• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENCERMATI FENOMENA PENGGUNAAN INTERNET DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENCERMATI FENOMENA PENGGUNAAN INTERNET DI MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MENCERMATI FENOMENA PENGGUNAAN INTERNET DI MASA PANDEMI COVID-19

TIM PELAKSANA:

Hifizah Nur, S. Psi, M. Ed (NIDN: 0322047809) Dhani Irmawan (NIDN: 0308018301)

Bidang Ilmu Psikologi Universitas Mercu Buana

2020

(2)

Kepala Pusat

Pengabdian Pada Masyarakat

(Dr. Inge Hutagalung, M.Si) NIP/NIK : 1 1359 0380

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul 1

Halaman Pengesahan 2

Daftar Isi 3 Ringkasan Proposal 4 BAB I PENDAHULUAN ………. 5

1.1. Analisis Situasi………. 5

1.2. Rumusan Masalah………. 8

1.3. Tujuan Kegiatan………. 9

1.4. Manfaat Kegiatan………. 9

1.5. Relevansi Penelitian Terdahulu………. 9

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN……….………..…..……….. 10

2.1. Solusi Permasalahan………. 10

2.2. Penyelesaian Sosial……….. 10

2.3. Rencana Target Capaian Luaran……… 10

BAB III METODE PELAKSANAAN ………. 11

3.1. Rencana Kegiatan……… ……….……….……... 11

3.2. Khalayak Sasaran. ……… 11

3.3. Metode Kegiatan ……….……… 11

3.4. Jenis Luaran Rencana Kegiatan..……..……….. 11

3.5. Mekanisme Evaluasi Kegiatan……… 11

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN….….……… 12

DAFTAR PUSTAKA ……….. 13

LAMPIRAN………. 14

Lampiran 1. Biodata Tim PKM……… 14

RINGKASAN PROPOSAL

Untuk menanggulangi laju kecepatan penyebaran virus COVID-19, banyak negara menerapkan Protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO), mulai dari cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak, membatasi keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri perorangan, komunitas, bahkan seluruh kota (mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB sampai lock down).

Berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020, pemerintah mengeluarkan

kebijakan tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka

(4)

pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19). Efek dari PJJ dan WFH serta tutupnya berbagai industri hiburan dan pariwisata, terjadilah lonjakan pemakaian internet yang cukup besar di masa pandemi ini. Menurut data Alvara (Alvara Research Center, 2020), 15,8% masyarakat Indonesia menggunakan internet lebih dari 13 jam dalam satu hari.

Tingginya penggunaan internet selama masa pandemi ini menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dengan serius, karena tingkat pemakaian internet yang tinggi merupakan salah satu indikasi adanya adiksi internet. Ketidakmampuan individu untuk mengontrol penggunaan internetnya, yang merupakan ciri dari kecanduan internet, akan menyebabkan seseorang mengalami kesulitan secara psikologis, sosial, sekolah atau pekerjaan.

Psikoedukasi tentang pemakaian internet yang sehat adalah satu kegiatan yang penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal penggunaan internet di masa pandemi agar terhindar dari perilaku adiksi. Selain itu perlu dijelaskan juga tentang pentingnya peran keluarga dalam mencegah terbentuknya adiksi internet.

Kata kunci: Kecanduan internet, psikoedukasi internet sehat, peran keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Analisis Situasi

Kasus pneumonia yang belum dikenal, pertama kali ditemukan di dekat pasar seafood di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, China, pada 8 Desember 2019. Beberapa kelompok penderita pneumonia serupa dilaporkan hingga akhir Desember 2019.

Pneumonia tersebut kemudian teridentifikasi yang disebabkan oleh virus korona baru

(sindrom pernapasan virus korona 2 akut, atau SARS-CoV-2) (Zhu et al. dalam Qui,

Chen & Shi, 2020), yang kemudian dinamai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ). Setelah itu, virus segera menyebar dengan

(5)

cepat ke seluruh dunia (Qui, Chen & Shi, 2020). Untuk menanggulangi laju kecepatan penyebaran virus ini, banyak negara menerapkan Protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO), mulai dari cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak, membatasi keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri perorangan, komunitas, bahkan seluruh kota (mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB sampai lock down).

Cepatnya penyebaran COVID-19 ke seluruh dunia memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi kesehatan, ekonomi, lingkungan dan sosial bagi seluruh umat manusia (Chakraborty et al, 2020). Dari sisi kesehatan muncul masalah-masalah berikut; Tantangan diagnosa, karantina dan pengobatan kasus terduga atau terkonfirmasi tertular Corona, beban kebutuhan medis yang sangat tinggi, dokter, perawat dan fasilitas kesehatan, penelantaran pasien yang menderita penyakit dan gangguan kesehatan lainnya, risiko tinggi yang dihadapi oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya, kebutuhan akan perlindungan diri yang tinggi, dan terjadinya gangguan pada rantai pasokan medis (Haleem, Javaid & Vaishya, 2020).

Dari segi ekonomi, di hampir semua negara yang terdampak COVID-19, semua institusi pendidikan, komersial, olah raga dan spiritual ditutup. Indutri sangat menderita karena banyak di antaranya, kecuali yang berkaitan dengan fasilitas penting, ditutup dalam waktu lama di banyak negara. Orang-orang yang tergabung dalam industri pariwisata dan transportasi juga menghadapi kesulitan terbesar. Tingkat produksi sudah sangat rendah. Ekonomi dari banyak negara yang disebut kuat sekarang menghadapi ancaman inflasi tinggi dan meningkatnya pengangguran sebagai akibat dari kurangnya produktivitas dan pengeluaran yang berlebihan untuk perawatan dan rehabilitasi korban COVID-19 dan keluarganya (OECD, 2 Maret 2020). Lockdown juga secara langsung akan mempengaruhi PDB setiap negara, terutama di sektor-sektor ekonomi terpenting (Chakraborty et al, 2020).

Selain masalah kesehatan dan ekonomi yang serius tersebut, masalah sosial juga

menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan. Misalnya pembatalan atau

penundaan turnamen olahraga berskala besar, larangan perjalanan nasional dan

internasional dan pembatalan layanan perjalanan, gangguan perayaan acara budaya

dan agama, jarak sosial dengan teman sebaya dan anggota keluarga, penutupan hotel,

restoran dan tempat ibadah, penutupan tempat-tempat hiburan seperti bioskop dan

teater, klub olah raga, gimnasium, kolam renang, penundaan ujian, dll, (Haleem,

Javaid & Waisya, 2020).

(6)

Di awal-awal pandemi, pemerintah di seluruh dunia telah menutup semua institusi pendidikan, untuk mengendalikan penyebaran penyakit dengan mempertimbangkan keselamatan siswa, pendidik, dan semua orang terkait.

Pendidikan rumah telah membawa banyak kejutan tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi produktivitas orang tua mereka (Burges dan Sievertsen, 2020). Indonesia termasuk salah satu negara yang membuat kebijakan untuk melakukan pembelajaran dan bekerja secara online. Hal ini berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19) (Kemendikbud, 2020). Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran dalam jaringan, menggunakan metode pembelajaran jarak jauh atau yang lebih umum disebut sebagai PJJ. Dalam penelitian Firman dan Rahman (2020) disebutkan bahwa pembelajaran online pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan perangkat-perangkat mobile seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan untuk mengakses informasi (internet) dimana saja dan kapan saja (Gikas & Grant, 2013). Penggunaan teknologi mobile memiliki kontribusi besar di dunia pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011).

Selain PJJ, efek dari lain dari penyebaran virus covid-19 adalah banyak kantor

baik pemerintah maupun swasta yang kemudian menerapkan skema bekerja dari

rumah (Working from Home/WFH). Istilah Working from Home ini adalah istilah lain

dari kata telecommuting atau telework yang dikenal di tahun 80-an, yang berarti,

pekerja diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugas kantornya di rumah, tidak

diharuskan untuk datang ke kantor (Potter dalam Mungkasa, 2020)

.

Di Indonesia

konsep WFH ini sebelum pandemi sempat menjadi pertimbangan pemerintah dalam

rangka mengatasi tingkat kemacetan di kota-kota besar, bahkan di awal tahun 2020

Kementrian Pembangunan Nasional/BAPENAS telah merencanakan uji coba bekerja

jarak jauh ini dengan nama Flexi Work. Ketika wabah Covid-19 melanda, ini menjadi

momentum yang tepat untuk melaksanakan uji coba tersebut. Sebagai efek dari

diterapkannya PSBB di kota-kota besar di Indonesia, konsep WFH ini wajib

diberlakukan oleh institusi pendidikan dan di banyak perusahaan. Bekerja jauh dari

kantor juga membutuhkan perangkat pendukung mulai dari komputer jinjing atau

(7)

komputer meja, telepon genggam, printer, dan perangkat gadget lainnya (Mungkasa, 2020).

Efek dari PJJ dan WFH serta tutupnya berbagai industri hiburan dan pariwisata ini, terjadilah lonjakan pemakaian internet yang cukup besar di masa pandemi ini.

Dari beberapa media nasional dilaporkan kenaikan penggunaan internet akibat kebijakan PSBB dan himbauan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah (Media Indonesia, Mei 2020)(iNews.id, Juli, 2020)(Republika, Juli 2020). Menurut data Alvara (Alvara Research Center, 2020), di antara pemakai internet semasa pandemi, yang paling banyak adalah heavy user yang menggunakan internet sebanyak 4-6 jam sebanyak 29%, dan diikuti dengan orang yang sudah menunjukkan gejala adiksi yang menggunakan internet sebanyak 7-10 jam perhari sebanyak 20,8%. 11-13 jam sehari, 12,1% dan di atas 13 jam sebanyak 15,1%.

Tingginya penggunaan internet selama masa pandemi ini menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dengan serius, karena tingkat pemakaian internet yang tinggi merupakan salah satu indikasi adanya adiksi internet. Seperti yang dikatakan oleh Young (1996), ia mencirikan kecanduan internet sebagai tetap online untuk hal-hal yang bersifat kesenangan dengan rata-rata 38 jam atau lebih per minggu, sebagian besar di ruang obrolan, dan ia juga menyimpulkan bahwa kecanduan internet dapat menghancurkan keluarga, hubungan, dan karier (Mustafa, 2011).

Kecanduan internet, juga digambarkan sebagai penggunaan internet patologis, yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu untuk mengontrol penggunaan internetnya, yang pada akhirnya menyebabkan kesulitan psikologis, sosial, sekolah atau pekerjaan dalam kehidupan seseorang (Davis 2001; Young & Rogers , 1998).

Penggunaan internet yang membuat ketagihan didefinisikan sebagai "gangguan kontrol impuls yang tidak melibatkan minuman keras" dan mirip dengan perjudian patologis (Young, 1998). Young lebih lanjut mengkategorikan lima jenis kecanduan internet: (1) kecanduan cyber seksual ke chat room dewasa atau cyber pornografi; (2) kecanduan hubungan di dunia maya dalam pertemanan atau perselingkuhan online yang menggantikan situasi kehidupan nyata; (3) tekanan keinginan untuk melakukan perjudian online, lelang, atau perdagangan secara obsesif; (4) informasi yang berlebihan dan kompulsif dengan menggunakan internet (Mustafa, 2011).

Gangguan patologis yang diagnosisnya masuk dalam DSM-5 ini memiliki empat

gejala, yaitu: (1) Penggunaan yang berlebihan, yang sering dikaitkan dengan

hilangnya perasaan tentang waktu atau mengabaikan dorongan-dorongan dasar; (2)

(8)

withdrawal, termasuk perasaan marah, ketegangan, dan/atau depresi ketika komputer (atau smartphone) tidak dapat diakses; (3) toleransi, termasuk kebutuhan akan perangkat komputer (atau smartphone) yang lebih bagus, lebih banyak software, atau jam pemakaian yang lebih lama; dan (4) reperkusi negatif, termasuk berargumen, berbohong, prestasi buruk, isolasi sosial dan kelelahan (Young dkk., 2017).

Melihat bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian internet yang bersifat patologis di atas, maka masyarakat perlu disadarkan tentang kecanduan internet, ciri-cirinya, efek kecanduan internet dan bagaimana melakukan pencegahan agar masyarakat tidak tenggelam dalam pemakaian internet yang bersifat adiktif. Selain itu perlu dipaparkan tentang pentingnya peran keluarga dalam mencegah terbentuknya adiksi internet.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas tergambarkan bahwa adanya fenomena SFH, WFH dan pembatasan beroperasinya saran hiburan dan wisata membuat pemakaian internet melonjak. Berdasarkan penelitian Alvara di bulan Agustus 2020 ditemukan bahwa ada 15,8% pengguna internet yang berselancar di dunia maya lebih dari 13 jam perhari di masa pandemi.

Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius, karena salah satu ciri kecanduan internet adalah pemakaian internet yang eksesif. Meskipun pemakaian internet penting untuk belajar bagi SFH dan bekerja untuk pada WFH, namun bila pemakaian internet ini lebih banyak untuk unsur hiburan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada gangguan patologis berupa kecanduan internet dengan empat gejala yang berupa, penggunaan yang berlebihan, withdrawal, terjadinya toleransi pada individu untuk mendapatkan akses internet yang lebih memuaskan, dan timbulnya perilaku negatif yang cenderung merusak individu yang sudah mengalami adiksi.

Psikoedukasi tentang pemakaian internet yang sehat adalah satu kegiatan yang penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal penggunaan internet di masa pandemi agar terhindar dari perilaku adiksi. Selain itu perlu dijelaskan juga tentang pentingnya peran keluarga dalam mencegah terbentuknya adiksi internet.

1.3.Tujuan Kegiatan

 Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang ciri-ciri kecanduan internet.

 Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang peran keluarga

dalam mencegah dan mengatasi kecanduan internet.

(9)

1.4. Batasan Masalah

Definisi kecanduan internet dari Young dkk. (1998) dan empat ciri pemakaian patologis komputer yang dicantumkan dalam DSM 5, menjadi referansi utama dalam untuk membahas tentang pemakaian internet yang patologis.

Untuk psikoedukasi pemakaian internet di masa pandemi, dijabarkan tentang ciri-ciri pemakaian internet yang patologis, bagaimana mencegah terjadinya adiksi internet dan apa peran yang harus dilakukankan oleh keluarga bila sudah terbentuk perilaku adiksi pada individu .

1.5.Relevansi dengan Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian sebelumnya (Nur, 2019) ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua yang permisif serta otoriter terhadap kecanduan smartphone yang tentu didalamnya terdapataplikasi internet. Oleh karena itu, selain ciri-ciri dan efek gangguan adiksi internet, pembahasan tentang pentingnya pola asuh orang tua dalam psikoedukasi kali ini sangat penting diketahui oleh masyrakat.

BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN III. 1. Solusi Permasalahan

melalui kegiatan psikoedukasi ini diharapkan peserta akan memahami tentang

bahaya yang mengintai dari pemakaian internet yang berlebihan. Lalu peserta akan

memaami tentang ciri-ciri kecanduan internet, efeknya dan apa yag harus dilakukan

untuk mencegah terjadinya kecanduan, terutama pentingnya pola asuh yang tepat untuk

mencegah terjadinya adiksi. Selain itu akan dibahas juga tentang apa yang bisa

dilakukan untuk mengatasi kecanduan internet.

(10)

III. 2. Penyelesaian Sosial

Setelah mengikuti kegiatan psikoedukasi, peserta lebih memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terkait kecanduan internet, ciri-cirinya, efek kecanduan internet bagaimana peran keluarga untuk mencegah terbentuknya kecanduan internet.

III. 3. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Tidak ada

2 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik) Ya

3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi Tidak ada

4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak ada

5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat Ya

6 Peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat (mitra masyarakat umum)

Tidak ada

7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Tidak ada

8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang)

Tidak ada

9 Buku ajar Tidak ada

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Rencana Kegiatan

Menanamkan pemahaman tentang bahaya yang mengintai dari pemakaian internet yang berlebihan. Lalu peserta akan memaami tentang ciri-ciri kecanduan internet, efeknya dan apa yag harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecanduan, terutama pentingnya pola asuh yang tepat untuk mencegah terjadinya adiksi. Selain itu akan dibahas juga tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan internet.

3.2.Khalayak Sasaran

Masyarakat umum di JABODETABEK

(11)

3.3.Metode Kegiatan

Kegiatan webinar dilaksanakan dengan metode:

Penyampaian materi I: Definisi kecanduan Internet, ciri-ciri kecanduan Internet menurut DSM 5, efek kecanduan internet untuk pribadi, keluarga dan masyarakat.

Penyampaian materi II: Peran keluarga dalam mencegah dan mengatasi kecanduan internet.

3.4.Jenis Luaran Sesuai Rencana Kegiatan

Melalui penyampaian materi I diharapkan peserta akan memahami hal-hal yang terkait dengan kecanduan internet. Dengan penyampaian materi II diharapkan peserta akan memahami tentang peran keluarga dalam mencegah dan mengatasi kecanduan internet.

3.5.Mekanisme Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pre dan post test: terkait materi.

Kuesioner tentang kecanduan internet: terkait materi

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Biaya Kegiatan Dari UMB

No KOMPONEN BIAYA YANG DIUSULKAN

1 Honorium Instruktur -

2 Biaya internet dan admin 1.500.000

3 Proposal dan laporan 2.000.000

4 Others

Total 3.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan

(12)

No KEGIATAN NOP DES JAN FEB 1 Pengajuan proposal dan revisi

2 Survey kebutuhan masyarakat 3 Persiapan pelaksanaan

4 Pelaksanaan

5 Pembuatan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Mungkasa, Oswar (2020). Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. The Indonesian Journal of Development Planning Volume IV No. 2 – Juni 2020

Charaborty Indranil & Maity Prasenjit (2020). COVID-19 outbreak: Migration, effects on society, global environment and prevention. Science of the Total Environment

www.elsevier.com/locate/scitotenv

Qiu Yun , Chen Xi , Shi Wei(2020). Impacts of social and economic factors on the transmission of coronavirus disease 2019 (COVID-19) in China. Journal of Population Economics https://doi.org/10.1007/s00148-020-00778-2 9 May 2020

Djalante R, Lassa J, Setiamarga D, Sudjatma A, Indrawan M , Haryanto B, Mahfud C,

Sinapoy M. S. , Djalantel S, Rafliana Iina , Gunawan L. A. , Surtiari G. A. K.,

Warsilah H (2020). Review and analysis of current responses to COVID-19 in

(13)

Indonesia: Period of January to March 2020. Progress in Disaster Science journal homepage: www.elsevier.com/locate/pdisas

Haleem A., Javaid M., Vaishya R. (2020). Effects of COVID 19 pandemic in daily life.

Journal Elsevier Public Health Emergency

https://www.researchgate.net/publication/340426338

Rochim, Abdul (2020). Penggunaan Internet Melonjak di Masa Pandemi Covid-19, Paling Banyak Digunakan untuk Kirim Pesan.

www.inews.id. Senin, 13 Juli 2020 - 15:09 WIB

https://www.inews.id/techno/internet/penggunaan-internet-melonjak-di-masa- pandemi-covid- 19-paling-banyak-digunakan-untuk-kirim-pesan .

Anggoro, Bayu (2020). Penggunaan Internet Naik Signifikan Saat Pandemi Covid-19. Media Indonesia Kolom Ekonomi Jumat 15 Mei 2020, 23:35 WIB https://mediaindonesia.com/read/detail/313425-penggunaan-internet-naik-sign

ifikan-saat-pand emi-covid-19

Artikel ROL (2020). Selama Covid-19, Penggunaan Internet di Rumah Meningkat Pesat.

Republika Online Rabu 15 Jul 2020 21:44 WIB.

https://republika.co.id/berita/qdim8u6217000/selama-covid19-penggunaan-int ernet-di-rumah- meningkat-pesat

Alvara Research Center (2020). Survei Alvara: 15,8% Masyarakat Berinternet Lebih dari 13 Jam selama Pandemi. Katadata.co.id. Agustus 2020.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/10/05/survei-alvara-158-mas yarakat-berinter net-lebih-dari-13-jam-selama-pandemi#

Mustafa KOÇ (2011). Internet Addiction and Psychopathology. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – January 2011, volume 10 Issue 1 Copyright The Turkish Online Journal of Educational Technology 143

Young, Kimberly S & Nabuco de Abreu, Cristiano (2017). Kecanduan Internet: Panduan Konseling dan Petunjuk Evaluasi dan Penanganan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Lampiran : Biodata Ketua Pelaksana

No Nama Lengkap (dengan gelar) Hifizah Nur S.Psi, M.Ed 2 Jenis Kelamin

Perempuan

3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 617780120

5 NIDN 0322047809

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 22 April 1978

(14)

A. Riwayat Pendidikan

B. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir

7 E-mail hifizah.nur@mercubuana.ac.id

8 Nomor Telepon/HP 081289932615

9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon/Faks

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 =10 Orang, S2 =0 Orang, S3 =0 Orang

Nama Perguruan

Tinggi

Tingkat Bidang Ilmu

Tahun Masuk-

Lulus

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Nama Pembimbing

Universitas

Indonesia S1 Psikologi 1996-

2001

The Relation between goal orientation and religious commitment of religious

organization staff in universities

Prof. Dr.

Soetarlinah Sukadji.

Aichi University

Of Education

S2

Human Development and Education

2011- 2013

Curriculum Development Research of Indonesian Kindergartens Based on the Perspective of the “Playing

with Nature” Unit from Living Environmental

Studies

Dr. Hiroyuki Kuno

No Tahun Judul RISET

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2019

What is the Influence of Smartphone Addiction on Student’s Psychological Well-

being

UMB 4.200.000

2 2019 Analisis Aktivitas Pendidikan di TK Jepang

Berdasarkan Prinsip-prinsip Neurosains UMB 4.200.000

(15)

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

3 2019

Time Based Comparative Study on Generosity Behavior of Indonesian Muslim

Society: During and Outside Ramadan

UMB 9.000.000

4 2019

Alms Giving Behavior of Muslim Communities In Indonesia and Malaysia: A

Comparative Study

UMB 19.000.000

5 2020 Hubungan antara Parenting Style dan

Kecanduan Smartphone pada Mahasiswa UMB 4.500.000

6 2020 Coping Stress pada Mahasiswi Bercadar

yang Mengalami Stigma Sosial di Jakarta UMB 4.500.000

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2018 Forgiveness Therapy for Salemba

Penitentiary Inmates UMB 3.500.000

2 2019

Sharing Tentang Pengaruh Gadget dalam Hidup Kita Pada Orang Tua Siswa

Homeschooling Kak Seto

UMB 4.000.000

3 2020

Membuat Modul Integrative Learning Bermain Dengan Alam Untuk Guru-Guru Di

Jakarta Barat

UMB 3.500.000

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2020 Alms Giving Behavior of Muslim Communities In

Indonesia and Malaysia: A Comparative Study Al-Iqtishod

2019 What is the Influence of Smartphone Addiction on Student’s Psychological Well-being

Southeast Asia Psychology

Journal

(16)

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

G. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

2020 Analisis Aktivitas Pendidikan di TK Laboraturium Aichi Jepang Berdasarkan Prinsip-prinsip

Neurosains

Jurnal PG-PAUD Trunojoyo

No Nama Pertemuan Ilmiah

/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1

International Conference on Intervention and Applied Psychology

Curriculum Development Research of Indonesian Kindergartens Based on the Perspective of the “Playing with Nature”

Unit from Living Environmental Studies

Depok, 13-14 Oktober 2018

2

International Conference on Community

Development

Forgiveness Therapy for Salemba Penitentiary Inmates

20 November 2019

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1 Aplikasi Psikologi Positif: Pendidikan,

Industri dan Sosial (Buku Bersama)

2020 352 PT Nasya Expanding

Management

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1

MODUL PSIKOEDUKASI URGENSI INTEGRATIVE LEARNING BERMAIN DENGAN ALAM PADA ANAK KELAS 1-

3 SEKOLAH DASAR

2020 Modul EC00202022601 14

Juli 2020

(17)

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Riset Internal.

Jakarta, 03 November 2020 Pengusul,

( Hifizah Nur S.Psi, M.Ed)

NIDN 0322047809

(18)

Gambar

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Ekspor Minyak Atsiri Indonesia ke Negara Tujuan Utama adalah

Karolus Agung / 17071297 Efektivitas Peran Internet sebagai Media Komunikasi dan Aktivitas Belajar Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid-19 (Studi Deskriptif Kualitatif Peran

Penggunaan media sosial Arsip UGM masa pandemi covid-19 ini memiliki peluang antara lain: sosialisasi layanan kearsipan masa pandemi covid-19; kerjasama antara akun

Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik untuk mencari tahu bagaimana persepsi pasien dalam penggunaan telemedicine di masa pandemi coronavirus (COVID-19) ini di

Untuk pertanyaan apakah dalam membuat kontrak dagang perlu untuk memperkuat hukum khusus seperti materai, harus ada saksi atau harus terdaftar dengan notaris,

11 Grafik Kenaikan Tekanan Statik vs Debit Aliran Fan Aksial Dengan Variasi Sudut Pemasangan Blade (Blade Angle) Pada Simulasi Fan Aksial Gambar 6.11 menunjukkan grafik performa

Greedy perimeter stateless routing (GPSR), routing protokol baru untuk jaringan nirkabel yang menggunakan informasi posisi node tujuan untuk membuat keputusan penerusan

Penetapan harga produk yang tepat akan berpengaruh besar dan mendapatkan perhatian yang lebih dari konsumen, jika harga yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan mutu