• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat.

Desa Sudimara merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Secara geografis Desa Sudimara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 10 M diatas permukaan laut. Desa Sudimara merupakan daerah pertanian dengan mayoritas pekerja sebagai petani dan nelayan. Jarak tempuh Desa Sudimara kurang lebih 5 km dari pusat kota Tabanan dan 30 km dari Kota Denpasar.

Desa Sudimara memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara : Desa Gubug

Sebelah selatan : Samudera Hindia Sebelah barat : Kecamatan Kerambitan

Sebelah timur : Desa Bongan dan Kecamatan Kediri

Sebagian besar wilayah Desa Sudimara merupakan persawahan dan ladang sawah seluas 368,00 Ha yang keseluruhannya dikelola menggunakan sistem pengairan sutong yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis budaya masyarakat sebagai warisan leluhur. Sutong di Desa Sudimara tetap dijaga keharmonisannya antara sesama petani sehingga setiap petak sawah yang ada mendapatkan air yang merata. Masyarakat juga menjalin keharmonisan dengan Tuhan melalui beberapa perantara pura yang dibangun sebagai rasa syukur kepada Dewi Sri yang dipercaya menjadi dewi kemakmuran dan dewi kesuburan. Desa Sudimara memiliki dua Pura Kahyangan Tiga dan tiga Pura Sutong.

Terdapat 10 banjar dinas (Banjar Cengolo, Sudimara Kaja, Sudimara Kelod, Kalangayar, Kalangayar Kangin, Celuk Kanginan, Katimemes, Jelae, Yeh Gangga, dan Sakeh) dan 14 banjar adat (Banjar Cengolo, Sudimara Kaja, Sudimara Kelod, Kalangayar, Kalangayar Kaja, Kalangayar Kawan, Celuk Kanginan, Celuk Kawan, Katimemes, Jelae, Yeh Gangga Kangin, Yeh Gangga Kauh, Tegal Ambengan, dan Sakeh) di desa ini.

(2)

Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagaian besar penduduk menggantungkan harapan hidupnya bersumber pada sektor pertanian.

Sedangkan menurut kepercayaan dan keyakinan, sebagain besar penduduk memeluk agama Hindu.

Penduduk yang berjumlah 5687 di Desa Sudimara, tersebar dibeberapa titik pemukiman. Koordinasi dan komunikasi kepada masyarakat setiap banjar dinas dilakukan dengan membentuk perkumpulan – perkumpulan masyarakat seperti sekaa banjar untuk kaum bapak/ kepala keluarga, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) bagi kaum ibu – ibu, serta Sekaa Teruna Teruni (STT) dan Karang Taruna untuk pemuda-pemudi desa. Perkumpulan tersebut bertujuan disamping mempermudah koordinasi juga mempererat kerjasama dan rasa memiliki, menghargai serta menghormati antara sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Agar visi dan misi desa Sudimara dapat tercapai, gerakan nasional revolusi mental perlu dilaksanakan. Revolusi mental diperlukan mengingat kesadaran masyarakat dalam partisipasi pembangunan masih kurang. Ada tiga permasalahan dari tema KKN RM yaitu masalah mengenai pelayanan, kebersihan, dan ketertiban. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka Desa Sudimara memerlukan berbagai solusi dari masalah tersebut agar dapat mensejahterakan masyarakat melalui gerakan Revolusi Mental.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut menjadi kehendak politik Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf KaIla yang menekankan Revolusi Mental dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dukungan rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari Penyelenggara Negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai permasalahan sehingga untuk memperbaiki dan merubahnya memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergctong-royong. Terdapat 13 masalah dalam program kerja tematik Revolusi Mental yang dijabarkan dalam tabel 1.1. berikut.

(3)

Tabel 1.1. Identifikasi Masalah Dalam Program Kerja KKN Tematik Revolusi Mental

No. Masalah Program

1 Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik

Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP) keter-bukaan informasi publik

2 Kurangnya informasi mengenai Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar di dalam masyarakat

Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar

3 Data base adminitrasi desa masih belum lengkap dan update

Pembuatan data base adminitrasi desa

4 Kurangnya pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat komputer

Sosialisasi adminis-trasi desa berbasis IT

5 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah mengenai manajemen bank sampah

Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen Bank sampah

6 Belum terkoordinasinya penanganan sampah melalui organisasi Bank Sampah dengan baik

Pembentukan dan pendampi-ngan Organisasi Bank Sampah

7 Kurangnya pemahaman masyarakat untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya

Pembuatan tempat sampah dengan menggunakan 3 media

8 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih sehat sejak dini

Sosialisasi pola hidup sehat di lingkungan masyarakat dan sekolah 9 Kurangnya pemahaman masyarakat

tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga

Pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkat-kan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa

10 Kurangnya rasa tanggung jawab dan kepedulian masyarakat dalam

Gerakan bersih-bersih dan gotong royong (misal bersih-bersih lingkungan

(4)

mengolah limbah keluarga melalui gotong royong

disekitar desa, normalisasi selokan/got, pembuangan air limbah keluarga, dll) 11 Kurangnya pemahaman masyarakat

tentang dampak penyalahgunaan narkoba, kekerasan seksual dan HIV

Sosialisaasi dan bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV

12 Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan lingkungan

Tertib keamanan lingkungan

13 Kurang jelasnya petunjuk-petunjuk arah jalan di desa

Tertib lingkungan fisik

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dan manfaat dari program kerja KKN Tematik Revolusi Mental dijabarkan dalam tabel 1.2. dibawah ini.

Tabel 1.2. Tujuan dan Manfaat program kerja KKN Tematik Revolusi Mental

No. Program Tujuan Manfaat

1 Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik

- Menyusun SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) sebagai panduan agar masyarkat mudah dan tertib dalam pelayanan

- Terlayaninya masyarakat sesuai dg prosedur yang efektif dan efisien.

2 Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar

- Tersosialisasikannya program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar kepada masyarakat desa

- Memberikan pemahaman pada masyarakat tentang penggunaan kartu

Indonesia Sehat dan Kartu indonesia Pintar

- Terjaminnya layanan kesehatan bagi

masyarakat yang tidak mampu

- Terjaminnya layanan pendidikan bagi yang tidak mampu

(5)

3 Pembuatan data base adminitrasi desa

- Meningkatkan

kelengkapan data base adminitrasi desa.

- Menertibkan admitrasi desa

- Memberikan kemudahan aparatur desa dalam mencari dokumen yang diperlukan.

- Pemerintah desa memiliki kelengkapan data base desa yang lebih baik.

4 Sosialisasi adminis- trasi desa berbasis IT

- Meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat computer - Meningkatkan kemampuan

aparatur desa dalam pembuatan data base berbasis IT

- Aparatur desa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan data base berbasis IT.

- Aparatur desa dapat memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dengan menggunakan perangkat computer

5 Sosialisasi

pengelolaan sampah melalui manajemen Bank sampah

- Memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah.

- Memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga melalui pengelolaan sampah

- Penanganan masalah sampah dengan baik di lingkungan masyarakat - Pengelolaan sampah

melalui BANK Sampah yang akan menghemat lahan tempat

pembuangan sampah 6 Pembentukan dan

pendampi-ngan Organisasi Bank Sampah

- Terkoordinirnya penanganan sampah melalui organisasi Bank Sampah

- Melalui pendampingan memberikan penguatan program-program di organisasi Bank sampah

- Masyarakat secara mandiri dapat mengatasi masalah sampah di lingkungannya - Bank Sampah

memberikan penyelesaian masalah sampah secara efektif dan ekonomis 7 Pembuatan tempat - Membuat tempat sampah - Memberikan kemudahan

(6)

sampah dengan menggunakan 3 media

yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik, dan B3)

kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

- Memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan

- Tersedianya tempat sampah akan

membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya

8 Sosialisasi pola hidup sehat di lingkungan masyarakat dan sekolah

- Melakukan sosialisasi pola hidup sehat melalui kegiatan sosial, keagamaan, dan olahraga

- Membelajar-kan dan membiasakan pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa sekolah - Mewujudkan lingkungan

desa dan sekolah yang sehat

- Menciptakan pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa

9 Pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkat-kan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa

- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang

pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga.

- Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga

- Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami tanaman yang bergizi bagi keluarga.

- Terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat, dan indah

10 Gerakan bersih-bersih - Terwujudnya kebersihan - Munculnya sikap gotong

(7)

dan gotong royong (misal bersih-bersih lingkungan disekitar desa, normalisasi selokan/got,

pembuangan air limbah keluarga, dll)

lingkungan desa

- Menumbuhkan tanggung jawab dan kepedulian masyarakat dalam

mengolah limbah keluarga - Tertatanya saluran

pembuangan air limbah keluarga

royong dalam

melaksanakan kebersihan lingkungan

11 Sosialisaasi dan bahaya

penyalahgunaan

narkoba dan

pencegahan kekerasan, seksual dan HIV

- Memberikan pemahaman tentang dampak

penyalahgunaan narkoba - Memberikan pemahaman

tentang dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV

- Berkurangnya

penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan generasi muda - Mencegah terjadinya

kekerasan seksual terutama pada anak - Mewujudkan ketertiban

dalam kehidupan masyarakat 12 Tertib keamanan

lingkungan

- Meningkatnya pemahaman masyarakat akan

pentingnya keamanan lingkungan.

- Terwujudnya keamanan lingkungan masyarakat

- Pengelolaan keamanan lingkungan yang baik.

- Rasa tanggung-jawab masyarakat terhadap lingkungan

13 Tertib lingkungan fisik - Memberikan kerapihan dan kemudahan melalui

petunjuk-petunjuk jalan di lingkungan masyarakat - Memudahkan pihak lain

dalam pendataan jumlah kepala keluarga

- Terciptanya suasana yang tertib dan rapih melalui pengelolaan lingkungan fisik

- Terciptanya lingkungan desa percontohan yang baik

Gambar

Tabel 1.1. Identifikasi Masalah Dalam Program Kerja KKN Tematik Revolusi Mental
Tabel 1.2. Tujuan dan Manfaat program kerja KKN Tematik Revolusi Mental

Referensi

Dokumen terkait

Indikasi intervensi pankreatitis akut adalah (1) pankreatitis nekrosis terinfeksi, (2) pankreatitis nekrosis steril dengan penyulit (misalnya adanya obstruksi duktus koledokus,

Penelitian ini bertujuan untuk mendes- kripsikan peran pemerintah daerah Kabupaten Manokwari melalui petugas penyuluh lapangan dalam menyebarkan inovasi dan peran masyarakat

Analisis data untuk mengetahui penerapan teknologi sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT dilakukan secara deskriptif, sedangkan untuk mengetahui dampak

Dengan empat peran pustakawan ini, diharapkan perpustakaan di era globalisasi tidak sekadar sebagai “kata benda”, yaitu tempat menyimpan koleksi buku-buku dan aneka ragam koleksi

sampai pada dua Distrik tersebut yaitu Distrik Mapia Barat dan Mapia Tengah, tetapi hanya sampai di Distrik Mapia. Akibatnya pemungutan suara untuk

Kerangka Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Timur Tengah Pasca Arab Spring.. Yogyakarta: FISIPOL, Universitas

T pada anak-anak di desa Boyongpante Dua 1,53 termasuk kategori rendah dan nilai rerata kadar fluor air sumur di desa Boyongpante Dua 3,54 ppm,dari hasil

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini ada tiga, yakni mengenai media sosial apa saja yang dikelola oleh Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya?, bagaimana strategi