• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II Peningkatan Ketrampilan Penjumlahan Bilangan Bulat Dengan Metode Inquiri Pada Siswa Kelas II SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II Peningkatan Ketrampilan Penjumlahan Bilangan Bulat Dengan Metode Inquiri Pada Siswa Kelas II SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II

SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: LINA SUKMAWATI

A54E090133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWA KELAS II

SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

Lina Sukmawati, A54E090133, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 59 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan penjumlahan bilangan bulat melalui metode inkuiri. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri Dadirejo 02 yang berjumlah 23 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis datanya kualitatif yaitu berbentuk kata-kata bukan angka sedangkan kuantitatif berbentuk angka. Prosedur penelitian meliputi pra siklus, siklus I dan Siklus II, masing – masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dilihat dari pra siklus siswa yang tuntas ada 10 anak atau 45 %, siswa yang belum tuntas ada 13 anak atau 55 %, pada siklus I siswa yang tuntas ada 11 anak atau 48 %, siswa yang belum tuntas ada 12 anak atau 52 %, dan pada siklus II siswa yang tuntas ada 22 anak atau 96%, siswa yang belum tuntas ada 1 atau 4 %. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode inkuiri mampu meningkatkan hasil belajar Matematika ketrampilan penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas II SD Negeri Dadirejo 02.

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN

BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWA KELAS II

SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KAB PATI

Diajukan oleh:

LINA SUKMAWATI

A54E090133

Telah disetujui dan disahkan untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

DOSEN PEMBIMBING

A. PENDAHULUAN

(4)

Pendidikan sebagai usaha sadar memiliki makna bahwa pendidikan diselenggarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik, menyeluruh dan berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional disertai dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan di tanah air dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan fungsinya untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(5)

Pembelajaran yang berhasil dilihat dari penguasaan materi pelajaran siswa. Tingkat penguasaan materi dinyatakan dengan nilai hasil ulangan tes formatif pada pelajaran matematika semester I tahun 2013/2014 hanya 10 siswa dari 23 siswa di kelas II SD Negeri Dadirejo 02 yang mencapai ketuntasan 75 ke atas, atau hanya 48 % sedangkan yang belum tuntas atau yang bernilai kurang dari 75 sebanyak 52 %.

Melihat hasil tes formatif di atas menunjukkan siswa masih kurangnya tingkat penguasaan materi penjumlahan bilangan bulat. Hal itu disebabkan karena : a. Siswa kurang menguasai dan memahami materi sebelumnya, b. Siswa kurang mampu menjawabpertanyaan yang diberikan, c. Siswa kurang mampu mengajukan pertanyaan.

Sehingga berdasarkan pengamatan, penelitian dan diskusi dengan teman sejawat guru penulis seharusnya tidak hanya menggunakan metode ceramah melainkan metode yang tepat antara lain metode inquiri. Dengan metode inquiri memberi kesempatan siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dalam memecahkan masalah terutama ketrampilan penjumlahan bilangan bulat.

Maka dari itu penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN KETRAMPILAN

(6)

INQUIRI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI’’.

2. Batasan Masalah

Supaya permasalahan tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah ini pada :

1. Penelitian dilaksanakan di kelas II tahun 2013/ 2014

2. Mata pelajaran matematika materi penjumlahan bilangan bulat 3. Metode yang digunakan adalah inquiri

4. Aspek yang ditingkatkan adalah ketrampilan penjumlahan bilangan bulat

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah melalui penerapan metode inquiri dapat meningkatkan ketrampilan penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas II SD Negeri Dadirejo 02?”

4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian itu dilakukan antara lain untuk :

1. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam penjumlahan bilangan bulat.

2. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam pemahaman terhadp operasi hitung bilangan bulat.

(7)

5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkanhasil belajar pada materi penjumlahan bilangan bulat.

2) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap dalam pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

b. Bagi Guru

1) Meningkatkan mutu pembelajaran Matematika.

2) Sebagai alternative guru untuk meningkatkan ranah efektif (sikap).

c. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan mutu pendidikan dan perbaikan citra sekolah di masyarakat, sebagai sekolah yang berakreditasi baik.

B. LANDASAN TEORI

1. Ketrampilan Penjumlahan Bilangan Bulat

(8)

menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika. Maka ketrampilan matematika materi penjumlahan bilangan bulat sangatlah penting bagi siswa.

2. Metode Pembelajaran Inquiri

Metode pembelajaran Inquiri adalah metode yang member kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen sehingga melatih siswa untuk berkreatifitas dan berfikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi. C. METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kelas II SD Negeri Dadirejo 02 terletak di Ds. Dadirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juli 2013 sampai bulan September 2013.

2. Subjek dan Objek Penelitian

(9)

3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan ketrampilan belajar siswa di dalam kelas.

Ciri dari Penelitian Tindakan Kelas adalah melalui siklus yang

terdiri dari dua siklus atau lebih. Dalam penelitian ini dilaksanakan dua

siklus. Adapun langkah-langkah tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu

planing (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing (pengamatan), dan

reflecting (refleksi). Sebelumnya dilakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk

mengetahui hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan.

4. Jenis Data

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

bentuk angka sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk

angka atau bilangan.

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang dapat dirinci dan dapat di pertanggung jawabkan.Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan tes.

6. Instrumen Penelitian

(10)

Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar.

c. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data.

d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar 1. Lembar observasi penerapan metode inquiri 2. Lembar observasi aktifitas siswa dan guru e. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalh isian.

7. Indikator Pencapaian

(11)

peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan adanya kenaikan pada siklus II sebesar 96 % dengan rata-rata nilai 88 di atas KKM 75. D. HASIL PENELITIAN

1. Profil Sekolah

Berikut ini adalah profil SD Negeri Dadirejo 02 : a. Nama Sekolah : SD Negeri Dadirejo 02 b. Alamat Sekolah : Dadirejo

c. Desa : Dadirejo d. Kecamatan : Margorejo e. Kabupaten : Pati

f. Provinsi : Jawa Tengah g. Kode Pos : 59163 2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi sekolah :

“Meningkatkan siswa berprestasi sehingga menjadi cerdas,

terampil berbudaya dan berbudi pekerti luhur berazaskan iman dan taqwa”.

b. Misi sekolah :

1) Melaksanakan PBM dengan pembelajaran berorientasi pada kecakapan akademik dan pengembangan ketrampilan hidup (life skill).

(12)

3) Membudayakan budaya santun, salam, sapa, senyum yang simpatik dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah.

4) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman agama dan budaya ketimuran sebagai inspirasi dalam bertindak dan berperilaku.

3. Refleksi Awal

Seperti pada diskripsi latar belakang bahwa masalah peneliti adalah hasil belajar matematika yang rendah. Hanya 10 siswa dari 23 siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 13 siswa belum tuntas. Penyebab dari rendahnya hasil belajar matematika adalah sebagai berikut.

Dari guru:

1. Guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran menjadi membosankan.

2. Guru kurang mempersiapkan materi pembelajaran. 3. Penguasaan bahasa pengantar kurang dipahami. 4. Guru tidak memberi kesempatan untuk bertanya. Dari siswa:

1. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2. Siswa masih kurang fokus dalam pembelajaran.

(13)

4. Diskripsi Siklus I

Siklus I dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2013, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pada siklus ini, peneliti menyiapkan materi pelajaran Matematika dengan kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat.

Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus I, siswa belum bisa mengerjakan soal tes dengan hasil yang maksimal dan nilai Matematika siswa juga belum mengalami banyak kemajuan. Dalam kegiatan pembelajaran siklus I pada mata pelajaran Matematika penjumlahan bilangan bulat diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut: Siswa yang tuntas ada 11 anak atau 48 % dan siswa yang tidak tuntas ada 12 anak atau 52 % .

5. Diskripsi Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2013. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahannya terhadap siswa, agar hasil belajar siswa meningkat.

(14)

bawah KKM hanya 1anak atau 4 % sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 22 atau 96 % dari 23 siswa.

6. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari kondisi awal sampai dengan akhir siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata Matematika siswa dari 65 menjadi 88. Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan metode inquiri, hasil belajar Matematika ketrampilan penjumlahan bilangan bulat pada siswa lebih meningkat.

E. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

a. Penerapan metode inquiri dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan kualitas pembelajaran matematika ketrampilan bilangan bulat.

b. Dengan penerapan metode inquiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika ketrampilan penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas II SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Th 2013/2014.

2. Implikasi

(15)

pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode inquiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memiliki manfaat dalam pembelajaran Matematika terutama penjumlahan bilangan bulat untuk membantu siswa dalam memecahkan suatu masalah. Dengan metode inquiri yang diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan hasil belajar Matematika penjumlahan bilangan bulat pada siswa .

3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas melalui

metode inquiri, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut :

a. Saran Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan

metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran

Matematika. Salah satunya dengan menerapkan metode inquiri

dalam pembelajaran Matematika penjumlahan bilangan bulat,

dengan metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Guru perlu memperbanyak latihan soal bagi siswa. Hal ini akan

dapat membantu siswa agar lebih terampil dalam

mengembangkan kemampuan pembelajaran Matematika.

3) Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi

siswa yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran

(16)

b. Peneliti Berikutnya

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,

hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan

perbandingan dengan strategi pembelajaran yang lebih variatif,

sehingga hasil belajar Matematika dapat ditingkatkan melalui

berbagai strategi pembelajaran yang inovatif. Hal ini dilakukan agar

pembelajaran Matematika di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran

yang menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki hasil belajar lebih

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Mustoha. 2008. Senang Matematika. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional

Asnawi Zaenal, AgusMulyana. 2003. Tes dan Asemen di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

M. Khafid Suyadi. 2002. Pelajaran Matematika. Penerbit : Erlangga

Maryadi, dkk. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta : BP-FKIP UMS

Nana Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Rudi Susilana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Surtikanti dan Joko Santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : BP-FKIP UMS

(17)

Wahyudin Andrian Yusmandar. 2008. Pengenalan Matematika Dasar. Jakarta : CV Ipa Abong

Wahyudin dan Sudrajat. 2008. Peningkatan dan Pengayaan Matematika. Jakarta : CV Ipa Abong

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah. Masih rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Rendahnya disiplin siswa dalam

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “

Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa pada tes awal

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, ada tiga masalah yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yakni bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika,

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti, maka masalah umum pada SHQHOLWLDQ LQL DGDODK ³ Apakah penggunaan kantong bilangan pada pembelajaran

Hanya 12 siswa dari 26 siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 14 siswa belum tuntas. Akar penyebab dari rendahnya hasil belajar

Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Mengubah Pecahan, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar

Kata Kunci : Model Project Based Learning, Proses Belajar, Hasil Belajar, Matematika Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat penguasaan