Page | 11
BAB III
MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.1 Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang
secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja,
dana, material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa
secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan
(specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek
mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan
awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil
pembangunan.
Pada pelaksanaan proyek pembangunan gedung kantor Ambadar , tahapan
kegiatan tersebut dibagi menjadi 4, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan
(controlling)
1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang
akan dibangun, termasuk pembuatan gambar-gambar perencanaan lengkap
dengan persyaratan teknis yang diperlukan.
Kegiatan perencanaan diaplikasikan dengan menentukan metoda
pelaksanaan yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah direncanakan dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan dan
Page | 12 2. Pengorganisasian
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun
organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur
hubungan kerja diantara unsur-unsur organisasi.
Penyusunan organisasi akan melibatkan unsur-unsur pelaksana
pembangunan yang terdiri dari : pemberi tugas (owner), konsultan (designer,
supervisor) dan pelaksana (contractor), yang masing-masing mempunyai
tugas kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Pelaksana (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan
pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan
pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya dan selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan
ketentuan yang telah disepakati bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat
tindakan dari salah satu unsur akan menimbulkan hambatan dalam
pelaksanaan.
4. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk keperluan ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam
Page | 13 pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil kegiatan
pengawasan.
Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah data
output yang di aplikasikan dalam bentuk antara lain : pelaksanaan tes/uji
terhadap material untuk menjaga kualitas dari material yang akan digunakan tersebut, pembuatan master schedule, daily/weekly/monthly reprt. „S‟ curve actual dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control untuk
pengendalian biaya.
3.2 Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai
pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan
berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang efektif dan
se-efisien mungkin sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam
suatu proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan yang lainnya. Ada
tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masing-masing
yang harus dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini
orang yang kedudukannya dalam organisasi berada diatasnya.
3.2.1 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem
organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan kata lain
merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab
masing-masing pihak-pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang dan
Page | 14 terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai
hubungan kegiatannya.
Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur organisasi yang
jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dari
pelaksanaan proyek pembangunan tersebut pun dapat tercapai sesuai dengan
persyaratan waktu, biaya dan mutu yang lebih disepakati sebelumnya.
Tidak terkecuali pada proyek pembangunan kantor Ambadar, pada proyek
ini pun sistem organisasi dan struktur organisasi merupakan suatu keharusan yang
tidak bisa ditawar lagi. Kehadirannya merupakan salah satu aspek pendukung
dalam pencapaian tujuan yang diharapkan bersama. Hal ini dikarenakan didalam
pelaksanaan pembangunan proyek tersebut melibatkan banyak instansi/badan
hukum/perorangan yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab serta
wewenang yang berbeda-beda. Diharapkan dengan adanya sistem organisasi dan
struktur organisasi yang baik dan juga jelas pada proyek pembangunan tersebut
dapat mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing pihak yang terlibat satu per satu sehingga pelaksanaan proyek dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan perencanaan
Page | 15 Adapun unsur-unsur pelaksanaan pembangunan gedung kantor Ambadar
antara lain :
Gambar 3.1 : Struktur organisasi proyek Ambadar Garis kontrak Garis koordinasi Pemberi Tugas Ambadar Kontraktor Management&Utama PT. Majumapan Bangunindo Konsultan Perencana
PT. Sekawan Designinc Arsitek (Arsitek) PT. Jaya teknik pondasi (pondasi )
Page | 16
1. Pemberi Tugas (Owner)
Pemberi tugas adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin mendirikan
suatu bangunan dengan menggunakan dana yang dimilikinya tersebut. Adapun
pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilakukan sendiri atau dengan alasan
tertentu dapat meminta pihak lain untuk melaksanakannya sesuai dengan yang
diinginkan.
Pemberi tugas dapat berupa perseorangan, badan / instansi / lembaga
baik pemerintah maupun lembaga swasta. Pada proyek pembangunan gedung
kantor Ambasador yang bertindak selaku pemberi tugas (owner) adalah Ambadar
Tugas dan wewenang dari pemberi tugas (owner), meliputi :
- Menyediakan dana pembangunan proyek
- Mengadakan pembebasan tanah.
- Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan proyek konstruksi
tersebut (IMB).
- Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
sesuai dengan kontrak.
- Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun
penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian dengan mereka (kontrak)
- Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan/pengurangan
pekerjaan)
- Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada perubahan
pekerjaan, waktu dan biaya
- Menghadiri rapat-rapat dengan pelaksana proyek untuk dapat memantau
Page | 17
2. Konsultan Manajemen Proyek & Manajemen Konstruksi (PM &CM)
Konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi adalah pihak
yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (owner) untuk mengelola serta
mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari mulai sampai dengan akhir
pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain, konsultan manajemen
proyek dan manajemen konstruksi mewakili atau bertindak sebagai koordinator
atas nama pemberi tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan
dan bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas
(owner).
Pada proyek pembangunan gedung kantor Ambadar yang bertindak
selaku konsultan manajemen proyek dan konstruksi adalah Jimmy Patty Tugas
dan wewenang dari konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi
meliputi :
- Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan
kontraktor di lapangan terutama standar mutu (kesesuaian dengan spesifikasi
teknis, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) seperti yang digariskan
sebelumnya).
- Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian terhadap laju
pelaksanaan dan tingkat perkembangan pekerjaan kontraktor utama di
lapangan serta ketepatannya dengan jadwal rencana penyelesaian.
- Melakukan proses pengawasan produktifitas terhadap aspek waktu dan biaya
proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.
- Melakukan pengawasan dan membuat persetujuan terhadap kemungkinan
Page | 18 karena pertimbangan tertentu maupun atas permintaan owner demi hasil
pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik.
- Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasil-hasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor utama di lapangan,
baik dari segi waktu, mutu dan biaya.
- Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor jika terdapat
penyimpangan teknis, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dalam proses
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Meminta penjelasan kepada kontraktor sehubungan dengan rencana pekerjaan
ataupun hasil-hasilnya demi kepastian pelaksanaan proyek.
- Menilai dan mensyahkan surat-surat berita acara laju pelaksanaan dan
perkembangan (kemajuan) pekerjaan, berita acara penyerahan pekerjaan.
3. Kontraktor Manajemen Perencana
Kontraktor perancana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa,
yang memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan atau memberikan
konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan yang
sesuai dengan keinginan pemilik. Kontraktor perencana dapat berupa
perseorangan atau perseroan yang berbadan hukum.
Tugas dan wewenang dari kontraktor perencana, meliputi :
Tugas dan wewenang dari kontraktor struktur :
- Memberikan konsultasi kepada konsultan arsitektur saat perencanaan
mengenai kekuatan konstruksi yang mungkin dapat diterapkan.
- Memberikan masukan dan usulan mengenai konstruksi pendukung bangunan
Page | 19 - Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak sesuai
dengan kondisi di lapangan.
- Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun
pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan.
- Menghadiri rapat-rapat teknis dan koordinasi agar bila ada
perubahan-perubahan bisa cepat diketahui dan diantisipasi.
Tugas dan wewenang konsultan arsitektur :
- Membuat rancangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari owner
- Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai rancangan
yang akan dibuat.
- Membuat gambar rancangan yang telah disepakati dengan sedetail mungkin.
4. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyeleggarakan pekerjaan
bangunan menurut biaya yang telah disepakati dan melaksanakan sesuai dengan
peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang telah ditetapkan.
Kontraktor berupa perseroan yang berbadan hukum atau badan hukum
yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan bangunan. Dalam
pelaksanaan proyek pembangunan Kantor Ambadar, terdapat beberapa pihak
yang bertindak sebagai kontraktor dengan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing. PT. Majumapan Bangunnindo diberikan kepercayaan untuk bertindak
sebagai kontraktor yang bertugas melaksanakan pekerjaan plat, balok, kolom,
Page | 20 Tugas dan wewenang dari kontraktor meliputi :
- Menyiapkan sumber daya manusia dari tenaga ahli sampai dengan
mandor-mandor dan pekerja-pekerja dalam berbagai bidang pekerjaan.
- Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada pengawas
setiap ada perubahan.
- Menyediakan alat-alat yang dipergunakan, memperbaikinya apabila rusak dan
jika pekerjaan telah selesai wajib menyingkirkan alat-alat tersebut dan
membersihkan bekas-bekasnya.
- Menyusun dan memperhitungkan keperluan dana untuk membiayai
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan.
- Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang bentuk,
volume, mutu, dimensi dan lain-lainya dari bagian-bagian pekerjaan.
- Memilih dan menetapkan metode pelaksanaan konstruksi (MPK) yang akan
dipakai.
- Menyiapkan cash flow untuk pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan
rencana-rencana pendanaan (funding plan) serta sistem pengendalian internal, baik
bagi aspek keuangan maupun bagi operasional pengendalian waktu dan mutu.
Page | 21 Adapun struktur organisasi dari PT. Majumapan Bangunino Indah itu
sendiri yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.3 : Struktur organisasi PT Majumpan Bangunindo
3.2.2 Struktur Organisasi PT.Majumapan Bangunindo
PT.Majumapan Bangunindo selaku manajemen konstruksi pada
pelaksanaan proyek pembangunan kantor Ambadar ini didalam struktur
organisasinya seperti yang telah dijabarkan sebelumnya juga memiliki tugas dan
tanggung jawab yang harus dijalankan serta diperhatikan oleh masing-masing
personalnya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu hubungan koordinasi
yang baik diantara masing-masing personal dalam rangka memaksimalkan hasil
yang ingin dicapai sesuai dengan persyaratan perencanaan pengembangan proyek
yang telah ditetapkan. Adapun struktur dan organisasi PT.Majumapan
Page | 22 yang terlibat dalam PT. Majumapan Bangunindo pada pelaksanaan
pembangunan proyek Ambadar ini adalah sebagai berikut :
1. Project Manager
Project manager mempunyai tugas serta tanggung jawab serta tanggung jawab
dalam hal perencanaan, penjadwalan proyek dan juga aspek koordinasi dalam
hubungan pembangunan proyek Ambadar dengan PT. Majumapan
Bangunindo yang didalamnya mencakup administrasi teknis dan kontrak
proyek.
Project manager adalah penanggung jawab utama dalam hal menjamin bahwa
setiap persyaratan yang ditetapkan dalam “project quality plan” yang mungkin diisyaratkan sesuai denga syarat-syarat mutu untuk proyek.
Tugas dan tanggung jawab dari project manager, meliputi :
- Memahami lingkup dan persyaratan pekerjaan yang tercakup dalam
dokumen kontrak.
- Menyusun project team dan mendefinisikan tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing personil di lingkungan proyek.
- Menyusun rencana pelaksanaan konstruksi proyek (Project planning)
- Menyusun rencana jadwal waktu pelaksanaan konstruksi serta sistem
pengendaliannya.
- Mendelegasikan detail rencana kerja dan melakukan kontrol secara
periodik dari seluruh bawahannya.
- Memonitor program pengendalian mutu, waktu dan biaya pelaksanaan
Page | 23 - Melaporkan progress pelaksanaan proyek serta menentukan sistem
pelaporannya.
- Mengkoordinir seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek.
2. Consultan Management
Tugas dan tanggung jawab dari construction manager, meliputi :
- Bertanggung jawab membuat laporan hasil kerja dari maincone
menjalankan pekerjaan sampai dengan masalah biaya proyek
3. Field Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari field engineer, meliputi :
- Penguasaan struktur organisasi proyek secara keseluruhan
- Penguasaan struktur organisasi intern konsultan di proyek tersebut
- Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai field engineer
- Penguasaan SOP ( Standard Operation Procedure ) proyek
- Penguasaan SOP internal konsultan
- Penguasaan dokumen kontrak paket pekerjaan yang ditangani
- Review design
- Evaluasi pengajuan material.
- Rapat masalah teknis/design
- Evaluasi usulan perubahan
Page | 24
4. Field Coordinator
Tugas dan tanggung jawab dari field coordinator meliputi :
- Penguasaan struktur organisasi proyek secara keseluruhan
- Penguasaan struktur organisasi intern konsultan di proyek tersebut
- Penguasaan lingkup layanan jasa konsultan di proyek tersebut.
- Peguasaan hak dan kewajiban sebagai field coordinator.
- Penguasaan SOP proyek.
- Penguasaan SOP internal konsultan.
- Penguasaan dokumen kontrak seluruh paket pekerjaan yang ada dibawah
tanggung jawabnya.
- Menyiapkan form-form standard yang diperlukan.
- Persiapan check list dan defect list untuk pengawasan pekerjaan.
- Rapat prapelakanaan paket pekerjaan.
- Rapat koordinasi mingguan.
- Rapat masalah teknis/design
- Pemeriksaan schedule paket pelajaran
- Evaluasi material
- Monitoring schedule
- Pembuatan construction site plan
- Evaluasi usulan perubahan
- Evaluasi usulan perpanjangan waktu
Page | 25
5. Inspector/Pelaksana
Tugas dan tanggung jawab dari inspector/pelaksana, meliputi :
- Penguasaan struktur organisasi proyek secara keseluruhan
- Penguasaan struktur organisasi secara intern konsultan di proyek yang
bersangkutan.
- Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai inspector/
pelaksana.
- Penguasaan SOP proyek
- Penguasaan SOP internal konsultan
- Menyaipkan form-form standard yang diperlukan.
- Penguasaan dokumen kontrak paket pekerjaan yang ditangani.
- Persiapan check list untuk pengawasan.
- Pelaksanaan pengawasan rutin di lapangan.
- Evaluasi data/laporan harian kontraktor.
- Membantu opname prestasi pekerjaan.
- Pengujian/test material.
- Pengawasan program K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
- Pemeriksaan ijin pengeluaran material/peralatan kontraktor.
3.3. Tinjauan Kontrak
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan kantor Ambadar terlebih dahulu
melakukan pemilihan terhadap pihak-pihak yang terlibat dan saling bekerjasama
Page | 26 pemilihan tersebut dilakukan dengan cara pelelangan. Pada umumnya, proses
pelelangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1. Pelelangan umum
Pelelangan umum merupakan jenis pelelangan yang sifatnya terbuka untuk
seluruh pihak dalam mengakukan panawaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Sistem pelelangan ini bisanya diumumkan melalui media cetak atau media
elektronika.
2. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan jenis pelelangan yang hanya memberikan
kesempatan pada pihak-pihak tertentu yang berkualitas dan bonafit, dalam arti
telah terpilih untuk memasukkan penawaran.
3. Penunjukan langsung
Merupakan pelelangan dengan sistem penunjukan langsung oleh rekanan
owner, dimana penunjukan ini hanya berlaku pada satu pihak yang memenuhi
klasifikasi dan prestasi sebagai pihak yang akan melaksanakan suatu proyek
yang ditawarkan.
Pada pelaksanaan proyek pembangunan kantor Ambadar , pelelangan
dilakukan dengan cara pelelangan umum. karena area proyek yang cukup rumit
maka pihak owner perlu melakukan pelelangan umun. Hal ini ditandai dengan
banyak pihak yang terlibat didalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut,
yang dimana masing-masing pihak tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan
Page | 27 A. . Tahapan yang harus dilalui pada pelelangan umum adalah sebagi berikut:
1 Pengumuman prakualifikasi
Kelompok kerja ULP mengumumkan pelelangan umum
prakualifikasi melaui website kementrian/lembaga/institusi
masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat
atau apabila di perlukan melaui media cetak dan elektronik.
2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi
3. Pemasukan dan evaluasi dokumen kualifikasi
Persyaratan mengikuti tender
1. Peserta harus memiliki SIUP ( surat ijin usaha perdagangan )
2. Mengajukan formulir keikut sertaan
3. Melunasi kewajiban pajak
4. Mmpunyai pengalaman dalam proyek konstruksi
5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak dalam pemberhentian
usaha,dan tidak bangkrut
6. Tidak terdaftar dalam daftar hitam dalam suatu istansi
7. Mempunyai surat dukungan keuangan dari bank
8. Membuat pernyataan kompetensi dan kemampuan usaha
9. Memiliki alamat usaha yang jelas
4. Penetapan hasil kualifikasi
Penetapan hasil kualifikasi adalah Penetapan daftar peserta yang
Page | 28 5. Pengumuman hasil kualifikasi
Pengumuman hasil kualifikasi adalah pemberitahuan kepada
seluruh peserta lelang hasil kualifikasi
Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi
tugas (owner) dengan kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas
(owner) menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan. Penetapan pemenang
pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan surat pelulusan
pekerjaan/surat perintah kerja (gunning).
Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dengan kontraktor.
Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen
kontrak beserta dan bersifat menyeluruh/lumpsump. Perjanjian yang terdapat
dalam dokumen kontrak beserta dengan lampirannya merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak
tersebut terdiri atas :
1. Surat perjanjian (kontrak)
2. Surat keputusan penunjukan pemenang lelang
3. Surat keputusan penetapan pemenang lelang
4. Surat penawaran
5. Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujui
6. Spesifikasi teknis dan gambar-gambar
7. Berita acara hasil lelang
8. Berita acara pembukaan penawaran
Page | 29 10.Syarat-syarat umum kontrak
11.Syarat-syarat khusus kontrak
12.Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan
Pada saat ini kebutuhan proyek-proyek konstruksi terdapat beberapa jenis
sistem kontrak, antara lain :
1. Kontrak Unit Price
Yaitu semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan.
Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan.
2. Kontrak Lump Sum Fixed
Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh
kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. Tetapi jika pemilih yang
menyebabkan perubahan maka dipertimbangkan dalam pekerjaan tambah
kurang.
3. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated Cost Plus and
Fee Contract)
Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan
upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dan
biaya-biaya umum perkantorannya dengan mendapatkan penggantian terhadap
semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.
4. Kontrak Owner Builder
Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai kontraktor,
sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan kekuatan sendiri atau dengan
Page | 30 5. Kontrak Turn Key
Pada kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan gagasan spesifikasi dan
luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pada
sistem ini perusahaan bertanggung jawab penuh baik desain ataupun
konstruksinya. Pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan
owner hanya tinggal menggunakannya.
Pada pelaksanaan proyek pembangunan Ambadar sistem kontrak yang