• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi

Universitas Negeri Malang Email: [email protected]

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk (1) mengembangkan bahan ajar

berbantuan komputer (CAI) fisika berbasis masalah untuk kelas X dan (2) mengetahui kelayakan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) fisika berbasis masalah untuk kelas X. Penelitian ini jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan Borg dan Gall. Uji validasi oleh ahli ditujukan untuk mengukur kelayakan materi dan media dengan menggunakan angket sebagai instrumen. Selain itu, dilakukan pula uji coba lapangan terhadap keterbacaan bahan ajar yang dikembangkan kepada 9 siswa SMA kelas X yang telah menempuh materi kalor. Data yang diperoleh dari hasil uji validasi serta uji coba lapangan terhadap keterbacaan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian angket oleh ahli materi dan media. Data kualitatif diperoleh dari saran yang diberikan oleh para ahli serta uji coba lapangan terhadap keterbacaan oleh siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan termasuk dalam kategori cukup layak dari segi materi dan media. Bahan ajar belum dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas. Bahan ajar CAI ini perlu diuji secara lebih lanjut yaitu dengan adanya uji empirik terhadap bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika. Uji empirik ini dapat dilakukan melalui uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir, serta diseminasi/ penyebaran dan implementasi/ digunakan dalam pembelajaran kelas. Kelebihan dari bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang dikembangkan antara lain: disusun berdasarkan kurikulum KTSP SMA dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan siswa dan guru, menyajikan permasalahan diawal dan membantu siswa menemukan konsepnya sendiri sehingga konsep yang diterima lebih tertanam di benak mereka. Kekurangan dari bahan ajar antara lain: Kegiatan praktikum tidak dapat dilakukan di dalam software, CAI membutuhkan perangkat khusus yakni komputer, jumlah latihan kurang, serta ruang lingkup materi terbatas.

Kata kunci: bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika, berbasis masalah, problem solving.

.

Salah satu acuan operasional kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (KTSP: 2010), serta dalam Dalam Permen No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, dijelaskan bahwa: “Salah satu tujuan mata pelajaran Fisika adalah peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduk-tif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuan-titatif”. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya mampu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan problem solving serta mengenalkan kepada siswa mengenai perkembangan teknologi.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan bahan ajar yang mengi-kuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu membimbing

(2)

peserta didik untuk mampu mengembangkan kemampuan menyelesaikan masa-lah. Bahan ajar dapat diartikan sebagai informasi, alat dan teks bagi guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan tersebut dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis yang disusun secara sistematis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana positif bagi peserta didik untuk belajar dengan baik. Bahan ajar termasuk kriteria baik apabila bahan ajar ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu berdasarkan dengan ide penulisnya (Depdiknas, 2008:12).

Hasil studi lapangan terbatas terhadap bahan ajar yang beredar, menun-jukkan belum ada yang memenuhi kriteria bahan ajar yang mengikuti perkem-bangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu membimbing peserta didik untuk mampu mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah. Dalam ba-han ajar yang beredar di pasaran masih menitikberatkan pada penyelesaian soal hitungan.

Bahan ajar yang digunakan oleh siswa dan guru Fisika SMA Negeri 3 dan 8 Malang memiliki karakteristik antara lain: sebesar 68% memiliki peta konsep, 61% menyatakan bahwa contoh soal yang ada sulit dipahami, 33 % menyatakan bahwa aplikasi materi dalam kehidupan tidak sesuai, 76% rangkuman tidak lengkap, 50% tidak terdapat pengetahuan tambahan, 40% keterkaitan buku dengan lingkungan, serta belum adanya animasi maupun video ketika materi yang disampaikan membutuhkan penjelasan lebih dari sekedar tulisan dan gambar.

Siswa dan guru sebagai konsumen bahan ajar menginginkan bahan ajar yang dalam penyajiannya menggunakan gambar nyata, full colour, jenis huruf yang digunakan adalah Comic Sans. Selain itu, diharapkan pula pembahasan materi dalam bahan ajar diawali dengan masalah kontekstual, mampu melatih kemampuan menyelesaikan masalah, serta dilengkapi dengan video dan animasi sehingga penjelasan yang diperoleh lebih mudah dipahami.

Bahan ajar yang mampu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan mengikuti perkembangan ilmu penge-tahuan dan teknologi adalah bahan ajar yang dikemas dengan pendekatan berbasis masalah dan berbantuan komputer. Pendekatan berbasis masalah diwujudkan dengan menghadirkan masalah kontekstual dalam proses penyampaiannya melalui situasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan berbasis masalah diharapkan kemampuan problem solving siswa dapat terasah dengan baik. Sedangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dimaksud dapat disi-sipi weblink, animasi, maupun video sehingga dapat dengan mudah mempelajari materi terutama materi yang membutuhkan penjelasan lebih dari sekedar gambar dan tulisan

METODE

Pada pengembangan ini menggunakan Research and Development (R & D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Pengembangan bahan ajar hanya terbatas pada langkah tujuh langkah awal dari sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian pengembangan (Sukmadinata, 2010: 169) yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk, (4) uji

(3)

coba lapangan awal, (5) revisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyem-purnaan produk hasil uji coba lapangan.

Produk divalidasi oleh 2 orang ahli materi yaitu Dosen Fisika UM dan guru SMA Negeri 8 yang kompeten di bidang Fisika dan 2 orang ahli media yaitu Dosen Fisika UM dan guru SMA Negeri 8 yang kompeten di bidang pembelajaran berbantuan komputer. Pengumpulan data validasi menggunakan metode angket rating scale yaitu 1 untuk kriteria kurang layak, 2 untuk cukup layak, 3 untuk kriteria layak, dan 4 untuk kriteria sangat layak. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket berupa rata-rata kelayakan materi dan media bahan ajar yang dikembangkan. Data kualitatif diperoleh dari saran validator terhadap bahan ajar yang dikembangkan serta saran yang diperoleh dari hasil uji keterbacaan yang dilakukan oleh sembilan perwakilan siswa SMA Negeri 8 Malang yang telah menempuh materi kalor. Subjek uji keterbacaan terdiri dari 3 kategori siswa yakni 3 siswa dengan kemam-puan tinggi, 3 siswa dengan kemamkemam-puan sedang, dan 3 siswa dengan kemamkemam-puan kurang dengan asumsi bahwa dari kesembilan subjek uji coba dapat mewakili siswa secara umum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini dibatasi hanya pada materi kalor. Materi tersebut dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang diperoleh dari Standar Isi dari Depdiknas yang kemudian dijabarkan menjadi indikator dan materi pembelajaran. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini disusun berdasarkan pengembangan dari SK, KD dan indikator yang disesuaikan dengan silabus KTSP SMA. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dihasilkan memuat tahap-tahap yang diperlukan dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu masalah, hipotesis, aktivitas, serta kesimpulan dari materi.

Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini dikemas dalam bentuk

Compact Disc dengan format .exe. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini

meliputi 9 menu utama, yaitu: Halaman Pembuka, Petunjuk Pengoperasian, Masalah, Lembar Aktivi-tas, Materi, Pendalaman, Glosarium, Daftar Pustaka, dan Profil Pengembang. Hasil validasi ahli materi disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil validasi ahli materi

Aspek yang dinilai Validator Rata-Rata Kriteria

V1 V2

Halaman pembuka 3,25 2,75 3 Cukup layak

Rincian SK, KD, dan Indikator 3,25 3,25 3,25 Cukup layak

Kelayakan Isi 2,83 3 2,91 Cukup layak

Penyajian Isi 2,7 2,75 2,72 Cukup layak

Lembar Aktivitas 2,8 2,4 2,60 Cukup layak

Rangkuman 3 3 3 Cukup layak

Peta Konsep 3 3 3 Cukup layak

Pendalaman 3 3 3 Cukup layak

Glosarium 3 3 3 Cukup layak

Daftar Pustaka 3 3 3 Cukup layak

Nilai rata-rata kelayakan materi bahan ajar

(4)

Hasil kelayakan materi bahan ajar berbasis masalah menunjukkan hasil yang cukup baik dan memenuhi kriteria cukup layak dengan nilai rata-rata 2,95. Komentar dan saran dari validator dipertimbangkan sebagai bahan revisi agar bahan ajar menjadi lebih baik, menarik, serta layak digunakan dalam pembelajar-an fisika dpembelajar-an meningkatkpembelajar-an kemampupembelajar-an problem solving siswa SMA. Komentar dan saran yang diberikan oleh validator disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Komentar dan saran ahli materi

Validator ke- Komentar dan Saran Perbaikan Bahan ajar 1  LKS sebaiknya ada feedback dari

nilai atau angka yang diisikan dan sebaiknya ada menu skip jika ingin melewatkan bagian LKS.

 LKS agak sukar lebih mudah menggunakan LKS biasa yang dalam bentuk tulisan.

 Menu skip tidak bisa disertakan dalam LKS karena bahan ajar dikembangkan berbasis masalah.

 Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar berbantuan komputer (CAI). Oleh karena itu, LKS dalam bentuk tulisan tidak sesuai dengan karakteristik. 2  Materi kurang padat.  Materi dalam bahan ajar telah

dipadatkan.

Hasil kelayakan media bahan ajar berbasis masalah menunjukkan hasil yang cukup baik dan memenuhi kriteria cukup layak dengan nilai rata-rata 3,2. Hasil kela-yakan ahli media disajikan pada Tabel 3. Komentar dan saran dari validator diper-timbangkan sebagai bahan revisi agar bahan ajar berbasis masalah menjadi lebih baik, menarik, serta layak untuk ditindaklanjuti ke tahapan uji empirik. Komentar dan saran yang diberikan oleh validator disajikan pada Tabel 4.

Tabel 3. Hasil validasi ahli media

Aspek yang dinilai Validator Rata-Rata Kriteria

V1 V2

Desain bahan ajar 3 4 3,5 Layak

Kesesuaian karakteristik 4 4 4 Layak

Kesesuaian animasi 3,2 2,8 3 Cukup layak

Kesesuaian teks 3 3 3 Cukup layak

Kesesuaian fasilitas 2 2,3 2,15 Kurang layak

Kemudahan penggunaan 3 3 3 Cukup layak

Keefektifan bahan ajar 4 3 3,5 Cukup layak

Penilaian terhadap bahan ajar 4 3 3,5 Layak

Nilai rata-rata kelayakan materi bahan ajar

3,27 3,13 3,2 Cukup layak

Tabel 4 Komentar dan saran ahli media

Validator ke- Komentar dan Saran Perbaikan Bahan ajar 1  Teks yang bukan tombol jangan

ditampilkan seperti tombol.

 Narasi yang tidak sejalan dengan video harus diperbaiki.

 Teks yang bukan tombol pada perubahan wujud telah diperbaiki sesuai dengan saran validator.

 Narasi yang tidak sejalan dengan video telah diperbaiki yakni pada materi perpindahan kalor.

(5)

dengan saran validator.

Berdasarkan uraian analisis data dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dikembangkan memenuhi kriteria cukup valid dan secara keseluruhan dinyatakan valid serta dapat diujicobakan lebih luas agar nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini selanjutnya direvisi sebagai perbaikan isi bahan ajar yang dihasilkan. Revisi tersebut mencakup beberapa masukan dari ahli media, ahli materi serta hasil dari keterbacaan siswa. Revisi bahan ajar juga dilakukan atas inisiatif pengembang terhadap bahan ajar yang perlu direvisi.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang dilakukan, hasil pengembangan dapat disimpulkan sebagai berikut. Pengembangan bahan ajar CAI fisika yang dilaku-kan hanya sebatas pada materi kalor. Bahan ajar yang dikembangkan memperoleh nilai rata-rata 2,95 untuk kelayakan materi dan 3,2 untuk kelayakan media. Bahan ajar dinyatakan cukup layak berdasarkan uji kelayakan materi dan media. Kelebihan bahan ajar yang dikembangkan antara lain disusun berdasarkan kurikulum KTSP SMA dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan siswa dan guru, berbasis permasalahan Fisika dalam kehidupan sehari-hari, terdapat lembar aktivitas di awal pembelajaran, sehingga dapat membuka pemikiran awal siswa tentang materi yang akan dipelajari, siswa dapat menemukan konsepnya sendiri sehingga konsep yang diterima lebih tertanam di benak mereka, biaya yang dibutuhkan untuk mengem-bangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika ini sangatlah kecil karena bahan ajar berupa

softfile. Sedangkan kekurangan dari bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini

antara lain kegiatan praktikum tidak dapat dilakukan di dalam software, CAI membutuhkan perangkat pendukung yakni komputer sehingga pengguna menjadi lebih terbatas, jumlah latihan kurang, dan lingkup materi terbatas. Solusi untuk meminimalisasi kekurangan tersebut antara lain praktikum dikerjakan diluar

software untuk mendapatkan data, bahan ajar dapat digunakan dalam

pembelajar-an kelas dengpembelajar-an menggunakpembelajar-an LCD, perpembelajar-an serta guru dalam memberikpembelajar-an latihpembelajar-an soal akan sangat membantu, dan pengembangan bahan ajar berbantuan komputer lebih lanjut terhadap materi-materi yang lebih luas

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran/ rekomendasi yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang dikembangkan dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh peneliti lain dengan menyem-purnakan 3 langkah yang belum dilakukan. Setelah bahan ajar berbantuan kompu-ter (CAI) Fisika yang dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas, bahan ajar tersebut dapat didiseminasikan melalui kegiatan MGMP.

Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang telah dikembangkan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan produk lebih lanjut. Peneliti lain dapat mengembangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika dengan pendekatan berbasis masalah pada materi yang berbeda serta menyempurnakan produk yang dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang kurang layak pada produk yang dikembangkan saat ini sehingga

(6)

dida-patkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika pokok bahasan yang lain dengan tingkat kelayakan yang lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Online),

(http://gurupembaharu.com/home/wp- content/uploads/downloads/2011/09/Panduan-Pengembangan-Bahan-Pelajaran.doc), diakses 25 Nopember 2012.

Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 2. Komentar dan saran ahli materi

Referensi

Dokumen terkait

Jalan Raya Cirendang - Cigugur - Kuningan.. SMK

Guru perlu memilih, menguasai dan menggunakan strategi pembelajaran apa yang lebih tepat diajarkan dalam pembelajaran matematika, dengan harus mempertimbangkan apakah

pada relocation register ( base register ) ke setiap alamat yang dihasilkan pada proses user. -   Jika base register=14000, setiap akses

Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit resmi mejadi Badan Layanan Umum dan penetapan organisasi dan tata kerja Badan tersebut melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Selain itu, apa yang terlihat dalam sajian karya yaitu tidak hanya transformasi secara konseptual di mana Anggono melihat wujud relief candi kemudian menjadikan relief

Hal ini terjadi karena tidak barjalannya fungsi keluarga yang terjadi di dalam keluarga mereka serta perubahan dari fungsi keluarga itu sendiri.Ketidak berjalanan

Telah dilakukan penelitian tentang analisis residu bahan aktif asap obat nyamuk bakar yang terbuat dari daun legundi (Vitex trifolia L.) pada organ paru-paru mencit dengan

harmonisa yang menyebabkan banyak implikasi pada jala-jala listrik Untuk memperoleh bentuk gelombang arus beban peralatan listrik, sistem menggunakan sensor arus berupa resistor