• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SURAT PENCATATAN CIPTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SURAT PENCATATAN CIPTAAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS. NIP. 196611181994031001

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SURAT PENCATATAN

CIPTAAN

Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:

Nomor dan tanggal permohonan : EC00202010614, 17 Maret 2020 Pencipta

Nama : Hammad

Alamat : Jl. Melati No 1 RT1 Rk 1 Tunggul Irang Ilir Martapura Kalimantan Selatan 70615, Martapura, Kalimantan Selatan, 70615

Kewarganegaraan : Indonesia

Pemegang Hak Cipta

Nama : Hammad

Alamat : Jl. Melati No 1 RT 1 Rk 1 Tunggul Irang Martapura Kalsel 70615, Martapura, Kalimantan Selatan, 70615

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Ciptaan : Buku

Judul Ciptaan : PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia

: 17 Maret 2020, di Banjarbaru

Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

Nomor pencatatan : 000183252

adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.

Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

(2)
(3)
(4)

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Hammad, S.Kep,Ns, M.Kep

Editor :

Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes

(5)

ii

Kutipan Pasal 72 :

Ketentuan Pidana Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Judul :

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Penulis

: Hammad, S.Kep,Ns, M.Kep

Editor

: Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes

Pemeriksa aksara & Lay Out Isi : Armiati, S.Pd.,M.Kes

Desain Sampul

: Tim Barito Style

©all right reserved

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan Oleh :

Dicetak Oleh :

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke Hadirat Allah SWT dan juga Salam Kepada Sayyidina Rasulullah SAW atas selesainya penyusunan Buku Panduan Praktikum Farmakologi Keperawatan Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Banjarmasin semester II.

Buku panduan ini dibuat dengan tujuan memudahkan mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan kegiatakan praktikum laboratorium farmakologi sehingga kegiatan praktikum mempunyai pedoman dan kesamaan persepsi dalam dasar praktikum dan kesamaan persepsi dalam penilaian praktik.

Akhirul kalam buku panduan ini merupakan edisi pertama yang masih harus banyak disempurnakan dan mempunyai banyak kelemahan. Saran dan kritik sangat diperlukan dalam pengembangan buku panduan ini.

Banjarbaru, 3 Januari 2020

(7)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... iv

URAIAN UMUM TENTANG MATA FARMAKOLOGI KEPERAWATAN ... 1

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Melalui Kulit ... 5

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Melalui Vagina ... 7

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Melalui Rectum ... 10

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Tetes Mata ... 13

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Tetes Hidung ... 15

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Tetes Telinga ... 18

Jenis Keterampilan: Memberi Obat Melalui Sublingual ... 21

Jenis Keterampilan: Memberikan Obat Melalui Oral ... 23

Jenis Keterampilan: MenyiapkanInjeksi Dari Vial/ Flacon ... 26

Jenis Keterampilan: Melakukan Injeksi Intravena ... 28

Jenis Keterampilan: Melakukan Injeksi Intramusculair ... 31

Jenis Keterampilan: Melakukan Injeksi SubCutan ... 33

Jenis Keterampilan: Melakukan Injeksi Intra Cutan ... 36

(8)

1

URAIAN UMUM TENTANG MATA FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

1. DESKRIPTIF MATA AJARAN

Mata kuliah ini menguraikan tentang farmakologi dan terapeutik dengan penekanan pada farmakodinamik, farmakokinetik, penggolongan obat, efek samping obat, dan bahaya penggunaan / pemberian obat kepada pasien, proses belajar memberikan pengalaman pemahaman tentang farmakologi melalui kegiatan pembelajaran ceramah, diskusi dan praktik,serta implementasi konsep farmakologi dalam pelaksanaan home care.

Proses pembelajaran Farmakologi dengan bobot 3 SKS terdiri dari : 2 SKS Pengalaman Belajar Ceramah dan Diskusi (PBC/PBD) serta praktek 1 SKS.

2. STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip farmakologi dalam asuhan keperawatan di klinik / lapangan.

3. KOMPETENSI DASAR (SUB KOMPETENSI)

a. Memahami konsep dasar farmokologi b. Memahami penggolongan obat c. Memahami efek samping obat

d. Memahami bahaya penggunaan/pemberian obat pada pasien

4. Capaian Pembelajaran

Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan di klinik / lapangan.

(9)

2

5. STRATEGI PRAKTIKUM 1. Persiapan

a. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil

b. Mahasiswa akan melakukan praktika di laboratorium sesuai kompetensi dimaksud, dengan terlebih dahulu diadakan demonstrasi oleh Pembimbing praktikum / Dosen.

c. Mahasiswa yang diberikan materi praktikum akan menstransfer ketrampilan kepada kelompok lainnya.

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Praktikan yang dilaksanakan di Laboratorium dilakukan dengan menggunakan metoda simulasi dan demonstrasi

b. Ketua kelompok melaporkan jadwal kegiatan praktikum sehari sebelum pelaksanaan kepada petugas laboratorium.

c. Kelompok mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan untuk praktikum (sesuai dengan SOP) minimal 1 jam sebelum pelaksanaan praktikum dengan berkoordinasi dengan petugas laboratorium.

d. Setiap Dosen/pembimbing praktikum akan mendemonstrasikan prosedur tindakan.

e. Mahasiswa akan melakukan resimulasi / redemonstrasi dan langsung diberikan penilaian berdasarkan Daftar tilik yang terdapat di buku pedoman praktikum.

6. SISTEM PENILAIAN

1. Syarat mendapatkan penilaian akhir praktikum adalah jumlah kehadiran praktikum 100 %.

2. Penilaian hasil Praktikum diperoleh dari hasil rekapitulasi nilai praktek dan dinyatakan lulus apabila nilai ≥ 70.

(10)

3

3. Bagi mahasiswa yang belum lulus ujian praktek dapat dilakukan penilaian ulang oleh dosen/pembimbing praktikum sebanyak 1 kali.

7. TATA TERTIB PRAKTIKUM

a. Semua pengunjung laboratorium harus melepas alas kaki di depan laboratorium.

b. Ketua kelompok/ mahasiswa wajib mengisi buku kunjungan laboratorium

c. Mahasiswa yang meminjam peralatan laboratorium harus memenuhi ketentuan peminjaman dan pengembalian, sebagai berikut : (i) Mengisi formulir peminjaman alat. (ii) Meminta rekomendasi atau tanda tangan dari dosen pengajar. (iii) Mengambil dan mengembalikan peralatan laboratorium harus dengan pengawasan petugas laboratorium atau dosen pengajar. (iv) Mengembalikan peralatan laboratorium harus pada tempat yang sudah ditentukan.

d. Mahasiswa dilarang membuat gaduh di dalam laboratorium.

e. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium. f. Membuang sampah harus pada tempat sampah yang

sudah ditentukan.

g. Semua pengunjung laboratorium wajib menjaga kebersihan laboratorium.

h. Semua mahasiswa yang mengunjungi atau praktek di laboratorium, wajib merapikan kembali semua inventaris laboratorium.

i. Dilarang membawa peralatan laboratoriutn keluar ruang laboratorium lain atau ke kelas tanpa izin dari petugas laboratorium dan dosen Pengajar.

j. Dilarang membawa pulang peralatan laboratorium. k. Semua pengunjung laboratorium harus menjaga

(11)

4

l. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan peralatan laborat, maka pengunjung yang merusakkan atau menghilangkan alat tersebut wajib melapor ke petugas laboratoriarn dan akan mendapatkan sanksi.

8. TATA TERTIB PRAKTEK LABORATORIUM

a. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktek laboratorium.

b. Dalam mengikuti kegiatan praktikum mahasiswa diwajibkan menggunakan jas laboratorium.

c. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum harus melapor kepada koordinator mata kuliah yang bersangkutan Pertukaran anggota kelompok harus sepengetahuan dosen/pembimbing praktikum

d. Mahasiswa harus hadir di ruang praktek laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai.

e. Sebelum masuk ruang laboratorium, setiap mahasiswa harus sudah mempelajari materi praktikum yang ada di buku panduan dan menyiapkan alat/bahan praktek sebelumnya.

f. Selesai praktikum tempat kerja harus dibersihkan dan dirapikan kembali, serta alat-alat dikembalikan pada tempatnya.

g. Peralatan laboratorium yang dipakai dalam praktikum, menjadi tanggung jawab mahasiswa, oleh karenanya harus berhati-hati dalam mempergunakannya.

h. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

(12)

5

Jenis Keterampilan : Memberi Obat Melalui Kulit

Uraian :

Obat topikal memperkenalkan obat melalui kulit, dengan penyerapan termasuk sistem transdermal, pasta, semprotan aerosol, salep, lotion dank rim (Duarte, 2010; Farahani, Peterson, & Westfall, 1998; Sailaja, 2014; Vlahovic, 2017) Prosedural Tanggal : ……… NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN - obat yang diperlukan,

misalnyasalep/ obatcairdan powder - kapas lidi steril

- kasa steril - piala ginjal SIAP KLIEN

- memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

- memasang tabir disekeliling tempat tidur

(13)

6 NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 3 4 PROSEDUR

- perawat mencuci tangan

- membersihkan kulit dengan kasa steril

- mengoleskan kulit dengan salep/ obat cair/ powder

- merapikan pasien dan lingkungannya

- perawat mencuci tangan PERHATIAN

- sabar

- pekaterhadap privacy pasien JUMLAH

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(14)

7

JenisKeterampilan : Memberi Obat Melalui Vagina

Uraian :

Merupakan pemberian Obat melalui rute vagina dengan memanfaatkan permeabilitas lendir dan jaringan pembuluh darah vagina yang padat sehingga membuat vagina menjadi rute pengiriman obat yang sangat baik memberikan efek lokal dan efek sistemik. Sediaan obat vagina meliputi solusi (busa, douche), aerosol, semipadat, (krim, salep, gel), tampon, tablet, kapsul, peccary, suppositories, sistem partikulat,cincin intravaginal, spons dan bubuk (Bakker, n.d.; Choudhury, Das, & Kar, 2011; Commission & Schull, 2015; Farahani et al., 1998; Li, 2018; Raghu veer A Dixit & A, 2013; Sahoo, Nayak, Sarangi, & Sahoo, 2013)

Prosedural : Tanggal : ……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 BENTUK OBAT : SUPPOSITORIA SIAP PERALATAN - Suppositoria vagina - sarung tangan - handuk bawah - piala ginjal - kertas closet

(15)

8 NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 2 3 4 SIAP KLIEN

- memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan - menyiapkan lingkungan - membuka pakaianb awah,

menutupi dengan handuk bawah

- memberi posisi dorsal recumbent

PROSEDUR

- membuka pembungkus suppossitoria

- menggunakan sarung tangan - K/p melumasi suppositoria

tipis-tipis

- membuka labia agar nampak meatus vagina

- memasukkan suppositoria ke dalam liang vagina kurang lebih 8-10 cm atau sedalam mungkin - mengeluarkan jari tangan dan

membuka sarung tangan - memberikan posisi supine

selama 5-10 menit,

meninggikan panggul dengan satu bantal - mencuci tangan PERHATIAN - hati-hati - teliti - sopan JUMLAH

(16)

9

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(17)

10

JenisKeterampilan : Memberi Obat Melalui Rectum

Uraian :

Merupakan pemberian obat melalui rectal/rectum dimana prosedur ini mungkin memalukan atau menyusahkan. Penjelasan yang tepat harus diberikan kepada anak / orang tua. Obat-obatan umum yang diberikan melalui rute ini termasuk analgesik, sedatif dan antiemetik. Terdiri dari supositoria dan enema, yang memiliki efek lokal atau sistemik. Memberikan obat rektal yang aman harus mengkaji dengan benar baik pada orang tua maupun anak yang menjadi klien perawat(Hospital, 2017; Mohmmed & El-sol, 2017).

Tanggal : ……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN - obat yang diperlukan - piala ginjal - sarung tangan SIAP KLIEN

- memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

- memasang tabir disekeliling tempat tidur

(18)

11 3

4

PROSEDUR

- Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau buang air besar - Membebaskan pakaian bagian

bawah

- Meletakkan piala ginjal dibawah anus

- Perawat memakai sarung tangan - Memasukkan obat ke dalam

rectum sambil menyuruh pasien menarik nafas panjang selama 20 menit, pasien istirahat baring - Melepaskan sarung tangan

dan meletakkan pada piala ginjal - Merapikan pakaian pasien dan

lingkungannya

- Membersihkan pakaian pasien dan lingkungannya

- Membersihkan alat dan

mengembalikan pada tempatnya - Perawat mencuci tangan

PERHATIAN - sabar

- sopan - hati-hati

(19)

12

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(20)

13

Jenis Keterampilan : Memberi Obat Tetes Mata

Uraian :

Eye Drops Medication atau Obat Tetes Mata merupakan

sediaan obat berupa tetes mata yang diberikan untuk mengobati kondisi mata akut dan jangka panjang dan / atau struktur di sekitar mata. Merupakan terapi andalan untuk penyakit mata disebabkan langsung mengarah ketempat atau organ mata sehingga lebih efektif disbanding obat yang diberikan secara oral. Sediaan ini juga dapat mencegah atau mengobati infeksi maupun peradangan serta melenyapkan ketidaknyamanan termasuk kerusakan contohnya pada mata yang mengalami kekeringan (An Bord Altranais, 2007; Shaw, 2014; Watkinson & Seewoodhary, 2008).

Tanggal : …….……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN - piala ginjal - kapas

- obat tetes yang sudah ditentukan - K/p pipet

SIAP KLIEN

- memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

(21)

14 3

4

PROSEDUR

- perawat mencuci tangan - PERHATIAN pasien duduk atau

tidur terlentang dengan kepala di-tengadahkan

- membuka kelopak mata bawah dengan telunjuk jari kiri - meneteskan obat mata pada

permukaan konjungtiva kelopak mata bawah

- membersihkan air mata yang keluar

dengan kapas - membereskan alat dan

mengembalikan pada tempatnya - perawat mencuci tangan PERHATIAN - sabar - sopan - hati-hati JUMLAH Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing Nilai Rata-rata

Catatan Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(22)

15

JenisKeterampilan : Memberi Obat Tetes Hidung

Uraian :

Merupakan prosedur noninvasif untuk memberikan obat ketika rute lain tidak tersedia atau diprediksi sediaan obat lain hanya mengakibatkan delay efektivitas pengobatan yang tidak dapat diterima Sediaannya biasa berupa alat penyemprot built-in (misalnya dekongestan intranasal, steroid topikal atau vaksin Flumist), atau sebagai alternatif persiapan parenteral dari obat-obatan tertentu dapat diberikan dengan menggunakan alat atomisasi mukosa(Bokonjić, 2013; Commission & Schull, 2015; The Winnipeg Regional Health Authority, 2017).

Tanggal : ………. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN

- obat yang telah ditentukan - K/P pipet

- Piala ginjal - Kapas / tissue

SIAP KLIEN

- memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

- memberi tabir disekeliling tempat tidur

(23)

16 3

4

PROSEDUR

- perawat mencuci tangan - pasien diberi PERHATIAN

berbaring tengadah dengan kepala lebih rendah dari bahu

misalnya :

* bahu diganjal bantal * dorsal recumbent

* kepala tergantung dipinggir * tempat tidur disokong oleh satu

tangan perawat

- mengisi pipet dengan obat yang sudah ditentukan

- menetesi hidung :

* menetesi obat ke dalam lubang hidung sesuai dosis yang di-tentukan

* pasien dianjurkan untuk tengadah atau berbaring 5-10 menit supaya obat tidak mengalir keluar

* membersihkan tetesan obat

dengan kapas/ tissue - merapikan dan mengembalikan alat

pada tempatnya - perawat mencuci tangan PERHATIAN

- sabar

- ramah - hati-hati

(24)

17

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(25)

18

Jenis Keterampilan : Memberi Obat Tetes Telinga

Uraian :

Obat yang digunakan melalui telinga dalam mengatasi infeksi. Lainnya mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kemerahan infeksi. Beberapa tetes telinga digunakan untuk membantu melembutkan kotoran telinga sehingga dapat dihilangkan dengan lebih mudah (UNC-CH/MCH, 2006; UW Health, 2019). Tanggal : ……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 3 SIAP PERALATAN - handuk - kapas bulat - obat tetes yang sudah

ditentukan - korentang steril - piala ginjal SIAP KLIEN

- memberitahu dan

menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

PROSEDUR

- perawat mencuci tangan - membantu pasien dalam

posisi tidur miring, telinga

(26)

19 3

4

- meletakkan handuk dibawah

bahu pasien - membersihkan liang telinga

dengan lidi kapas - mengisi pipet dengan obat

yang sudah disediakan - menarik daun telinga pasien

dan diangkat ke atas dengan hati-hati

- menetesi obat melalui sisi atau liang telinga sesuai dosis yang ditentukan

- membersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat - merapikan pasien dan

lingkungannya

- membersihkan/ membereskan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya

- perawat mencuci tangan PERHATIAN - sabar - ramah - hati-hati JUMLAH Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

(27)

20 Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(28)

21

Jenis Keterampilan : Memberi Obat Melalui Sublingual

Uraian :

Adalah pemberian obat yang ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah pasien yang mempunyai penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat. Tanggal : ………..………….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 3 PERSIAPAN

- obat yang telah ditentukan dalam tempatnya

SIAP KLIEN

- menjelaskan kepada pasien tentang pemberian obat PROSEDUR

- memberikan obat kepada pasien - memberitahu pasien agar

(29)

22 3

4

- meletakkan obat pada bagian bawah lidah, hingga terlarut seluruhnya - menganjurkan pasien agar tetap

menutup mulut, tidak minum dan berbicara selama obat terlarut seluruhnya PERHATIAN - sabar - teliti JUMLAH Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(30)

23

JenisKeterampilan : Memberikan Obat Melalui Oral

Uraian :

adalah obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut. Untuk cara semacam ini ini relatif praktis,aman dan juga ekonomis. Kekurangan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pasien sering muntah-muntah, diare, tidak sabaran, tidak kooperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit. Apalagi jika pasiennya adalah anak kecil.

Tujuannya adalah Untuk memudahkan dalam pemberi, proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut dapat segera diatasi, menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri dan menghindari pemberian obat yang dapatmenyebabkan kerusakan kulit dan jaringan

Tanggal : ……….……..

NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 SIAP PERALATAN

- obat yang diperlukan - gelas obat

- daftar obat - tempat obat

(31)

24 2

3

PROSEDUR

I. Membagi obat ke tempat obat

- mencuci tangan - membaca instruksi pada daftar

obat - mengambil obat yang

diperlukan

- menyiapkan obat dengan tepat menurut daftar obat (obat masih dalam kemasan / pembungkus) - menyiapkan obat cair beserta

gelas obat

II. Membagi obat ke pasien - mencuci tangan

- mengambil daftar obat dan obat kemudian diteliti kembali sambil membuka pembungkus obat - menuangkan obat cair ke dalam

gelas obat, jaga kebersihan etiket obat

- membawa obat dan daftar obat ke pasien sambil mencocok-kan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar obat

- memberi obat satu persatu ke pasien sambil menunggu sampai pasien selesai minum PERHATIAN

- teliti

- tanggungjawab - jujur

(32)

25

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(33)

26

JenisKeterampilan : MenyiapkanInjeksi Dari Vial/ Flacon

Uraian :

Suatu kegiatan pelayanan keperawatan menyiapkan injeksi untuk pengobatan / therapi kepada pasien yang sedang dirawat. Wadah takaran ganda ialahh vial atau flacon, dibuat dari gelas dengan tutup karet dan diluarnya ditutup dengan tutup kap dari aluminium

Tanggal : ……….……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 LANGKAH – LANGKAH a. buka tutup metal b. desinfeksi tutup karet

c. hisap udara ke dalam spuit cairan yang akan dihisap

d. tusukkan jarum tegak lurus ke tengah karet penutup

e. suntikkan udara ke dalam vial f. balikkan vial, sementara pegang

spuit dan flunger g. isi obat ke dalam spuit

h. tarik jarum dengan menarik barrel i. keluarkan udara dari spuit

j. tutup jarum PERHATIAN - teliti - hati-hati - jujur JUMLAH

(34)

27

Kompetensi

Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(35)

28

JenisKeterampilan : Melakukan Injeksi Intravena

Uraian :

Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung. Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui beberapa rute pemberian, yaitu Intra Vena (IV), Intra Muskular (IM), Subcutaneus (SC), dan Intra Cutaneus (IC).

Obat yang diberikan secara parenteral akan di absorbsi lebih banyak dan bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diberikan secara topical atau oral. Perlu juga diketahui bahwa pemberian obat parenteral dapat menyebabkan resiko infeksi. Resiko infeksi dapat terjadi bila bidan tidak memperhatikan dan melakukan tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat pemberian obat. Pemberian injeksi memberi peluang pada bidan untuk mengalami cedera akibat masukan jarum dan kontak dengan darah. Jarum suntik yang sudah dipakai tidak boleh di tutup kembali, kecuali jika menggunakan teknik satu tangan atau peralatan spesifik, dan benda-benda tajam harus dibuang dengan benar di kotak khusus benda tajam. Penggunaan sarung tangan sekali pakai diperlukan untuk melindungi bidan dari kemungkinan kontak

dengan darah. Selain itu juga jika bidan melakukan kesalahan dalam memberikan obat dengan cara injeksi, bisa

berakibat fatal, sehingga bidan dituntun harus selalu berhati-hati.

(36)

29 NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 3 SIAP PERALATAN - spuit + jarum steril - kapas alkohol 70 % - obat-obat injeksi - bengkok

- perlak

- pengikat pembendung - kalau perlu plester SIAP KLIEN

- mengidentifikasi pasien - mengkaji riwayat alergi

- pasien/ keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan

dilakukan

- menyiapkan lingkungan pasien - mengobservasi reaksi pasien PROSEDUR

a. perawat mencuci b. tangan

c. menyiapkan dosis obat d. menentukan lokasi injeksi e. meletakkan perlak kecil dibawah

lengan yang akan dilakukan punksi f. melakukan pembendungan

g. menghapus hama lokasi tusukan h. menusukkan jarum injeksi dengan

sudut 15-30 derajat i. melakukan aspirasi j. pembendungan di lepas

k. memasukkan obat perlahan-lahan l. mencabut jarum

(37)

30 4

m. menekan bekas tempat tusukan jarum dengan kapas alcohol kalau perlu di plester

n. membereskan alat-alat o. mencuci tangan

p. mengobservasi reaksi pasien q. perawat mencuci tangan PERHATIAN - teliti - tidak ragu-ragu JUMLAH Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

(38)

31

JenisKeterampilan : Melakukan Injeksi Intramusculair

Tanggal : …..……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 3 SIAP PERALATAN - spuit + jarum steril - kapas alkohol 70 % - obat-obat injeksi - bengkok

SIAP KLIEN

- mengidentifikasi pasien - mengkaji riwayat alergi

- pasien/ keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

- menyiapkan lingkungan pasien - mengobservasi reaksi pasien PROSEDUR

a. perawat mencuci tangan b. menyiapkan dosis obat c. menentukan lokasi injeksi

d. menghapus hama lokasi tusukan e. menusukkan jarum injeksi dengan

sudut 90 derajat f. melakukan aspirasi

g. memasukkan obat perlahan-lahan h. mencabut jarum

(39)

32 4

i. melakukan pengurutan j. membereskan alat-alat k. mencuci tangan

l. mengobservasi reaksi pasien m. perawat mencuci tangan

PERHATIAN - hati-hati dan teliti - tidakragu-ragu

JUMLAH

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(40)

33

JenisKeterampilan : Melakukan Injeksi SubCutan

Uraian :

Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis Pemberian obat yang dilakukan dengan suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus (abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.

Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi npanjang (slow and sustained absorption)

Tanggal : ……… NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN - spuit + jarum steril - kapas alkohol 70 % - obat-obat injeksi - bengkok

SIAP KLIEN

- mengidentifikasi pasien - mengkaji riwayat alergi - pasien/ keluarga diberi

penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

(41)

34 3

4

PROSEDUR

a. perawat mencuci tangan b. menyiapkan dosis obat c. menentukan lokasi d. menghapus hama lokasi

tusukan

e. menusukkan jarum injeksi dengan sudut 45-90 derajat f. melakukan aspirasi

g. memasukkan obat perlahan-lahan

h. mencabut jarum

i. melakukan pengurutan di daerah injeksi (untuk obat-obat tertentu, tidak dilakukan

pengurutan)

j. membereskan alat-alat yang dipakai

k. perawat mencuci tangan l. mengobservasi reaksi pasien PERHATIAN

- hati-hati dan teliti - tidak ragu-ragu

JUMLAH

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing

Nilai Rata-rata Catatan

(42)

35 Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(43)

36

JenisKeterampilan : Melakukan Injeksi Intra Cutan

Uraian :

Adalah memasukkan obat ke dalam jaringan kulit yang peka (lapisan kulit / dermis). Biasa injeksi secara IC biasanya untuk skin test seperti screening tuberculin dan tes alergi. Tujuannya untuk mendapatkan reaksi setempat : skin test untuk reaksi obat-obat tertentu (PPC, Ampicillin, dll) Observasi penyakit tertentu (misalnya tuberculin test), untuk mendapatkan obat melalui injeksi IC adalah di 1/3 atas lengan bawah dan di 2/3 bawah lengan atas bagian dalam.

Tanggal : ……….. NO Komponen Kompetensi 1 2 3 4 1 2 SIAP PERALATAN - jarum steril - spuit steril - kapas alkohol 70 % - alat tulis - obat injeksi - kartu obat - bengkok SIAP KLIEN - identifikasi pasien - mengkaji riwayat alergi - pasien/ keluarga diberi

penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

- menyiapkan lingkungan pasien - mengobservasi reaksi pasien

(44)

37 3

4

PROSEDUR

a. perawat mencuci tangan b. menyiapkan dosis obat c. menentukan lokasi tusukan d. menghapus hama lokasi

tusukan

e. menusukkan jarum injeksi dengan sudut 5-150

f. memasukkan obat perlahan-lahan

g. mencabut jarum

h. tidakdilakukan pengurutan i. lingkari batas pinggir gelembung

dengan pen/alat tulis j. membereskan alat-alat k. perawat mencuci tangan PERHATIAN

- bekerja dengan cermat dan teliti - tidak ragu-ragu

JUMLAH

Kompetensi Dilaksanakan tanggal

Tanda Tangan Pembimbing Nilai Rata-rata

Catatan Keterangan :

Nilai 1 : Tidak dapat melakukan

Nilai 2 : Dapat melakukan dengan bimbingan penuh Nilai 3 : Dapat melakukan dengan bimbingan minimal Nilai 4 : Dapat melakukan mandiri

(45)

38

SUMBER KEPUSTAKAAN

:

Prosser, S., Worster, B., MacGregor, J., et.al. (2000). Applied pharmacology: an

Introduction to pathophysiology and drug management for nurses and healthcare professional. London: Mosby.

Shlafer, Marshal. (1993). The nurse, pharmacology, and drug therapy: aPrototype approach. 2nd ed. California: Addison-Wesley.

Spencer, etc. (1993). Clinical pharmacology and nursing management. 4th ed.Philadelphia : J.B. Lippincott Co.

Trounce, J. (1997). Clinical pharmacology for nurses. 15th ed. New York:Churchill Livingstone

Referensi

Dokumen terkait

Proses pencarian pada aplikasi kamus e-Acesia yang menggunakan algoritma pencarian biner berhasil berjalan dengan baik baik pada emulator maupun pada telepon

Mauss berkata bahwa karya itu— apakah skor (nilai angka) atau gelombang suara—tidak bisa dipahami tanpa mengetahui bagaimana karya itu disusun atau bagaimana karya itu dipahami

Pada penelitian ini digunakan 100 data pelatihan dan 40 data pengujian; penggunaan data pelatihan yang jauh lebih banyak kemungkinan akan menghasilkan kinerja yang lebih

AMH didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan

Batang KKHI Makkah 9 Kusnijati Rapian Sakib 61 W 48 Kota Tegal RS King Abdullah Jeddah *Sumber : Siskohat (Data sewaktu-waktu dapat berubah)..

Distribusi probabilitas dalam konsep keandalan adalah model matematika yang menghubungkan harga suatu perubah (variable) yaitu komponen tidak akan gagal dengan peluang

Pengembangan dari manset tekanan darah menciptakan tekanan antara sistolik dan tekanan diastolik sehingga arteri dibawahnya secara parsial akan kolaps,..

Distribusi bobot daging pada potongan karkas terhadap bobot karkas atau bobot total daging bandikut, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara