• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar."

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Putri Dyah Nur Indraswari NIM : 171134223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Putri Dyah Nur Indraswari NIM : 171134223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

Oleh :

Putri Dyah Nur Indraswari NIM.: 171134223

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(4)

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Putri Dyah Nur Indraswari

NIM. 171134223

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 5 Juli 2021

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd ... Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd ... Anggota Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd ... Anggota Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd ... Anggota Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd ...

Yogyakarta, 5 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Hariyadi dan Ibu Tugiyah yang telah mendukung, memberikan motivasi, dan medoakan saya selama ini.

2. Dosen pembimbing saya, Romo Albertus Hartana yag telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya. 3. Adikku Samaul dan Hero, dua orang yang selalu memberikan warna,

canda tawa dalam setiap langkahku.

4. Tante Murni yang telah memberikan semangat dan dorongan. 5. Simbok Adiwiyono yang telah memberikan doa dan restunya.

6. Teman seperjuangan sepayung yang telah melewati bebagai rintangan bersama.

7. Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. 8. Almamaterku Univeritas Sanata Dharma.

(6)

v

MOTTO

“Bukanlah ilmu yang seharusnya mendatangimu, tetap kamulah yang harus mendatangi ilmu itu”

(Imam Malik)

“Saat anak Adam meninggal, terputus semua amalannya kecuali tiga perkara. Sedekah jariyyah, anak yang shaleh, dan ilmu yang bermanfaat”

(Hadist Riwayat Muslim)

“Jangan takut akan apa yang belum terjadi, takutlah saat kamu tidak berani keluar dari zona nyamanmu dan tidak melakukan apa-apa”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya meyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuai yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaiana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Juli 2021 Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Putri Dyah Nur Indraswari

Nomor Induk Mahasiswa : 171134223

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalikan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 5 Juli 2021 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO MATERI PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS KELAS V SD

Putri Dyah Nur Indraswari Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (RnD) yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis video. Media pembelajaran ini dikembangkan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan berpikir kritis bagi peserta didik kelas V SD yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

Model yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE yang menggunakan 5 tahapan yaitu analyze (analisis), design (desain/perencanaan),

development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation

(evaluasi). Tahap analyze terdiri dari: a) analisis kebutuhan; dan b) wawancara tindak lajut. Pada tahap design terdiri dari: a) penyusunan draft materi; b) penyusunan draft media; dan c) penyusunan instrumen penelitian. Tahap

development terdiri dari: a) Pengembangan draft media; b) validasi; dan c) revisi

media. Pada tahap implementation terdiri dari: a) ujioba terbatas dan b) penilaian pesrta didik melalui angket repons peserta didik. Dan tahap evaluation terdiri dari: a) analisis kevalidan; b) analisis kepraktisan; dan c) analisis keefektifan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah dihasilkan media pembelajaran berbasis video yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa: 1) media pembelajaran berbasis video yang dikembangkan dinyatakan valid dengan penilaian oleh ahli media mendapat skor 4,2 dengan kategori baik dan 4,5 dari ahli materi dengan kategori baik. 2) berdasarkan analisis yang dilakuan pada angket respons peserta didik, kepraktisan media mendapat skor 4,47 dengan kategori baik, serta 3) analisis keefektifan media pada variabel pemahaman konsep mencapai 3,6 dan variabel berpikir kritis sebesar 3,0 yang berarti media yang dikembangkan efektif digunakan untuk menngkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik kelas V.

Kata kunci: ADDIE, media pembelajaran berbasis video, pemahaman konsep, berpikir kritis.

(10)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT OF VIDEO-BASED LEARNING MEDIA MATERIALS OF HUMAN BLOOD CIRCULATION TO IMPROVE CONCEPT

UNDERSTANDING ABILITY AND CRITICAL THINKING CLASS V SD

Putri Dyah Nur Indraswari Sanata Dharma University

2021

This research is a Research and Development (RnD) research which aims to produce video-based learning media. This learning media was developed to determine the improvement of conceptual understanding and critical thinking for fifth grade elementary school students who meet the valid, practical, and effective criteria.

The model used is the ADDIE development model that uses 5 stages, namely analyze, design, development, implementation, and evaluation. The analysis phase consists of: a) needs analysis; and b) follow-up interviews. At the design stage consists of: a) preparation of draft materials; b) preparation of draft media; and c) preparation of research instruments. The development phase consists of: a) Development of media drafts; b) validation; and c) media revision. The implementation phase consists of: a) limited trials and b) student assessment through student response questionnaires. And the evaluation stage consists of: a) validity analysis; b) practicality analysis; and c) effectiveness analysis.

The results of this study indicate that video-based learning media have been produced that meet the valid, practical, and effective criteria. Based on the analysis carried out, it was concluded that: 1) the video-based learning media developed was declared valid with an assessment by media experts who scored 4.2 in the good category and 4.5 from the material experts in the good category. 2) based on the analysis carried out on the student response questionnaire, the practicality of the media got a score of 4.47 with a good category, and 3) the analysis of the effectiveness of the media on the concept understanding variable reached 3.6 and the critical thinking variable was 3.0, which means the media developed effectively used to improve the ability to understand concepts and critical thinking of fifth grade students.

Keywords: ADDIE, video-based learning media, concept understanding, critical thinking.

(11)

x

KATA PENGATAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini tidak akan selasai dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

2. Dr.Yohanes Haroyo, S.Pd, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 5. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I. 6. Wahyu Widosari, M.Biotech. selaku Validator Ahli Media. 7. Murni Ujiyanti, S.Pd. selaku Validator Ahli Materi.

8. Peserta didik SD Taskombang 3 Klaten.

Yogyakarta, 5 Juli 2021 Penulis

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Manfaat Penelitian ... 8 1.5 Definisi Operasional ... 9 1.6 Spesifikasi Produk ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Tinjauan pustaka ... 12

2.1.1 Pembelajaran ... 12

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran ... 12

2.1.1.2 Ciri-ciri belajar ... 13

2.1.2 Media Pembelajaran ... 14

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 14

(13)

xii

2.1.2.3 Kriteria Pemilihan Media... 18

2.1.2.4 Media Video ... 19

2.1.2.5 Keunggulan Vidio... 20

2.1.3 Pemahaman Konsep ... 22

2.1.3.1 Pengertian Pemahaman Konsep ... 22

2.1.4 Berpikir Kritis ... 23

2.1.4.1 Pengertian Berpikir Kritis ... 23

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 25

2.3 Kerangka Berfikir ... 26

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 27

BAB III Metode Penelitian ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28 3.2 Seting Penelitian ... 29 3.2.1 Objek Penelitian ... 29 3.2.2 Subjek Penelitian ... 29 3.2.3 Tempat Penelitian ... 29 3.2.4 Waktu Penelitian ... 29 3.3 Prosedur Pengembangan ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Wawancara ... 33 3.4.2 Kuesioner/Angket ... 33 3.4.3 Observasi ... 34 3.5 Instrumen Penelitian ... 34 3.5.1 Lembar Observasi ... 34 3.5.2 Analisa Kebutuhan ... 36

3.5.3 Pedoman Wawancara Tindak Lanjut ... 54

3.5.4 Lembar Kuesioner/Angket ... 55

3.6 Teknik Analisi Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Tahap Analyze ...47

(14)

xiii

4.1.3 Tahap Development ... 61

4.1.4 Tahap Implementasi ... 80

4.1.5 Tahap Evaluasi ... 85

4.1.6 Analisis Kevalidan Media ... 85

4.1.7 Analisis Kepraktisan Media ... 87

4.1.8 Analisis Keefektifan Media ... 88

4.2 Pengembangan ... 87

4.2.1 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video ... 87

4.2.2 Kualitas Media yang Dikembangkan ... 87

BAB V KESIMPULAN ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 93

5.2 Saran ... 93

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 36

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan ... 37

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Tindak Lanjut ... 38

Tabel 3.4 Lembar Validasi Ahli Materi ... 40

Tabel 3.5 Lembar Ahli Media ... 41

Table 3.6 Angket Respon Peserta Didik ... 41

Table 3.7 Konversi Likert ... 43

Table 4.1 Bagian-bagian dari Media ... 45

Tabel 4.2 Bagian Outline dari Media ... 52

Table 4.3 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media ... 54

Table 4.4 Hasil Penilaian Ahli Materi ... 74

Table 4.5 Revisi Media Menurut Ahli Media ... 78

Table 4.6 Revisi Media Menurut Ahli Materi ... 78

Tabel 4.7 Hasil Rata-rata Penilaian dari Peserta Didik ... 81

Table 4.8 Hasil dari pemahaman konsep ... 82

Table 4.9 Hasil dari Berpikir Kritis ... 83

Table 4.10 Hasil Penilaian Ahli Media ... 85

Table 4.11 Hasil Penilaian Ahli Materi ... 86

Tabel 4.12 Analisis Kepraktisan Media ... 87

Table 4.13 Pemahaman Konsep ... 87

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Digram Penelitian ... 29

Gambar 4.1 Bagam Materi yang Digunakan Dalam Media ... 52

Gambar 4.2 Pembukaan Media ... 60

Gambar 4.3 Judul Materi ... 61

Gambar 4.4 Organ Jantung ... 62

Gambar 4.5 Darah ... 64

Gambar 4.6 Alur Peredaran Darah ... 65

Gambar 4.7 Gangguan Peredaran Darah ... 67

Gambar 4.8 Cara Memelihara Organ Peredaran Darah ... 69

Gambar 4.9 Bagian Penutup ... 70

Gambar 4.10 Soal Evaluasi ... 73

Gambar 4.11 Diagram Validasi Ahli mMdia ... 75

Gambar 4.12 Diagram Media ... 82

Gambar 4.13 Diagram Penilian Peserta Didik ... 82

Gambar 4.14 Diagram Pemahaman Konsep ... 83

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Penelitian ... 95

Lampiran 1.2 Instrumen Analisis Kebutuhan ... 96

Lampiran 1.3 Instrumen Wawancara Lanjutan ... 97

Lampiran 1.4 Instrumen Wawancara Tindak Lanjut ... 98

Lampiran 1.5 Instrumen Observasi ... 100

Lampiran 1.6 Instrumen Ahli Media ... 104

Lampiran 1.7 Instrumen Ahli Materi ... 119

Lampiran 1.8 Instrumen Angket Respons Peserta Didik ... 134

Lampiran 1.9 Rencana Pembelajaran ... 137

Lampiran 2.1 Hasil Analisis Kebutuhan ... 140

Lampiran2.2 Hasil Wawancara Tindak Lanjut ... 142

Lampiran 2.3 Hasil Observasi Sebelum Menggunaan Media ... 144

Lampiran 2.4 Hasil Observasi Setelah Menggunakan Media ... 147

Lampran 2.5 Hasil Validasi Ahli Media ... 152

Lampiran 2.6 Hasil Validasi Ahli Materi ... 156

Lampiran 2.7 Hasil Angket Respons Peserta Didik ... 160

Lampiran 3.1 Tabel Rekapitulasi Validasi Ahli Media ... 166

Lampiran 3.2 Tabel Rekapitulasi Validasi Ahli Materi ... 166

Lampiran 3.3 Tabel Observasi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media ... 166

Lampiran 3.4 Tabel Hasil Rekapitulasi Angket Respons Peserta Didik ... 167

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya dunia pendidikan. Hal ini mengharuskan semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dan melanjutkan pembelajaran secara jarak jauh. Wabah Covid-19 mendesak dilakuannya pendidikan jarak jauh yang hampir tidak pernah dilakukan secara bersamaan sebelumnya oleh semua elemen pendidikan, yaitu peserta didik, guru, dan orang tua (Sun et al, 2020). Mengingat selama pandemi, waktu, tempat, dan jarak menjadi masalah utama saat ini (Hamidah, 2020). Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Hal ini merupakan tantangan baru untuk semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan pembelajaran tetap terlaksana meskipun sekolah ditutup.

Guru dan pendidik sebagai elemen yang penting dalam pengajaran dituntut untuk melakukan migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pendidikan tatap muka ke pendidikan online atau pendidikan jarak jauh (Bao, 2020; Basilaia & Kvavadze, 2020). Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi pada revolusi industri 4.0 saat ini. Pembelajaran secara online dinilai efektif untuk dilakukan meskipun guru dan peserta didik berada di tempat yang berbeda. Ini mampu memberikan solusi agar peserta didik tidak terhambat dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

Pembelajaran online atau biasa disebut juga pembelajaran daring (dalam jaringan) memanfaatkan jaringan (internet, LA, WAN) sebagai metode

(19)

penyampaian interaksi dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown dalam Waryanto, 2006; 12). Pembelajaran online berperan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu sebagai : (1) Sebagai suplemen jika peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran online atau tidak, dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran online. (2) Sebagai komplemen jika materi pembelajaran online diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peseta didik di dalam kelas. Materi pembelajaran online diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran konvensional. (3) Sebagai pengganti jika materi pembelajaran online diprogram untuk menggantikan materi pembelajaran yang diterima peserta ddik di kelas (Soekartawi dalam Waryanto, 2006: 12-13).

Pemerintah menyediakan berbagai macam aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik. Media pembelajaran online atau

e-learning merupakan media penunjang pendidikan dan bukan sebagai media

pengganti pendidikan (Arsyad, 2011). Dalam pembelajaran online guru berperan sebagai fasilitator, dan peserta didik berperan sebagai peserta aktif. Oleh karena itu maka guru dituntut untuk aktif dan inovatif dalam menciptakan cara mengajar yang baru dan juga mampu menyajikan bahan ajar yang menarik agar peserta didik mampu memahami materi yang diajarkan serta mampu berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan teknologi yang selalu berkembang, diharapkan pembelajaran online dapat membantu proses pembelajaran selama pandemi Covid-19.

(20)

Pandemi Covid-19 berdampak sangat besar pada dunia pendidikan di seluruh Indonesia. Banyak permasalahan yang terjadi akibat dari pembelajaran

online yang diakukan. Ketidaksiapan dari semua elemen membuat pembelajaran

yang dilakukan ternyata belum sepenuhnya maksimal. Oleh sebab itu, guru mencari cara yang termudah untuk melakukan pembelajaran secara online. Beberapa aplikasi yang sering digunakan adalah WA Group, Zoom Meeting,

Google Classroom, Google Meet dan Google Form. Pembelajaran online yang

dilakukan guru biasanya paling sering menggunakan WA Group, hal ini dipilih karena WA merupakan salah satu aplikasi yang sering digunakan oleh guru maupun orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengamatan yang dilakuan peneliti saat magang PLP-3, pembelajaran online dikakukan dengan mula-mula guru membuat WA Group yang berisi seluruh peserta didik agar semua peserta didik dapat terlibat di dalamnya. Sebagian besar tugas diberikan melalui WA Group tersebut, lalu guru menjelaskan terlebih dahulu materi dan cara mengerjakan tugas yang sudah diberikan. Penjelasan dari guru biasanya disertai contoh-contoh sehingga mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan. Guru juga memberikan waktu untuk bertanya jika ada bagian materi yang belum dipahami oleh peserta didik. Setelah guru mengetahui hal tersebut, guru akan menjelaskan ulang bagian tersebut agar peserta didik lebih memahami bagian dari materi tersebut. Pengumpulan tugas-tugas yang diberikan oleh guru biasanya dikirimkan ke WA Group yang sudah dibuat. Tugas yang diberikan biasanya berupa mengerjakan soal, meringkas, serta membuat video. Tak jarang guru melakuan pembelajaran tatap muka secara online dengan menggunakan aplikasi

(21)

Zoom Meeting dan Google Meet. Pembelajaran tatap muka secara online

dilakukan untuk mengecek bagaimana keadaan peserta didik selama pembelajaran secara online serta agar peserta didik bisa saling menyapa dan bertemu dengan teman-teman sekelas walaupun secara online.

Untuk memantapkan penilaian yang dilakukan guru, biasanya guru memberikan soal-soal ulangan harian. Ulangan harian biasanya dikerjakan melalui

Google Form, fitur ini dipilih karena jawaban yang dikerjakan peserta didik bisa

diketahui langsung jawabannya serta nilai yang keluar dapat langsung terekam didalam perangkat komputer. Hal ini sangat membantu guru dalam perekapan nilai, karena guru tidak perlu lagi mengoreksi satu persatu jawaban peserta didik. Selain menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, guru juga menggunakan video-video yang berisi langkah-langkah mengerjakan sesuatu maupun penjelasan materi yang lebih rinci.

Dalam pelaksaan pembelajaran online pastinya mengalami banyak kendala, mengingat pembelajaran online belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Kendala yang sering terjadi adalah koneksi internet. Perbedaan geografis dan cuaca pastinya mempengaruhi koneksi internet dari masing-masing peserta didik. Pemilihan provider juga sangat berpengaruh terhadap ketahanan sinyal dalam cuaca tertentu. Selain itu keterbatasan kuota internet juga dapat menjadi kendala peserta didk dalam pembelajaran online. Ada juga peserta didik yang tidak memliki HP sehingga harus meminjam HP tetangga atau saudara untuk mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, ada juga orang tua yang sibuk bekerja seharian sehingga tidak dapat mendampingi peserta didik dalam belajar sehingga ada beberapa anak yang tidak mengerjakan

(22)

tugas dan mengumpulkannya. Kendala selanjutnya yaitu tidak semua orang tua paham akan teknologi yang digunakan saat pembelajaran online. Hal ini sangat memghambat pembelajaran karena guru harus mencari cara bagaimana agar anak yang orang tuanya tidak memahami teknologi tetap dapat ikut serta dalam pembelajaran online. Pemilihan bahan ajar yang kurang tepat juga dapat menjadi kendala yang serius bagi peserta didik, karena peserta didik harusnya memahami setiap materi yang diberikan terutama materi-materi yang sulit dipahami oleh peserta didik.

Selama masa pandemi Covid-19 peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakuan wawancara pada satu guru yaitu Guru SD Taskombang 3. Lalu peneliti melakuan tindak lanjut dengan melakukan wawancaradengan Guru SDN Taskombang 3. Peneliti bertanya tentang apa saja materi yang sulit diajarkan saat

pembelajaran online dilaksanakan. Salah satu materi tersebut adalah materi peredaran darah manusia. Hal ini disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang memadai dan mudah diakses secara offline tentang materi tersebut, sehingga peserta didik sulit untuk memahami bagaimana mekanisme peredaran darah manusia terjadi. Peserta didik kurang memahami materi yang hanya disampaikan dengan penjelasan guru, peserta didik membutukan gambaran yang konkrit tentang apa saja organ peredaran darah manusia, gangguan yang dapat terjadi pada organ peredaran darah manusia, bagaimana darah dapat beredar sampai ke seluruh tubuh, serta cara mencegah gangguan pada sistem peredaran darah manusia.

Berdasarkan keadaan yang terjadi, guru tersebut membutuhkan media pembelajaran yang mudah diakses secara offline dan dapat menunjang

(23)

pemahaman peserta didik tentang materi peredaran darah manusia. Dengan adanya media tersebut diharapkan peserta didik yang sulit memahami materi tersebut dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru dan dengan judul skripsi, yaitu “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Kelas V SD”. Media video dipilih karena video merupakan salah satu media yang mudah diakses secara offline oleh guru maupun peserta didik, serta sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Setelah peneliti mengecek dan menggali informasi di sosial media dan sumber lain, ternyata media berbasis video terkait materi peredaran darah manusia masih terbatas. Beberapa video hanya dapat diakses melalui Youtube, padahal peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang mudah diakses setiap saat secara

offline. Keunggulan video ini dengan video yang lain adalah penggunaan

gambar-gambar yang menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik serta terdapat juga bahan evaluasi di akhir video berupa soal yang bersifat mereview pengetahuan peserta didik setelah menonton video yang dibuat oleh peneliti.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dony April Krismanto (2016), media berbasis video mendapat skor yang tinggi karena media yang dibuat tergolong baik sehingga layak digunakan di sekolah tenis Temanggung. Selain itu, Zahratul Fauziyyah (2019) pernah melakukan penelitian dengan judul “ Pengembangan Media Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas III SDN Mejosari Malang. Berdasarkan penelitian tersebut, pengembagan video pebelajaran dapat meningkatkan

(24)

keteramplan menyimak dan berbicara. Dengan diterapkannya media pembelajaran tersebut nilai siswa mengalami peningkatan, yang awalnya pada pre test rata-rata nilai siswa hanya 62,25 namun pada saat post test meningkat menjadi 81,45. Serta penelitian yang dilakukan oleh Amelia Fitriyati (2015) yang berjudul “Pengembangan Media Latihan Video Tutorial Teknik Dasar Tangkisan Bela Diri untuk Anak Usia Dini. Penelitian ini bertujuan untuk digunakan sebagai pendukung dalam pelatihan gerak dasar tagkisan bela diri taekwondo.

1.1.1 Penelitian yang akan dilakukan

Dari penelitian yang pernah dilakukan tersebut, peneliti juga ingin mengembangkan media pembelajaran. Jenis penelitian ini merupakan

Research and Development (R&D) dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Kelas V SD”. Peneliti membuat media pembelajaran berupa video dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis pada peserta didik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dan guru dalam melaksanakan pembelajaran secara online, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana langkah-langkah pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia untuk kelas V SD?

(25)

1.2.2 Bagaimana kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk yang sudah dipaparkan?

1.2.3 Apakah media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep untuk kelas V SD?

1.2.4 Apakah media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk kelas V SD?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui langkah-langkah pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia.

1.3.2 Mengetahui kualitas Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia.

1.3.3 Mengetahui media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep.

1.3.4 Mengetahui media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.1.1 Penelitian yang dilakukan akan menambah pengetahuan dan pengalaman tentang media pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.

1.4.1.2 Bagi peneliti dapat dijadikan sebgai refrensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang media pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19.

(26)

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menyelesaikan penelitian sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang sesuai untuk dignakan di masa pandemi Covid-19.

1.4.2.2 Bagi Peserta Didik

Peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan melalui media pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti.

1.4.2.3 Bagi Guru

Guru mendapatkan refrensi untuk mengajar pembelajaran online menggunakan media yang telah dibuatoleh peneliti.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan untuk mendukung proses belajar yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi yang sedang dipelajari.

1.5.2 Media Video

Media video adalah media yang berisi suara dan gambar yang bergerak. Media video mampu menayangkan suatu informasi melalui gambar dan suara.

1.5.3 Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang dalam memahami nilai yang ada dalam materi pembelajaran serta dapat menuangkan nilai tersebut dalam suatu contoh yang tepat.

(27)

1.5.4 Berpikir kritis

Berpikir kritis merupakan berpikir secara rasional dan reflektif dengan menekankan pengambilan keputusan tentang sesuatu yang harus dipercayai dan dilakuan.

1.6 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk pada media dikembangkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut

1.6.1 Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Kelas V SD”. Video ini berdurasi 8 menit, gambar pada video ini didesain menggunakan aplikasi corel draw X7 dan efek yang ada pada video didesain menggunakan aplikasi after effect.

1.6.2 Pada bagian isi video terdapat penjelasan mengenai materi peredaran darah manusia yang meliputi :

a. Pengenalan materi yang akan disampaikan.

b. Penjelasan mengenai organ dalam peredaran darah manusia.

c. Penjelasan mengenai bagaimana darah beredar dan organ-organ yang terlibat.

d. Penjelasan mengenai contoh penyakit yang dapat mengganggu sistem peredaran darah manusia serta cara untuk mencegahnya.

(28)

e. Terdapat 5 soal evaluasi pada akhir video yang terpacu pada materi yang ada pada video.

1.6.3 Dalam pembuatan video ini terdapat bagian yang meliputi : a. Gambar

Gambar dalam video didesain menggunakan apikasi corel draw x7. Bersumber dari buku ESPS Erlangga dan freepik.com yang digambar ulang menggunakan aplikasi corel draw x7.

b. Teks

Teks yang terdapat pada video menggunakan font bubblegum sans. Dengan warna D0114D.

c. Suara

Suara pada video merupakan dubbing dari peneliti dengan backsound bawaan dari aplikasi after effect.

d. Efek

Efek pada video didesai menggunakan aplikasi after effect sehingga dapat menampilkan efek gambar yang bergerak dengan transisi yang dipilih oleh peneliti.

(29)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan tentang (1) tinjauan pustaka; (2) penelitian yang relevan; (3) kerangka berpikir; dan (4) pertanyaan penelitian.

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakansuatu proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, secara sistematis agar subjak dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari, 2010). Pembelajaran terdiri atas sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, pengorganisasian, evaluasi, pembelajaran serta tindak lanjut pembelajaran. Pembelajaran juga dipandang sebagai proses yang meliputi kegiatan yang akan dilakukan pendidik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan tindak lanjut yang berlangsung dalam keadaan edukatif yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran yang telah ditetapkan (Subroto, 1997).

Proses pembelajaran ditandai dengan interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakar dari guru dan kegiatan belajar dari peserta didik yang berproses secara sistematis melalui tahap rancangan, pelaksaan, dan evaluasi. Pembelajaran berproses secara bertahap, guru memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dengan adanya

(30)

interaksi yang terjadi, maka akan menghasilkan proses pembeljaran yang efektif sesuai dengan yang diharapkan (Muh. Sain, 2014).

2.1.1.2 Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri belajar adalah (Djamarah, 2011: 15) sebagai berikut: 1. Terjadi perubahan secara sadar.

2. Perubahannya yang terjadi dalam pembelajaran bersifat fungsional. 3. Perubahan yang terjadi bersifat aktif dan positif.

4. Perubahan yang terjadi bukan merupakan perubahan yang sementara. 5. Perubahan yang terjadi membuat perubahan dalam belajar menjadi

terarah dan mempunyai tujuan.

6. Perubahan yang tidak hanya mencakup satu aspek, melainkan semua aspek.

Selain memiliki ciri-ciri, belajar juga memiliki faktor yang mempengaruhinya. Tingkat keberhasian atau tidaknya seseorang saat belajar disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 139), sebagai berikut:

1. Faktor stimulus belajar, yaitu segala sesuatu di luar individu untuk melakukan reaksi atau tindakan pembelajaran. Stimulus dalam hal ini termasuk materi, tugas, dan lingkungan eksternal yang harus diterima dan dipelajari oleh peserta didik.

2. Faktor dari metode pembelajaran, yaitu penerapan metode yang tepat untuk kebutuhan belajar peserta didik akan memengaruhi keberhasilan prestasi belajar.

(31)

3. Faktor individu, yaitu keinginan pribadi peserta didik dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang baik.

Faktor tersebut menarik perhatian para ahli pendidikan untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi yang diberikan oleh faktor tersebut terhadap hasil belajar peserta didik. Adanya pengaruh dalam diri peserta didik itu logis dan wajar, karena hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang disadari. Peserta didik pasti memiliki suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Maka peserta didik harus mencoba dan berusaha mencapainya dengan menggunakan segala kekuatan yang dimilikinya.

2.1.3 Media Pembelajaran

2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan perantara atau penyampai pesan dari pengirim pesan ke penerima (Sadiman,1993: 6). Media adalah wadah pesan, dan sumber berharap meneruskannya kepada sasaran atau penerima pesan tersebut (Raharjo,1989:25). Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Arief Sadiman,1984:7). Dalam proses pembelajaran peserta didik merupakan subjek yang belajar, sedangkan guru merupakan subjek yang mengajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai perkembangan yang optimal yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses pembelajaran untuk memperjelas makna yang disampaikan oleh guru sehingga dapat tercapai tujuan pembelajarannya. Media pembelajaran memiiki tiga ciri-ciri

(32)

yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru tidak mampu melakukannya (Gerlach dan Ely,1971). Adapun ciri-ciri media adalah sebagai berikut :

1. Ciri fiksiatif

Ciri ini menjelaskan kemampuan media untuk menyimpan, mempertahankan, dan merekonstruksi peristiwa atau objek. Dengan ciri ini, media dapat merekam suatu peristiwa atau objek yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.

2.Ciri manipulatif

Kejadian yang memakan waktu yang lama dapat disajikan kepada peserta didik hanya dengan waktu 2-3 menit saja, hal ini terjadi karena media memiliki ciri manipulatif. Selain dapat mempercepat terjadinya suatu peristiwa, ciri ini juga dapat membuat suatu peristiwa yang terjadi sangat cepat menjadi lambat.

3.Ciri distributif

Ciri distributif pada media memungkinkan suatu objek atau kejadian dapat ditransportasikan melalui ruang, dan seara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sebagian besar peserta didik degan simulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.

2.1.3.2 Fungsi dan Manfaat Media

Media pembelajaran memiliki empat fungsi, khususnya media visual (Levie dan Lentz, 1982). Fungsi tersebut antara lain:

(33)

Menarik dan mengarahkan peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau menyertai tes materi pelajaran.

2. Fungsi Afektif

Fungsi ini terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar (atau membaca) gambar dan teks. Gambar dapat merangsang emosi peserta didik.

3. Fungsi kognitif

Fungsi ini dapat terihat dari penelitian yang mengungkapkan bahwa gambar dapat menunjang pencapaian tujuan untuk memahami serta mengingat informasi yang terkandung dalam suatu gambar.

4. Fungsi kompensatoris

Menurut penelitian, media yang memberikan konteks untuk memahami teks dapat membantu peserta didik yang kemampuan membacanya lemah untuk mengorganisir informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media tersebut digunakan oleh individu maupun kelompok (Kemp dan Dayton,1985: 28), yaitu dalam hal (1) memotivasi minat dan tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Dalam dunia pendidikan media digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran memiliki beberapa manfaat praktis, yaitu:

(34)

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau informasi sehingga dapat menunjang serta meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik.

2. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik, sehingga dapat menciptakan motivasi belajar peserta didik.

3. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

4. Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di sekitar lingkungan mereka.

Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar (Sudjana dan Riva’i, 1992:2) antara lain:

1. Pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik, sehingga akan menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran yang digunakan akan jelas maknanya sehingga peserta didik dapat memahaminya dan memungkinkan peserta didik untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajarannya.

3. Metode mengajar menjadi bervariasi sehingga peserta didik tidak bosan dan guru juga lebih hemat tenaga.

4. Peserta didik lebih banyak kegiatan, karena peserta didik tidak hanya mendengarkan saja, namun dapat mengamati, mempraktikkan, mendemonstrasikan dan sebagainya.

Selain memiliki fungsi dan manfaat, penggunaan media juga memiliki dampak yang positif. Dampak positif dari penggunaan media (Kemp dan Dayton,1985:3-4) antara lain:

(35)

1. Penampaian pelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku. 2. Pembelajaran lebih menarik

3. Pembelajaran lebih interaktif karena adanya partisipasi peserta didik, umpan balik, dan penguatan.

4. Waktu pembelajaran dapat dipersingkat karena sebagian besar media memerlukan waktu yang sebentar untuk menyampaikan isi pelajaran dan kemungkinan diserap oleh peserta didik juga tinggi.

5. Kualitas hasil belajar dapat meningkat apabila kata dan gambar yang ada dalam media pembelajaran dapat menyampaikan informasi secara terorganisasi, spesifik, dan jelas.

6. Pembelajaran dapat diberikan kapanpun dan dimanapun, terutama jika dirancang untuk digunakan secara individu.

7. Dapat meningkatkat sikap positif peserta didik dan guru.

2.1.2.3 Kriteria Pemilihan Media

Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, yaitu adalah sebagai berikut :

1. Sesuai dengan tujuan

Memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam suatu kegiatan yang dilakukan. Dapat mengarah pada taksonomi tujuan dari Bloom untuk mengetahui apakah tujuan yang akan dicapai bersifat kognitif, afektif atau psikomotorik. Dalam kurikulum 2006 kriteria pemilihan media didasarkan pada kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator.

(36)

2. Sesuai dengan materi pembelajaran

Bahan yang akan diajarkan harus sesuai materi yang sudah ditentukan, sehingga tidak menimbulkan kerancuan.

3. Sesuai dengan karakteristik peserta didik

Dalam hal ini, media yang digunakan harus familier dengan peserta didik agar tidak terjadi respon negatif dari peserta didik.

4. Sesuai dengan teori

Media yang digunakan harus berdasarkan teori, bukan karena menganggap media yang digunakan adalah media yang paling disukai dan paling bagus melainkan berdasarkan teori yang berumber dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.

5. Sesuai dengan gaya belajar peserta didik

Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah memahami materi jika materi yang disampaikan menggunakan media visual seperti video, televisi, gambar, dan sebagainya.

6. Sesuai dengan kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, serta waktu Media yang digunakan harus mempertimbangkan kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, serta waktu agar media yang digunakan efektif. 2.1.2.4 Media Video

Media video merupakan media yang tergolong dalam media audiovisual yang mampu menayangkan objek, tempat, dan peristiwa secara komprehensif melalui gambar yang bergerak. Media video banyak digunakan sebagai sarana untuk memperoleh dan mengomunikasikan pesan secara lengkap dan mudah dipahami. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan,

(37)

dari bidang hiburan sampai bidang pendidikan. Media video dapat digunakan untuk mengungkapkan peristiwa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pemanfaatan media video yang tepat akan mendukung proses komunikasi informasi dan pengetahuan menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui media video, pengguna dapat melihat suatu proses dan peristiwa dengan tingkat realisme yang tinggi, sehingga seakan-akan pengguna mengalami sendiri peristiwa tersebut. Media video memiliki banyak keunggulan dalam menyampaian informasi dan pengetahuan yang meliputi: (1) menayangkan gambar bergerak; (2) Memperlihatkan sebuah proses dan prosedur; (3) sarana observasi yang aman; (4) sarana untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan tertentu; (5) memperlihatkan contoh sikap dan tindakan; (6) mendorong munculnya apresiasi atau penghayatan terhadap seni dan budaya; serta (7) menciptakan kesamaan pengalaman dan persepsi bagi penonton (Robert Heinich, 1996).

Media video memiliki kemampuan untuk memperluas wawasan pegetahuan dengan menayangkan informasi dan pengetahuan baru yang sukar diperoleh langsung oleh penonton. Media video mampu memotivasi dan merangsang munculnya minat belajar peserta didik melalui tayangan gambar dan informasi yang menarik. Penggunaan media video dalam kegiatan belajar-mengajar akan mampu mengarahkan terjadinya respons tertentu serta tindakan dari peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh guru. Tayangan yang berisi informasi dan pengetahuan yang ditayangkan melalui media video dapat memberikan pengalaman belajar yang mudah dipahami dan konkret bagi peserta didik.

(38)

Media video sebagai sarana pembelajaran digunakan sebagai pendukung untuk meningkatkan kemampuan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari peserta didik. Aspek kognitif meliputi aspek pengetahuan dan wawasan peserta didik, penggunaan media video dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik. Dengan menonton video tentang peredaran darah, maka peserta didik memperoleh pengetahuan berupa proses darah beredar ke seluruh tubuh. Aspek afektif meliputi nilai dan norma yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. Dengan penggunaan video, seseorang dapat termotivasi untuk menerima serta memilah nilai dan norma tertentu. Aspek psikomotor meliputi keterampilan fisik yang dapat dipelajari oleh peserta didik. Setelah menonton video, diharapkan peserta didik mampu melakukan keterampilan sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan melalui video. 2.1.2.5 Keunggulan Media Video

Keunggulan media video dalam mengomunikasikan informasi dan pengetahuan (Robert dkk, 1996), meliputi:

1. Menampilkan objek yang bergerak. 2. Menunjukkan proses dan prosedur. 3. Merupakan sarana observasi yang aman.

4. Sarana mempelajari pengetahuan atau keterampilan tertentu. 5. Menunjukkan contoh sikap dan tindakan.

6. Mendorong munculnya apresiasi terhadap karya seni dan budaya. 7. Menciptakan pengalaman dan persepsi umum bagi pemirsa.

Media video mampu memperluas wawasan pengetahuan pemirsa dengan menayangkan informasi dan pengetahuan baru, serta pengalaman belajar yang

(39)

jarang diperoleh oleh peserta didik. Media video juga dapat merangsang minat belajar peserta didik melalui penayangan gambar dan informasi yang dikemas menarik, selain itu juga dapat menumbuhkan motivasi peserta didik. Tayangan yang berisi informasi dan pengetahuan dalam media video dapat memberikan pembelajaran yang konkret bagi peserta didik. Media video memiliki kemampuan untuk menayangkan objek atau peristiwa dengan tingkat kemiripan yang tinggi. Oleh sebab itu, peserta didik akan memiliki pengalaman yang menarik dalam belajar sehingga kemampuan tersebut dapat berlanjut menjadi diskusi untuk memecahkan suatu masalah.

2.1.3 Pemahaman Konsep

2.1.3.1 Pengertian Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap suatu materi yang disajikan dan mampu mengungkapkannya ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman merupakan aspek yang mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami konsep dan memaknai arti dari suatu materi. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:

1.Menerjemahkan

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menerjemahkan suatu konsep yang masih abstrak menjadi konsep yang sederhana sehigga dapat mempermudah pemahaman peserta didik. Peerta didik juga dapat menerjemahkan suatu bentuk atau simbol kedalam bentuk lain.

(40)

1.Menafsirkan

Menafsirkan adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami ide utama suatu pengetahuan. Dalam kategori ini peserta didik dapat membedakan pembenaran dan penyangkalan suatu kesimpulan yang digambarkan oleh data. Peserta didik juga dapat memahami berbagai bacaan dengan dalam dan jelas.

2. Mengeksplorasi

Kemampuan ini menuntut intelektual yang tinggi, salah satunya membuat prediksi kemungkinan yang akan terjadi jika suatu kasus diterapkan. Peserta didik mampu menggambarkan kesimpulam dan menyatakannya secara jelas.

2.1.4 Berpikir Kritis

2.1.4.1 Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan (Halpen dalam Achmad, 2007). Proses tersebut melalui proses menentukan tujuan, mempertimbangkan, yang mengacu pada pemecahan masalah terhadap permasalahan yag terjadi sehingga dapat mencari solusi yang tepat terhadap permasalahan yang terjadi. Berpikir kritis menuntut adanya usaha, rasa peduli, kemauan, dan sikap pantang menyerah ketika menghadapi permasalahan yang sulit dipecahkan. Selain itu, seseorang yang berpikir kritis ii diperlukan adanya sikap keterbukaan terhadap gagasan baru. Memang bukan hal yang udah, namun harus dan tetap dilaksanakan dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir (Fisher, 2010).

(41)

Berpikir kritis merupakan berpikir secara rasional dan reflektif dengan menekankan pengambilan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Indikator berpikir kritis ada lima, yang diturunkan dari aktivitas kritis (Ennis, 1996) yaitu (1) Mampu merumuskan pokok permasalahan; (2) mampu mengungkapkan fakta yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah; (3) mampu memilih argumen yang logis, relevan, dan akurat; (4) mampu menemukan penyimpangan dari sudut yang berbeda; (5) mampu memprediksi akibat dari pernyataan yang diambil dari suatu keputusan.

Berpikir kritis diperlukan untuk dapat menyikapi permasalahan dalam kehidupan nyata. Berpikir kritis terdapat enam tingkatan (Elder & Paul, 2008) yaitu:

1. Berpikir yang tidak direfleksikan (unreflective thinking)

Kurang mampu menilai dan mengembangkan kemampuan berpikirnya, sehingga gagal memahami bahwa berpikir merupakan aktivitas menalar. Pemikir tidak memahami kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, dan kelogisan.

2. Berpikir yang menantang (chalenged thinking)

Sadar peran berpikir serta memahami bahwa berpikir yang berkualitas membutuhkan berpikir reflektif. Pemikir menyadari kekurangan dalam berpikir yang tidak dapat dikemukakan. Pada tingkat ini, pemikir memiliki tingkat berpikir yang terbatas.

(42)

Mulai dapat memodifikasi kemampuan berpikirnya dengan wawasan yang terbatas. Perencanaan yang dimiliki pemikir untuk meningkatkan kemampuannya kurang sistematis.

4. Berpikir latihan (practicing thinking)

Mulai mampu secara aktif menganalisis pikirannya dalam beberapa bidang dengan wawasan yang terbatas.

5. Berpikir lanjut (advanced thinking)

Sudah mulai mampu menganalisis pikirannya serta memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahannya, namun belum mampu konsisten pada semua dimensi kehidupannya.

6. Berpikir yang unggul (accomplished thinking)

Mampu mendalami dasar berpikirdan menggunakan intuisi yang tinggi. Pemikir menilai pikiran secara jelas, tepat, teliti, relevan, dan logis secara intuitif.

2.2 Penelitian Yang Relevan

1. Dony April Krismanto (2016), media berbasis video mendapat skor yang tinggi karena media yang dibuat tergolong baik sehingga layak digunakan di sekolah tenis Temanggung

2. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Zahratul Fauziyyah (2019) dengan judul “ Pengembangan Media Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas III SDN Mejosari Malang.

(43)

Berdasarkan penelitian tersebut, pengembagan video pebelajaran dapat meningkatkan keteramplan menyimak dan berbicara.

3. Penelitian Amelia Fitriyati (2015) yang berjudul “Pengembangan Media Latihan Video Tutorial Teknik Dasar Tangkisan Bela Diri untuk Anak Usia Dini. Penelitian ini bertujuan untuk digunakan sebagai pendukung dalam pelatihan gerak dasar tagkisan bela diri taekwondo. 2.3 Kerangka Berpikir

Dalam kondisi seperti saat ini, pembelajaran dilakukan secara online dibutuhkan suatu media yang dapat menunjang pengetahuan peserta didik. Wabah yang masih berlanjut memaksa semua pembeljaran harus dilakukan secara online. Oleh sebab itu guna mendapatkan hasil yang maksimal dari pembelajaran onlne ini, maka dikembangkan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran. Media pembelajaran sangat dibutuhkan mengingat pembelajaran secara online belum memberikan hasil yang maksimal. Media pembelajaran merupakan salah satu dari sekian banyak solusi yang dapat digunakan untuk meningkstksn keefeltifan pembelajaran secara online.

Penggunaan media berpengaruh terhadap pemahaman konsep pesera didik. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang beragam juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Seringkali guru menggunakan power point untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, sehingga lama-kelamaan peserta didik merasa bosan dan jenuh. Oleh sebab itu maka perlu dikembangkan media selain power point salah satunya video agar

(44)

peserta didik mudah memahami konsep yang diberikan serta media video dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

2.4 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Video Materi Peredaran Darah Manusia untuk kelas V SD?

2. Bagaimana kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk yang sudah dipaparkan?

3. Apakah media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep untuk kelas V SD?

4. Apakah media yang dibuat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk kelas V SD?

(45)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjabarkan tentang (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) teknik pengumpulan data; (5) instrumen penelitian;

dan (6) teknik anaisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Research and Development. Research and Development yang merupakan metode penelitian yang menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan serta menguji keefektifan produk yang telah dihasilkan (Sugiyono, 2012). Model pengembangan penelitian ini adalah ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation), yang berpedoman pada proses pengembangan sistem pembelajaran (Molenda, 2003).

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media video materi sistem peredaran darah manusia. Media ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik kelas V.

Analyze (analisis)

Development (pengembagan) Design (desain/perancangan)

(46)

Gambar 3.1 Bagan Penelitain 3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah media video yang akan digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan untuk ujicoba terbtas produk ini adalah peserta didik keas V SDN Taskombang 3. Terdiri dari 10 peserta didik dengan rincian empat perempuan dan enam laki-laki. 3.2.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini seharusnya dilakukan di SDN 3 Taskombang Manisrenggo yang beralamat di Dusun 3, Taskombang, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Namun karena masih dalam masa pandemi, maka penelitian ini dilakukan secara daring di rumah masing-masing menggunakan Google Meet. Penelitian daring dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus covid-19.

Implementation (implementasi)

(47)

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2020 sampai Juni 2021. Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan kurang lebih sembilan bulan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian yang digunakan mengadaptasi model pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahapan yaitu: (1) analyze (analisis); (2) design (desain); (3) development (pengembangan); (4)

implementation (implementasi); (5) evaluation (evaluasi).

1. Analyze (analisis)

Tahap awal analisis dilakukan dengan menganalisis kebutuhan, tujuan dari analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan terhadap produk yang ditawarkan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada satu guru dari SDN Taskombang 3 Klaten. Yang selanjutnya akan dilakukan wawancara lanjutan sebagai bahan untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam mengenai kebutuhan akan produk yang ditawarkan.

2. Design (perancangan)

Dalam tahap ini, dilakukan kegiatan perancangan pengembangan media yang ditawarkan sesuai dengan analisis kebutuhan dan wawancara tindak lanjut yang dilakukan. Langkah-langkah pada tahap ini yaitu:

(48)

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, materi yang dipilih adalah materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Penyusunan draft materi dilakukan untuk memilih materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam media. Penyusunan draft materi penting dilakukan agar pokok bahasan tidak melenceng dari yang sudah ditentukan, materi pokok akan dibahas secara mendalam namun dipersingkat agar peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

b. Penyusunan instrumen penelitian

1. Instrumen wawancara analisis kebutuhan 2. Instrumen wawancara tindak lanjut 3. Angket respons peserta didik

4. Instrumen validasi ahli materi dan ahli media 5. Soal evaluasi

6. Lembar observasi c. Penyusunan draft media

Berdasarkan materi yang dipilih, penyusunan draft media melalui beberapa langkah yaitu:

1. Merangkum materi yang akan digunakan dalam media yang disusun.

2. Memilih gambar yang relevan dengan materi, sehingga materi dapat disampaikan dengan baik.

(49)

4. Memilih efek dan transisi untuk menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi.

5. Membuat draft dubbing suara yang akan digunakan dalam media.

3. Development (pengembangan)

Tahap pengembangan ini berkaitan dengan pembuatan draft media yang selajutnya akan disusun lalu divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Tahap ini meliputi pengembangan dan validasi produk yang telah disusun oleh peneliti. Pengembangan media ini diakukan dari awal sampai akhir. Media ini dibuat menggunakan aplikasi Corel

Draw dan Adobe After Effect.

Setelah produk selesai disusun, produk divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Ahli media merupakan dosen PGSD yang berkompeten pada bidangnya. Sedangkan ahli materi merupakan guru kelas V. Setelah produk divalidasi dan menghasilkan nilai, masukan, komentar serta saran. Hasil tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi jika diperlukan revisi. Revisi dilakukan untuk menyempurnakan produk yang telah disusun.

4. Implementation (implementasi)

Kegiatan dalam tahap implementasi yaitu ujicoba produk terbatas. Produk akan diujicobakan secara terbatas pada peserta didik kelas V SD Taskombang 3 Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Terdiri dari sepuluh peserta didik dengan rincian empat perempuan dan enam laki-laki.

(50)

5. Evaluation (evaluasi)

Peneliti melakukan evaluasi untuk megetahui ketercapaian tujuan pengembangan media pembelajaran. Selain itu, evaluasi digunakan sebagai alat ukur keefektifan media yang dikembangkan guna meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab secara lisan antara pewawancara dan narasumber yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan oleh peneliti (Widyoko, 2014). Sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Peneliti memilih satu guru untuk dijadikan narasumber dalam wawancara analisis kebutuhan. Setelah dilakukan wawancara analisis kebutuhan, dilakukan wawancara tindak lanjut. Dengan wawancara tindak lanjut, peneliti dapat mengetahui lebih dalam informasi-informasi penting yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal sehingga peneliti dapat mempertimbangkan serta menyesuaikan kebutuhan media video yang ditawarkan sebelumnya.

3.4.2 Kuesioner/Angket

Angket merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden agar mendapat respon sesuai dengan permintaan pengguna (Widyoko,

(51)

2014). Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket penilaian ahli ateri, angket penilaian ahli media, dan angket respon peserta didik.

3.4.3 Observasi

Observasi merupakan suatu pengamatan yang dilakukan secara teliti dan dicatat secara sistematis (Arikuto, 2016). Pada penelitian ini, observasi dilakukan sebelum dan saat ujicoba terbatas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan tingkat pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik setelah digunakannya media video.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Lembar Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V pada saat pembelajaran berlangsung dan juga saat penelitian dilakukan. Adapun butir pertanyaan dijabarkan sebagai berikut:

Aspek Indikator No.

Item Berpikir

Kritis

1. Minat peserta didik

2. Keingitahuan peserta didik 3. Keaktifan peserta didik 4. Kemampuan menjawab pertanyaan 5. Pemecahan masalah 1 2 3 dan 4 5 6

(52)

6. Kemampuan berpikir dan bersikap terbuka

7

Pemahaman Konsep

7. Mengetahui konsep awal

8. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ dalam materi sistem peredaran darah manusia

9. Peserta didik dapat menyebutkan fungsi organ-organ dalam materi sistem peredaran darah manusia 10. Peserta didik dapat menyebutkan

urutan dalam materi sistem peredaran darah manusia

11. Peserta didik dapat menyebutkan contoh gangguan dalam materi sistem peredaran darah manusia 12. Peserta didik dapat menyebutkan

cara memelihara materi sistem peredaran darah manusia

13. Peserta didik dapat menyebutkan contoh makanan yang harus

8 9 10 11 dan 12 13 14 15

(53)

dihindari untuk menjaga organ peredaran darah

Table 3.1 lembar observasi

3.5.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan data analisis kebutuhan peserta didik kelas V. Adapun penjabaran analisis kebutuhan adaah sebagai berikut:

Aspek Indikator No.

Item

Pembelajaran jarak jauh

1. Pengaruh pembelajaran jarah jauh

2. Dampak pembelajaran jarak jauh 3. Cara mengatasi 1,2, dan 3 Materi pembelajaran

4. Materi yang sulit dipahami 4

Materi pembelajaran IPA

5. Materi yang sulit dipahami dalam Mapel IPA

5

Kendala 6. Kendala yang dihadapi saat penyapaian materi

6

(54)

penyampaian materi 8. Penggunaan media digital 9. Penggunaan media digital

berbasis video 10. Pendapat mengenai pengembagan media 8 9 10 3.2 analisis kebutuhan

3.5.3 Pedoman Wawancara Tindak Lanjut

Wawancara tindak lanjut dilakukan pada satu guru yaitu guru SDN Taskombang 3. Penjabaran pedoman wawancara tindak lanjut adalah sebagai berikut:

Aspek Indikator No.

Item

Materi 1. Kesulitan materi 2. Kendala yang dihadapi 3. Bagian materi yang sulit 4. Alasan dianggap sulit

1 2 3 4

Media 5. Media yang digunakan 6. Keefektifan media

7. Presentase keefektifan media 8. Respon peserta didik terhadap

media 5 6 7 8 9

(55)

9. Penyebab ketidakefektifan media 10. Tingkat pemahaman setelah

menggunakan media

11. Contoh konkrit dalam media 12. Penggunaan media digital berupa

video

13. Pendapat mengenai

pengembangan media berbasis video materi sistem peredaran darah manusia

10

11 12

13

Table 3.3 pedoman wawancara tindak lanjut

3.4.4 Lembar Kuesioner/Angket

Lembar kuesioner/angket yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) lembar validasi ahli materi, 2) lembar validasi ahli media, dan 3) angket respons peserta didik. Lembar angket tersebut akan diberikan kepada ahli materi, ahli media, serta peserta didik. Adapun lembar angket yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Lembar validasi ahli materi

Lembar validasi ini merupakan angket tertutup, sehingga validator hanya perlu memberikan tanda (√) pada kolom yang telah disediakan. Validasi ahli materi digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari produk yang disusun.

(56)

Validasi ahli materi akan dilakukan oleh guru yang berkompeten pada bidangnya. Setiap butir memiliki lima ilihan jawabak berdasarkan skala likert yaitu: 1 = STB (sangat tidak baik), 2 = TB (tidak baik), 3 = C (cukup), 4 = B (baik), dan 5 = SB (sangat baik). Adapun kisi-kisi dari lembar validasi ahli materi adalh sebagai berikut:

Aspek Indikator No.item

Kelayakan isi 1. Kesesuaian isi media dengan materi 2. Kelengkapan materi 3. Keluasan dan kedalaman

materi 4. Keakuratan gambar 5. Keakuratan istilah 1 2 3 4 5 Kelayakan dalam pebelajaran

6. Media menarik sehingga mendorong keingintahuan peserta didik 7. Menciptakan kemampuan bertanya 8. Menghubungkan dengan peristiwa terkait 9. Kesesuaian contoh 6 7 8 9 10

Gambar

gambar  yang  menarik  sehingga  dapat  meningkatkan  pemahaman  peserta  didik  serta  terdapat  juga  bahan  evaluasi  di  akhir  video  berupa  soal  yang  bersifat  mereview  pengetahuan  peserta  didik  setelah  menonton  video  yang  dibuat  oleh  pe
Gambar  dalam  video  didesain  menggunakan  apikasi  corel  draw  x7.
Gambar 3.1 Bagan Penelitain  3.2 Setting Penelitian
Table 3.3 pedoman wawancara tindak lanjut
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini membahas analisis return dan resiko saham–saham syariah yang selalu masuk dalam JII pasca krisis global 2008 (Januari 2009 – 30 Desember 2010), alat analisis

Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta

Biyantu, (2007) MANAJEMEN PEMBELAJARAN (Studi tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Iklim Kerja Guru, Penghasilan Guru dan Mutu pembelajaran terhadap Kinerja

Kecepatan Pengadukan Terhadap Kemampuan Adsorpsi 23 Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 26 Gambar 4.2 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 27 Gambar 4.3

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Wahyu Purnama 2014 Universitas

Formulir BOS 04 (Tertanggal Hari Senin, 4 Januari 2016) Beserta Fotokopi buku rekening BOS satu lembar.. Demi lancarnya proses pencairan mohon hadir tepat waktu dan

Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus communis Forst) terhadap pemberian media penahan air yaitu spons. Penelitian ini menggunakan