• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN INSTANSIONAL PERUSAHAAN

2.1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Proyek pada umumnya hanya bersifat sementara, karena karakter yang dikerjakan dalam setiap proyek berbeda –beda serta disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari setiap proyek. Akhir dari organisasi proyek adalah pada saat proyek yang sedang dilaksanakan tersebut telah selesai dan stuktur organisasi itupun sudah tidak berlaku.

2.2. Struktur Organisasi Head Office

Gambar 1 : Gambar Struktur Organisasi Head Office Sumber : Data Perusahaan

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing posisi diatas, sebagai berikut :

2.2.1. Commissioner (Komisaris)

Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan / atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Tugas utama Komisaris adalah Komisaris wajib melakukan pengawasan kepada kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi. Fungsi pengawasan dapat

(2)

dilakukan oleh masing-masing anggota komisaris, namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama komisaris secara kolektif (sebagai board). Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, komisaris wajib melaksanakan seluruh tugas komisaris secara bertanggung jawab. Pelaksanaan tersebut diantaranya ialah :

1) Perlaksanaan rapat berkala yaitu satu bulan sekali.

2) Pemberian nasihat, tanggapan dan / persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai.

3) Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki komisaris. Contohnya komite audit, komite noominasi, dll.

4) Mendorong terlaksanannya implementasi good corporate

governance.

2.2.2. President Director

Tugas direktur utama perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin dan aksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan. Tugas dan tanggung jawab president director adalah sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab untuk memimpin dan menjalankan perusahaan serta atas kerugian yang dihadapi serta keuntungan perusahaan.

2) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

3) Mengembangkan dan merencanakan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan perusahaan.

4) Bertindak sebagai perwakilan perushaan dalam hubungan dunia luar perusahaan.

a) Coorporate Secretary

Coorporate secretary adalah seorang sekertaris perusahaan yang bertugas menjembatani direksi para pemegang saham dalam sebuah perusahaan. Seorang coorporate secretary juga memiliki peranan paling tidak untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan, dalam management, serta etika dalam berbisnis.

(3)

2.2.3. Finance Director

Finance director memiliki tugas merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprensif dan tepat waktu untuk pencapaian target perusahaan.

a) Procurentment

Tugas seorang procurentment adalah mengatur tentang management pengadaan-pengadaan barang dan jasa dalam proyek M-Town Residences, Serpong dan dibantu oleh :

Logistic

b) Cost Control

Tugas seorang cost control adalah mengatur dan mengelolah biaya pada sebuah perusahaan.

c) Finance

Tugas seorang finance adalah memegang keuangan di perusahaan.

2.2.4. Engineering Director

Engineering director adalah penanggung jawab dalam membuat, mengatur serta melaksanakan dan mengontrol kegiatan engineering. Tugas dan tanggung jawabnya adalah membuat perencanaan, mengatur kegiatan, melaksanakan serta mengontrol pelaksanaan operasional engineering.

a) Estimate

Tugas eorang estimator adalah menghitung pada perencanaan dan pembangunan proyek.

b) Technical

Bertugas menyelesaikan pekerjaan dibidang-bidang tekhnik seperti Lift/ Elevator.

(4)

2.2.5. Operational Director

Direktur operasional adalah suatu fungsi diperusahaan yang bertanggung jawab pada semua aktivitas operasional perusahaan yang dibawahinya mulai dari perencanaan proses hingga bertanggung jawab pada hasil akhir proses. Biasanya seorang direktur oprasional memiliki asisten yang membantunya dalam menjalankan tugas-tugasnya menjadi beberapa bagian seperti Project Coordinate (Project Manager) dan Support ( HRD, Legal & GA, IT).

a) Project Coordinator

Tugas seorang project coordinator adalah harus bisa menguasai seluruh pelaksanaan dibidang konstruksi dan bisa berkoordinasi dengan seluruh team dengan baik. Ini dalam pengertian struktur organisasi head office.

Project Manager

Tugas project manager juga tidak jauh berbeda dengan project koordinator, dimana memiliki tugas dan tanggung jawab untuk project yang dijalankan tersebut. Ini dalam pengertian struktur organisasi head office.

b) Support

Tugas seorang support adalah membantu perusahaan dalam bidang IT dan bidang ketenaga kerjaan untuk memberi izin ataupun menerima dan memberhentikan pekerja. Dan biasanya dibantu oleh beberapa bagian seperti dibawah ini :

HRD Legal / GA IT

2.2.6. Buisness Development

Buisness development memiliki tugas dan tanggung jawab merencanakan dan menjalankan rencana-rencana bisnis baru yang ditemukan, mengelola, menjalankan dan mengembangkan kerjasama/oppotunity buisness yang suda terjalin, memimpin para account manager, menjalankan fungsi pengembangan usaha, melakukan fungsi analisa, menjaga hubungan dengan para partner serta mengidentifikasi dan menguji kesempatan bisnis baru. Dan partner itu biasanya disebut : PR & Marketing

(5)

2.3. Struktur Organisasi Proyek

Gambar 2 : Gambar Struktur Organisasi Proyek Sumber : Data Perusahaan

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing posisi diatas, sebagai berikut :

2.3.1. Project Coordinator

Tugas seorang project coordinator adalah harus bisa menguasai seluruh pelaksanaan dibidang konstruksi dan bisa berkoordinasi dengan seluruh team dengan baik. Ini dalam pengertian struktur organisasi proyek.

2.3.2. Project Manager

Tugas project manager juga tidak jauh berbeda dengan project koordinator, dimana memiliki tugas dan tanggung jawab untuk project yang dijalankan tersebut. Ini dalam pengertian struktur organisasi proyek.

2.3.3. GA / Administration Manager

Tugas seorang GA (General Affair) adalah mengelolah laporan-laporan kegiatan di proyek, mengatur ketersediaan material, mengatur keuangan dll yang bersifat sensitif.

(6)

a) Material Manager

Tugas manager material adalah mengelolah arus dan ketersediaan material agar mempunyai safety stock.

b) Accountant

Tugas seorang accountant adalah mengatur administrasi keuangan perusahaan.

c) Secretary Administration

Tugas seorang sekretaris administrasi adalah menyelenggarakan sutar menyurat dari suatu kegiatan perusahaan.

d) Security

Tugas seorang security adalah menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan diperusahaan.

2.3.4. Engineering Manager

a) Senior QS

Tugas seorang QS adalah menghitung volume dan kebutuhan material bangunan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek bangunan baik itu gedung maupun infrastruktur.

QS

(Quantity Surveyor) adalah seorang yang memiliki tugas mengecek kualitas atau jumlah pekerjaan.

BBS

(Bar Bending Schedule) adalah seorang yang bertugas bertanggung jawab dalam membuat, mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan operasional Bar Bending Schedule.

b) Site Engineering

Site Engineer bertugas membantu tugas manager proyek yang memiliki tugas dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan spesifikasi data teknis bahan volume pekerjaan.

(7)

adalah pemimpin tim drafter yang bertugas merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan memberikan pengarahan pembuatan gambar-gambar kerja proyek.

Drafter

bertugas membat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan Engineer proyek, dan schedule yang ditetapkan, serta memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan/owner terkait bidang kerja lainnya (MEP, Sipil/Arsitek, Landscape, dll) untuk diterapkan dalam pembuatan shop drawing.

c) Cost Control

Cost Control bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian biaya proyek.

Scheduller

bertugas mengevaluasi data yang berhubungan secara teknis baik dokumen forcon, shop drawing, dll sebagai acuan pekerjaan lapangan.

2.3.5. QA / QC Manager

Merupakan penanggung jawab dalam pengendalian mutu pelaksanaan proyek.

a) QA / QC

Bertugas membuat perencanaan kegiatan operasional QC, mengatur kegiatan operasional QC, melaksanakan kegiatan operasional QC, serta mengontrol pelaksanaan operasional QC.

2.3.6. Safety Manager

Bertugas bertanggung jawab atas terjaminnnya keselamatan dan keamanan dari pelaksanaan pekerjaan.

(8)

Bertugas membuat perencanaan kegiatan K3, mengatur kegiatan operasional K3, melaksanakan kegiatan operasional K3, serta mengontrol kegiatan operasional K3.

2.3.7. Site Manager

Merupakan penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan pengendalian operasionalnya. Membuat perencanaan kegiatan, mengatur kegiatan, melaksanakan kegiatan, serta mengontrol kegiatan pelaksanaan proyek yang biasanya dibantu oleh :

a) Mechanic : bertugas mengatur dan mengelolah bagian mesin-mesin. b) Chief Spv : kepala supervisior yang bertugas dan bertanggung jawab

terhadap pekerjaan.

Supervisior : bertugas melakukan pengawasan terhadap progres pekerjaan serta tanggung jawab pelaksanaan proyek.

Surveyor : bertugas melakukan marking area untuk pelaksanaan pekerjaan proyek.

2.4. Hubungan Kerja

2.4.1. Pemilik Proyek atau Owner

Pemilik proyek atau Owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Untuk merealisasikan proyek, Owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek. Sebagai Owner tentunya memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu proyek, berikut merupakan hak dan kewajiban tersebut :

1) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan proyek. 2) Mengadakan kegiatan administrasi.

3) Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.

4) Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi (MK).

(9)

5) Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. 6) Membuat surat perintah kerja (SPK).

7) Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.

8) Meminta pertanggung jawaban kepada para pelaksana royek atas hasil pekerjaan konstruksi.

9) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

10) Menunjuk penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor).

11) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

12) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan yang direncanakan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.

13) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.

2.4.2. Manajemen Konstruksi

Manajemen Konsruksi Pengawas pada proyek M-Town Residensces Sepong dilakukan oleh pihak Owner ( PT Summarecon Agung Tbk ). Pada setiap kegiatan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh kontraktor selalu didampingi oleh pihak manajemen kontruksi pengawas dari owner.

2.4.3. Konsultan

Konsultan perencana adalah pihak yang ditugasi untuk melaksanakan perencanaan lengkap dari seluruh bangunan atau proyek sesuai kehendak pemberi tugas. Hasil akhir dari perencanaan adalah dokumen pelelangan. Syarat – syarat konsultan perencana antara lain adalah :

1) Perencana dapat berupa perorangan atau berbentuk badan hukum. 2) Perencana harus mampu / mengusahakan semaksimal mungkin

memenuhi keinginan pemilik, oleh karenanya harus merupakan serang ahli.

(10)

3) Perencana harus merupakan kepercayaan pemilik.

4) Perencana harus sanggup dan mampu menjadi penasehat dalam melaksanakan pekerjaan.

Tugas dan wewenang konsultan perencana antara lain :

1) Memeriksa desain yang akan diajukan ke owner.

2) Merencanakan dan mendesain gambar arsitektur hingga ke gambar detail sebagai gambar pekerjaan di lapangan.

3) Memberikan konsultasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal serta plumbing jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaanya.

4) Bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat oleh seorang perencana.

5) Menyempurnakan desain yang telah disetujui oleh pihak owner untuk dapat diterapkan dilapangan.

Konsultan pada Proyek M-Town Residences – Serpong, Tangerang yaitu : Konsultan Arsitektur : PT AIRMAS ASRI

Konsultan Struktur : DAVY SUKAMTA & PARTNERS

Konsultan MEP : PT TRITUNGGAL GLOBAL MAHAKARYA Konsultan Infrastruktur : PT GRAHA ESTIMATIKA PRADANA

2.4.4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaanya diawasi oleh tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan desain harus segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut :

(11)

1) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan

2) Memberikan laporan kemajuan proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yaitu :

 Pelaksanaan pekerjaan  Prestasi kerja yang dicapai

 Jumlah tenaga kerja yang digunakan  Jumlah bahan yang masuk

 Keadaaan cuaca dan lain-lain

3) Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan.

4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

5) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 6) Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap

kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.

7) Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang megangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.

8) Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan penguduran waktu penyelesaian pembangunan daengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.

9) Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

2.4.5. Sub Kontraktor

Adapun beberapa sub kontraktor yang terlibat didalam proyek M-Town Residences, Serpong, yaitu :

(12)

Finishing

NAMA SUBCON PEKERJAAN LOKASI /

TOWER PT DURA INDONESIA Pengadaan Bahan UZIN A, B, C, D, E,

F, POD PT ALC INDONESIA Pengadaan Bata Ringan A, B, C, D, E,

F, POD PT SPECTRUM UNITED Pekerjaan Pintu Besi + Iron

mongery ( bahan ) A, B, C, D, E, F, POD PT INTRAMEGA GLOBAL Pekerjaan Pintu Besi + Iron

mongery ( upah ) A, B, C, D, E, F, POD PT TULUS TRI TUNGGAL Pengadaan Pintu Shaft

(kayu) A, B, C, D, E, F CV PINTU MAS Upah pasang Pintu Shaft

(kayu) A, B, C, D, E, F PT TIES INTERINDO

CIPTA MANDIRI Plafond Gypsum B PT ALAM JAYA PROFIL Plafond Gypsum A

PT TARA PUTRATAMA

MANDIRI Plafond Gypsum F

PT DUTA SARANA

PERKASA (DUSASPUN) Pengadaan/pemasangan Dinding Precast C, E, F CV SOLUSI MANDIRI

ABADI Waterproofing coating Toilet & Balkon B B PT DUTA INDAH

(13)

PT DUTA INDAH

PERKASA Plafond Gypsum E

PT GLOBAL PASIFIK

PRIMA Pengadaan Skirting PVC 1 Tower PT BINTANG ARTHA

CEMERLANG Pengadaan & pasang Skirting PVC 5 Tower PT MATSUZAWA PELITA

FURNITURE INDONESIA Architrave 1 sisi pintu type D1 A, B, C, D, E, F PT JITU BETON

PERKASA Pengadaan Dinding Precast A, B, F PT ALAM JAYA PROFIL Upah Pasang Dinding

Precast A, B, F

PT DECOPLASTER

LARASTAMA Pengadaan Plafond Gypsum D PT DECOPRIMA

GRAHATAMA Pemasangan Plafond Gypsum D PT SARANA ARTHA

GRAHA Kunci pintu besi A, B, C, D, E, F PT MOTIVE MULYA Pengadaan Dinding Precast D CV SOLUSI MANDIRI

ABADI Waterproofing coating Toilet & Balkon A A

PT BANGUN REKSA

PERKASA Pemasangan Skirting PVC 1 Tower PT JOZEN KARYA

(14)

PT SUGIH ARTHA

GRAHAWISESA Kunci Pintu Shaft (kayu) A, B, C, D, E, F PT SUGIH PODOMORO Cat Dinding dan Plafond B, D, E + POD

extnl PT INTI INSTAN MANDIRI Cat Dinding dan Plafond A, C, F

PT RAYA SOLUSI

SENTOSA Waterproofing coating Toilet & Balkon TF F PT MOTIVE MULIA Upah Pasang Dinding

Precast D

PT SINAR JAYA

PROTEKSINDO Waterproofing coating Toilet & Balkon TF POD & ROOF Tabel 1 : Tabel Sub Contractor Finishing

Sumber : Data Perusahaan

Struktur

NAMA SUBCON PEKERJAAN LOKASI /

TOWER

THIAN LUNG TJHAN

(ALUNG) Bekisting Konvensional C THIAN LUNG TJHAN

(ALUNG) Bekisting Konvensional D THIAN LUNG TJHAN

(ALUNG) Bekisting Konvensional C THIAN LUNG TJHAN

(ALUNG) Bekisting Konvensional D Tabel 2 : Tabel Sub Contractor Struktur

(15)

ME dan Plumbing

NAMA SUBCON PEKERJAAN LOKASI / TOWER

SURYA MARGA LUHUR

(SML) ME dan Plumbing A, B, C, D, E, F, POD + ROOF PT KONE Indo Elevator,

Jakarta Elevator / Lift A, B, C, D, E, F, POD + ROOF Tabel 3 : Tabel Sub Contractor ME dan Plumbing

Gambar

Gambar 1 : Gambar Struktur Organisasi Head Office  Sumber : Data Perusahaan
Gambar 2 : Gambar Struktur Organisasi Proyek  Sumber : Data Perusahaan
Tabel 1 : Tabel Sub Contractor Finishing  Sumber : Data Perusahaan
Tabel 3 : Tabel Sub Contractor ME dan Plumbing  Sumber : Data Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Tentang Penyelenggara Pemilu dan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Seleksi KPU Provinsi, KPU Kab/Kota terkait dengan norma keterpenuhan syarat sebagai

Dengan melihat data perkembangan kendaraan bermotor diatas tadi yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2018 ada upaya yang dilakukan

Berkaitan dengan paparan diatas, ketidak efektifan pelatihan yang diadakan oleh sekolah tentang anak berkebutuhan khusus ternyata berdampak pada pengetahuan guru

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka ada beberapa saran yang penulis kemukakan yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas siswa

Semakin meningkatnya jumlah tunggakan pajak dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak masih rendah, sehingga setiap tahun terjadi peningkatan tunggakan pajak

Pada seri melaporkan berbeda dari pasien dengan karsinoma in situ yang tidak diobati yang ditindaklanjuti selama bertahun-tahun, karsinoma invasif yang dikembangkan di sekitar

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kualitas mempunyai pengaruh signifikan yang lebih besar terhadap keputusan pembelian.. Variabel kesadaran merek

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agribisnis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan.. Responden