84
A. Implementasi pasal 22 ayat (1) UU Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat yang ada di LBH dalam membantu pencari keadilan dalam masalah sengketa perdata.
Pemberian bantuan hukum kepada warga negara merupakan upaya untuk memenuhi dan sekaligus sebagai implementasi indonesia sebagai negara hukum yang mengakui, melindungi dan menjamin hak asasi warga negara akan kebutuhan akses terhadap keadilan (access to justice) dan persamaan di hadapan hukum (equality before the law). Hak atas persamaan di hadapan hukum dijamin dalam Pasal 27 ayat (1) UUD tahun 1945 yang menyatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 28D ayat (1) UUD tahun 1945 menegaskan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.140
Undang-undang juga telah memberikan pengertian bantuan hukum. Pasal 1 angka 9 UU advokat menyatakan bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu.
UU Bantuan Hukum memberikan pengertian bantuan hukum berdasarkan
140 Frans Hendra Winarta, 2009 Pusat Studi Hukum dan Kebijakan indonesia, Advokat Indonesia Mencari Legitimasi, 2001, hal. 158 dalam, Pro Bono Publico Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memperoleh Bantuan Hukum, Jakarta, Penerbit Pt Gramedia Pustaka Utama, hal.
26-27.
Pasal 1 angka 1 UU Bantuan Hukum, yaitu bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum. Penerima Bantuan Hukum berdasarkan UU Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin, dan pengertian Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan hukum berdasarkan Undang-Undang ini.141
Pemberian bantuan hukum berdasarkan UU Bantuan Hukum diselenggarakan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dan dilaksanakan oleh pemberi bantuan hukum UU Bantuan Hukum memperluas pihak yang dapat memberikan bantuan hukum. Sebelum lahirnya UU Bantuan Hukum, yang dapat memberikan bantuan hukum adalah seorang advokat berdasarkan UU advokat. Dengan adanya UU Bantuan Hukum, pemberi bantuan hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan hukum yang memenuhi persyaratan:
a. Berbadan hukum;
b. Terakreditasi berdasarkan uu bantuan hukum;
c. Memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
d. Memiliki pengurus; dan
e. Memiliki program bantuan hukum.142
141 Pasal 1 angka 2 dan 3 UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
142 Pasal 1 angka 2 dan 3 UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
B. Sejarah Pendirian, Lokasi, Visi , misi dan Kegiatan LBH dalam pemberian bantuan hukum dalam hal sengketa keperdataan.
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (BKBH FH UB)
Sejarah Pendirian
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (BKBH FH UB) yang telah berdiri sekitar tahun 1970-an ini dinyatakan terakreditasi sebagai Organisasi Bantuan Hukum yang memenuhi persyaratan memberikan bantuan hukum secara Litigasi dan Non Litigasi pada tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-02.HN.03.03 Tahun 2013. Sebagai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang telah terakreditasi, BKBH mempunyai hak mengakses dana dari negara untuk memberikan pendampingan hukum gratis sebagai implementasi perlindungan negara terhadap masyarakat miskin, khususnya dalam mengakses bantuan hukum. Dalam program ini, BKBH FH UB terikat kontrak dengan Kementrian Hukum dan HAM Kantor Wilayah (kanwil) Surabaya sebagai perwakilan provinsi Jawa Timur.
Menurut Undang – Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, pihak pihak yang berhak menerima bantuan hukum secara cuma – cuma ini adalah orang atau kelompok orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri yang menghadapi masalah hukum. Sedangkan berdasarkan SEMA No. 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum, Pasal 27 menyatakan bahwa yang berhak mendapat bantuan hukum ialah orang yang tidak
mampu membayar jasa advokat. Mekanisme dalam pelaksaan bantuan hukum yang diberikan oleh BKBH secara litigasi, non litigasi, investigasi kasus maupun penyuluhan hukum memiliki syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh si pencari keadilan yaitu berupa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTN) bagi perorangan dan surat keterangan dari aparatur desa bagi kolegial (kelompok). Dalam proses pelaksanaan bantuan hukum ini, di bidang non litigasi dibantu oleh paralegal dari mahasiswa Fakultas Hukum yang telah lolos seleksi sedangkan dalam kegiatan yang memerlukan proses beracara dalam pengadilan atau melalui proses litigasi dilakukan oleh pengacara yang berafiliasi dengan BKBH.
Dalam kurun waktu 2016 BKBH FH UB telah menangani kira hampir 80 perkara pidana Seperti pada umumnya program bantuan hukum gratis ini pun mempunyai beberapa kendala dalam proses pelaksanaannya. Dalam sengketa keperdataan Masyarakat yang cenderung “memiskinkan diri” menjadi kendala utama dalam program ini, selain itu juga terbatasnya personil BKBH dalam melakukan pendampingan hukum bagi klien yang mempunyai beragam kasus yang tak sama. “Secara prinsip sederhana saja, dengan menggunakan tangan teman – teman dan LBH ini termasuk kami di dalamnya yang terlibat, kami harapkan kami mampu memberikan pelayanan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu khususnya bisa mendapatkan keadilan.”
Ungkap Bapak AM Apik Dwi Nugroho SH MH selaku Sekretaris BKBH143 Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Brawijaya Bentuk Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan BKBH antara lain :
143 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
1. Penyuluhan hukum di masyarakat dan di media massa
Penyuluhan hukum yang dilaksanakan meliputi penyuluhan hukum di media elektronik dan penyuluhan hukum dengan terjun kemasyarakat secara langsung. Untuk penyuluhan hukum di media elektronik dilakukanoleh BKBH maupun PPHG beserta PPK dengan bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia Malang
2. Pemberian bantuan ahli dalam perkara hukum
Dalam hal proses penegakan hukum, civiitas akademika fakultas hukum juga dipercaya untuk memberikan bantuan kepada instansi penegak hukum sebagai ahli hukum guna memberikan keterangan yang membantu mereka pada proses persidangan
3. Pemberian Konsultasi Hukum untuk masyarakat
4. Pelaksanaan Gelar Perkara dengan membuat Legal Opini
Untuk memperoleh kebenaran formil maupun materiil dalam proses penegakanhukum diperlukan kajian yang komprehensif tentang hukum dari semua prespektifhukum baik pidana, perdata, HTN, HAN maupun HI. Kajian ini dilaksanakan olehBKBH dalam bentuk gelar perkara dengan hasil akhir berupa pembuatan Legal Opini
5. Pendampingan Hukum
Pendampingan dalam proses hukum dilakukan secara litigasi dan non litigasi. Nonlitigasi dillaksanakan dengan mekanisme mediasi. Dalam hal proses non litigasi BKBHFH UB berhasil menjadi madiator untuk 4 kasus perdata berupa sengketa Gono-gini,waris dan Pemutusan Hubungan Kerja.
6. Pembuatan Naskah Akademik dan Rancangan Perundang-undangan Untuk membuat produk legislasi yang baik, diperlukan sebuah telaah akademik dengan melakukan penelitian yuridis dengan melibatkan para akademisi dan pakar dibidangnya. Telaah akademis sebagai bagian dari proses legislasi ini dilaksanakan oleh PPK FH UB sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Dalam melakukan pelayanan bantuan hukum, BKBH FH UB akan menerima anggaran dari negara untuk melaksanakan bantuan hukum terhadap masyarakat yang tidak mampu. Selama ini sudah ada bantuan anggaran dari kampus untuk melakukan bantuan hukum, namun hanya terbatas pada pendampingan hukum yang bersifat non litigasi. Konsekuensi lain dari adanya akreditasi ini adalah BKBH FH UB akan kembali dapat melakukan pengabdian masyarakat di bidang hukum berdasarkan keilmuan dan keahlian yang dimiliki secara optimal sebagai implementasi Tri Dharma perguruan tinggi.
Hal lain yang perlu diperhatikan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan bantuan hukum dari BKBH FH UB adalah prosedur permohonan bantuan hukum sebagaimana diatur dalam UU Bantuan Hukum. Pemohon diharuskan untuk mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-kurangnya identitas pemohon dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan bantuan hukumnya. Selanjutnya pemohon juga harus menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara, serta harus juga melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau
pejabat yang setingkat di tempat tinggal pemohon bantuan hukum. Dengan pemberian akreditasi ini, diharapkan BKBH FH UB dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan melibatkan semua sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya sumber daya di lingkungan FH UB144
LKBH UB berada dibawah Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (BPPM)
Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (BPPM) merupakan pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat Fakultas. BPPM bertugas mengembangkan penelitian hukum dan membina sumber daya manusia di bidang penelitian serta mengelola kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara kelembagaan. BPPM dalam penyelenggaraan pendidikan bertugas menjalin kerjasama di bidang penelitian dan mengkoordinasi serta mengevaluasi penelitian dalam hal informasi tawaran penelitian, proposal dan seminar penelitian. BPPM dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.
144kemenkumham-berikan-akreditasi-kepada-bkbh-fh-ub/ http://hukum.ub.ac.id . Akseses 18 juni 2018
KETUA BPPM Dr.MOH FADLI,SH.,M.H
KETUA BIDANG PENELITIAN Dr.JAZIM HAMIDI,S,H,.M,H
KETUA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT
IBNU SAM WIDODO,S,H,.M,H
KETUA BKBH FH UB IMAM ISMANU,S.H,.MS
SEKRETARIS BKBH FH UB FACHRIZAL
AFANDI,S.Psi.,SH.,MH
BENDAHARA BKBH FH UB AM APIK DWI
NUGROHO.,SH
Yayasan Bantuan Hukum Ikadin BIMA Malang.
Kantor Yayasan LBH Bima berada di Jalan Karya Timur 25 Kecamatan Blimbing. Yayasan LBH Bima berdiri 7 tahun lalu, tepatnya tahun 2011. Saat ini, LBH Bima sudah mendampingi lebih dari 200 kasus di Malang Raya secara gratis. Namun, tidak semua orang yang sedang bermasalah dengan hukum dibantu penanganannya.
Sampai saat ini Yayasan Bantuan Hukum Ikadin BIMA ini masih dalam proses Akreditasi selama ini biaya pengeluaran kantor masih dengan sistim silang atau di bantu dari kantor advokat Dr Artono,Wahab & associate.
Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah (kanwil) Surabaya sebagai perwakilan provinsi Jawa Timur pada Tanggal 17 maret 2018 telah memberikan sosialisasi dan tata cara pendaftaran untuk menerima pencairan dana dari KEMENKUMHAM RI dan perwakilan Kantor Wilayah
telah melihat dan berjanji akhir agustus agar semua berkas terpenuhi serta mereka mengupayakan agar kantor YBH Ikadin BIMA mendapatkan akreditasi A karena melihat kantor yang memang luas dan lengkap serta banyak membantu menangani penyelesaian di pengadilan dilihat dari banyaknya berkas perkara yang ada.
Abdul Wahab Adhinegoro, Dr Atrono, dan Prof Dr A.L. R. Entah. beliau bertiga adalah pendiri LBH dengan lambang Bima warna merah itu. Awalnya melihat banyak masyarakat dengan kategori tidak mampu terlibat suatu kasus dan sulit mendapat bimbingan hukum. Sebagai Praktisi dan juga dosen pengajar Dr Artono SH MH tidak ingin menyia-nyiakan statusnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
”Saya tidak ingin memungut sepersen pun dari orang yang kami beri bantuan hukum. Mereka layak mendapatkannya,”
Bahkan, meski masyarakat mendapat bantuan hukum secara cuma-cuma, kadang hak hukumnya belum tertangani dengan baik. Maka dari itu, tebersit untuk memberi bantuan hukum dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh.
Beliau menganggap bantuan hukum merupakan hak masing-masing orang.
Memang, kita tidak memprioritaskan pada pemenangan perkara atau kasus klien yang ditangani. Bimbingan hukum lebih dari sekadar masalah yang sedang dihadapi. Sebab, orang yang diduga bersalah juga perlu bimbingan.
”Minimal mereka mengerti jika berbuat demikian akan berakibat demikian,
”Kami punya kriteria. Yaitu, orang miskin saja. Kalau berduit, kami tolak,
Kalau masalah keperdataan ini memang sulit dan dilema bagi advokat karena yang pertama memang keperdataan ini kan pembuktian formil apalagi masyarakat ini kan taraf pendidkannya kurang mungkin kurang faham mengenai hukum positif jadi agak panjang selama ini memang dari 200 perkara adalah perkara pidana kalau mengenai sengketa keperdataaan lain memang belum ada yang pernah masyarakat mengajukan.145
Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Malang
Pendiri BKBH
BKBH Universitas Muhammadiyah Malang didirikan oleh Fakultas Hukum dan di dukung oleh beberapa dosen yang memiliki komitmen terhadap penegakan hukum (law enforcement) di tanah air, khususnya
“access to justice” bagi warga masyarakat yang kurang mampu baik secara ekonomi, sosial maupun politik serta warga masyarakat yang terpinggirkan.
Kedudukan BKBH
Adalah sebuah lembaga independen yang berada di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang. Yang telah terakreditasi oleh MENKUMHAM RI
Sistem politik yang dibangun dan dijalankan pada masa itu sangat berpengaruh tidak hanya terhadap produk hukum yang dilahirkan yang sangat kental dengan materi muatan “hukum yang otoriter” yang cenderung bersifat
“status quo”, namun juga penegakan hukum (law enforcement) yang
145 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
cenderung tidak berpihak kepada keadilan, tetapi lebih berpihak kepada
“kemauan” penguasa.
Di samping itu, kurang transparannya biaya berperkara di pengadilan, sulitnya mendapatkan pengacara dan lembaga-lembaga atau institusi-institusi yang memiliki komitmen untuk penegakan keadilan dan kepedulian terhadap warga masyarakat yang kurang mampu dan yang terpinggirkan telah semakin menjauhkan warga masyarakat tersebut untuk mendapatkan keadilan (access to justice).
Sebagaimana diketahui sebagian besar masyarakat kita masih dalam taraf garis kemiskinan. Jangankan untuk membayar biaya perkara ke pengadilan dan membayar pengacara (advokat), untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang bersifat primer saja mereka sudah mengalami kesulitan.
Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan kebutuhan terhadap keadilan juga sangatlah mereka butuhkan terutama terkait dengan pemenuhan dan perlidungan terhadap hak-hak mereka.
Melihat situasi sulit dan kompleks yang dihadapi oleh warga masyarakat tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang dengan didukung oleh beberapa dosen menggagas berdirinya sebuah lembaga yang memiliki komitmen dan kepedulian dalam memberikan “bantuan hukum” kepada warga masyarakat yang kurang mampu dan yang terpinggirkan itu. Lembaga yang dimaksud kemudian dikenal dengan nama “Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum” yang disingkat dengan “BKBH”.
Dalam perkembangannya, BKBH tidak hanya sekedar memberikan
“bantuan hukum” kepada warga masyarakat, tetapi lebih dari itu juga telah berfungsi sebagai semacam “lprakrek magang” civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (dosen, alumni, dan mahasiswa) dalam melakukan pengabdian bagi masyarakat di bidang hukum dan sekaligus berfungsi sebagai tempat praktek hukum mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak hanya menguasai teori dan hukum positif, tetapi juga memiliki pengalaman praktek hukum (seperti pembuatan rekes-rekes hukum, pemberian penyuluhan hukum dan konsultasi hukum, serta mendampingi advokat ke berbagai institusi pemerintah, swasta, dan penegak hukum, yakni:
pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian) . Dengan demikian, sistem perkuliahan di Fakultas Hukum didesain secara komprehensif dengan meletakkan praktek hukum sebagai salah satu dari keunggulan
“kompetitif”.146 Visi dan Misi Visi:
Pemberdayaan masyarakat di bidang hukum dalam rangka mewujudkan keadilan (justice for all) tanpa membeda-bedakan latar belakang agama, suku, warna kulit, jenis kelamin, dan lain-lain.
Misi:
Membuka “access to justice” bagi warga masyarakat terutama mereka yang kurang mampu dan yang terpinggirkan;
146 Profil. Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Malang, http://bkbh.umm.ac.id, Akses 24 Juli 2018
Pelibatan mahasiswa, alumni, dan dosen dalam pemberian pelayanan hukum kepada warga masyarakat;
Membangun dan mengembangkan kesadaran dan kemampuan warga masyarakat dalam penyelesaian masalah-masalah hukum, khususnya secara non litigasi.
Program Kerja
Dalam menjalankan tugas pengabdiannya, BKBH UMM mempunyai program kerja sebagai berikut:
Memberikan Pelayanan Hukum berupa konsultasi, penanganan perkara melalui jalur non litigasi, dan penanganan perkara melalui jalur litigasi, sebagai tugas pengabdian yang merupakan perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi;
Menyelenggarakan pelatihan hukum sebagai upaya pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang hukum
Menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga ilmiah, komunitas profesi, institusi pemerintah dan non pemerintah, serta berbagai institusi masyarakat lainnya, baik lokal, nasional, maupun Internasional dalam melaksanakan program-program yang telah dirancang;
Menyelenggarakan penelitian dan kajian hukum serta memberikan informasi dan penyuluhan hukum kepada masyarakat;
Kerjasama
Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Malang menjalin kerjasama dengan:
1. Pemerintah Kota Malang 2. Pemerinyah Kabupaten Malang 3. Kejaksaan Kota Malang
4. Kejaksaan Kabupaten Malang 5. Pengadilan Negeri Kota Malang 6. Pengadilan Negeri Kabupaten Malang 7. Lembaga-lembaga sosial Malang Raya
Layanan Bantuan Hukum
Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk :
Bantuan Hukum (litigasi dan non litigasi);
Konsultasi Hukum;
Penyuluhan Hukum;
Pelatihan-pelatihan Hukum; dan Pembuatan Legal Opinion
Dari paparan diatas secara jelas BKBH Universitas Muhammadiyah Malang telah melaksanakan perintah Undang Undang Dasar 1945 Hak atas persamaan di hadapan hukum dijamin dalam Pasal 27 ayat (1) UUD tahun 1945 yang menyatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 28D ayat (1) UUD tahun 1945 menegaskan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Yang Secara ekplisit juga diatur dalam UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
Kemudian secara langsung kami mewawancarai narasuumber yaitu bapak Rahmat Amirza SH selaku advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang tentang bagaimana pendampingan terkait sengketa keperdataan.
“Menurut bapak Rahmat sengketa waris sengketa wakaf organisasi muhammadiyah dengan organisasi nu biasanya yang paling banyak antara Muhammadiyah dengan NU terkait masjid terkait setatus tanah sekolah Muhammadiyah dengan ahli waris biasakan orangtuanya dulu tanahnya diwakafkan dikasih ke muhammadiyah dibangun sekolah ternyata tanah itu rame dan ahli warisnya rebut lagi tapi sejauh ini tettap bisa mediasi dan juga perdata islam terkait perceraian di Pengadilan Agama BKBH Universitas Muhammmadiyah Malang juga mendirikan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Kepanjen“
Tidak hanya sampai disitu BKBH Universitas Muhammadiyah Malang juga sering menangani sengketa keperdataan terkait sengketa tanah pekarangan milik seorang warga di daerah kabupaten malang
menurut beliau kita pernah menangani sengketa tapi tetap kita usahakan mediasi sampek kedesa saja ada orang waktu itu mereka memiliki tanah namun dia terlunta lunta dan dikuasai ibu angkatntya dulu terus dia diusirya kita mediasi kita berhasil”147
147 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 Juli 2018.
101
BOBY HAKIM J.,SH.,MH
SEKRETARIS
NICO SESAR ADITYA.,SH.CLA
BENDAHARA ANJAR NAWAM
YUSKY.,SH KETUA LBH NERATJA
SABDO PUNYO KITO.,SH
WAKIL KETUA LBH NERATJA MURSALIM NASRUDDIN.,SH
101
Kantor advokat dan konsultan hukum yang didalamnya terdapat beberapa advokat (PERADI) & auditor hukum (ASAHI) berpengalaman dalam menangani berbagai permasalahan hukum baik di dalam persidangan (litigasi) maupun diluar persidangan (non-litigasi)
Layanan
2 tahun di bisnis
Hukum: Pengacara Khusus Hukum Keluarga, Pengacara, Pengacara Hukum Korporasi, Pengacara Hukum Lalu Lintas, Pengacara Kontrak, Pengacara Hukum Kriminal, Pengacara Khusus Kasus Berada Di Bawah Pengaruh Alkohol Saat Mengendarai, Hak Pelanggan, Pengacara Perceraian, Pengacara Hak Sipil, Layanan Legal, Meditasi, Perencanaan Wasiat Dan Tanah Warisan, Persiapan Dokumen Resmi, Pengacara Khusus Properti, Pengacara Imigrasi, Pengacara Khusus Hak Kekayaan Intelektual, Pengacara Hukum Internasional, Pengacara Tenaga Kerja, Pengacara Hak Paten, Pengacara Real Estate, Pengacara Pajak
Selain berdiri sebagai kantor advokat Neratja Law Office juga telah membuka lembaga bantuan hukum sejak tahun 2016 sering menangani perkara prodeo secara litigasi maupun non litigasi di pengadilan secara kedudukan LBH Neratja belum pada tahap pendaftaran akreditasi ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia namun meskipun belum mendapatkan akreditasi telah banyak dari kantor LBH neratja perkara litigasi maupun non litigasi yang diselesaikan terutama masalah pidana LBH Neratja didirikan atas dasar kesadaran untuk memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu dan sebagai
sarana pembelajaran bagi calon advokat untuk memepraktikkan secara langsung teori yang telah didaptkan untuk diterapkan dimasyarakat
LBH Neratja dalam hal pendampingan pada masyarakat meskipun kebanyakan perkara pidana namu perkara keperdataan juga tidak luput dari pemberian bantuan hukum yang diberikan LBH Neraja ini perkara perceraian di pengadilan agama maupun melakukan mediasi juga banyak dilakukan secara lebih detail kami telah melakukan wawancara dengan narasumber Nico Sesar Aditya SH CLA
“dalam hal pemberian bantuan hukum LBH kami memeng tulus memberikan bantuan hukum Cuma Cuma untuk masyarakat namun khususnya pidana terkait keperdataan memang agak ribet namaun kita tetep membuka pintu selebar lebarnya untuk masyrakat yang ingin minta bantuan hukum dalam sela ini kami telah membuka LBH Neratja dari tahun 2017 pertengahan hanya menangani kiasus pidana sebanyak hampir 40 perkara "148
148 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
LBH Peradi Malang Raya
LBH Peradi Malang Raya yang berkantor di komplek Ruko Griyashanta Eksekutif MP-44 Jalan Sukarno-Hatta Malang, ini memang menyajikan bantuan hukum secara gratis bagi warga yang membutuhkan pendampingan dan nyata- nyata tidak mampu secara ekonomi. Sebentar lagi LBH Peradi Malang Raya yang telah terdaftar di Kemekumham, akan mengantongi akreditasi. LBH Peradi Malang Raya melakukan pendampingan yang bersifat prodeo mulai dari tingkat penyidikan di kepolisian, kejaksaan hingga proses persidangan. Demikian pula
dengan perkara-perkara perdata yang dihadapi warga tidak mampu,dan memberikan pelayanan secara cuma-cuma.
LBH Peradi sejak tahun 2016 telah menangani hampir 200 perkara yang semua pidana juga melakukan jemput bola dengan memberikan pelayanan konsultasi hukum secara gratis di Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Pada kegiatan sosial tersebut ada sekitar 12 pengacara yang siaga untuk memberikan pelayanan. Tempat yang dijadikan pengabdian masyarakat tersebut di desain sederhana agar warga yang membutuhkan konsultasi, tak sungkan dan bisa akrab. Sekretaris DPC Peradi Malang Raya, , warga yang tinggal di pedesaan, umumnya sungkan dan minder untuk berkonsultasi. Dengan pola pendekatan tersebut, maka pihaknya ingin berdekatan dengan warga desa yang membutuhkan bantuan hukum.
Menurut analisis kami perintah Undang Undang Dasar 1945 Hak atas persamaan di hadapan hukum dijamin dalam Pasal 27 ayat (1) UUD tahun 1945 yang menyatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 28D ayat (1) UUD tahun 1945 menegaskan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Yang Secara ekplisit juga diatur dalam UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum LBH di kota malang ini masih kurang merata dalam hal memberikan pendampingan
hukum terutama keperdataan padahal dijelaskan Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2013 pasal 5 pemberian bantuan hukum meliputi masalah hukum keperdeataan hukum pidana dan hukumj tata negara baikj litigasi maupun non litigasi disini jelas karena banyak factor dalam memberikan bantuan hukum di LBH yang mana lebih lanjut akan kami jelaskan dalam rumusan masalah kedua
C. Faktor kendala dan hambatan yang menjadi masalah advokat penyelenggara LBH dalam hal pemberian bantuan hukum cuma cuma (prodeo) terhadap masalah sengketa keperdataan.
Berbicara mengenai hambatan berarti ada satu keinginan manusia yang terhalang atau tersendat untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang disebabkan adanya faktor-faktor didalam kehidupan manusia itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa pihak yang terkait dalam penerapan proses bantuan hukum secara prodeo khususnya dalam masalah sengketa keperdataan .
a) Terbatasnya waktu dan keadaan yang terkadang tidak memungkinkan bagi advokat dalam hal pembuktian dan proses yang begitu panjang.
b) Dalam hal pembuktian sengketa keperdataan adalah pembuktian formil yang terkadang sulit untuk dicapai atau sulit untuk dibuktikan oleh masyarakat yang bersengketa.
c) Advokat merasa hal atau sengketa keperdataan adalah hal yang mengakibatkan unsur ekonomi yang mana masyarakat dianggap mampu atau memiliki ekonomi yang mumpuni..
d) Tidak beraninya masyarakat untuk meminta kehadiran Kuasa Hukum pada tingkat litigasi maupun non litigasi.
e) Kurangnya sosisalisasi dari LBH dalam hal penyuluhan hukum dimasyarakat.
f) Terbatasnya dana dan pencairan dana yang sulit dari pemerintah melalui kemenkumham.
g) Kurangnya Pengawasan dan sanksi dari organisasi advokat terhadap
pemberian bantuan hukum Cuma Cuma bagi masyarakat yang tidak mampu Maka dari papaparan poin diatas maka penulis mencoba menjelasakan sebagai berikut:
a) Terbatasnya waktu dan keadaan yang terkadang tidak memungkinkan bagi advokat dalam hal pembuktian dan proses yang begitu panjang.
1) Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
“Terkait lamanya waktu di pengadilan dalam hal pembuktian misalnya bagi saya tidak ada masalah karena saya dulu juga waktu muda bersama almarhum bang Buyung Nasution pernah menangani sengketa keperdataan kali sunter dijakarta sampai ingkrah tidak ada masalah bagi saya karena niat menolong masyarakat adalah panggilan jiwa kalau memang mereka tidak mampu mau bagaimana dan
siapa lagi yang menolong mereka jika bukan kita para advokat tapi sejak saya membuka LBH BIMA ini sudah hampir 3 tahun belum ada masyarakat yang meminta bantuan kepada kita seandainya ada dan memiliki bukti kuat pasti saya akan membela hak mereka karena ini sudah menyangkut etik sesuai UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum dan termasuk saya pada waktu itu yang diundang dalam perancangan UU tersebut maka sebab itu lah saya membuka Lembaga Bantuan Hukum BIMA ini supaya apa supaya profesi kita ini terhormat kan profesi kita ini terhormat oficiun nobile sekarang saja advokat seperti buangan jaman saya dulu tidak.”149
2) Menurut bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
“Saya selalu memberikan advice bagi masyarakat yang meminta bantuan dari kita terkait masalah sengketa keperdataan ini memeng agak lama mas waktunya terkecuali perkara perceraian, monggo tapi dilihat dulu apakah si pemberi kuasa masyarakat tidak mampu ini benar memiliki bukti yang cukup karena kenapa karena kita sebagai advokat seringkali yang membuat lama juga sebenarnya adalah kita harus meraba dulu kasus yang ada kareana masyarakat bisanya serta merta mengadukan namun mereka tidak mempunyai cukup bukti ini kan jadi repot nah ini menurut saya”.150
149 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
150 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
3) MenurutBapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:
“Masalah keperdataan adalah masalah yang rumit masalah yang apabila diselesaikan secara litigasi juga lama peosesnya panjang saya pernah mengurusi masalah sengketa tanah itu bahkan sampai hampir 1 tahun tidak selesai kalau masalah tanah contohnya yang anda anggap sebagai salah satu masalah sengketa keperdataan dan kebanyakan mereka advokat merasa bahwa perkara itu rumit dan lama seperti yang saya alami tapi saya juga tidak pernah menolak perkara probono”.151
4) Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
“mungkin yang menjadi perimbangan advokat untuk tidak memberikan bantuan hukum tadi karena rentang waktu yang lebih lama dari pada di pidana”
“Kalau di pidana kian waktu sidang semua wajib hadir meskipun juga di perdata namun terkadang di perdata lebanyakan para pihak banyak yang menunda nunda dan itu juga tidak ada saksinya”152
5) Menurut bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
“kalau masalah perdata jelas lama karena proses pembutian juga tergugat jarang hadir karena menurut mereka mereka digugat otomatis mereka tidak atau takut menghadiri sidang itu sih pengalaman saya”.153
151 Wawancara dengan Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya. 19 Juni 2018.
152 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
6) Menurur Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
“karena kenanyakan di LBH UMM ini adalah sengketa perceraian maka kan gak begitu panjang kayak waris missal nah tapi saya tidak jarang pula menangani sengketa tanah juga sengketa waris sekolah Muhammadiah nah alhamdulillahnya saya selalu berhasil mediasi “
Namun ada sengketa yang sampai mengakibatkan kerusuhan berakibat pemukulan ya otomatis ini pidana mau tidak mau saya juga harus mendampingi” 154
Dari hasil wawancara diatas maka menurut para advokat tentang terbatasnya waktu dan keadaan yang terkadang tidak memungkinkan bagi advokat dalam hal pembuktian dan proses yang begitu panjang ini menjadi kendala serius yaitu memang advokat harus meraba dulu perkara perdata dari masyarakat ini dan bisa jadi masyarakat tidak dapat menunjukan bukti meskipun benar mereka memiliki hak namun dalam hukum perdata adalah yang dibuktikan adalah pembuktian formil yang mana jika bukti itu tidak terpenuhi maka sulit dalam menggugat di pengadilan dan menurut advokat jika membela dan membewa kepengadilan sama saja membuang waktu.
153 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
154 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 17 Juni 2018.
D. Dalam hal dasar pembuktian sengketa keperdataan adalah pembuktian formil yang terkadang sulit untuk dicapai atau sulit untuk dibuktikan oleh masyarakat yang bersengketa.
1) Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
“memang dalam pembuktian dipengadilan (litigasi) yaitu sulit tapi kalau memengmereka masyarakat memiliki bukti yang cukup tidak ada masalah karena sekali lagi pengetahuan masyaraakat tentang keberadaan kita ini sedikit yang mengetahua tapi kalau memang berat jika sengketa itu di bawa ke pengadilan biasanya saya sarankan untuk mediasi”.155
2) Menurut bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
„Karena menurut kita dasar dasar yang akan diajukan hak nya itu dasarnya kurang pembuktianya kurang jadi kita sebagai advokat hanya bisa memberikan arahan karena untuk mendampinginya tidak mungkin bisa”
“Beda dengan pidana karena apabila pidana adalah jelas diawali dengan penyidikan kalau perdata enggak kita yang meraba ini kan sulit apakah perkara ini dapat diperjuangkan hakya atau tidak ? itu semua kembali lagi di analisa kita maka lagi sebelum kita membela ini adalah hal yang dapat mendukung kalau ndak ya ndak usah”
155 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
“Tapi kita tetep memberi advice dulu karena hukum perdata adalah masalah pribadi dan perorangan dan harus di buktikan didepan pengadilan nah untuk membuktikan ini kan harus ada data yang kuat kalau enggak ya percuma artinya akan mubadir dan percuma akan membuang waktu saja”.
“Karena perdata itu penilaiannya bisa subyektif bisa obyektif maksudnya gimana ya karena dia merasa benar mungkin dasarnya hanya Fotokopi dan sebagainya dan perdata yang tidak bisa diungkit lagi yaitu pembuktiannya formil sehingga harus benar benar data akurat ”.
“Beda kalau pidana yaitu materiel kalau ini ndak ada lima saksi mengatakan itu semua sama maka bisa.. ada bukti petunjuk disitu ”.
Dari data diatas kesimpulan penulis adalalah sebenarnya advokat sendiri telah memberikan pelayanan seluas luasnya dengan memberikan advice kepada masyarakat namun kembali disini masyarakat sulit dalam hal membuktikan contoh sertifikat apabila terjadi sengketa karena beda pembuktian pidana dan perdata yang mana apabila beracara di pengadilan pembuktian dalam hal sengketa keperdataan adalah pembutian formil bukan materiel.156
3) Menurut Bapak Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:
“pada waktu itu karena saya membela hak buruh karena semua sudah dipersiapkan oleh kelompok atau aliansi pada waktu itu maka saya bantu saja tapi itu memakan waktu sampai hamper 1 tahun”.157
156 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
157 Wawancara dengan Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya. 19 Juni 2018.
4) Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
“Nah mungkin kendala juga yaitu pembuktian formil karena sejak saya pertama disumpah itu pada tahun 2011 saya sering hamper semua perkara pidana prodeo saya tangani karena pas masih semangat semangatnya dan saya rasa kalau pidana kan jelas dari polisi ke jaksa itu sudah lengkap dan kita tinggal membela nah beda urusan nya kalau keperdataan”.158
5) Menurut Bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
“harus mereka harus membuktikan dulu kalau bener mereka memiliki hak kalau tidak ya ngapain di bela kan advokat juga bisa menolak apabaila tiak sesua dengan hati nurani dan tidak cukup bukti”.159
6) Menurut Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
“Ya ndak papa kita tangani tapi kita nggak sampai pengadilan kita damping sampek kedesa saja ada orang waktu itu mereka memiliki tanah namun dia terlunta lunta namun dikuasai ibu anhkatntya dulu trus dia diusirya kita mediasi kita berhasil dan kita dikasih separo”
“sengketa waris sengketa wakaf organisasi muhammadiyah dengan organisasi nu biasanya
158 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018
159 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
Muhammadiyah dengan nu terkait masjid terkait setatus tanah sekolah muhammadiyah denganb ahli waris biasakan orang tuanya dulu tanahnya diwakafkan dikasih ke muhammadiyah dibangun sekolah ternyata tanah itu rame dan ahli warisnya rebut lagi tapi sejauh ini tettap bisa mediasi”160
Sama dengan analisis saya yang pertama bahwa masyarakat dalam hal kesadaran hukum adalah kurang dan dalam sengketa keperdataan adalah antara subyek hukum orang perorangan yang mana sebenarnya masyarakat ini memiliki hak namum masyarakat tidak mengerti dan dalam memberikan bukti terkadang masyarakat tidak mengerti harus membawa alat buti apa malah masyarakat tidaki punya itu terjadi maka menjadi beben kuasa hukumnya dan karena rumit advokat seolah abay dan lebih memilih perkara pidana yang lebih jelas dan sama dalam hal alokasi pemberian dana dari pemerintah
E. Advokat merasa hal atau sengketa keperdataan adalah hal yang mengakibatkan unsur ekonomi yang mana masyarakat dianggap mampu atau memiliki ekonomi yang mumpuni.
1. Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
“Kalau kamu memberikan contoh sengketa tanah antara dua orang yang mana salah satu orang ini memang benar berhak atas sebidang tanah dan mereka
160 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 17 Juni 2018.
hanya memiliki sebidang tanah itu ya no problem kalau memang bukti kuat silakan kami disini kan hanya sekedar membela haknya hak hukum nya nah terkait masalah panjer biaya apabila diselesaikan di pengadilan maka hasil dari tanah itu lah untuk menutupi kekurangan kami, tapi kalau orang ini semata mata mengajukan sengketa untuk dibela tanpa memiliki surat apapun ya buat apa”.161
2. Menurut bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
“Kita sebagai advokat kan hanya melindungi hak hukumnya mas tapi biasanya saya akan memberikan caranya tanpa saya dampingi dan saya lebih menyarankan untuk melakukan mediasi karena tidak membutukan biaya banya dan waktuyang lumayan cepat”.162
3. Menurut Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:
“Karena disini saya belum pernah menangani sengketa keperdataan yang menyinggung tentang ekonomi mungkin menurut saya seandainya saya di posisi dimintai bantuan hukum maka saya akan lebih menyarankan jalur non litigasi damai sepakat ataupun mediasi”163
4. Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
161 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
162 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
163 Wawancara dengan Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya. 19 Juni 2018.
“Kenapa sulit bagi advokat untuk membela kasus keperdataan karena memang pertama masuk pengadilan kita dimintai panjer perkara beda kalau kita diposisikan sebagai tergugat atau turut tergugat kan gak menggeluarkan biaya namun juga ada lo biaya yaitu akomodasi”
“saya ini juga masih membantu proses sengketa tanah tapi tetep saya usahakan untuk mediasi dan mereka berjanji setelah selesai maka saya diberi bagian, karena memang lama mas perkara itu memerlukan biaya dan tenaga.”164
5. Menurut bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
“Saya selama menjadi advokat selalu meminta keterangan tidak mampu dari masyarakat apabila ingin mendapatkan bantuan hukum secara Cuma Cuma”
“Kalu sengketa cerai tak papa lah tapi kalau gono gini tak minta honor”
“Mayoritas perkara perdata itu ada nilai ekonomi “
“Kalau ada sengeta tanah missal minta bantuan saya prodeo maka setelah gol akan saya mintai karena itu ada ekonominya enak saja mereka dapat uang saya yang membela tidak”165
6. Menurut Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
“Kalau terkait perdata itu terkait perdata isalam biasanya perceraian kan biasa tuh
164 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
165 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
7. Karena perdata biasanya terkait harta benda entah itu perselisihan jual beli dan juga yah utang piutang itupun kita jarang sih ada perkara perdata seperti itu”
“Ini kan yang kita pernah tanganin ya kalau Perkara waris sih kita belum pernah nanganin”.166
Karena adevokat merasa hal atau sengketa keperdataan adalah hal yang mengakibatkan unsur ekonomi yang mana masyarakat dianggap mampu atau memiliki ekonomi yang mumpuni membuta para advokat LBH tidak perlu untuk membantunya padahal saya pernah melihat di tempat KKN saya masyrakat ini tidak memiliki sertifikat tanah namun memang mereka memiliki hak tanah tersebut dan tanahynya cukup luas ini kan berbahaya karena memang benar benar mereka tidak memiliki uang namun mereka memiliki tanah jadi terjadi sengketa bagaimana permohonan permintaan SKTM dari lurah kadang telah diberi namun advokat merasa orang ini mampu yang padea akhirnya meminta imbalan setelah menyelesaikan perkara padahal ini jelas dilarang sesuai pasal 21 UU NO 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum bahwa pemberi bantuan hukum dilaran menerima atau meminta pembayaran dari penerima bantuan hukum dana tau pihak lainm yang terkait dengan perkara yang sedang ditangani
166 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 17 Juni 2018.
F. Tidak beraninya masyarakat untuk meminta kehadiran Kuasa Hukum pada tingkat litigasi maupun non litigasi
Dari semua advokat yang mendirikan LBH beliau semua mengatakan pertama masyarakat kita ini asing apabila mendengar kata advokat bahkan mereka cenderung takut karena dibenak mereka takut bila masuk pengadilan takut dengan keruwetan keruwetan mungkin yang ada dipikiran masyarakat kita ini adnya pidana yang menghatui dipenjara , karena di masyarakat kita yang terkenal serbagai penegak hukum adalah polisi dan polisi erat kaitannya dengan penjara padahal dalam hukum tidak hanya tentang pidana apabila sengketa prifat antara satu pihak dan pihak yang lain adalah sengketa keperdataan mungkin karena factor pendidikan sendiri diindonesia yang mana masyarakatnya hanya sebatas mengenyam tamatan SD, SMP bila dipedesaan. Namun tak sedikit pula menurut advokat yang kami wawancarai mengatakan antusiasme masyarakat terkait bantuan hukum ini.
Karena kalau saya juga melihat dilapangan masyarakat mengetahui bantuan hukum ini pada saaat mereka telah melakukan tindak pidana contohnya narkoba, pencabulan dan penganiyaan juga pembunuhan pada saat mereka disidang di pengadilan karena di pengadilan yang mana pengadilan sendiri telah melakukan MoU kepada LBH LBH untuk mendampingi para terdakwa dan memberikan pembelaan pembelaan apabila para terdakwa ini mendapatkan tuntutan hukuman minimal 5 tahun keatas
Kedua di pengadilan agama juga menyelenggarakan MoU kepaka LBH untuk mendirikan POSBAKUM (Pos Bantuan Hukum) untuk mendampingi mereka dalam hal sengketa atau perkara perceraian seperti yang telah dilakukan oleh LKBH Universitas Muhammadiyah Malang, dan sesuai dengan hasil wawancara saya yang mana LBH Ikadin BIMA juga akan segera mendirikan POSBAKUM untuk memberikan kontribusi bantuan hukum kepada masyarakat
G. Kurangnya sosisalisasi dari LBH dalam hal penyuluhan hukum dimasyarakat.
1. Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
“Itulah sebabnya kita ini bergabung di yayasan ini karena ada UU 16 tahun 2011 apa intinya yaitu memberikan bantuan hukum secara Cuma Cuma bagi mereka yang tidak mampu bukan saja advokat ada advokat ada para legal ada dosen, didalam praktek kenyataan dilapangan masyarakat kita ini yang kamu katakan tadi kurang memmahami hukum positif yang berlaku oleh karena itu ddidalam uu 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum bagi orang tidak mampu yayasan ini diwajibkan unbtuk memberikan penyuluhan penyuluhan apakah sudah dilakukan jawabnya sudah mengenai aliran kepercayan”.167
167 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
2. Menurut Bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
“Sudah LKBH Universitas Brawijaya sudah melakukannya beberapa kali terkait Perceraian mungkin hanya sebatas itu tapi kita berusaha memberikan pengetahuan hukum dengan sebaik baiknya dan sekali lagi sulit untuk memberikan sosialisasi karena terbentur oleh perangkat desa dan terkadang juga yang datang Cuma beberapa orang saja namun kembeli apabila ada masyarakat yang ingin berkonsultasi maka kami dengan senang hati membantu”.168
3. Menurut Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:
“Ini juga adalah termasuk kendala karena terkadang kita melakukan sosialisasi juga yang datang sedikit persiapannya lama lebih baik kita menerima masyarakat yang datang untuk konsultasi dikantor kita itu menurut saya lebih efisien”.169
4. Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
“kami dari kantor neratja pernah dimintai bantuan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Malang itu mulai tahun kemarin 2017 dan sekarang ini juga telah diberi surat oleh KKN berikutnya 2018 dan saya rasa antusias masyarakat baik apa mungkin karena mahasiswa KKN ini telah
168 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
169 Wawancara dengan Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:19 Juni 2018.
menyiapkan program dengan baik, dari situ kami merasa memang seharusnya ada sosialisasi semacam ini agar masyarakat kita ini melek hukum dan saya rasa hal semacam ini baik”.170
5. Menurut Bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
“Terkait sosialisai ini rumit lama dan antusiasnya kurang karena apa karena tidak semua masyarakat ini terlibat perselisihan hukum jadi masyarakat merasa tidak perlu untuk datang tapi kita tidak menolak untuk masyarakat yang datang ke kantor kita”171
6. Menurut Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
“Iya kebenyakan seperti itu dari masyarakat sendiri mereka jarang ya yang pernah kesini itu adalah perdata islam itu aja minta bantuan terkait perceraiannnya atau mereka penggen gugat sebenarnya sih di pengadilan agama sudah ada posbakum ini lebih sepesifik mengenai gugatan perceraian atau permohonan perceraian “.172
Bagaimna masyarakat bisa mengerti hak mereka apabila penegak hukum ini tidak melakukan sosialisasi menurut kami kurang nya sosialisasi ini memang banyak factor yang menyebabkan ini terjadi namun bukan menjadi alasan ini
170 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
171 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
172 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 17 Juni 2018.
tidak diselanggarakan karena dala UU bantuan hukum pasal 8 huruf e terkait syarat pemberian bantuan hukum termasuk mewejibkan kepada pemberi bantuan hukum untuk mengadakan atau memiliki p-rogram bantuan hokum
H. Terbatasnya dana dan pencairan dana yang sulit dari pemerintah melalui kemenkumham
1) Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
Ya selama ini kantor kita kan masih dalam proses akreditasi dan mudah mudahan akhir agustus kita sudah dapat mencairkan dana karena selama ini LBH BIMA masih “nyusu‟ di kantor saya berkas semua telah dikirim dean kemarin sudah dijanjikan oleh kemenkumham jawatimur untuk mendapatkan akreditasi A karena memang kantor kita ini tidak seperti kantor yang lain kita memang niat bagus dan di penggadilan negeri rata rata kita yang dimintai tolong hakim untuk mendampingi.173
2) Menurut Bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
“Ya mudah Cuma kita harus menaati peraturanya atau syarat untuk pencairan dana tersebut saja ya tapi tetep LPJ kita kerjakan sebagai bukti memang benar kita mengelola dana iitu dengan baik”.174
173 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018
174 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
3) Menurut Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya::
“Ya kalau kantor ini kan Cuma memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu jadi sampai saat ini para rekan advokat belum pernah mengeklaim dana dari pemerintah”.175
4) Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
“Dari saya sumpah sampai sekarang blm ada anggaran dari pemerintah semua itu murni pribadi”
“Sejak saya mendapatkan kasus prodeo sampai sekarang saya belum sempat mengurus pengeklaiman dana karena memang ribet”176
5) Menurut Bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
Mudah dalam pecairannya ada syaratnya harusa ada berkas perkara dan akreditasi dari menkumham
Tingkat 1 5jt banding 2 jt dan seterusnya 1.5 total sampai tingkat terakhir 8 jt Setiap tingkat pernah bahkan pernah sampai kasasi177
6) Menurut Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
175 Wawancara dengan Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:19 Juni 2018.
176 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
177 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
“Ya karena ddilembaga lbh umm ini ada mou dengan kemenkumham dilakukan pada tahun 2014 sampai sekarang dimanalbh umm ini mendapat akreditasi dari menkumham ini akreditasinya c”
7) Kasus yang saya tangani mesti terkadang sampai ingkrah baik ditingkat pertama pengadilan tinggi banding kasasi ataupun PK
Tidak ada target ya sesuai rasa keadilan yang diinginkan pemerintah ya funggsinya kita menunggu aja
“Kan contoh kasus ada perkara perceraian orang ketiga nah ini ya kita bantua aja kan kita punya perkara sendiri juga nah ini dikerjain bareng saja sambal nyambi perkara kita juga”.
Kalau pencairannya sih susah suah gampang kadang telat tapi tetep deikasih tapi juga ribet kalau udah dikasih tentang laporan pertanggungjawabannya tapi itu memang syarat pencairan dana sih jadi ya harus tetep kita lakukan”.178
I. Pengawasan dan sanksi dari organisasi advokat terhadap pemberian bantuan hukum Cuma Cuma bagi masyarakat yang tidak mampu
1) Menurut Bapak Dr. Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA:
“Sebenarnya kalau sangsi itu terkait apabila advokat di LBH karena yang menyelenggarakan ada derekturnya tapi kalau peraturan yang sepesifik
178 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 17 Juni 2018.
tidak ada karena kita atau saya ini membentu karena murni dari hati dan menaati peraturan yyaitu UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum”.179
2) Menurut Bapak A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo &
Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang:
“Tidak ada sanksi nya ya munkin kalau di LBH yang menegur adalah derektur atau Pembina itu saja”.180
3) Menurut Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya:
“Sebenarnya itu ada sangsinya tapi saya lupa ada di peraturan peradi tapi dalam kenyataan nya advokat yang tidak memberikan bantuan hukum tidak ada masalah mungkin karena tidak ada pengawasan yang lebih kongkrit”.181
4) Menurut Bapak Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja &
Patners dan sekaligus LBH Neratja:
“Tidak ada aturan dari organisasi tenteng syarat setelah disumpah untuk memberikan bantuab hukum secara Cuma Cuma yang ada hanyalah sesuai kode etik advokat kita tidak boleh membedakan antara klien secara professional klien yang Cuma Cuma”
179 Wawancara dengan Dr Artono SH MH Kantor Advokat Artono & Wahab Associete sekaligus dewan Pembina LBH Ikadin BIMA. 17 Juni 2018.
180 Wawancara dengan A.M Apik Dwi Nugroho SH Advokat dari Kantor Surjo & Patners sekaligus Derektur LBH Universitas Brawijaya Malang. 18 Juni 2018.
181 Wawancara dengan Bapak Ilham Alfariz advokat dari LBH Peradi Malang Raya. 19 Juni 2018.
“Kalau mewajibkan karena organisasi telah membuat LBH maka mungkin disitu ada lah kewajiban karena saya memberikan bantuan hukum ini atas nama kantor”.182
5) Menurut Bapak Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate:
“Ada ketentuan bahwa dari organisasi ada sangsi apabila tidak memberikan bantuan hukum secara Cuma Cuma meskipun banyak advokat tidak menaati”.
“Ada himbauan tapi tidak ada pengawasan dari organisasi terkait pemberian bantuan hukum secara Cuma Cuma karaena dalam realitanya tidak ditaati tidak apa apa”183
6) Menurut Bapak Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang:
“Tidak, tidak ada sanksi mungkin hanya sebatas kewajiban kita saja sebagai advokat yang harus mengerti dan jangan sampai melanggar kode etik itu saja kalau tidak ada sanksi apalagi pengawasan”.184
Kurangnya sanksi ini menurut kami yang membuat advokat hanya sebagai formalitas atau tidak tercapainya dalam pemberian bantuan hukum keperdataan karena rata rata LBH hanya menangani pidana saja itupun
182 Wawancara dengan Nico sesar Aditya SH CLA advokat dari kantor Neratja & Patners dan sekaligus LBH Neratja. 19 Juni 2018.
183 Wawancara dengan Beny Ruston SH MH advokat di kantor Beny, Leo & law office termasuk yayasan sriwijaya associate. 20 Juni 2018.
184 Wawancara dengan Rahmat Amirza SH advokat dari LKBH Universitas Muhammadiyah Malang. 20 Juli 2018.
karena di undang oleh majelis hakim untuk mendampingi terdakwa seharusnya selain pengawasan dari LBH juga harus ada pengawasan darin organisasi profesi untuk mengawasi advokat yang kurang aktif dalam pemberian bantuan hukum. Sebenarnya da sanksi jika menurut peraturan Pemerintah pasal 14 PP 83 tahun 2008 namun tidak terlaksana.