• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Indonesia WiFi @wifi.id

Indonesia WiFi atau @wifi.id adalah salah satu layanan milik PT.

Telekomunikasi Indonesia,Tbk. (Telkom) berupa layanan internet tanpa kabel (wireless) dengan menggunakan teknologi Wireless Fidelity (WiFi). Teknologi berdasarkan IEEE 802.11b/g/n dengan standarisasi yang bekerja di frekusensi 2,4 Ghz, dengan kecepatan sampai dengan 72 Mbps ke access point dan dari access point menuju gateway internet berdasarkan kinerja terbaik. Layanan @wifi.id mulai dibangun oleh Telkom sejak 2013 dan masih akan terus dikembangkan secara nasional (Wifi.id, 2015)

Layanan @wifi.id sudah memiliki sekitar 200 ribu titik akses dengan pendapatan per bulan sekitar 150 miliar rupiah dimana pasokan pendapatan dari mereka yang menggunakan langsung dan offloading pelanggan dari produk Telkomsel. Akses @wifi.id dapat dinikmati melalui 4 produk Telkom, yaitu melalui Telkomsel, IndiHome, dan Voucher @wifi.id baik elektrik dan fisik. Pada tahun 2015 diharapkan sebanyak 10 juta layanan akses @wifi.id dapat menyelimuti seluruh wilayah Indonesia (Rachmawan dalam Indotelko, 2015). Berikut adalah logo dari layanan Indonesia WiFi @wifi.id pada gambar 1.1 dibawah ini:

Gambar 1.1 Logo Indonesia WiFi @wifi.id

Sumber: wifi.id, 2015

(2)

2

1.2 Latar Belakang Penelitian

Konektivitas internet yang fleksibel merupakan kebutuhan yang diperlukan di era modern saat ini, (Mulyono & Thamrin, 2014). Kebutuhan tersebut mendorong pasar pada negara berkembang seperti Indonesia yang telah mengurangi akses sambungan telepon dial-up dan lebih mengembangkan layanan internet dengan teknologi mobile (indotelko, 2015). Riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2014) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mengetahui beberapa media konektivitas untuk mengakses internet yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Teknologi Media Akses yang diketahui Pengguna Internet di Indonesia

No. Media Akses Persentase

1 Seluler 97.2%

2 Kabel Telepon 53.4%

3 WiFi 31.8%

4 Kabel TV 13.3%

5 Satelit 2.6%

6 Fiber Optik 1.5%

7 Wimax / LTE 0.7%

Sumber: APJII, 2014

Hasil riset APJII (2014) tentang media akses yang diketahui masyarakat Indonesia menunjukkan media selular berada di posisi teratas dengan persentase 97,2%. Adopsi perangkat mobile seperti smartphone, netbook, notebook, dan computer tablet yang berkelanjutan merupakan faktor utama pertumbuhan lalu- lintas data mobile selular di Indonesia (Rizkia dalam Selular.ID, 2015).

Penggunaan media penyimpanan awan, aplikasi komunikasi, dan jejaring sosial yang berjalan pada perangkat mobile memicu permintaan konektivitas internet yang andal, lancar, aman, dan selalu aktif (Wong & Fong, 2013:3). Namun hal tersebut tidak diiringi dengan kondisi jaringan yang ada seperti pada laporan Ericsson ConsumerLab yang menyatakan kinerja jaringan seluler di Indonesia belum sesuai

(3)

3 harapan di mana 52% pengguna jaringan sering mengalami masalah beberapa kali dalam sehari (Panji dalam Kompas, 2013).

Alternatif lain media akses internet yaitu melalui kabel telepon, namun konektivitas internet tersebut tidak memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat modern saat ini. Konektivitas internet berbasis WiFi merupakan solusi dari kebutuhan masyarakat saat ini, dimana menggabungkan keunggulan mobilitas yang dimiliki jaringan seluler dengan kualitas jaringan yang handal dari jaringan kabel telepon (Wong & Fang, 2013:3). Hal ini didukung dari hasil riset Cisco Virtual Networking Index (VNI) yang menunjukkan, 45% dari total trafik data selular secara global bergerak berpindah ke jaringan tetap (offload) melalui WiFi dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 54% pada tahun 2019 (CiscoVNI, 2015).

Oleh karena itu, konektivitas internet berbasis WiFi dipilih sebagai topik dari penelitian ini.

Dilihat dari sisi bisnis, pertumbuhan pengguna dalam menggunakan internet berbasisi WiFi merupakan saluran pemasaran dan sumber pendapatan baru bagi penyedia layanan. Terdapat beberapa penyedia layanan internet berbasis WiFi di Indonesia, yaitu Telkom dengan @wifi.id, Indosat Super WiFi, dan Biznet WiFi (Mahardy dalam Liputan6, 2015). Berdasarkan statistik tren yang diperoleh dari google trends, dari ketiga penyedia layanan internet berbasis WiFi diatas, @wifi.id merupakan layanan internet berbasis WiFi yang paling dicari di Indonesia diikuti oleh SuperWiFi dan Biznet WiFi yang baru diresmikan pada bulan April 2015 (google trends, 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh dari internal Telkom Lembong kota Bandung, salah satu cara dalam melihat produktivitas penggunaan layanan

@wifi.id melalui unique user. Unique user merupakan jumlah username yang ada dihitung 1 kali selama username aktif. Laporan produktivitas layanan @wifi.id selama bulan april 2015 secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:

(4)

4

Tabel 1.2 Laporan Produktivitas Layanan @wifi.id Selama Bulan April 2015 Berdasarkan Unique User

No Kawasan Venue

Klasifikasi Produktivitas (Berdasarkan Unique User) Very

Low (<5)

Low (5-10)

Medium (10-15)

High (15-20)

Very High (>20)

Ratio Low Prod./Venue

1 DIVRE 0 32 10 2 0 1 2 37,5%

2 DIVRE 1 2.673 1.635 262 126 69 269 70,97%

3 DIVRE 2 2.558 1.398 244 99 56 302 64,19%

4 DIVRE 3 1.929 1.171 203 86 62 140 71,23%

5 DIVRE 4 1.651 920 145 62 43 143 64,51%

6 DIVRE 5 2.328 1.319 206 115 88 343 65,51%

7 DIVRE 6 1.120 599 130 68 50 117 65,09%

8 DIVRE 7 548 307 55 25 6 40 66,06%

Nasional 12.839 7.359 1.247 581 375 1.356 Sumber: Laporan Produktivitas wifi.id. Telkom Lembong Bandung, 2015 Average Revenue Per User (ARPU) layanan @wifi.id dapat ditingkatkan apabila satu venue dapat memiliki unique user lebih dari 10 per hari (Rachmawan dalam Indotelko, 2015). Berdasarkan dari tabel diatas apabila klasifikasi very low dan low dijumlah dan dirasiokan terhadap jumlah venue yang ada maka didapat jumlah klasifikasi produktivitas kategori dibawah 10 unique user paling banyak berada pada DIVRE 3 dengan persentase 71,23% diikuti DIVRE 1 (70,97%), DIVRE 7 (66,06%), DIVRE 5 (65,51%), DIVRE 6 (65,09%), DIVRE 4 (64,51%), DIVRE 2 (64,19%), dan DIVRE 0 (37,5%). DIVRE 3 merupakan wilayah operasi bisnis Telkom yang mencakup Jawa Barat dan Banten. Rendahnya pengguna layanan @wifi.id berdasarkan unique user tersebut kontradiktif dengan jumlah pengguna internet paling banyak di Indonesia yaitu wilayah Jawa Barat sebesar 16,4 Juta pengguna (APJII, 2014).

Layanan @wifi.id di Jawa Barat pada Kuartal III tahun 2013 telah mengaktifkan 5.425 titik akses Indonesia WiFi, sebanyak 3.050 (56%) di antaranya terletak di Bandung (Bandungnewsphoto, 2015) dan pada 2015 telah mencapai

(5)

5 5000 titik akses (Infobandung, 2015) dengan persentase sebesar 7,02% titik akses yang on air dari jumlah titik akses di seluruh Indonesia. Terdapat beberapa kategori layanan @wifi.id yang ditujukan sesuai dengan tempat layanan tersebut digunakan.

Penelitian ini berfokus pada kategori layanan indicampus. Kemajuan sebuah kampus kerap kali diukur dengan aksesbilitas kampus, kurang baiknya aksesbilitas dari fasilita-fasilitas yang tersedia, akan mempengaruhi peluang komunitas kampus tersebut dalam menikmati layanan yang komprehensif, khususnya layanan internet berbasis WiFi (Indotelko, 2015).

Salah satu Universitas di Bandung yang telah mengimplemetasikan fasilitas jaringan internet @wifi.id adalah Telkom University. Telkom University merupakan perguruan tinggi yang tergabung dengan indicampus dengan titik akses layanan @wifi.id terbanyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Bandung dengan jumlah 153 titik akses (Telkom, 2015). Telkom University juga mendapatkan Telkom Smart Campus Award (TeSCA) pada tahun 2014 kategori:

Excellence TeSCA Achiever (Universitas), dari 568 perguruan tinggi peringkat pertama Universitas Negeri Surabaya (UNS), ke-dua yaitu Universitas Telkom, dan ke-tiga Universitas Komputer Indonesia (UKI) (TeSca, 2015). Oleh karena itu, Telkom University sebagai lokasi penelitian dengan objek penelitian seluruh pengguna yang menggunakan layanan @wifi.id di Universitas Telkom.

Sebagai layanan internet berbasis teknologi WiFi, @wifi.id diharapkan dapat diterima dan digunakan oleh para penggunanya sehingga dapat meningkatkan penggunaan akses internet. Salah satu hal yang harus diperhatikan yaitu bagaimana produk layanan tersebut dikemas dan sampai ke tangan pengguna. Faktor-faktor tersebut harus dipahami karena dapat mempengaruhi preferensi pengguna dalam menentukan penggunaan layanan internet @wifi.id sehingga desain produk dan layanan harus menyesuaikan dengan persepsi atau keinginan dari sebagian besar pengguna layanan khususnya layanan internet @wifi.id

(6)

6

Pendekatan yang tepat untuk mengetahui tentang penerimaan penggunaan layanan adalah dengan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2). Model tersebut cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena UTAUT 2 merupakan teori penerimaan teknologi terbaru yang mensintesis delapan teori yang telah ada sebelumnya. Selain itu model UTAUT 2 mampu mengetahui penerimaan dan penggunaan teknologi dalam konteks yang lebih spesifik yang ditujukan kepada konteks konsumen (Venkatesh et al., 2012). Faktor-faktor yang terdapat dalam model UTAUT 2 perlu diperhatikan oleh penyedia layanan jasa internet hotspot berbasis WiFi khususnya Indonesia WiFi @wifi.id agar dapat menyediakan layanan yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan akses internet yang mewakili alasan-alasan pengguna dalam menggunakan layanan Indonesia WiFi @wifi.id khususnya di Telkom University.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, merupakan latar belakang penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor dalam Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) Terhadap Niat dan Perilaku Penggunaan Layanan Internet Indonesia WiFi @wifi.id”.

1.3 Perumusan Masalah

Layanan Indonesia WiFi @wifi.id merupakan salah satu layanan internet berbasis WiFi yang paling populer di Indonesia. Layanan ini telah dipromosikan secara aktif dan memiliki banyak titik akses yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kendati demikian, tingkat penerimaan pengguna dalam menggunakan layanan ini masih terbilang rendah yang dapat dilihat dari rendahnya produktivitas uniq user per venue. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang dapat memahami bagaimana tingkat preferensi pengguna terhadap desain produk dan layanan @wifi.id yang ditawarkan serta faktor-faktor kunci yang menjadi pertimbangan pengguna layanan Indonesia WiFi @wifi.id dalam menggunakan layanan internet agar lebih dipahami lebih lanjut.

(7)

7 1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan paparan rumusan masalah, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel UTAUT 2 yaitu Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), Habit (HT), Behavioral Intention (BI), dan Use Behavior (UB) terhadap penggunaan layanan @wifi.id?

2. Apakah variabel Facilitating Conditions (FC), Habit (HT), dan Behavioral intention (BI) berpengaruh terhadap Use Behavior (UB)?

3. Apakah variabel Age, Gender, dan Experience menjadi moderator dari pengaruh Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), dan Habit (HT) terhadap Behavioral intention (BI) serta pengaruh Facilitating Conditions (FC), Habit (HT), dan Behavioral intention (BI) terhadap Use Behavior (UB)?

4. Apa pilihan faktor paling utama yang menjadi preferensi dalam menggunakan layanan internet hotspot @wifi.id?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh variabel UTAUT 2 yaitu Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), Habit (HT), Behavioral Intention (BI), dan Use Behavior (UB) terhadap penggunaan layanan @wifi.id.

2. Mengetahui apakah variabel Facilitating Conditions (FC), Habit (HT), dan Behavioral intention (BI) berpengaruh terhadap Use Behavior (UB).

3. Mengetahui apakah variabel Age, Gender, dan Experience menjadi moderator dari pengaruh Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC),

(8)

8

Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), dan Habit (HT) terhadap Behavioral intention (BI) serta pengaruh Facilitating Conditions (FC), Habit (HT), dan Behavioral intention (BI) terhadap Use Behavior (UB).

4. Mengetahui pilihan faktor paling utama yang menjadi preferensi dalam menggunakan layanan internet hotspot @wifi.id.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian layanan internet Indonesia WiFi @wifi,id ini diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan dalam memahami faktor-faktor utama yang menjadi preferensi dalam menggunakan layanan @wifi.id serta memverifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan perilaku penggunaan layanan sesuai dengan penerapan dari model UTAUT2. Penelitian ini mencoba menggunakan model UTAUT2 beserta dengan variabel moderator yang terdapat di dalam model tersebut dengan menggunakan teknik analisis SEM yang dirasa cocok dengan area konteks penelitan, oleh karena itu penelitian ini diharapkan akan mengisi kesenjangan (gap) keberadaan tulisan atau literatur terkait dengan penerimaan layanan berbasis teknologi khususnya teknologi internet berbasis wifi. Terlebih lagi Indonesia WiFi @wifi.id merupakan layanan internet berbasis teknologi wifi yang populer pada saat ini sangat penting dari sisi praktik bisnis, karena memahami permasalahan seputar minat dan perilaku penggunaan layanan internet @wifi.id yang akan menjadi bahan masukan bagi perusahaan dibidang layanan tersebut untuk lebih berinovasi lebih lanjut dalam mengembangkan layanannya baik di regional maupun seluruh Indonesia.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tentang perilaku penerimaan teknologi pengguna layanan internet berbasis wifi khususnya layanan Indonesia WiFi @wifi.id di Telkom University Bandung. Penelitian ini tidak meneliti penerimaan teknologi secara keseluruhan melainkan hanya fokus berdasarkan model penerimaan teknologi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan menggunakan metode teknik analisis Structural Equation Model (SEM).

(9)

9 Sampel pada penelitian ini berasal dari para pengguna layanan Internet

@wifi.id yang berada di kawasan Telkom University Bandung dengan berbagai tipe media akses dalam menggunakan layanan tersebut. Sebagai penyedia akses layanan internet berbasis wifi terbesar di Indonesia, PT. Telkom harus memahami dan mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang menjadi preferensi pengguna serta faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan perilaku penerimaan penggunaan layanan Indonesia WiFi @wifi.id. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, maka pihaknya dapat merancang dan menerapkan strategi dan kebijakan terkait program layanan internet Indonesia WiFi @wifi.id kedepannya agar dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan pengguna dalam menggunakan layanan internet Indonesia WiFi @wifi.id.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Penelitian ini ditulis dalam lima bab, masing-masing bab terbagi dalam sub- sub bab yang pada intinya tiap bab mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya guna memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan.

Secara sistematis penulisan tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini telah dijelaskan pada halaman sebelumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini menguraikan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan tentang teori- teori yang digunakan sebagai landasan terkait dengan masalah yang diteliti yang terdiri dari teori umum dan pembahasan mengenai hasil-hasil penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Juga terdapat kerangka pemikiran yang akan menjadi dasar dalam penyusunan tugas akhir ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini yang akan ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan penelitian. Langkah yang

(10)

10

akan dilakukan meliputi uraian tentang pendekatan, metode, dan teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi rangkuman hasil penelitian secara keseluruhan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang berupa kesimpulan dan disertai dengan saran yang sesuai dengan hasil penelitian untuk penelitian pada masa yang akan datang.

Gambar

Tabel 1.1 Teknologi Media Akses yang diketahui Pengguna Internet di  Indonesia
Tabel 1.2 Laporan Produktivitas Layanan @wifi.id Selama Bulan April 2015  Berdasarkan Unique User

Referensi

Dokumen terkait

Rumput Brachiaria adalah salah satu rumput gembala yang memiliki produksi lebih baik jika dibandingkan dengan rumput lapangan, memiliki nilai nutrisi yang tinggi, lebih tahan

berkurang. okt okter er gig gigi i ter terseb sebut ut mem membut butuhk uhkan an bah bahan an sem semen en kedokteran gigi ang teat sebagai luting agent sementara.

Menyelesaikan ma- salah yang berkaitan dengan aturan pang- kat, akar dan loga- ritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kua dra t, fungsi eksponen dan grafi- knya ,

Untuk itu, dalam kerangka pelibatan paradigma kefilsafatan, ancangan yang harus ditubuhkan ke dalam tradisi akademik PTKI adalah ancangan integratif sebagaimana kerangka keilmuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem kendali gerak laras meriam 57mm S-60 dengan menggunakan metode hybrid control logika fuzzy(KLF)- PID telah berjalan

Hasil peneitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mata kuliah yang ada di. program studi pendidikan ekonomi

Analisis Usaha Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.. Suatu Studi Perbandingan Hasil Tangkapan ( Catch )

Desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga Selatan diidentifikasikan menjadi 3 karakteristik, yaitu (1) desa pesisir yang mayoritas wilayah desanya berupa dataran rendah, yaitu