• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMPT"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BPMPT

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPMPT

Dasar Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat. Didalamnya disebutkan bahwa Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu adalah unsur pelayanan masyarakat di bidang penanaman modal dan perizinan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan bertanggungjawab kepada Gubernur Jawa Barat, yang berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2015 mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu meliputi aspek pelayanan perizinan, sosialisasi dan promosi penanaman modal dan pengendalian investasi. BPMPT Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

b. Penyelengaraan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

c. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi bidang penanaman modal dan perizinan terpadu; dan

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu.

Struktur organisasi Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2014 sebagai berikut:

(2)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 2 Gambar 2.1

Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

Susunan Organisasi BPMPT Provinsi Jawa Barat, terdiri atas:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, membawahi :

a. Subbagian Perencanaan dan Program;

b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.

3. Bidang Pelayanan Perijinan;

4. Bidang Sosialisasi dan Promosi, membawahkan:

a. Subbidang Sosialisasi Perijinan; dan b. Subbidang Promosi Penanaman Modal.

Kepala Badan

Sekretaris Badan

Subbagian Perencanaan dan Program

Subbagian Keuangan

Subbagian Kepegawaian

dan Umum

Bid. Penanaman Modal

Subbidang Fasilitasi dan

Kerjasama Subbidang Pengembangan

Penanaman Modal

Bid.

Pengendalian

Subbidang Pengendalian

Pananaman Modal Subbidang Pengendalian

Perijinan

Bid. Sosialisasi dan Promosi

Subbidang Promosi Penanaman

Modal Subbidang

Sosialisasi Perijinan

Kelompok Jabatan Fungsional

Bid. Pelayanan Perijinan

Tim Teknis

(3)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 3 5. Bidang Penanaman Modal, membawahkan:

a. Subbidang Pengembangan Penanaman Modal; dan b. Subbidang Fasilitasi dan Kerjasama.

6. Bidang Pengendalian, membawahkan:

a. Subbidang Pengendalian Perijinan; dan

b. Subbidang Pengendalian Pananaman Modal.

Rincian tugas setiap unit kerja dilingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat, yaitu:

1. Kepala Badan, meliputi :

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Badan;

b. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, meliputi aspek pelayanan perizinan, sosialisasi dan promosi, penanaman modal dan pengendalian investasi;

d. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

e. Menyelenggarakan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya dalam dan luar negeri di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

g. Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kesekretariatan, pelayanan perizinan, sosialisasi, promosi, penanaman modal dan pengendalian serta UPTB;

h. Menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan, pelayanan perizinan, sosialisasi dan promosi, penanaman modal dan pengendalian serta UPTB serta menyelenggarakan pembinaan teknis fungsional penanaman modal dan perizinan terpadu;

i. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas teknis, evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, pelayanan perizinan, sosialisasi dan promosi, penanaman modal dan pengendalian;

j. Menyelenggarakan perumusan bahan Renstra, Renja, RKT, RKA, DPA, DIPA, Tapkin, LAKIP, LKPJ, dan LPPD lingkup Badan;

k. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina UPTB;

l. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Tindak Lanjut Laporan Hasil

(4)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 4 Pemeriksaan lingkup Badan;

m. Menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

n. Menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang penanaman modal dan perizinan terpadu sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;

o. Menyelenggarakan kepemimpinan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan dan UPTB;

p. Menyelenggarakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan; dan

q. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sekretariat, meliputi:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat dan Badan;

b. Menyelenggarakan pelayanan publik dan administrasi aspek kesekretariatan;

c. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan koordinasi penyusunan dan pengkajian bahan kebijakan teknis, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan perencanaan dan pengendalian program Badan;

e. Menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran, penatausahaan, pengelolaan sistem akuntansi, dan pelaporan keuangan Badan;

f. Menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian meliputi pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir, kompetensi, pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawai Badan;

g. Menyelenggarakan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan, pelayanan sistem informasi, keprotokolan, pegelolaan perpustakaan, dan kearsipan Badan;

h. Menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan, ketatalaksaanaan dan pengembangan pelayanan publik Badan dan UPTB;

i. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Badan;

j. Menyelenggarakan perumusan bahan Renstra, Renja, RKT, RKA, DPA,

(5)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 5 DIPA, Tapkin, LAKIP, LKPJ, dan LPPD lingkup Badan;

k. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Badan;

l. Menyelengarakan koordinasi pengkajian bahan verifikasi, bahan rekomendasi, pemantauan terhadap permohonan, dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu;

m. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTB;

n. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

o. Menyelenggarakan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sekretariat Badan;

p. Menyelenggarakan supervisi, sinkronisasi dan harmonisasi tugas dan fungsi antar bidang secara internal dilingkunga Badan;

q. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi tugas dan fungsi antar bidang secara internal di lingkungan Badan;

r. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan internal Badan pada aspek perencanaan, kepegawaian, pengelolaan barang, keuangan dan informasi serta kekayaan intelektual;

s. Mewakili tugas-tugas eksternal Kepala Badan apabila berhalangan ; dan t. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

3. Bidang Pelayanan Perijinan, meliputi:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pelayanan Perijinan;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian di Bidang Pelayanan Perijinan;

c. Menyelenggarakan pelayanan publik dan administrasi Bidang Pelayanan Perijinan;

d. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan dan memfasilitasi Bidang Pelayanan Perijinan;

e. Menyelenggarakan pelayanan perizinan melalui Gerai Pelayanan Perizinan;

f. Menyelenggarakan rapat pembahasan pelayanan perizinan dengan tim teknis;

g. Menyelenggarakan validasi berkas permohonan perizinan;

h. Menyelenggarakan perhitungan dan penetapan retribusi perizinan;

i. Menyelenggarakan penyusunan naskah perizinan dan pedoman teknis pengolahan perizinan;

(6)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 6 j. Menyelenggarakan penomoran dan penerbitan naskah perizinan;

k. Menyelenggarakan pengembangan pelayanan perizinan terpadu;

l. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi Bidang Pelayanan Perijinan;

m. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan verifikasi dan mengkaji bahan rekomendasi terhadap permohonan dan pemantauan realisasi bantuan keuangan dan bantuan hibah/bantuan sosial di Bidang Pelayanan Perijinan;

n. Membantu Kepala Badan mengusulkan pegawai yang kompeten untuk menduduki jabatan berdasarkan kondisi kerja sebagai Koordinator, Pengolah layanan perizinan dan Pendukung layanan perizinan;

o. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

p. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan; dan

q. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. Bidang Sosialisasi dan Promosi, meliputi :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sosialisasi dan Promosi;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian di Bidang Sosialisasi Perijinan dan Promosi Penanaman Modal;

c. Menyelenggarakan pelayanan publik dan administrasi Bidang Sosialisasi Perijinan dan Promosi Penanaman Modal;

d. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan dan memfasilitasi Bidang Sosialisasi Perijinan dan Promosi Penanaman Modal;

e. Menyelenggarakan pengkajian pedoman teknis pelaksanaan sosialisasi perizinan dan promosi penanaman modal;

f. Menyelenggarakan pengkajian bahan sosialisasi perizinan dan promosi penanaman modal;

g. Menyelenggarakan identifikasi kelayakan event sosialisasi perizinan dan promosi penanaman modal;

h. Menyelenggarakan penyusunan agenda sosialisasi perizinan dan promosi penanaman modal;

i. Menyelenggarakan fasilitasi kegiatan sosialisasi perizinan dan promosi penanaman modal;

j. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi Bidang Sosialisasi Perijinan dan Promosi Penanaman Modal;

(7)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 7 k. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan verifikasi dan mengkaji bahan rekomendasi terhadap permohonan dan pemantauan realisasi bantuan keuangan dan bantuan hibah/bantuan sosial di Bidang Sosialisasi Perijinan dan Promosi Penanaman Modal;

l. Membatu Kepala Badan dalam menyelenggarakan koordinasi promosi penanaman modal dan menyusun agenda promosi tahunan.

m. Membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan konsultasi penanaman modal;

n. Membantu Kepala Badan mengusulkan pegawai yang kompeten untuk menduduki jabatan berdasarkan kondisi kerja sebagai Koordinator, Pengolah layanan perizinan dan Pendukung layanan perizinan;

o. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

p. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Sosialisasi dan Promosi; dan

q. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

5. Rincian Tugas Bidang Penanaman Modal :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Penanaman Modal;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan pengendalian di Bidang Penanaman Modal;

c. Menyelenggarakan pelayanan publik dan administrasi Bidang Penanaman Modal;

d. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan dan memfasilitasi penanaman modal, meliputi aspek kebijakan, perencanaan penanaman modal dan fasilitasi dan kerjasama;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan bahan koordinasi pengembangan potensi dan peluang serta infrastruktur pendukung penanaman modal;

f. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan potensi dan peluang serta infrastruktur pendukung penanaman modal;

g. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi Bidang Penanaman Modal;

h. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan verifikasi dan mengkaji bahan rekomendasi terhadap permohonan dan pemantauan realisasi bantuan keuangan dan bantuan hibah/bantuan sosial di Bidang Penanaman Modal;

(8)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 8 i. Membantu Kepala Badan mengusulkan pegawai yang kompeten untuk menduduki jabatan berdasarkan kondisi kerja sebagai Koordinator, Pengolah layanan perizinan dan Pendukung layanan perizinan;

j. Menyelenggarakan koordinasi, menfasilitasi dan penilaian atas pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal oleh penanaman modal sesuai kriteria yang telah ditetapkan;

k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

l. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Penanaman Modal; dan

m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Bidang Pengendalian, meliputi:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengendalian;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian di Bidang Pengendalian Perijinan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

c. Menyelenggarakan pelayanan publik dan administrasi Bidang Pengendalian Perijinan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

d. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan dan memfasilitasi Bidang Pengendalian meliputi aspek pengendalian perizinan dan pengendalian Pelaksanaan penanaman modal;

e. Menyelenggarakan pengendalian, pembinaan dan evaluasi kinerja Badan;

f. Menyelenggarakan fasilitasi pengawasan internal maupun eksternal;

g. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan verifikasi dan mengkaji bahan rekomendasi terhadap permohonan dan pemantauan realisasi bantuan keuangan dan bantuan hibah/bantuan sosial di Bidang Pengendalian Penanaman Modal dan Perijinan;

h. Membantu Kepala Badan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi Bidang Pengendalian Perijinan terpadu dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

i. Menyelenggarakan verifikasi, evaluasi dan kompilasi data minat dan realisasi penanaman modal di Jawa Barat;

j. Menyelenggarakan fasilitasi pencabutan dan pembatalan perizinan penanaman modal kewenangan provinsi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;

(9)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 9 k. Menyediakan satuan tugas untuk menerima dan menyelesaikan pengaduan masyarakat dalam pelaksanaan penanaman modal dan permasalahan proses perizinan;

l. Membantu Kepala Badan mengusulkan pegawai yang kompeten untuk menduduki jabatan berdasarkan kondisi kerja sebagai Koordinator, Pengolah layanan perizinan dan Pendukung layanan perizinan;

m. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

n. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Pengendalian; dan

o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

7. Tim Teknis

Tim Teknis yang telah terbentuk pada 2 Nopember 2012 dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 061.05/Kep.1356-Org/2012, mempunyai tugas sebagai berikut:

Tugas Ketua Tim Teknis adalah :

1. Menyusun dan membuat program kerja Tim Teknis, sesuai bidangnya;

2. Mengarahkan kegiatan Tim Teknis dalam penyusunan saran/

pertimbangan teknis dibidangnya;

3. Memfasilitasi Tim Teknis dalam melaksanakan tugasnya, baik administrasi maupun teknis;

4. Merumuskan proses diterima atau ditolaknya permohonan perizinan bersama anggota Tim Teknis;

5. Mengkoordinasikan Tim Teknis yang terkait dengan perizinan;

6. Menandatangani saran atau pertimbangan teknis sesuai kewenangan;

7. Melakukan koordinasi dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait dalam penyelesaian permasalahan yang memerlukan keterlibatan OPD;

8. Melaporkan hasil saran atau pertimbangan teknis kepada Kepala OPD terkait; dan

9. Melaporkan seluruh kegiatan Tim Teknis secara berkala kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat.

Tugas Anggota Tim Teknis adalah :

1. Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan memvalidasi data permohonan perizinan yang masuk sesuai bidang masing-masing bersama pengolah izin;

(10)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 10 2. Melakukan peninjauan lapangan bersama pengolah izin apabila

diperlukan peninjauan lapangan;

3. Mencatat informasi dan temuan yang terkait dengan permohonan perizinan;

4. Membuat laporan dan berita acara hasil pemeriksaan lapangan sebagai bahan perumusan saran/pertimbangan teknis;

5. Merumuskan hasil telaahan berkas dan peninjauan lapangan yang kemudian dituangkan dalam bentuk naskah saran/pertimbangan teknis diterima atau ditolaknya permohonan perizinan;

6. Menetapkan besaran biaya retribusi sesuai analisa perhitungan untuk perizinan yang dibebankan biaya retribusi; dan

7. Menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) untuk perizinan yang dibebankan biaya retribusi.

2.2 Sumber Daya BPMPT

2.2.1 Kondisi Pegawai BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember 2014.

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu organisasi. Jalannya roda suatu organisasi sangat tergantung pada kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang ada didalamnya. Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya manusia sampai dengan Bulan Desember 2014 sebanyak 131 Orang Pegawai Negeri Sipil dengan keadaan pegawai seperti tergambar dalam Tabel di bawah ini :

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember Tahun 2014

Berdasarkan Jabatan / Eselon

N0 ESELON JUMLAH

1 I -

2 II 1

3 III 5

4 IV 9

5 JABATAN FUNGSIONAL 3

6 JABATAN BERDASARKAN KONDISI

KERJA 113

JUMLAH 131

(11)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 11 Tabel 2.2

Jumlah Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember Tahun 2014

Berdasarkan Golongan / Ruang

N0 GOL / RUANG JUMLAH

1 IV/e -

2 IV/d 1

3 IV/c -

4 IV/b 4

5 IV/a 10

SUB JUMLAH GOL IV 15

6 III/d 21

7 III/c 9

8 III/b 36

9 III/a 15

SUB JUMLAH GOL III 81

10 II/d 1

11 II/c 5

12 II/b 29

13 II/a -

SUB JUMLAH GOL II 35

14 I/d -

15 I/c -

16 I/b -

17 I/a -

SUB JUMLAH GOL I -

JUMLAH TOTAL 131

(12)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 12 Tabel 2.3

Jumlah Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember Tahun 2014

Berdasarkan Berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 SD -

2 SLTP 4

3 SLTA 37

4 D1/D2 -

5 SARMUD / D3 6

6 SARJANA 51

7 S – 2 31

8 S – 3 4

JUMLAH 131

Tabel 2.4

Jumlah Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember Tahun 2014

Berdasarkan Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN JUMLAH

1 PRIA 82

2 WANITA 49

JUMLAH 131

Tabel 2.5

Jumlah Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Bulan Desember Tahun 2014

Berdasarkan Berdasarkan Umur

NO UMUR (TAHUN) JUMLAH

1 20 – 30 7

2 >30 15

3 >40 27

4 >50 27

JUMLAH 131

(13)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 13 2.2.2 Kebutuhan Pegawai BPMPT Provinsi Jawa Barat

Jumlah personil tersebut masih belum memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPMPT dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dibidang penanaman modal dan perizinan, hal tersebut dikarenakan sebagai pendekatan pelayanan perizinan di wilayah-wilayah potensial, BPMPT membentuk pelayanan Depan, meliputi :

1. Gerai pelayanan perijinan terpadu yang dibentuk berdasarkan Kepgub No. 071 Kepgub No. 011/Kep.824-BPPT/2011 tgl. 14 Juni 2011 ttg Gerai (Outlet) di Bandung, Bogor, Purwakarta, Cirebon dan Garut.

2. Layanan Mobil Keliling/ Site Mobile Service (SMS) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gbernur No. 024/Kep.823-BPPT/2011 tgl 14 Juni 2011 ttg. Unit Layanan Keliling (Site Mobile Service) Pelayanan Perizinan Terpadu.

Untuk mengoptimalkan Layanan Gerai dan SMS tersebut memerlukan tambahan personil yang disesuaikan dengan standar kompetensi yang sesuai dengan tugas dan jabatan fungsional yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pelayanan pada BPMPT.

Sesuai dengan struktur organisasi BPMPT salah satu Bidang yaitu Bidang Pelayanan tidak ada nomenklatur Sub Bidang, tetapi langsung membawahi pejabat Pengolah dan Pendukung layanan perizinan, kondisi ini mengacu kepada Permendagri No. 20 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan saat ini telah diatur berdasarkan Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2014. Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah untuk mewujudkan lembaga pelayanan yang tidak terlalu birokratis dan lebih professional sehingga diharapkan pelayanan perizinan sederhana dan akuntabel.

Untuk mendukung pelaksanaan pelayanan perijinan yang profesional tersebut dibentuk beberapa Kelompok Kerja Pelayanan pada BPMPT (seperti waktu di BPPT) dan setiap Pokja dipimpin oleh seorang

(14)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 14 Koordinator yang mengkoordinasikan beberapa pengolah layanan dan pendukung layanan sesuai dengan bidang tugasnya. Dan berdasarkan analisis kebutuhan Kelompok Kerja, Jabatan Koordinator, Jabatan Pengolah serta Jabatan Pendukung Layanan Perijinan. Atas dasar hal tersebut kebutuhan pegawai BPMPT Provinsi Jawa Barat dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan, seperti terlihat dalam Tabel 2.6 dibawah ini.

Tabel 2.6

Jumlah Kebutuhan Pegawai di Lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Jabatan / Eselon

NO ESELON JUMLAH KET.

1 I -

2 II 1

3 III 5

4 IV 9

5 JABATAN FUNGSIONAL 3

6

JABATAN BERDASARKAN KONDISI KERJA

141

Terdiri dari:

15 Orang Koordinator

65 Orang Pengolah Layanan 61 Orang Pendukung

Layanan

JUMLAH 159 -

Untuk memenuhi kekurangan pegawai termaksud sampai dengan Bulan Desember 2014 dan Tahun 2015, telah dipenuhi dengan beberapa Tenaga Alih Daya sesuai dengan Anggaran yang telah disetujui.

2.2.3 Sarana dan Prasarana Penunjang BPMPT Provinsi Jawa Barat

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat ditunjang oleh pemenuhan Sarana dan Prasarana, yang sampai dengan tahun 2014 kondisinya seperti tertera pada tabel 2.7 di bawah ini.

(15)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 15 Tabel 2.7

Sarana dan Prasarana penunjang BPMPT Provinsi Jawa Barat NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1 Gedung Kantor Jl. Sumatera No.50 Bandung.

1. Tanah seluas 2.845m² 2. Bangunan 1.662 m2, belum

bernuansa layanan publik Kantor Unit Layanan Gerai:

1. Gerai Bandung 2. Gerai Garut 3. Gerai Cirebon 4. Gerai Bogor 5. Gerai Purwakarta

Gerai Bandung untuk

sementara masih bergabung dengan Gedung Kantor BPMPT Jl. Sumatra No.50 Bandung, sedangkan untuk Gerai Lainnya berlokasi di 4 (empat) Bakorpembang Provinsi Jawa Barat Kantor Batam Center, sebagai pusat

Promosi Jawa Barat di Pulau Batam

Sewa

2 Kendaraan Roda 4 13 Unit

3 Kendaraan Roda 2 4 Unit

4 Komputer PC,KIOSK,Tablet 72 Unit

5 Laptop 25 Unit

6 Printer 65 Unit

7 Server 3 Unit

8 Genset 4 Unit

9 Scanner, Scanner Besar, Barcode 6 Unit, 1 Unit, 6 Unit

10 UPS 4 Unit

11 CCTV 4 Set

12 Mesin Antrian 3 Unit

13 Mesin Kepuasan Masyarakat 1 Unit

14 Telephon 4 Unit 1 PABX

15 Faximile 10 Unit

16 Infocus 4 Unit

17 Papan Pengumuman 1 Buah

18 Mesin Tik 11 Unit

19 Penghancur Kertas 4 Unit

20 Handy talky 2 Unit

21 Tabung Pemadam Kebakaran 14 Tabung

22 Radio Komunikasi 1 Unit

23 Layar Motorized 1 Buah

24 Sound System 3 Unit

25 TV 9 Unit

26 Rak Arsip, Rak Buku 22 Unit, 4 unit 27 Smartphone Struktural 2 Unit

28 Smartphone pendukung IT 4 unit

29 Lemari arsip 7 unit

30 Filling Kabinet 10 unit

31 Mesin Fotocopy 3 Unit

32 Filling Kartu Kendali 7 unit 33 Teknologi Informasi dan Komunikasi :

(16)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 16 NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

Infrastruktur TIK :

 PC Server

 Komputer Client

 Router

 Hub

 Wireless hub

 Jaringan

2 unit 51 unit 2 unit 3 unit 5 unit Kabel utv Sistem Informasi Management

Pelayanan

 Mesin antrian pemohon

 Mesin pengukur IKM

 Mesin informasi pelayanan

2 unit 1 unit 5 unit Internet

 Jaringan Diskominfo 2 Mbs

 Jaringan Speedy 2 Mbs

1 paket 1 paket Situs Web

 www.bpmpt.jabarprop.go.id 1 hosting domain Pelayanan Perizinan menuju Online

 Aplikasi Perijinan (SIMPATIK) 1 paket dan menggunakan Aplikasi SPIPISE (BKPM RI) serta TKA online

(Kementerian Tenaga Kerja)

Selain sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan rutin, BPMPT juga memiliki sarana dan pendukung layanan Informasi Potensi Penanaman Modal dan perizinan sebagai upaya pendekatan kepada masyarakat pemohon perizinan yaitu berupa :

a. Mobil Layanan Keliling (Site Mobile Service/SMS);

Dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat selain melayani di dalam gedung BPMPT juga mengoperasikan Mobil layanan keliling (Site Mobile Service/SMS) yang di tempatkan pada daerah potensial perizinan.

b. Gerai/Outlet Pelayanan Perizinan di BKPP

Selain melayani di dalam gedung BPMPT dan SMS, dalam upaya pendekatan pelayanan kepada masyarakat pengguna pelayanan perizinan, Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat juga membuka gerai Pelayanan Perizinan di 4 Wilayah BKPP.

(17)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 17 c. Fasilitasi Jawa Barat Center di Batam.

Pertimbangan Fasilitasi Jawa Barat Center di Pulau Batam, meliputi:

1. Dalam rangka meningkatkan percepatan program Pembangunan Ekonomi Provinsi Jawa Barat diperlukan berbagai upaya Pemerintah Jawa Barat dalam meningkatkan investasi.

2. Keanekaragaman potensi unggulan di Jawa Barat sangat memerlukan upaya untuk dipromosikan pada masyarakat dunia usaha baik dalam ataupun luar negeri.

3. Keterbatasan kemampuan pembiayaan dan teknologi untuk menangani potensi industri yang ada diperlukan dukungan pihak ketiga dalam hal ini investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat 4. Terbatasnya kemampuan para pelaku usaha di Jawa Barat dalam

mempromosikan potensi investasi untuk menjaring mitra yang berminat menanamkan modalnya di Jawa Barat

2.3 Kinerja Pelayanan BPMPT Provinsi Jawa Barat.

2.3.1 Kinerja Penanaman Modal

Secara Nasional Investasi PMA/PMDN terjadi peningkatan yang cukup tinggi sejak Tahun 2010, yaitu sebesar Rp. 208, 3 Trilyun (2010), Rp.231,3 Trilyun (2011), Rp.313,2 Trilyun, Rp. 398,6 Trilyun menjadi Rp. 403,1 Trilyun (Tahun 2014). Dalam Tahun 2013 dan 2014, posisi Jawa Barat Menduduki Peringkat I realisasi Investasi dengan kontribusi terhadap Investasi Nasional sebesar 19,2% Tahun 2013 dan 19,3%

Tahun 2014, sebagaimana terlihat dalam Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.2

Realisasi Investasi 5 besar Nasional Tahun 2013-2014

(18)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 18 Untuk mendukung Misi kedua Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD 2013-2018, kebutuhan investasi (PMTB) ditargetkan pada akhir Tahun 2018 sebesar Rp. 231,42 trilyun, dari target tersebut sebesar 60%

harus dipenuhi dari Investasi PMA/PMDN sebagaimana dalam tabel 2.8 dibawah ini.

Tabel 2.8.

Target Investasi di Jawa Barat berdasarkan RPJMD 2013-2018)

No Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal 2012

Target Capaian

2013 2014 2015 2016 2017 2018 MISI KEDUA: Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan

3 LPI Persen 13,84 11 11,5 12 12,5 13 14

9 a. Nilai Investasi (PMTB)

Trilyun Rupiah

115,20 127,87 142,58 159,69 179,65 203,0 231,42

b. Nilai Investasi PMA-PMDN (60%)

Trilyun Rupiah

52,68 76,72 85,55 95,81 107,79 121,8 0

138,85

b.1. PMA- PMDN Skala Usaha Menengah Besar *)

Trilyun Rupiah

62,7 72,8 82 86,23

**)

97,44

**)

111, 08

**)

b.2. PMDN Skala Usaha Kecil

Trilyun Rupiah

14,02 12,75 13,81 21,56 24,36 27,77

Catatan: *) Yang diolah melalui Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektron (SPIPISE) BKPM RI

**) estimasi sebelum ditetapkan oleh BKPM RI setiap Tahunnya.

Tabel tersebut menunjukkan target RPJMD Jawa Barat lebih besar dari Nasional, mengingat data Nasional hanya PMA/PMDN dengan skala usaha menengah besar yang datanya bersumber dari SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik) yang dikelola BKPM RI, sedangkan di Jawa Barat termasuk target dari PMDN dengan skala usaha kecil yang datanya diolah berdasarkan Izin Usaha yang diterbitkan dan dilaporkan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak menggunakan media SPIPISE. Realisasi Investasi PMA/PMDN di Jawa Barat Tahun 2013 dan Tahun 2014 dibandingkan Target pada RPJMD melampaui target, sebesar 122% Tahun 2013 dengan realisasi Rp.

93,52 trilyun dari target Rp.76,72 trilyun dan 127% untuk Tahun 2014 dengan realisasi Rp. 108,89 trilyun dari target Rp.85,55 Trilyun, sebagaimana dalam gambar 2.2 dibawah ini.

(19)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 19 Catatan: Realisasi Tahun 2015 untuk triwulan I

Gambar 2.3

Target dan Realisasi Investasi PMA-PMDN di Jawa Barat Tahun 2013 - 2014.

Sumber Data : Bidang Pengendalian BPMPT Jabar, diolah

Investasi PMA-PMDN di Jawa Barat Tahun 2014 menurut 5 besar Lokasi usaha, peringkat ke 1 Kabupaten Bekasi (18,77%), kemudian Kabupaten Sumedang 17,34%, Kota Bekasi 14,59%, Kabupaten Karawang 11,59% dan Kabupaten Bandung 6,05%.

Sedangkan menurut 5 besar Sektor Usaha, peringkat ke 1 Sektor Perdagangan dan Reparasi (82,57%), kemudian Sektor Transportasi, Gudang & Komunikasi 2,71%, Industri Logam, Mesin & elektronika 2,57%, Jasa Lainnya 2,29% dan Industri Kendaraan bermotor & alat transportasi lain sebesar 1,54%, seperti dalam Tabel 2.9 dan 2.10 dibawah ini.

Tabel 2.9.

Realisasi Investasi PMA-PMDN di Jabar Tahun 2014 menurut Kab/Kota No Kabupaten Kota Proyek Investasi (Rp.) Rasio

(%) 1 Kab Bekasi 4.653 31.366.371.036.314 18,77 2 Kab Sumedang 4.298 872.321.263.211 17,34 3 Kota Bekasi 3.616 5.335.832.640.577 14,59 4 Kab Karawang 2.872 25.722.560.836.300 11,59 5 Kab Bandung 1.499 1.128.260.946.746 6,05

Sumber Data: Bidang Pengendalian BPMPT Provinsi Jawa Barat

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Target PMTB 127,87 142,58 159,69 179,65 203,00 231,42 Target PMA-PMDN 76,72 85,55 95,81 107,79 121,8 138,85 Realisasi PMA-PMDN 93,52 108,89 39,37

0 50 100 150 200 250

Trilyun Rupiah

(20)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 20 Tabel 2.10.

Peringkat Investasi PMA PMDN di Jabar Tahun 2014 menurut Sektor

No Sektor Usaha Proyek Investasi (Rp.) Rasio

(%) 1 Perdagangan & reparasi 20.468 17.440.934.580.660 82,57 2 Transportasi, gudang & komunikasi 672 1.515.338.509.200 2,71 3 Industri Logam, Mesin & Elektronika 637 13.322.161.938.831 2,57

4 Jasa Lainnya 567 2.427.140.971.636 2,29

5 Industri kendaraan bermotor & alat transportasi lain

381 20.434.305.456.557 1,54

Sumber Data: Bidang Pengendalian BPMPT Provinsi Jawa Barat

Realisasi Investasi PMA di Jabar Tahun 2014 menurut 5 besar Negara Asal, peringkat ke 1 Jepang, Kemudian gabungan Negara, Malayasia, Korea Selatan dan Thailand, yang lainnya berasal dari 33 negara asal, seperti dalam Tabel 2.11 dibawah ini.

Tabel 2.11.

Peringkat Investasi PMA di Jabar Tahun 2014 menurut 5 besar Negara Asal

No Penanaman Modal Asing (PMA) Tahun 2014

Negara Asal Proyek Investasi US$. Investasi (Rp.) TK 1 Jepang 790 2.152.827.700 23.181.915.410.000 83.952 2 Gabungan

Negara

581 1.718.103.800 18.355.422.390.000 103.385

3 Malaysia 59 978.161.900 10.865.862.870.000 1.929 4 Korea Selatan 408 406.276.500 4.539.999.380.000 58.436

5 Thailand 27 274.488.100 2.950.290.070.000 3.603

Sumber :BPMPT (dh BKPPMD) Provinsi Jawa Barat, Thn 2014

2.3.2 Kinerja Layanan Perijinan 2014

Dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu, sehingga jenis pelayanan perizinan (izin dan non izin) yang ditangani oleh BPMPT berjumlah 261 jenis perizinan, terdiri dari izin sebanyak 148 jenis izin dan 113 jenis non izin.

(21)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 21 Tabel 2.12

Jenis Izin/Non Izin yang dikelola oleh BPMPT Tahun 2014 dan Jumlah Perizinan sesuai Pergub Nomor 92 Tahun 2014

NO SEKTOR

JUMLAH PERIZINAN AKTIF (YANG

DIKELOLA)

JUMLAH PERIZINAN SESUAI PERGUB No.

92/14

IZIN NON IZIN IZIN NON IZIN

1 PERKEBUNAN 2 1 4 3

2 PERIKANAN DAN KELAUTAN 6 5 9 4

3 KEHUTANAN 7 5 18 11

4 KESEHATAN* 8 10 7 22

5 PERHUBUNGAN 12 4 40 29

6 KETENAGAKERJAAN 7 4 9 9

7 PERINDUSTRIAN &

PERDAGANGAN

3 8 1 7

8 PENDIDIKAN 1 - 2 -

9 PETERNAKAN* 2 11 5 10

10 ESDM 1 1 13 4

11 KEBINAMARGAAN 1 - 2 -

12 PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

2 - 2 -

13 KOMINFO 4 2 3 2

14 PERTANAHAN - - 3 -

15 SOSIAL 1 - 2 2

16 PERTANIAN - - 2 -

17 PEMUKIMAN DAN PERUMAHAN - 1 3 2

18 KEBUDAYAAN AN &

PARIWISATA

- - 6 6

19 LINGKUNGAN HIDUP 1 - 4 2

20 KOPERASI DAN UMKM - - 2 -

21 PENANAMAN MODAL 3 - 11 -

TOTAL 61 52 148 113

Dalam mendukung Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD Tahun 2013-2018, yaitu meningkatkan Kinerja Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik. Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) untuk kinerja pelayanan perizinan ditargetkan pada Tahun 2018 dengan skala A atau interval nilai mutu antara 81,26-100,00. Untuk realisasi IKM pada kinerja pelayanan perizinan yang dilaksanakan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, pada Tahun 2014 berdasarkan hasil survey mencapai nilai 78,96 atau skala B, walaupun terjadi kenaikan dari Tahun 2013 yang hanya mencapai 75,73 sebagaimana dalam tabel 2.13 dibawah ini.

(22)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 22 Tabel 2.13.

Target dan Hasil IKM Pelayanan Perijinan berdasarkan RPJMD 2013-2018

Indikator Kinierja

Satuan Kondisi Awal Target Capaian RPJMD 2013-2018 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 MISI KETIGA: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik

Sasaran Program: Terselenggaranya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah

TARGET Nilai N/A 78 80 90 N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Skala B B A B B A A A A

HASIL IKM Nilai 74,11 76,27 77,18 75,63 75,73 78,96

Skala B B B B

Sumber data: Bidang Pengendalian BPMPT Provinsi Jawa Barat (diolah)

Perkembangan Kinerja Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, mulai dibentuknya BPPT dalam Tahun 2009 sampai dengan BPMPT Tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah output layanan, yang semula 3.987 buah perizinan yang diterbitkan Tahun 2009 menjadi 40.877 buah perizinan yang diterbitkan pada Tahun 2014, dengan capaian kinerja keseluruhan ( 2009 sd 2014) sebesar 93% sebagaimana dalam gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.4.

Kinerja Pelayanan Perizinan Terpadu di Jawa Barat Tahun 2009 sd 2014 Catatan: * )Tidak termasuk KP AKDP, jumlah KP 2011 sebanyak

16.605 (msh ditangani Dishub)

Sumber Data, Bidang Pengendalian BPMPT Jabar, diolah.

141.054 (100%)

129.738 (93%) (7%)

- 50.000 100.000 150.000 Permohonan Masuk

Perijinan Selesai Dalam Proses

Pengolahan Perijinan

Tahun 2009 sd 2014…

1 2 3 4 5 6

91% 92% 83%

94% 95%

94%

Permohonan Masuk

(23)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 23 Tabel 2.14

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 sd 2013

(24)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 24

NO Indikator Kinerja Utama

Target SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke- 1

2009 2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

KINERJA MAKRO

Laju Pertumbuhan

Investasi N/A N/A N/A 10,5 % 12 % 12% 14 % 14 % 2,1 54,25 4,61 8,06 77,52 20 450 38,41 57,6 553

KINERJA MIKRO

SASARAN MISI 2: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi (Sasaran RPJMD 2013 -2018) Sasaran Program: Meningkatnya kepastian dan ketepatan pelayanan perizinan

Prosentase kepastian dan ketepatan biaya pelayanan perizinan

100%

PTSP 95 % 95 % 100 % 100 % 100 % 95 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 100 100 100 100

Presentase ketepatan

waktu pelayanan perizinan N/A N/A N/A 95 % 95 % 97 % 97 % 97 % 140 % 120 % 110 % 90 % 80 % 147 126 113 93 83

Jumlah pembinaan peningkatan penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

N/A N/A N/A 4 6 6 6 6 4 4 4 4 4 100 67 67 67 67

Jumlah penanganan penyelesaian permasalahan yang dihadapi perusahaan PMA/PMDN

N/A N/A N/A 55 60 65 70 75 60 60 67 72 76 109 100 103 103 102,6

Sasaran Program: Meningkatnya peluang investasi di Jawa Barat

Jumlah profil peluang investasi di Jawa Barat yang layak ditawarkan kepada investor

1 Sektor/

Bidang Usaha

N/A N/A 1

Dokumen 1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1

Dokumen 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

(25)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 25

NO Indikator Kinerja Utama

Target SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1

2009 2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Jumlah promotion business

center yang representatif N/A N/A N/A 1 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 100 % 100 % 50 % 50 % 50 % Jumlah sarana promosi

investasi (event, skala, bentuk)

1 Kali N/A N/A 14 Event 14 Event 14 Event 14 Event 14 Event 16 16 17 17 18 114 114 121 121 128

Jumlah kerjasama investasi Government to

Government, Private to Government, Private to Private

1 Kali N/A N/A 1 MOU 1 MOU 2 MOU 2 MOU 2 MOU 1 1 2 2 2 100 100 100 100 100

Sasaran Program: Meningkatnya jumlah investor ke Jawa Barat Nilai investasi di Jawa

Barat N/A N/A N/A 22,3 Rp

Trilyun

24,5 Rp Trilyun

27,4 Rp Trilyun

30,8 Rp Trilyun

34,5 Rp

Trilyun 30,21 46,6 48,75 52,68 93,52 135 190 177 171 271 SASARAN MISI 3: Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik

Sasaran Program:Terselenggaranya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah Indek Kepuasan

Masyarakat (Skala mutu pelayanan)

N/A N/A N/A B A A A A B B B B B 100% 80 % 80 % 80 % 80 %

(26)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 26 Tabel 2. 15

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 sd 2018

PROGRAM/ KEGIATAN

Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000.000,00) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000.000,00) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%)

Rata-rata Pertumbuhan (%) 1

2009 2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 200 9

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

Anggara

n Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Peningkatan Iklim Investasi 1. Kegiatan

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

650

2. Kegiatan Sinergitas Pelaksanaan Fasilitasi Investasi

1.022

3. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal

800

4. Kegiatan

Penyusunan Profil Peluang Investasi Jawa Barat

500

5. Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan

Promosi dan

Kerjasama Investasi

5.645

Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Pemerintahan Daerah 6. Kegiatan

Optimalisasi Informasi Pelayanan Perizinan

- 300.000 - 310.000 511.730 - 269.277,3 - 305.80

0 - 89,75

7. Pengembangan dan pengolahan administrasi pelayanan perizinan terpadu di Jawa Barat

- 350.000 - 800.000 - - 313.308 - 255.87

5 - 89,51

PROGRAM/ KEGIATAN Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000.000,00) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000.000,00) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%)

Rata-rata Pertumbuhan (%)

(27)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 27

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 200 9

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

Anggara

n Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

8. Kegiatan Pemantapan Sinergitas Pelayanan Perizinan Terpadu yang Bermutu dan Akuntable se-Jawa Barat

- - 553.290 800.000 1.000.000 - - - 401.62

5 -

9. Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Prima Melalui

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu

- - 366.500 550.000 650.000 - - 338.025 - -

10. Kegiatan

Perencanaan dan Penerapan ISO 9001-2008 pada Pelayanan Administrasi Perizinan

- - 400.000 400.000 450.000 - - 394.275 305.89

6

189.03 5

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 11. Kegiatan

Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPMPT

12. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Aparatur BPMPT

Pelayanan Administrasi Perkantoran 13. Kegiatan

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran

14. Kegiatan Peningkatan

Sarana dan

Prasarana Kantor

PROGRAM/ KEGIATAN

Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000,00) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp. 000,00) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%)

Rata-rata Pertumbuhan (%) 1

2009 2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 2009

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

1 200 9

2 2010

3 2011

4 2012

5 2013

Anggara

n Realisasi

(28)

BPMPT Provinsi Jawa Barat II - 28

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 15. Kegiatan

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal OPD

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 16. Kegiatan

Pemeliharaan

Sarana dan

Prasarana Perkantoran

Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 17. Kegiatan

Penyusunan Data Base Pelayanan Perizinan

- 250.000 1.662.000 1.810.000 1.950.000 240.975 - - - 96,39

Porgram Pengembangan Kearsipan 18. Kegiatan Pen

gelolaan Penataan

Arsip dan

perpustakaan Perizinan

- - - 300.000 500.000 - - - - -

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemnafaatan Teknilogi Informasi.

19. Kegiatan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi

Pengelolaan perizinan secara online system, dan integrated electronic filling systemFiling System

- - - 1.000.000 500.000 - - - - 485.00

0

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi persyaratan bagi alas hak atas tanah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 54 guna penyetujuan dari ketentuan tersebut maka camat atau

Oleh karena itu perempuan dalam ayat tersebut dilarang menghentakkan kaki ke tanah untuk mencari perhatian orang lain agar diperhatikan yang akhirnya terlihat

txtUmur.Visible = True txtP_DS.Visible = True txtT_DS.Visible = True txtR_Bayes.Visible = True txtS_Bayes.Visible = True txtB_Bayes.Visible = True

1) Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang diperoleh selama kuliah. 2) Meningkatkan pemahaman mahasiswa praktikan mengenai model-model, metode dan media

Data dianalisis menggunakan paired t{est, independen sampel t-test, regresi linier dan Anova' Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan responden

Note: When the messaging bridge is used to communicate between two domains running different releases of WebLogic Server, Oracle recommends that the messaging bridge be configured

Sedangkan kenaikan jumlah member baru di tahun 2014 (Tabel 1.2) juga tidak mempengaruhi peningkatan hasil penjualan. Penjualan diperoleh dari berbagai pihak yaitu

Buku Panduan Akademik 2010/2011 Program Studi S2 Teknik Arsitektur Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Buku Panduan Akademik Program Pendidikan Sarjana