• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Ekonomi Islam. Oleh : DYAN SETIANI NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Ekonomi Islam. Oleh : DYAN SETIANI NIM :"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTEK KERJASAMA BAGI HASIL PERTANIAN PADI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Ekonomi Islam

Oleh :

DYAN SETIANI NIM : 3217243

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung) yang disusun oleh DYAN SETIANI dengan NIM 3217243 telah memenuhi persyaratan ilmiah untuk diajukan ke sidang munaqasah dengan persetujuan ini diberikan dapat digunakan seperlunya.

Bukittinggi, Juli 2021 Pembimbing

Zikrawahyuni Maiza, SS,MIS NIP 198501132015032002

(3)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dyan Setiani Nim : 3217243

Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi / 2 Januari 1999

Fakultas / jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam / Ekonomi Islam

Judul Skripsi : Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung)

Menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah (skripsi/tugas akhir) dengan judul diatas adalah benar hasil karya saya. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya sendiri, maka penulis bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan gelar penulis dicopot sampai batas waktu yang tidak di tentukan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bukittinggi, Juli 2021

Penulis,

Dyan Setiani NIM: 3217243

(4)

Dengan menyebut nama Allah untuk diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah berilah aku rasa ridha terhadap putusan-Mu dan berkahilah segala apa yang

engkau berikan kepadaku, sehingga aku tidak suka mempercepat apa yang engkau lambatkan, dan memperlambat apa yang sudah engkau cepatkan.

(HR. Ibnu Suni)

Ya Allah, tiada hal yang mudah selain yang engkau mudahkan dan engkau mampu menjadikan kesusahan itu mudah jika engkau menghendakinya mudah.

(HR. Ibnu Hiban)











































dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, karena Sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

“...Saat ini yang dibutuhkan hanyalah kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih kuat dari baja, hati yang akan lebih keras dari biasanya, dan mulut yang akan selalu berdoa. Biarkan imanku menggantung, melayang 5cm di depan dahiku, agar tidak lepas dari mataku, aku akan membawa mimpiku setiap hari, aku melihat setiap hari dan percaya bahwa aku bisa. Bahwa aku akan berdiri lagi setiap kali aku jatuh.

Apapun kemungkinannya, saya selalu berkata pada diri sendiri, jika saya percaya

(5)

pada mimpi saya dan saya tidak akan pernah menyerah. Saya ingin dikenang sebagai orang yang masih memiliki mimpi dan keyakinan, bukan hanya seonggok daging yang hanya memiliki nama. Saya ingin dikenang sebagai orang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan hanya seorang pemimpi, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan dikalahkan oleh keadaan. Namun, saya adalah orang yang selalu percaya pada keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban kepercayaan manusia yang tidak dapat dihitung dengan angka berapa pun, dan saya tidak membutuhkan bukti apakah mimpi itu akan datang. benar di masa depan, karena saya hanya harus percaya pada mereka.

Ungkapan Hati Sebagai Rasa Terima Kasihku Hal utama dari semua...

Alhamdulillahirabbil'alamin.... Akhirnya aku sampai pada titik yang kuinginkan selama ini, percikan kesuksesan yang kau berikan kepadaku Ya Rabb, tak henti- hentinya aku bersyukur kepada-Mu Ya Rabb. Serta shalawat dan salam untuk pujaanku Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia. Semoga karya kecil ini menjadi amal kebaikan bagi saya dan menjadi sumber kebanggaan

Ibundaku dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda hormat dan terima kasih yang tak terhingga, karya kecil ini kupersembahkan untukmu, ibuku tercinta, belahan jiwaku, bidadari surgaku yang tanpanya aku bukan siapa-siapa di dunia fana ini, ibuku tercinta (Maryuli Asni), dan ayahku. (Erwin. Alm) yang selalu ingin aku bisa membahagiakanmu ibu,

(6)

semoga kamu bisa merasakan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini. Terima kasih atas sabarmu ibu yang selalu mendidikku, selalu mengorbankan segalanya untuk kebahagiaanku, dia rela ke hujanan dan kepanasan agar aku bisa menjadi sarjana. Terima kasih ibu saya, tanpa ayah di sisi saya, masih bisa memperjuangkan pendidikan saya sehingga saya bisa mencapai kesuksesan ini.

Kakak Dan Adikku Tersayang

Untuk Kakak (Dyna Aswita, S.Pd), dan adik (Satriady), semoga sukses kedepannya. Amin Ya Rabbal'alamin.. terima kasih telah menjadi motivasi dalam hidupku, telah memberikan semangat dan dukungan agar aku tidak merasa lelah dan putus asa dalam menyelesaikan karya kecil ini, menjadi penghiburku ketika aku susah, dan menjadi dorongan saya dan kebahagiaan setiap saat.

Serta, saudara- saudaraku yang ikut memberikan motivasi kepadaku (Yolanda Zulfendri dan Novera Yusnita).

Keluargaku

Terimakasih kepada nenek (Nurlianis), keluarga dari ibuku (Zainal Arifin, Zainul Akman, Zul Bahri, Yonrizal, Zuldawati, dan Sepdeni Wati), Dan Untuk saudara dari ayahku (Deswita Murni, Taufik, Edi, Hj. Elmiati dan H.j Isman), yang selalu membantu dalam penyelesaian pendidikanku.

Sahabat- Sahabatku

Untuk kawan seperjuangan, terima kasih telah menjadi sahabatku selama empat tahun terakhir, selalu ada saat aku senang dan sedih, selalu setia mendengar ceritaku, selalu menyemangatiku saat aku sedih, meskipun kita berpisah, jangan pernah lupakan persahabatan kita. (Reda Adha Eriani, Fauzia Amelia, Delfi

(7)

Safitri, Pipi Gusmianti, Winda Yudila Oktami, Indah Gem Sari, Zehriza Rina Alfira, Desi Febriani, Fauziah Anggraini).

Terima kasih kepada teman-temanku di kelas EI G angkatan 2017, yang telah mendukung dan membantuku dalam menyelesaikan tugas kuliahku, sehingga kita bisa lulus bersama untuk mendapatkan gelar sarjana, seperti yang kita nikmati hari ini.

Terima kasih untuk sahabat setiaku sejak MTsn sampai sekarang (Zahara Safira), walaupun saat ini kita berjauhan, kamu adalah sahabat yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk kelancaranku dalam menyelesaikan karya kecil ini.

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku

Ibu Zikrawahyuni Maiza, SS, MIS selaku dosen pembimbing untuk menyelesaikan tugas akhirku, terimakasih bu, saya sudah dibantu selama ini, sudah diajari dari yang tidak tau menjadi tau, dari tidak mengerti menjadi mengerti, sehingga atas bantuan Ibu, bertambah 2 huruf dibelakang namaku (S.E)

Untuk bertambahnya dua huruf tersebut menghabis waktu yang lama (4 tahun), tenaga, dan biaya yang besar (yang tidak bisa dihitung berapa lembar rupiah yang telah ku habiskan). Terima kasih kepada semuanya telah hadir dalam hidupku untuk selalu membantu, memberikan motivasi yang tak pernah berhenti, sehingga aku tidak merasakan lelah dan letih untuk meraihnya. Tidak ada perjuangan itu yang sisa-sia asalkan kita yakin kalau kita bisa, karena ada Allah SWT yang selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita. Walaupun tetesan air

(8)

ii

mata mengalir deras dipipi, itu wajar, karena sebelum kita menikmati suatu keberhasilan itu tidak ada yang menagis, pasti kita menagis dahulu baru bisa tertawa bahagia menikmatinya, karena suatu usaha yang kita kerjakan dengan sungguh- sunguh tidak akan mengkhianati hasil, itulah hidup yang harus dijalani dan harus disyukuri...

(9)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbill’amin. Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Kemudian shalawat beriringan salam, penulis ucapkan buat junjungan umat sedunia yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana (S-1) Ekonomi Islam dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Adapun judul skripsi ini adalah “PRAKTEK KERJASAMA BAGI HASIL

PERTANIAN PADI DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KESEJAHTERAAN PETANI (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung)”.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, terutama segenap keluarga yang telah mendukung penulis secara moral maupun materil, teristimewa kepada ayahanda Erwin (Alm) dan ibunda Maryuli Asni tersayang yang telah mendidik, membesarkan dan memotivasi penulis penuh dengan kesabaran, pengorbanan dan kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah

(10)

ii

SWT, selalu melimpahkan, rahmat, kesehatan, karunia, dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Rasa hormat yang mendalam untuk kakak Dyna Aswita S.Pd dan adik Satriady yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan motivasi dalam Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih yang takterhingga juga kepada :

1. Ibu Dr. RidhaAhida, M.Hum, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Bukittinggi.

2. Bapak Dr.Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis islam dan sekaligus Pembimbing Akademik penulis.

3. Ibu Rini Elvira, SE.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

4. Ibu Zikrawahyuni Maiza, SS,MIS selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikani ilmunya sehingga penulis bisa melanjutkan karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

6. Bapak dan ibu para staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan dan membantu penulis selama perkuliahan sehingga segala urusan penulis bisa selesai sampai pada penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu pegawai perpustakan yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)

iii

8. Kepada teman-teman EI G angkatan 2017, terima kasih terhadap sahabat sahabat Reda Adha Eriani, Fauziah Amelia, Delfi Safitri, Indah Permata Sari, Zehriza Rina Alfira, Winda Yudila Oktami, Pipi Gusmianti, Desi Febriani, Fauziah Anggrain yang selama ini telah banyak memberikan semangat bagi penulis.

Mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis, skripsi ini jauh dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Bukittinggi, Juli 2021 Penulis,

Dyan Setiani NIM : 3217243

(12)

iv ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan oleh Dyan Setiani dengan NIM 3217243 Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan judul “Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung)”

Penulisan Skipsis ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Kerjasama bagi hasil pertanian padi merupakan salah satu praktek yang digunakan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka dan seberapa besar dampak kerjasama bagi hasil ini terhadap kesejahteraan petani di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung. Penelitian ini berfokus pada praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani di Nagari Lubuk Basung.

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam pengumpulan data ini adalah pemilik lahan sawah dan petani penggarap. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara lansung kelapangan.

Teknis analisis yang menggunakan metode deskripsi yaitu metode mengambarkan keadaan atau fenomena yang diteliti di lapangan, dijelaskan, dan diambil kesimpulannya secara sistematik.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi yang terjadi di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung dilakukan karena adanya pemilik lahan yang tidak mempunyai skill dalam mengelola dan faktor usia. Sedangkan dari pihak petani penggarap petani tidak mempunyai lahan sawah atau tanah pertanian untuk mereka penggarap dan dari lahan yang dikelola petani penggarap maka adanya tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam melakukan kerjasama bagi hasil perjanjiannya dilakukan secara lisan dan saling percaya. Sebagian masyarakat dalam rasio bagi hasil tidak menyebutkannya di awal dan batas waktu pengelolaan sawah tidak disebutkan di awal, dengan ini praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi ini belum sepenuhnya sesuai dengan konsep bagi hasil yang telah diatur dalam islam.

Kerjasama bagi hasil pertanian padi ini belum sepenuhnya berdampak pada kesejahteraan petani. Ini dapat dilihat dari bagian dari kerjasama tersebut yang diperoleh belum sepenuhnya mampu memenuhi segala kebutuhan mereka, baik dari segi sandang, papan, pangan, biaya pendidikan anak-anak maupun pelayanan kesehatan. Jikapun terpenuhi tapi tidak sampai pada datangnya waktu panen berikutnya.

Kata Kunci : Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertannian Padi, Kesejahteraan Petani, Nagari Lubuk Basung

(13)

v DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBARAN PENGESAHAAN TIM PENGUJI SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

KATA PENGANTAR ... ....i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Indetifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 10

F. Penjelasan Judul ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Bagi Hasil Pertanian ... 14

B. Muzaraah, Murakhabah Dan Musaqah ... 16

C. Ekonomi Islam ... 25

D. Dampak Bagi Hasil Terhadap Kesejateraan ... 28

E. Kesejahteraan Dalam Islam ... 29

F. Kajian Terdahulu ... 31

G. Kerangka Berfikir ... 36

(14)

vi BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37

C. Jenis Dan Sumber Data ... 38

D. Informan Penelitian ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Intrumen Penelitian ... 40

G. Metode Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHAAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

2. Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Di Nagari Lubuk Basung ... 51

3. Dampak kerjasama Bagi hasil Pertanian Padi Terhadap Kesejahteraan petani ... 61

B. Pembahasan ... 65

1. Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Di Nagari Lubuk Basung ... 65

2. Dampak kerjasama Bagi hasil Pertanian Padi Terhadap Kesejahteraan petani ... 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Sawah Dan Bukan Sawah Di Kecamatan Lubuk Basung...4 Tabel 1.2 Luas Panen, Produksi, Dan Produktivitas Tanam Pangan Di Kecamatan Lubuk Basung (Ha) 2018 Dan 2019 (Padi Sawah)...5 Tabel 4.1 Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintahan Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam...44 Tabel 4.2 Mata Pencarian Penduduk Nagari Lubuk Basung...45

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pertanian adalah dunia yang bisa dikatakan sebagai sahabatnya manusia, karena sektor pertanian adalah sektor yang paling penting peranannya dalam perekonomian di sebagian besar negara berkembang yang ada di dunia.

Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia serta sebagai sumber penghasilan pertanian menjadi salah sektor yang masih potensial untuk digarap.

Selain itu dalam pertumbuhan perekonomian sektor pertanian juga memiliki peran yang sangat penting, hal ini disebabkan banyaknya di antara masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, terutama pada masyarakat di perdesaan.1 Sangatlah penting meningkatkan perekonomian yang ada di desa, hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah masyarakat pedesaan. Pada umumnya sektor perekonomian yang ada di desa yaitu pertanian, perternakan dan lain sebagaianya. Jika salah sektor perekonomian tersebut mengalami kendala akan mengakibatkan penurunan pada pendapatan ekonomi.

Selain dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Mengapa bisa dikatakan mampu menyerap tenaga kerja, karena pada sektor pertanian tidak membutuhkan pendidikan khusus seperti sektor industri. Dalam

1 Ana Liana Wahyuningrum Dan Darwanto, Penerapan Bagi Hasil Maro Perspektif Mukharabah, Jurnal Of Sharia Economic Law, Volume.3, No.1, Maret 2020, Hal. 46

(17)

2

sektor pertanian kondisi alam, seperti musim panas, musim hujan, hama atau penyakit dan lain sebagainya dapat mempengarui hasil panen pertanian. Tetapi berkat usaha yang dilakukan pemerintah dan masyarakat walaupun produktivitasnya turun petanian masih bisa tumbuh, sehingga turunnya tidak terlalu dratis.2

Hal yang penting dalam sektor pertanian adalah tanah. Sebagaimana yang diajaran Islam untuk menganjurkan memanfaatkan bumi sebagai sumber penghidupan bagi manusia yang telah dijelaskan dalam al-Quran dengan firman Allah dan hadist rasul dan jangan membuat kerusakan dimuka bumi yang Allah ciptakan. Sebagaimana dalam Q.S al Araf ayat 58 yaitu:





































58. dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

2Joni Arman Damanik, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Di Kecamatan Masara Kabupaten Sragen, Economics Dovelopmen Analysis Journal volume 3,No. 1, 2014, Hal. 214

(18)

Tanah adalah salah satu sumber daya lahan yang sangat penting, karena berperan sebagai penyedia dan juga penyimpan kebutuhan primer tanaman, seperti oksigen, air, dan juga nutrisi tanaman. Sumber daya lahan pertanian merupakan komponen utama dalam produksi bahan pangan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun demikian, keberadaan dan kualitas lahan pertanian dapat rusak akibat sifat manusia yang kurang peduli terhadap kelestarian sumber daya lahan pertanian. Hal ini disebabkan oleh kurang pahamnya manusia dalam mengelola dan melestariakan daya lahan tersebut. 3

Sumatera Barat yang perekonomiannya masih bersifat agraris, ini terlihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan pada sektor pertanian terhadap pembentukan PDRD di Sumatera Barat. Sektor pertanian yang memberikan kontribusis terbesar pada perekonomian Sumatera Barat. Besarnya kontribusi pertanian Sumatera Barat dalam perekonomian mengakibatkan sektor ini juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan di Sumatera Barat. Dari sisi ketenagakerjaan, penyerapan tenaga kerja sektor pertanian memberikan konstribusi paling tinggi. Walau demikian kehidupan petani di Sumatera Barat belum sejahtera, jika dilihat dari produktivitas dan tingkat upah atau balas jasa yang diterima masih relatif rendah. Produktivitas dan upah yang rendah sebagai penyebab sebagian petani masuk dalam kelompok penduduk miskin. Hal ini

3 Rupa Matheus, Skenario Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering : Menuju Pertanian Berkelanjutan, ( Yogyakarta :CV Budi Utama, 2019), Hal. 4-8

(19)

4

konsisten dengan data penduduk miskin di Sumatera Barat dimana sebagian besar dari mereka berkerja di sektor pertanian. 4

Suburnya tanah yang ada di Sumatera Barat banyak masyarakat yang memilih bertani. walaupun terkadang ada di antara masyarakata tidak memiliki lahan pertanian memilih melakukan kerjasama bagi hasil dalam pertanian. Salah satunya Nagari Lubuk Basung, Nagari Lubuk Basung yang termasuk salah satu Nagari dan sekaligus menjadi nama Kecamatan yaitu Kecamatan Lubuk Basung, Lubuk Basung juga merupakan ibu kota Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Nagari Lubuk Basung yang penduduknya berjumlah 47,064 0rang dengan jumlah kepala keluarga 11.664 orang yang sebagian besar pendududknya bermata pencarian sebagai petani. Dari 47,064 orang penduduk Nagari Lubuk Basung yang bermata pencarian sebagai petani berjumlah 9.635 orang.5 Selain itu luas lahan pertanian yang memadai juga membuat masyarakat memiliki peluang yang cukup besar dalam melakukan pertanian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kita dapat melihat luasnya lahan pertanian, luas panen, produktivitas dan produksi padi yang ada di Kecamatan Lubuk Basung. Luas sawah dan bukan sawah yang ada di Kecamatan Lubuk Basung menurut Badan Pusat Statistik yaitu

Tabel 1.1

Luas Sawah Dan Bukan Sawah Di Kecamatan Lubuk Basung

Tahun Luas Bukan sawah

4 Nilham, Dkk, Analisis Sosial Ekonomi Petani Di Sumaetra Barat, (Padang: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, 2014), Hal. 3-6

5 Profil Nagari Lubuk Basung.

(20)

sawah Lahan bukan sawah Lahan bukan pertanian

Jumlah

2016 4515 20398 2831 27744

2017 4515 20213 3112 27840

2018 4515 20213 3112 27840

2019 4515 20213 3112 27840

Sumber: BPS, Kecamatan Lubuk Basung Dalam Angka 20206

Tabel 1.2

Luas Panen, Produksi, Dan Produktivitas Tanam Pangan Di Kecamatan Lubuk Basung (Ha) 2018 Dan 2019 (Padi Sawah)

Tahun 2018 2019

Luas Panen (Ha) 15642 12219

Produksi(Ton) 86528 70528

Produktivitas(Ton/Ha) 5,53 5,77

Sumber: BPS, Kecamatan Lubuk Basung Dalam Angka 20207

Berdasarkan data yang ada di Badan Pusat Statistik lahan sawah yang ada di kecamatan lubuk basung pada tahun 2019 yaitu 4515 hektar, sedangkan 20213 hektar lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian 3112 hektar. Produksi tanaman bahan makanan yang terbesar di kecamatan lubuk basung adalah padi sawah dengan produksi dari tahun 2018 mencapai 86528 dan tahun 2019 mencapai 70528 ton. Luas panen padi pada tahun 2018 mencapai 15642 Ha dan tahun 2019 mencapai 12219 Ha. Produktivitas pada tahun 2018 mencapai 5,53 dan pada tahun 2019 mencapai 5,77.

6Http://Agamkab.Bps.Go.Id, Diakses Pada Tanggal 12 Januari 2020.

7Http://Agamkab.Bps.Go.Id, Diakses Pada Tanggal 12 Januari 2020.

(21)

6

Walaupun banyak penduduk Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung bermata pencarian sebagai petani tetapi tidak semua mereka memiliki lahan. Bagi mereka yang banyak memiliki lahan dan tidak memiliki lahan terdorong melakukan kerjasama bagi hasil pertanian dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dan dari keuntungan tersebut mampu mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Dalam kajian fiqh, kerjasama di bidang pertanian ada tiga istilah yang digunakan, yaitu muzara'ah, mukhabarah, dan musaqah. Merupakan bentuk kerjasama lahan pertanian dimana pihak-pihak yang terlibat, baik pemilik modal maupun pengelola memiliki peran masing-masing. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari kerjasama tersebut tergantung pada investasi yang mereka lakukan dalam kerjasama tersebut. Pada gilirannya, perbedaan peran tersebut akan berdampak pada rasio bagi hasil atau kerugian yang akan dibagi. 8

Dalam konteks akad muzara’ah, pemilik tanah bertanggung jawab menyediakan tanah siap tanam, sedangkan penggarap bertanggung jawab atas benih, alat pertanian, benih dan pupuk, teknologi, proses penanaman, pemeliharaan, dan panen. Sedangkan mukhabarah, penggarap bertanggung jawab menyediakan peralatan pertanian, benih dan pupuk, teknologi, proses penanaman, pemeliharaan dan panen. Sedangkan pemilik bertanggung jawab menyediakan lahan yang siap ditanami. 9Musyaqah diambil dari kata al-saqa, yaitu seseorang

8Sri Sudiarti, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2018), Hal.

152

9 Wasilatur Rohmaniyah, Fiqih Muamalah Kontemporer, ( Pamekasan : Duta Media Publishing, 2019), Hal. 87-88

(22)

menggarap pohon tamar, anggur (merawatnya), atau pohon lainnya dengan tujuan mendatangkan manfaat dan mendatangkan sebagian tertentu dari hasil yang dipelihara sebagai sebuah imbalan. 10 Musyaqah adalah “bentuk muzaraah yang lebih sederhana dimana penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan sebagai imbalannya, penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panennya.11

Dalam praktek kerjasama bagi hasil tiap daerah berbeda-beda, akan tetapi Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung memiliki tata cara tersendiri yaitu pemilik lahan menyediakan lahan kemudian petani penggarap mengelola lahan sawah tersebut. Selain itu perjanjian bagi hasil antara penggarap dan pemilik lahan di adakan secara lisan tanpa menghadiri saksi, perjanjian ini dilakukan atas dasar saling percaya dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami di antara kedua belah pihak, ditambah ketidakjelasan batas waktu dalam kerjasama bagi hasil ini.

Dari wawancara yang dilakukan dengan salah satu warga Nagari Lubuk Basung mengatankan bahwa :

“Praktek bagi hasil pertanian padi yang dilakukan oleh pemilik lahan dan petani penggarap sawah yang sering digunakan adalah patigoan. Sistem pengelolaan sawah yang seperti ini sudah ada sejak dahulu. Masyarakat yang melakukan akad patigoan semua kebutuhan pada awal penggarapan ditanggung

10Akhmad Farroh Hasan, Fiqh Muammalah Dari Klasik Hingga Kontemporer(Teori Dan Praktek), (Malang : UIN-Maliki Malang Press, 2018), Hal. 95

11 Imam Mawardi Dkk, Pranata Sosial Didalam Islam, ( Magelang : Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Studi Islam Dan Universitas Muhamadiyah Magelang, 2012), Hal. 23

(23)

8

oleh petani penggarap, kemudian hasilnya dibagi 1/3 untuk pemilik lahan dan 2/3 untuk petani penggarap.”12

Beberapa alasan masyarakat melakukan kerjasama bagi hasil di antaranya yaitu petani memilik lahan yang cukup luas tetapi tidak sanggup untuk menggarap, hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti usia yang sudah lanjut, tidak memiliki waktu untuk menggrap dan lain sebagainya. Ada juga di antara mereka melakukan bagi hasil karenakan lahan yang dimiliki belum memenuhi kebutuhannya.

Dari wawancara yang dilakukan dengan salah satu Warga Nagari Lubuk Basung mengatakana bahwa :

“Saya telah melakukan kerja sama bagi hasil pertanian padi sudah kurang lebih selama 5 tahun, alasan dia melakukan bagi hasil pertanian padi karena Ia tidak sanggup mengelola sawah tersebut lantaran ia tidak tahu bagaimana tatacara dalam mengelola sawah. Dalam melakukan kerjasama bagi hasil ini dilakukan secara lansung tanpa ada perjanjian tertulis dan dilakukan tanpa adanya saksi di antara kedua belah pihak, Perjanjian ini dilakukan hanya atas dasar saling percaya di antara mereka, selain itu dalam melakukan perjanjian bagi hasil pemilik lahan juga tidak menyebutkan batas waktu berapa lama si penggarap mengelola sawahnya ”.13

Salah satu indikator dalam melihat kesejahteraan adalah pendapatan, karena dalam pemenuhan kebutuhan dalam rumah tangga dibatasi oleh pendapatan yang dimiliki. Apabila pendapatan petani tinggi maka tingkat kesejahteraan dapat terpenuhi.

Dari hasil wawancara dengan salah satu warga Nagari Lubuk Basung mengatakan bahwa :

12 Wawancara dengan Indra Suwentri Pemilik Lahan Sawah, Di Lubuk Basung Tanggal 17 Mei 2021

13 Wawancara dengan Indra Suwentri Pemilik Lahan Sawah, Di Lubuk Basung Tanggal 18 Febuari 2021.

(24)

“Kerjasama bagi hasil yang dilakukan antara pemilik lahan dan petani penggarap belum bisa dikatakan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Tingkat pendapatan petani yang masih tergolong kecil belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari “.14

Pendapatan seorang petani padi merupakan suatu hal yang susah dikontrol, hal ini di sebabkan beberapa faktor seperti hama wereng, tikus, burung dan lain sebagainya yang melanda tanaman petani yang terkadang membuat petani menjadi gagal panen yang dapat merugikan petani.15

Masyarakat di Nagari Lubuk Basung sebagian besarnya adalah penduduk yang memiliki lahan atau sawah pertanian. Mata pencarian sebagian besar penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya adalah bertani.

Namun walaupun demikian ada di antara mereka yang memiliki lahan tapi tidak mempunyai kemampuan dalam mengelolanya, atau bahkan sebaliknya ada di antara mereka yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki lahan. Sebagian penduduk yang memang mata pencariannya bertani terdorong untuk melakukan kerjasama dengan pemilik lahan, dengan harapan dapat saling memperoleh keuntungan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan maka penulis tertarik meneliti Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi Kasus Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung).

B. Indetifikasi Masalah.

14 Wawancara dengan Yondrizal Petani Penggarap, Di Lubuk Basung Tanggal 20 Mei 2021.

15 Observasi, Lahan Sawah Di Lubuk Basung, 17 Mei 2021.

(25)

10

1. Adanya praktek kerjasama bagi hasil dalam pertanian padi.

2. Terjadinya akad bagi hasil pertanian padi.

3. Kerjasama bagi hasil pertanian belum sepenuhnya berdampak terhadap kesejahteraan petani.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini dibatasi pada gambaran Praktek Kerjasama Bagi Hasil Pertanian Padi Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Petani Di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada pada latar belakang tersebut maka dalam penulisan ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana praktek kerjasam bagi hasil pertanian padi di Nagari Lubuk Basung kecamatan Lubuk Basung?

2. Bagaimana dampak dari praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung ini terhadap kesejahteraan petani?

E. Tujuan Dan Kegunaan Dalam Penelitian

Tujuan dalam penelitian.

1. Untuk mengetahui bagaimana praktek kerjasam bagi hasil pertanian padi di Nagari Lubuk Basung kecamatan Lubuk Basung.

(26)

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi di Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung ini terhadap kesejahteraan petani.

Kegunaan dalam penelitian.

1. Agar dapat memberikan berbagi pemikiran kepada masyarakat setempat tentang bagaimana praktek kerjasama bagi hasil yang diatur oleh syariat Islam agar kita senatiasa dalam jalan Allah SWT

2. Memberikan wawasan yang luas dan pengarahan kepada masyarakat cara bermuamalah dengan baik yang sesuai dengan syari’at Islam khususnya dalam bidang pertanian.

3. Memperbanyak ilmu pengetahuan dan pola pikir dalam setiap melihat hal- hal yang terjadi dalam masyarakat, sehingga dapat menjadi perubahan dalam masyarakat.

F. Penjelasan Judul

Untuk mengetahui dan menghindari kesalah pahaman tentang apa yang dimaksud dari judul ini maka penulis akan mejelaskan judul ini.

(27)

12

Kerjasama : Persekutuan sesuatu antara dua orang atau lebih, dimana untung ruginya dibagi rata di antara pihak-pihak terkait.16

Bagi hasil : Hak seseorang (penggarap) untuk menyelenggarakan pertanian diatas tanah kepunyaan orang lain (pemilik lahan) dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi antara kedua belah pihak menurut imbangan yang telah disetujui sebelumnya.17

Pertanian : Usaha yang bersifat multi dimensi, mencakup ekonomi, pemenuhan kebutuhan dasar manusia, kewajiban moral mencakupi kebutuhan kehidupan, kewajiban pelestarian lingkungan dan sumber daya.18

Kesejahteraan : Kesejahteraan adalah sebagai suatu keadaan yang sehat, nyaman dan senang dari konsumsi barang dan pelayanann.

Kesejahteraan juga dapat diartikan sebagai kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan hidup masyarakat dapat dilihat dari standar kehidupan masyarakat.19 Dalam istilah umum, sejahtera menunjukan keadaan yang baik, kondisi

16 Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, (Pamekasan : Duta Media Publishing, 2020), Hal. 72

17 Urip Santoso, Hukum Agraria : Kajian Komprehensif, ( Jakarta : Kencana, 2017), Hal.

143

18 Tahlim Sudaryono Dkk, Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan: Agenda Inovasi Teknologi Dan Kebijakan, (Jakarta : IAARD Press, 2018), Hal. 8

19 Nur Zaman Dkk, Sumber Daya Dan Kesejahteraan Masyarakat, (Yaysan Kita Menulis : 2021), Hal, 14-15.

(28)

manusia dimana orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan makmur.20

Berdasarkan penjelasan diatas, yang dimaksud dengan judul ini secara keseluruhan adalah praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani (studi kasus di nagari lubuk basung kecamatan lubuk basung.) jadi maksud dari judul penelitian ini adalah bagaimana praktek kerjasama bagi hasil pertanian padi di nagari lubuk basung kecamatan lubuk basung dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani padi tersebut.

20Siti Nur Hafilda Filina, Emalia Nova Sustyorini, Dan Bhiaztika Ristyanadi ,Potensi Pertanian Dalam Peningkatan Kesejahteraan (Lamongan : Litbangmasunisla, 2020), Hal. 74

(29)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bagi Hasil Pertanian

Bagi hasil pertanian adalah sebuah perjanjian kerja sama antara pemilik lahan dengan petani sebagai penggarap. Upah dari penggarapan lahan tersebut diambil atau diberikan dari hasil pertanian yang diusahakan, setelah panen atau sesuai dengan kesepakatan ketika pertama kali mengadakan transaksi. Besarnya bagi hasil adalah besarnya upah yang diperoleh oleh setiap petani baik pemilik lahan maupun penggarap berdasarkan perjanjian atau kesepakatan.21

Bagi hasil pertanian juga dapat diartikan sebagai perjanjian pengolahan lahan, dengan upah sebagian dari hasil yang diperoleh dari pengolahan lahan.

Pada bulan Januari tanggal 2 tahun 1960 telah dibuat diundangkan Undang- Undang No. 2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil yang menjadi tujuan utama dari lahirnya undang-undang ini sebagaimana telah dijelakan dalam memori penjelasan Undang-Undang itu, khususnya dalam penjelasan umum disebutkan.

Dalam rangka usaha untuk melindungi golongan yang ekonominya lemah terhadap praktik-praktik yang sangat merugikan dari golongan yang

21 Laila Umpul, Sistem bagi Hasil Usaha Tani Jagung Petani Penggarap Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontal, Jurnal Ilmiah Agribisnis, Volume 1, No.1, 2016, Hal. 38

(30)

kuat, maka dalam bidang Agrarian diadakanlah undang-undang ini, yang bertujuan untuk mengatur perjanjian bagi hasil tersebut dengan maksud:22

1. Agar pembagian hasil lahan antara pemilik dan penggarapnya dilakukan atas dasar yang adil.

2. Dengan menegaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari pemilik dan penggarap, agar terjamin pula kedudukan hukum yang layak bagi para penggarap, yang bisaanya dalam perjanjian bagi hasil itu berada dalam kedudukan yang tidak kuat, yaitu karena umumnya lahan yang tersedia tidak banyak, sedangkan jumlah orang yang ingin menjadi penggarapnya adalah sangat besar.

3. Dengan terselenggaranya apa yang tersebut pada 1 dan 2 diatas, maka akan bertambah bergembiralah para penggarap, yang mana akan berpengaruh baik pula pada produksi lahan yang bersangkutan, yang berarti suatu langkah maju dalam melaksanakan program akan melengkapi “sandang pangan” rakyat

Bagi hasil adalah sebuah usaha yang mulia jika pelaksanaannya mengutamakan prinsip keadilan, kejujuran, dan tidak merugikan atara satu pihak dengan pihak yang lain, misalkan dalam pembagian hasil pemilik lahan hanya memberikan sebagian hasilnya saja pada penggarap dan tidak sesuai dengan kesepakatan dengan antara kedua belah pihak. Pembagian hasil seperti

22Fifi Alifatun Nisa Dan Nani Hanifah, Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Bagi Hasil Muzara’ah Di Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Bayuwangi, Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, Volume 8, No. 2, Hal. 135-136

(31)

16

ini sangat tidak sesuai dengan prinsip keadalan dan itu akan merugikan pihak penggarap. Perbuatan ini termasuk perbuatan yang sewenang-wenang.

Berkaitan dengan bagi hasil dalam sebuah pengelolaan pertanian dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan seseorang, dapat di lakukan melalui sistem muzaraah, mukhabarah dan musaqah. Muzaraah, mukhabarah dan musaqah adalah bentuk kerjasama yang telah di syariatkan dalam islam.23

Dalam ruang lingkup ekonomi islam di temukan dibeberapa sumber, yaitu dalam undang-undang nomor 3 tahun 2006 dan yang kedua kompilisi hukum ekonomi syariah meliputi aspek ekonomi seperti : ba’i, syirkah, mudharabah, murabahah, khiyar, istihna’, ijarah dan juga kerjasama dalam pertanian (muzara’ah, mukhabarah, dan murabahah).24

B. Muzara’ah, Mukhabarah Dan Musaqah 1. Muzara’ah

a. Pengertian Muzara’ah

Muzara’ah yaitu akad kerja sama dalam menegelola pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, pemilik lahan menyerahkan lahan pertanian kepada si penggarab agar bisa ditanami dan dipelihara dengan imbalan tertentu dari hasil panen yang benihnya berasal dari

23Rio Makkulau Wahyu,Sistem Penggarapan Lahan Pertanian Masyarakat Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi Islam, Volume 1, No.1, 2019.Hal. 3

24Siti Ulfa Munfaria Dan Dijan Novia Saka, Implementasi Teknik Bagi Hasil Pada Kerjasama Antara Petani Bawang Merah Dengan Pekerja Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Qawanin, Volume 4, No.2, 2020, Hal. 215

(32)

pemilik lahan.25Aplikasi dalam lembaga keuangan syari’ah, muraza’ah yaitu sebuah produk khusus yang dikembangkan di sektor pertanian atau agribisnis.26

b. Rukun-Rukunya Yaitu

1) pemilik tanah dan penggarap

2) Objek seperti tanah, bibit, usaha ( pengelolaan tanah) dan laba (hasil buah atau tanaman)

3) Shighat ( ijab dan qabul) 27

c. Syarat Sahnya Muzara’ah Terdiri Dari Beberapa Macam Yaitu 1) berakal sehat

2) syarat yang berkaitan dengan tanaman, yaitu diisyaratkan terdapatnya penentuan jenis apa saja yang ditanam.

3) Hal yang berkaitan dengan perolehan hasil tanaman, yakni bagian dari masing-masing harus disebutkan berapa jumlahnya (persentasenya), hasil ialah milik bersama.

4) Hal yang berkaitan dengan tanah yang akan ditanami seperti lokasi tanah dan batas tanah.

5) Hal yang berkaitan dengan waktu dan syarat-syaratnya.

6) Hal yang berkaitan dengan alat-alat yang dipakai untuk bercocok tanam. 28

25 M.Nadratuzzaman Hosen Dan Am. Hasan Ali, Kamus Populer Keuangan Dan Ekonomi Syari’ah, ( Jakarta : Pusat Komunikasi Ekonomi Syari’ah (Pkes Publishing), 2008), Hal.

55

26 Wiroso, Produk Perbankan Syariah, (Jakarta : LPFE, 2011), Hal. 297

27 Ainul Yaqin, Fiqih Muamalah Kajian Konprehensif Ekonomi Islam, (Pamekasan : Duta Media Publishing, 2018), Hal. 80

(33)

18

Berdasarkan konsesus ulama yang memperbolehkan akad ini bila akad ini sudah memenuhi rukun dan syarat, maka dampak hukumnya adalah :29

1) Pemilik tanah bertanggung jawab mengeluarkan benih dan biaya pemeliharaan pertanian jiak akad yang digunakan muzaraah. Bisa pertanian ditanggung jawab oleh pemilik lahan dan penggarap sesuai dengan presentase bagian masing-masing.

2) Hasil pertanian akan dibagi berdasarkan kesepakatan bersama.

3) Pengairan dilakukan sesuai dengan kesepakan bersama dan apabila tidak ada kesepakatan berlaku kebiasaan di tempat masing-masing.

4) Jika salah seorang meninggal dunia sebelum masa panen, maka akan tetap berlaku sampai panen dan yang meninggal diwakili oleh ahli warinya. Lebih lanjut akad itu dapat dipertimbangkan oleh ahli waris apakah diterusakan atau tidak.

d. Dasar Hukum

Dalam menetapkan hukum mukhabarah dan muzara’ah para ulama menggunakan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas RA yang artinya :

“sesungguhnya nabi SAW, menyatakan : tidak menharamkan bermuraza’ah bahkan beliau menyuruhnya, supaya yang sebagian menyanyangi sebagian yang lain. Barang siapa yang memiliki tanah,

28 Akhmad Farroh Hasan, Fiqh Muamalah Dari Klasik Hingga Kontemporer (Teori Dan Praktek), (Malang : Uin Maliki Press, 2018), Hal. 92

29Siti Ulfa Munfaria Dan Dijan Novia Saka, Implementasi Teknik Bagi Hasil Pada Kerjasama Antara Petani Bawang Merah Dengan Pekerja Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Qawanin, Volume 4, No.2, 2020, Hal. 219

(34)

maka hendaklah ditanaminya atau diberi faedahnya, kepada saudaranya, jika mau atau tidak, maka boleh ditahan saja tanah itu”.30

Diriwayatkan dari ibnu umar bahwa rasulullah SAW pernah memberikan tanah khaibar kepada penduduknya (waktu itu merekah masih yahudi) untuk digarap dengan imbalan pembagian hasil buah- buahan dan tanaman.

Diriwayatkan oleh bukhari dan jabir yang mengatakan bahwa bangsa arab senantiasa mengolah tanahnya secara muzara’ah dengan rasio bagihasil 1/3:2/3, 1/4:3/4, dan 1/2:1/2, maka rasulullahpun bersabda, “hendaklah menanami atau menyerahkan untuk digarap, barang siapa tidak melakukan salah satu dari keduanya, tahanlah tanahnya”.31

Hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhari dari abdilah“ dari abdullah r.a berkata : rasulullah sudah memberikan tanahnya kepada orang yahudi khaibar untuk dikelola dan ia mendapatkan bagian dari apa yang dihasilkan dari padanya.32

e. Berakhirnya muzara’ah

1) Jika pekerja melarikan diri maka pemilik tanah boleh membatalkan.

2) Pekerja tidak mampu lagi untuk berkerja.

3) Jika salah satu pihak ada yang meninggal dunia atau gila maka boleh ahli waris yang menggantikan posisinya

4) Kesepakatan antara dua belah pihak untuk menghakirinya.33

30 Sa’da Yuliana Dkk, Transaksi Ekonomi Islam Dan Bisnis Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah, ( Yogyakarta : Perpustakaan Nasional, 2017), Hal. 63

31 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, ( Jakarta : Gema Insani, 2001), Hal. 99

32 Akhmad Farroh Hasan, Fiqih Muamalah Dari Klasik Hingga Kontemporer (Teori Dan Praktek), (Malang : Uin-Maliki Press, 2018), Hal 97-98

33 Hidayatullah, Fiqih, ( Banjarmasin : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, 2019), Hal. 70

(35)

20

2. Mukhabarah

a. Pengertian Mukhabarah

Mukhabarah yaitu kerjasama dalam mengelola pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan tertentu dari hasil panen yang benihnya berasal dari penggarap. Bentuk akad kerjasama antara pemilik sawah dan penggarab sesuai dengan kesepakatan bersama.34

Rukun dan syarat mukhabarah yaitu :

b. Rukun mukhabarah

1) Pemilik tanah pertanian atau penggarap 2) Obyek mukhabarah

3) Ijab dan kabul.

f. Syarat mukhabarah

1) Pemilik kebun dan penggarap harus orang yang baliq dan berakal.

2) Benih atau bibit dari petani penggarap.

3) Lahan adalah yang menghasilkan, jelas perbatasannya dan diserahkan sepenuhnya kepada penggarap.

4) Pembagian antara kedua belah pihak harus jelas.

5) Batas waktu harus jelas. 35 g. Dasar Hukum

34 Wiroso, Produk Perbankan Syariah, (Jakarta : LPFE, 2011), Hal. 296

35Ainul Yaqin, Fiqih Muamalah Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, (Pamekasan : Duta Media Publishing, 2020), Hal. 80

(36)

Dasar Hukum mukhabarah sama dengan muzara’ah yaitu mubah (boleh). Landasan hukum mukhabarah adalah sabda Nabi SAW.

Artinya: “dari r.a bahwa ia suka bermukhabarah. Amru berkata: lalu aku katakan kepadanya: ya abu abdurrahman, kalau engkau tinggalkan mukharabah ini, nanti mereka memgatakan bahwa nabi SAW telah melarang mukhabarah. lantas thawus berkata: hai amr, telah menceritakan kepada ku orang yang sungguh-sungguh mengetahui akan hal itu, yaitu ibnu abbas bahwa nabi SAW tidak melarang mukhabarah itu, hanya beliau berkata: seseorang memberi manfaat kepada saudaranya lebih baik dari pada ia mengambil manfaat dari saudaranya itu dengan upah tertentu ( H.R Muslim )36

Ada beberapa hal yang membuat berakhirnya sebuah akad yaitu :

1) telah habisnya jangka waktu perjanjian 2) Salah satu diantaranya meninggal dunia.

3) Adanya unsur yang menyebabkan batalnya akad yaitu: tanah yang dijadikan objek bagi hasil terpaksa dijual, petani penggarap sakit, petani penggarap sudah tidak sanggup menggarap, dan lain-lain.37 3. Musaqah

a. Pengertian Musaqah

Secara etimologi, musaqah berarti transaksi dalam pengairan, penduduk madinah disebut dengan al-mu’amalah, secara terminologi adalah penyerahan sebidang kebun pada petani untuk digarap dan

36 Abdul Rahman Ghazaly Dkk, Fiqih Muamalah, (Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2010), Hal. 117-118

37Ana Liana Wahyunigrum Dan Darwanto, Penerapan Bagi Hasil Maro Perspektif Akad Mukhabarah, Tawazun: Journal Of Sharia Economic Law, Volume 3, Nomor 1, 2020, Hal. 51

(37)

22

dirawat dengan ketentuan bahwa petani mendapatkan bagian dari hasil kebun. Dengan demikian, akad musaqah adalah sebuah bentuk kerjasama antara pemilik kebun dan petani penggarap dengan tujuan agar kebun tersebut dipelihara dan dirawat sehingga memberikan hasil yang maksimal.38

b. Rukun Musaqah

Jumhur ulama berpendapat bahwa sebelum mengawali musaqah maka diharuskan memenuhi 5 rukunnya, antara lain :

1) Akad atau ijab qabul

2) Pihak yang saling bertransaksi

3) Lahan perkebunan dan tanaman sebagai objek musaqah

4) Kegiatan usaha yang akan dipraktikkan oleh pengelolahan lahan 5) Kesepakatan tentang persentasi bagian yang didapat dari hasil

musaqah c. Syarat Musaqah

Syarat-syarat sah atau tidaknya musaqah dapat ditinjau dari beberapa indikator sebagai berikut :

1) Sighat ( ijab kabul kedua belah pihak )

2) Harus terpenuhi syarat orang yang bekerjasama dalam akad musaqah adalah orang yang dapat bertindak sesuai hukum, yaitu telah baligh dan berakal.

38 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Muamalah, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2010), Hal.

109

(38)

3) Objek dari akad musaqah harus berupa pohon yang dapat berbuah, namun juga diperbolehkan apabila pohon tidak berbuah namun dicari dan dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat.

4) Ketika panen tiba maka hasil panen tersebut adalah milik kedua belah pihak dan harus dibagi sesuai perjanjian Berakhirnya Musaqah

d. Dasar Hukum Musaqah

Telah berkata Abu Jafar Muhammad Bin Ali Bin Husain Bin Ali Bin Abu Thalib R.A bahwa rasulullah SAW. Telah menjanjikan penduduk khaibar sebagai pngarap dan pemelihara atas dasar bagi hasil. Ini telah dilanjutkan oleh abu bakar, umar, ali, serta keluarga- keluarga mereka sampai hari ini dengam rasio 1/3 dan 1/4 semua telah dilakukan Khulafah Ar-Rasyidin pada masa pemerintahannya.39 e. Musaqah telah dianggap berakhir jika :

1) Waktu perjanjian musaqah berakhir sesuai kesepakatan dalam akad di awal

2) Salah satu pihak ataupun kedua belah pihak telah meninggal, jika ahli warisnya berkenan untuk meneruskan akad musaqah maka akad ini tetap diperbolehkan.

3) Adanya suatu hal yang menghalangi masing-masing pihak tidak boleh meneruskan kesepakatan musaqah.

39 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2007), Hal. 100

(39)

24

Muzara’ah, mukhabarah, dan musaqah tersebut di perbolehkan asalkan dengan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Adapun persamaan dan perbedaan dari muzara’ah, mukhabarah, dan musaqah yaitu persamaannya terletak pada akad. Sedangkan perbedaannya terletak pada musaqah tanamannya sudah ada dan membutuhkan orang untuk memelihara dan merawatnya.40

Selain itu muzara’ah dan mukhabarah memiliki kesamaan, Persamaannya ialah antara muzara’ah dengan mukhabarah terjadi pada suatu peristiwa yang sama, yaitu pemilik tanah menyerahkan tanahnya kepada oarang lain untuk dikelola. Yang memebedakan diatara keduanya adalah teletak pada modal atau benih, apabila modal atau benih berasal dari pengelola, maka itu dinamakan mukhabarah, dan jika modal atau benih berasal dari pemilik tanah maka itu dinamakan muraza’ah.41

Pembayaran zakat pada muraza’ah dan mukhabarah yaitu zakat hasil sawah ladang harus atas orang yang punya benih. Jadi zakat pada muzara’ah diwajibkan pada petani yang berkerja, karena dialah yang menanam pemilik lahan hanya seolah-olah mengambil sewa tanahnya. Sedangkan pengasilan sawah tidak dikeluarkan zakatnya. Pada mukhabarah zakat diwajibkan pada pemilik tanah, karena dialah yang bertanam petani hanyalah mengambil upah berkerja. Penghasilan yang didapat dari upah tidak wajib dibayar zakatnya.

40 Hasbiyallah, Sudah Sya’ikah Muamalahmu? Panduan Memahami Seluk Beluk Fiqih Muamalah, (Yogyakarta : Salma Idea, 2014), Hal. 79

41Sa’da Yuliana Dkk, Transaksi Ekonomi Islam Dan Bisnis Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah, ( Yogyakarta : Perpustakaan Nasional, 2017), Hal. 62

(40)

Jika benih dari keduanya maka zakat wajib atas keduanya yang di ambil dari jumlah pendapatan sebelum dibagi.42

C. Ekonomi Islam

1. Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari tentang aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. menurut M.A Manan mendifinisikan ilmu ekonomi islam adalah sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dipahami oleh nilai-nilai islam.

Sedangkan Menurut Yusuf Qardawi ekonomi islam yaitu ilmu ekonomi yang berasal dari ketuhanan. Esensi sistem ekonomi ini bertitik tolak dari allah aza wajallah dan sarana yang tidak bisa lepas dari syariat allah. 43

2. Dasar-Dasar Hukum Ekonomi Islam a. Al-qur’an

Al-qur’an merupakan pegangan hidup bagi umat muslim.

Selain itu al qu’an juga berperan sebagai dasar hukum utama pemberlakuan ekonomi islam. Hal ini dapat kita lihat dari banyak ayat al-qur’an yang mengatur tentang cara berekonomi menurut islam.

Diantaranya aturan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.

42Rio Makkulau Wahyu, Sistem Penggarapan Lahan Pertanian Msyarakat Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Of Islamic Economics, Volume 1, No.1, 2019, Hal. 10

43 Siti Ulfa Munfaria Dan Dijan Novia Saka, Implementasi Teknik Bagi Hasil Pada Kerjasama Antara Petani Bawang Merah Dengan Pekerja Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Qawanin, Volume 4, No.2, 2020, Hal. 214

(41)

26

b. Hadist

Hadis adalah perkataan, perbuatan, ketetapan, dan persetujuan dari nabi yang dijadikan landasan syariat islam, selain al-qur’an dasar hukum pemberlakuan ekonomi islam juga bersumber dari hadis.

c. Sumber-sumber lainnya

Sumber-sumber lainnya yang di maksud disini adalah sumber yang bukan dari alqur’an dan hadist tetapi juga pelengkap dalam memberlakukan ekonomi islam, seperti ijtihad, ijma’, qiyas, istihan, urf, dan istishab. 44

3. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam a. Adl

Secara garis besar keadilan dapat diartiakan sebagai suatu keadaan dimana terdapat kesamaan perilaku dimata hukum, kesamaan hak kompensasi, hak hidup secara layak, hak menikmati pembangunan dan tida ada pihak yang dirugikan serta adanya keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan.45

Pada hakikatnaya allah memerintahkan untuk berlaku adil sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman allah dalam surat al nahl ayat 90 yaitu :

44 Dwi Septa Aryani Dkk, Ekonomi Syari’ah, ( Nusa Lita Inspirasi : 2019 ), Hal.4

45 Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo : UNG Press, 2016), Hal. 24

(42)



















 













90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

b. Khalifah

Nilai khalifah secara umum berarti tanggujawab sebagai pengganti atau utusan allah di alam semesta. Manusia diciptakan allah untuk menjadi khilafah dimuka bumi yaitu, menjadi wakil allah memakmurkan bumi dan alam semesta. Dalam makna sempit khilafah berarti tanggung jawab manusia untuk mengelola sumberdaya yang dikuasakan allah kepadanya untuk mewujudkan mashlahah yang meksimum dan mencegah kerusakan dimuka bumi.46

D. Dampak Bagi Hasil Terhadap Kesejateraan

Muzara’ah atau mukhabarah dan musaqah termasuk jenis akad yang untuk bercocok tanam atau pembuatan sawah dan termasuk juga akad syirkah.

Sebab di dalamnya ada pembagian hasil tanaman antara petani dan pemilik tanah.47

46 Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo : UNG Press, 2016), Hal. 27

47 Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, (Pamekasan : Duta Media Publishing, 2018), Hal. 79

(43)

28

Salah satu hikmah yang didapat dari adanya muzara’ah adalah manusia ada yang mempunyai tanah, tetapi tidak bisa mengelolanya sebaliknya manusia tidak mempunyai tanah tetapi mempunyai kemampuan untuk mengelola. Agar tanah tersebut menjadi produktif sesuai anjuran syariat, mensyari’atkan untuk melakukan akad muzara’ah. Sehingga pemilik lahan dan pengelola lahan sama-sama mendapatkan keuntungan bagi hasil panen.

Akad ini banyak di praktekkan di daerah-daerah perdesaan yang tersebar di pelosok tanah air.

Selain itu ada juga hikmah dari adanya akad musaqah, muzara’ah dan mukahabarah yang sangat besar dan baik bagi pelakunya maupun bagi masyarakat luas diantaranya yaitu :

1. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

2. Terjadinya silaturahmi dan hilangnya jurang pemisah antara orang kaya sebagai tuan tanah dengan orang miskin sebagai penggarap.

3. Turut membantu menyediakan lapangan kerja kepada orang yang tidak modal usaha atau perkebunan dan lain sebagainya.

4. Terhindar dari praktik penipuan dan pemerasan karena akad musaqah, muzara’ah dan mukhabara harus ada kejelasan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh kedua belah pihak.

(44)

5. Turut menciptakan pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan, karena harta tidak hanya berputar pada pihak orang kaya.48

E. Kesejahteraan Dalam ekonomi Islam

1. Konsep Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam

Islam merupakan agama allah SWT yang disampaikan untuk manusia melalui nabi muhammad SAW. kesejahteraan menurut islam adalah falah, falah yaitu kesejahteraan holistik dan seimbang mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu maupun sosial serta meliputi dunia dan akhirat. Kesejahteraan di akhirat lebih diutamakan, karena ia adalah suatu kehidupan yang abadi dan lebih bernilai dari segala hal. Apabila kebaikan dunia dan untuk kepentingan akhirat sudah dirasakan dengan baik, maka akan dapat pula kesejahteraan yang hakiki dunia akhirat atau falah.49

Landasan kehidupan bagi umat muslim adalah akidah, syri’ah, akhlak, dan tasyri dalam menjalankan aktivitas digambarkan sebagia suatu kesatuan yang bulat dan tak dapat dipisahkan satu sama lain. Keempat landasan itu harus diikuti dan dijalankan oleh umat muslim jika ingin mendapatkan kesejahteraan dunia dan akhirat.50

Jika kita mengacu pada maqasid syariah sebagai tujuan dari perekonomian, maka kesejahteraan yang diinginkan sebagai keberhasilan

48 Hasbiyallah, Sudah Syar’ikah Muamalahmu? Panduan Memahami Seluk-Beluk Fiqh Muamalah, (Yogyakarta : SALMA IDEA, 2014), Hal. 83

49 Amri Amir, Ekonomi Dan Keuangan Islam, ( Jambi : Pustaka Muda, 2015), Hal .84-85

50 Amri Amir, Ekonomi Dan Keuangan Islam, ( Jambi : Pustaka Muda, 2015), Hal. 43

(45)

30

perekonomian akan tercapai. Menurut Al Gazali tujuan dari syariah adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh manusia yang terletak pada perlindungan keimanan, manusia, akal, keturunan, dan harta kekayaan.

Meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat merupakan tujuan utama dari ekonomi islam. Kesejahteraan yang mencakup kebutuhan fisik, moral, spritual dan akal untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

Dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa yang diinginkan adakalanya melakukan dengan jalan pintas. Dengan mengambilnya dari orang lain dengan cara yang tidak jujur, dalam hal ini biasanya orang tersebut meningkatkan kesejahteraan materi di dunia, tapi menurunkan nilai kesejahteraan akhiratnya. Nah disinilah peran ilmu ekonomi dalam islam untuk mengatasi ini dalam rangka mencapai falah (kesejahteraan) yaitu hidup yang penuh berkah51

Potensi pertanian sangat berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di perdesaan, karena sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Namun pada saat sekarang ini banyak sekali kendala yang dihadapi petani sangatlah beragam, mulai dari harga padi yang turun, serangan hama yang merabak, dan lain sebagainya. Petani selalu mengusahakan hal yang terbaik bagi tanaman mereka ketika hama merambak agar panen tetap berhasil. Namun peran pemerintah juga sangat dibutuhkan karena meskipun para petani berhasil panen jika harga jual padi turun maka akan sama saja, usaha petani

51 Amri Amir, Ekonomi Dan Keuangan Islam, ( Jambi : Pustaka Muda, 2015), Hal. 75-80

(46)

selama ini tidak ada artinya. Oleh karena itu peran pemerintah sangatlah dibutuhkan guna meningkatkan kesejahteraan para petani.52

G. Kajian Terdahulu

Gambaran yang ada pada penelitian terdahulu terhadap penelitian yang peneliti teliti saat sekarang ini.

No Nama Tahun Judul Hasil Temuan

1 Ulil Amri (skripsi)

2018 Praktik bagi hasil pertanian (sawal) dalam perspektif ekonomi islam (Studi Kasus Petani Di Desa Palece

Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar)

Ada dua jenis pembagian hasil dilihat dari jenis lahan yang di kelola yakni lahan kosong dan lahan berisi.

Jika lahannya kosong dan bibi dari petani penggarap maka hasil panen di bagi dua, jika bibit dari si pemilik lahan maka di bagi tiga sepertiga banding dua pertiga. Jika lahannya berisi maka dibagi sepertiga untuk petani penggarap dan dua

52 Siti Nur Hafilda Filina Dkk ,Potensi Pertanian Dalam Peningkatan Kesejahteraan (Lamongan : Litbangmasunisla, 2020), Hal. 83-85

(47)

32

pertiga untuk pemilik lahan.Perjanjian dilakukan secara tidak tertulis dan tidak juga dipersaksikan.

2 Zurriyatun Toyyibah Munir (skripsi)

2017 Analisi

Pelaksanaan Bagi Hasil Pada Sektor Pertanian Di Desa Sepakek Kecamatan Pringaratan Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Pembagian hasil panen sawah belum sepenuhnya sesuai dengan aturan islam,masih menggunakan aturan adat. dipandang dari ekonomi islam kerjasama yang dilakukan dari segi rukun dan syarat sebagian sudah sesuai dengan ekonomi islam hanya saja dari segi pembagian hasil panen belum sesuai.

3 Ariansyah 2016 Kerjasama temuan Sistem kerjasama

Referensi

Dokumen terkait

CC_ConcatenatedOperation (instead of grid points) to specify the relationship between grid coverage positions and positions in another CRS, as suggested in Clause 8.10.1.1 of Topic

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka perusahaan tersebut akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika

Tapi bagi dunia Islam, di mana sejarah dan agama melingkupi kehidupan sehari-hari dalam sebuah cara yang tidak dapat diduga oleh sebagian besar warga AS, [kata

The Council Of Europe’s Convention on Cybercrime 2001 did not regulate about cyberbullying, but Indonesia could follow what is done in other countries and regulate its own

I n t he digest ive system hist am ine w ill increase gast ric acid secret ion and int est inal peristalt ic w hich causes vom it ing and diarrhea, ot her effect

Bersama ini diumumkan bahwa setelah diadakan penelitian menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku serta sesuai Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor: 149 /TAP/PAN/APBK/2012,

Pada mata kuliah ini mahasiswa dituntut untuk menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan mengajarkan materi‐materi pelajaran matematika

Ikan uji yang digunakan adalah ikan mas ( Cyprinus carpio L.) ukuran konsumsi yang diambil secara acak dari kolam budidaya di 9 desa pada 3 kecamatan yang berbeda di