• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. bahwa ddam rangka memberikan rasa keadilan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a. bahwa ddam rangka memberikan rasa keadilan dalam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)'4.. BUPATI LOMBOX UTARA PRO\rIITSI ITUSA TEITGK}ARA BARAT PERATT'RAJT BT'PATI LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUIY 2OiI1. TEI{TANG PERT'BAIIAIT ATAS PERATT]RAN BT'PATI LOMBOK UTARA NOUOR 21 TAHUI{ 2O2O TEIYTAITG PEMBERH.IT TAUBAIIAII PEI{GIIASILAIT PEGAWAI A.PARATT'R SIPIL ITEG}ARA DEI{GAN RAHMAT TI'ITAIT YAITG MAHA ESA. BI,PATI LOUBOK I'TARA, Menimbang. a.. bahwa ddam rangka memberikan rasa keadilan dalam pemberian tambahan penghasilan bagi Aparatur Sipil Negara berdasarkan penilaian kine{a dan disiplin keda sesuai Kepufirsan Menteri Dalam Negeri Nomor : 9OO4700 Tahun 2020 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam Negeri terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah, maka beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Irmbok Utara Nomor 2l Tahun 2O2O tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegau.ai Aparatur Sipil Negara perlu dirubah;. b. bahwa berdasarkan pertimbangan. sebagaimana. dimaksud huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati I-ombok Utara Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara;. Mengingat. 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OO8 tentang Pembentukan Kabupaten L,ombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan kmbaran. 2.. Negara. Republik Indonesia Nomor 4872);. 12 Tahun 2Ol1 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Nomor. (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol1 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 52341 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2Ol1 tentang Pembentukan Peraturan Pemndang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 183, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);. r.

(2) 3.. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia. Tahun 2Ol4 Nomor 6, Tambahan Lembaran. 4.. 5.. 6.. Negara. Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang tentang Pemerintahan Daera-h (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarrrslahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndsnssie Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2Ol0. tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74.. Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor st35); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan l€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peratural Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah. Nomor 18 Tahun 2O16 tentalg Perangkat Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan I,embaran Negara Republik. 7.. Indonesia Nomor 6402); Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang. Manajemen Pegau'ai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahtrn 2O17 Nomor 63, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037). telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (fembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor sebasaimana. 8. 9.. 6477);. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2O19 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah {kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan I:mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2Ol9 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);. 10.. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2O1O tentang Disiplin Pegawai Negen Sipil;. (.

(3) 11.. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor. 'l'ahun 2016 tentang Pembentukan dan. 15. Susunan Perangkat Daerah Kabupa.ten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 Nomor 15, Tambahan lembaran Daerah Kabupaten lombok Utara Nomor 62) sebagarmana tel,ah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombk Urara Nomor 21 Tahun 2O2O tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 15 Tahun 2O16 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara (kmbaran Daerah Kabupaten lombok Utara Tahun 2020 Nomor 2l ); 12. Peraturan Bupati lombok Utara Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten tombok Utara (Berita Daerah. Kabupaten lombok Utara Tahun 2016 Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati lombok Utara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati lombok Utara Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten tombok Utara (Berita Dacrah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2019 Nomor 5). MEMUTUSKAN:. Menetapkan. PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 21 TAHUN 2O2O TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PECAWAI APARATUR SIPIL NEGARA. Pasal I. Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati lombok Utara Nomor 2l Tahun 2020 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Berita Daerah Kabupaten l,ombok Utara Tahun 2020 Nomor 21) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan dalern Pasal 1 angka 12 diubah sehingga Pasal sebagai berikut :. I. berbunyi. Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: l. Daerah adalah Kabupaten LombokUtara;. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai 3. 4. 5.. 6.. unsur. penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; Bupati adalah Bupati lombokUtara;. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten tombok Utara;. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya dise.but ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan peqanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digqji berdasarkan peraturan pemndan g-undan gan. Pegawai Negeri Sipil yang selarrjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.. t.

(4) 7.. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah Kabupaten L,ombok Utara, terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan dan Kecamatan; 8. Atasan langsung adalah pejabat yang memiliki kewenangan langsung terhadap pegawai di bawahnya; 9. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat JPT adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah; lO.Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pel,ayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. 11. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pela_vanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 12. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP adalah Tambahan penghasilan Pegawai yang diberikan kepada ASN di Kabupaten lombok Utara sesuai dengan tingkat disiplin dan kinerja. 13. Besaran T\rnjangan Kineda Badan Pemeriksa Keuangan adalah Besaran Tukin BPK per kelas jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 14. Basic Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat Basic TPP adalah Basic TPP sebagai dasar pcngali dari setiap kriteria pemberian TPP dalam setiap kelas jabatan yang dihitung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 15. Hari adalah hari sesuai tanggal dalam kalender masehi. 16. Cuti adalah keadaan tidak masuk keda yang diizinkan dalam jangka $'aktu tertentu. |7.lztn adalah meninggalkan kantor pada jam ke{a bagi ASN atas persetujuan atasan langsung. 18. Masa Persiapan pensiun atau disingkat MPP adalah masa transisi yang akan dialami oleh pegawai setelah bekerja puluhan tahun pada Pemerintah Daerah. 19. Sasaran Kinerja Pegawai secara Elektronik yang selanjutnya disebut e-Kinerja adalah aplikasi yang memuat mekanisme Sasaran Kerja Pegawai melalui sistem elektronik.. 2.. Ketentuan dalam Pasal 7 ayat (3) diubah, ayat (4) dihapus dan ayat (5) diubah sehingga Pasal 7 berbunyi sebagar berikut : Pasal 7. (1) Basic TPP sebagaimana rlimeksud (alern pasal 6 ayat (1) di peroleh meiaiui perhitungan :. Basic TPP =. (Besaran Tukin BPK per Kelas Jabatan sesuai ketentuan yang berlaku) x (Bobot Indeks Kapasitas Fiskal Daerah) x (Bobot Indeks Kemahalan Konstruksi) x (Bobot Indeks Penyelenggaraan Pemerintah Daerah). (2) Hasil perhitungan basic TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagar dasar pengali dari setiap komponen pemberian TPP.. (3) Komponen pemberian TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan dengan prosentase yaitu :. r.

(5) a.. beban kerja sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dari. besaran basic TPP; prestasi kerja sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dari besaran basic TPP; c. kondisi kerja sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dari besaran basic TPP; d. kelangkaan profesi minimal sebesar 107o (sepuluh persen) dari besaran basic TPP; dan e. objektif lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (4) Dihapus; (5) Penetapan besaran pemberian TPP ASN berdasarkan komponen sebagaimana dimaksud pa.da ayat (3) ditetapkan dengan Keputusen Bupati.. b.. 3.. KeGntuan Pasal 9 ayat (3) huruf a dihapus dan huruf c diubah sehingga Pasal 9 berbunyi seb"gai berikut: Pasal 9. (1) TPP berdasarkan beban kerja sebegaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf a diberikan kepada ASN yang dalam melaksanakan tugas melampaui beban ke{a normal atau batas waktu normal, minimal 1 12,5 jam perbulan (seratus dua belas koma lima jam perbulan). (2) TPP berdasarkan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat {1) diberikan kepada ASN yang memenuhi kriteria s€bagaimsn6 dimaksud pada ayat (l) berdasarkan perhitungan presensi elektronik untuk setiap bulannya. (3) Pemberian TPP kepada trgfil sefuagaimana dimaksud pada ayat (21 dikecualikan terhadap : a. Dihapus; b. ASN penerima jasa pelayanan kesehatan pada perangkat daerah yang membidangi urusan kesehatan; dan jabatan c. fungsional ASN yang menerima Tunjangan Profesi Guru pada perangkat daerah yang membidangi urusan pendidikan.. 4.. Ketentuan Pasal berikut :. 10. diubah sehingga Pasal 10 berbunyi Pasal. sebaeai. 1O. (1) TPP berdasarkan prestasi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b diberikan kepada ASN yang memiliki prestasi ke4'a. (2) TPP berdasarkan prestasi kerja sebagqimana dimaksud pada ayat (l) diberikan kepada ASN yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan nilai minimal baik untuk setiap bulannya. (3) Nilai baik sebaqaimana dimaksud pada ayat (21 diukur dari capain. nilai ekine{a. (a) Pemberian TPP kepada ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikec ualikan terhadap : a. jabatan fungsional ASN pada perangkat daerah yang membidangi urusan pendidikan; dan b. ASN penerima Insentif Pajak Daerah pada Badan Pendapatan Daerah.. I.

(6) 5.. Ketentuan Pasal 1 I ayat (21 huruf e, ayat (3) huruf d, huruf e dan huruf f diubah, dan ditambah 1 (satu) ayat yaitu ayat (4) sehingga Pasal I I berbunyi sebagai berikut : Pasel 1l (. l. ). TPP berdasarksn kondisi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. huruf c diberikan kepada ASN yang melaksanakan tuga.s dan. tanggungiawab memiliki resiko tinggi seperti resiko kesehatan, keamanan jiwa, dan lainnya. (2) Ikiteria pemberian TPP berdasarkan kondisi keq'a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah seluruh Pegawai ASN yang melaksanakan tugas pa.da kriteria sebagai berikut: a. pekerjaan yang berkaitan langsung dengan penyakit menular; b. pekedaan yang berkaitan langsung dengan bahan kimia berbahaya/radiasi/ bahan radiokatif;. c. d. e. f.. pekerjaan yang berisiko dengan keselamatan keda;. peke{aan hukum;. ini berisiko dengan aparat. pemeriksa dan penegak. pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya dibutuhkan analis atau jabatan yang setingkat namun tidak ada pejabat pelaksananya; dan/atau Pekerjaan ini satu tingkat dibaw'ahn"v-a sudah di dukung oleh jabatan fungsional dan tidak ada Jabatan struktural. dibawahnya. (3) TPP berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada : a. ASN pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat yang menangani secara langsung terkait dengan penyakit menular; b. ASN pada Rumah Sakit Umum Daerah, Pusat Kesehatan Masyarakat dan Perangkat Daerah yang menangani urusan lingkungan hidup yang berhubungan secara langsung dengan bahan kimia berbahaya, bahan radiokatif dan radiasi; c. ASN tenaga pengendalian dan pengawasan lalu lintas dan angkutan jalan, Tim Reaksi Cepat Satuan Tugas Tanggap Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja dan Tenaga Pemadam Kebakaran yang berisiko secara langsung dengan keeelamatan. d.. ke{a; ASN yang menangani pengelolaan keuangan, Pengadaan Barang/Jasa pada UKPBJ, perencanaEul daerah, perencanaan perangkat daerah, dan penanganan perkara hukum;. e. Staf Ahli dan Inspektur Pembantu; dan f. Jabatan pengawas yang dibawahnya tidak terdapat. pemangku pada jabatan analis atau yang setingkat. (4) Pemberian TPP kepada ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1). dikecualikan terhadap. :. a. Jabatan fungsional ASN pada perangkat daerah. b.. yang membidangi urusan pendidikan; dan ASN pernerima Insentif Pajak Daerah pada Badan Pendapatan Daerah.. r.

(7) 6.. Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 12. (1) TPP berdasarkan kelangkaan Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf d diberikan kepada ASN yang melaksanakan tugas pada kriteria sebagai berikut: a. keterampilan yang dibutuhkan untuk pekedaan ini khueus; b. kualifikasi pegawai sangat sedikit/hampir tidak ada yang bisa memenuhi pekeg'aan dimaksud; dan c. Pegawai ASN yang melaksanakan tugas pada jabatan pimpinan tertinggi. (21 TPP berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (l) diberikan kepada Sekretaris Daerah/ Penjabat Sekretaris Daerah dan dokter spesialis.. 7.. Ketentusn Paeal 14 ayat (21, ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) diubah sehingea bcrbunyr sebagai berikut : Pasal 14. (l). Pembayaran TPP ASN eetiap bulan dinilai berdasarkan kineqia dan. disiplin ke{a. (2) Pembayaran TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dibayarkan berdasarkan Penilaian kinerja sebesar 607o (enam puluh persen) dan disiplin kerja sebesar 40olo (empat puluh persen) dari besaran TPP yang diterima Pegawai ASN. (3) Pembayaran TPP ASN berdasarkan penilaian kineqia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan lO0 o/o (seratus persen) dengan ketentuan penilaian e-Kine{a minimal baik. (4) Pembayaran TPP ASN berdasarkan penilaian disiplin keda sebaga.imana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan berdasarkan perseltase kehadiran. (5) Pelaksanaan penilaian kinerja dan penilaian disiplin kerja sebaga.imana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), dil,akukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (6) Dedam hal terdapat ASN yang mengalami perubahan jabatan dan/atau kelas jabatan baru setelah tansgal 15 (lima belas) pada bulan berkenaan, pembayaran TPP terhadap Jabatan dan/ atau kelas jabatan baru dilaksanakan pada bulan berikutnya. (7) Pembayaran TPP bulan Desember dibayarkan pada bulan Desember tahun berkenaan sesuai dengan besaran TPP bulan sebelumnya.. 8.. Ketentuan Pasal 16 huruf berbunyi sebagai berikut :. b diubah dan huruf k dihapus sehingga Pasal 16. Penilaian disiplin keqja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) didasarkan pada kepatuhan atas kehadiran setiap bulan dengan ketentuan sebagai berikut : a. bagr ASN yang tidak masuk kerja Tanpa Keterangan (TK) yang sah, dikenakan pengurangan jam kerja seksar 4olo (empat persen) per hari dari total jam keda 1 (satu) bulan selarna tidak masuk kerja;. t.

(8) b.. setiap akumulasi mencapai 2 (dua) jam atas La.mbat Datang (LD) dan/ atau Cepat Pulang (CP) dalam satu bulan, dikenakan pengurarlg,an jam kerja sebesar I o/o (eatu persen) dari total jam kerja I (satu) bulan; c. bagr ASN yang tidak melaksanakan presensi elektronik masuk kerja atau presensi elektronik pulang kerja dilakukan pengurangan jem keda sebesar 1,5 7i (satu koma lima persen) dari total jam kerja 1 (satu) bulan setiap kali tidak melakukan presenei elektronik masuk ke{a atau pulang ke{a; d. menghadiri undangan resmi dari Instansi Pemerintah atau lembaga resmi kemasyarakatan yang diperintah oleh pimpinan yang tidak dibuktikan dengan surat tugas/nota penugasan atau trentuk lainnya dikenakan pengurangan jam kerja sebesar 1olo (satu persen) dari total jam kerja 1 (satu) bulan setiap kali menghadiri undangian resmi tanpa surat tugas/ nota penugasan; e. lambat datang atau cepat pulang karena mslaksanalgn lugas kedinasan tapi tidali dibuktikan dengan surat tugas atau memo dari Atasan langsung dan diketahui oleh Pejabat tempat berurusan dikenakan pengurangan sesuai dengan point b. f . izin lambat datang atau cepat pulang karena terkait masalah sosial yang sifatnya darurat seperti membesuk, mengums keluarga dan musibah tapi tidak ada izin dari atasan langsung dilakukan pemotongan sebagaimana point b; g. tidak masuk kantor sehari penuh karena ada kepentingan diluar kedinasan tanpa melampirkan surat cuti maka dilakukan pengurangan sebagaimana point a; h. sakit selama I (satu) hari yang tidak dibuktikan dengan surat permohonan tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit secara. tertulis kepada atasan langsung, dikenakan pengurangan. i.. sebagaimana point a; sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 3 (tiga) hari yang tidak dibuktikan dengan surat permohonan tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit secara tertulis kepada atasan langsung dan tidak. dari dokter, dikenakan pengurangan sebagaimana point a; dan sakit lebih dari 3 (tiga) hari tanpa melampirkan surat cuti sakit maka dilakukan pengurengan sebagaimana point a. dihapus melampirkan surat keterangan sakit. j. k. 9.. Ketentuan Pasal 17 ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf c sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut : Pasal 17. Selain pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, dilakukan juga pengurangan terhadap : a. ASN -vang tidak mengikuti Upa.cara Hari Besar dan Upa.cara Paripurna tanpa ada pemberitahuan/ keterangan yang sah, maka dikenakan p€ngurangan eebeear 2/o (dua pemen) dari beearan TPP yang diterima dalam 1 (satu) bulan untuk setiap kali tidak mengikuti Upacara; b. ASN yang terjaring $zia Gerakan Disiplin Aparatur pada saat jam kerja maka dikenakan pengurangan sebesar 1O%o (sepuluh persen) dari besaran TPP yang diterima dalam I (satu) bulan untuk cetiap kali terjaring razia; dan. r.

(9) c.. Ketidakpatuhan Wajib LHKPN dalam menyampaikan LHKPN dengan ketentuan apabila tidak menyampaikan LHKPN sampai dengan tancgal 3l Mei pada tahun beqialan ditakukan pemotongan sebesar 5% (lima persen) setiap bulan sampai yang bervangkutan memenuhi kewajibannya. 10. Ketentuan Pasal 20 ayat (21 huruf a dan huruf b diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 2O. (1) Plt. atau Plh. yang menjabat dalam jangka waktu paling singkat 1 (satu) bulan kalender diberikan TPP ASN tambahan. (2) Ketentuan mengenai TPP Pegawai ASN tambahan sebagaimsng dimaksud pada ayat (1) adalah : a. pejabat atasan langsung atau atasan tidak langsung yang merangkap sebagai Plt, atau PIh. menerima TPP Pegawai ASN tambahan, ditambah 2U/o ldua puluh persen) dari besaran TPP ASN dalam Jabatan sebagai Plt. atau Plh. pada Jabatan yang dirangkapnya; b. pejabat setingkat yang merangkap PIt. atau Plh. jabatan lain menerima TPP Pegawai ASN yang lebih tinggi, ditambah 2tr/o {dua puluh persen) dari besaran TPP ASN yang lebih rendah pada Jabatan delinitif atau Jabatan yang dirangkapnya; c. pejabat satu tingkat di bawah pejabat definitif yang berhalangan tetap atau berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. hanya menerima TPP Pegawai ASN pada Jabatan TPP ASN Pegawai yang tertinggi; dan d. TPP Pegawai ASN tambahan bagr Pegawai yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. dibayarkan terhitung mulai tanggal menjabat sebagai Plt. dan Plh. 11. Diantara Pasal 2O dan Pasal 2l disisipkan 2 {dua) Pasal dan 20B sehingga berbunyi sebagai berikut :. yaitu Pasal. 2OA. Pasal 20A. (1) Pembayaran TPP ASN bagi CPNS dan PPPK dibayarkan scsuai. dengan Jabatan yang tercantum pada Surat. Keputusan pengangkatan sebagai CPNS dan PPPIq (2) Pembayaran TPP ASN CPNS dan PPPK dibayarkan terhitung mulai tanggd Surat Pernyataan Menjalankan T\rgaa; dan (3) Pembayaran TPP ASN bagi CPNS dibayarkan sebesar 8@/o (delapan puluh persen) dari nilai TPP kelas jabatannya sampa.i dengan terbitnya keputusan pengangkatan dari CPNS menjadi PNS. Pasal 2OB. (1) Pembayaran TPP terhadap ASN yang melaksanakan Cuti besar dan Cuti mel,ahirkan dibayarkan sebesar 8ool" (del,apan puluh persen) dari besaran TPP ASN. (2) Pembayaran TPP terhadap ASN yang melaksanakan Cuti Sakit dengan ketentuan : a. diatas I (satu) bulan dibayarkan sebesar 9O7o (sembilan puluh persen) dari besaran TPP ASNb. diatas 2 (dua) bulan dibayarkan sebesar 8oolo (delapan puluh persen) dari besaran TPP ASN.. r.

(10) c. d.. 3. diatas. (tiga) bulan dibayarkan sebesar 7oolo (tujuh puluh. persen) dari besaran TPP ASN.. 4. diatas. (empat) bulan dibayarkan sebesar 6O7o (enam puluh. persen) dari besaran TPP ASN.. e. 6 (enam) bulan sampai dengan 18 (delapan belas). bulan dibayarkan sebesar 5oo/o (lima puluh persen) dari besaran TPP. f. 12.. ASN.. diatas l8 (delapan belas) bulan tidak dibayarkan.. Ketentuan Pasal ditambahkan. I. 2l. ayat. (l), ayat (5) dan ayat (6) diubah dan. (satu) ayat yaitu ayat (7) sehingga Pasal Pasal. 2. 2l. berbunyi. :. 1. (l) Dalam hal. setelah terbitnya keputusan belum ditetapkan kelas jabatan danlatau tidak tersedianya kotak/wadah jabatan pada peta jabatan, TPP ASN diberikan sebesar 100 o/o (seraturs persen) dari nilai TPP ASN kelas jabatan setara sesuai Jenis Jabatan sesuai Peraturan Perundang-undangan.. (2) Dalam hal ASN yang diangkat dalam formasi jabatan fungsional dan belum ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, maka TPP diberikan sebesar kelas jabatan vang setara. (3) Pembayaran TPP berdasarkan penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) dibayarkan penuh kepada ASN yang melakukan input aktivitas kinerja melalui aplikasi e-Kinerja. (a) Dalam hal terdapat ASN yang tidak melakukan input aktivitas kinerja melalui aplikasi e-Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan pengurangan pembayaran TPP sebesar 5O % (lima puluh persen). (5) Masa berlaku Pembayaran TPP berdasarkan penilaian kineda sebagaimana dimalsud pada ayat (3) dan ayat (4) sampai dengan 3l Desember 2021.. {6) Dalam hal masa berlaku pembayaran TPP berdasarkan penilaian kine{a sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah selesai, pelalsanaan Pembayaran TPP berdasarkan penilaian kineda tetap dilakukan aelalui input aktivitas kinerja pada aplikasi e-Kinerja dan dibayarkan sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal. l4 ayat (3).. (7) Ddam hal terdapat perbedaaan kelae jabatan pada jabatan ASN yang setara, penyesuaian pembayaran TPP ASN dibayarkan berdasarkan hasil evaluasi jabatan setelah mendapatkan validasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 13. Diantara Pasal 21 dan Pasal 22 disisipkan I (satu) Pasal sehingga Pasal 21A berbunyi sebagai berikut :. yaitu Pasal 21A. Pasal 21A. palnrn hal Bertan/Dinas yang rnengelola Pajak Daerah menetapkan target Pajak Daerah sebesar. a. b.. :. Dibawah Rp. 5O.OOO.OOO.OO0,OO (lima puluh milyar rupiah) dapat diberikan TPP pada beban kerja sebesar l00o/o (seratus persen) dari basic TPP;. Dibawah Rp. 80.000.0O0.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) dapat diberikan TPP pada beban kerja sebesar 6O7o (enam puluh persen) dari basic TPP;. t.

(11) c. d.. Dibawah Rp. 12O.OOO.OOO.OOO,OO (seratus dua puluh milyar rupiah) dapat diberikan TPP pada beban kerja sebesar 40Yo (empat puluh persen) dari basic TPP; dan Diatas Rp. 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh milyar rupiah) TPP tidak dapat diberikan. Pasal II. Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempaiannya dal,am Berita Daerah Kabupaten lpmbok Utara.. Ditetapkan di Tanjung pada tanggal 30 Juni 2021. t"u. p. K UTARA,. arfl. u. ouonau sJAMSU. Diundangkan di Taajung pada tanggal 3O Juni 2021 PENJABAT SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA,. Y-t!/qH. RADEN NURJATI BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2021 NOMOR 9. (. t.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pimpinan BLUD RSUD Morowali dapat melakukan penempatan selain penempatan sesuai formasi kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kebutuhan Unit

5。 Peraturarl Pemetttah Republik lndonesia Norrlor 57 Tahun 1954 tentang Pend五 an Un市 ersitas Airlangga di Surabaya sebaga‐ lana telah diubah dengan Peraturan PementtLtah Nomor

bahwa dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan yang berkualitas dan pengendalian pembangunan yang efektif, diperlukan adanya pengelolaan data yang akurat,

Penyeienggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Aparatur Sipil Negara

Setiap orang atau perusahaan yang, bergerak di bidang pekerjaan jasa konstruksi yang melakukan pengurusan (SPP-LS) dengan menggunakan belanja pada anggaran pendapatan

Untuk pekerja lepas/freelancer dan mereka yang belum bekerja, kriteria tempat kerja alternatif yang ingin digunakan adalah tempat yang memilki desain interior yang

Keseluruhan soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014