• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT BIOLOGIS DAN KARAKTERISTIK KARKAS DAN DAGING BANDIKUT (Echymipera kalubu) IRBA UNGGUL WARSONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIFAT BIOLOGIS DAN KARAKTERISTIK KARKAS DAN DAGING BANDIKUT (Echymipera kalubu) IRBA UNGGUL WARSONO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SIFAT BIOLOGIS DAN KARAKTERISTIK KARKAS

DAN DAGING BANDIKUT (

Echymipera kalubu)

IRBA UNGGUL WARSONO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Sifat Biologis dan Karakteristik Karkas dan Daging Bandikut (Echymipera kalubu) adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir disertasi ini.

Bogor, Mei 2009

Irba Unggul Warsono NIM D061020101

(3)

ABSTRACT

IRBA UNGGUL WARSONO. The Biological, Carcass and Meat Characteristics of the Spiny Bandicoots (Echymipera kalubu). Under supervision of EDDIE GURNADI, AMINUDDIN PARAKKASI and RUDY PRIYANTO.

The main objective of this study was to investigate the biological, carcass and meat characteristics of the spiny bandicoots (Echymipera kalubu). The research conducted using explorative method. Sixty eight mature bandicoots consisted of 36 males and 30 females were used to explore external characteristics, morphometry, behaviour, food preference and food intake, carcass and meat characteristics. Organoleptic test was used to have information on taste, smells and meat colour.

The results, showed that the frequency and duration of Spiny Bandicoot behaviour at the night were eating (304.31 sec and 7.4 times), drinking (113.79 sec and 5.3 times) and grooming (151.46 sec and 4.85 times). The total time of the bandicoots activity at the night was 1.32 % for eating, drinking and grooming, 55.75 % for foraging and 42.93 % for shelter seeking. White breast bandicoots had obviously heavier hind legs but lighter fore legs meat compared with Red breast bandicoots. Meat and carcass characteristics of male and female bandicoots were dressing percentage (70.48 and 65.13), pH (5.78 and 5.66), tenderness (1.03 and 1.07 kg/cm2), cooking loss (33.62 and 34.47 %) and water holding capacity (37.14 and 35.98 % mgH2O). Meat composition contain complete amino acids and fatty acids, but a bit higher polysaturated fatty acids than other domestic livestocks especially palmitic acids (36.76 %). Flavor (taste, smells) and colour of the meat bandicoots can be accepted by people in Manokwari regency as well as like on pork, chiken and beef.

(4)

RINGKASAN

IRBA UNGGUL WARSONO. Sifat Biologis dan Karakteristik Karkas dan Daging Bandikut (Echymipera kalubu). Dibimbing oleh EDDIE GURNADI, AMINUDDIN PARAKKASI dan RUDY PRIYANTO.

Bandikut (Echymipera sp.) adalah salah satu satwa endemik Papua dan sering diburu untuk dimanfaatkan dagingnya. Bandikut keberadaannya belum banyak diungkap dan hidupnya masih liar sebagai hewan berkantung (marsupial), nokturnal, soliter dan suka berkelahi (pugnacious). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang karakteristik eksternal dan tingkah laku serta data dasar yang berhubungan dengan morfometri, preferensi dan konsumsi pakan, karakteristik karkas dan daging serta penerimaan masyarakat terhadap daging bandikut dalam rangka budidaya dan pengembangan satwa bandikut melalui pemeliharaan secara ex-situ.

Penelitian menggunakan metode eksploratif. Materi penelitian yang digunakan adalah bandikut dewasa dari jenis Echymipera kalubu, diperoleh secara acak dari hutan di daerah Manokwari Papua Barat, sebanyak 68 ekor, terdiri dari 38 ekor jantan dan 30 ekor betina. Pengamatan karakteristik eksternal dan morfometri menggunakan 30 ekor hewan (16 jantan dan 14 betina). Pengamatan tingkah laku menggunakan 8 ekor (6 jantan 2 betina). Percobaan pakan menggunakan 6 ekor (3 jantan dan 3 betina), pengamatan karakteristik karkas dan daging menggunakan 20 ekor (10 jantan dan 10 betina), pengujian organoleptik daging menggunakan 2 ekor jantan, sementara untuk keperluan identifikasi spesimen jenis bandikut digunakan satu ekor jantan dan satu ekor betina.

Hasil kajian menunjukkan bahwa bandikut memiliki ciri umum bulu tubuhnya kaku, berwarna coklat kehitaman dengan ujung rambut campuran hitam dan coklat kekuningan. Warna bulu bagian ventral dari abdomen sampai moncong rahang bawah termasuk ke empat kaki batas sendi berwarna putih atau merah kecoklatan sehingga pada penelitian ini terdapat bandikut dada merah dan dada putih. Ekor bandikut pendek, kaku dan tidak berbulu. Jari kaki belakang pada jari ke dua dan ke tiga bersatu sebatas ujung sendinya. Bandikut betina berkantung (pouch) dengan 8 puting, memiliki kloaka tempat saluran akhir pencernaan, urin dan reproduksi. Bobot tubuh bisa mencapai berat 4 600 g, hewan jantan lebih berat dari betina. Tubuhnya padat dan kompak, leher pendek dan kokoh. Kepala sempit dengan moncong panjang serta geligi yang banyak dan kecil (I4/3 C1/1 P3/3 M4/4). Kedua kaki depan bandikut lebih pendek dari kaki belakang, cara berjalan berjingkrak atau melompat, bila berdiri tubuh melengkung dengan kedua kaki depan menggantung.

Di lingkungan ex-situ, bandikut pada malam hari menggunakan waktu untuk

foraging sebesar 55,75 %, sembunyi di dalam sarang (shelter seeking) 42,93 % dan untuk makan, minum dan grooming 1,32 %. Pada pagi sampai sore hari bandikut

(5)

berada di dalam sarang. Bandikut mampu mengkonsumsi pakan baru berupa konsentrat 19-21,84 g/e/h dengan tingkat kesukaan 24,02-31,11 % dibanding pakan berupa pisang. Konsumsi bahan kering pakan konsentrat sebesar 3,04-3,05 % dari bobot badan. Rata-rata persentase karkas bandikut dengan cara pengulitan sebesar 67,8 % tetapi bila dengan cara pembakaran bulu menjadi 74,5 – 82,52 %. Distribusi bobot daging pada potongan karkas terhadap bobot karkas atau bobot total daging bandikut, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara bandikut jantan dan betina, tetapi berbeda secara signifikan (P<0.05) antara bandikut dada merah dan dada putih. Bobot daging potongan karkas bagian kaki depan bandikut dada merah (157,7 g) secara bermakna (P<0.05) lebih tinggi dari pada bobot daging potongan karkas kaki depan bandikut dada putih (146,10 g). Sebaliknya, distribusi bobot daging potonganan karkas terhadap bobot total daging karkas yang sama menunjukkan bobot daging potongan karkas bagian kaki belakang bandikut dada merah (207,52 g) secara bermakna (P<0.05) lebih rendah dari pada bobot daging potongan karkas kaki belakang bandikut dada putih (227,62 g).

Daging bandikut memiliki pH normal daging segar yaitu 5,7, tingkat keempukan1,05 lebih empuk dari daging kelinci (1,8) dan daging ternak domestikasi lainnya. Susut masak (cooking loss) daging bandikut sebesar 34,04 %, termasuk normal karena kurang dari 40 %. Daya mengikat air daging (water holding capacity) cukup tinggi sebesar 36,56 % mgH2O dibandingkan dengan daging ternak domestikasi atau hewan yang lain. Daging bandikut mengandung air 72,42 % dengan kadar lemak 3,26 %, protein kasar 18,72 % dan abu 2,53 %. Komposisi asam amino dan asam lemak daging bandikut, baik jumlah maupun jenisnya cukup lengkap, namun daging bandikut sedikit kaya asam lemak jenuh jenis laurat (1,97 %), miristat (3,79 %) dan palmitat (36,76 %), bila dibandingkan dengan ternak domestikasi lainnya. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa baik warna, bau maupun rasa daging bandikut dapat diterima dan disukai oleh masyarakat di Manokwari seperti halnya terhadap daging babi, daging ayam dan daging sapi.

(6)

©

Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009

Hak cipta dilindungi

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

(7)

SIFAT BIOLOGIS DAN KARAKTERISTIK KARKAS

DAN DAGING BANDIKUT (

Echymipera kalubu)

IRBA UNGGUL WARSONO

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Ilmu Ternak

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)

Penguji pada Ujian Tertutup : Dr.Ir. Asnath M. Fuah

Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Dr.Ir. Machmud Thohari

(9)

Judul Disertasi : Sifat Biologis dan Karakteristik Karkas dan Daging Bandikut (Echymipera kalubu)

Nama : Irba Unggul Warsono

NIM : D061020101

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Em. Dr. R. Eddie Gurnadi, M.Sc Ketua

Prof. Dr. Aminuddin Parakkasi, M.Sc Dr. Ir. Rudy Priyanto Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Departemen IPTP Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas limpahan kasih, berkat dan anugerahNya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian ini telah dilaksanakan sejak Juli 2005 sampai Maret 2007 dengan judul Sifat Biologis dan Karakteristik Karkas dan Daging Bandikut (Echymipera kalubu).

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Em. Dr. H.R. Eddie Gurnadi, M.Sc., Prof. Dr. Aminuddin Parakkasi, M.Sc dan Dr.Ir. Rudy Priyanto selaku pembimbing, yang telah banyak memberi arahan dan koreksi selama proses penyelesaian karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Dekan Fapet IPB dan seluruh Staf Dosen Fapet IPB, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk bisa melanjutkan studi di IPB. Kepada Rektor Universitas Negeri Papua (UNIPA) dan Dekan Fakultas Peternakan, Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPPK) UNIPA yang telah memberi kesempatan tugas belajar dan bantuan dana untuk penyelesaian studi di IPB Bogor, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesarnya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Departemen Pendidikan Nasional (DITJEN DIKTI), PEMDA Propinsi Papua Barat dan Yayasan Dana Mandiri atas bantuan beasiswa dan dana penelitian yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana di IPB. Kepada teman-teman satu angkatan dan diluar angkatan yang sama yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas dukungan moril dan doa bahkan bantuan materiil, selama penulis mengikuti pendidikan di IPB. Kepada Bapak dan Almarhumah Ibu, Papa dan Mama Mertua, Kakak-kakak dan Adik-adik di Semarang dan Bitung-Manado serta Keluarga Besar Patitis di Semarang, hormat dan terima kasih atas dukungan moril dan doa yang senantiasa diberikan selama ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan hormat serta kasih, penulis persembahkan karya ini untuk istri tercinta Sientje Daisy Rumetor yang juga sedang melaksanakan tugas akademik dan anak-anak tersayang Arbitta Arum Sientiasari dan Rinaldi Amanda Magista, yang senantiasa dengan

(11)

penuh kesabaran mendampingi penulis dalam masa-masa penyelesaian studi di IPB-Bogor.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2009 Irba Unggul Warsono

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang, pada tanggal 29 November 1957, sebagai anak ke empat dari lima bersaudara dari ayah M Warsimin dan Ibu Anik (Alm.). Pendidikan sarjana ditempuh di Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan Universitas Cenderawasih, lulus tahun 1985. Pada tahun 1991 penulis diterima di program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, dan lulus pada tahun 1994. Pada tahun 2002, penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan ke Program Doktor pada Program Studi Ilmu Ternak Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Saat ini penulis bekerja sebagai Staf Pengajar dengan jenjang kepangkatan Lektor Kepala di Fakultas Peternakan, Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPPK) Universitas Negeri Papua Manokwari, sejak tahun 1987 dalam bidang Produksi Ternak.

Selama mengikuti Program S3, penulis menjadi anggota Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia.

Karya ilmiah berjudul “Sifat Biologis dan Karakteristik Karkas dan Daging Bandikut (Echymipera kalubu)” akan diterbitkan dalam Jurnal Beccariana 2009, sebagai salah satu tugas dalam penyelesaian Program S3 di IPB.

(13)

iv

DAFTAR ISI

Halama n PRAKATA …………..……….. DAFTAR ISI ………. DAFTAR TABEL ………. DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN ………. i ii iv vi viii PENDAHULUAN ………... Latar Belakang ………. Tujuan ……….. Manfaat ……… TINJAUAN PUSTAKA ………... Sistematika Zoologis Bandikut ……… Diskripsi Umum dan Penyebaran Bandikut ………

Echymipera kalubu ……….. Sifat-sifat Biologis Bandikut ………..

- Makanan ………

- Reproduksi ……….

- Tingkah Laku (Behavior) ………... Pertumbuhan dan Perkembangan ...………. Sifat Fisik dan Kimia Daging ………...

1 1 3 4 5 5 6 7 9 9 10 12 14 18 MATERI DAN METODE PENELITIAN ………...

Tempat dan Waktu .……….. Bahan Penelitian ...……… Metode Penelitian ………

- Tahap I : Persiapan ……….. - Tahap II : Karakteristik Eksternal dan Morfometri Bandikut - Tahap III : Tingkah Laku dan Konsumsi Pakan Bandikut … - TahapIV : Karakteristik Karkas dan Distribusi Daging

Bandikut ………

- Tahap V : Karakteristik Fisik dan Kimia Daging Bandikut .. - Tahap VI : Uji Organoleptik terhadap Daging Bandikut …… HASIL DAN PEMBAHASAN ………

Karakteristik dan Morfometri Bandikut ……….. - Karakteristik Eksternal ……….. - Morfometri Bandikut ……… 22 22 22 24 24 25 27 30 32 35 37 37 37 43

(14)

v

Tingkah Laku dan Konsumsi Pakan Bandikut ……… - Tingkah Laku Bandikut ………. - Konsumsi Segar dan Preferensi Pakan Bandikut …………. - Konsumsi Bahan Kering dan Zat Gizi Pakan ………... Karakteristik Karkas dan Distribusi Daging Bandikut …... - Karakteristik Karkas Bandikut ………. - Distribusi Potongan Karkas dan Daging Bandikut ……….. Karakteristik Fisik dan Kimia Daging Bandikut ……… - Sifat Fisik Daging Bandikut ……… - Komposisi Kimia Daging Bandikut ………. - Komposisi Asam Amino dan Asam Lemak Daging Bandikut Penilaian Organoleptik terhadap Daging Bandikut ………

- Warna Daging ………

- Bau Daging ………

- Rasa Daging ………..

PEMBAHASAN UMUM ………. SIMPULAN DAN SARAN ………..

- Simpulan ……… - Saran ………... DAFTAR PUSTAKA ………... LAMPIRAN ……….. 48 48 54 56 58 58 62 64 64 69 71 75 75 77 79 81 93 93 94 95 104

(15)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Komposisi bahan dan nutrisi pakan konsentrat ……... 28 2 Rataan, standar deviasi, maksimum, minimum dan koefisien

korelasi ukuran-ukuran tubuh terhadap berat badan bandikut… 44 3 Rataan morfometri bandikut berdasarkan jenis kelamin ……… 46 4 Rataan morfometri bandikut berdasarkan jenis warna dada ….. 47 5 Rataan durasi dan frekuensi makan, minum dan grooming

bandikut di dalam kandang ……… 50 6 Rataan konsumsi pakan segar bandikut pada kondisi kandang

gelap dan terang ………. 54

7 Rataan preferensi konsumsi pakan segar bandikut ……… 55 8 Rataan konsumsi bahan kering dan zat gizi lainnya ……...…... 56 9 Rataan berat karkas dan potongan karkas bandikut berdasarkan

jenis kelamin dan warna dada ……… 59 10 Persentase karkas bandikut dan beberapa jenis ternak atau

hewan lain ……….. 61

11 Distribusi bobot daging potongan karkas (Y) dan bobot potongan karkas (Y) terhadap bobot karkas (X) dan bobot total daging (X) pada jenis kelamin dan warna dada berbeda ………

63

12 Sifat fisik daging bandikut berdasarkan jenis kelamin dan

warna dada ………. 65

13 Sifat fisik daging bandikut dan beberapa daging ternak ……… 66 14 Komposisi kimia daging bandikut dan beberapa hewan/ternak . 69 15 Komposisi asam amino daging bandikut dan beberapa hewan

(16)

vii

16 Komposisi asam lemak daging bandikut dengan beberapa

daging hewan domestikasi (% lemak daging) ……… 73 17 Rataan skor dan median kesukaan terhaap warna daging …….. 75 18 Rataan skor dan median kesukaan terhaap bau daging …….. 77 19 Rataan skor dan median kesukaan terhaap rasa daging …….. 79 20 Proyeksi produksi bandikut selama setahun pertama

berdasarkan sifat biologisnya ……….

(17)

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Echymipera kalubu ………. 8

2 Kurve pertumbuhan normal dan laju partumbuhan ………… 15

3 Kurva pertumbuhan tulang, otot dan lemak …………... 16

4 Kandang besar yang disekat dan perlengkapannya …………. 23

5 Potongan karkas bandikut ………... 31

6 Uji organoleptik ……….. 35

7 Bandikut dada merah (A) dan bandikut dada putih (B) …… 38

8 Kepala dan moncong bandikut dada putih dan dada merah … 38 9 Jari kaki depan (A), jari kaki belakang (B) dan telapak kaki depan dan kaki belakang (C) ………... 39

10 Susunan geligi bandikut ……….. 39

11 Puting susu dalam kantung bandikut betina serta alat reproduksi bandikut jantan dan betina ……… 40

12 Perkembangan bayi bandikut (1 ke 5) dalam kantung sampai mulai tumbuh rambut dengan mata masih tertutup …………. 41

13 Lubang sarang tempat keluar masuk yang dibuat bandikut … 49 14 Bandikut saat tidur ………...……….. 53

15 Boksplot median terhadap warna daging ……… 76

16 Boksplot median terhadap bau daging ……… 78

(18)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Analisis variansi dan uji-t (LSD) pengaruh jenis kelamin

terhadap morfometri bandikut ………... 105 2 Analisis variansi dan uji-t (LSD) pengaruh jenis warna dada

terhadap morfometri bandikut ………... 116 3a Analisis variansi dan uji-t (LSD) pengaruh jenis kelamin

terhadap berat badan, karkas dan potongan karkas bandikut. 127 3b Analisis variansi dan uji-t (LSD) pengaruh jenis warna dada

terhadap berat badan, karkas dan potongan karkas bandikut. 133 4a Distribusi bobot potongan karkas (Y) terhadap bobot karkas

(X) pada jenis kelamin dan warna dada berbeda …………... 139 4b Distribusi bobot daging potongan karkas (Y) terhadap bobot

karkas (X) pada jenis kelamin dan warna dada berbeda …… 140 4c Distribusi bobot potongan karkas (Y) terhadap bobot total

daging (X) pada jenis kelamin dan warna dada berbeda …... 141 5 Analisis variansi sifat fisik daging bandikut berdasarkan

jenis kelamin dan uji-t (LSD) ……… 142 6 Analisis variansi sifat fisik daging bandikut berdasarkan

jenis warna dada dan uji-t (LSD) ………... 144 7 Uji Kruskal-Wallis antara jenis daging bandikut, sapi, babi

dan ayam pedaging terhadap penerimaan/kesukaan warna

daging ………. 145

8 Uji Kruskal-Wallis antara jenis daging bandikut, sapi, babi dan ayam pedaging terhadap penerimaan/kesukaan bau

daging ………. 146

9 Uji Kruskal-Wallis antara jenis daging bandikut, sapi, babi dan ayam pedaging terhadap penerimaan/kesukaan rasa

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan dan distribusi potongan komersial karkas (daging) pada ke-13 item potongan karkas dari kedua bangsa sapi (ACC dan BX) relatif sama..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah nanas tidak memiliki pengaruh yang nyata pada semua karakteristik karkas dan daging yang diamati, kecuali warna daging

Hal ini menunjukkan substitusi dedak padi dengan daging buah kakao fermentasi tidak mempengaruhi bobot potong, persentase bobot potong, bobot karkas, persentase bobot karkas

Karakteristik karkas yang diamati pada kelinci adalah bobot potong, bobot karkas, bobot kulit bulu, hati, jantung, paru-paru, ginjal, bobot daging total, bobot

4.1 Penilaian Secara Objektif Karakteristik Karkas dan Kualitas Daging Hasil penilian mengenai karakteristik karkas (bobot karkas, tebal lemak punggung, luas urat daging mata

Karakteristik karkas yang diamati pada kelinci adalah bobot potong, bobot karkas, bobot kulit bulu, hati, jantung, paru-paru, ginjal, bobot daging total, bobot

Basil analisis statistik rnenunjukkan bahwa perlakuan tidak berpenr,aruh nyata terhadap bobot daging dan bobot tu- lang karkas pada bobot karkas maupun bobot tubuh

Hal ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan dan distribusi potongan komersial karkas (daging) pada ke-13 item potongan karkas dari kedua bangsa sapi (ACC dan BX) relatif sama..