Pengembangan RPL Bimbingan Klasikal Daring
Gaya Belajar yang Positif, Tepat, dan Mempengaruhi Hasil Belajar Dosen Pengampu
Dr. Naharus Surur, M.Pd
Nama : Kiyesha Tsaniya Kurniawan NIM : K3120031
Kelas : 3B Absen : 16
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DARING
A. Komponen Layanan Layanan Dasar
B. Thema Gaya Belajar yang Positif, Tepat, dan Mempengaruhi Hasil Belajar
C. Bidang Layanan Bidang Akademik
D. Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan E. Sasaran Layanan Siswa SMP Kelas 9
F. Materi 1. Identifikasi gaya belajar yang positif serta tepat
2. Meyakini bahwa terdapat salah satu gaya belajar yang positif dan tepat untuk mempengaruhi hasil belajar
3. Aplikasi Gaya Belajar
G. Metode dan Teknik Pendekatan Behavioral (Penyampaian Materi, Komunikasi 2 Arah)
H. Waktu 40 menit
I. Tanggal Pelaksanaan 25 Oktober 2021
J. Media Alat Alat Komunikasi (Laptop/HP/Komputer) Power point
K. Sumber Bacaan Hamsar. 2017. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX pada Mata Pelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah Alauddin Pao-Pao.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.
L. Tujuan 1. Mengidentifikasi gaya belajar yang positif serta tepat
2. Meyakini bahwa gaya belajar yang positif serta tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
3. Mengaplikasikan gaya belajar yang positif serta tepat sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
M. Uraian Kegiatan
1. Tahap Pendahuluan
1. Guru BK dan Siswa memasuki ruang meeting (Google Meet) yang telah disediakan.
2. Guru BK Membuka kegiatan Bimbingan Klasikal dengan memberi salam.
3. Guru BK meminta salah satu siswa untuk memimpin berdo’a menurut kepercayaan masing-masing.
4. Salah satu siswa memimpin do’a
5. Guru BK menyapa dan bertanya kabar pada siswa dan siswa menjawab
6. Guru BK mengecek kehadiran siswa.
2. Tahap Inti
1. Ice Breaking dengan bermain games.
2. Guru BK menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, Tujuan dari kegiatan, peraturan bimbingan, serta topik layanan.
3. Guru BK menanyakan kesiapan siswa untuk memulai kegiatan.
4. Bimbingan Klasikal dimulai
5. Guru BK meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis.
Siswa menyiapkan alat tulis
6. Guru BK menayangkan Power Point mengenai Gaya Belajar kemudian menyampaikan materi.
Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan
7. Guru BK melakukan komunikasi dua arah dengan siswa
8. Guru BK menanyakan pada siswa
mengenai gaya belajar yang cocok dengan mereka setelah selesai memberi materi Siswa menanggapi pertanyaan guru 9. Guru BK meminta memberi kesimpulan
dari sisi siswa
Siswa memberi kesimpulan
10. Pemberian Kesimpulan dari sisi Guru BK 11. Penyampaian materi selesai
3. Tahap Penutup
1. Guru BK bertanya pada siswa mengenai kebermanfaatan materi yang disampaikan Siswa menjawab
2. Guru BK meminta siswa apabila mereka menemui kesulitan bisa untuk mendatangi Ruang BK
3. Guru BK memberi gambaran materi yang akan diberikan minggu depan
4. Guru BK menutup kegiatan dengan berdo’a menurut kepercayaan masing-masing 5. Guru BK berterima kasih dan meminta
maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan N. Evaluasi
1. Evaluasi Proses Selama layanan berlangsung, Guru melihat 1. Tingkat antusiasme siswa
2. Komunikasi 2 arah antara Guru BK dengan Siswa
2. Evaluasi Hasil Ketika layanan sudah selesai Guru BK melihat : 1. Pengetahuan peserta didik setelah kegiatan
layanan
2. Sikap peserta didik setelah kegiatan layanan 3. Keterampilan Peserta didik setelah kegiatan
layanan
4. Hasil akhir dari keseluruhan layanan
Selasa, 21 September 2021 Mengetahui
Dosen Pengampu, Guru BK,
Dr. Naharus Surur, M.Pd Kiyesha Tsaniya Kurniawan K3120031
Lampiran
1. Materi Layanan
2. Lembar Evaluasi Proses 3. Lembar Evaluasi Hasil
LAMPIRAN 1 Materi Gaya Belajar
Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsetrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Gaya bersifat individual bagi setiap orang, dan untuk membedakan orang yang satu dengan orang lain. Dengan demikian, secara umum gaya belajar diasumsikan mengacu pada kepribadian- kepribadian, kepercayaan- kepercayaan, pilihan-pilihan, dan perilaku-perilaku yang digunakan oleh individu untuk membantu dalam belajar mereka dalam situasi yang telah dikondisikan.
Gaya belajar dapat secara mudah digambarkan sebagai bagaimana orang-orang memahami dan mengingat informasi. Namun ternyata secara teoritis berisi dengan berbagai variasi tentang tema ini yang pemahaman cukup rumit (M. Nur Ghufron, Rini Risnawita, 2010: 42).
A. Identifikasi gaya belajar yang positif serta tepat
Menurut Connell dalam Muh. Yaumi (2013: 125) membagi gaya belajar kedalam tiga bagian, yakni: Visual learners, Auditory learners, dan Kinesthetik learners. Terdapat ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar tersebut yang bisa dijadikan alat untuk identifikasi Gaya Belajar yang Positif dan Tepat sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Berikut ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar
(1) Visual learners
a) Lebih mudah mengingat dengan cara melihat b) Tidak terganggu oleh suara ribut atau berisik c) Lebih suka membaca
d) Suka mendemonstrasikan sesuatu daripada penjelasan (2) Auditory learners
a) Mudah mengingat dari apa yang didengarkannya b) Tidak bisa belajar dalam suasana ribut atau berisik c) Lebih menyukai diskusi atau juga cerita
d) Bisa mengulangi apa yang didengarkannya.
(3) Kinesthetik learnes a) Berbicara perlahan b) Penampilan rapi
c) Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
d) Belajar melalui memanipulasi dan praktek e) Menghapal degan cara berjalan dan melihat
B. Meyakini bahwa terdapat salah satu gaya belajar yang positif dan tepat untuk mempengaruhi hasil belajar
Setelah mengetahui gaya belajar yang paling tepat untuk diri Siswa, maka selanjutnya ialah meyakini bahwa gaya belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar. Menurut Benyamin S. Bloom dalam Samsudduha (2012, 21) hasil belajar dikelompokkan dalam tiga aspek yaitu;
aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
1. Hasil Belajar Kognitif
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir. Menurut teori ini aspek kognitif terdiri dari enam jenjang atau tingkat proses berpikir yaitu; (1) pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis, dan (6) penilaian.
2. Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang berkaitan dengan internalisasi sikap yang menunjuk kearah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku. 24 Hasil belajar afektif terdiri dari beberapa tingkat/jenjang yaitu; (1) Receiving atau attending (kemauan menerima), (2) Responding, (3) Valuing (memberikan penilaian atau menghargai), (4) organization (mengatur atau mengorganisasikan), (5) Carakterization by a value complex (karakterisasi dengan satu nilai atau nilai kompleks) (Syamsudduha, 2012: 21).
3. Hasil Belajar Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ranah psikomotorik di kemukakan oleh simpson yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuattu) dan hasil belajar afektif yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku (Anas Sudjono, 2012: 57 - 58). Maka dari itu, patut diyakini bahwa gaya belajar yang positif dan tepat dapat mempengaruhi hasil belajar.
C. Aplikasi Gaya Belajar
Setelah mengetahui macam-macam gaya belajar serta ciri-cirinya kemudian mengidentifikasi gaya belajar yang paling sesuai dengan diri sendiri dan meyakini bahwa gaya belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar, maka selanjutnya ialah mengaplikasikan gaya belajar tersebut kedalam kehidupan sehari-hari yang kemudian akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
1. Visual Learners
Anak dengan visual learners bisa menggunakan Alat peraga dalam belajar, bisa berbentuk tulisan, gambar, powerpoint, kartun yang menarik, atau grafik-grafik yang menggunakan warna-warna yang tentunya menarik pula. Mereka merekam informasi dengan penglihatannya.
2. Auditory Learners
Anak dengan Auditory learners lebih menyukai penyajian materi berbentuk ceramah atau diskusi, maka dari itu mereka bisa menggunakan alat perekam suara untuk merekam suara guru Ketika sedang menjelaskan atau bisa dilakukan dengan fokus mendengarkan guru Ketika menjelaskan pelajaran tanpa ada distraksi berupa suara keributan. Mereka merekam informasi menggunakan pendengarannya.
3. Kinesthetik Leaners
Anak dengan kinesthetik learners cenderung menyukai pembelajaran yang melakukan aktivitas fisik seperti bergerak, berpindah, atau menggoyangkan anggota tubuhnya Ketika belajar. Maka dari itu pembelajaran bisa dilakukan dengan mendemostrasikan materi yang dipelajari. Mereka merekam informasi berdasarkan praktik atau tindakannya.
LAMPIRAN 2
Evaluasi Proses (Untuk Guru)
Hari/Tanggal/Pertemuan : Kelas/Angkatan/Semester :
Kegiatan :
NO Item Pembanding Keterangan
1. Jumlah Siswa yang bertanya pada Guru BK 2. Jumlah Siswa yang
menjawab pertanyaan guru BK
3. Selama pemberian layanan berlangsung, apakah Siswa tampak mencatat dan
memperhatikan?
4. Secara keseluruhan tingkat Antusiasme Siswa
(Gunakan persen)
LAMPIRAN 3
Evaluasi Hasil (Untuk Guru)
Hari/Tanggal/Pertemuan : Kelas/Angkatan/Semester :
Kegiatan :
No Item Ya Tidak Alasan
1. Apakah setelah pemberian layanan peserta didik menjadi lebih mengerti mengenai Gaya Belajar serta
mengetahui cara mengidentifikasi gaya belajarnya sendiri?
2. Apakah setelah pemberian layanan peserta didik menjadi yakin bahwa gaya belajar yang dimilikinya lah yang mampu menunjang keberhasilannya dalam belajar?
3. Apakah setelah pemberian layanan peserta didik bisa mengaplikasikan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya?
4. Apakah secara keseluruhan layanan yang diberikan memberi dampak yang positif bagi peserta didik pada segala aspek?