PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK MATERI DASAR PENGOLAHAN BAHAN HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1
BOJONGPICUNG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
oleh Anissa Ilmiyanti
NIM 1005194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Pengembangan Buku Ajar Untuk Materi Dasar
Pengolahan Bahan Hasil Pertanian di Smk Negeri 1
Bojongpicung
Oleh Anissa Ilmiyanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Anissa Ilmiyanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Anissa Ilmiyanti, 2014
ANISSA ILMIYANTI. 1005194. PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK MATERI DASAR PENGOLAHAN BAHAN HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG. Dr. Sri Handayani, M.Pd. dan Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si.
ABSTRAK
Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan buku ajar sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas X program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Bojongpicung dan mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan buku ajar tersebut. Pengembangan buku ajar pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Research and
Development (R&D). Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tahap
mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba terbatas (skala kecil), revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala luas. Kelayakan buku ajar dinilai melalui tahap validasi ahli sedangkan informasi mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui
posstest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan
termasuk kriteria layak ditinjau dari segi media dengan persentase skor 75 % serta termasuk kriteria sangat layak ditinjau dari segi materi dan bahasa dengan persentase skor berturut-turut 85,7 % dan 89,3 %. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest menunjukkan sebanyak 88 % siswa yang menjadi responden penelitian tuntas dalam mencapai angka KKM dengan rata-rata nilai hasil belajar mencapai nilai 85,28.
Kata kunci: buku ajar, media pembelajaran, hasil belajar siswa
ABSTRACT
The main purpose of this research are to develop a learning book as a learning media for the Xth grade students of Agricultural Products Agribusiness vocation program, SMKN 1 Bojongpicung and to investigate the effect of learning book usage to the learning outcomes of students. Learning book development in this research used Research and Development (R&D) method. Procedure of learning book development consists of potential and problem identification, data collection, product development, expert validation, product revision, limited testing (small scale), revision based on limited testing, and large scale testing. The advisability of learning book determined by expert validation while information about the learning outcomes of students obtained by posttest. The results of learning achievement (KKM) with the average score is 85,28.
Anissa Ilmiyanti, 2014
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Batasan Masalah Penelitian ... 4
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
G. Struktur Organisasi ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Media Pembelajaran ... 8
B. Buku Ajar ... 12
C. Standar Kompetensi Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian ... 14
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
Anissa Ilmiyanti, 2014
B. Pendekatan Penelitian ... 16
C. Metode Penelitian ... 17
D. Definisi Operasional ... 18
E. Teknik Pengumpulan Data ... 18
F. Instrumen Penelitian ... 20
G. Teknik Analisis Data ... 22
H. Prosedur Penelitian ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Pemaparan Data ... 29
1. Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ... 29
2. Hasil Pengumpulan Data ... 30
3. Hasil Pengembangan Produk ... 30
4. Hasil Validasi Ahli ... 31
5. Hasil Revisi Produk ... 31
6. Hasil Uji Coba Terbatas (Skala Kecil) ... 32
7. Hasil Revisi dari Uji Coba Terbatas ... 33
8. Hasil Uji Coba Skala Luas ... 33
B. Pembahasan Data ... 34
1. Pengembangan Buku Ajar ... 34
2. Tanggapan Siswa dan Ketercapaian KKM pada Uji Coba Skala Luas ... 48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 50
A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
Anissa Ilmiyanti, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen lembar validasi materi ... 20
Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen lembar validasi bahasa ... 21
Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen lembar validasi media ... 21
Tabel 3.4. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa ... 21
Tabel 3.5. Rentang persentase dan kriteria kualitatif kelayakan media ... 23
Tabel 3.6. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa ... 25
Tabel 4.1. Revisi berdasarkan saran validator materi ... 32
Tabel 4.2. Revisi berdasarkan saran validator media ... 32
Tabel 4.3. Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa uji coba terbatas ... 33
Tabel 4.4. Revisi berdasarkan tanggapan siswa pada uji coba terbatas ... 33
Tabel 4.5. Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa pada uji coba skala luas ... 34
Tabel 4.6. Data hasil post test pada uji coba skala luas ... 34
Tabel 4.7. Garis-garis besar isi media buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian ... 38
Tabel 4.8. Perolehan skor validasi media ... 39
Tabel 4.9. Perolehan skor validasi materi ... 40
Tabel 4.10. Perolehan skor validasi materi ... 40
Anissa Ilmiyanti, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 9
Gambar 3.1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) .... 17
Gambar 3.2. Paradigma Bentuk One-Shot Case Study ... 20
Gambar 3.3. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi ... 28
Gambar 4.1. Peta Kompetensi Dasar 1... 36
Gambar 4.2. Peta Kompetensi Dasar 2... 37
Gambar 4.3. Peta Kompetensi Dasar 3... 37
Gambar 4.4. Variasi Jenis Huruf Sebelum Revisi ... 42
Gambar 4.5. Variasi Jenis Huruf Setelah Revisi ... 43
Gambar 4.6. Revisi pada Setiap Bagian Awal Bab ... 43
Gambar 4.7. Gambar Cover Buku Ajar Sebelum Revisi... 44
Gambar 4.8. Gambar Cover Buku Ajar Setelah Revisi ... 44
Gambar 4.9. Contoh Revisi Penambahan Gambar ... 45
Gambar 4.10. Contoh Revisi Penambahan Gambar ... 45
Gambar 4.11. Penambahan Gambar dan Ilustrasi Freeze Dryer ... 47
Anissa Ilmiyanti, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 53
Lampiran 2. Garis Besar Isi Media ... 57
Lampiran 3. Lembar Validasi Materi ... 59
Lampiran 4. Lembar Validasi Bahasa ... 64
Lampiran 5. Lembar Validasi Media ... 68
Lampiran 6. Angket Tanggapan Siswa ... 73
Lampiran 7. Soal Posttest ... 75
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Posttest ... 79
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 80
Lampiran 10. Validasi Isi Soal Posttest ... 84
Lampiran 11. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Terbatas ... 93
Lampiran 12. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Luas ... 94
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa melalui Posttest ... 96
Lampiran 14. Hasil Validasi Media ... 97
Lampiran 15. Hasil Validasi Materi ... 99
Lampiran 16. Hasil Validasi Bahasa ... 103
Lampiran 17. Angket Tanggapan Siswa (Uji Coba Terbatas) ... 105
Anissa Ilmiyanti, 2014
Lampiran 19. Hasil Posttest ... 109
Lampiran 20. Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ... 113
Lampiran 21. Surat Selesai Penelitian ... 114
Anissa Ilmiyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak
kontribusi terhadap perkembangan berbagai bidang kehidupan termasuk
pendidikan. Salah satu bentuk perkembangan dalam bidang pendidikan adalah
terjadinya pergeseran paradigma pendidikan. Paradigma pembelajaran di berbagai
tingkatan pendidikan saat ini lebih banyak diarahkan pada siswa sebagai subjek
pembelajaran (student centered learning). Banyak pakar yang menyatakan bahwa
diperlukan reorientasi pembelajaran dari model teaching ke model learning
dengan lebih memberdayakan siswa sebagai langkah antisipasi dalam
menyesuaikan program pendidikan dengan pergeseran paradigma pendidikan.
Proses pembelajaran yang dilakukan dituntut untuk dapat mengembangkan aspek
kognitif dan keterampilan, serta aspek lain seperti kemampuan dalam
memecahkan masalah.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu jenjang pendidikan
formal yang menitikberatkan penyelenggaraan pendidikan pada program-program
pembelajaran dengan fokus pengembangan keterampilan dan kemampuan peserta
didik dalam bidang tertentu pun dituntut antisipatif dan lebih kreatif dalam
menghadapi pergeseran paradigma tersebut. Selain diperlukan upaya dalam
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan agar dapat mencapai
tujuan pendidikan, salah satu komponen yang tidak kalah penting sebagai
penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang relevan sebagai pelengkap baik dalam
pembelajaran aktif maupun pembelajaran tradisional akan sangat membantu
proses belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama Program Pengembangan
Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada program keahlian
Agribisnis Hasil Pertanian (AHP), diperoleh informasi bahwa buku ajar sebagai
2
Anissa Ilmiyanti, 2014
belum tersedia. Buku pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah melalui
perpustakaan pun masih sangat minim untuk program keahlian tersebut. Materi
ajar lebih banyak disampaikan langsung oleh guru melalui kegiatan pembelajaran
di kelas serta diperoleh melalui tugas mandiri. Media pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas masih terbatas pada
penggunaan papan tulis dan Microsoft Power Point yang dilengkapi dengan
penggunaan LCD projector. Kondisi ini berdampak besar terhadap proses
pembelajaran di dalam kelas. Siswa menjadi sangat bergantung terhadap materi
yang disampaikan oleh guru dan membutuhkan waktu khusus untuk mencatat.
Fakta di kelas menunjukkan bahwa waktu yang digunakan siswa untuk mencatat
materi cukup menyita jam pelajaran sehingga proses pembelajaran yang
berlangsung dapat dikatakan kurang optimal. Selain itu, siswa yang memiliki
komputer dan akses internet pun sangat sedikit sehingga pemahaman siswa
terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena
terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas.
Kurang berkembangnya pemahaman siswa terhadap kompetensi yang
harus dikuasai pun kemungkinan besar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP yang diukur melalui Ujian
Tengah Semester (UTS) pada semester genap tahun ajaran 2013-2014 dalam Mata
Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan
dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian, menunjukkan bahwa 19 orang siswa
memiliki nilai ≥ 75, 13 orang siswa memiliki nilai dengan rentang 60 - 70, dan 15
orang siswa memiliki nilai < 60. Angka Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yang ditetapkan untuk mata pelajaran tersebut adalah 75. Berdasarkan data hasil
belajar yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebanyak 59,57 % nilai siswa
masih belum mencapai angka KKM.
Berdasarkan kondisi proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah
diuraikan, media pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi
dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran. Media pembelajaran memiliki kedudukan yang cukup strategis
3
Anissa Ilmiyanti, 2014
optimal merupakan salah satu komponen penting dan cerminan dalam
mewujudkan hasil belajar siswa yang optimal pula. Hasil belajar siswa yang
optimal pun merupakan salah satu indikator dari sistem pendidikan yang
berkualitas. Jenis media pembelajaran yang dapat digunakan sangat beragam,
akan tetapi mengingat belum tersedianya sumber belajar yang tersedia untuk
proses pembelajaran di dalam kelas maka salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan adalah buku ajar. Peneliti tertarik untuk melakukan
pengembangan buku ajar sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dan
sumber belajar bagi siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung Cianjur, khususnya untuk Mata Pelajaran Produktif dengan Standar
Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil
Pertanian.
Pengembangan yang dilakukan diharapkan akan menghasilkan buku ajar
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar selain
guru. Selain itu, buku ajar diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperdalam materi ajar, mencari informasi, dan menambah
wawasan secara mandiri sehingga pemahaman siswa mengenai kompetensi yang
harus dikuasai dapat berkembang.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Belum tersedianya buku ajar baku sebagai salah satu media pembelajaran
dan sumber belajar yang dapat dijadikan pegangan bagi siswa.
2. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power
Point yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector.
3. Siswa yang memiliki komputer dan akses internet sangat sedikit sehingga
siswa menjadi sangat bergantung terhadap materi yang disampaikan oleh
4
Anissa Ilmiyanti, 2014
4. Pemahaman siswa terhadap Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar
Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian cenderung rendah
karena terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam
kelas.
C. Batasan Masalah Penelitian
Ruang lingkup dalam memecahkan masalah yang dilakukan melalui
penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Jenis media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini berupa
buku ajar untuk siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung Cianjur.
2. Berdasarkan silabus yang masih mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan maka buku ajar yang dikembangkan memuat materi dengan
Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan
Bahan Hasil Pertanian pada Mata Pelajaran Produktif semester genap
tahun ajaran 2013-2014 dan mengacu hanya pada kompetensi dasar
sebagai berikut:
a. Menjelaskan regulasi tentang penggunaan bahan tambahan makanan
(food additive) dan bahan pengawet makanan (food preservatives).
b. Mendemonstrasikan sampel penggunaan food additive dan food
preservatives.
c. Mendemonstrasikan sampel dasar pengolahan dan pengawetan secara
fisik.
3. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini berupa nilai yang
diperoleh dari posttest yang dilakukan setelah buku ajar yang
dikembangkan digunakan sebagai media pembelajaran.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan,
5
Anissa Ilmiyanti, 2014
1. Bagaimana prosedur pengembangan buku ajar sebagai media
pembelajaran untuk siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung Cianjur pada Mata Pelajaran Produktif dengan Standar
Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil
Pertanian?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP SMK
Negeri 1 Bojongpicung Cianjur setelah menggunakan buku ajar untuk
materi Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan
Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengembangan buku ajar sebagai media pembelajaran untuk
siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung
Cianjur pada Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi:
Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian.
2. Mendapatkan informasi hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP
SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur dengan penggunaan buku ajar untuk
materi Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan
Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi
Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri baik secara langsung maupun
tidak langsung khususnya bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi
6
Anissa Ilmiyanti, 2014
2. Bagi Guru SMK Mata Pelajaran Produktif Kelompok Pertanian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada guru
mata pelajaran produktif sebagai alternatif media pembelajaran khususnya
dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang
seharusnya dikuasai sehingga berdampak pula pada hasil belajar siswa.
Selain itu, diharapkan dapat membuka wacana dalam proses peningkatan
kompetensi dalam proses pembelajaran melalui media pembelajaran
inovatif, sehingga guru nantinya senantiasa dapat mengembangkan dan
merancang media pembelajaran inovatif lainnya yang sesuai dengan
kondisi siswa atau permasalahan yang ada.
3. Bagi Siswa SMK
Diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperdalam materi ajar, mencari informasi, menambah wawasan, dan
memberikan pengalaman belajar secara mandiri yang menuntut siswa
untuk belajar lebih aktif dengan proses pembelajaran yang optimal
sehingga mampu mengembangkan pemahaman siswa mengenai
kompetensi yang harus dikuasai.
G. Struktur Organisasi
BAB I merupakan bab pendahuluan yang mencakup uraian mengenai latar
belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi.
BAB II merupakan bab mengenai tinjauan pustaka yang mencakup uraian
mengenai media pembelajaran, buku ajar, serta standar kompetensi:
menenerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian.
BAB III merupakan bab metode penelitian yang mencakup uraian
mengenai lokasi dan subjek penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik
7
Anissa Ilmiyanti, 2014
BAB IV merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup
uraian mengenai hasil pengembangan produk dan hasil belajar siswa.
BAB V merupakan bab yang mencakup uraian mengenai simpulan hasil
Anissa Ilmiyanti, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar
pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung,
Cianjur. Penelitian yang dilakukan difokuskan pada kelas X program keahlian
Agribisnis Hasil Pertanian (AHP).
2. Subjek Penelitian a. Populasi
Sugiyono (2013:117) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian yang diambil dari suatu populasi yang dinilai
dapat mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil untuk
uji coba terbatas (skala kecil) dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa kelas X
AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Sedangkan sampel untuk uji coba
skala besar adalah 25 orang siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung,
Cianjur.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan instrumen (alat
17
Anissa Ilmiyanti, 2014
dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang
digunakan kemudian diinterpretasikan.
C. Metode Penelitian
Penelitian pengembangan buku ajar pada standar kompetensi
menenerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian yang
dilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013:407), metode Research and
Development (R&D) merupakan “metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) menurut
Sugiyono (2013:409) dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D)
(sumber: Sugiyono, 2013:409)
Pertimbangan peneliti menggunakan metode Research and Development
(R&D) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan suatu produk
berupa buku ajar sebagai media dalam proses pembelajaran.
2. Sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan, maka digunakan metode
Research and Development (R&D) yang merupakan rangkaian proses atau
18
Anissa Ilmiyanti, 2014
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat
dipertanggung-jawabkan.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan
dalam penelitian, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi
operasional sebagai berikut:
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar
(Sumiati dan Asra, 2007:160).
2. Buku Ajar
Buku ajar adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis
dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi
tertentu. Buku ajar dapat dimanfaatkan sebagai alat pelajaran individual,
sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid
memilih teknik belajar yang sesuai, serta sebagai alat untuk meningkatkan
kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran (Santyasa,
2007:13).
3. Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan
Bahan Hasil Pertanian
Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian
merupakan standar kompetensi nomor tiga yang dipelajari oleh siswa kelas
X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada mata
pelajaran produktif semester genap tahun ajaran 2013-2014.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu
ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pada penelitian ini
19
Anissa Ilmiyanti, 2014 1. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan observasi
nonpartisipan, yakni peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas yang menjadi
sumber data penelitian dan hanya berperan sebagai pengamat (Sugiyono, 2013).
Pengumpulan data dengan teknik observasi nonpartisipan dilakukan pada tahap
identifikasi potensi dan masalah. Observasi dilakukan melalui pengamatan
khususnya pada kegiatan pembelajaran di kelas X program keahlian AHP SMK
Negeri 1 Bojongpicung. Selain itu, dilakukan pengamatan pada hasil belajar siswa
kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung berdasarkan hasil
Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2013-2014.
2. Angket Validasi dan Angket Tanggapan
Pengumpulan data menggunakan angket dilakukan melalui permintaan
keterangan kepada sumber data. Pengumpulan data melalui angket validasi pada
penelitian ini dilakukan pada tahap validasi ahli. Tahap validasi dilakukan oleh
empat orang ahli yang terdiri dari satu validator media, dua validator materi, dan
satu validator bahasa. Sedangkan pengumpulan data melalui angket tanggapan
dilakukan pada uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba skala luas yang
diberikan kepada siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung.
3. Tes
Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu/kelompok. Pengumpulan data melalui tes dilakukan pada tahap uji coba
skala luas berupa posttest yang dilakukan setelah penggunaan buku ajar yang
dihasilkan sebagai media pembelajaran. Posstest diberikan kepada siswa kelas X
program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung. Pada tahap ini digunakan
pre-experimental design dengan bentuk one-shot case study. Sugiyono (2013:110)
mengemukakan bahwa paradigma dari one-shot case study adalah “Terdapat suatu
kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.
20
Anissa Ilmiyanti, 2014
dependen”. Paradigma bentuk one-shot case study dapat digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.
X = treatment yang diberikan (variabel independen)
O = observasi (variabel dependen)
Gambar 3.2. Paradigma Bentuk One-Shot Case Study
(sumber: Sugiyono, 2013:110)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian (Sugiyono, 2013). Lebih lanjut Sugiyono (2013:148) mengemukakan
bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah:
1. Lembar validasi ahli beserta rubrik penskoran
Lembar validasi beserta rubrik penskoran merupakan instrumen dari
angket validasi yang digunakan pada tahap validasi ahli dengan responden
penelitian sebagai berikut: Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si. dan guru mata pelajaran
produktif sebagai validator materi, guru Bahasa Indonesia sebagai validator
bahasa, serta Dr. Sri Handayani, M.Pd. sebagai validator media.
Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen lembar validasi materi
Aspek Indikator No butir
Materi
a. Kesesuaian materi dalam media dengan kompetensi dasar (KD)
b.Kesesuaian materi dalam media dengan tujuan pembelajaran
c. Kedalaman materi
d.Kejelasan penyajian materi e. Penjabaran materi
21
Anissa Ilmiyanti, 2014
Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen lembar validasi bahasa
Aspek Indikator No butir
Bahasa
a. Penggunaan bahasa
b. Ketepatan penulisan/redaksi
c. Mudah dimengerti dan komunikatif d. Penggunaan istilah
1, 2 3 4,5 6, 7
Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen lembar validasi media
Aspek Indikator No butir
Media
a. Komunikasi visual (layout dan desain) b. Bentuk dan ukuran huruf
Lembar angket tanggapan siswa merupakan instrumen dari angket
tanggapan yang digunakan pada tahap uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba
skala luas. Responden penelitian pada tahap uji coba terbatas (skala kecil)
berjumlah 10 orang siswa, sedangkan pada tahap uji coba skala luas berjumlah 25
orang siswa dari kelas X pada program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa
Aspek Indikator No butir
Materi a. Kemudahan materi untuk dipahami b. Sistematika penyajian materi c. Kedalaman materi
b. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dimengerti
5 6
Tampilan media Kekurangan buku ajar yang perlu diperbaiki 7
3. Soal Tes
Soal tes merupakan instrumen dari tes (posttest) yang digunakan pada
tahap uji coba skala luas setelah menggunakan buku ajar yang dihasilkan sebagai
22
Anissa Ilmiyanti, 2014
pilihan ganda. Responden penelitiannya adalah 25 orang siswa kelas X pada
program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung.
G. Teknik Analisis Data
1. Validitas Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen penelitian digunakan, dilakukan pengujian validitas
instrumen terlebih dahulu. Sugiyono (2013:173) mengemukakan bahwa
“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur”. Selain itu, Sugiyono (2013:173) pun mengemukakan definisi dari instrumen yang reliabel, yaitu “Instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama”.
Dalam penelitian yang dilakukan, validasi angket tanggapan siswa dan
lembar validasi media hanya dilakukan melalui pendapat dari seorang ahli.
Menurut Sugiyono (2013), secara teknis pengujian validitas instrumen dapat
dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Indikator yang terdapat dalam
kisi-kisi instrumen validasi ahli dan angket tanggapan siswa dapat dijadikan
sebagai tolak ukur, selain itu terdapat pula nomor butir item instrumen sehingga
pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Sedangkan
untuk soal tes yang digunakan pada saat posttest, dilakukan validasi isi oleh guru
mata pelajaran produktif program keahlian AHP di SMK Negeri 1 Bojongpicung,
yaitu Leni Nuraeni, S.ST.
2. Validasi Buku Ajar
Validasi buku ajar yang dihasilkan dilakukan oleh validator materi,
validator bahasa, serta validator media dan dianalisis menggunakan teknik
deskriptif persentase (Sudijono, 2009:43) dengan rumus:
dimana P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh
23
Anissa Ilmiyanti, 2014
Validator materi, validator bahasa, dan validator media akan menjawab
pertanyaan dengan memberi skor sesuai rubrik validasi (skor tertinggi = 4 dan
skor terendah = 1). Penentuan kriteria validitas ditentukan dengan cara sebagai
berikut (Sudjana, 2005:47):
a. Tentukan persentase skor tertinggi/maksimum, yaitu:
b. Tentukan persentase skor terendah/minimum, yaitu:
c. Tentukan range, yaitu persentase skor maksimum dikurangi persentase
skor minimum:
d. Menetapkan banyak kelas interval, yaitu 4 (sangat layak, layak, kurang
layak, dan tidak layak)
e. Tentukan panjang interval, yaitu range dibagi dengan banyak kelas
interval. Banyak kelas interval yang diambil adalah 19 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka rentang persentase dan kriteria
kualitatif uji kelayakan media dapat ditetapkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Rentang persentase dan kriteria kualitatif kelayakan media
Rentang Persentase Kriteria Kualitatif Keterangan
82 % ≤ P < 100 % Sangat layak Revisi
63 % ≤ P < 82 % Layak Revisi
44 % ≤ P < 63 % Kurang layak Revisi
25 % ≤ P < 44 % Tidak layak Revisi
Keterangan: P = Persentase skor
24
Anissa Ilmiyanti, 2014
3. Analisis Tanggapan Siswa
Tanggapan siswa mengenai penggunaan buku ajar sebagai media
pembelajaran diambil melalui angket. Skala pengukuran yang digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh melalui angket tanggapan siswa adalah Skala
Likert. Angket tanggapan siswa dibuat dalam bentuk checklist yang berisi
beberapa pernyataan dengan jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi
pilihan jawaban sebagai berikut (Sugiyono, 2013): sangat setuju (SS), setuju (S),
kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Untuk keperluan analisis kuantitatif,
maka masing-masing jawaban diberi skor, yaitu: SS = 4, S = 3, KS = 2, TS = 1
untuk pernyataan positif, sedangkan untuk pernyataan negatif maka
masing-masing jawaban diberi skor SS = 1, S = 2, KS = 3, TS = 4. Hasil tanggapan siswa
kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2009:43):
dimana P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimum
Kriteria hasil tanggapan siswa ditentukan dengan cara sebagai berikut
(Sudjana, 2005:47):
a. Tentukan persentase skor tertinggi/maksimum, yaitu:
b. Tentukan persentase skor terendah/minimum, yaitu:
c. Tentukan range, yaitu persentase skor maksimum dikurangi persentase
25
Anissa Ilmiyanti, 2014
d. Menetapkan banyak kelas interval, yaitu 4 (sangat baik, baik, kurang baik,
dan tidak baik)
e. Tentukan panjang interval, yaitu range dibagi dengan banyak kelas
interval. Banyak kelas interval yang diambil adalah 19 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria
kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa
Rentang Persentase Kriteria Kualitatif Keterangan
82 % ≤ P < 100 % Sangat baik Revisi
63 % ≤ P < 82 % Baik Revisi
44 % ≤ P < 63 % Kurang baik Revisi
25 % ≤ P < 44 % Tidak baik Revisi
Keterangan: P = Persentase skor
Sumber: Sudjana (2005) dengan modifikasi
3. Penilaian Hasil Penerapan Buku Ajar
Efektifitas penerapan buku ajar terhadap hasil belajar siswa diukur melalui
hasil post test. Nilai post test tiap siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:
Keterangan: Jika jawaban benar, diberi bobot nilai 1
Jika jawaban salah, diberi bobot nilai 0
Buku ajar dikatakan efektif apabila hasil belajar siswa (post test) menunjukkan
60% siswa mencapai angka KKM, yaitu 75.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan mengadopsi langkah-langkah yang
Langkah-26
Anissa Ilmiyanti, 2014
langkah prosedur penelitian sesuai alur metode Research and Development
(R&D) dijabarkan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Pada tahap ini dilakukan observasi nonpartisipan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada. Pada program keahlian AHP SMKN 1 Bojongpicung
khususnya kelas X, belum tersedia buku ajar yang dapat digunakan sebagai
sumber dan media pembelajaran. Materi ajar yang disampaikan lebih banyak
disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas atau melalui tugas
mandiri. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power Point
yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector. Siswa yang memiliki
komputer dan akses internet pun sangat sedikit sehingga pemahaman siswa
terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena
terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas. Kurang
berkembangnya pemahaman siswa kelas X program keahlian AHP terlihat dari
hasil belajar yang diukur melalui UTS. Berdasarkan data hasil belajar yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebanyak 59,57 % nilai siswa masih belum
mencapai angka KKM.
2. Pengumpulan Data
Pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil
pertanian membutuhkan literatur-literatur sebagai sumber informasi dan acuan
dalam penyusunannya. Literatur-literatur yang digunakan diantaranya: Buku
Sekolah Elektronik (BSE) Teknologi Pangan untuk SMK, makalah mengenai
bahan tambahan makanan (BTM), buku teks mengenai teknologi pengawetan
pangan, silabus SMK, serta beberapa peraturan pemerintah yang relevan.
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan dengan membuat desain buku ajar
termasuk membuat peta kompetensi dasar, garis-garis besar isi media, serta
27
Anissa Ilmiyanti, 2014
pada standar kompetensi menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan
hasil pertanian.
4. Validasi Ahli
Setelah buku ajar selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah validasi
yang dilakukan oleh validator ahli, yaitu validator materi, validator bahasa, dan
validator media.
5. Revisi Produk
Buku ajar yang telah divalidasi kemudian diperbaiki apabila masih
terdapat kekurangan berdasarkan saran validator materi, validator bahasa, dan
validator media .
6. Uji Coba Terbatas (Skala Kecil)
Buku ajar yang telah diperbaiki dan disempurnakan kemudian diuji
cobakan pada 10 orang siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1
Bojongpicung, Cianjur. Siswa akan diminta untuk membaca buku ajar yang
dihasilkan kemudian mengisi angket tanggapan. Angket tanggapan untuk uji coba
terbatas berisi pertanyaan mengenai penilaian siswa terhadap kemudahan dalam
memahami materi yang terdapat di dalam buku ajar dan ketertarikan siswa
menggunakan buku ajar untuk pembelajaran.
7. Revisi dari Uji Coba Terbatas
Buku ajar kemudian direvisi dan disempurnakan kembali berdasarkan
hasil uji coba terbatas (skala kecil).
8. Uji Coba Skala Luas
Setelah buku ajar direvisi maka buku ajar diujicobakan pada skala luas.
Uji coba skala luas dilakukan pada 25 orang siswa kelas X program keahlian AHP
SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan
buku ajar dalam pencapaian angka KKM, dilakukan posttest setelah buku ajar
digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu, siswa diminta mengisi angket
28
Anissa Ilmiyanti, 2014
Gambar 3.3. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D
dengan Modifikasi Potensi dan
Masalah
Pengumpulan Data
Pengembangan Produk
Validasi Ahli Revisi Produk
Uji Coba Terbatas
Revisi dari Uji Coba Terbatas
Anissa Ilmiyanti, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
1. Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tahap identifikasi potensi dan
masalah, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli, revisi
produk, uji coba terbatas, revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala
luas. Buku ajar yang dikembangkan dinilai layak ditinjau dari segi media
serta dinilai sangat layak ditinjau dari segi materi dan bahasa. Meskipun
kriteria kualitatif buku ajar termasuk layak, validator ahli memberikan
saran untuk memperbaiki beberapa bagian buku ajar. Revisi berdasarkan
saran validator media yaitu mengurangi variasi jenis huruf yang
digunakan, menambahkan kompetensi dan indikator pada setiap bab, serta
mengganti gambar sampul yang kurang baik kualitasnya. Revisi
berdasarkan saran validator materi yaitu menambah ilustrasi, menambah
uraian mengenai sumber dan karakteristik bahan tambahan makanan, serta
menambah sumber materi selain buku teks. Sedangkan revisi berdasarkan
saran validator bahasa yaitu konsisten menggunakan cetak miring dalam
penulisan kata asing.
3. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest menunjukkan bahwa
sebanyak 88 % siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung yang
menjadi responden penelitian tuntas dalam mencapai angka KKM.
Rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan buku ajar
sebagai media pembelajaran mencapai nilai 85,28.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai fokus pengembangan, yaitu:
1. Penelitian lebih lanjut mengenai penerapan buku ajar dalam kegiatan
pembelajaran, karena penelitian yang telah dilakukan lebih menekankan
51
Anissa Ilmiyanti, 2014
2. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya buku ajar dibuat dengan
menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dan lebih memperhatikan
tata letak (layout) baik tulisan maupun gambar. Buku ajar yang
komunikatif dan memiliki tata letak (layout) yang baik diharapkan dapat
lebih memudahkan siswa dalam memahami materi serta menambah daya
Anissa Ilmiyanti, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Anori, S., Putra, A., & Asrizal. (2013) Pengaruh penggunaan buku ajar elektronik dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lubuk Alung. Pillar of Physics Education, 1, hlm. 104-111.
Arsyad, A. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Hisyam, S.D. (2000). Pendidikan di Indonesia memasuki milenium III. Yogyakarta: Adicita.
Ibrahim, H. dkk. (2001). Media Pembelajaran: Bahan Sajian Program
Pendidikan Akta Mengajar. FIP. UM.
Nasution, S. (1994). Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pedoman Umum Penulisan Bahan Ajar PDKLP. (2011). Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya, Malang.
Perdana, D.M.B. (2013). Pengembangan buku digital interaktif (BUDIN) berbasis
adobe creative suite pada materi genetika di SMK. (Skripsi). Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Priyanto S.H. (2012) Kriteria baku buku ajar. Workshop Penulisan Buku Ajar
Dosen Kopertisi VI. UKSW. Salatiga.
Santyasa, I.W. (2007) Landasan konseptual media pembelajaran. Workshop
Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Banjar
Angkan Klungkung.
Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sudijono, A. (2009). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumiati & Asra. (2007). Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Wadesango, N. & Machingambi, S. (2011) Causes and structural effects of student absenteeism: A case study of three South African universities. J Soc
Sci, 26 (2), hlm. 89-97.
Wasti, S. (2013). Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. (Skripsi). Fakultas