• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

No. Daftar/FPEB/403/UN.40.7.D1/LT/2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada

Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

Rina Agustina Koswara 0908773

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

Bandung, November 2014 Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd. NIP. 1951 121 6 1978031 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(3)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

Oleh:

RINA AGUSTINA KOSWARA

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rina Agustina Koswara 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

(4)

Studi Deskriptif Keberhasilan Usaha Industri Rajut Binong Jati

Rina Agustina Koswara 0908773

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui peranan mengenai modal kerja; 2) Untuk mengetahui peranan mengenai perilaku kewirausahaan pengrajin industri; 3) Untuk mengetahui peranan mengenai kemampuan manajerial; 4)Untuk mengetahui peranan mengenai pemasaran; 5)Untuk mengetahui peranan persediaan bahan baku industri rajut Binong Jati.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan survei. Pengolahan data menggunakan statistika deskriptif .Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha industri rajut bingo Jati dengan sampel sebanyak 75 pengusaha. Hasil penelitian membuktikan bahwa keberhasilan usaha dapat dilihat berapa besar laba yang diperoleh, selanjutnya keberhasilan dapat dilihat dari berbagai aspek. Yaitu modal kerja pengusaha dominan sebesar Rp.10.000.000 – Rp.72.000.000. Perilaku kewirausahaan dikategorikan sangat tinggi, kemampuan manajerial dikategorikan sedang. Pemasaran dikategorikan sangat tinggi. Persediaan bahan baku setiap bulannya sebanyak 60 – 608 Kg perbulan.

(5)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

Descriptive Study of Business Success Knitting Industry Binong Jati Rina Agustina Koswara

0908773 ABSTRACT

This study aims to 1) determine the role of entrepreneurs working capital industry; 2) determine the role of industrial entrepreneur entrepreneurial behavior; 3) determine the role of the managerial capabilities of industrial entrepreneurs; 4) determine the role of marketing; 5) determine the role of the supply of industrial raw materials knitting Binong Jati.

The approach taken in this study is a quantitative approach. This type of research is a descriptive study. The object of this research is Binong Jati knitting industry entrepreneur with a sample of 75 employers. The research proves that the success of the business can be seen from how much profit is obtained, then the success of the business can be seen from various aspects such as working capital, entrepreneurial behavior, managerial capabilities, marketing and supply of raw materials. Based on the research that the dominant businessman working capital amounted to 10.000.000 - Rp.72.000.000. Entrepreneurial behavior Binong Jati knitting industry entrepreneurs in the high category. While the managerial ability Binong Jati knitting industry entrepreneurs in the medium category. In the knitting industry marketing strategy Binong Jati on the high category. While the supply of raw materials every month of 60-608 kg per month.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH...iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Konsep Industri ... 7

2.1.2 Konsep Keberhasilan Usaha Industri ... 11

2.1.3 Konsep Modal Kerja ... 20

2.1.4 Konsep Perilaku Kewirausahaan ... 24

2.1.5. Konsep Kemampuan Manajerial ... 26

2.1.6. Konsep Pemasaran ... 29

2.1.7. Konsep Persediaan Bahan Baku ... 32

2.2 Penelitian Terdahulu ... 33

(7)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.3 Populasi dan Sampel... 38

3.3.1. Populasi ... 38

3.3.2. Sampel ... 39

3.4 Operasional Variabel ... 40

3.5 Sumber Data ... 41

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1. Uji Validitas dan Realibitas ... 44

3.7.1.1Uji Validitas ... 44

3.7.1.2.Uji Realibilitas ... 45

3.7.2. Ukuran Pemusatan Data dalam Statistik Deskriptif ... 46

3.7.2.1Central Tendency ... 46

3.7.2.2.Dispersion ... 47

3.7.3 Tabulasi Silang (Crosstabs) ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 48

4.2. GAMBARAN UMUM RESPONDEN ... 51

4.2.1 Penyebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

4.2.2. Penyebaran Responden berdasarkan Umur ... 52

4.2.3. Penyebaran Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 52

4.2.2. Penyebaran Responden berdasarkan Lama Usaha ... 53

4.2.3. Penyebaran Responden berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... 54

4.2. HASIL ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN ... 54

4.2.1. Uji Validitas ... 54

(8)

4.3. HASIL PENELITIAN ... 56

4.3.1.Laba ... 56

4.3.2. Modal Kerja ... 56

4.3.3. Perilaku Kewirausahaan ... 59

4.3.4. Kemampuan Manajerial ... 63

4.3.5. Pemasaran ... 66

4.3.5. Persediaan Bahan Baku ... 72

4.4. STATISTIK DESKRIPTIF ... 73

4.5. ANALISIS CROSSTABS ... 77

4.5.1. laba dengan Modal Kerja ... 77

4.5.2. Laba dengan Perilaku Kewirausahaan ... 79

4.5.3. Laba dengan Kemampuan Manajerial ... 80

4.5.4. Laba dengan Pemasaran ... 82

4.4.5. Laba dengan Persediaan Bahan Baku ... 83

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN ... 86

5.2. SARAN... 87

(9)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

UMKM memiliki peranan penting dalam laju perekonomian masyarakat yaitu membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Dari UMKM banyak tercipta lapangan kerja baru sehingga dapat mendukung laba ekonomi rumah tangga, kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil secara mayoritas merupakan suatu usaha untuk mencegah adanya persaingan usaha yang tidak sehat (Djamhari, 2006). Dalam krisis ekonomi yang terjadi di Negara kita pada beberapa waktu yang lalu, banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sedangkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.

[image:9.595.157.464.578.699.2]

UMKM setiap tahunnya mengalami perkembangan di dalam kontribusinya baik dari segi unit usaha, maupun penyerapan tenaga kerja. Begitu halnya dengan Kota Bandung, jumlah unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung pada tahun 2012 sebanyak 99,37 persen atau sebanyak 147.073 unit usaha. Sedangkan yang tergolong usaha besar (UB) hanya sekitar 0,63 persen atau sebanyak 926 unit usaha (BPS Kota Bandung). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perekonomian Kota Bandung ditopang oleh UMKM. Berikut data jumlah unit usaha UMKM dan Usaha besar :

Tabel 1.1

Jumlah Unit Usaha UMKM dan Usaha Besar Hasil Pendataan Identifikasi Usaha Tahun 2012

Skala Persentase Unit Usaha

Usaha Besar 0,63 %

Usaha Mikro Kecil dan Menengah

99,37 %

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung

(10)

2

kerja yang terserap oleh usaha besar (UB) sebanyak 12,07 persen. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa UMKM lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan usaha besar (UB).

Kota Bandung merupakan kota dengan penduduk yang sangat aktif dan berkembang cepat, termasuk pesatnya perkembangan industri kecil. Kota Bandung ditunjuk sebagai pilot project kota kreatif se-Asia Timur dan Asia Tenggara berdasarkan pertemuan Yokohama Juli 2007. Selain itu, pemerintah mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Ekonomi Kreatif Indonesia. Perkembangan industri kreatif di Kota Bandung pun berlangsung semakin pesat, terutama dalam sektor fashion, desain, dan musik. Perkembangan industri kreatif tersebut berdampak terhadap produktivitas ekonomi daerah yang juga mengindikasikan peningkatan intensitas sistem kegiatan. (sumber: www.detik.com).

Di era liberalisasi perdagangan, ditandai dengan maraknya produk impor sebagai intervensi komoditas produk konsumsi asing yang masuk bebas tanpa terbendung lagi, sehingga dibutuhkan akselerasi pengembangan usaha yang berdaya saing tinggi dan serangkaian langkah strategis untuk tetap memperkuat prioritas kebutuhan dalam menggerakkan sektor riil, salahsatunya adalah optimalisasi kawasan perindustrian perdagangan. Pratomo dan Soejono (Ingranti, 2009:125) mengemukakan bahwa keberadaan sentra dapat mempermudah munculnya bisnis dengan sumber daya alam produktif dalam sektor industri. Sentra industri sendiri bertujuan untuk mengelompokkan sejumlah industri yang memiliki sifat yang lebih mirip (serupa).

Pemerintah Kota Bandung menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan industri dan perdagangan dengan mengembangkan tujuh kawasan sentra industri, salah satunya adalah Sentra Industri Rajut Binong Jati. Sentra Industri Rajut Binong Jati terletak di Jalan Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Bandung. Fokus sentra ini adalah berbagai macam jenis pakaian yang berbahan rajut, diantaranya seperti sweater, jaket, cardigan, syal, baju hangat dan lain-lain.

(11)

3

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

[image:11.595.161.496.250.433.2]

warga sekitar untuk membangun industri rajutan. Saat itu, usaha rajutan masih menggunakan mesin tradisional. Kemudian usaha ini semakin berkembang. Tahun 70-an, delapan hingga sepuluh orang sudah membuka usaha yang serupa. Data dari Dinas KUKM Perindustrian Perdagangan menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah unit usaha secara signifikan. Berikut merupakan perkembangan sentra industri rajut :

Tabel 1.2

Jumlah Unit Usaha sentra Industri Rajut Binong Jati 2006-2012

Tahun Jumlah unit usaha

Jumlah tenaga kerja

Kapasitas produksi

2006 352 2.938 1.013.760

2007 375 3.110 1.080.000

2008 390 3.120 1.123.200

2009 390 3.120 1.123.200

2010 390 3.120 1.123.200

2011 350 2.115 965.000

2012 293 2.143 984.426

Sumber : Dinas KUKMPERINDAG Kota Bandung

(12)

4

Tahun 2008, merupakan puncak kejayaan bagi Sentra Industri Binong Jati, karena sedang maraknya fashion berbahan rajut, salahsatunya cardigan. Menurut salah satu pemilik usaha rajut binong jati, bahwa pada saat itu permintaan mengalami kenaikan sehingga jumlah unit usaha pun mengalami pertambahan. Namun, pada tahun 2010, tidak semua pengusaha dapat mempertahankan usahanya dan memilih untuk menghentikan usahanya tersebut.

[image:12.595.126.509.301.589.2]

Setelah melakukan pra-penelitian pada 10 pengrajin rajut Binong Jati, diketahui bahwa penjualan rajut mengalami penurunan.

Tabel 1.3

Perkembangan Hasil Penjualan Para Pengrajin Sentra Rajut Binong Jati per-bulan (selama tiga bulan)

Periode Oktober-Desember 2013 Nama

Pengrajin

Penjualan per-bulan

Oktober November Desember

Limas Rp.58.500.000 Rp. 78.000.000 Rp. 39.000.000 Karina Rp. 120.000.000 Rp. 88.000.000 Rp. 20.000.000 Arifin Rp. 56.000.000 Rp42.000.000 Rp. 33.600.000 Uli Rp. 84.000.000 Rp. 63.000.000 Rp. 52.500.000 Nuralina Rp. 140.000.000 Rp. 114.450.000 Rp. 112.000.000 Solihin Rp 28.000.000 Rp. 24.000.000 Rp19.200.000 Ade Sumarna Rp. 35.000.000 Rp. 17.500.000 Rp. 26.250.000 Udung Rp. 135.000.000 Rp. 116.100.000 Rp. 108.000.000 Wapih Rp. 21.000.000 Rp. 14.000.000 Rp. 10.500.000 Eka Wijaya Rp. 56.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 40.000.000

sumber: data observasi pra-penelitian, sudah diolah.

(13)

5

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI

Jika pengrajin tidak bisa mengikuti trend fashion yang sedang booming di masyarakat, tentu permintaan terhadap rajut pun akan mengalami penurunan.

Sentra industri ini sebenarnya memiliki peluang yang cukup tinggi untuk bisa memperluas dan mengembangkan usaha rajut. Letaknya yang strategis, memiliki peluang untuk banyak dikunjungi para wisatawan untuk membeli buah tangan berupa kerajinan rajut, baju atau sweater. Namun, belum ada akses jalan masuk yang mudah menuju area sentra sehingga orang-orang kurang tertarik untuk mengunjungi area sentra. Berbeda halnya dengan sentra industri Jeans Cihampelas yang sudah menjadi kawasan kluster wisata dimana daerah tersebut memiliki akses yang mudah serta memiliki daya tarik bagi para wisatawan karena daerah ini terdapat mall, hotel, factory outlet, restoran dan sebagainya.

Untuk mengetahui keberhasilan usaha industri rajut Binong Jati, maka judul penelitian yang akan penulis angkat adalah, “STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peranan modal kerja pengusaha industri rajut Binong Jati?

2. Bagaimana peranan perilaku kewirausahaan pengusaha industri rajut Binong Jati?

3. Bagaimana peranan kemampuan manajerial pengusaha industri rajut Binong Jati?

4. Bagaimana peranan pemasaran rajut Binong Jati?

5. Bagaimana banyaknya pengadaan bahan baku pengusaha industri rajut Binong Jati?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

(14)

6

2. Untuk mengetahui peranan perilaku kewirausahaan pengusaha industri rajut Binong Jati

3. Untuk mengetahui peranan kemampuan manajerial pengrusaha industri rajut Binong Jati

4. Untuk mengetahui peranan pemasaran rajut Binong Jati

5. Untuk mengetahui banyaknya pengadaan bahan baku pengusaha industri rajut Binong Jati

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang keberhasilan usaha Industri

2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya dibidang perekonomian.

3. Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis. b. Manfaat Praktis

1. Bagi pengusaha kecil, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui keberhasilan usaha industri

2. Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk lebih mendorong usaha kecil

3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha industri

(15)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sumber modal awal sebagian berasal dari pinjaman yaitu sebanyak 33 pengusaha atau 44 persen. Artinya modal kerja yang dimiliki pengusaha rajut Binong Jati berada pada kategori rendah, yaitu antara Rp.10.000.000 – Rp. 72.000.000.

2. Perilaku kewirausahaan secara umum pada kategori tinggi, dengan persentase 89,33 persen atau sebanyak 67 pengusaha. Artinya perilaku kewirausahaan yang tinggi inilah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan usaha industri rajut Binong Jati.

3. Kemampuan manajerial pengusaha industri rajut Binong Jati berada pada kategori sedang dengan persentase 53,33 persen atau 40 pengusaha. Artinya pengusaha industri sudah cukup mampu dalam mengatur perusahaannya. 4. Pemasaran hasil industri rajut Binong Jati berada pada kategori tinggi

dengan persentase 86,67 persen atau 65 pengusaha. Artinya pemasaran hasil industri sudah menyebar luas. Sebagian besar pengusaha memasarkan produknya dengan cara memasok ke toko-toko dengan persentase 40 persen. Dan jangkauan pasarnya lebih banyak pada pada segmen dewasa dengan persentase 44 persen atau 33 dari 75 responden. Sedangkan jangkauannya lebih banyak memasarkan di wilayah lokal Bandung dan sekitarnya, yaitu dengan persentase 72 persen.

(16)

87

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan , maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam hal kemampuan manajerial, lebih baik semakin ditingkatkan, salah satunya dengan mencatat laporan keuangan, dengan adanya laporan keuangan, maka pengusaha dapat mengetahui seberapa besar keuntungan dan kerugian yang didapat oleh pengusaha.

2. Pengusaha rajut harus tetap mempertahankan eksistensinya dalam menjalankan usahanya dan meningkatkan kualitas produknya agar lebih baik lagi, sehingga produk rajutnya dapat layak untuk dijual ke berbagai daerah, bahkan dapat di ekspor ke luar negeri.

(17)

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ahmad, Komarudin. (1997). Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Anugara, Pandji. (2007). Pengantar Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Assauri, Sofyan.(1999) Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bachtiar, Hasan. (2003). Manajemen Industri Edisi. 3. Bandung: Ramadhan Citra Grafika.

BPS, (2012). Identifikasi potensi UKM Kota Bandung Tahun 2012, Bandung: BPS

Djamhari, Choirul. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sentra UKM Menjadi Kluster Dinamis. Infokop Nomor 29 Tahun XXII: 83 – 91.

Edi Noersasongko (2005). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu

Kewirausahaan dan Gaya Kemimpinan terhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Batik di Jawa Tengah. Malang. Program Pascasarjana Universitas Merdeka Malang.

Hasibuan Malayu, SP (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Henry Faizal, Noor (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.

Kazmier, Leonard, J. 2005. Sachaum’s Easy Outlines. New York: McGraw-Hill. Kotler, Philip. (2001). Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan,

(18)

87

Kurniawan, Albert. (2010). Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Jakarta: PT Buku Kita.

Lind, Marchal, & Wathen. (2007). Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Jakarta: Salemba Empat

Munawir, S. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Nafarin, M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riyanto, Bambang. (1995). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan: Yogyakarta: BPFN UGM

Santoso (2004). Buku Latihan SPSS Stastistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia

Sekundera, C. (2006). Analiss Penerimaan Pengguna Akhir dengan Menggunakan Tekonology Acceptance Model, Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi. Universitas Diponegoro: Semarang.

Siagian, P. Sondang. (1997). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Silalahi, Uber. (2006). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Universitas Parahyangan Press

Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: FEUI. Siregar, Syofian. (2010). Statistik Dekriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali

Pers

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

(19)

87

Rina Agustina Koswara, 2014

STUDI DESKRIPTIF KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI Tohar, M. (1999). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius

Ukas, Maman. (2004).Manajemen, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Ossa Promo Internet:

www.detik.com

www.ekonomi.kompasiana.com

http://nugraha0215.blogspot.com/2013/09/konsep-keberhasilan-usaha.html

Sumber Peraturan dan Undang-Undang:

UU No. 20 Tahun 2008 Jurnal:

Ingranti, Mentari. (2009). Analisis Pengaruh Komponen tektnologi dan Nilai Tambah Terhadap Perkembangan Sentra Industri Kerupuk Udang Desa Kedungrejo. Vol. 1, No. 2, Hal: 125-139

Hajar, Ibnu. (2012). Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Lingkungan Industri terhadap Kemampuan Organisasi, Strategi Bersaing, dan Kinerja Perusahaan (Studi pada Industri Kecil Meubel Kayu di Sulawesi Tenggara).Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol.101, No. 12, Hal: 292 – 301

Romli, Reni Amarwati (2013). Rancangan Sistem Pengadaan Baku Kain Pada Kondisi Demand Probabilistik dengan Kendala Luas Gudang (Studi Kasus di CV. Visa Insan Mandani), Jurnal Online Institut Teknologi Nasional.Vol. 1 No. 1, Hal: 81 - 93

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha UMKM dan Usaha Besar
Tabel 1.2 Jumlah Unit Usaha sentra Industri Rajut
Tabel 1.3 Perkembangan Hasil Penjualan Para Pengrajin Sentra

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan pemimpinnya akan menunjukkan kinerja yang rendah dan cenderung berkeinginan keluar dari pekerjaannya ( turnover

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Ketidakbermaknaan korelasi tingkat gejala adiksi internet dengan aktivitas yang dilakukan jika tidak tersedia dana, dapat dijelaskan karena sebagian besar

Variables determined for forage production were plant height, number of shoots and bundles respectively for the legumes and the Panicum grass, dry weight of

Activity Diagram Melihat Nilai untuk menjelaskan alur melihat nilai yang di lakukan oleh user guru kelas, setelah melakukan penambahan nilai, guru tersebut dapat melihat hasil dari

Dengan model sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu memberikan rekomendasi kepada pihak jurusan dalam menentukan matakuliah pilihan yang akan ditawarkan

Dari hasil pengukuran bathimetri ini nanti bisa diketahui besarnya laju sedimentasi yang terjadi yang selanjutnya digunakan untuk memprediksi berapa sisa usia guna Waduk

Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah sebagai