghasilan Ibu Indah Noor

 PPh Terutang : 5% x Rp 400.000,- : Rp 20.000,-

(28)

Pencatatan Transaksi PPh 21

 Pembayaran Imbalan oleh Pemberi Kerja

 Jumlah yang ditanggung pemberi kerja

 Menambah beban gaji.

 Jumlah yang ditanggung pegawai

 Mengurangi kas yang diterima pegawai.

 Jumlah komitmen pada pihak lain

 Diakui sebagai utang (misal pajak, iuran pensiun, dan asuransi).

(29)

Teknis Penghitungan

Upah harian, Satuan, Borongan

Upah Harian/ Upah Hasil Konversi Penghasilan kumulatif per bulan < Rp 4.500.000,00 Penghasilan harian

< Rp 450.000,00 Tidak dikenai pajak

Penghasilan harian > Rp 450.000,00

DPP = Penghasilan yang melebihi Rp

450.000,00 Tarif berlaku adalah

tarif lapis pertama (5%) Penghasilan kumulatif per bulan > Rp 4.500.000,00 DPP = Penghasilan harian – PTKP harian

Tarif berlaku adalah tarif lapis pertama

(5%) Penghasilan kumulatif per bulan > Rp 6.000.000,00 DPP = Penghasilan disetahunkan - PTKP Tarif berlaku

adalah tarif progresif pasal 17.

(30)

Ilustrasi

Upah harian

 Aji (berstatus menikah & memiliki seorang anak) selama bulan januari 2020 bekerja sebagai tenaga kerja lepas di Rumah Sakit Cahaya Bunda selama 15 hari dan menerima upah harian Rp 165.000.

 Berapa PPh Ps.21 yang harus dipotong oleh

Rumah Sakit Cahaya Bunda atas penghasilan Aji

RS Cahaya Bunda Tidak melakukan

pemotongan Pajak PPh Ps.21 atas penghasilan Aji, Karena Penghasilan Aji Kurang dari Rp

(31)

Ilustrasi

upah satuan

 Iswanto (berstatus lajang) bekerja secara tidak

tetap sebagai pemelitur bangku dengan menerima upah satuan. Upah senilai Rp 22.500,00 untuk

setiap bangku yang dibayarkan setiap dua pekan (12 hari kerja).

 Secara rata – rata untuk setiap periodenya iswanto dapat mengecat 100 bangku.

Berapakah besar PPh 21 yang seharusnya

(32)

 Upah per periode (100 x Rp 22.500) Rp 2.250.000  Upah per hari Rp 187.500  DPP = Rp 187.500 - (Rp 54.000.000 : 360)  = Rp 187.500 - Rp 150.000  = Rp 37.500  PPh Ps.21 per Periode  = 5% x 12 x Rp 37.500  = Rp 22.500

(33)

Upah harian dibayarkan bulanan

 Tabri bekerja sebagai pegawai tidak tetap yang

mengerjakan penyolderan komputer bagi suatu Rumah Sakit.

 Selama bulan Januari 2020, tabri bekerja selama

18 hari dengan upah harian sebesar Rp 135.000,00 yang dibayarkan secara bulanan.

 Jika tabri berstatus belum menikah, berapakah

besar PPh 21 yang seharusnya dikenakan terhadapnya?

(34)

Upah harian dibayarkan bulanan

 Jawaban :

 Upah selama Januari (18 x 135.000) Rp 2.430.000,00

 Penghasilan netto setahun Rp 29.160.000,00  PTKP:

 WP sendiri Rp 54.000.000

Karena Penghasilan Setahun kurang dari

PTKP maka tidak dikenakan pemotongan

pajak

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Dia menjelaskan, Rights Issue ini rasionya 500:171, artinya setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai Rp 125 mempunyai 171 HMETD untuk membeli sebanyak 171 saham

Supervisor pengawasan proses produksi antara lain bertanggung jawab dalam pemeriksaan line clearance, dan pengawasan dalam kegiatan produksi untuk memastikan

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana pelanggaran Lalu Lintas dengan Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan, telah menjatuhkan putusan terhadap

Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara lama pemberian terapi dengan jenis medikamentosa yang diberikan, dan menunjukkan bahwa menggunakan terapi kortikosteroid golongan

Keempat, kompetensi guru yang dilihat dari variabel Self Confidence (X4) mempengaruhi terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri Gugus 2 Kabupaten Bandung dengan koefisien

(6) Dalam hal Pegawai Perumda BPR Bank Daerah Kabupaten Madiun sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak dapat membuktikan bahwa ia bebas dari

Bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan jasa konstruksi dan jasa desain yang meliputi: usaha dan jasa konsultasi bidang rancang bangun dan perekayasaan (umumnya