• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Batam, 29 Juli 2004, Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Batam, 29 Juli 2004, Universitas Kristen Petra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan di surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan menyenangkan terhadap apa yang diiklankan. Promosi bertanggung jawab atas semua tugas lain di bidang itu.1 Dalam Kamus Istilah Periklanan Indonesia disebutkan bahwa promosi adalah usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen. Usaha Komunikasi tersebut dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas, proyek-proyek khusus seperti door to door (pintu ke pintu), direct mail (iklan pos langsung), sampling (per contoh).2

Media audio visual saat ini sangat diminati di kalangan masyarakat, dan upaya berpromosi melalui media ini sedang berkembang. Beberapa diantaranya adalah promosi potensi daerah yang tidak dilakukan lagi dengan media cetakan. Contohnya adalah promosi potensi kabupaten Banjarnegara yang berbentuk VCD3, dan promosi kota Batam pada Batam Expo 2004 dengan menggunakan audio visual.4

Seni fotografi seringkali dikaitkan dengan seni komersial, dimana karena perkembangan teknologi digital menyebabkan berkurangnya seni fotografi murni, karena hampir semua karya fotografi telah diolah untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Seni fotografi tersebut di Indonesia telah cukup berkembang, namun dalam perkembangannya tidak diikuti dengan perkembangan dalam bidang seni dan budaya. Saat ini fotografer Indonesia telah jarang mengabadikan peninggalan sejarah dan budaya Indonesia terutama potensi-potensi daerah di Indonesia.

1 Hahn, Fred E, et al, Beriklan dan Berpromosi Sendiri, 1999, halaman xxii. 2 Nuradi et al, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, halaman 134.

3 Promosi Potensi Kabupaten lewat VCD, harian umum Suara Merdeka, Senin-21 April 2003,

http://www.suaramerdeka.com/harian/0304/21/dar39.htm.

4 Batam Expo Diharapkan Tingkatkan Perekonomian Batam, situs resmi pemerintahan kota

(2)

Salah satu potensi daerah di Indonesia yang perlu dipromosikan adalah Kelenteng Sam Poo Kong. Kelenteng tersebut terletak di Jalan Simongan Semarang yang dibangun pada abad XV. Daerah tersebut merupakan tempat pertama di pulau Jawa yang didatangi Ceng Ho, yang dikenal dengan nama Sam Po, yang merupakan muslim Tionghoa yang taat beribadah dan menyebarkan agama Islam. Dengan sejarah kelenteng tersebut, maka menjadikan daerah itu salah satu obyek wisata di Semarang sekaligus tempat beribadah.5

Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa kelenteng adalah milik orang Cina yang beragama Kong Hu Cu, namun dalam sejarahnya kelenteng ini merupakan kelenteng yang dibangun atas dasar agama Islam, karena yang membangun orang Cina maka kelenteng ini dihormati dengan tradisi Cina, baik dari segi arsitektur ataupun cara sembahyang dengan hio.6 Dan bahkan kelenteng ini juga ramai dikunjungi pada tanggal 1 dan 15 bulan Imlek. 7

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah cara mempromosikan dan mendokumentasikan Kelenteng Sam Poo Kong, yang sering diabaikan dari sisi sejarah dan budayanya, dimana saat ini mulai meng-eksistensi-kan diri setelah ‘mati’ selama masa orde baru?

1.3. Batasan Masalah

Diutamakan untuk promosi dan dokumentasi dalam media audio visual, dengan pengambilan data mulai bulan Februari-April 2005 pada saat renovasi dalam rangka memperingati hari perayaan kedatangan Sam Poo Kong ke 600 tahun.

1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan

1.4.1. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan promosi melalui audio visual dan fotografi adalah untuk mempromosikan dan mendokumentasikan sejarah, budaya, termasuk juga di dalamnya arsitektur, kelenteng Sam Poo Kong dimana saat ini mulai

5 Yuanzhi, Kong, Prof, Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara,

Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, http://www.obor.or.id/page/Res_ChengHo.htm.

6 SiuTao.com, http://forums.siutao.com/viewtopic.php?t=1066&start=0.

7 Arsitektur Indonesia: Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, http://www.arsitekturindonesia.

(3)

mengeksistensikan diri setelah ‘mati’ selama masa orde baru dalam bentuk media audio visual dan fotografi.

1.4.2. Manfaat Perancangan

Perancangan ini dilakukan dengan memberi manfaat kepada berbagai pihak, diantaranya adalah:

1.4.2.1. Bagi dunia audio visual

Dengan adanya perancangan promosi obyek wisata melalui media audio visual dapat memberi gambaran tentang teknik pengambilan gambar bangunan (arsitektur) dan seni penyajian dokumentasi aset budaya.

1.4.2.2. Bagi kelenteng Sam Poo Kong

Sebagai dokumentasi historis dan referensi bagi kelenteng Sam Poo Kong, yang sejarah dan budayanya cukup penting, untuk masa mendatang namun kurang diperhatikan masyarakat karena kurangnya publikasi tentang kelenteng ini.

Selain itu juga untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi kelenteng Sam Po Kong karena promosi dalam bentuk audio visual dan fotografi yang menarik.

1.4.2.3. Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang

Sebagai salah satu media promosi obyek wisata yang ada di Semarang, yang sebelumnya belum pernah dilakukan dalam bentuk media audio visual karena keterbatasan dana.

1.4.2.4. Bagi masyarakat

Mengenalkan kepada masyarakat Indonesia salah satu aset budaya, peninggalan sejarah, dan obyek wisata yang sangat berarti, yang berguna juga untuk menunjang pendidikan, terutama bidang sejarah

(4)

1.5. Metode Perancangan

1.5.1. Metode Pengumpulan Data

Dilakukan dengan dua cara untuk mendapatkan data-data tentang kelenteng Sam Poo Kong, yaitu:

1.5.1.1. Literatur

Memperoleh data dengan studi kepustakaan untuk memperoleh sejarah dan data-data tentang kelenteng Sam Poo Kong, diantaranya dari buku-buku tentang sejarah Cheng Ho dan kelenteng Sam Poo Kong sendiri, dan juga dari brosur-brosur.

1.5.1.2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pengelola kelenteng dan ahli sejarah kelenteng Sam Poo Kong untuk mengetahui sejarah Cheng Ho yang berkaitan dengan sejarah kelenteng Sam Poo Kong, arsitektur kelenteng secara umum, dan keadaan kelenteng Sam Poo Kong saat ini. Selain itu wawancara dilakukan juga kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Semarang untuk mengetahui publikasi tentang kelenteng Sam Poo Kong yang pernah dilakukan.

Teknik wawancara adalah cara mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara adalah salah satu bagian terpenting dari setiap survei. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian survei.8

1.5.2. Metode Analisis

Terdapat beberapa jenis penelitian, diantaranya adalah: penelitian survei, eksperimen, grounded research, kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan analisa data sekunder.

Dalam perancangan ini digunakan jenis penelitian grounded research, yang menitikberatkan pada pendekatan kualitatif. Data terutama dikumpulkan melalui wawancara bebas mengenai obyek penelitian, dalam hal ini adalah

(5)

kelenteng Sam Poo Kong. Digunakan pendekatan ini juga karena dalam perancangan ini lebih menekankan pada kelebihan obyek (dari sisi sejarah dan budaya) yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja. Seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss (1967), grounded research merupakan reaksi yang tajam dan sekaligus menyajikan jalan keluar dari stagnasi teori dalam ilmu-ilmu sosial, dengan penitikberatan pada sosiologi.9

1.5.3. Metode Konsep Perancangan 1.5.3.1. Karakteristik konsumen

Demografis

Diperuntukkan bagi masyarakat remaja hingga dewasa dengan rentang usia antara 15-50 tahun. Usia 15-22 tahun adalah masa pendidikan (SMU sampai dengan perguruan tinggi) dimana perancangan ini nantinya berguna untuk menambah pengetahuan sejarah dan sebagai pengetahuan tentang salah satu aset sejarah bangsa. Usia 23-50 tahun adalah adalah usia produktif, dimana pada masa ini orang banyak mencoba dan melakukan sesuatu yang menarik, diantaranya rekreasi dan ibadah, sehingga Sam Poo Kong dapat menjadi pilihan bagi mereka.

Geografis

Karya ini diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia pada khususnya untuk memberikan gambaran aset budaya yang dimilikinya, dan masyarakat internasional umumnya untuk menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki aset budaya yang menarik.

Psikografis

Sajian ini berupa film dokumenter dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin yang dapat dimengerti oleh target audience utama dengan tidak membatasi kalangan sosial.

Behavioral

Terutama untuk masyarakat yang menghargai aset budaya, termasuk di dalamnya masyarakat Tionghoa (penganut kepercayaan) yang mempunyai

9 Ibid, halaman 3-9.

(6)

tradisi yang sama dengan tradisi kelenteng, dan masyarakat untuk mengetahui sepenggal sejarah agama Islam di Pulau Jawa.

1.5.3.2. Jenis Karya yang Akan Dibuat a. Karya Utama

Audio visual

Dibuat dalam bentuk dokumenter format DVD dan VCD, dengan durasi 15 menit dan narasi dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

Fotografi

Dibuat 17 karya fotografi dengan pemotretan di kelenteng Sam Po Kong, 10 karya diantaranya adalah karya utama dan sisanya merupakan pendukung. b. Karya Pendukung

Label dan cover VCD dan DVD

Tas kain sebagai merchandise promosi karya Stiker sebagai merchandise promosi karya Album foto

(7)

1.6. Skematika Perancangan

Latar Belakang Masalah

Rumusan dan Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat Perancangan

Identifikasi

Program Perancangan

Data Produk Data Pemasaran

Analisis Data

Konsep Perancangan

Konsep verbal Konsep kreatif

Pra Produksi

Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja tim dan kesuksesan Agile Software Development, dimana

Pelanggaran merek yang banyak terjadi adalah peniruan terhadap merek terkenal. Merek terkenal banyak ditiru oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan untuk membonceng ketenaran merek

Tingkat adopsi petani tentang budidaya padi organik kurang karena petani padi organik sudah terbiasa melakukan bercocok tanam padi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

Microsoft Office Excel. Selain itu perlu mempelajari rumus-rumus excel yang nantinya akan dipakai ketika memasukkan kolom baru maupun untuk mengolah data. Setelah

Seorang pendidik mesti bersifat tawâdhu’ (rendah hati) terhadap orang yang ia didik. Karena kalau seorang pendidik merasa lebih tinggi terhadap peserta didik,

Tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PER perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PER perusahaan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Penghapusan Kendaraan Dinas Operasional Sebanyak 122 (seratus dua

Ciputat Raya No.32 Pondok Pinang Jakarta Selatan 75 Jakarta-RAWAMANGUN Jl.. Pemuda