• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN JUMLAH SUMBER INFORMASI PADA PNS GURU GOLONGAN IV/A TENTANG FASILITAS KESEHATAN GIGI BPJS (KAJIAN PADA SEKOLAH

DIKELURAHAN SRIWEDARI SURAKARTA)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:

SITI WILDATUN UYUN RN J 520 130 053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI PADA PNS GURU GOLONGAN IV/A TENTANG FASILITAS KESEHATAN GIGI BPJS (KAJIAN PADA SEKOLAH DIKELURAHAN

SRIWEDARI SURAKARTA)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

SITI WILDATUN UYUN RN J 520 130 053

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dwi Kurniawati, SKG. MPH NIK/NIDN : 1547/0527088501

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 19 September 2017

Penulis

SITI WILDATUN UYUN RN J 520 130 053

(4)

iii

(5)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN JUMLAH SUMBER INFORMASI PADA PNS GURU GOLONGAN IV/A TENTANG FASILITAS KESEHATAN GIGI BPJS (KAJIAN PADA SEKOLAH

DIKELURAHAN SRIWEDARI SURAKARTA)

Abstrak

Latar belakang: Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melakukan aktifitas sehari harinya. Di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah, antara lain adalah masalah kesehatan gigi dan mulut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu pengatahuan, sikap dan jumlah sumber informasi. Usaha pemerintah untuk menjamin masyarakat agar sejahtera khususnya dibidang kesehatan telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu, salah satunya dikeluarkannya program BPJS. BPJS merupakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kesehatan. BPJS Kesehatan telah dimulai diimplementasikan sejak 1 Januari 2014. Peserta BPJS ada dua yaitu peserta PBI dan non PBI. Salah satu peeserta non PBI yaitu PNS Guru.

Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan jumlah sumber informasi pada PNS guru golongan 1V/a tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS di Kelurahan Sriwedari Surakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada PNS Guru pada sekolah dikelurahan Sriwedari Surakarta sebanyak 83 responden variabel pengetahuan, sikap dan jumlah sumber informasi pada PNS guru golongan 1V/a tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS menggunakan kuesioner. Data di analisis dengan uji kecenderungan dengan scoring. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang baik sebanyak 89,15%, sikap yang positif sebanyak 68,67% dan jumlah sumber informasi yang banyak sebanyak 51,80%. Kesimpulan: PNS Guru yang bergolongan IV/a yang dijadikan subjek pada penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sikap yang setuju dan sumber infomasi yang terbanyak adalah internet, petugas kesehatan dan majalah tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS.

(6)

2

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND INFORMATION SOURCES IN RANK IV / A CIVIL TEACHERS ON BPJS DENTAL HEALTH FACILITY (STUDY ON SURVEY SRIWEDARI SURAKARTA)

Siti Wildatun Uyun RN1, Dwi Kurniawati2

Abstract

Background: Health has important role for all people because without a good health, every human being would have difficulty on doing their daily activities. In Indonesia there are several health problems that needed attention from the government, among others, is the oral health problem.

Several factors that influenced a person to utilize health services are knowleadge, attitude and the amount of information sources. The government's effort to guarantee the society to be prosperous especially in the field of health has been done since several years ago, one of which was the issuance of BPJS program. BPJS is a Social Security Administering Agency. Health BPJS has started to be implemented since January 1, 2014.

There are two participants of BPJS: PBI and non PBI. One of the non PBI participants are civil teachers. Objectives: To know the description of knowledge, attitude and amount of information sources about dental health facilities BPJS on rank 1V / A civil teachers in Sriwedari Surakarta.

Methods: The research type was descriptive research with quantitative approach on civil teachers at Sriwedari Surakarta school as much as 83 respondents of knowledge, attitudes and amount of information sources variables on as rank 1V / a civil teachers about dental health facilities BPJS using questionnaires. Data were analyzed by trend testing with scoring. Results: The results showed good knowledge as much as 89.15%, positive attitude as much as 68.67% and the number of sources of information as much as 51.80%. Conclusion: Rank IV / a civil teachers subjected on this study mostly had a good level of knowledge, a agreeable attitude and most information sources are internet, health workers and magazines about BPJS dental facilities.

(7)

1. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik,maka setiap manusia akan sulit dalam melakukan aktifitas sehari harinya. Kesehatan yang dimiliki seseorang tidak hanya ditinjau dari segi kesehatan fisik semata melainkan bersifat menyeluruh,yaitu kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah ditegaskan dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Undang-Undang Kesehatan) yaitu: “Setiap orang berhak atas kesehatan”

[1].

Di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah,antara lain adalah masalah kesehatan gigi dan mulut.Berdasarkan data Riskesdas (Riset kesehatan dasar) pada tahun 2013 sebanyak 25,9% penduduk Indonesia yang bermasalah dengan gigi dan mulut nya hanya 31,1% yang menerima perawatan dari tenaga medis gigi denganeffective medical demand (EMD) 8,1%. Ini menunjukan masih kurangnya penduduk Indonesia yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut [2].

Dalam hal pemanfaatan pelayanan kesehatan, tiap individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Menurut Green dalam Notoatdmojo (2007) beberapa faktor yang mengidentifikasi dan berpotensi mempengaruhi seseorang untuk memnfaatkan pelayanan kesehatan adalah pengetahuan, sikap dan sumber informasi [3].

Penelitian tahun 2006 di Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan 58,7% masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan. Fakta yang paling dominan disebabkan oleh pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut [4].

Pada penelitian Nara (2014) yang berjudul Hubungan pengetahuan, sikap, akses pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan dukungan

(8)

4

keluarga dengan pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai oleh ibu bersalin di Puskesmas Kawangu Kabupaten Sumba timur menyebutkan bahwa jumlah sumber informasi yang didapatkan ibu hamil mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan fasilitas persalinan yang smemadai [5].

Usaha pemerintah untuk menjamin masyarakat agar sejahtera khususnya dibidang kesehatan telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu, dengan dikeluarkanya program seperti Jamkesmas, Jamkesda, Askes dan Jamsostek. Usaha ini diperkuat dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Undang-undang ini mengamanatkan adanya suatu jaminan sosial yang bersifat wajib dengan dan mampu menjangkau seluruh penduduk Indonesia dan pelaksanaanya dilaksanakan oleh suatu badan penyelenggara jaminan sosial [6].

Bentuk tindak lanjut perhatian pemerintah maka dikeluarkan Undang undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kesehatan. Jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah dimulai diimplementasikan sejak 1 Januari 2014 [7].

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggara tugas Negara, pemerintahan dan pembangunan. PNS guru memiliki jenjang jabatan dan pangkat sesuai dengan peraturan Menteri Negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional dan angka kreditnya [8]. Dalam penelitian ini peneliti mengambil golongan 1V/a dikaranekan di kelurahan Sriwedari memiliki banyak PNS guru yang beergolongan 1V/a. PNS yang bergolongan IV/a merupakan seorang pembina dan memiliki rata-rata gaji atau penghasilan sebesar Rp. 2,899,500 sampai dengan Rp 5,620,300 sesuai dengan masa kerja golongannya. Dari hasil wawancara dengan beberapa PNS guru bahwa sebagian besar PNS guru mengetahui dan memanfaatkan BPJS

(9)

untuk mendapatkan fasilitas kesehatan umumnya tetapi untuk fasiltas kesehatan gigi banyak PNS guru tidak mengetahui dan tidak memanfaatkannya. PNS guru tersebut mengatakan tidak mengetui bahwa ada beberapa pelayanan fasilitas kesehatan gigi yang ditanggung oleh BPJS maka dari itu mereka tidak memanfaatkannya. Kelurahan Sriwedari berada di kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kelurahan Sriwedari memiliki 1 Sekolah Menengah Atas, 1 Sekolah Menengah Pertama dan 1 Sekolah dasar.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dilakukan pada sekolah di kelurahan Sriwedari Surakarta.

Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Besar sampel dalam penelitian sebanyak 83 responden yang memiliki kriteria inklusi.

Dalam penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu gambaran pengetahuan, sikap dan jumlah sumber informasi pada PNS guru golongan 1V/a diukur dengan menggunakkan kuesioner. Penelitian dilakukan pada PNS Guru yang bergolongan IV/a, responden diberikan kuesioner dan lembar persetujuan. Hasil penelitian diuji dengan uji kecenderungan dengan scoring.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tentang gambaran pengetahuan, sikap dan jumlah sumber informasi pada PNS Guru golongan IV/a tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS (kajian pada sekolah dikelurahan Sriwedari Surakarta) pada tanggal 17 Mei 2017 menggunakan responden sebanyak 83 dengan hasil sebagai berikut :

(10)

6 1. Jenis kelamin

Gambar 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.

Dari gambar 1 diatas bahwa sebagian persentase jenis kelamin tebanyak yaitu jenis kelamin perempuan dengan persentase 59,03%.

2. Pengetahuan

Gambar 2. Distribusi frekuensi responden menurut penilaian pengetahuan.

Berdasarkan gambar 2 diatas menunjukkan bahwa dari 83 responden dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh PNS Guru dikelurahan Sriwedari Surakarta tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS memberikan penilaian kriteria

(11)

baik yaitu sebanyak 74 responden (89,15%), sedangkan yang lainnya adalah responden yang memberikan penilaian buruk sebanyak 9 responden (10,85%).

Pengetahuan yang baik dapat dipengaruhi oleh 2 faktor diantaranya faktor internal meliputi pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, sosial ekonomi dan informasi[8].Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pula informasi yang akan didapatkannya.Pendidikan tinggi pula akan membuat seseorang menimbulkan rasa keingintahuan yang lebih tinggi. orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi banyak mempunyai kebutuhan informasi dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Hal ini terjadi karena pada umumnya orang lebih senang berpikir simplex dari pada orang-orang yang berpendidikan tinggi yang lebih banyak menggunakan pola berpikir multiplex. Semua informasi yang diterima oleh orang yang berpikiran multiplex akan dikelolanya, dikaitkan dengan informsi lain yang sudah dipunyainya untuk kemudian dicari pola kaitannya guna mengahasilkan pengetahuan baru atau informasi baru[9]. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS. Responden dalam penelitian ini adalah PNS Guru yang bergolongan IV/a yang sudah pasti memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

(12)

8 3. Sikap

Gambar 3. Distribusi frekuensi responden menurut penilaian sikap

Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa sebagian besar responden dengan sikap PNS Guru diKelurahan Sriwedari Surakarta tentang fasiitas kesehatan gigi BPJS memberikan:

1. Pertanyaan 1 terdapat 63 responden yang setuju, 3 responden kurang setuju dan 17 responden yang tidak setuju.

2. Pertanyaan 2 terdapat 55 responden yang setuju, 19 responden kurang setuju dan 9 responden yang tidak setuju.

3. Pertanyaan 3 terdapat 63 responden yang setuju, 4 responden kurang setuju dan 16 responden yang tidak setuju.

4. Pertanyaan 4 terdapat 17 responden yang setuju, 6 responden kurang setuju dan 60 responden yang tidak setuju.

5. Pertanyaan 5 terdapat 60 responden yang setuju, 4 responden kurang setuju dan 19 responden yang tidak setuju.

(13)

6. Pertanyaan 6 terdapat 59 responden yang setuju, 6 responden kurang setuju dan 18 responden yang tidak setuju.

7. Pertanyaan 1 terdapat 23 responden yang setuju, 7 responden kurang setuju dan 53 responden yang tidak setuju.

Pada point sikap terdapat 7 pertanyaan dimana terdapat pertanyaan positif dan negatif. Pertanyaan positif meliputi nomor 1, 2, 3, 5, dan 6 sedangkan yang negatif terdapat pada nomor 4 dan 7. Pada pertanyaan positif kebanyakan responden memilih setuju melakukan perawatan ke dokter gigi BPJS, kemudian untuk pertanyaan negatifnya rata-rata responden memilih tidak setuju itu artinya responden tidak keberatan untuk melakukan perawatan kedokter gigi BPJS. Hal ini berarti bahwa responden akan memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan gigi BPJS jika suatu saat memerlukan.

Adanya sikap yang setuju dan baik dapat dikarenakan oleh pengetahuan, pelatihan serta pengalaman yang banyak didapatnya sehingga mereka mempunyai keinginan agar dapat bersikap positif terhadap fasilitas kesehatan gigi BPJS.

Pembentukan sikap terhadap berbagai objek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting dan media massa. Media massa seperti majalah, surat kabar dan buku-buku mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang, sehingga memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap[10].

(14)

10 4. Sumber Informasi

Gambar 4. Distribusi frekuensi responden menurut penilaian jumlah sumber informasi.

Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa sebagian besar responden dengan Jumlah sumber informasi PNS Guru di Kelurahan Sriwedari Surakarta tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS memberikan penilaian yaitu ada 61 responden memilih internet, ada 66 responden memilih petugas kesehatan, ada 61 responden memilih majalah/koran, ada 41 responden yang memilih teman/keluarga, terdapat 23 responden yang memilih televisi, terdapat 16 responden yang memilih brosour, ada 2 responden yang memilih radio dan ada 6 responden yang memilih lain-lain.

Semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin baik pula pengetahuan dan sikap seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan gigi BPJS. Dari hasil penelitian, sebagian besar responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan, majalah atau surat kabar dan internet. Informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap seseorang. Jumlah informasi diharapkan menggambarkan banyak informasi yang didapat. Semakin banyak jumlah informasi semakin banyak informasi yang diperoleh, yang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap subjek mengenai fasilitas kesehatan gigi BPJS.

(15)

Dalam era globalisasi, penyebaran informasi dilakukan dengan cepat dan mudah. Perkembangan tekhnologi menjadi hal yang melatarbelakangi hal tersebut. Informasi sangat mudah didapatkan melalui internet, televisi, majalah atau surat kabar. Cepatnya penyebaran informasi menjadi peluang masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap yang positif. Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya[11].

5. PENUTUP

Berdasakan hasil dan pembahasan penelitian tentang pengetahuan, sikap dan jumlah sumber informasi pada PNS Guru Golongan IV/a tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS dikelurahan Sriwedri Surakarta adalah : PNS Guru yang bergolongan IV/a yang dijadikan subjek pada penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sikap yang setuju dan sumber infomasi yang terbanyak adalah internet, petugas kesehatan dan majalah tentang fasilitas kesehatan gigi BPJS.

(16)

12 DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

3. Notoatmodjo, S 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Cetakan kelima, PT. Rineka Cipta, Jakarta

4. Nara. 2014. Hubungan pengetahuan, sikap, akses pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan fasilitas persalinan syang memadai oleh ibu bersalin di Puskesmas Kawangu Kabupaten Sumba timur.

5. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

6. Agnifa F, 2014. Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kota Pekan Baru.

Jom fisip 2 (1), 1-7

7. BPJS Kesehatan Indonesia, 2014, Jumlah peserta BPJS Kesehatan PBI dan Non PBI

8. Notoatmodjo, S 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta

9. Yusup, Pawit M. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:

Information Reatrieval. Jakarta: Prenada Media Group.

10. Azwar, S, 2012. Sikap Manusia. Edisi baru; Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

11. Yusup, Pawit M. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:

Information Reatrieval. Jakarta: Prenada Media Group.

Gambar

Gambar 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.
Gambar 3. Distribusi frekuensi responden menurut penilaian sikap

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan tekanan eksternal, ketidakefektifan pengawasan, opini audit, dan pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan

Selain itu, dilakukan juga parameterisasi untuk memperoleh hasil prediksi yang lebih akurat dengan mengacu pada metode menggantikan proses yang terlalu kecil atau kompleks

Tugas yang diberikan kepada responden yaitu membuka aplikasi game Perang Komando, menemukan tombol load game, menekan tombol load game, memilih level dan melanjutkan level yang

Hal ini dilihat dari hasil estimasi t-hitung, variabel pangsa pasar memiliki nilai t- hitung < t-tabel yang artinya variabel pangsa pasar sebagai proksi dari struktur pasar

Strategi pemasaran PT Sayuran Siap Saji yaitu menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar dapat unggul dalam persaingan, meningkatkan manajemen pemasaran perusahaan

Hasil analisis yang didapat adalah laporan keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 13 Tahun

Dengan adanya perancangan promosi obyek wisata melalui media audio visual dapat memberi gambaran tentang teknik pengambilan gambar bangunan (arsitektur) dan

teknologi yang terdiri dari perangkat teknologi itu sendiri, sumber daya manusia yang tersedia, informasi yang dimiliki dan pengelolaan organisasi perusahaan,