• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Pengembalian Dana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dengan Metode Hybrid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prediksi Pengembalian Dana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dengan Metode Hybrid"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Prediksi Pengembalian Dana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dengan Metode Hybrid

M Fadil Mardiansyah

1

, Syuja Zhafran R.K

2

1,2,Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

Email: 1[email protected], 2[email protected]

Abstrak

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No.20 Tahun 2008. UMKM bertindak sebagai roda penggerak perekonomian di Indonesia. Saat ini untuk mendukung UMKM di Indonesia, pemerintah membuat program pinjaman dana usaha yang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian UMKM di Indonesia. Masalah yang ada program ini adalah kesulitan untuk memprediksi berapa lama pinjaman dana dapat dikembalikan, karena proses seleksi dan penetapan pinjaman kurang tepat sasaran. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang dapat memberikan penilaian yang objektif dan mampu memprediksi berapa lama seluruh dana dikembalikan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan K-means clustering. Penelitian yang dilakukan mampu memprediksi jumlah dan waktu pengembalian dana UMKM secara akurat, sehingga memungkinkan pemerintah untuk merencanakan program pengembangan selanjutnya bagi UMKM di Indonesia.

Kata Kunci- UMKM, Analytical Hierarchy Process, K-means Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is a general term in the realm of economics that refers to productive economic enterprises owned by individuals and business entities in accordance with the criteria stipulated by Law No. 20 of 2008. MSMEs act as the driving force of the economy in Indonesia. Currently, to support MSMEs in Indonesia, the government has created a business loan program which is expected to grow the economy of MSMEs in Indonesia.

The problem with this program is that it is difficult to predict how long it will take for loan funds to be repaid, because the process of selecting and determining loans is not well targeted. To solve this problem, an application system that can provide an objective assessment and be able to predict how long it will take for all funds to be returned using the methods is needed Analytical Hierarchy Process (AHP) and K-means clustering. The research conducted was able to accurately predict the amount and timing of repayment of MSME funds, thus enabling the government to plan further development programs for MSMEs in Indonesia.

Keywords: MSMEs, Analytical Hierarchy Process, K-means

1. PENDAHULUAN

Negara dapat berjalan apabila ekonomi negara tersebut memiliki pertumbuhan yang

baik. Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian

yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah

sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat[1], saat ini banyak cara yang di

gunakan suatu negara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara mereka. Salah

satunya dengan memberdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi yang

(2)

merujuk kepada kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha[2]. UMKM merupakan salah satu penggerak roda pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara, selain itu UMKM juga dapat bertahan dari krisis ekonomi dan moneter dengan cara menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mendistribusikan hasil – hasil pembangunan [3]. UMKM juga dapat mendorong perekonomian lebih merata, bahkan di daerah pedesaan, masyarakat dapat mengakses produk dan jasa tanpa harus pergi ke kota besar, dan UMKM mampu meningkatkan Devisa negara dengan cara menjual hasil produk ke wisatawan mancanegara. UMKM Dengan begitu untuk memberdayakan UMKM, pemerintah memlakukan pemberdayaan sesuai yang teratur pada UU No 20 Pasal 8 yang menyebutkan bahwa UMKM akan di fasilitasi berupa pendanaan. Jika UMKM mendapat fasilitas dalam usaha mereka maka akan lebih mudah bagi UMKM untuk maju dan dapat membantu negara menjalankan dan memeratakan ekonomi.

Di Indonesia UMKM di perkenalkan untuk menaikan pendapatan dengan memberikan pekerjaan yang mudah dan dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan juga telah di bantu dengan banyaknya industri lokal [4][5]. Dan juga terbukti pertumbuhan ekonomi di negara maju seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan yang lainnya secara signifikan di hasilkan oleh kegiatan UMKM [6]. Saat ini untuk mendukung UMKM di Indonesia, pemerintah membuat program pinjaman dana usaha yang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian UMKM di Indonesia. Masalah yang ada program ini adalah kesulitan untuk memprediksi berapa lama pinjaman dana dapat dikembalikan, karena proses seleksi dan penetapan pinjaman kurang tepat sasaran. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang dapat memberikan penilaian yang objektif dan mampu memprediksi berapa lama seluruh dana dikembalikan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan K-means clustering.

Penelitian yang dilakukan mampu memprediksi jumlah dan waktu pengembalian dana UMKM secara akurat, sehingga memungkinkan pemerintah untuk merencanakan program pengembangan selanjutnya bagi UMKM di Indonesia.

2. METODE 2.1. Metode Penelitian

Metode pengembangan perangkat lunak yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). RAD merupakan suatu metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan berorientasi objek (object oritented approach) terhadap pengembangan sistem[7]. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mempersingkat waktu dalam perencanaan, perancangan dan penerapan suatu sistem dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional. Terdapat empat fase yang ada pada metode RAD, penganalisis dan pengguna terlibat pada tahap penilaian. Empat fase tersebut yaitu :

1. Fase Requirement Planning (Perencanaan Syarat-syarat)

Fase ini merupakan fase perencanaan, analis dan pengguna akan bertemu untuk

mengidentifikasi tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang

muncul dari tujuan tersebut. orientasi dari fase ini akan menyelesaikan masalah

pengguna.

(3)

2. Fase RAD Design Workshop

Fase ini merupakann fase perancangan, pemrogram dan analis akan bekerjasama untuk merancang dan membangun sistem. Pada fase ini, pengguna merespon prototipe yang telah dirancang. Analis dan pemrogram akan memperbaiki dan menganalisis modul modul yang dirancang bedasarkan dari respon pengguna sistem.

3. Fase Kontruksi (Instruction)

Fase ini merupakan fase eksekusi dalam pembuatan script program. Pada fase ini juga menunjukan hardware, software dan platform yang digunakan.

4. Fase Implementasi (Implementation)

Pada fase ini, analis yang telah bekerja secara intesif selama fase perencanaan dan perancangan. Setelah itu disetujui oleh pengguna maka sistem baru akan di uji coba dan diperkenalkan kepada organisasi

Gambar 1. Siklus RAD [7]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Flowchart

Pembuatan aplikasi untuk pinjaman dana UMKM ini menggunakan website. Untuk melakukan pengajuan pinjaman dengan cara memasukan seluruh informasi usaha yang

Gambar 2. Diagram Alir Sistem Gambar 3. Use case Diagram

(4)

dibutuhkan saat pengajuan. Adapun diagram alir proses sistem aplikasi ini bekerja sebagaimana ditunjukan oleh Gambar 2. yang menjelaskan bahwa UMKM harus memasukan data terlebih dahulu. Setelah itu, sistem akan melakukan seleksi menggunakan metode AHP, jika dokumen nya lolos maka akan melanjutkan ke tahap proses K-means. Jika proses K-means selesai maka akan didapatkan golongan. Kasus pengunaan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.

3.2. Penerapan Algoritma

Metode yang digunakan untuk menentukan pinjaman adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dan K-means. Digunakan AHP bertujuan untuk menghitung nilai dari setiap variabel berkas, kemudian K-means digunakan untuk melakukan clustering dan klasifikasi dari data yang diperoleh proses AHP kedalam tingkat golongan pinjaman.

Berikut ini adalah langkah untuk menentukan kelolosan UMKM.

1) Menetapkan variabel syarat

Pada langkah ini, variabel syarat harus ditetapkan terlebih dahulu yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi usaha dari pemohon peminjaman. Adapun kode syarat yang digunakan untuk data dan perhitungan seleksi peminjaman nantinya menggunakan variabel yang ditunjukkan pada Tabel 1.

2) Menetapkan bobot dan perhintungan variabel syarat

Dari variabel yang telah ditetapkan sebelumnya, pada langkah ini adalah memberikan bobot setiap variabel. Bobot ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya menggunakan metode AHP.

Variabel syarat akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Nilai Usaha dan Kontribusi.

Variabel Kode

Aset usaha -

Penghasilan Usaha -

Jenis Usaha 1. Kuliner

2. Digital 3. Agrobisnis 4. Konveksi

Jumlah Pegawai -

Asal Bahan Produksi 1. Impor

2. Ekspor

Variabel Kode

Nilai Usaha - Aset Usaha

- Penghasilan Usaha - Jenis Usaha

Kontribusi - Jumlah Pegawai

- Asal Bahan Produksi Tabel 1. Variabel syarat dan Kode

Tabel 2. Pengelompokan variabel syarat

(5)

Pembagian variabel ini dikarenakan untuk menormalkan dan mengkategorikan setiap variabel ke dalam kategori yang sama. Pembagian variabel dapat dilihat pada Tabel 2.

3) K-means untuk clustering

Pada langkah ini, data akan di-cluster menjadi 3 bagian. Data yang telah diproses menggunakan metode AHP tersebut kemudian di-cluster menjadi 3 bagian, yaitu kategori mikro, kecil dan menengah. Dengan penggunaan metode K-means ini dapat menghasilkan batas dari setiap kategori, dimana batas-batas tersebut akan dijadikan referensi dalam pembagian kategori UMKM yang lolos

3.3. Implementasi Sistem Halaman Register

Halaman Register digunakan user untuk pendaftaran akun, pemohon harus menggunakan email yang terverifikasi untuk dapat mengakses website, pemohon akan menerima email untuk meverifikasi akun yang telah di daftarkan. Tampilannya seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Halaman Register Landing Page

Landing Page berfungsi sebagai halaman yang memuat informasi dan petunjuk bagaimana user dapat mengoprasikan website yang bertujuan agar user dapat mengajukan permohonannya sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Gambar 3. Landing Page

(6)

Halaman form Data

Pada Halaman Input Data, pemohon di minta memasukkan data yang terkait dengan UMKM pemohon, untuk nantinya di tinjau kembali dan dapat di lakukan clustering terhadap UMKM pemohon. Pemohon dapat mengecek email mereka apabila data yang mereka input di terima

Gambar 4. Halaman Form Data Halaman Payment

Halaman Payment berisi informasi berapa persen cicilan yang telah di kembalikan oleh pemohon, dan jatuh tempo maupun informasi lainnya tentang pembayaran.

Gambar 5. Halaman Payment Halaman Utama Admin

Halaman Utama Admin merupakan halaman di mana seorang Admin dapat menerima informasi dari user yang telah di inputkan dan juga mengamati data yang ada. Selain itu, pada halaman utama admin juga terdapat hasil prediksi sistem untuk menghitung kapan semua dana yang dipinjamkan dapat kembali.

Gambar 6. Halaman Utama Admin

(7)

Halaman Konfirmasi

Halaman Konfirmasi merupakan halaman dimana admin dapat meninjau data yang dimasukkan user, apakah sudah sesuai ketentuan atau belum, jika sudah maka akan di lakukan verifikasi oleh admin.

Gambar 7. Halaman Konfirmasi

Halaman Hasil Seleksi

Halaman Hasil Seleksi merupakan halaman yang menunjukkan hasil proses seleksi.

Kluster adalah golongan, sehingga untuk golongan 1 adalah mikro, golongan 2 adalah kecil dan golongan 3 adalah menengah.

Gambar 8. Halaman Hasil Seleksi

4. SIMPULAN

Penelitian Prediksi Pengembalian Dana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Dengan Metode Hybrid dapat disimpulkan bahwa metode hybrid dapat

diimplementasikan untuk memprediksi pengembalian pinjaman dana pengembangan

UMKM sehingga pemerintah mampu Menyusun program keberlanjutan untuk

pengembangan UMKM. Sebagai penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan

metode hybrid lainnya.

(8)

5. REFERENSI

[1] Sukirno, S. 2003. Ekonomi Pembangunan, proses, masalah dan Dasar Kebijakan Pembangunan. Prenada Media Group, Jakarta.

[2] Wikipedia. 2020. Usaha Mikro Kecil Menengah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_mikro_kecil_menengah, diakses 11 November 2020

[3] Hamzah, L. M., & Agustien, D. 2019. Pengaruh Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Terhadap Pendapatan Nasional Pada Sektor Umkm di Indonesia. Journal Ekonomi Pembangunan. Vol. 8(2): 215-228.

[4] Kandula R. Srinivas. 2013. Competency Based Human Resource Management.Gate Corporation, Bangalore, Delhi.

[5] Mujahid, N., & Begam, A. 2019. SMEs Output and GDP Growth: A Dynamic Perspective. Journal of Asian Business Strategy, Asian Economic and Social Society. Vol. 9(1): 53-65.

[6] Katua, N. T. 2014. Role of SMEs in employment creation and economic growth in selected countries. International Journal of Education and Research. Vol 2(12):

461-472.

[7] Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). Systems analysis and design (Vol. 2013).

Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.

Referensi

Dokumen terkait

Vitiligo adalah suatu kelainan kulit akibat gangguan pigmentasi (hipomelanosis) idiopatik yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas.. Dapat mengenai seluruh

Pardee (1969) mengusulkan super goal (sasaran super) sebagai atribut acuan dalam masalah pengambilan keputusan dengan tujuan jamak.. Super goal merupakan atribut yang

Hasil perencanaan ini telah memberikan layanan yang sangat baik untuk user dan pelanggan.Setelah diketahui jumlah antena pRRU yang digunakan, panjang kabel, tata

7.317 Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin P6371031203 CEMPAKA Jl.. Cempaka

Bidang dan Kegiatan Usaha Beroprasi dalam bidang Jasa, Sumber Daya dan Infrastuktur Terkait Energi Jumlah saham yang ditawarkan 550.633.000 Saham Biasa Atas Nama dengan

yang menyatakan bahwa relevansi laba akan menurun dan sebaliknya relevansi nilai buku ekuitas akan meningkat ketika perusahaan melakukan manajemen laba melalui short-term

Keputusan Bapak Abdul Khodir untuk membuat grup tersendiri m Grup Kenthongan Dalan Laras adalah salah satu grup kesenian kenthongan yang ada di desa Kaesugihan,

Didalam Putusan Hakim atas perkara grant sultan dengan nomor register : 96/PDT/2012/PN-MDN telah sesuai hukum, ini dapat dilihat karena hakim tersebut memutuskan menurut Pasal