• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkugan masyarakat, yang merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkugan masyarakat, yang merupakan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Dalam perspektif filsafat pendidikan Islam bahwa proses saling belajar dapat berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkugan masyarakat, yang merupakan perjalanan kebudayaan manusia dalam mencerdaskan masyarakat, meningkatkan kesadarannya sebagai makhluk yang berbudi luhur. Masyarakat adalah cermin bagi kehidupan manuisa. Namun begitu kompleks dalam memahami situasi dan kondisi masyarakat dewasa ini. Kekayaan, kemiskinan, kebahagiaan dan kesedihan adalah potret nyata dalam masyarakat yang dapat dijadikan pelajaran berharga dalam kehidupan. Secara filosofis, belajar yang paling sempurna adalah belajar dari kehidupan masyarakat. Sebagaimana Rasulullah menyarankan untuk belajar dari kehidupan pasar dan perdagangan, karena didalam pasar ada aspek kejujuran, kebohongan dan untung rugi dan sebagainya.1

Lokasi Kampung Tambak Lorok ada di pesisir laut Jawa dan sepanjang desa dilintasi kali Banger ini berdiri sejak tahun 1950. Luas Kampung Tambak Lorok diperkirakan 45, 29 Ha dengan daerah tambak/kolam ikan sebesar 10, 89 Ha dan pemukiman penduduk 34, 4 Ha. 2

1Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Iislam, Disusun Berdasarkan KurikulumTerpaduNasional Perguruan Tinggi Agama Islam, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2009), hlm.49

1

(2)

Menurut Soekanto dan Setyorini beliau bahwasanya masyarakat di daerah pesisir pada umumnya merupakan kelompok masyarakat yang sulit di organisasikan. Hal tersebut yang menyebabkan banyak komunitas masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dengan usaha di bidang perikanan, nelayan dengan begitu bahwa peran orangtua terhadap anak kurang begitu banyak dalam pendidikan. Hal ini menjadi perhatian terutama bagaimana terlaksananya pendidikan agama di masyarakat Tambak Lorok Semarang.3

Di Desa Tambak Lorok Semarang yang mayoritas masyarakatnya adalah seorang nelayan laut. Pasti dengan cultur demikian akan sangat mempengaruhi kinerja orangtua dalam pendidikan agama anak. Ini menjadi perhatian penting, dimana masyarakat dan orangtua dengan segala kondisinya harus memiliki perhatian khusus dalam pendidikan agama. Terutama orangtua yang merupakan pusat sarana pendidikan didalam rumah atau keluarga. Begitupun pendidikan tidak akan berjalan ketika tidak ada hubungan yang harmonis antara lembaga sekolah dan peran orangtua yang ada di masyarakat.

2Augi Sekatia, Kajian Permukiman Kumuh Dan Nelayan Tambak Lorok Semarang Studi Kasus Partisipasi Masyarakat, UNDIP Semarang, Juli 2015, hlm.11

3Ahmad Fama, Komunitas Masyarakat Pesisir Tambak Lorok Semarang, UNDIP Semarang, Juli 2016, hlm.7

(3)

Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan agama merupakan ujung tombak majunya suatu masyarakat dan negara. Masyarakat yang lemah pendidikannya tidak akan memiliki kapabilitas yang memadai untuk memajukan suatu bangsa dan negara. Lemahnya pendidikan mengakibatkan kebodohan, sedangkan kebodohan mengakibatkan kemiskinan dan kemiskinan mengakibatkan beribu penyakit yang ada di masyarakat. Dengan pandangan demikian Islam sebagai agama mewajibkan kepada seluruh umatnya untuk senantiasa mencari dan mendalami ilmu di berbagai pembin aan keagamaan yang ada.4

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT, kepada orangtuanya. Oleh karena itu orangtua harus menjaga, memelihara dan menyampaikan amanah itu kepada mereka. Tujuan umum dari pendidikan merupakan suatu hal yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu, ruang dan keadaan. Sedangkan mengenai tujuan khususnya yaitu suatu perbedaan lingkungan keluarga dan sosial budaya. Misalnya tujuan khusus masyarakat yang hidup di daerah pertanian tentu berbeda dengan masyarakat yang hidup di daerah perikanan. Jadi, persoalan latar belakang keluarga dan sosial budaya akan berpengaruh pada pembinaan dan pendidikan akhlak anak-anaknya.

Keluarga adalah institusi yang pertama kali bagi anak dalam mendapatkan pendidikan dari orangtuanya. Jadi keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan budi luhur anak. Oleh karena itu keluarga harus memberikan

4Hasan Bashri Dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Jilid II, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 71

(4)

pendidikan atau mengajar anak tentang akhlak mulia atau baik. Orangtua wajib mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik agar anaknya nanti mendapatkan keuntungan dan menjadi cahaya matanya dan pahala bagi kedua orangtunya.5

Kesibukan orangtua yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, tentu sangat menyita waktu untuk berkumpul/sekedar menghabiskan waktu dengan keluarga.

Dalam hal perkembangan pendidikan anak, anak tumbuh dengan perhatian yang kurang atau tidak mendapatkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya. Dengan tidak pernah menanyakan ada pekerjaan rumah atau tidak pernah menanyakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan yang ada di sekolah. Hal ini terjadi karena peran orangtua mereka jarang di rumah dan juga mempunyai dasar pendidikan yang relatif rendah.

A. Alasan Pemilihan Judul

Dalam penelitian ini, peneliti memilih judul “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga Nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang” dengan alasan sebagai berikut:

1. Keluarga merupakan institusi yang pertama kali bagi anak dalam mendapatkan pendidikan dari orangtuanya. Jadi keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan budi luhur anak. Oleh karena itu keluarga harus memberikan pendidikan atau mengajar anak tentang akhlak mulia atau baik.

Orangtua wajib mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik agar anaknya nanti mendapatkan keuntungan dan menjadi cahaya matanya dan pahala bagi kedua orangtunya.6

5Manshur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 271

6Manshur, loc.cit

(5)

2. Keberadaan kondisi sosial dan ekonomi mempunyai dampak yang sangat luas dalam berbagai sendi kehidupan baik pada diri sendiri maupun pada anggota keluarga termasuk anak-anaknya yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan primer yang berupa pangan, sandang dan papan. Begitu pula kebutuhan skunder termasuk didalamya adalah pendidikan. Pendidikan sangatlah harus diperhatikan terutama dalam penanaman akhlak dan karakter anak melalui pembinaan keagamaan. Dengan adanya keagamaan kemungkinan besar proses nilai-nilai pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun dalam keluarga akan berjalan dengan baik yang sesuai dengan tujuan pendidikan.Agar anak benar-benar memiliki budi pekerti yang baik dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi, maka peneliti akan memberikan penjelasan beberapa istilah yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti. Adapun istilah-istilah yang dijelaskan adalah :

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, baik yang didapat dari lembaga formal maupun lembaga informal.

Pendidikan merupakan sesuatu yang luhur karena pada hakikatnya sebagai manusia kita akan terus menerus belajar dan menemukan hal yang baru. Belajar merupakan cara kita sebagai manusia agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

(6)

UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.7

Jadi, uraian diatas ditarik kesimpulannya pendidikan merupakan upaya dasar, bimbingan, atau tuntutan yang berlangsung di dalam/ di luar sekolah sepanjang hidupnya untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu menempatkan dirinya pada berbagai kondisi lingkungan hidup dengan tepat di waktu yang akan dating.

2. Akhlak

Akhlak merupakan bentuk jamak bahasa arab dari kata khuluk yang berarti perangai, tabiat dan tingkah laku. Kata akhlak juga dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang bukan hanya sewaktu-waktu saja dalam kategori perilaku yang baik. Seseorang dapat dikatakan berakhlak apabila timbuk dengan sendirinya didorong oleh motivasi dalam diri tanpa banyak pertimbangan dan pemikiran lagi.

Jadi maksud frasa dari judul diatas merupakan keadaan yang terjadi di masyarakat nelayan tradisional dikampung Tambak Lorok. Melihat dari keadaannya penulis sangat tertarik untuk meneliti dan membahasnya dalam pembahasan skripsi yang berjudul “Pendidikan Akhlak dalam Keluarga

7Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung : Fokus Media, 2009, hlm.2

(7)

Nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang” pelaksanaan penelitian ini difokuskan pada

pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan, kendala yang dihadapi pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan, upaya atau solusi terhadap kendala pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemilihan judul yang telah disebutkan diatas, maka rumusan masalah dalam proposal ini adalah :

1. Bagaimana keadaan lingkungan keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

2. Apa materi pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

3. Metode apa saja yang di gunakan pada pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin di capai dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mendiskripsikan keadaan lingkungan keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

(8)

2. Untuk mendiskripsikan materi pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

3. Untuk mendiskripsikan metode yang di gunakan pada pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

E. Metode Penulisan Skripsi

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research).

Dimana penelitian yang menggunakan kehidupan nyata sebagai tempat kajiannya.

Berbeda dengan penelitian laboratorium yang mana tempat kajiannya dalam laboratorium. Kajian lapangan adalah penelitian lapangan yang bersifat noneksperimental, sedangkan eksperimen lapangan adalah penelitian lapangan yang bersifat eksperimental. Penelitian lapangan mempunyai keuntungan dibandingkan penelitian laboratorium. Penelitian lapangan lebih mendekati realitas sehingga hasilnya mencerminkan keadaan yang nyata. 8

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif yang merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku dari subjek yang diamati.

8Purwanto, M.Pd, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2012, hlm. 167 - 168

(9)

2. Metode Pengumpulan Data 1. Aspek Penelitian

Aspek penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian dan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang di teliti.9 Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi aspek penelitian adalah Pendidikan Akhlak dalam keluarga Nelayan yang meliputi:

a. Aspek lingkungan 1) lingkungan fisik 2) lingkungan sosial 3) lingkungan keagamaan b. Aspek pendidikan Akhlak 1) Aspek materi

2) Aspek metode

2. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data itu diperoleh, pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah sumber informasi yang langsung dikumpulkan peneliti dari sumber utamanya10. Data primer ini akan penulis peroleh dari elemen-elemen di

9Ibid., hlm. 174 - 175

10Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta, Rajawali Press, 1987, hlm. 93

(10)

kampung Tambak Lorok kelurahan Tanjung Mas kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dengan menggunakan wawancara dan observasi. Dimana peneliti akan memperoleh jawaban dari responden dan pengamatan langsung di lingkungan masyarakat..

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang dalam bentuk dokumen-dokumen. 11 Data ini meliputi data umum atau elemen-elemen, yang meliputi sejarah berdirinya kampung, struktur organisasi, letak geografis, visi misi, sarana dan prasarana.

Jadi, subjek dari penelitian ini adalah representasi dari pendidikan akhlak dalam keluarga di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dengan jumlah narasumber yang diwawancarai sebanyak 3 orang nelayan, 1 orang tokoh agama dan seperangkat kelembagaan yang ada di Kampung Tambak Lorok seperti kepala kelurahan, ketua RW dan ketua RT setempat. Adapun alasan mengapa peneliti tertarik melakukan penelitian disana dikarenakan lingkungan keluarga di Kampung Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang yang terfokuskan pada pelaksanaan pendidikan akhlaknya kurang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya Akhlakul Karimah.

11Ibid, hlm. 65

(11)

1. Wawancara

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan terstruktur kepada guru – guru yang telah menjadi sampling pada populasi yang telah dipilih dan memberikan pertanyaan – pertanyaan deskriptif agar mampu menerangkan bagaimana Penerapan Nilai-Nilai Akhlak Pada Keluarga Nelayan.12

2. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan mengenai bagaimana Penerapan Nilai-Nilai Akhlak Pada Keluarga Nelayan yang telah ditentukan sebagai sampling guna mengetahui gambaran bagaimana akhlak anak dalam keluarga nelayan.

3. Dokumentasi

Yaitu sebuah data yang didapatkan dari instansi keluraha terkait mengenai karakteristik masyarakat tambak lorok, dari kehidupan sehari-hari, bagaimana riwayat hidupnya, dan bagaimana keluarganya.13

12.Ibid, hlm. 116

13. Arikunto, S, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta. PT. Rineka Cipta, 2002, hlm 119

(12)

3. Metode Analisis Data 1. Data Reduction

Reduksi data adalah proses merangkum. Memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting dan dicari pola dan temanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, serta akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutya . Mengadakan reduksi data dilakukan dengan cara abstraksi yaitu dengan membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan – pernyataan yang penting.

2. Data colection

Penyajian data adalah suatu cara untuk merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan peneliti untuk membuat kesimpulan atau tindakan yang diusulkan. Penyajian tersebut akan bermanfaat agar penelitian lebih terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan sehingga penelitian akan mudah dipahami.

3. Data Verification

Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan suatu tinjauan ulang pada catatan yang telah dibuat peneliti. Kesimpulan yang dikemukakan diawal masih umum, karena berubah atau tidaknya penarikan kesimpulan tergantung pada bukti-bukti lapangan yang telah didapat oleh peneliti.

Verifikasi bertujuan untuk penentuan data akhir dari keseluruhan data yang telah di dapat hinggan analisis permasalahannya.

(13)

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk mempermudah dalam mendalami isi skripsi. Pada umumnya skripsi disusun atas tiga bagian yakni bagian pedahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.

A. Bagian pendahuluan, terdiri atas halaman judul, halaman sampul, halaman nota pembibing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman daftar isi.

B. Bagian isi, terdiri dari lima bab meliputi :

BAB I : Pendahuluan yang berisi alasan pemilihan judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penulisan skripsi, metode penulisan skripsi, sistematika penulisan skripsi.

BAB II LB

(14)

BAB II : Landasan teori tentang pengertian pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, pendidikan akhlak, hakikat dan ruang lingkup pendidikan akhlak, metode pembinaan akhlak, keluarga nelayan, penelitian yang relevan

BAB III : Penjelasan mengenai lokasi penelitian, meliputi sejarah berdirinya kampung Tambak Lorok, letak geografis, visi misi, struktur organisasi, sarana dan prasarana, pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan.

BAB IV : Analisis lingkungan pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan, analisis materi pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan, analisis metode pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan.

BAB V : Penutup, bagian ini merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan, saran, dan kata penutup.

C. Bagian Akhir, pada bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran- lampiran dan daftar riwayat hidup.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran hasil tangkapan pada 5 komoditas ikan dan merumuskan strategi optimalisasi fungsi pelabuhan

Puji syukur pada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PRICE DISCOUNT, STORE ATMOSPHERE,

van Oortmeersen. c) Hasil analisa stabilitas menunjukkan bahwa kapal memiliki nilai GZ maksimum terjadi pada kondisi VII atau pada saat kapal bersandar didermaga

Tugas Latihan soal Task Practice 15 10-12  Mahasiswa mampu memahami transformasi matriks

Kolom berpacking ini berfungsi untuk memperlama waktu kontak antar cairan dan membuat bentuk aliran menjadi lapisan-lapisan (layer) bukan.. Proses pengamatan terhadap sampel

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarikbeberapa kesimpulan sebagai berikut : tidak terdapat pengaruh signifikan antara jumlah Penduduk

Penelitian ini merupakan sebagian dari tahap dalam pembiakan massal parasitoid telur, yaitu pembiakan massal inang laboratorium dan mengamati pengaruh penyinaran atau pembekuan

Untuk mencegah angin dingin berhembus dalam mode Panas, kipas indoor tidak akan beroperasi jika penukar panas indoor belum mencapai suhu yang tepat dalam waktu 2 menit..