• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN

1.1. Tinjauan Perusahaan

1.1.1. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk

Alamat : Jl. Sunan Kalijaga No.64, Kebayoraan Baru,Jakarta Selatan 12160 – Indonesia

Telepon : 021 722 1003;021 726 7603

Fax : 021 739 6580

Email : corporate@nusakonstruksi.com

Web resmi : www.nusakonstruksi.com

Gambar 1. Logo Perusahaan Sumber: Data Perusahaan

1.1.2. Sejarah PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

• Tahun 1982

Berawal dengan nama PT Duta Graha Indah, sebuah perusahaan konstruksi yang didirikan di Jakarta, 11 Januari 1982, Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) telah bertumbuh menjadi perusahaan yang mampu membangun proyek structural dan infrastruktur yang kompleks di seluruh Indonesia dan Internasional.

• Tahun 1986

Perseroan memulai di sector infrastruktur di 1986, ketika memulai konstruksi jalan di Sumatera.

(2)

8

• Tahun 1990

Perseroan melakukan ekspansi ke Nusa Tenggara dan Sulawesi mengerjakan berbagai macam proyek infrastruktur, termasuk bendungan,kanal irigasi,pelabuhan,mitigasi banjir,pelindung pesisir dan proyek normalisasi sungai.

Perseroan menerima pengakuan untuk proyek yang besar seperti proyek irigasi Antokkan (Padang,Sumatera Barat),Proyek Runway di Bandar Udara Hassanudin (Makassar,Sulawesi Selatan), Gedung Bursa Efek Indonesia (Jakarta), Komplek Grand Indonesia (Jakarta), Hotel Dharmawangsa (Jakarta), dan Apartemen Amartaputra (Karawaci,Tangerang).

• Tahun 2007

NKE melakukan penawaran umum perdana 1.662.354.000 lembar saham di bursa efek Indonesia. Pelepasan 30% saham tidak hanya menghasilkan strukturpermodalan yang lebih kuat, namun juga memberikan kualitas untuk transparasi dan praktek tata kelola perusahaan yang lebih baik.

• Tahun 2008

Di tengah kondisi yang menguntungkan,perseroan melakukan ekspansi ke sector insfrastruktur pertambangan.

• Tahun 2009

NKE memperluas operasinya di luar negeri dan mendirikan kantor dan anak perusahaan di beberapa Negara.

• Tahun 2010

Perseroan mendirikan Duta Graha Arabia di Arab Saudi. NKE juga menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang memenangkan kontrak infrastruktur di Timor Leste.

(3)

9

• Tahun 2012

Nama baru, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk menandai restrukturasi perseroan, termasuk strategi baru perseroan yang berfokus pada diverifikasi ke sector energy,serta focus pada sector swasta.

• Tahun 2013

Di dukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman, NKE saat ini beroperasi di kota – kota besar di seluruh Indonesia melalui empat cabang yang beroperasi penuh.

Mengingat strategi ekspansi pasar kami, manajemen berkeyakinan perseroan akan melanjutkan pertumbuhan yang kuat, memberikan peningkatan pada imbal hasil pemegang saham.

• Tahun 2015

NKE melakukan joint venture dengan perusahaan Australia,Machmahon Holdings Limited, untuk mengerjakan proyek – proyek pertambangan dan sudah mendapatkan proyek yang sudah dikerjakan, yaitu tambang Emas Martabe di Sumatera Utara. Selain itu perseroan juga menjalin operasi bersama dengan beberapa perusahaan internasional seperti Hyundai Engineering & Construction Co.Ltd,Tokyo Land,TOA Contruction,CSCEC Stairt Construction and Development Co.Ltd.

(4)

10

1.1.3. Lokasi Perusahaan

Office

Gambar 2. Lokasi kantor Sumber : www.puri-orchard.com

1. Samarinda 3. Jakarta

JL. Siradj Salman No. 69, RT. 052 Kel. Air Putih Jl. Sunan Kalijaga no. 64 Kec. Samarinda Ulu, Samarinda 75124 Kel. Melawai, Kebayoran Baru Telp. (0541) 769 550 / Fax. (0541) 769 552 Jakarta Selatan 12160

2. Surabaya 4. Padang

JL. Dharmahusada Utara IV/6 Jl. Cimandiri No. 50, Padang Baru Surabaya, Jawa Timur Kec.Padang Utara, Padang Telp. (031) 592 8211, (031) 594 6704 Telp. (0751) 705 8033 Fax (031) 594 9748

(5)

11

Operation Locations

Gambar 3. Lokasi Operasi Sumber : www.puri-orchard.com

1.1.4. Strategi, Visi dan Misi Perusahaan

STRATEGI

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk memiliki strategi yang jelas yang difokuskan pada berkembang menuju menjadi konglomerat yang bergerak di Energi, Sumber Daya dan sektor real estate. Semua kegiatan ini memiliki sinergi besar dengan bisnis inti, yaitu konstruksi dan teknik. Dalam 5 tahun mendatang, perusahaan akan berusaha untuk mengembangkan portofolio energi, sumber daya dan aset real estat, seperti fasilitas tenaga hidro-listrik, fasilitas listrik bahan bakar fosil berbasis, tambang dan benda-benda real estat komersial. Aset ini akan memberikan pendapatan berulang yang dapat melindungi bisnis di masa krisis ekonomi dan menyediakan modal investasi untuk periode pertumbuhan ekonomi.

(6)

12

VISI

Untuk menjadi perusahaan konstruksi dan teknik diversifikasi terkemuka di Indonesia.

MISI

- Promosikan Good Corporate Governance dan penciptaan nilai pemegang saham maksimum.

- Mencapai kinerja yang berkelanjutan dan keunggulan operasional sepanjang seluruh rantai nilai.

- Menembus pasar internasional yang baru sementara mengamankan posisi terkemuka di Indonesia.

- Mengembangkan organisasi pembelajaran yang beradaptasi dengan baik untuk perubahan.

- Mempertahankan dan menarik bakat terbaik di konstruksi dan teknik bisnis.

1.1.5. Lini Bisnis

PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk memiliki 4 (empat) lini bisnis, yaitu : Konstruksi (lini bisnis utama), Pertambangan, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro, dan Real Estate/Property.

Gambar 4. Apartement Puri Orchard Sumber: www.puri-orchard.com

(7)

13

1.1.6. Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek.

Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan.

Hubungan keseluruhan antara Owner (PT. Adicipta Karya (Serenity), Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Kontruksi, Konsultan Quantity Surveyor, Konsultan ME dan Kontraktor dimaksudkan agar terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara Owner, Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Kontruksi, Konsultan Quantity Surveyor, Konsultan ME dan Kontraktor adalah:

1)

Hubungan ikatan kontrak kerja.

2)

Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan

hasil pekerjaannya kepada Owner.

3)

Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa kontruksi kepada

Kontraktor.

4)

Konsultan Perencana memberikan hasil perencanaannya kepada Owner.

5)

Owner memberikan imbalan jasa kepada Konsultan Perencana.

6)

Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) memberikan pengendalian teknis

pelaksanaan proyek.

Pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartment Puri Orchad secara umum tahapan kegiatan pekerjaan tersebut terbagi menjadi, yaitu perencanaan (planning) dilaksanakan oleh PT. Megatika International sebagai perencana arsitektur, PT. Recta Optima sebagai perencana struktur dan PT. Poliptica Multidesain sebagai perencana Mekanikal dan Elekrikal, PT. Adi Kencana Indonesia sebagai konsultan Quantity Surveyor, dan pengawasan (controlling) dilaksanakan oleh PT. Recta Optima.

(8)

14

1.1.7. Organisasi Proyek

Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan adanya organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam suatu proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan lainnya. Ada tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masing- masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada diatasnya.

1.1.7.1 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan atau dengan kata lain merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang dan tanggung jawabnya.

Dengan adanya sistem dan struktur organisasi yang baik dan jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan pembangunan proyek dapat tercapai sesuai dengan persyaratan waktu, biaya, dan mutu yang telah disepakati sebelumnya.Termasuk juga pada proyek Apartment Puri Orchad, pada proyek ini pun sistem organisasi dan struktur organisasi merupakan suatu bagian yang terpenting. Hal ini dikarenakan di dalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut melibatkan banyak instansi/badan hukum/perorangan yang masing-masing memiliki tugas, tangggung jawab serta kewajiban yang berbeda-beda. Sehingga perlu dibatasi hubungan secara teknis dalam organisasi.

(9)

15 Pemilik Proyek Konsultan Perencana Konsultan Pengawa = Garis perintah Pelaksana/Kontraktor Sumber : anonimos, (2015)

Gambar 5. Hubungan kerja secara teknis. Sumber : Dokumen Pribadi

Adapun berikut unsur-unsur pelaksanaan pembangunan Proyek Apartment

Puri Orchad antara lain:

Gambar 6. Struktur Organisasi Fungsional Sumber : Dokumen Pribadi

Pemilik Proyek

PT. Adicipta Graha Kencana

Kontraktor Utama PT. Nusa Konstruksi Enjiniring

(NKE)

Konsultan Pengawas MK

PT. Recta Optima

Sub kontraktor

Galian Tanah : PT. IndraMandiri Sejahtera Pondasi : PT. Franki Pile Indonesia Beton : PT. Adhimix, SCG Lift : Citas Otis Elevator

Konsultan Perencana PT. Recta Optima. Konsultan Arsitektur PT. Megatika International Konsultan M & E PT. Poliptica Multidesain http://digilib.mercubuana.ac.id/z

(10)

16

Gambar 7. Template Identitas Proyek Sumber : Pribadi

(11)

17 Hubungan kerja setipa instansi perusahaan dalam organisasi diatas dapat di uraikan dibawah ini, masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang terikat secara hukum (kontrak). Masing-masing pihak dalam malaksanakan tugas haruslah sesuai dangan kedudukannya dan tidak boleh menyimpang dari kontrak. Untuk lebih jelas kedudukan masing-masing pihak secara hukum dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8 . Hubungan kerja secara hokum Sumber : Dokumen Pribadi

1.1.7.2 Bagian – bagian Tugas Struktur Organisasi Fungsional

1. Owner (PT. Adicipta Graha Kencana)

Pemberi tugas (Owner) adalah PT. Adicipta Graha Kencana sebagai pihak yang mempunyai dana dan ingin mendirikan suatu bangunan. Adapun pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilakukan sendiri atau dengan alasan tertentu dapat meminta pihak lain untuk melaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.

Pemberi tugas (Owner) dapat perseorangan, badan/instansi/lembaga baik pemerintah ataupun swasta yang mempunyai dana untuk mendirikan bangunan baik dengan dilaksanakan sendiri atau meminta pihak lain untuk melaksanakannya sesuai dengan yang diinginkan.

(12)

18

Tugas dan kewajiban pemilik meliputi :

1. Menyediakan dan membayar semua biaya proyek sesuai dengan kebutuhan.

2. Menyediakan lahan atau tempat pembangunan proyek. 3. Mengadakan pembebasan lahan.

4. Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan proyek konstruksi tersebut (IMB).

5. Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan sesuai kontrak.

6. Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian dengan mereka (kontrak).

7. Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan atau pengurangan pekerjaan).

8. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada perubahan pekerjaan, waktu dan biaya.

9. Menghadiri rapat-rapat koordinasi dengan pelaksanaan konsultan dan pengawas proyek untuk mempelancar pelaksanaan proyek tersebut.

Tugas dan kewajiban pemilik meliputi :

1.

Mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada pihak konsultan kontraktor.

2.

Mengeluarkan instruksi kepada kontraktor mengenai pembangunan proyek yang sesuai dengan dokumen kontrak.

3.

Menandatangani perizinan (PLN, Telkom, PDAM, dll).

4.

Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.

5.

Menerima proyek yang telah dikerjakan oleh kontraktor setelah selesai dilaksanakan.

1. Konsultan Manajemen Konstruksi (PT. Geo Prima, Inc)

Konsultan pengawas adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (Owner) untuk mengelola serta mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari mulai sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain, konsultan manajemen proyek dan manajemen

(13)

19 konstruksi mewakili atau bertindak sebagai koordinator atas nama pemberi tugas (Owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan dan bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas (Owner).

Pada proyek pembangunan proyek Apartment Puri Orchad yang bertindak selaku konsultan manajemen proyek dan konstruksi adalah PT. Recta Optima. Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi meliputi:

1.

Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan kontraktor di lapangan terutama standart mutu kesesuaian dengan spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

2.

Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian terhadap laju pelaksanaan dan tingkat perkembangan pekerjaan kontraktor di lapangan serta ketepatannya dengan jadwal rencana penyelesaian.

3.

Melakukan proses pengawasan produktivitas terhadap aspek waktu biaya proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.

4.

Melakukan pengawasan dan membuat persetujuan terhadap kemungkinan adanya revisi-revisi, perubahan dan penyesuaian hasil perencanaan baik berupa pertimbangan maupun permintaan Owner supaya mendapat hasil pekerjaan yang lebih baik.

5.

Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor di lapangan, baik dari segi waktu, mutu maupun biaya.

6.

Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor jika terdapat penyimpangan teknis maupun RKS dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

7.

Meminta penjelasan kepada kontraktor sehubungan dengan rencana pekerjaan ataupun hasil-hasilnya demi kepastian pelaksanaan proyek.

8.

Menilai dan mensahkan surat-surat berita acara laju pelaksanaan dan perkembangan/kemajuan pekerjaan, berita acara penyerahan pekerjaan.

2. Konsultan Quantity Surveyor (PT. Adhi Kencana Indonesia)

Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat

(14)

20 dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Quantity surveyor dapat berupa perseorangan ataupun perseroan yang berbadan hukum. Pada proyek pembangunan proyek Apartment Puri Orchad yang bertindak selaku Quantity Surveyor adalah PT. Adhi Kencana Indonesia.

Tugas dan wewenang dari Quantity Surveyor, meliputi :

1. memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan atau proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang ditetapkan oleh pemilik proyek (Owner).

2. Menangani aspek legal pelaksanaan proyek.

3. Membantu pekerjaan kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.

3. Konsultan Perencana Struktur

Konsultan perancana struktur dalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang memiliki kemampuan untuk merancang pada bagian struktur, merencanakan atau memberikan konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan struktur yang sesuai dengan keinginan pemilik. Konsultan perencana struktur dapat berupa perseorangan atau perseroan yang berbadan hukum.

Tugas dan wewenang dari konsultan perencana struktur :

1. Memberikan konsultasi kepada konsultan arsitektur saat perencanaan mengenai kekuatan konstruksi yang mungkin dapat diterapkan.

2. Memberikan masukan dan usulan mengenai konstruksi pendukung bangunan (pondasi) terhadap kondisi tanah setempat.

3. Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

4. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan.

5. Menghadiri rapat-rapat teknis dan koordinasi agar bila ada perubahan- perubahan bisa cepat diketahui dan diantisipasi.

(15)

21

4. Konsultan Perencana Arsitektur

Konsultan perencanaan arsitektur yang ditunjuk oleh Owner, berada langsung di bawah owner karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal atau konsep desain dari segi arsitektur dan estetika bangunan. Konsultan perancana arsitektur adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang memiliki kemampuan untuk merancang pada bagian arsitektur, merencanakan atau memberikan konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan arsitektur bangunan yang sesuai dengan keinginan pemilik. Konsultan perencana arsitektur dapat berupa perseorangan atau perseroan yang berbadan hukum.

Tugas dan wewenang konsultan arsitektur :

1. Membuat rancangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari owner. 2. Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai

rancangan yang akan dibuat.

3. Membuat gambar rancangan yang telah disepakati dengan sedetail mungkin.

5. Konsultan Mekanikal dan Elektrikal (PT. Poliptica Multidesain)

Pada perencanaan mekanikal dan elektrikal, ada sistem kerja yang meliputi plambing, pemipaan, perlindungan bahaya kebakaran, ttata udara, transportasi dalam bangunan, penerangan buatan, distribusi daya, penangkal petir, peringatan bahaya kebakaran, tata suara, telekomunikasi, CCTV, MATV, dan Building Automation System. Tidak terbatas pada bidang bidang pekerjaan yang disebutkan di atas masih ada lagi berbagai bidang yang dapat dikategorikan ke mekanikal elektrikal plumbing.

Tugas dan wewenang konsultan Mekanikal dan Elektrikal :

1. Merencanakan instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan listrik sesuai dengan kebutuhan dari owner.

2. Menghadiri rapat dan memberikan penjelasan pada waktu rapat.

3. Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai rancangan yang akan dibuat.

4. Melakukan pengawasan berkala dan melaporkannya kepada owner.

(16)

22

6. Kontraktor

Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan pembangunan proyek menurut biaya yang telah disepakati dan melaksanakan sesuai dengan peraturan, syarat-syarat serta gambar-gambar rencana sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak.

Dalam pelaksanaan proyek Apartment Puri Orchad, terdapat beberapa pihak yang bertindak sebagai kontraktor diantaranya yaitu PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. Sebagai kontraktor yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan Struktur Arsitek Plumbing.

Tugas kontraktor meliputi :

1. Merealisasikan suatu rencana bangunan berdasarkan dokumen kontrak dengan menggunakan material yang sesuai dengan standar kualitas yang disetujui bersama.

2. Menyediakan segala bahan, tenaga kerja, peralatan kerja, serta segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang kelancaran proyek.

3. Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada pengawas setiap ada perubahan.

4. Selalu berhubungan dengan perencana dan pengawas atau manajemen proyek dan manajemen konstruksi bila terjadi perubahan pelaksanaan.

Wewenang kontraktor meliputi :

1.

Melaksanakan pekerjaan konstruksi gambar kerja (shop drawing), perhitungan dengan metode pelaksanaan dan peraturan-peraturan yang telah ditentukan.

2.

Melaksanakan pemeriksaan kembali ukuran dan kualitas semua bahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan, apabila kontraktor meragukan ukuran dan kualitas bahan yang dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi maupun gambar kerja (shop drawing).

3.

Menyediakan fasilitas keselamatan kerja seperti yang diharuskan oleh peraturan-peraturan maupun ketentuan yang berlaku, baik dari pihak departemen tenaga kerja maupun dari pihak terkait lainnya.

4.

Membuat laporan harian, mingguan maupun bulanan yang disetujui oleh konsultan dan pemilik sekaligus mengadakan rapat-rapat koordinasi

(17)

23 dengan mereka.

5.

Menyerahkan hasil pekerjaan apabila telah selesai secara keseluruhan kepada pemilik.

6.

Mengajukan permintaan pembayaran atas pekerjaan yang telah dicapai sesuai waktu yang telah disepakati.

7.

Mempunyai hak untuk meminta penjelasan pada konsultan bila terdapat bagian yang tidak jelas dalam pelaksanaan proyek.

Gambar 9 . Struktur Organisasi Proyek Sumber : Dokumen Pribadi

(18)

24

1.1.7.3

Bagian – bagian Tugas Struktur Organisasi Kontraktor

A. Project Coordinator ( Project Manager )

Wakil dari perusahaan yang memimpin tim kontraktor pada sebuah proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab Project Coordinator adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan dan keputusan berdasarkan kontrak kerja yang sudah dibuat dan menyediakan semua sarana dan kelengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengawasan pada sebuah proyek sesuai tugas dan wewenang secara tepat, efisien, dan efektif.

2. Mengelola proses produksi (perencana, pelaksana, dan pengendalian) beserta penunjangan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

3. Mengelola kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengendalian pekerjaan.

4. Menyelenggarakan hubungan baik dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan/proses produksi.

5. Menyelenggarakan pengadaan, penempatan dan pengembangan SDM.

B. Site Manager

1. Menerima dan mempelajari gambar desain dan spesifikasi teknis proyek.

2. Berkoordinasi dengan Engineer dalam pembuatan dan pengecekan gambar kerja.

3. Berkoordinasi dengan Project Coordinator dan Engineer dalam pembuatan Time Schedule dan metode pelaksanaan pekerjaan.

4. Memberikan instruksi kerja kepada pelaksana sesuai denga gambar kerja, Time Schedule dan metode pelaksanaan yang telah dibuat. 5. Mengawasi jalannya pekerjaan dan mengontrol mutu pekerjaan.

6. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan bila hasil pekerjaan tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

7. Berkoordinasi dengan Pelaksana dalam hal pengadaan tenaga kerja. 8. Berkoordinasi dengan Project Coordinator dalam hal pelaksanaan

pekerjaan oleh subkontraktor.

9. Mengatur kinerja para pekerja dan subkontraktor agar selesai sesuai jadwal dengan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.

10. Melakukan penilaian atas kinerja para pekerja dan subkontraktor.

(19)

25 11. Berkoordinasi dengan Engineer dan Logistic dalam pengadaan material di lapangan dengan memperhatikan jumlah, spesifikasi teknis dan jadwal pengiriman material oleh pemasok.

12. Bertanggung jawab kepada Project Coordinator atas keberhasilan proyek mulai dari persiapan hingga penyerahan proyek.

C. Engineer Architect

1. Mengontrol gambar

2. Membuat soft drawing (gambar rencana) dan as built drawing (gambar ulang).

3. Menentukan material finishing (keramik, cat, dan lain-lain). 4. Mengkoodinasi pelaksanaan semua pekerjaan bidang arsitek.

D. Engineer Structure

1. Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan struktur. 2. Mengontrol kualitas hasil pekerjaan.

3. Mengontrol material. 4. Rekayasa teknik.

5. Mengontrol spek teknis beton, besi dan lain-lain 6. Membantu site manager.

E. Safety (K3L = Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)

1. Memantau setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan, agar memenuhi standart keamanan sesuai prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L).

2. Membuat laporan bulanan tentang pelaksanaan dan pengawasan K3L di proyek.

3. Bertanggung jawab kepada Project Coordinator atas pelaksanaan/ penerapan K3.

F. Quality Control (QA/QC)

1. Mengawasi seluruh jalannya pekerjaan mengontrol mutu dan metode pelaksanaan pekerjaan yang digunakan.

2. Mengontrol kualitas pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat teknis (RKS).

(20)

26 3. Melakukan pengujian-pengujian di laboratorium untuk mengontrol

kualitas pekerjaan.

4. Bertanggung jawab kepada Project Coordinator dalam melaporkan hasil kontrol kualitas yang dilakukan.

G. Surveyor

1. Membuat rencana prioritas urutan pelaksanaan pekerjaan pengukuran. 2. Mencari titik tetap yang telah ada disekitar lokasi pekerjaan.

3. Melaksanakan seluruh pengukuran untuk gambar pekerjaan terakhir (as built drawing).

4. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pengukuran dan uitzet di lokasi proyek.

5. Melakukan pengukuran dan pematokan dilokasi proyek.

6. Berkoordinasi dengan Supervisor pada saat melakukan pekerjaan pengukuran dan pematokan di lokasi proyek.

H. Logistic

1. Melakukan monitoring pengiriman barang untuk menjamin ketapatan waktu.

2. Mengajukan surat permintaan material sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. Membuat laporan penerimaan material.

4. Membantu kelancaran proyek dalam hal pengadaan material.

5. Memantau dan mengarahkan pengadaan, penggunaan dan pencataan BBM, tenaga (operator dan mekanik) agar efektif dan efisien.

6. Pengupahan tenaga kerja, baik staff kantor dan tenaga kerja di lapangan.

I. Mechanic

1. Mengontrol dan menganalisa penggunaan mesin atau peralatan agar pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

2. Membantu kelancaran proyek dalam hal pengadaan alat berat atau mesin.

3. Membuat laporan penggunaan alat berat dan mesin.

4. Berkoordinasi dengan supervisor/pelaksana dalam melaksanakan

(21)

27 pekerjaan.

J. Supervisor (Pelaksana)

1. Mengarahkan mandor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

2. Menyusun laporan harian realisasi pekerjaan.

3. Memantau dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

K. Drafter

1. Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.

2. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di lapangan. 3. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.

4. Membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing.

L. Quantity Surveyor (QS)

1. Menghitung luas (m2) pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata, plesteran, dan lain-lain.

2. Menghitung volume (m2) pekerjaan seperti pekerjaan beton, screed lantai, dan lain-lain.

3. Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang, aluminium, dan lain-lain.

4. Bekerja sama dengan logistic atau pengadaan barang untuk memberi informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi proyek pembangunan.

5. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong dan untuk keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan.

6. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan bangunan.

7. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai atau belum. 8. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan

dari apa yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan

(22)

28 atau menghitung pada item pekerjaan tambah kurang saja.

M. Mandor

1. Bertanggung jawab atas pekerjaannya sesuai dengan bagian masing-masing (mandor batu dan beton, mandor besi, mandor finishing dan lain-lain).

2. Mengawasi jalannya pekerjaan sesuai dengan bagiannya masing-masing (mandor batu dan beton, mandor besi, mandor finishing dan lain-lain).

3. Memberikan laporan kepada pelaksana bila terjadi hambatan kerja.

Gambar

Gambar 1. Logo Perusahaan  Sumber: Data Perusahaan
Gambar 2. Lokasi kantor
Gambar 3. Lokasi Operasi  Sumber : www.puri-orchard.com
Gambar 4. Apartement Puri Orchard  Sumber: www.puri-orchard.com
+4

Referensi

Dokumen terkait

Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari

Bentuk organisasi adalah gambaran struktur hubungan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek

Manajemen Kontruksi Pengawas adalah suatu tim yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk bertindak sebagai pengawas pada proyek yang sedang berlangsung, dalam Proyek

Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana

Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena itu unsur-unsur yang

Adapun skema hubungan pihak yang terlibat pada proyek Peningkatan Jalan Muntai-Bantan Timur adalah sebagai berikut : Gambar 1.2 Skema Hubungan Pihak yang telibat didalam proyek Sumber

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Adapun skema hubungan pihak yang terlibat pada proyek Pembangunan Dry Coal Shed Pelintung-Dumai adalah sebagai beriku

Surat Perjanjian Kerjasama Renovasi & Pembangunan Infrastruktur adalah dokumen resmi yang mengatur kesepakatan antara pihak terlibat dalam proyek pembangunan dan renovasi infrastruktur, mencakup rincian tugas, jangka waktu, dan kewajiban