• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

2.1. Definisi Proyek

Proyek adalah rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dan dengan penyelesaian yang tegas. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Adapun ciri-ciri dari suatu proyek adalah :

 Adanya titik awal awal dan titik akhir

 Mempunyai hasil yang berbeda-beda antara proyek yang satu dengan proyek yang lainnya.

 Adanya tahapan-tahapan pembangunan

 Mempunyai tujuan spesifik

Proses pekerjaan suatu proyek adalah awal dari permasalahan yang akan dihadapi oleh individu dan koordinator proyek, karena disini merupakan penggabungan segala individu dalam suatu instansi. Maka dalam proses pekerjaan proyek sangatlah dibutuhkan suatu struktur organisasi proyek guna mempermudah koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam suatu proyek.

Menurut Tjokroamidjojo (1991) proyek pembangunan adalah unit terkecil dari aktivitas investasi dengan kegiatan saling berkaitan untuk mencapai suatu hasil tujuan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu.

Menurut Gittinge. J P (1972) Proyek adalah suatu kegiatan investasi sebagai bagian dari program yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu.

(2)

2.2. Tahap – Tahap Pembangunan

2.2.1. Alur Pergerakan Proyek

Untuk mencapai suatu pelaksanaan yang baik diperlukan adanya strategi yang mengatur jadwal pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat berjalan dengan teratur dan mempunyai hasil yang baik. Beberapa tahapan dalam proses pembangunan proyek ialah:

2.2.2. Penjelasan Dari Tahapan Pembangunan

Adapun beberapa tahapan dalam proses pembangunan proyek sebagai berikut :

a. Kesepakatan dasar membangun

Kesepakatan dasar membangun proyek dilakukan antara pemilik dengan pihak arsitek kontraktor mengenai hal yang berkenaan dengan proses membangun, antara lain perancangan arsitektur, pembiayaan pembangunan, pengkontrolan

Tabel 1. Tahap Pembangunan (Manajemen Konstruksi)

Analisa konsepsual

Market Feasibility Study (FS) FS Teknis dan Ekonomis Analisa dampak lingkungan Konsep/ Ide Proyek

dan FS

Prelimary (Design Concept, Schematic, Perencanaan rencana) Skematik Desain

Detail Engeenering Design, RAB, RKS Kepadean Import- Eksport Pelelangan pelaksanaan Perencanaan/ Design/ Engeenering Persiapan Pelaksanaan Proses Uji Coba

Diteksi Kinerja alat / sistem Pelelangan/ Procurement Oprasional/ Perawatan Konstruksi Program O dan M

(3)

proses pembangunan, tahapan penyelesaian hingga tahapan masa garansi. Semua kesepakatan ini dituangkan secara tertulis dan disetujui pemilik proyek pembangunan dan pelaksana pekerjaan pembangunan agar dikemudian hari menjadi acuan kewajiban dan haknya masing masing.

b. Pendefinisian tantangan dan resiko

Pada tahapan ini dipelajari tantangan yang dapat muncul dan menjadi hambatan proses pembangunan proyek. Hambatan dapat timbul dari hal teknis maupun hal non-teknis pembangunan. Hal teknis dapat berupa tantangan struktur bangunan atau kesulitan pelaksanaan pembangunan. Tantangan non teknis dapat berupa pengajuan ijin bangunan, pengorganisasian pekerja hingga transportasi pengadaan material.

c. Desain awal arsitektur / pra desain arsitektur

Pra desain arsitektur merupakan gambaran awal bangunan yang dibentuk dari hasil diskusi antara pemilik proyek dengan arsitek. Dalam diskusi disampaikan keinginan pemilik proyek untuk proyek yang akan dibangun atau dapat juga saran masukan dari arsitek dari sisi keilmuwan dan pengalamannya. Seorang arsitek yang baik mampu menjembatani keinginan pemilik proyek melalui solusi arsitektur desain yang baik. Arsitek tidak hanya mementingkan tampilan muka bangunan semata tetapi juga mempertimbangkan konsep keseluruhan dan alasan arsitektural yang kemudian mendasari terbentuknya desain secara utuh dalam satu kesatuan.

d. Desain arsitektur

Fase desain arsitektur merupakan pematangan dari pra desain arsitektur. Fase ini merupakan pekerjaan koreksi desain arsitektur antara pemilik project dengan arsitek. Desain dianggap matang apabila ada persetujuan atas rancangan bangunan antara pemilik dengan arsitek. Selanjutnya rancangan arsitektur yang sudah disetujui dirubah menjadi gambar kerja lapangan. Gambar kerja merupakan serangkaian gambar pedoman pekerjaan lapangan yang dimengerti oleh pelaksana lapangan.

(4)

e. Pengurusan perijinan bangunan IMB

Pengurusan perijinan dilakukan apabila desain arsitektural telah selesai. Gambar desain arsitektur dibutuhkan petugas tata kota untuk meluluskan permintaan perijinan bangun. Pengurusan perijinan sangat penting karena apabila pembangunan proyek dijalankan tanpa ijin dapat mengakibatkan proyek disegel oleh pemerintah.

f. Persiapan pembangunan konstruksi

Fase ini merupakan tahapan dimana kontraktor dan arsitek sudah mempunyai gambaran atas rencana bangunan yang akan dibangun. Rencana atas bentuk desain telah disetujui, jenis dan quantity material diketahui. Selanjutnya kontraktor akan menawarkan rencana anggaran biaya proyek (RAB) untuk mendapat persetujuan pemilik proyek. Bila rencana anggaran biaya bangun ini sudah disetujui pemilik proyek, kontraktor dapat menyiapkan semua keperluan pembangunan material ataupun inmaterial seperti, tenaga kerja dan sistem kerja, sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi bangunan dimulai.

g. Pembangunan konstruksi bangunan

Merupakan pelaksanaan lapangan dari perencanaan yang disetujui. Proses pembangunan dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor. Tugas pengawasan lapangan dilakukan secara total oleh kontraktor dan parsial oleh arsitek hingga proses pembangunan selesai.

h. Serah terima

Fase ini merupakan titik yang menandakan selesainya pekerjaan pembangunan proyek. Fase ini dicapai bila bangunan telah bersih dan dapat segera dihuni.

i. Masa garansi

Masa perawatan berjalan sepanjang 365 hari untuk kerusakan yang diakibatkan atau terjadi karena proses pembangunan proyek oleh kontraktor. Kerusakan yang disebabkan hal diluar proses pembangunan proyek tidak termasuk hal hal yang digaransikan.

(5)

2.3. Prosedur Mendapatkan Proyek

Ada beberapa tata cara yang dilakukan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi, pengadaan barang dan jasa dan penunjukan pemborong yang dilakukan melalui:

2.5.1. Pemilihan Langsung

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat di pertanggung jawabkan dari rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu (DRM) sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya, atau kualifikasi kemampuannya.

2.5.2. Pengadaan Langsung

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di antara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas atau pemilihan langsung, melainkan atas dasar kepercayaan. Dilakukan hanya pada 1 penyedia jasa dengan cara negosiasi. Proyek tempat praktikan kerja praktik didapat dengan cara Penunjukan Langsung yang dilakukan tanpa melalui tender apapun. Hal ini dilihat karena kontraktor tersebut memberikan penawaran yang baik dan penawaran yang diajukan tidak berbeda jauh dengan apa yang diinginkan oleh owner.

2.5.3. Tender Sistem Lelang

a. Pelelangan Umum Pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan pada papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

b. Pelelangan Terbatas Pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan terseleksi (DRT) yang dipilih di antara rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya, dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya.

(6)

2.4. Unsur – Unsur yang Terlibat dalam Proyek

2.4.1.

Pemberi Tugas (Pemilik)

Pemilik Proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membiayai proyek tersebut baik itu secara perorangan atau perusahaan. Pemberi tugas atau pemilik pada proyek yang dibahas pada laporan Kerja Praktik ini adalah PT. Sinarmas Land.

PT. Sinarmas Land Plaza memulai usahanya pada tahun 1988 dan sampai saat ini merupakan salah satu perusahaan properti Indonesia terbesar. Mendorong industri dengan proyek-proyek seperti apartemen, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, bahkan kota dan kawasan industri dengan tingkat kreativitas dan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Tanggung jawab dan wewenang pemilik:

 Menandatangani surat perjanjian dan perizinan antara pemilik dan pembangun.

 Menyediakan dana pembangunan proyek berdasarkan desain bangunan yang telah disepakati diawal perencanaan oleh beberapa pihak.

 Menerima hasil pekerjaan yang telah selesai dari Kontraktor dan Konsultan Perencana

 Memberikan keputusan dan instruksi kepada pembangun berkaitan dengan perubahan pada pekerjaan, waktu pengerjaan, dan biaya proyek.

 Menghadiri rapat- rapat koordinasi dengan pembangun proyek agar dapat memantau pelaksanaan proyek.

2.4.2.

Konsultan Perencana

Konsultan adalah perorangan atau badan hukum yang bergerak dibidang jasa konstruksi bangunan yang memiliki kemampuan merancang, merencanakan atau memberikan konsultasi dimana konsultasi tersebut diberikan sesuai permintaan dan keinginan atau kebutuhan owner. Pada proyek Apartement Casa De Parco konsultan yang menangani proyek ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan spesialisasi tiap konsultan seperti,

(7)

 Konsultan Arsitektur : Sonny Sutanto Architects

 Konsultan Struktur : Stadin (Structural & Consulting Engineers)

 Konsultan Mep : Adhicipta Prajawidya Syarat Konsultan Perencana:

 Perencana harus mampu semaksimal mungkin memenuhi keinginan pemilik.

 Perencana harus merupakan kepercayaan pemilik.

 Perencana harus sanggup dan mampu memberikan pendapatnya dalam pelaksanaan pekerjaan.

Tugas dan wewenang Konsultan Perencana:

 Merencanakan dan mendesain gambar arsitektur hingga ke gambar detail sebagai gambar pekerjaan di lapangan.

 Pemeriksa desain yang akan diajukan ke owner.

 Memberikan konsultasi mengenai hal– hal yang berkaitan dengan arsitektur, struktur, mekanikal dan eletrikal jika terjadi kesalahan dalam pelaksanannya.

 Bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat oleh seorang perencana.

2.4.3.

Manajemen Konstruksi

Manajemen Kontruksi Pengawas adalah suatu tim yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk bertindak sebagai pengawas pada proyek yang sedang berlangsung, dalam Proyek Apartement Casa de Parco Tower E ini Konsultan Pengawas berperan sebagai koordinator kontraktor, membuat rencana kerja, mengawasi waktu, mutu pekerja dan pekerjaan itu sendiri, membuat berita acara pembayaran, mengeluarkan instruksi yang berhubungan dengan pekerjaan demi kelancaran Proyek.

Manajement konstruksi pada proyek Apartement Casa de Parco Tower E ini adalah

PT. Rasya Anugrah Pratama. Tugas dan wewenang manajement konstruksi adalah sebagai berikut:

 Mengawasi pelaksanaan Kontraktor dalam menjalani tugasnya mengenai pengendalian mutu, biaya maupun waktu.

 Menyiapkan sistem pengendalian atau pengawasan yang akan dijalankan pada tahap pelaksanaan konstruksi dan tahap penyerahanpekerjaan.

(8)

 Membuat laporan progress pekerjaan sebagai bahan evaluasi dan efektifitas pekerjaan berdasarkan laporan harian yang dibuat oleh Kontraktor.

 Berhak mengeluarkan instruksi perubahan pekerjaan kepada Kontraktordanwajibdijalankanolehyangbersangkutan.

 Berhak untuk menginstruksikan kepada Kontraktor untuk mengganti personil Kontraktor yang dinilai tidak kompeten dan selambat- lambatnya tujuh hari personil tersebut harus diganti.

2.4.4.

Kontraktor

Kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan pembangunan sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya dan terkait dalam suatu pekerjaan atau kontrak dengan Pemilik dan harus dapat menyelesaikan pelaksanaan pembangunan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam kontrak. Pekerjaan dilaksanakan menyesuaikan gambar-gambar rencana yang telah disetujui oleh Pemilik. Pelaksana pada proyek Apartement Casa de Parco Tower E adalah PT Jagat Konstruksi Abdipersada.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana:

 Melaksanakan seluruh pekerjaan yang diserahkan Pemilik sesuai dengan dokumen kontrak dan gambar pelaksanaan yang telah disepakati dengan menggunakan material dan pekerja sesuai dengan kualitas dan standard yang telah disahkan oleh Pemilik.

 Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyaraka.

 Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan, danbulanan.

 Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah di selesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

(9)

2.4.5.

Sub Kontraktor

Tugas dan Wewenang Sub Kontraktor adalah:

 Membantu pekerjaan kontraktor utama berdasarkan atas paket pekerjaan yang telah ditentukan dalam Proyek.

 Mengajukan permintaan pembayaran pada Kontraktor atas prosentase pekerjaan yang telah dicapai.

 Mengkonsultasikan hasil pekerjaan dengan Kontraktor.

Pada proyek Apartement Casa de Parco Tower E terdapat beberapa Sub Kontraktor, yaitu:

 Pekerjaan railing balkon oleh Mandani Bina Mandiri

 Pekerjaan Waterproofing Coating oleh PT. Gressindo Kurnia Perkasa

 Pekerjaan plafond gypsum, WR dan GRC oleh CV. Cipta Graha Asri

 Pekerjaan cat dinding luar dan dalam oleh PT. Dwi Prakasatama Jaya

 Pekerjaan aplikator precast fasade oleh PT. Gubah Mitra (by owner)

 Pekerjaan aluminium oleh PT. Graha Kurnia Pratama (by owner)

 Pekerjaan baja sirip oleh PT. Jagat Baja Prima

 Pekerjaan beton ready mix oleh PT. Motive Mulia (Merah Putih)

 Pekerjaan besi beton oleh PT. The Master Steel MFc (Master Steel)

 Pekerjaan chemset oleh CV.AA Parkening and coring

 Pekerjaan Plumbing oleh PT. Jagat Citra Inti

 Pekerjaan bekisting oleh PT. Sinar Powerindo Utama

 Pekerjaan elektrikal oleh PT. Jaya Teknik Indonesia (by owner)

(10)

2.5. Kualifikasi Kontraktor

Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 10 Tahun 2014, kontraktor digolongkan atas penelitian menurut pengalaman, keuangan, tenaga dan perlengkapan. Penggolongan ini menentukan besarnya skala proyek yang boleh dikerjakan, yaitu sebagi berikut :

Tabel 2. Kualifikasi Jasa Konstruksi (Sumber: LPJKN)

Kualifikasi kontraktor merupakan penggolongan jenis besaran proyek berdasarkan modal dana yang dimiliki kontraktor. PT. Jagat Konstruksi Abdipersada termasuk perusahaan penyedian jasa konstrusi (kontraktor) yang masuk kedalam Golongan Besar.

Kualifikasi Klasifikasi dan

Subklasifikasi Kekayaan Bersih Tenaga Ahli

Batasan Nilai Satu Pekerjaan Pengalaman Kerja K1 Kecil Max 2 klasifikasi 4 sub klasifikasi

Rp. 50 juta Min 1 orang tenaga kerja memiliki SKT

Max Rp. 1

Milyar Tanpa Pengalaman Kerja K2 Kecil Max 2 klasifikasi 6 sub klasifikasi Rp. 200 juta s.d Rp. 500 juta Min 1 orang tenaga kerja memiliki SKT Max Rp.

1.75 Milyar Pengalaman kerja komulatif min Rp. 1.75 Milyar,- (10 tahun) K3 Kecil Max 3 klasifikasi 8 sub klasifikasi Rp. 350 juta s.d Rp. 500 juta Minimal 1 orang tenaga kerja memiliki SKT Max Rp.

2.5 Milyar Pengalaman kerja komulatif min Rp. 1.75 Milyar,- (10 tahun) M1 Menengah Max 4 klasifikasi 10 sub klasifikasi

Rp. 500 juta Minimal 2 orang tenaga ahli memiliki SKA (Ahli Muda)

Max Rp.

10 Milyar Pengalaman kerja tertinggi Rp. 833 Juta atau komulatif Rp. 2.5 Milyar (10 tahun) M2 Menengah Max 4 klasifikasi 12 sub klasifikasi

Rp. 2 milyar Minimal 2 orang tenaga ahli memiliki SKA (Ahli Madya)

Max Rp.

50 Milyar Pengalaman kerja tertinggi Rp. 3.33 Milyar atau komulatif mint Rp. 10 Milyar (10 tahun) B1 Besar Max 4 klasifikasi 14 sub klasifikasi Min Rp. 10

milyar Minimal 2 orang tenaga ahli memiliki SKA (Ahli Madya)

Max Rp.

250 Milyar Pengalaman kerja tertinggi Rp. 16.6 Milyar atau komulatif min Rp. 50 milyar (10 tahun)

B2 Besar Max 4 klasifikasi sub klasifikasi tidak terbatas Min Rp. 50

milyar Minimal 2 orang tenaga ahli memiliki SKA (Ahli Madya)

Tak

terbatas Ppengalaman kerja tertinggi Rp. 83.33 Milyar atau komulatif paling min Rp. 250 Milyar (10 tahun

(11)

2.6. Latar Belakang Perusahaan

PT. Jagat Konstruksi Abdipersada didirikan pada tahun 1990, berkonsentrasi dalam pembangunan gedung komersial, hunian dan Industri. PT. Jagat Konstruksi Abdipersada memiliki tujuan untuk menjadi yang terbaik dalam bisnis konstruksi.

Tabel 3. Latar Belakang PT. Jagat Kontruksi Abdipersada (Sumber: Data Perusahaan)

Awalnya PT. Jagat Citra Inti dan PT. Jagat Baja Prima merupakan spesialisasi dari PT. Total Bangun Abdipersada. Berdiri nya PT. Jagat Citra pada tahun 1989 yang menangani khusus pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing Sedangkan PT. Jagat Baja Prima sudah berdiri empat tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1985 yang berfokus dibidang pekerjaan baja. PT. Jagat Konstruksi Abdipersada merupakan diservikasi devisi sipil PT. Jagat Baja Priman tetapi sejak berdiri tahun 1990 PT. Jagat Konstruksi Abdipersada sudah memiliki management yang terpisah dari PT. Jagat Baja Prima. Lalu PT. Jagat Abdipersada mulai menangani proyek berskala bangunan kontruksi.

Hubungan dari keempat perusahaan itu bermula dari Ir. Komajaya yang merupakan pemilik PT. Total Bangun Abdipersada dan kemudian anak dari Ir. Komajaya ikut mendirikan perusahaan dibidang jasa konstruksi yaitu PT. Jagat Baja Prima dan berkembang menjadi bebrapa perusahaan di bidang kontruksi.

2.7. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

 Perusahaan ungul dalam konstruksi sipil dan struktur baja di Indonesia dengan kinerja bersetandar internasional yang melayanin pelanggan berstandar internasional di Indonesia dan di luar negeri.

PT. Total Bangun Abdipersada

PT. Jagat Citra Inti PT. Jagat Baja Prima

(12)

 Cita cita dalam jangka panjang adalah menjadi perusahaan terdepan dan unggul dalam konstruksi sipil dan struktur baja.

 Kita ingin dikenal sebagai organisasi konstruksi yang berintegritas, terpandang, adil dalam berbisnis (fair dealing), berkualitas, bangga dan prima.

 Perusahaan yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan dengan menghasilkan kualitas kerja serta memberikan pelayanan yang prima.

 Perusahaan yang segenap karyawannya bangga bekerja di dalam industry konstruksi, dimana mereka dapat bertumbuh dan berkinerja yang terbaik, dan secara terus menerus berupaya untuk mencari keprimaan.

Misi Perusahaan

Bangga dan prima dalam konstruksi sipil dan struktur baja.

2.8. Portofolio Perusahaan

Beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh PT. Jagat Konstruksi Abdipersada dimulai dari proyek- proyek kecil seperti rumah tingga dan semakin lama semakin berkembang sampai akhirnya bangunan High Rise pertama pada proyek Apartement Casa de Parco Tower E 30 lantai yang sedang berjalan sekarang.

 Bangunan kantor 2 lantai di Taman Kedoya Baru (1990)

 Pembangunan workshop (1991)

 Apartement 6 lantai dengan basement di Jl Adityawarman (1991)

 Motel 2 lantai dengan 40 Unit (1991)

 Greja dan Biara 2 lantai (1992)

 Kantor dan showroom 2 lantai (1992)

 Proyek took buku Gramedia di Jl. Matraman No.46-48 Jakarta Timur (2006-2007)

 Proyek Emerald Club House, Bintaro Jaya (2006-2007)

 Gedung sekolah BPK Penabur Muara Karang (2010)

 Hotel dan resto Telagasari (2010)

 Kantor seven Alam Sutra (2012)

 Foresta Bussinese Loft 1, BSD City (2012)

 Foresta Bussinese Loft 2, BSD City (2013)

 3 star hotel in, BSD city (2014)

(13)

2.9. Struktur Organisasi Perusahaan

Hebat dan berdirinya suatu perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusianya yang berkompeten dalam melakukan tugasnya di dalam perusahaan, sehingga perusahaan berjalan secara efesien, efektif dan optimal. Sumber daya manusia atau pekerja dalam perusahaan dapat dibagi menurut keahlian yang dimiliki masing – masing, sehingga setiap pekerja mengetahui bagian yang dikerjakan, fungsi dalam perusahaan serta hak dan kewajiban dalam perusahaan. Pembagian tugas yang diberikan menghasilkan suatu struktur organisasi dalam perusahaan.

Tabel 4. Struktur Organisasi PT. Jagat Konstruski Abdipersada (Sumber: Data Perusahaan)

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. (Robbins & Judge, 2008). Sehingga dengan adanya struktur organisasi setiap pekerjaan dapat berjala dengan baik dan memudahkan untuk memantau pekerjaan itu sendiri

Pembagian dan susunan tugas tersebut kita kenal dengan istilah Struktur Organisasi Perusahaan. Dari struktur organisasi tersebut terdapat beberapa jenis pekerjaan dalam organisasi dan setiap pekerjaan memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing masing.

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Utama

 Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas perusahaan.

 Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Direktur Utama Irwan Nugraha Direktur Jagat Baja Troy Direktur Proyek Philipus Direktur Proyek Bhineka Direktur Keuangan Yayang Direktur Marketing dan Estimate Rini Martini Manager HRD Ani

(14)

 Membuat kebijakan, keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.

 Memberikan keputusan penuh atas perusahaan.

 Mengetahui segala hal tentang perusahaan.

 Mempunyai wewenang untuk memberhentikan pekerja, ataupun memindahkan pekerja ke daerah lain atau proyek lainnya.

 Melakukan Kontrol-check (audit) kepada seluruh bagian dalam perusahaan.

2. Manager HRD

 Memasang iklan untuk mencari karyawan sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

 Mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan standar perusahaan.

 Menghubungi direktur proyek, proyek management ,kepala departemen dan untuk mengatur jadwal interview.

 Melakukan interview kepada calon karyawan dan menyiapkan formulir aktivasi untuk kontrak karyawan.

 Melakukan negosiasi gaji dan persyaratan lainnya dengan calon karyawan.

 Menangani dan mendiskusikan permasalahan karyawan dengan atasan atau kepala bagian terkait untuk mencari penyelesaiannya

 Mereview kebutuhan training karyawan

 Membuat manpower planning setiap tahun sesuai kebutuhan dari masing masing bagian diperusahaan

3. Direktur Proyek

Pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan proyek, dapat mengkoordinasi dan membimbing kegiatan paada proyek. Bertanggungjawab atas semua kegiatan berhubungan dengan rugi laba proyek

4. Direktur Keuangan

 Bertanggungjawab atas semua masalah yang menyangkut segi dana.

 Merencanakan dan mengawasi penerimaan serta pengeluaran dana.

 Menginformasi kepada bagian lain mengenai kedudukan keuangan perusahaan.

 Mengevaluasi laporan tahunan.

5. Direktur Marketing dan Estimate

Bertanggung jawab atas pemasaran perusahaan dan perhitungan keuangan perusahaan. Kewajiban yang menyangkut rugi laba perusahaan harus diketahui sebelumnya agar dapat memprediksi tentang pemasaaran yang baik.

(15)

Tabel 5. Struktur Organisasi Proyek CDP (Sumber: Data Perusahaan)

2.10. Struktur Organisasi Proyek

Struktur Organisasi Proyek yaitu susunan organisasi yang dibentuk untuk mengerjakan suatu Proyek Kerja pada Perusahaan, Struktur Organisasi ini akan dieliminasi ketika Proyek telah selesai.

Pada suatu proyek sangat dibutuhkan perencanaan yang baik, teratur dan sistematis sehingga pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dapat selesai tepat pada waktunya dengan kualitas dan biaya yang sesuai dengan perencanaan. Maka dibentuklah struktur organisasi pada Proyek Apartemen Casa De Parco agar pelaksanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik dan efektif.

PROJECT MANAGER PINGSONG CM BAMBANG SUPERVISOR M/E DARU SITE ENGINEERING MADIKA KADANG QUANTITY SURVEYOR GEBYAR RISHUFFLE DRAFTER S/A ANDI S IRAWAN FAUZI IKA DOCUMENT CONTROL RICO LOGISTIK AGUS HADI GUDANG TASLIM RAHMANA SM ARSITEKTUR BAMBANG SUPERVISOR MASLY REZA TEAM SURVEYOR BANGKIT SM STRUKTUR TAUFAN RISDIANTO SUPERVISOR ASIDOAN AHMAD SAHRONI TEAM SURVEYOR HUSEN MEKANIK MAHMUD EKO SANTOSO GA RESTU IMAN A TEAM SECURITY 8 ORANG QUALITY CONTROL YUSLIM AIDILSON RAJIN SUGIARTO SAFETY OFFICER SOEHARTO SIGIT LUKITO KASIR JUVENTIUS

(16)

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Manager Proyek (Kepala Proyek)

Suatu proyek harus mempunyai pemimpin proyek yang dapat memimpin proses berjalannya suatu proyek dan juga dapat berkoordinasi dengan para team agar pekerjaannya dapat berjalan dengan baik. Menurut Ritz (1994) seorang menejer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan bos. Sedangkan menurut Project Mangement Body of knowledge Guide (PMI 2001) manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek.

Manajer proyek memiliki tugas terhadap pekerjaan pada proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab dalam memastikan proses berjalannya suatu proyek sesuai dengan rencana serta memonitoring seluruh pekerjaan proyek.

 Memberi keputusan terhadap semua permasalahan yang ada di proyek.

 Memberi tugas kepada seluruh bawahannya dan dapat berkoordinasi dengan baik.

 Bertanggung jawab atas kemajuan dan kesuksesan selama pembangunan proyek.

 Menerima dan merevisi semua laporan proyek serta memimpin rapat. (Dewi, diah pramiti 2010) Beberapa fungsi tambahan yang diberikan oleh tingkat manajemen konstruksi pada umumnya terdiri dari:

 Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan pemilik, arsitek,

engineers, kontraktor, public official dan bisnis serta organisasi di tingkat divisi lainnya.

 Menerapkan semua fungsi manajemen, engineering services, hasil desain, perencanaan/penjadwalan, dan program pengontrolan pada tingkat divisi.

 Menerima dan menyeleksi semua laporan kemajuan, biaya, jadwal dan lain-lain dari semua proyek yang ada dalam divisi.

2. Construction Manager (Wakil Kepala Proyek)

Jabatannya sebagai wakil kepala proyek yang membantu manajer proyek dalam semua proses kerja pada proyek yang sedang dikerjakan. Wakil kepala proyek memiliki tugas yang hampir sama dengan kepala proyek seperti

(17)

memonitoring pekerjaan di lapangan, mengkoordinasikan pekerja, membuat laporan kegiatan proyek.

3. Safety Officer

Safety officer adalah sebuah team yang bertanggung jawab atas semua keselamatan di dalam proyek yang sedang berlangsung. Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 Konstruksi adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada ditempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. (Rencana Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Badan Pembinaan Konstruksi Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2012).

Beberapa tugas safety officer dalam proyek adalah:

 Mengawasi pekerjaan di proyek menurut standar keselamatan proyek.

 Melakukan tindakan pertolongan pertama ketika kecelakaan dan bertanggung jawab atas setiap keecelakaan di proyek.

 Memberikan penjelasan tentang program keselamatan kerja kepada seluruh pekerja dan staff di lapangan.

 Menerapkan program K3 di lapangan dan melakukan program evaluasi K3 setiap bulan.

 Membuat laporan program tentang keselamatan kerja kepada manager proyek.

4. Quality Control

Quality Control (QC) adalah proses pengukuran yang memastikan bahwa mutu proyek yang diharapkan telah tercapai. (wisal, dkk 2013). Sedangkan tugas seorang Quality Control adalah:

 Mempelajari Quality plan.

 Membuat izin pekerjaan lapangan.

 Mengetahui metoda kerja dan standar pelaksanaan proyek.

 Menguasai spesifikasi teknis dan standar proyek yang dijalani.

 Melaksanakan pemeriksaan atau pengujian bahan atau meterial yang akan digunakan dalam pekerjaan di laboratorium ataupun di lapangan,

(18)

 Memberikan data/laporan kepada manajer proyek tentang kesiapan pelaksanaan lapangan.

5. Kasir

 Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja sesuai posisi organisasi proyek.

 Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.

 Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji.

 Mengurus tagihan kepada pemilik.

 Mencatat aktivitas proyek meliputi inventaris, kendaraan dinass, alat-alat proyek dan sejenisnya.

6. Site Manager (Wakil Kepala Proyek)

Jabatannya berada dibawah manager proyek, bertugas membantu manager proyek dalam mengatur schedule proyek yang dikerjakan, membantu memonitor pekerjaan dilapangan dan membuat laporan selama kegiatan proyek berlangsung.

7. Quantity Surveyor

 Memastikan perhitungan volume pekerjaan dan opname sesuai antara pelaksanaan dilapangan dengan rencana yang telah ditetapkan.

 Mempelajari dan melakukan analisa Bill of Quantity, spesifikasi dan dokumen kontrak lainnya yang berkaitan dengan bidang kerjanya

 Membuat Analisa Harga Satuan, Surat Penawaran harga dan Report Progress lapangan untuk penagihan

 Menyiapkan data yang dibutuhkan PM dalam penyusunan RAP (Rencana Anggaran Proyek)

 Melaksanakan pengendalian biaya proyek secara keseluruhan baik berdasarkan kontrak maupun pekerjaan tambah / kurang.

 Melakukan monitoring progress pembelian material, status shop drawing, variation order proyek.

(19)

8. SM Arsitektur

Seseorang yang membawahi beberapa orang staff pada bagian arsitektur atau perancangan. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dilapangan, antara lain:

 Membuat gambar rencana bangunan.

 Melaksanakan pembuatan gambar kerja.

 Memberikan bantuan penjelasan terkait desain bangunan kepada owner.

 Melaksanakan pengawasan pelaksanaan arsitektur bangunan.

9. SM Sipil Struktur

Seseorang yang membawahi suatu bidang pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan struktur pada proyek yang hendak dikerjakan. Mempunyai hak dan kewajiban:

 Membuat rencana struktur dan anggaran menurut type bangunannya.

 Membuat evaluasi dan laporan pembangunan (fisik dan anggaran).

 Menyediakan kelengkapan pelaksanaan bangunan (gambar kerja, spesifikasi, uraian syarat pelaksanaan, SPK, dan lain – lain).

10. Pengawas / Supervisor

Pengawas lapangan bertugas membantu Manajer konstruksi dalam proses pelaksanaan maupun pengawasan proyek di lapangan. Mempunyai hak dan kewajiban:

 Menyiapkan dan melengkapi metode konstruksi serta program kerja mingguan untuk pelaksanaan di lapangan.

 Membuat daftar komponen kerusakan yang terjadi di lapangan

 Membuat laporan hasil kemajuan pekerjaan.

Pelaksana mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

 Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

 Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.

 Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.

 Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.

 Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana / mandor.

 Dapat membuat opname borongan.

(20)

 Pelaksana juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik apabila menjumpai beberapa kesulitan dalam pelaksanaan

11. Surveyor

Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan yang hendak dikembangkan, sehingga dihasilkan berbagai data yang diperlukan dalam proses perencanaan baik berupa peta kontur tanah maupun bentuk kawasan yang hendak dikembangkan.

12. Drafter

 Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing.

 Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan.

 Menjelaskan kepada pelaksana lapangan / surveyor Gambar shop drawing yang sudah dibuat adakalanya kurang dipahami oleh pelaksana lapangan.

 Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing.

13. Document Control

Bertugas membuat dokumen dan mengawasi setiap dokumen yang ada di proyek baik berupa gambar dan data data proyek, biasanya dokumen control memiliki semua data yang ada di proyek. (Artikel ISO 9001, ISO 9001:2008)

 Membantu management representative dalam menjalankan prosedur pengendalian dokumen dan rekaman mutu

 Memasukkan data dokumen ke dalam daftar dokumen dan memastikan bahwa informasi yang diberikan akurat dan up to date.

 Memastikan dokumen disahkan sebelum didistribusikan

 Melakukan perubahan dokumen bila diperlukan dengan berkordinasi dengan management representative

 Memastikan seluruh dokumen telah disosialisasikan dan didistribusikan ke bagian yang berkepentingan

 Memastikan seluruh dokumen disimpan dan dijaga dari kerusakan serta mudah untuk ditelusuri

(21)

14. Logistik

Tugas dan tanggung jawab Logistik adalah sebagai distributor pengadaan material di area proyek yang sedang dikerjakan. Uraian tugas seorang staf logistik proyek adalah:

 Mempelajari spesifikasi material dan jadual penggunaan material.

 Membuat jadual pengadaan material, berdasarkan jadual penggunaannya.

 Melakukan pengadaan material sesuai jadual.

15. Gudang

 Menyimpan barang yang telah dibeli dan mengaturnya dengan baik agar barang dapat keluar secara teratur.

 Membuat laporan mengenai stock barang.

 Mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan proyek,

 Memberi informasi sedini mungkin atas produk yang sudah mencapai persediaan yang minimum.

16. Mekanik

 Mengkoordinasikan, mengawasi & mengendalikan proses pemeliharaan & perbaikan peralatan guna mendukung pelaksanaan proyek sesuai dengan prosedur kerja, standar mutu & ketentuan yang telah ditentukan.

 Melakukan identifikasi potensi gangguan alat dan kemampuan melakukan corrective & preventive action.

 Memantau kebutuhan peralatan yang tercakup dalam schedule alat.

 Merawat peralatan yang diselaraskan dengan kondisi dilapangan.

17. General Administrasi

 Mengelola, menerima, mengirimkan dan menyimpan seluruh aktivitas surat menyurat kantor cabang.

 Mengelola dan menyimpan berkas transaksi perbankan.

 Menentukan kebutuhan logistic oprasional.

(22)

2.11. Hubungan Kerja Proyek Casa De Parco

Hubungan kerja antara Pemilik Proyek, Perencana dan Pelaksanapada umumnya dapa disebut “Segitiga Pembangunan” dengan skema yang ada di proyek Casa De Parco Apartemen BSD City.,

Tabel 6. Hubungan Kerja dalam Proyek Apartemen Casa De Parco “Tower E” (Sumber: Data Perusahaan)

Pemilik Proyek PT. Sinarmas Land Manajemen Kontruksi PT. Rasya Anugrah Pratama Kontraktor PT. Jagat Konstruksi Abdipersada Konsultan

Arsitektur : Sonny Sutanto Architects Struktur : Stadin

MEP : Adhicipta Prajawidya

Sub - Kontraktor Mandani Bina Mandiri

PT. Gressindo Kurnia Perkasa CV. Cipta Graha Asri

PT. Dwi Prakasatama Jaya PT. Gubah Mitra

PT. Graha Kurnia Pratama PT. Jagat Baja Prima PT. Motive Mulia

PT. The Master Steel MFc CV.AA Parkening and coring PT. Jagat Citra Inti

PT. Sinar Powerindo Utama PT. Jaya Teknik Indonesia PT. Griyaton

: Hubungan Kontraktual

: Hubungan Koordinasi

(23)

2.12. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh perusahaan, mulai diterapkan manajemen resiko, sebagai inti dan cikal bakal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 adalah bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, porsedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko, potensi bahaya yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, penerapan, pencapaian, aman, produktif. (RSKKNI Badan Pembinaan Konstruksi Kementrian PU 2012)

Petugas K3 Konstruksi adalah petugas didalam organisasi Pemimpin Proyek dan/atau Organisasi Kontraktor/Konsultan Pengawas yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi dan berpengalaman sedikitnya 2 (dua) tahun. Penggunaan SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan bermanfaat apabila dapat diimplementasikan secara konsisten oleh industri

konstruksi. Standar ini digunakan sebagai acuan untuk

(

RSKKNI Badan Pembinaan Konstruksi Kementrian PU 2012):

 Menyusun uraian pekerjaan

 Menyusun dan mengembangkan program pelatihan kerja dan SDM;

 Menilai unjuk kerja seseorang

 Pengujian dan sertifikasi kompetensi di tempat uji kompetensi atau tempat kerja.

(24)

2.12.1.

Site Induction

Sebelum ke lokasi proyek atau lapangan, harus mengisi lembar pernyataan yang lebih dikenal dengan Site Induction. Form tersebut berisi biodata dan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk. Jadi apabila ada sesuatu atau kejadian di lapangan, bagian petugas K3 sudah memiliki biodata. Petugas K3 juga bagian yang pertama melakukan pertolongan jika pekerja mengalami kejadian yang tidak diinginkan di proyek.

2.12.2.

K3 Planning

Petugas K3 juga memiliki rencana atau planning dari awal pelaksanaan proyek hingga akhir proyek, baik itu dalam perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap para pekerja di lapangan.

2.12.3.

Safety Talk

Safety Talky adalah sebuah cara untuk mengingatkan karyawan atau pekerja bahwa K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bagian yang sangat penting dalam pekerjaan. Selain itu juga sebagai pertemuan yang dilakukan rutin antara karyawan atau pekerja dan supervisor untuk membicarakan hal-hal mengenai K3. Safety talky di proyek Casa De Parco Apartemen ini diadakan seminggu sekali setiap hari Senin pukul 07.00 WIB.

2.12.4.

Instruksi dan Aturan Keselamatan dalam Proyek

Bagian K3 memiliki cara atau safety method dan hal tersebut diinstruksikan kepada para karyawan atau pekerja. Instruksi tersebut berupa:

1. Tindakan pada kejadian kebakaran.

2. Tindakan pada kejadian huru-hara atau keributan massa.

3. Tindakan pada kejadian kecelakaan yang mengakibatkan korban cedera berat. 4. Tindakan pada kejadian gempa bumi.

5. Tindakan pada kejadian ancaman bom.

Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab yang sama untuk bekerja yang aman dan selamat. Perusahaan telah menyediakan serta mencukupi perlengkapan dan kelengkapan alat pelindung diri, diharapkan dapat dipergunakan secara baik dan tepat . Di beberapa bagian atau titik di lokasi proyek juga tidak lupa ditempelkan tanda-tanda peringatan.

Gambar

Tabel 1. Tahap Pembangunan (Manajemen Konstruksi)
Tabel 4. Struktur Organisasi PT. Jagat Konstruski Abdipersada (Sumber: Data Perusahaan)
Tabel 5. Struktur Organisasi Proyek CDP (Sumber: Data Perusahaan)
Tabel 6. Hubungan Kerja  dalam Proyek Apartemen Casa De Parco “Tower E” (Sumber: Data Perusahaan)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum membahas sistim pembangkit listrik tenaga surya, pertama-tama akan dijelaskan secara singkat komponen penting dalam sistim ini yang berfungsi sebagai perubah energi

Yang menjadi landasan peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan di PTM Tri Dharma adalah pedoman yang terdapat pada visi misi FIK yaitu “menyelenggarakan

Semakin meningkatnya jumlah tunggakan pajak dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak masih rendah, sehingga setiap tahun terjadi peningkatan tunggakan pajak

Hasil penelitian menunjukkan kekuatan karakter ketiga dari virtue humanity yaitu social intelligence memperoleh hasil terendah dibandingkan kedua kekuatan karakter

Harian Kompas adalah satu diantara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulation (ABC). Koran lainnya yang diaudit adalah Warta Kota. Harian

Dalam penelitian ini, penulis berusaha menjawab pertanyaan yang sama dengan dua penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Habbe dan Hartono (2001) dan Saraswati dan

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kualitas mempunyai pengaruh signifikan yang lebih besar terhadap keputusan pembelian.. Variabel kesadaran merek

gaya-gaya yang dipakai adalah tegangan Shear τ untuk zat padat yang definisinya adalah besar dari gaya paralel di berbagai permukaan dibagi oleh daerah dari