• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKSI TARI SEBAGAI KOMODITI KOMODITI PARIWISATA DI SMK NEGERI 7 PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PRODUKSI TARI SEBAGAI KOMODITI KOMODITI PARIWISATA DI SMK NEGERI 7 PADANG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PRODUKSI TARI

SEBAGAI KOMODITI PARIWISATA

DI SMK NEGERI 7 PADANG

OLEll

Ditgukan Untuk Memenuh.:

Per:r;::r,-:ra--rs

Dalam Memperoleh Gelar

.~! a g i s te r

P<.t':. .ftdlkan

Program Studi Teknolog.·

Pendidi.<:·;p

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

TESIS

MANAJEMEN PRODUKSI TARI SEBAGAI KOMODITI

PARIWISATA DI SMK NEGERI 7 P ADANG

Disusun dan diajukan Oleh:

DILINAR AD LIN NIM . 055020334

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 04 Februari 2010 dan Dinyatakan Memenuhi Sala h Satu Syarat untuk Mem peroleh Gelar Magiste r Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 04 Februari 2010

Menyetujui

Tim P embimbing

P rof. r. Julaga Situmorang, M.Pd NIP.195108201978031002

(3)

Persetujuan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No. Nama

1. Prof. Dr. Julaga Situmorang, MPd (Pembimbing I)

NIP.195108201 978031002

2. Prof. Dr. H . Abd. Hamid K, M.Pd (Pembimbing II)

NIP.195802221981031001

3. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd ( Penguji I)

NIP. 194410301976031001

4. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd (Penguji II)

NIP. 196311271987031001

G

S. Pof. Parlindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D (Penguji iii)

NIP. 130186746

Mahasiswa

Nama NIM

Tanggal Ujian

(4)

KATAPENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tanpa

petunjuk dan pertolongan beserta ralunat Nya, penulis yakin tidak akan mampu

menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh sebab itu pertama-tama penulis mengucapkan

syukur alhamdulilah atas segala rahmat dan hidayah Nya yang telah dilimpahkan

kepada penulis.

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini dalam rangka memenuhi

salah satu syarat kelulusan pada program Magister Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini perlu penyempumaan lebih lanjut.

Oleh karena itu tegur sapa budaya yang bersifat konstruktif sangat penulis

harapkan. Pepatah mengatakan "TIADA GADING YANG TAK RETAK"

Selesainya tugas akhir ini tidak terlepas atas bantuan berbagai pihak. baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu saya ucapkan terimakasih

yang tidak terhingga saya sampaikan. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang tutus kepada kedua pembimbing, Prof. Dr.

Julaga Sitomorang M.Pd dan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd yang telah banyak

memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam bidang pengembangan di

kawasan teknologi pendidikan. Dan kepada ketua Program Studi Teknologi

Pendidikan, Prof. Dr. M Badiran, M.Pd yang juga telah memberikan saran

pendapatnya sehingga penulis dengan mudah dan terarah untuk menyelesaikan

tesis ini.

(5)

Akhirnya secara sangat pribadi terima kasih penulis haturkan kepada

lbunda tercinta Hj. Yustinar Adlin yang telah banyak rneberikan restu dan doanya

dalam rnendampingi ananda dan dorongan rnoril agar selalu tabah dan tawakal

kepada Allah serta rnernohon petunjuk Nya dan juga tak terlupakan kepada Kakanda Hj. Ora. A ~elina Adlin dan Abangda Drs. Darma Karyadi Sibuea yang

banyak rnernberikan dorongan untuk dapat rnenyelesaikan tesis adinda serta

kepada anak-anak Mama: Ading, Adil dan Ade Marlinang yang sangat rnengerti

dengan keadaan rnamanya tidak banyak rnenuntut sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Tak lupa juga ucapan terirna kasih kepada sahabat ku

Tuti Rahayu yang selalu rnenemani dan memberikan dukungan sebenamya akan

arti sahabat. Ternan-ternan di jurusan Sendratasik FBS Unirned yang selalu

mernberikan dorongan morilnya untuk segera menyelesaikan tesis ini.

Medan, Februari 2010

(6)

Abstrak

Dilioar Adlin. Manajemen Produksi Tari Sebagai Komoditi Pariwisata di SMK Negeri 7 Padaog. Tesis. Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pasca Sarjaoa Universitas Negeri Medao Februari 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) rumpun Seni Pertunjukan yang ada di Indonesia agar

dapat merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan pengawasan

terhadap setiap kegiatan sebuah produksi seni pertunjukan terutama di bidang

pengelolaan Tari sebagai komoditi pariwisata, agar tidak ditinggalkan oleh

masyarakat Sumatra Barat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya •

Lokasi penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7

Padang, Komplek Sekolah Seni dan Budaya Daerah Cengkeh Lubuk Bagalung

Padang, Sumatera Barat. Adapun lokasi yang di kunjungi ruangan Kepala

Sekolah, ruangan Produksi, ruangan Praktek, dan ruangan Peralatan. Serta

melakukan kunjungan infonnasi kepada Ketua Un it Produksi, Ketua Program

Studi, Guru Praktek Tari, dan Para Pelajar disekolah SMK Negeri 7 Padang.

Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik

triangulasi yang bertujuan mengambarkan, menguraikan dan menganalisis bentuk

menejemen produksi tari di SMK Negeri 7 Padang.

Menejemen produksi tari di SMK 7 Padang adalah proses yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan pengawasan dimana dalam

perencanaan anggota tim telah benar-benar merencanakan sesuai dengan

kebutuhan, dalam pengorganisasian telah menempatakan azas The right man on

the right place, sedang dalam pelaksanaan telah menunjukan sikap profeslonal

dalam berkesenian, dalam pengawasan belum berjalan dengan baik karena tidak

(7)

l

Abstract

Dilinar Adlin. Dance Production Management Commodities For Tourism in

Padang SMK Negeri 7. Thesis. Field: Education Technology Studies Program. Postgraduate Program of State University ofMedan in February 2010.

This studies is aims to describe how Vocational High School (SMK)

family of Performing Arts in lndone.sia in order to plan, organize, conduct and supervision of all activities of a performing arts production, especially in the field

of dance as a commodity management of tourism, so as not to be left by the peo ple of Sumatra Western Indonesia in particular and society in general.

Location of research on Vocational High School (SMK) State 7 Padang,

School Complex Regional Arts and Culture Bagalung Lubuk Clove Padang, West

Sumatra. The location of the principal visited the room, production room, practice

room, and space equipment. And a visit to the Chief Information Production Unit,

Head of Study Program, Dance Teacher Practices, and Students in schools SMK

Negeri 7 Padang.

This research using descriptive qualitative approach with the aim of

triangulation techniques provide a portrait, describing and analyzing the form of

dance production management in .Padang SMK Negeri Negeri 7 Padang.

Dance production management at SMK Padang 7 is a process thal consists

of planning, organizing the implement;ation, where the planning team has really

planned according to needs, the organizing principle have the right menempatakan

man on the r ight place, being in the implementation have shown attitudes

professionals in the art, the control has not worked well because there was no

supervision of each program

(8)

DAFTAR lSI

halaman

ABSTRAK ... .. .... ... ... ... .. ... .

KATA PENGANTAR... ... .. .. .. .. ... ... ... iii

DAFfARISI ... ... ... v

DAFT AR GAMBAR... ... .... v iii

DAFf ART ABEL... IX

DAFT AR LAMP IRAN.... ... .. ... ... ... ... .. ... ... X

BAB I PENDAHULUAN ... .. . .. .. ... . ... ... . ... ... . ... .

A Latar Belakang Masalah ... .... .... .. ... ... ... ... . B Identift.kasi Masalah ... ... ... ... .. ... ... . ... ... .

C Fokus Masalah ... ... ... ... . D Tt.tiuan Penelitian .. .. ... . .. ... .. . ... ... ... . . E Manfaat Penelitian ... ... .

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR

A Manajemen Produksi Seni Pertunjukan ... . ... .. . .. . B Produksi Seni pertunjukan, Tujuan dan Jenis nya ... ... .

1. Pengertian Produksi dalam Seni Pertunjukan ... . 2. Tujuan Produksi Seni Pertunjukan ... . 3. Jenis Seni Pertunjukan ... ... . . C Fungsi-fungsi Manajemen dalam Produksi seni Pertunjukan .. .

1. Perencanaan ( Planning) .. ... ... .. . 2. Pengorganisasian (Organizing)

·3. Pelaksanaan (actuating) ... .... .. ... .. . . ... . ... . · ·4. Pengawasan (Controling) ... .... .. ... . D Produksi Tari Sebagai Komoditi Pariwisata ... ... .. . E Keberhasilan Produksi Seni Pertunjukan ... . ... . ... . 1. Pimpinan Produksi. . .. ... ... ... .. ... ... . 2. Sutradara!Koreografer .. ... ... . . ... ... . 3. Penata Musik ... . .. ... ... ... . ·4. Pemusik ... ... ... ... ... . ... . 5. Penari . .. . ... .... .. .. .. .. ... ... ... . . 6. Manejer Panggung ... .... ... . . 7. Sarana dan Prasarana ... .. ... . .. ... . . ... ... ... . 8. Biaya Produksi (Keuangan) .... ... ... .. ... . .... . F Penelitian yang Relevan .... .... ... .. ... . ... ... ... . G Kerangka B erfikir ... .... .... ... . ... . .. ... .. .... . .. . . . .. . . .. . . H Pertanyaan Penelitian ... ... . ... ... . .

BAB III METODE PENELITIAN

A Sifat dan Pendekatan Penelitian ... . . ... . . . ... . B Kreteria Keberhasilan ... . ... .

(9)

BABIV

-

z

?

m

BABV

C Subjek dan Objek Penelitian. ... .. . ... . .. .... . .. .... .. 81

D Penentuan Infonnan. .. .. .... . .. . .... . .. .. . ... . . .. 82

E Lokasi Penelitian... . .. .. . . ... .. .. .. ... . ... .... . ... . . . .. 83

F Setting Penelitian. .. ... ... . ... .. .. . ... . .. . . . .... ... . .. . ... 83

G Teknik Pengwnpulan Data. ... .. ... .. ... . .. ... . . . 84

1. Wawancara... 84

2. Studi Dokwnentasi... 86

3. Pengrunatan ( Observasi )... ... 86

H Keabsahan Data... 87

1 Teknik Analisis Data... ... 89

HASIL PENELITIAN

A Grunbaran Umum SMK N egeri 7 Padang ... .

1. Lokasi Sekolah ... ... : ... ... . 2. Manejemen Produksi Seni Pertunjukan di SMK Negeri 7

Padang ... ... .

B Fungsi-fungsi Manej emen dalrun Produksi Tari Sebagai Komoditi Pariwisata ... . 1. Perencanaan ( Planing ) ... ... .

a. Kelengkapan Data ... . b. Menentukan Tujuan serta Sarana ... ... . c. Perincian Kebutuhan ... ... ... . d. Pendataan altematif yang memungkinkan ... ... . e. Pemilihan Pendekatan ... ... . f. Pelaksana rencana ... ... ... . 2. Pengorganisasian ... . 3. Pelaksanaan ... ... .

a. Proses Produksi. ... . b. Keberhasilan Pelaksanaan Produksi ... ... .. . 4 . Pengawasan ... ... ... ... .

C Komentar Peneliti. ... ... . 1. Komentar Tentang Kondisi Lingkungan Sekolah ... .

2. Komentar Tentang Pengelolaan Tari Sebagai Komoditi Pariwisata ... ... .... . a. Perencanaan ... . b. Pengorganisasian ... ... ... ... .

c.

Pelaksanaan ... . d. Pengawasan ... ... ... .

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN REKOMENDASI. .. A . Kesimpu1an ... . .. .. .. . ... . .. . ... .. ... .. .. . . . .. . .. .. .... . .... ... . .

1. Perencanaan ... ... . 2. Pengorganisasian ... . 3. Pelaksanaan ... ... . 4. Pengawasan ... ... .

(10)

B. lmplikasi... ... .... ... .. . 151

1. Bidang Perencanaan... ... 151

2. Bidang Pengorganisasian... ... ... .. ... .. .. .. . . 152

3. Bidang Pelaksanaan... 154

4. Bidang Pengawasan... 155

C. Saran...

155

1. Bidang Perencanaan... ... 155

2. Bidang Pengorganisasian... 157

3. Bidang Pelaksanaan... 157

4. Bidang Pengawasan... 159

D. Rekomendasi... 159

DAFTAR KEPUSTAK.AAN... .... ... ... ... .... .. .. ... ... ...

160

LAMPIRAN. ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... .. .... ... ... ... ... ..

179

>

(11)

Gam bar

1

2

3

4

5

DAFTAR GAMBAR

Produksi Seni Pertunjukan Berdasarkan Jenis dan

Tujuannya ... . Proses Perencanaan .. . ... . ... ... . Struktur Organisasi Produksi Seni Pertunjukan ... . Hubungan Timbal Balik Antara Perencanaan dan

Pengawasan ... .. ... ... . Komponen-komponen Anal isis Data ... .. . . .... .

viii

halaman

26

39

49

54

(12)

Tabel

1

2

z

?

m

DAFTAR TABEL

halaman

Komponen dan Indikator Keberhasilan Fungsi-fungsi

Manajemen ... ... .. . 79

Komponen dan Indikator Kualitas Estetis Karya Seni

Tari ... . . 81

[image:12.516.13.473.147.591.2]
(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran

2 3

4

5 6 7

>

Biodata Staf Guru dan Karyawan SMK Negeri

7 Padang .. .. .. . . .. . .... . ... . . . ... ... . Pedoman Wawancara .... .. ... ... ... . Lembar Pertanyaan Pengamatan ... . Tahapan Pengamatan ... .. ... ... . Foto ... . ... .... .. .. ... . ... ... . Riwayat Hidup ... ... .. ... . ... ... . Surat Penelitian ... ... .. .... . ... .. ... . ..

X

halaman

165

166

173

175

179

186

(14)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Tantangan yang dihadapi Seni Pertunjukan di Indonesia pada saat in~

dalam mengelola produksi seni pertunjukannya, baik seni tari,seni musik, maupun

seni teater, pada saat ini dan masa mendatang akan semakin kompleks, berat dan

ketat dengan di berlakukannya era pasar global Asean (AFTA- tahun 2003).

Dalam dunia layanan jasa pertunjukan di Indonesia tennasuk bentuk pengelolaan

layanan jasa pertunjukan di sekolah juga pada sanggar seni akan mendapat

tantangan sangat berat dari masyarakat sebagai stake holder. Tuntutan terhadap kualitas produk dan mutu layanan akan menjadi ajang pertaruhan dalam

memenangkan persaingan tersebut. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap

kualitas produk dan kualitas layanan sajian pertunjukan, sekolah maupun sanggar

seni harus selalu meningkatkan kualitas karya seninya serta kualitas layanannya,

secara umum produksi seni pertunjukan yang ada di Indonesia baik dari sekolah

seni maupun sanggar seni masih belum memuaskan konsumen sebagai penikmat

disebabkan pimpinan sekolah dan snaggar seni belum memberdayakan manjemen

yang baik dalam mengerjakan produksinya.

Membuat karya seni pertunjukan, tennasuk karya tari sebagai komoditi

pariwisata, yang materi dasarnya berangkat dan bersumber dari budaya loka~

tentunya memerlukan pengemasan tersendiri dalam penyajiannya. Sebagai sajian

(15)

yang menonton pertunjukan tersebut bisa menikmati, terhibur, dan mendapatkan

nilai tambah setelah menyaksikan pertunjukan.

Seni tari sebagai bagian dari seni pertunjukan, selain seni musik dan teater,

dapat dikatakan berhasil atau berfungsi, apabila bisa berkomunikasi terhadap

penonton. Tari dapat juga memancing polemik terhadap penontonnya, sehingga

penonton akan berusaha untuk mengomentarinya dan sekaligus akan mengambil

suatu hikmah dari sajian tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya.

Untuk itu diperlukan konsep-konsep yang j elas, serta pemikiran yang matang dari

segenap personil yang terlibat dalam kegiatan produksi tersebut.

Kejelasan konsep dan pemikiran yang matang serta kearifan lokal dalam

berkesenian, menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam menghadapi era

persaingan global, agar karya yang dihasilkan tidak sekedar demi untuk

kepentingan komersial semata. Namun lebih dari itu karya yang dihasilkan akan

tetap sebagai upaya pelastarian dan pengembangan seni tradisi Indonesia,

khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Seni Pertunjukan di

Indonesia yang mengemban misi ganda, yakni sebagai pelestari, pengembangan

dan sekaligus sebagai penyiap tenaga kerja dalam bidang seni pertunjukan. Hal ini

sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran SMK rumpun seni

pertunjukan, bahwa peran Sekolah Menengah Seni Pertunjukan Indonesia, selain

sebagai pencetak calon-calon tenaga kerja di bidang seni pertunjukan, juga

sebagai salah satu institusi penyangga pelestari seni tradisi di Indonesia ( GBPP.

1999:56)

(16)

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan terhadap segala

aspek kehidupan semakin ketat dan berat, termasuk persaingan dalam jasa

pertunjukan, maka kearifan lokal dari para senirnan sebagai pendukung langsung

pertunjukan tersebut menjadi ajang pertaruhan, sekaligus pertanggung jawaban

atas karya yang mereka ciptakan. Adanya kearifan lokal diharapkan karya yang

dibuat tidak sampai kehilangan roh " nilai etis dan estetis " budaya bangsanya.

SMK Negeri 7 Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang

mengemban m isi ganda, yakni sebagai pencetak caJon tenaga-tenaga ketja tingkat

menengah dalam bidang seni pertunj ukan sekaligus sebagai penyangga pelestari

seni tradisi, sangat perlu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya

dalam era globalisasi. Manusia yang berkualitas, terampil, kreatif, inovatif,

tanggung jawab dan berwawasan luas sangat mewamai keberhasilan kualitas kerja

produksi seni pertunjukan di sekolah. Diharapkan produk karya seni yang d ibuat

dapat bersaing dalam era persaingan b isnis jasa pertunjukan yang semakin ketat

dan berat seiring dengan berlangsungnya era pasar global tersebut

Bandem,(2000:30) mengatakan,: "Dalam konteks perjalanan lokal menuju global,

seniman dituntut adanya kemampuan untuk mengembangkan knowledgeable,

yakni kemampuan mengembangkan wawasan pengetahuan, ketrampilan, dan

kreativitas, agar berkarya seni yang dibuat tidak sampai kehilangan nilai etis dan

estetis budaya bangsanya".

Dalam konteks ini, tentunya kearifan lokal seorang senirnan menjadi

penting untuk mendapatkan perhatian. Adanya kearifan lokal yang dirnilikinya

(17)

diharapkan bisa memiliki filter dalam membuat kemasan karya seni

pertunjukannya sebagai komoditi pariwisata (Suminto, 2000:25).

Membuat suatu kemasan karya seni pertunjukan sebagai komoditi

pariwisata tidaklah mudah, karena selain memerlukan pemikiran yang matang dan

kearifan lokal juga memerlukan dukungan manajemen yang baik. Selain itu,

dalam pelaksanaannya agar bisa berjalan Jancar dan berhasil baik memerlukan

unsur-unsur pendukung manajemen. Unsur-unsur tersebut seperti: sumberdaya

manusia yang handal, biaya memadai, fasilitas sarana prasarana pendukung

produksi yang layak dan cukup j umlahnya, dan adanya kerja sama (team work)

baik dari segenap komponen yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Tari sebagai salah satu seni pertunjukan untuk wisatawan, perlu dikemas

khusus dengan sebaik mungkin, dan mempertimbangkan situasi serta kondisi

agar wisatawan dapat menyenangi dan menikmati pertunjukan tersebut agar dapat

memperhatikan aspek-aspek seperti; (I ) unsur orisinalitas, (2) versi singkat dan padat, (3) penuh variasi, (4) disajikan dengan menarik, dan (5) murah harganya

untuk ukuran wisatawan (Soedarsono, 1999:43 ).

Dalam berkesenian Seni tradisi, baik tari, wayang orang, maupun seni

tradisi lainnya, yang dipertontonkan kepada wisatawan perlu pengemasan

tersendiri, agar wisatawan yang menonton dapat menikmatinya " (Umar Kiyam,

1992:57). Dalam hal ini, diperlukan penggarapan-penggarapan berbeda dengan

sajian pertunjukan yang diperuntukkan bagi penonton lokal, k.hususnya bagi

masyarakat pendukung seni tradisi yang tumbuh dan berkembang. Sebagai seni

kemasan (kitch), maka kemasannya harus menarik, atraktif, variatif dan wah •

(18)

Lain halnya dengan Spillane, (I 994:89) mengatakan,: "Wisatawan datang

ke suatu tempat salah satunya adalah untuk menghibur dan menyenangkan dirinya

yang telah penat dan Ielah dalam meqjalankan rutinitas pekerjaan sehari-hari

bahkan mungkin bertahun-tahun sehingga memerlukan istirahat ".

Mengingat mereka datang kesuatu daerah adalah untuk menghibur diri

dengan melihat pemandangan, budaya-budaya masyarakat setempat,

peninggalan-peninggalan sejarah, maupun seni tradisi yang ada di daerah tujuan wisata, maka

pengemasan seni pertunjukan yang akan disajikan untuk mereka hendaknya harus

mempertimbangkan kemampuan mereka dalam menghayati seni pertunjukan yang

akan disajikan.

Terkait dengan pertunjukan sebagai komoditi pariwisata, Maquet,

(1971:66) mengatakan,: "Seni pertunj ukan yang dibuat untuk tujuan pariwisata,

merupakan tiruan dari aslinya (art by metamorphosis), yakni seni pertunj ukan yang telah mengalami perubahan dari aslinya". Lebih lanjut ia mengatakan,

sebagai seni tiruan yang disajikan untuk kepentingan wisatawan, dimana mereka

memiliki keterbatasan- keterbatasan tertentu, seperti keterbatasan waktu dan

kemampuan dalam menghayati seni pertunjukan dalam bentuk aslinya. Untuk itu,

manajemen produksi perlu memperhatikan keterbatasan tersebut.

Menurut pendapat para ahli ekonomi, pada dasarnya ada delapan kunci

untuk dapat memenangkan persaingan di Era kompetisi global bagi para

industrialis dan businessman, termasuk di dalamnya lembaga yang mengelola untuk layanan jasa pertunjukan. Kedelapan kunci tersebut yakni: (I) kualitas

memenuhi standar internasional; (2) harga relatif murah; (3) layanan

(19)

menyenangkan; (4) kecepatan/ ketepatan waktu; (5) kenyamanan bagi

pemakai/penikmat; (6) banyak pilihan; (7) perlu memperhatikan perubahan gaya

hidup; dan (8) memberi nilai tambah bagi penikmat/wisatawan (Tucker dan

Camaval) dalam Slamet. (1995:55). Agar dapat mewujudkan delapan kunci

tersebut sangat diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas, baik dari sisi

pengetahuan, ketrampilan, dan professional dalam bekerja.

Terkait dengan sumber daya manusia, sebagai salah satu kunci

keberhasilan dalam memenangkan persaingan global, Supanggah, (2000:35)

mengatakan.: "Bahwa dalam percaturan global, kwalitas sumberdaya manusia

sangat memegang peranan kunci dalam kekaryaan". Seorang seniman tidak hanya

cukup mengandalkan ketrampilan semata, tetapi harus ditunjang dengan

kemampuannya untuk dapat mengembangkan wawasan dalam pengetahuan,

kreatifitas, inovatif, tanggungjawab moral, dan responsifterhadap

perkembangan-perkembangan sosial masyarakat.

Pada sisi yang lain, keberhasilan sebuah produksi seni pertunjukan, tidak

terlepas dari adanya kelengkapan data calon penonton dalam pertunjukan

tersebut. Data merupakan hal penting dalam kerja produksi seni pertunjukan.

karena adanya data lengkap akan membantu kelancaran dan keberhasilan tim

produksi dalam kerja produksinya. Sebelum proses kerja produksi berlangsung

tim produksi perlu mencari dan menggali data lengkap penontonnya, pertunjukan

yang akan dibuat agar dapat berkomunikasi dengan wisatawan sebagai

penontonnya. Komunikasi penonton dengan yang di tonton dalam seni

pertunjukan sangatlah penting, karena esensi keberhasilan dari suatu pertunjukan

(20)

adalah adanya komunikasi antara penonton dan yang di tonton. Agar terjadi

komunikasi yang baik antara penonton dengan yang di tonton, maka kelengkapan

data merupakan prasyarat harus dipenuhi dalam kerja produksi kesenian

(Riantiamo, 1998:34).

Pada sisi yang lain, perancangan pengajaran merupakan disiplin (atau

bagian ilmu pengetahuan) yang berhubungan dengan pengetahuan tentang

rancangan pengajaran yang optimal, yaitu pengetahuan mengenai berbagai metode

pengajaran, kombinasi berbagai metode, dan situasi dimana setiap model

pengajaran mampu memberikan proses yang optimal. Perancangan pengajaran

sangat sering disebut sebagai ilmu pengajaran (lntructional Sciance). Sebagai bagian dari khasanah pengetahuan ilmiah, perancangan pengajaran dapat dipakai

untuk merumuskan hipotesis terhadap permasalahan pendidikan, terutama yang

berhubungan dengan proses pengajaran.

Keberadaan ilmu pengajaran telah lama diharapkan. Jhon Dewey ( 1900),

sebagaimana dikutip oleh Reigeluth, (1983:4), menyatakan bahwa praktek

pengajaran membutuhkan suatu ilmu penghubung, ilmu yang berfungsi

"midleman role" antara teori-teori belajar dan praktek pengajaran. Tuntutan tersebut meningkat, sejalan dengan meningkatnya masalah-masalah yang terjadi

di dunia pendidikan. Reigeluth, (1983:4), menyatakan bahwa peningkatan

akuntabilitas pendidikan, kemajuan teknologi, bergesemya kebutuhan tujauan

pengajaran, kecenderungan perubahan peranan guru, dan lain-lain, menuntut

peningkatan proses pengajaran sebagai salah satu bagian guna memperbaiki mutu

pendidikan.

(21)

Ilmu pengajaran (lntructional Sciance) menyajikan teori perancangan pengajaran yang secara khusus menitik beratkan pada apa yang seharusnya

dikerjakan oleh seorang guru, dosen, penyusun buku ajar dan pembuat buku ajar.

Ilmu pengajaran mengacu upaya pencapaian metode pengajaran yang secra

optimal mampu membangkitkan dan mendorong prakarsa belajar seuai dengan

tujuan pengajaran (Reigeluth, 1983:19). Berbeda dengan teori belajar kepada si

belajar, ilmu pengajaran mengarahkan perhatian pada apa yang seharusnya

dilakukan oleh tenaga pengajar. Oengan demikian, ilmu pengajaran merupakan

landasan utarna teknologi pengajaran (feknologi lntruksional). Teknologi

pengajaran suatu proses yang kompleks dan terpadu dalam pemecahan masalah

pengajaran dalam wujud komponen-komponen sistem instruksional. Proses

tersebut yang diantaranya melibatkan pengembangan teori, penyusunan rancangan

pembuatan produksi, kegiatan evaluasi dan seleksi. Berdasarkan pengertian bahwa

konsep pengajaran me rupakan bagian dari pendidikan, maka ilmu pengajaran

merupakan salah satu bagian pendukung teknologi pendidikan. Oleh karena itu

kaj ian mengenai keandalan penerapan ilmu pengajaran merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari kegiatan bagi kawasan teknologi pendidikan.

Menurut Seels, {1994:1) Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek

dan disain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan

surnber untuk belajar. Lebih ian jut Seels, ( 1994 :53), kawasan pengelolaan ada lab

pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan

pengelolan informasi. Lebih lanjut AECT memilahkan kawasan teknologi

pendidikan menjadi empat kelompok. yaitu: fungsi pengelolaan pendidikan,

(22)

fungsi pengembangan pendidikan, sumber belajar, dan subjek pengajaran

(AECT, l971 :2). Menggunakan pemilahan tersebut kaitan penelitian ini dengan

teknologi pendidikan ada pada fungsi pengembangan pendidikan khususnya

dalam pengembangan manajemen produksi tari sebagai komoditi pariwisata di

SMK Negeri 7 Padang. Dan secara operasional mengacu pada upaya peningkatan

sumber belajar yang meliputi usaha peningkatan kualitas manajemen produksi tari

sebagai komoditi pariwisata di SMK Negeri 7 Padang.

Keberhasilan suatu produksi seni pertunjukan yang dike lola sekolah

termasuk di dalamnya tari sebagai komoditi pariwisata, tentunya tidak terlepas

dari ketja sama (team work) yang baik dari segenap komponen yang terlibat dalam kegiatan produksi tersebut.

Berdasarkan pengamatan peneliti, SMK Negeri 7 Padang dipandang ba ik

dalam melakukan Menejemen Produksi Seni Pertunjukan khususnya dalam seni

Tari sebagai Komoditi Pariwisata, sehingga peneliti ingin mengetahui lebih j auh

bagaimana penerapan sistim manajemen Seni Pertunjukan yang dilakukan di

Sekolah tersebut.

B. ldentifi kasi Masalah

Dari uraian diatas, dapat di identifikasi keberhasilan suatu produksi seni

pertunjukan sebagai komoditi pariwisata sebagai berikut; Bagaimana SMK Negeri

7 Padang membuat perencanaan produksi tari sebagai komoditi pariwisata?,

Bagaimana manajemen produksi di SMK Negeri 7 Padang terhadap

kepariwisataan?, Bagaimana SMK Negeri 7 Padang mengorganisir kegiatan

produksi tari sebagai komoditi pariwisata?, Bagaimana sikap para pendukung

(23)

dalarn melaksanakan tugas produksi tari untuk komoditi pariwisata?, Bagaiamana

SMK Negeri 7 Padang melaksanakan kegiatan produksi tari sebagai komoditi

pariwisata?, Bagaimana Pariwisata di kota Padang dalarn menyikapi kedatangan

tarnu dari dalam dan luar negeri? dan Bagaiamana pengawasan SMK Negeri 7

Padang terhadap kegiatan produksi tari sebagai komoditi pariwisata?.

C. Fokus M asalab

Mengingat cukup kompleksnya permasalahan yang ada, maka penelitian

ini d i fokuskan pada pengelolaan Produksi Seni Tari sebagai komoditi Pariwisata

d i Sekolah Menengah Seni Pertunjukan (SMK) Negeri 7 Padang. Penelitian ini

mencakup masalah: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

kegiatan produksi.

Berdasarkan Jatar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas, dapat

dirumuskan bagaimanakah pola Manajemen Produksi Seni Pertunjukan dalarn

produksi tari sebagai komoditi parawisata di SMK Negeri 7 Padang? Secara rinci

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah SMK Negeri 7 Padang membuat perencanaan produksi tari

sebagai komoditi pariwisata?

Bagaimanakah SMK Negeri 7 Padang mengorganisir kegiatan produksi

tari sebagai komoditi Pariwisata?

3. Bagaimanakah SMK Negeri 7 Padang melaksanakan kegiatan produksi

tari sebagai komoditi Pariwisata?

4. Bagaimanakah SMK Negeri 7 Padang melakukan pengawasan terhadap

kegiatan produksi tari sebagai komoditi Pariwisata?

(24)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan Manajemen Produksi Seni Tari sebagai komoditi Pariwisata di

SMK Negeri 7 Padang, sedangkan secara lebih spesifik sasaran yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk:

'Z

1. Mengetahui dan mendeskripsikan bentuk perencanaan produksi tari

sebagai komoditi Pariwisata di SMK Negeri 7 Padang

Mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pengorganisasian produksi tari

sebagai komoditi Pariwisata di SMK Negeri Padang

Mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pelaksanaan produksi sabagai

Komoditi Pariw isata di SMK Negeri 7 Padang

4. Mengetahui dan mendeskripsikan untuk melakukan pengawasan terhadap

kegiatan produksi tari sebagai komoditi Pariwisata di SMK Negeri 7

Padang

E. Manfaat Penelitian

Dilakukannya penelitian ini memberikan dua manfaat sekaligus, yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini dapat

memperkaya khasanah kepustakaan dan dapat dijadikan bahan acuan sekaligus

sebagai penunjang bagi peneliti pada masa yang akan datang, sedangkan secara

praktis bagi Sekolah Menengah Seni Pertujukan (SMK) Negeri 7 Padang basil

penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

pengelolaan produksi seninya, bagi peneliti lain khususnya yang ingin meneliti

(25)

rnanajemen kesenian basil penelitian ini bisa digunakan sebagai baban

pertimbangan dalam penelitiannya dan bagi masyarakat umum serta pengelola

sanggar kesenian, khususnya pengelolaan sanggar kesenian seni alumni Sekolah

Menengah Seni Pentunjukan basil penelitian ini dapat digunakan sebagai

tambaban wawasan dalam meningkatkan pengelolaan sanggar seninya.

(26)

BABV

KESIMPULAN, IMPLlKASI, SARAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulao

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan yang telah di bahas

dalam BAB IV yakni tentang: Manajemen Produksi Tari Sebagai Komoditi

Pariwisata di SMK Negeri 7 Padang dapat disimpulkan sebagai berikut :

l. Pereoca naan

Dalam membuat rencana kerja produksi, khususnya tim produksi

bagian pembuat materi pertunjukkan telah mempertimbangkan kemampuan

yang ada di sekolah, disertai dengan pemeriksaan dan konsep yang je las.

Hal ini nampak dari cara kerja tim produksi bagian materi sajian

pertunjukkan yang berusaha secara maksimal untuk mencari kelengkapan

data.

Tim

produksi berusaha mencari melalui berbagai cara baik melalui

studi pUstaka maupun melalui pengetua adat dan informasi yang ada , agar

karya yang dibuat tidak kehilangan "roh nilai etis dan estetis" budaya

bangsanya. Sebelum tim produksi bekerja, mereka menyusun rencana

jadwal latihan, berdasarkan kesepakatan bersama dan mempertimbangkan

perkembangan yang ada di masyarakat. Mereka juga membuat rencana

latihan tambahan untuk meningkatkan kualitas sajian. Hal ini menandakan

bahwa mereka dalam menyusun kerja berpikir cermat dan matang. Sebagai

salah satu penyangga, pelestarian, pengembangan, sekaligus penyiapan

tenaga kerja dalam bidang seni pertunjukan, SMK Negeri 7 Padang,

melalui tim personal yang terlibat dalam kegiatan produksi, utamanya tim

(27)

pembuatan materi tari sudah berusaha bekerja secara profesional. Dalam

menyusun sebuah perencanaan mereka harus selalu mempertimbangkan

aspek-aspek yang berkaitan dengan pendukung produksi yang ada di

sekolah, misalnya dalam bidang sumber daya manusia, biaya, fasilitas

pendukung produksi dan waktu yang ada. Dengan demikian prencanaan

yang dibuat diharapkan bisa dilaksanakan.

Namun dalam aspek manajemen administrasi, perencanaan yang

dibuat belum sepenuhnya terencana secara cermat. akurat dan terprogram

dengan baik karena belum tersusunnya rencana kerja yang cermat, akurat

dan terprogram, hal ini berakibt organisasi akan ketinggalan da lam

mengikuti dan mengantisipasi perubahan situasi dan kondisi pasar yang

berjalan begitu cepat. sehingga tataran selanjutnya akan berdampak pada

eksitensi keberadaan sekolah dalam percaturan bisnis jasa pertunjukan.

· 2. Peogorganisasian

Penemuan personil dalam produksi pertunjukan yang dikelola

sekolah dalam bidang-bidang tertentu telah menerapkan konsep the right man on the right place, artinya penempatan seseorang berdasarkan atas pertimbangan dan pengalaman mereka dalam dunia seni pertunjukan.

Namun dalam bidang lain belum sepenuhnya bisa menggunakan konsep

tersebut. mengingat sumber daya manusia yang ada belum sepenuhnya

memiliki Jatar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai dengan

kebutuhan produksi. Hal ini terlihat pada penempatan te naga pemasaran,

serta perawatan fasilitas yang belum sesuai dengan bidang keahlian yang

(28)

mereka miliki. Sebagai contoh dalam bidang pemasaran. serta tenaga

teknisi tata cahaya yang belum dapat menguasai sebuah pertunjukkan,

akibatnya kualtias sajian pertunjukan kurang berhasil. Jni terbukti dengan

menurunnya omset yang diperoleh unit produksi SMK Negeri 7 Padang

dalam tahun 2005.

Dalam produksi seni petunjukan, pengorganisasian tari produksi di

SMK Negeri 7 Padang, secara garis besar dikelompokan dalam dua

kelompok, yakni artistik dan non artistik. Kelompok artistik adalah kelompok yang bertanggung jawab dapat terwujudnya karya sajian

pertunjukan, sedangkan kelompok non artistik adalah kelompok yang

bertanggung jawab mendukung terselenggaranya pertuJtiukan agar lancar

aman dan tertib.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja produksi belum sepenuhnya bisa berjalan secara

optimal, sehingga berdampak pada bobot kualitas karya. Hal ini disebabkan

oleh faktor; terbatasnya kualitas sumberdaya manusia yang ada, biaya,

produksi, faslitas pendukung produksi, data yang dimiliki, waktu yang ada,

serta belum tejalinnya team work yang solid di antara pelaku-pelaku yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan tari sebagai komoditi pariwisata.

Namun pada satu sisi, pelaksanaan produksi sudah berjalan dengan baik,

sesuai dengan peran sekolah sebagai salah satu penyangga, pelastarian dan

pengembang sekaligus penyiapan tenaga jasa pertunjukan. Dalam membuat

(29)

digunakan dalam ketja produksi lebih bersifat humanistis. Artinya keberadaan setiap personil yang terlibat dalam kegiatan produksi dihargai,

dihormati dan diberi kebebasan dalam· mengungkapkan ide-idenya ~ Hat· ini

berbeda dengan manajemen pabrik yang cendrung bersifat mekanik, di

mana humen dalam bekerja bagaikan robot hidup. Mereka tunduk dan taat akan perintah-perintah yang dalam tata aturan yang yang telah ditetapkan.

Kemerdekaan mereka dalam mengungkapkan pendapat dan ide nyaris tak

berfungsi. Dalam sebuah produksi kesenian sistem ketja yang digunakan

lebih banyak bersifat team work dalam mewujudkan keberhasilan kerja produksi.

Dalam kerja produksi kesenianya. Sekolah tidak hanya sekedar

mengejar kebutuhan finansial semata melainkan juga memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan n.ilai eteis dan estetis, serta pelestarian

nilai-nilai tradisi budaya bangsa, yang sudah lama tumbuh dan berkembang

bersama tari yang ada. Pengemasan karya tari yang dibuat tidak hanya

sekedar berdasarkan mengejar kebutuhan finansial, serta penata tari, koreografer dan sutradara, melainkan juga memperhatikan aspek-aspek

kemampuan wisatawan sebagai penontonnya. Hal ini nampak pada hasil

pengemasan karya tari yang dibuat, yang masih mengacu pada materi seni

tari yang ada, dengan menantanya dalam wujudnya yang baru, serta

memeprtimbangkan a spek-aspek kemampuan wisatawan, seperti asepk

waktu, aspek penampilan, aspek keterjangkauan wisatawan untuk

mengikuti sajian pertunjukan, serta aspek keterjangkauan harga.

(30)

Dalam pelaksartaan pembuat rnateri sajian pertunjukan, sekolah

tidak hanya sekedar menuruti permintaan stake holder, melainkan lebih dati pada itu. Sekolah juga mencoba memberikah pengertian pada· mereka

tentang bagaimana sebuah sajian pertunjukkan yang baik dan bermakna.

Dengan secara arif dan bijaksarut, seperti pendekatan yang humanistis,

sekolah berusaha mengajak stake holder, secara bersama untuk memikirkan dan memberikan masukan dalam· tangka pembuatan prod uk tari yang akan

dibuat. Dengan demikian peran sekolah sebagai salah satu penyangga

pelestari, pengembangan dan penyiap tenaga kerja dalam bidang

pertunjukan diharapkan tetap eksis di tengah-tengah era globalisasi bisnis

jasa pertunjukan, yang semakin ketat berat dan kompleks.

4. Pengawasan

Model pengawasan yang diterapkan oleh SMK Negeri 7 Padang

dalam proses kerja produksi menggunakan dua model bentuk pengawasan

terhadap kualitas produk dan pengawasan terhadap administrasi umum.

Pengawasan terhadap kualtias produk, dilakukan selama proses kerja

produksi berlangsung. Sedangkan pengawasan administrasi wnum

digunakan untuk melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya roda kerja

organisasi unit produksi sebagai wadah tunggal kegiatan pengelolaan

produksi kesenian di -sekolah. Dalam aspek pengawasan terhadap kualitas

produk, tim produksi telah melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini

terlihat adanya pembenahan-pembenahan da n pembetulan-pembetulan

yang dilakukan oleh para penanggung jawab produksi, terhadap

(31)

kesalahan, atau kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh para penari,

pemusik, penata busana, penata rias dan penata cahaya selama proses kerja

produksi· berlangsung. Namun dalam pengawasan administrasi, belum bisa·

berjalan dengan baik. Hal ini setidaknya terlihat belum berfungsinya tenaga

personalia pada bagian pengawasan secara optimal, sehingga ada beberapa

program kerja unit produksi yang luput dari pengawasan. Salah satunya

betum· ada terlihat program kerja· diruangan dan belum tersosialisasikannya

struktur organisasi selama dua tahun di ruang unit produksi. Dengan

demikian para anggota dan beberapa pengurs tidak mengetahui sudah

sejauh mana program kerja yang telah dibaut oleh unit produksi yang telah

terselesaikan.

B.Implikasi

l.Bidang Perencana an

Dalam mengelola sebuah produksi seni pertunjukanya, unit produksi

sebagai wadah tunggal kegiatan pengelolaan produksi seni pertunjukan di

sekolah, dalam bidang-bidang tertentu, utamanya dalam bidang produksi

tari sebagai komoditi pariwisata, personil yang terlibat dalam kegiatan

produksi telah membuat perencanaan dengan baik dan profisional. Dengan

membuat perencanaan yang baik dan profisional akan berdampak pada

kuatitas· yang dihasilkan, sehingga tataran selanjutnya peran sekolah

sebagai salah satu penyangga, pelestari, pengembang sekaligus penyedia

tenaga kerja dalam bidang pertunjukkan tetap eksis dan diakui

keberadaannya oleh masyarakat.

(32)

Namun pada sisi yang lain, yakni dalam bidang manajemen

administrasi, perencanaan yang dibuat belum sepenuhnya terprogram

secara cerma~ akurat dan mengantisipasi masa depan, maka bisa

kehilangan kesempatan di dalam persaingan pasar pertunjukan yang ada,

sehingga akan berdampak pada menurunnya omset unit produksi. Selain

itu, dengan kurang terprogramnya rencana keija yang dibuat, juga akan

berdampak serta mengganggu pada siswa lain, yang t idak telibat dalam

kegiatan tersebut. Sebab ruangan yang akan digunaan sebagai kegiatan

belajar mengajar digunakan untuk latihan pantas unit produksi. Yang

berdampak kepada siswa akan tertinggal didalam menguasai keterampilan

dan pengetahuan la innya. Penyusunan rencana kerja yang kurang

terprogram dengan baik, juga akan menyulitkan tim pengawas dala m

mengadakan pengawasan, sehingga kekurangan-kekurangan yang ada tidak

bisa diketahui secara dini. A kibatnya organisasi mungkin kehilangan

peluang yang ada dalam memperebutkan dan memenangkan persaingan

pasar, sehingga tataran selanjutnya omset yang masuk menjadi kurang.

Dengan sisi lain dilihat dari unsur Teknologi Pendidikannya harus

adanya pengelolaan yang baik dalam perencanaan suatu proyek kesenian ,

2.Bidang pengorganisasian

Dalam b idang pengorganisasian, pengelolaan produksi seni

pertunjukan di sekolah, khususnya dalam pengelolaan produksi tari sebagai

komoditi pariwisata dalam aspek-aspek tertentu telah memperhatikan

konsep the right man on the right place, artinya penempatan seseorang

(33)

haruslah memang betul-betul sesual dengan kemampuan yang mereka

miliki, sehingga mereka bisa bekerja secara maksimal. Dengan bisa bekerja

secara maksimal akan berdampak pada kualitas pekerjaan, sehingga karya·

yang dihasilkan ada kemungkinan dapat disenangi oleh penonton dan ada

kemlingkinan penonton kembali ingin melihat pertunjukan tersebut.

Namun pada aspek lain, pengorganisasian belum bisa menerapkan

konsep the right man on· the right place. Hal ini terjadi karena sekolah belum memiliki sumber daya manusia yang tepat dan handal untuk

menempati posisi yang ada. Sebagai contoh di dalam tenaga pemasaran dan

tenaga penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang ada tenaga pemasaran

yang menempati posisi tempat tersebut adalah seorang guru praktek yang

terbatas kemampuannya dalam bidang marketing. Dengan kemampuan

yang terbatas· mereka tidak bisa mengik:uti dan mengantisipasi perubahan

selera konsumen yang begitu cepat. Akibatnya produk-produk yang telah

dibuat k:urang bisa terpasarkan dan dikenalkan oleh masyarakat, sehingga

dapat mengurangi pendapatan pada unit produksi. Dengan berkurangnya

pertdapat unit produksi, secara tidak langsung akan berpengaruh besar

terhadap kesejahteraan siswa, guru dan karyawan yang ada di SMK Negeri

7 Padang.

Disisi lain Unit Produksi sekolah termasuk juga untuk

pengelolaartnya harus benar-benar menempatkan orang-orang sebagai

pengelola pada tempat yang sesuai sehingga dapat menunjang kesuksesan

dalam· pemasaran atau dalam bidang penelitian.

(34)

3;Bidang

Pelak:sanaan-Ak.ibat tidak lengkapnya data wisatawan, sebagai eaton penonton,

maka· tii:n produksi mengalai:ni kesulitan didalam membuat kemasan· yang

tepat bagi wisatawan, sehingga berdampak pada kurang terjadinya

komunikasi yang baik antara "tontonan dan penontonnya" hal ini; bisa

menimbulkan kemungkinan wisatawan yang menonton pertunjukan kurang

bisa menangkap makna sajian secara menyeluruh dan mendalam, pada s-isi

lain k:urang lancamya proses kerja produksi diakibatkan o leh terbatasannya

kualitas sumber daya manusia, waktu yang ada, dan suasana lingkungan

sekolah yang kurang mencerminkan sebagai sekolah kesenian. Terbatasnya

sarana pendukung tari (busana dan asesoris) yang baik dan lengkap,

mengakibatkan karya tari yang ditampilkan kurang kelihatan "wah" di

mana penampilan yang wah dan menarik menjadi salah satu pemikat

wisatawan untuk melihat pertunj ukan tersebut sampai habis, bahkan tidak

menutup kemungkinan pada saat yang lain wisatawan tersebut ingin

me1ihat kembali pertunjukan tersebut. Dengan demikian penghasilan unit

produksi akan bertambah sekaligus merangsang seniman penggarap karya

tari untuk berkarya lebih baik Jagi.

Disisi lain Pengelola dalam pelaksanaan kegiatan di unit Produksi

sekolah benar-benar melaksanakan dengan baik sehingga dapat

ntengembangkan kegiatan tersebut

(35)

4:Bidang Pengawas~n

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan SMK Negeri 7 Padang

dalaur suatu sisi yakni pada bagian produksi telah· melaksanakait

pengawasan yang baik terhadap proses kerja produksi. Hal ini nampak pada

pertgamatan peneliti, ketika mengadakan· penelitian· di lapangan, di- mana

nampak adanya pengawasan terhadap proses jalannya kegiatan kerja

prod.uksi oleh para penanggung jawab kelompok. Dengan berfungsi.rtya

pengawasan selama proses kerja produksi berlangsung, kualitas produk

dapat terkontrol dengan baik. Namun pada selctor administrasi umum,

pengawasan belum sepenuhnya berjalan secara baik, sehingga kelemahan

dan kekurangan organisasi tidak bisa diketahui secara cepat, akibatnya

organisasi terlambat dalam mengantisipasi dan memecahkan masalah yang

muncul. Dampak selanjutnya organisasi kehilangan kesempatan dalam

memperebutkan persaingan pasar.

C.Saran

Beberapa saran yang bisa diusulkan berkaitan dengan manajemen

produksi tari sebagai komoditi pariwisata di SMK Negeri 7 Padang adalah

sebagai berikut :

1. Bidang Perencanaan

Dalam mengelola prod.uksi seni pertunj ukkan perlu disusun secara

cemtat, akurat dan terprogram dengan baik. Dalam membuat perencaan

perlu mencantumkan tujuan, sasaran serta cara mencapai tujuan tersebut,

baik dalam jangka waktu pendek, menengah maupun panjang. Seabaga i

(36)

antisipasi· terhadap bergulimya era pasar global· A"sean (AFTA) tahun

2003, kiranya sekolah perlu membuat perencanaan strategis (Strateghis

planning), disertai dengan analiis SWOT (straneg, weakness, opportunity

dan threates) dengan adanya identifikasi yang jelas dalam hal kekuatan

yang dintiliki sekolah, kelemahan, peluang dan cara untuk mencapainya,

ada kemungkinan sekolah bisa ikut berkiprah secara aktif dalam ajang

perebutan bisnis pertunjukan sekaligus ada peluang untuk

memenangkannya.

Untuk mengantisipasi terhadap meningkatnya tuntutan rnasyarakat

akan kualtias layanan jasa hiburan, maka sekolah perlu membuat

perencanaan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

ada, baik melalui perungkatan latihan, penataran, sarahsehan, kursus serta

memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pendidikan

yang lebih tinggi dari yang mereka miliki saat ini.

Untuk meningkatkan omset penghasilan unit produksi, serta mencari

tambahan biaya operasional produksi, sekolah perlu membuat perencanaan

dan memulai pendataan terhadap perorangan, instanasi, atau

lembaga-lembaga yang pemah atau belum menjalin kerja sama dengan sekolah,

untuk diajak kerja sama. Perencana perlu dibuat secara bersama sehingga

kedua belah pihak saling bisa menempatkan dirinya secara seimabng tanpa

ada yang merasa

dirugi

kan

(37)

2. Bidang· pengorganisasian

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, berkaitan dengan pengelolaan

produksi tari s-ebagai komoditi pariwisata, sekolah perlu meningkatka.n

kualitas ketrampilan personil tersebut melalui berbagai cara untuk

dikerjakan. Misalnya untuk mengatasi kelemahan tenaga pemasaran;

personil perlu mengikuti penataran, seminar, saresehan atau diklat-diklat

yang berhubungan dengan bidang marketing.

Adapun bagi personil yang kemampuannya sudah sesuai dengan

bidang yang dipegangnya, perlu diberikan kesempatan untuk meningkatkan

pengembangan pengetahuan melalui pemberian kesempatan untuk

memegang jabatan yang penting dalam kegiatan produksi mendatang.

Dengan demikian mereka dihargai prestasi kerjanya yang selama ini terlah

mereka rintis dan jalani.

3. Pelaksanaan

U ntuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan keberhasilan

pelaksanaan produksi seni pertunjukan; utamanya ptoduksi tari sebagai

komoditi pariwisata yang melibatkan tiga unsur bisa ditempuh cara sebagai

berikut:

a. Untuk mengatasi kesulitan data tentang wisatawan, penyelenggaraan

produksi, kiranya perlu mengada:kan penjaringan data yang lengkap

tentang wisatawan yang ingin melihat, pertunjukan. Pencarian

penjaringan kelengkapan data ini bisa melibatkan biro pengelo la

perjalanan wisata dan penyelenggara pertunjukan.

(38)

b. Untuk rttengatasl lemahrtya kualitas· sumber daya manusi~ yang

ada, selain melalui kerja sama dengan para alumni, juga bisa

menambah penguasaan keterampitan tari pada siswa yang ada,

melalui kegiatan di sore hari, selama kurang lebih 3 hari perminggu

dengan lama pelatihan peningkatan masing::masing minimaJ·t2 jam:

c. Untuk mengatasi biaya yang ada, kiranya perlu dibangun

peningkatan kerja sama yang solid diantara para pelaku.:peJaku yang

terlibat dalam kegiatan produksi. Dalam hal ini bila memungkinkan

stake holder, ikut menaikan biaya produksi. Sementara tentang

konsep berkesenian yang bertanggung jawab perlu selalu

dilestarikan, serta ditumbuh kembangkan kepada diri masing-masing

personil dalam kegiatan produksi. Kerjasama yang sudah terja lin

baik dengan stake holder perlu ditindak lanjuti dengan

meningkatkan pelayanan. ·

Untuk mengatasi terbatasnya waktu yang ada, sehingga akan

berdampak pada kualtias produk, perlu dibangun sating pengertian

di antara komponen-komponen yang terlibat didalam kegiatan

terse but perlu dibangun kesadaran dalam hal tertib waktu.

Untuk mengatasi kurang lengkapnya fasiltias peralatan praktek

pendukung, serta kondisi perlatan praktek yang ada perlu melibatkan

peran sis·wa secara aktif dan bertanggung jawab terhadap alat-alat

musiklkerawitan serta busana, melalui keija bakti untuk

(39)

memperbaiki serta· membetulkan alat- ~ lat tersebut seasuai dengan

kemampuan dan dana yang d imiliki sekolah.

4~

Pengawasan-Perlu kiranya dipertimbangkan kembali tentang ke beradaan

personil-personil dalam bekerjanya kurang baik. perlu diteruskan dan ditingkatkan

kualitas kinerjanya. Proses pembimbingan, pengarahan dan pemotivasian

terhadap penguasaan gerak tari, komposisi, rias busana tethadap para

penari yang selama ini sudah baik, perlu terns ditingkatkan dan

dilestarikan. Sebagai salah satu lembaga formal yang mengemban misi

ganda yakni sebagai penyangga pelestarian dan sekaligus sebagai peny iap

tenaga kerja dalam bidang seni pertunjukan segenap personal yang ada di

sekolah pelu selalu mengembangkan knowledgaeb/e, yakni kemampuan dalam mengembangkan wawasan pengetahuan, ketrampilan nilai etis dan

estetis budaya bangsa.

D. Rekomendasi

Penelitian ini adalah merupakan salah satu fase awal dari mata rantai

penelitian seni pertunjukan, khususnya penelitian tentang manajemen

produksi seni pertunjukan di Indonesia. Fase selanjutnya menunggu

rambahan tangan-tangan trampil dan kreatif peneliti lainnya yang tertarik

akan Manajemen Seni Pertunjukan.

(40)

DAFfAR PUSTAKA

Abdurrahman, Arifm (1973). Kerangka Pokolc-Polwk Manajemen Umum

Jakarta: PT. Ikhtiar Baru- Van Boeve

Admaja, Darma (1985). Tala Telcnis Pentas . Jakarta : Direktorat Menengah Kejuruan

Agus Ahyari (1998). Manajemen Produksi , Yogyakarta: BPFE

Anoraga, Panji dan Janti Soegiastuti (1995). Pengantar Bisnis Modem, Kajian Dasar Manajemen Perusahan. Jakarta : Pustaka Jaya

Bandem, Made I (2000). Melacak Identitas di Tengah Budaya Global, Majalah Profesi Gunt, Jakarta: PGRI Pusat

Bateman dan Zeithami ( 1990 }, Management Function and Strategy,

Boston : Homewood.

Bogdan, Robert C dan Biklen San Knopp ( 1982 ), Qualitative Research for Education and Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn and

Bacon Inc

Dietennark ( 1997) Kaitan Kehidupan dan Kesenian: Menuju ke Ik/im Kehidupan Kesenian. yang Lebih Baile. Jumal Wiled Seni. Surakarta. Sekolah T inggi Seni Indonesia ( STSI )

Dikmenjur ( 1988 ), Manajemen Unit Produksi dan Jasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

______ _____;,( 1993 ), Kuriku/um 1993 . Seko/ah Menengah Kejuntan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

_ _ _ __,( 1993 ), Kurikulum SMK.. Landasan, Program dan Pengembangan

Jakarta: Depdikbud.

-=-:-- - _____;,( 1995 ), Konsep Unit Produksi Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

Guba, Egon G & Lincolin Y S ( 1985 ), NaJura/istic Inquiry, California: Jossey-Bass Bavery Hills : Sage Pub

Handoko, T.H ( I 997 ). Manajemen . Y ogyakarta : BPFE

Hardjana Suka ( 1983 ). Estetilu:z Musilc. Jakarta: Direktorat Menengah Kejuruan

(41)

_ _ _ _ _ . (1995). Manajemen Seni Pertunjukan dan Pelakunya Jurnal Masyarakat Seni Perttmjukan Indonesia. Penerbit: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia ( MSPI ) Surakarta, Indonesia.

----~ ( 1983 ). Harmonisasi Tradisiona/. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Herymawan ( 1986 ). Dramaturgi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Hersapandi ( 1996 ). Wayang Orang Purawisata. Yogyakarta: Kajian Seni Pertunjukan dan Manajemen, Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni BP. lSI Yogyakarta.

/_·- -- --"( 1999 ). Wayang Wong Sriwedari, Dari Seni Istana Menjadi Seni Komersil, Y ogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Joan Schlaiich, Betty Du Pont (1 988). Dance The Art of Production, A. Dance

Horizon Book. Princeton Book Company Publisher. Princeton. NJ. California : State University

Karyono ( 200 I }, Perang Teknologi Dalam Seni Pertunjukan. Kompas: April Kayam, Umar ( 1992), Seni dalam Masyarakat Indonesia: Ngesti Pendawa Suatu

Persoa/an Kitsch di Negara Berkembang. Bunga Rampai. Jakarta: Gramedia

_ _ _ _ _,(2000). Global Lokal: Seni Pertunjulum Kita, Jurna/ Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Ke lly, Thomas A (1991), Stage Management, New York: Watson-Guptiil

Publications

Komarudin (199 1), Asas -Asas Manajemen Produlcsi. Jakarta: Bumi Aksara Koontz, Harold, Cyriil 0 ' Donnell dan Heinz Weihrich (1984), Management ,

Eighth Edition, United State of Amirica: Me Graw-hill Book Company.

Kussudiardja Bagong (1984), Penciptaan Tari dalam Edy Sedyawati (Ed), Tori Tinjuan Dari Beberapa Segi, Jakarta Pusat: PT. Dunia Pustaka.

_ __ _ _ _ _ ;(1 993), Penciptaan Tari, Sebuah Autobiograji, Yogyakarta: Benteng Pedapokan Press

LAN RI (1993), Materi Diklat Sepala LAN Rl, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

(42)

____ _,(1998), Sistem Administrasi Negara Republi Indonesia, Jakarta: Masagung Gunung Agung

Liang Gie dan Sutarto (1978), Pengertian, Kedudukan dan Perincian llmu Administrasi, Y ogyakarta: Karya Kencana

Mantep Soedarsono (1999), Dalang Harus Kreatif, Masalah Seminar Sekolah Tinggi Seni Indonesia ( STSI Surakarta).

Manthous (2000), Manajemen Tradi.siona/ Seni Tradisi Indonesia, Makalah Seni Pertunj ukan Indonesia, Sekolah Tinggi Seni Indonesia

Manu liang M (1 976), Manajemen Persona/ia, Jakarta: Ghalia Indonesia

Maquet, J (1971), Introduction to Esthetic Antropo/ogy, Massachusetts Addison Wesley

Moekijat (2000), Fungsi - fungsi Manajemen, Bandung: Mandar Maju

Muhadjir, Noeng (1 998), Metedo/ogi Pene/itian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin

Munandir, A.M (2001 ), Mencari Bentuk Kemasan Tori Untuk Media Te/evisi,

Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur

Murgiyanto, Sal (1985), Manajemen Seni Pertunjulcan, Jakarta: lnstitut Kesenian Jakarta

Nasution. S (1988), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Tarsito

_ __ _ (1992), Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito Newman, N.H ( 1957), Mangement, New Jersey: Prentice- Hell

Prajudi, Atmosudirdjo ( 1976), Dasar-Dasar Administrasi Manajemen dan Office Management, Jakarta.

Prawira Sentono (1 997), Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Bumi

Aksara

Rangkuty Freddy (1999), Ana/isis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis,

Jakarta: PT Gramedia

(43)

Reid Francis ( 1978), The staging handbook, New York: Theatre Arts Books Reiss,Alvin H ( 1974) The Arts management handbook, seconded, New York:

Law-Arts Publishers, Inc

Rhiti llvronimus (1998), Malrala UAJ Yogyalrarta Memasuki Melenium Ke-3

Y ogyakarta, Universitas Atrnajaya

Riantiarno (1 998}, Seni dan Pariwisata (Malralah), Jakarta: Departemen Seni dan Pariwisata

Ricketts, Don dan Jack Gray (1985). Managerial Accountih. Boston: Houghton Miffiin Company.

Rohkyatrno (1986). Cara mempersiaplcan Pertujukan. Jakarta Pendidikan Tinggi.

Direktorat

Sarwoto. (1977). Dasar-dasar organisasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Sayuti Sum into A. (2000), Penggalian dan Pengembangan Kearifan Lokal dalam Persfelctif Budaya. Malcala Seminar Y ogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Seels, Barbara B, Rita C, Richey. (1 994) Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Sedyowati (1993), Seni dalam Masyaralcat Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Setiadi, Dedi (1994), Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek,

Bandung: Alpabeta

Siagian, SP (1978), Administrasi Pembangunan, Jakarta: PT. Gunung Agung _ _ _ _ (1979), Bunga Rampai Manajemen Moderen, Jakarta:PT.Gunung

Agung

Soedarsono ( 1999), Seni Pertunjukan Indonesia di Era G/obalisai. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soegiastuti Janti (1 996), Pengantar Bisnis Modern, Kajian Dasar Manajemen Perusahaan, Jakarta: Pustaka Jaya

Spillane,James lndonesi(1994),Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Re/cayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius

(44)

Supanggah, Rahayu (1995), Peran Pengrawit dalam Iringan Tari, Surakarta: Seko1ah Tinggi Seni Indonesia ( STSI )

_ _ _ _ _ _ , (2000), Global Lokal: Sekitar Kolaberasi Seni, Jumal Seni Pertunjukan Indonesia, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Suprihono, Arif E (1992), Tari untuk Pariwisata: Koreograji Padat, Attractive

dan Berwawasan Lingkungan, Jumal Penciptaan Tari, Yogyakarta: Institut Seni Indonesia ( lSI ).

Sutard ~ A (1994), Organisasi dan Manajemen, Jakarta: G halia Indonesia

Sutarto (1 982),Dasar- dasar Organisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sutrisno, Mudji, SJ, Fx, Chrits Verhaak SJ, (1994) Estetika Filsafat Keindahan

Yogyakarta: Kanisius.

Swastha, B (1984), Azas - Azas Manajemen Modem, Yogyakarta: Penerbit Liberty

Syamsi, I (1983), Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Rineka Cipta Tjiptono, Fandi (1 998), Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Offset Usman, Husaini (1 998), Kepemimpinan Enterpreneur di Pendidikan Kejuruan,

Bandung: CV Alfabeta

Wardhana Wisnoe (1984), Aspek- aspek Pencitaan Tari, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya

Gambar

Tabel halaman

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian Putri (2013) yang berjudul Hubungan pendidikan, pengetahuan, dan sikap bidan tentang inisiasi menyusu dini (IMD) dengan

Dalam pembelajaran menulis dongeng dengan menggunakan model SAVI akan mampu meningkatkan kemampuan siswa menulis dongeng karena siswa dituntut untuk menggunakan

Peneliti juga melakukan wawancara pada tiga subyek siswa dari perwakilan kelas, hasil wawancara yang di peroleh bahwa saat pembelajaran berlangsung siswa

Gadai adalah “Suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh seorang

1) Kandungan logam Cr tidak terdeteksi pada air permukaan di stasiun 1 yaitu di Sungai Cimanuk Desa Leuwigoong dan stasiun 2 di Sungai Ciwalen Desa Sukaregang, sedangkan

Dari hasil penelitian tentang Pengaruh Macam Dan Cara Aplikasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt. )

Puji syukur kehadirat Yesus Kristus atas berkat dan limpahan rahmat sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlindungan hak asasi tersangka selama dalam proses hukum menurut peraturan perundangt undangan