• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. dikatakan bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. dikatakan bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7

Cagar budaya dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 pasal 1 point 1 dikatakan bahwa “cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan”. Ada 4 (empat) hal penting yang melekat dan menjadi titik penekanan tentang cagar budaya sebagaimana terdapat dalam definisi cagar budaya yaitu: 1) warisan budaya yang bersifat kebendaan, 2) perlu dilestarikan, 3) memiliki nilai penting, dan 4) proses penetapan. 1

Dari empat poin penting tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi dua kategori yaitu pertama kategori yang melekat pada cagar budaya tersebut (menyangkut langsung terhadap benda tersebut) seperti; a) bersifat kebendaan;

dan b) memiliki arti penting. Kategori yang kedua yaitu tindakan stakeholder (komitmen) atas cagar budaya yang dimaksud.

Menilik UU Nomor 5 Tahun 1992, benda cagar budaya memiliki dua definisi. Pertama, benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagian atau sisa-sisanya, yang

1 http://evenalexchandra.webs.com/apps/blog/show/5764805-pembahasan-hukum-tentang-cagar-budaya-

sesuai-uu-no-11-tahun-2010 . Diakses Tanggal 13 Maret (19:05 WITA)

(2)

berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Kedua, benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. 2

Berdasarkan uraian di atas maka benda cagar budaya merupakan benda atau situs yang merupakan buatan manusia atau alam yang memiliki nilai penting sejarah dan kebudayaan suatu daerah. Hal ini setara dengan naskah Rancangan Undang-Undang (RUU) cagar budaya yang diperoleh dua istilah yakni cagar budaya dan benda cagar budaya. Definisi cagar budaya adalah benda buatan manusia dan/atau alam, yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian- bagiannya atau sisanya, situs, dan kawasan, yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan yang dilestarikan baik yang berada di darat maupun yang di air.

Sebagaimana yang dikatakan dalam undang-undang no 11 tahun 2010 pasal 21 dikatakan Pengelolaan adalah upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan cagar budaya melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat, dan pasal 22 dikatakan Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. 3

2 http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_5_92.htm . Diakses Tanggal 13 Maret (19:45 WITA)

3 http://evenalexchandra.webs.com/apps/blog/show/5764805-pembahasan-hukum-tentang-cagar-budaya-

sesuai-uu-no-11-tahun-2010, Op-Cit. Diakses Tanggal 13 Maret (19:05 WITA)

(3)

Benda cagar budaya tidak saja menjadi saksi adanya proses sejarah dan budaya pada masa silam, tetapi merupakan warisan sejarah dan budaya bangsa, salah satu fungsinya adalah sumber nilai dan informasi sejarah, disamping mencerminkan jati diri dan kepribadian budaya bangsa. benda cagar budaya penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Belum semua benda cagar budaya dapat dilindungi dan dilestarikan, dibutuhkan sikap positif segenap lapisan masyarakat, untuk berperan bersama pemerintah melestarikan benda cagar budaya, baik secara preventif, represif maupun partisipatif.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kawasan cagar budaya adalah tidak hanya berupa satu situs, akan tetapi bisa merupakan suatu lokasi yang lebih luas yang terdiri dari beberapa situs.

benda cagar budaya dapat diketahui dan ditentukan berdasarkan dari hasil penelitian, kajian dan studi, sehingga secara akademik dapat dipertanggung jawabkan, dan kemudian dapat dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan selanjutnya, antara lain dalam pembuatan peraturan daerah maupun keputusan- keputusan lain yang perlu diterbitkan oleh pihak eksekutif atau pemerintah.

Benda cagar budaya merupakan tempat terjadinya peristiwa

penting/bersejarah dapat dipergunakan sebagai sumber penghubung dengan masa

lalu dapat dijadikan sarana pembelajaran serta membuka kesadaran pentingnya

menghayati proses nilai-nilai historis yang tersirat di dalamnya. Berdasarkan

uraian tersebut maka keberadaan benda cagar budaya Gorontalo bisa mewakili

proses pembangunan bangsa ini, karena beberapa bangunan benda cagar budaya

(4)

tersebut mampu mencerminkan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia secara nasional. Gorontalo memiliki benda cagar budaya sebagai peninggalan sejarah yang perlu diperhatikan keberadaanya, sebab benda cagar budaya tersebut mencerminkan upaya dinamika perjuangan rakyat gorontalo yang mengandung nilai-nilai historis.

Gorontalo memiliki tujuh benda cagar budaya diantaranya kompleks benteng otanaha, benteng orange, kantor pos Gorontalo, PT PELNI, masjid Ar- Rahman, makam Nani Wartabone, dan makam Blongkod. benda cagar budaya tersebut menyimpan kenangan masa lalu dan menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Gorontalo yang perlu kita jadikan sebagai tempat pembelajaran sejarah sebagai cermin untuk membangun masa depan Gorontalo itu sendiri.

Keberadaan benda cagar budaya Gorontalo merupakan bukti sejarah yang mewarnai perjuangan rakyat pada masa prakemerdekaan. Namun dewasa ini benda cagar budaya Gorontalo hanya dipandang oleh masyarakat hanya sebatas peninggalan sejarah dan pemanfaatannya belum dimaksimalkan.

2.2 Pengertian Laboratorium

Laboratorium dapat diartikan dari kata Laboratory adalah sarana penunjang jurusan dalam studi yang bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. 4 Dalam pendidikan laboratorium

4 http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/pengertian-laboratorium-sebagai-pusat-sumber-belajar di

Akses Tanggal 12 Maret 2012

(5)

adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana kita bisa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana kita bisa beriteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratorium mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu serta system pengajaran, khususya ilmu sejarah.

Ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian masa lampau dalam hal ini tidak lepas dari bangunan-bangunan peninggalan sejarah.

Bangunan peninggalan sejarah merupakan benda cagar budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dalam hal ini Gorontalo. Gorontalo merupakan daerah yang memiliki benda cagar budaya dan merupakan bukti dari sejarah Gorontalo itu sendiri yang perlu untuk dijadikan sebagai tempat pembelajaran sejarah karena benda cagar budaya tersebut menyimpan kenangan masa lalu yang mengandung nilai-nilai penting sejarah.

Benda cagar budaya dapat digunakan sebagai Laboratorium pembelajaran

sejarah, dalam hal ini melalui cagar Budayalah kita dapat melihat kembali

kehidupan dan bentuk perjuangan rakyat Gorontalo dalam melawan dan mengusir

(6)

para penjajah. Benda cagar budaya merupakan tempat penghubung masa sekarang dengan masa lalu, dalam artian dengan melihat kehidupan pada masa lalu kita dapat memetik hikmah dan menjadikannya sebagai acuan untuk membangun masa kini dan akan datang.

2.2.1. Fungsi dan Peranan Laboratorium

Fungsi laboratrium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar. Apabila kita hubungkan dengan cagar budaya maka benda cagar budaya merupakan tempat untuk melihat dan sekaligus mempelajari rekontruksi kehidupan manusia di masa lalu.

2.2.2. Kegiatan Laboratorium

Melalui kegiatan laboratorium kita dapat mempelajari fakta, gejala, merumuskan, konsep, prinsip, dan sebagainya. Tujuan kegiatan praktikum selain untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat kognitif juga bertujuan untuk memperoleh keterampilan/kinerja, dapat menetapkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada situasi baru/lain, serta memperoleh sikap ilmiah.

2.3 Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber

belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah keterampilan

dalam Pembelajaran Keterampilan diambil dari kata terampil Skillf) yang

mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan

cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung makna tanggap terhadap

permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk, sistem dan

(7)

perilaku objek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity) serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan kekurangan terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik obyek atau karya.

Pembelajaran sejarah adalah mempelajari segala bentuk puncak pengalaman dan perubahan yang telah di capai manusia sepanjang abad. 5 Berbicara soal sejarah bearti berbicara tentang rangkaian perkembangan peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia di waktu yang lampau dalam berbagai aspeknya, kemudian apabila kita berbicara tentang pengajaran sejarah itu tidak lain berarti membawa rangkaian perkembangan peristiwa kehidupan manusia itu kedalam kelas untuk diinformasikan serta disimak oleh murid-murid. 6 Jika paradigma bahwa sosok kompetensi guru merupakan suatu keutuhan yang sangat penting dalam pembelajaran sejarah, maka seyogyanya generasi calon guru masa kini harus mampu memahami dan belajar dari pengalaman sejarah.

5 A. Daliman (2011). Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta. Ombak Hlm 19

6 I Gede Widja 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta : Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Undayana Singaraja. Hlm 95

(8)

Dari sejarah masa lampau manusia memperoleh bekal dan titik pijak untuk membangun sejarah baru. 7 Kehidupan manusia selalu harus berdialog dengan sejarah masa lalu untuk dapat membangun sejarah di masa sekarang, serta memproyeksikan pandangan kedalam sejarahnya di masa mendatang. 8 Dengan memahami pentingnya belajar dari pengalaman sejarah, diharapkan pijakan untuk mempelajari masa lalu guna membangun masa kini dan masa depan menjadi terarah. Pijakan dalam membangun masa depan melalui masa lalu bukan saja untuk kepentingan masa lalu itu sendiri, tetapi untuk kepentingan masa kini dan masa depan, sebagaimana Melalui sejarahlah nilai-nilai masa lampau dapat dipetik dan dimanfaatkan untuk manghadapi masa kini. Tanpa masa lampau orang tidak akan mampu membangun ide-ide tentang konsekuensi dari apa yang dia lakukan. 9

Berdasarkan pemahaman tersebut, pembelajaran sejarah sangat penting diberikan kepada generasi muda dalam rangka membangun pemahaman yang berspektif waktu dan memori bersama. Melalui pembelajaran sejarah diharapkan kita dapat mempertajam wawasan kebangsaan baik keluar maupun ke dalam kesatuan sosial. Hal ini penting dalam rangka memperkuat dorongan kebersamaan untuk mencapai cita-cita bangsa setelah belajar dari pengalaman masa lalu. Pada dasarnya pembelajaran sejarah tidak hanya membentuk intelektual dan keterampilan seseorang, tetapi segala bentuk proses penanaman nilai-nilai maupun pengubahan prilaku.

7 A. Daliman (2011). Metode Penelitian Sejara., Op-Cit Hlm 19

8 Ibid., Hlm 19

(9)

Serta banyak unsur lain yang terkait dengan pembinaan kepribadian manusia, Seperti halnya pembelajaran sejarah sangat diperlukan pembinaan kepribadian, sebab dengan mempelajari sejarah kita akan lebih bijaksana. Apabila kita mengerti perkembangan masa lampau suatu masalah mutahir, akan dapat lebih mengerti implikasi-implikasi masa kininya, suatu pencarian untuk menemukan pelajaran-pelajaran sejarah yang akan membantu manusia jaman sekarang untuk memecahkan masalah-masalahnya yang sekarang. Untuk mengerti sejarah kita harus belajar dan memiliki kesadaran sejarah, tanpa aspek itu akan susah untuk memahaminya, karena sejarah merupakan pembelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan masyarakat dari masa lampau hingga kini dan masa depan.

Agar tujuan ini dapat tercapai maka perlu ditanamkan kesadaran sejarah sejak dini kepada masyarakat, khususnya bagi dunia pendidikan. Oleh karena itu kesadaran sebagai satu bangsa perlu dibina terhadap generasi muda agar jiwa patriotisme dan nasionalisme mereka dapat tumbuh sebagai modal pembangunan dalam mengisi kemerdekaan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan sejarah diberikan kepada siswa bertujuan untuk memperoleh kemampuan berpikir historis dan kesadaran sejarah. Melalui pendidikan sejarah di sekolah, diharapkan siswa mampu memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat dalam rangka menumbuhkan jati diri bangsa Indonesia.

Terdapat ungkapan hari ini tidak akan ada tanpa hari kemarin, dan esok tidak akan hadir tanpa melalui hari ini. Begitulah sejarah tak pernah usai dan tak

9 I Gede Widja 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Op-Cit Hlm 101

(10)

berujung sepanjang hidup manusia. Sejarah tanpa manusia adalah nista dan manusia tanpa sejarah adalah kemustahilan. Karena itulah sejarah selalu membahas kehidupan manusia di manapun ia berada, apabila kita bebicara soal sejarah, kita terutama berpikir tentang peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia. 10

Kejayaan dan pengalaman pahit di masa lalu adalah kawah candradimuka bagi manusia dalam menghadapi tantangan hari ini untuk membangun masa depan. Dengan belajar sejarah kesadaran akan jati diri sebagai bangsa yang besar itu akan tumbuh didalam jiwa. Belajar Sejarah merupakan upaya dalam memahami diri sebagai bagian dari masa lampau, merupakan tugas para sejarawan untuk membangkitkan kesadaran sejarah kepada para siswa dan khususnya masyarakat. Jadi hendaknya sejarawan selain dapat menerangkan kejadian sejarah juga dapat mentransformasikan tataran nilai-nilai sikap bijaksana terhadap masyarakat. Pembelajaran sejarah hendaknya dapat difahami sebagai alat, sedangkan tujuannya adalah menghadapi dan memecahkan problem kehidupan agar dapat lebih mudah memahamai fenomena kehidupan serta memecahkan problema yang terjadi. Generasi mudah selayaknya belajar sejarah, sebab sejarah itu tempat suatu berangkat. 11

Belajar sejarah adalah belajar tampil dengan modal yang dimiliki tanpa meminjam, menambah, mengurangi. Citra pada akhirnya akan tampil sesuai dengan aslinya. Semogalah kita belajar menghayati dimensi kualitas. Sebab jati diri kita sebenarnya mendambakan arti, makna, mengapa dan demi apa kita saling

10 Ibid,. Hlm 95

11 Isjoni, 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan, Bandung: Penerbit Alfabeta. Hlm 34

(11)

bergandengan yang berkreasi aktif dalam sendra tari agung yang disebut kehidupan. Pendidikan sejarah tidak hanya memaknai sebagai alat untuk memberikan pemahaman tentang kemegahan dan kegagalan suatu bangsa di masa lampau, tetapi juga memperkenalkan pelajar terhadap disiplin ilmu sejarah (berpikir keilmuan). 12

Belajar sejarah adalah belajar memupuk keberanian untuk menyalahkan diri sendiri apabila memang kita salah melangkah. Kesalahan langkah kita bisa saja disebabkan oleh sikap kita yang tidak tahu atau bisa juga disebabkan jalan kita yang dibelokkan. Kalau begitu, sejarah juga merupakan pergumulan antara nurani dan ambisi. Cerita tentang manusia yang saling mengekspresikan kemanusiaannya masing-masing. Pada akhirnya belajar sejarah adalah belajar tentang kehidupan itu sendiri dengan guru yang tak pernah bisa dibatasi. Sebuah proses belajar yang tidak harus disempitkan menjadi kuliah atau sekolah, melainkan belajar dalam makna yang universal. 13

Berdasarkan uraian di atas, sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang

12 Ibid., Hlm 22

13 http://sejarah.kompasiana.com/2012/03/12)

(12)

alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.

Pandangan yang lain lagi menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh masalahnya sendiri sehingga gagal melihat gambaran secara keseluruhan. Masih ada pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah unik.

Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah, tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi.

Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian di masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian di masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah.

Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.

Begitu arti penting belajar sejarah, karena peristiwa sejarah menyimpan

pengalaman berharga yang dapat memberikan kearifan dengan mengambil

hikmah dari peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.

(13)

2.4 Pengertian Sejarah

Sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang berarti pohon atau silsila. Sejarah secara umum adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu di beri tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti serta dipahami.

Sejarah secara umum adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu di beri tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti serta dipahami.

Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami. 14

Sejarah mengajarkan untuk dapat selalu bersikap bijaksana di dalam berbagai macam situasi serta kondisi, serta dapat menumbuhkan sikap kritis dalam melihat suatu fenomena baik yang telah terjadi maupun yang akan datang.

Terdapat ungkapan tidak mau mengenal masa lalu, berarti tidak mau mengenal dirinya. salah satu keunggulan sejarah dalam bidang pendidikan adalah bahwa sejarah tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan manusia. Sejarah mendorong seseorang untuk berkembang menjadi realitis, jadi pada hakikatnya sejarah adalah pelajaran tentang kearifan.

Sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari proses perubahan kehidupan manusia dan lingkungannya dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, langsung atau tidak langsung masa lampau senantiasa

14 Pengertian sejarah Secara gamblang dikemukanan oleh Hugiono dan Poerwantana (1987) yang dikutip oleh

Isjoni., Hlm 18

(14)

menjadi memory yang akan memberikan pengalaman, pembelajaran, kesan dan peringatan bagi manusia dalam bersikap dan beraktivitas di masa kini dan masa mendatang. Sejarah merupakan pelajaran dan pengalaman yang dapat membimbing hidup manusia yang lebih baik. Ini berarti hidup manusia itu dapat dikatakan selalu berada dalam tataran sejarah. Ada dua konsep sejarah yaitu sejarah sebagai keseluruhan tindakan manusia di masa lampau (sejarah sebagai peristiwa) dan sejarah merupakan gambaran masa lampau yang dibuat oleh manusia sekarang (sejarah sebagai cerita/narasi).

Sejarah adalah suatu studi masa lampau, suatu studi yang hasilnya secara ideal merupakan suatu penyajian masa lalu sebagaimana adanya. Sebagai suatu studi yang menampilkan suatu kenyataan, tidak hanya dapat dinikmati adanya, tetapi juga secara moral berguna di dalam pengajaran. Sejarah divalidasi oleh ketepatan metode ilmu pengetahuan, dengan penguatan objektivitasnya yang bersumber dari fakta dan menghasilkan suatu laporan kebenaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sejarah merupakan suatu ilmu yang memiliki metode yang objektif, artinya menghasilkan suatu kebenaran yang berdasarkan pada bukti yang memang benar-benar ada. Sejarah bukanlah dongeng yang bersifat fiksi atau khayalan, peristiwa masa lalu memang benar-benar ada berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Selain sebagai ilmu, sejarah juga berguna dalam pengajaran. Sejarah akan mengajarkan moral, belajar kebaikan- kebaikan pada masa lalu.

Sejarah adalah studi tentang manusia, manusia dalam kehidupan

masyarakat. Kehidupan manusia akan direkam oleh sejarah. Dalam merekam

(15)

tersebut, akan diketahui perubahan masyarakat yang terus-menerus, ide-ide yang mengandung aksi-aksi masyarakat, dan kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangan aksi masyarakat tersebut. Kesimpulan yang dapat kita nyatakan dari definisi-definisi tersebut yaitu sejarah merupakan studi tentang manusia sebagai individu maupun kelompok dalam konteks waktu dan ruang. Sejarah adalah studi tentang kehidupan masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup manusia akan memberikan pelajaran bagi kehidupan manusia kelak.

Berdasarkan gambaran di atas, maka mempelajari sejarah adalah mempelajari proses kehidupan manusia dengan segala aspek kehidupannya melalui ruang dan waktu. Struktur keilmuan sejarah meliputi tingkatan proses kehidupan manusia yaitu tentang dasar keilmuan sejarah, kehidupan masyarakat, perkembangan masyarakat beserta pengaruhnya, perjuangan dan kerjasama dunia internasional serta peristiwa-peristiwa mutakhir yang terjadi sebagai wacana pengayaan.

Sejarah adalah rekontruksi masa lalu, sejarah mengajarkan untuk dapat selalu bersikap bijaksana di dalam berbagai macam situasi serta kondisi, serta dapat menumbuhkan sikap kritis dalam melihat suatu fenomena baik yang telah terjadi maupun yang akan datang. 15

Sejarah berasal dari bahasa arab syajaratun (baca; syajarah) artinya pohon kayu. Pohon menggambarkan pertumbuhan terus-menerus dari bumi ke udara

15 Kuntowijoyo, 2003. Metodologi sejarah edisi kedua. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya

(16)

dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta buah.

Memang dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau silsila. 16 Berdasarkan uraian di atas maka sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejadian kehidupan manusia pada masa lalu yang terus berkaitan dan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia masa sekarang. Dari berbagai pengertian sejarah diatas maka sejarah dapat dikatakan sebagai topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.

2.5 Pengertian Sejarah Lokal

Sejarah lokal merupakan ilmu sejarah yang menceritakan kejadian masa lalu yang terjadi di suatu daerah tertentu. Sejarah lokal bisa dikatakan sebagai suatu bentuk penulisan sejarah dalam lingkup yang terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu. 17

Sejarah panjang Gorontalo mencatat bahwa banyak bangunan cagar budaya peninggalan sejarah menyimpan kenangan masa lalu dan menjadi bukti perkembangan Gorontalo itu sendiri. Bangunan cagar budaya peninggalan sejarah

16 Muhammad Yamin, 1954. “Sumber Sejarah Indonesia”. Bandung : PTPG

17 I Gede Widja 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah…., Op Cit., Hlm 11

(17)

tersebut sekarang merupakan bagian dari bangunan peninggalan sejarah yang mencerminkan upaya dinamika masyarakat Gorontalo membangun identitas kotanya.

Kejayaan dan pengalaman pahit di masa lalu adalah kawah candradimuka bagi manusia dalam menghadapi tantangan hari ini untuk membangun masa depan. Dengan belajar sejarah kesadaran akan jati diri sebagai bangsa yang besar itu akan tumbuh didalam jiwa. Belajar Sejarah merupakan upaya dalam memahami diri sebagai bagian dari masa lampau. Sekurang-kurangnya ada tiga tujuan dan manfaat mempelajari sejarah. Pertama) untuk memperoleh pengalaman mengenai peristiwa-peristiwa sejarah di masa lalu baik positif maupun negatif untuk dijadikan hikmah agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Kedua) mengetahui dan dapat menguasai hukum-hukum sejarah yang berlaku agar kemudian dapat memanfatkan dan menerapkannya bagi mengatasi persoalan-persoalan hidup saat sekarang dan akan datang. Ketiga) menumbuhkan kedewasaan berpikir, memiliki visi atau cara pandang ke depan yang lebih luas serta bertindak lebih arif dan bijaksana terutama dalam mengambil keputusan. 18

Bahwa kita bisa memungut dari sejarah nilai-nilai berupa ide-ide maupun konsep-konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah-masalah masa kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan-harapan untuk dimasa yang akan datang. 19 Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa Peninggalan sejarah berupa bangunan cagar budaya di Gorontalo bermanfaat sebagai

18 Isjoni, 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan.., Op Cit., Hlm 34

19 I Gede Widja 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah…., Op Cit., Hlm 49

(18)

pembangkit motivasi, kreativitas dan mengilhami generasi muda untuk memahami sejarah dan identitas Gorontalo, karena Peninggalan cagar budaya ini menjadi bukti sejarah yang mewarnai wajah Gorontalo dan mengandung nilai- nilai historis.

Melihat perkembangan Gorontalo saat ini, maka diperlukan semangat untuk membangun kepercayaan akan kemampuan Gorontalo itu sendiri untuk melestarikan nilai-nilai kultural dan sosial dengan cara menjadikan cagar budaya sebagai laboratorium pembelajaran sejarah yang mengandung nilai-nilai hitoris.

2.6 Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. 20

Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi (indigenous knowledge systems) yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari (daily problem solving).

20 http://jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewFile/45/41 di Akses Tanggal 12 Maret 2012

(19)

Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu (masyarakat lokal). Dengan kata lain, kearifan lokal bersemayam pada budaya lokal (local culture).

budaya lokal (juga sering disebut budaya daerah) merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk membedakan suatu budaya dari budaya Nasional (Indonesia) dan budaya global. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati lokalitas atau daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di tempat yang lain.

Dengan demikian maka dapat dipahami, bahwa pengertian kearifan lokal merupakan gagasan-gagasan atau nilai-nilai, pandangan-padangan setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Di Indonesia istilah budaya lokal juga sering disepadankan dengan budaya etnik/subetnik. Setiap bangsa, etnik, dan subetnik memiliki kebudayaan yang mencakup tujuh unsur, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem matapencaharian, sistem religi, dan kesenian. Secara umum, kearifan lokal dianggap pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Dengan pengertian-pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai

tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya-

(20)

guna untuk untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia. Nilai-nilai yang berkembang pada generasi terdahulu perlu diwariskan pada generasi masa kini, bukan saja untuk pengintegrasian individu kedalam kelompok, tapi lebih daripada itu, sebagai bekal kekuatan untuk menghadapi masa kini dan masa yang akan datang. 21

Dari definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian- nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat. Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal yang mempunyai makna lokal bahkan nasional sebagai acuan perubahan kehidupan masyarakat kedepan. Makna yang dapat dipetik dari sejarah lokal yaitu karena dapat dicakup dalam generalisasi, umpanya seberapa jauh suatu lokal representatif bagi gejala umum di tingkat nasional antara lain dalam proses inovasi dan transformasi. 22

Semakin kita menyadari nilai sejarah, semakin kita punya kekuatan untuk menumbuhkan sifat, watak serta kemampuan yang diinginkan dari generasi baru”.

21 Ibid., Hlm 101

22 Joni Apriyanto, 2006. Historiografi Gorontalo, Konflik Gorontalo-Hindia Belanda Periode 1856-1942.

UNG Pres.

(21)

Ini berarti bahwa dengan belajar sejarah kita dapat memetik hikmah atau nilai dari sejarah itu sendiri sebagai kekuatan bagi generasi muda untuk pembangunan kedepan sebagaimana yang menjadi harapan kita bersama. 23 Hal ini dapat dipahami bahwa dengan belajar sejarah, maka kita sudah memiliki kekuatan atau bekal untuk menghadapi masa kini dan akan datang.

2.6.1 Jenis-jenis kearifan lokal, antara lain :

1. Tata kelola, berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial (kades).

2. Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.

2.6.2 Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain :

1. Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.

2. Tangible, contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.

3. Candi borobodur, batik.

2.6.3 Kearifan lokal yang tidak berwujud :

• Petuah yang secara verbal, berbentuk nyanyian seperti balamut.

2.6.4 Fungsi kearifan lokal, yaitu : 1. Pengembangan pengetahuan.

2. Mengembangkan SDM.

23 I Gede Widja 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah…., Op Cit., Hlm 102

Referensi

Dokumen terkait

pokok-pokok masalah yang akan dibahas secara terperinci, dan c) prosedur pemecahan masalah; (2) dengan metode ceramah dan tanya jawab, guru diberi pengertian

orangtua mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dari tenaga kesehatan, perawat memperkenalkan anggota timnya yang merawat bayinya, menjelaskan apa yang menjadi

Pada Gambar 6a menunjukkan bahwa dalam simulasi ETAP nilai tegangan disisi sumber dari penyulang Cengkong Abang setelah dilakukan rekonfigurasi dengan penyulang

Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan

Melalui kegiatan presentasi kelompok, siswa dapat mengkomunikasikan hasil diskusi tentang sikap kebersamaan dalam perbedaan kegemaran di rumah dengan percaya diri..

Berdasarkan uraian tersebut kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam

Berdasarkan hasil dari penelitian Skripsi ini, diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Penjualan yang diranncang dapat membantu Lung Ma Motor dalam melakukan

335 Ni Wayan Rati, S.Pd., M.Pd 197612142009122002 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2013 Penerapan Iptek Pendampingan Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siaga Bencana Berbasiskan