LAMPIRAN 5 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012
TANGGAL :13 AGUSTUS 2012
Standard Operating Procedures tentang Permohonan Bantuan Teknis Batas Wilayah
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,
DAFTAR ISI
05. SOP Permohonan Bantuan Teknis Batas Wllayah
05.01. SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah
05.02. SOP Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah
05.03. SOP Permohonan Data Batas
05.04. SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah
05.05. SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan
Batas Daerah
05.06. SOP Permintaan Pengajar Pada Bimbingan Teknis Batas
Daerah
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
PUS AT PEMETAAN BAT AS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Bimbingan Teknis Batas Daerah
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
RUANG LINGKUP 3
TUJUAN 3
RINGKASAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES : BIMBINGAN TEKNIS BATAS
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah mencakup 2 (dua)
proses mulai dari :
1. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan
Teknis dari Daerah/instansi ke Badan Informasi Geospasial (BIG)
2. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan
Teknis dari dari Badan Informasi Geospasial (BIG) ke
Daerah/instansi
Setelah salah satu dari hal tersebut diatas terpenuhi kita dapat
melanjutkan kembali ketahap selanjutnya yaitu :
1. Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis
2. Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah,
terkait materi yang akan disampaikan
3. Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan
Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan ,Jadwal Pelatihan dan
peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan
diberikan
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan dalam hal bimbingan teknis batas daerah. Dengan
diterbitkannya SOP ini, kegiatan bimbingan teknis batas daerah diharapkan
dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan
terukur. Pencapaian tujuan SOP adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian dan keterampilan tenaga surta sejalan dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi yang ada
Ringkasan
Dalam SOP bimbingan teknis batas daerah, kegiatannya dimulai dari
menerima atau merencanakan pelaksanaan bimtek batas daerah,
diteruskan dengan melakukan persiapan administrasi dan teknis dimana
Kepala Bidang memberikan gambaran rencana pada bimbingan teknis
batas wilayah kepada koordinator bimtek. Penanggung Jawab Kegiatan
melakukan kegiatan berupa pembuatan atau menjawab surat permohonan
untuk mengadakan bimtek, melakukan koordinasi, pelaksanaan bimbingan
teknis, sampai kepada pembuatan evaluasi dan laporan mengenai
permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil pelaksanaan.
Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif
dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi
teknis yang sebaiknya diambil.
Istilah dan Definisi
Peta Dasar
(acuan)
Peta Wilayah
Peta Garis
Batas Wilayah
Bimtek
Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan
penetapan dan penegasan batas wilayah
Merupakan Salah satu cara/bentuk penyajian
informasi secara kartografis dan geografis
Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan
peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100
meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah
Bimbingan Teknis
Singkatan
BIG
Bimtek
Kemendagri
Permendagri
ODB
RBI
Badan Informasi Geospasial
Bimbingan Teknis
Kementrian Dalam Negeri
Peraturan Mentri Dalam Negeri
Otonom Daerah Baru
STANDARD OPERATING PROCEDURES
(
9k
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Dasar Hukum 1 2 3 4 5
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
Permendagri No. 1 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah Permendagri No. 27 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Desa Keterkaitan 1 2 3 4 5 6 7
SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/Kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi
SOP Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilyah SOP Konsultasi dan dan Sosialisasi Batas Wilayah dan SOP-SOP lain terkait penataan batas Wilayah Peringatan
1
2
3
4
Jika tidak dilaksanakan maka Informasi batas, cakupan wilayah dan tata laksana Penataan dan Penegasan Batas daerah tidak ter-update
Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait materi yang akan disampaikan
Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 5-7 hari
Untuk pendalaman materi yang berkaitan dengan Teknis dan praktek di lapangan untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 7-14 hari
Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP 05.01 24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah Kualifikasi Pelaksana Bimtek
1 2 3
Balai Diklat Kemendagri dan Badan Informasi Geospasial Pusat Pemetaan Batas Wilayah
Setda Provinsi, Kabupaten dan Kota Kualifikasi Tenaga Pengajar Bimtek
1 2 3 4 5 6
Pejabat Ditjen Pemerintahan Umum Kemendagri Pejabat BIG
Widyasiswara Geomatika Peneliti Batas Wilayah
Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Peralatan / Perlengkapan/Bahan/Referensi 1 2 3 4 5
Modul Bimtek untuk peserta
Draft SNI Peta Wiayah Daerah Otonom Provinsi (1:250.000), Kabupaten (1:100.000) dan Kota (1:50.000) Kecamatan (1:10.000), Desa/Kel (1:5.000) Peta Wilayah
Peralatan Survei (GPS Geodetic, Navigasi, Total Station dll) Komputer/Laptop/Software processing data
Pencatatan dan Pendataan 1
2
3
4
Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Bimbingan Teknis Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis dari Daerah/instansi
Judul Kegiatan Pelatihan Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan diberikan
Permasalahan dan permintaan terhadap hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis kelak dituangkan dalam bentuk konsultasi dan sosialisasi
No 1
2
3
4
Vlenerima atau merencanakan Pelaksanaan Bimbingan Teknis
3atas Daerah.
Vlelakukan Persiapan Administrasi dan Teknis
Vlemberikan gambaran rencana Bimbingan Teknis Batas Daerah kepada Koordinator Bimtek
Membuat atau menjawab Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis dari Daerah/instansi atau Pusat (Kemendagri/ BIG)
Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan , Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi ygakan diberikan
Pelaksana Staf
!
Penanggung Jawab Kegiatan Daerah dan Pusat (Kemendagri atau BIG) ± i 1 Kepala Bidang Mulai V
1
Mutu Baku KelengkapanMenjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas
- Waktu Pelaksanaan -Tempat Pelaksanaan -Jadwal pembelajaran -Tenaga Pengajar - Bahan dan Peralatan - Perlengkapan dan referensi
- Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama
- Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama - Akomodasi Peserta - Akomodasi Pengajar Waktu 15 hari 10 hari 5 hari 3 hari Output Arahan, perintah, "engajuan Pagu Anggaran Buku Pedoman 'elaksanaan Kegiatan 5imtek Arahan, perintah, Nota Dinas, RAB
Arahan, informasi lokasi kegiatan, kontak person
No 5
6
Uraian Prosedur
Pelaksanaan BimbinganTeknis baik Teori atau Praktek
Melakukan evaluasi dan membuat Laporan mengenai Permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis kelak dituangkan dalam bentuk konsultasi dan sosialisasi.
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab Kegiatan
1 j ^ \ .•••••••"" / Selesai Kepala Bidang Mutu Baku Kelengkapan
- Nota Dinas dan SuratTugas - Kerja sama
- Akomodasi Peserta - Akomodasi Pengajar
- Akomodasi Praktek dilapangan
- Hasil Evaluasi Bimtek - Permasalahan di Daerah - Komputer/Laptop - Printer Waktu 5 hari 5 hari Output Penginapan, Tiket, Honor, Akomodasi di daerah, Dokumentasi
laporan tentang hasil dan pelaksanaan Bimtek serta penjadwalan untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi permasalahan di daerah Keterangan
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 2
RUANG LINGKUP 3
TUJUAN 3
RINGKASAN 4
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH.. .. 5
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH
Mencakup 2 (dua) proses mulai dari :
1. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Konsultasi dan
Sosialisasi Batas Daerah dari Daerah/instansi ke Badan Informasi
Geospasial (BIG)
2. Surat Jawaban Permintaan untuk mengadakan Konsultasi dan
Sosialisasi Batas Daerah dari dari Badan Informasi Geospasial (BIG)
ke Daerah/instansi
Setelah salah hal tersebut diatas terpenuhi kita dapat melanjutkan kembali
ketahap selanjutnya yaitu
1. Dokumen untuk konsultasi dan Sosialisasi batas daerah, data peta
daerah, GPS navigasiMelakukan Persiapan Administrasi dan Teknis
2. Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah,
terkait konsultasi dan Sosialisasi batas daerah
3. Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan
Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan dalam hal KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS
DAERAH. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan KONSULTASI DAN
SOSIALISASI BATAS DAERAH diharapkan dapat dilaksanakan oleh
pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP
sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai batas-batas
wilayah antar provinsi, Kab/Kota, Kecamatan/Kelurahan, permen tata cara
pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah
Ringkasan
Bagian ini diisi dengan penjelasan singkat dari SOP yang dibuat, yang akan
memberikan gambaran kepada pengguna SOP tentang apa yang akan
mereka lakukan dan prosedur apa yang akan dilaksanakan. Dengan kata
lain, bagian ini menjelaskan dengan singkat flowchart kegiatan yang sudah
dibuat.
Istilah dan Definisi
Peta Dasar
(acuan)
Peta Wilayah
Peta Garis
Batas Wilayah
Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan
penetapan dan penegasan batas wilayah
Merupakan Salah satu cara/bentuk penyajian
informasi secara kartografis dan geografis
Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan
peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100
meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah
Singkatan
BIG
Bimtek
Kemendagri
Permendagri
ODB
RBI
Badan Informasi Geospasial
Bimbingan Teknis
Kementrian Dalam Negeri
Peraturan Mentri Dalam Negeri
Otonom Daerah Baru
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
KGMSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAE
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP
05.02
24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
1 2 3 4 5
Kepala Bidang Pemetaan Batas Daerah Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Memahami tata laksana konsultasi dan sosialisasi Memahami tata laksana Penataan Batas daerah
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/Kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi
dan SOP-SOP lain terkait penataan batas daerah
1 2 3 4 5
Dokumen untuk konsultasi dan sosialisasi batas daerah Presentasi toolkit
Peta Daerah Komputer/Laptop
GPS receiver tipe Navigasi
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan maka Informasi geospasial tentang layer batas, cakupan wilayah dan data kewilayahan administrasi daerah lainnya tidak ter update
Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait konsultasi dan sosialisasi batas daerah
Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 2-3 hari
Inventarisasi daerah terkait kebutuhan konsultasi dan sosialisasi
Pengurusan perijinan dan komunikasi
Dokumen untuk konsultasi dan sosialisasi batas daerah, data peta daerah, GPS navigasi
Perubahan terhadap hasil konsultasi dan sosialisasi dituangkan dalam peta kerja dan arsip digital
No 1 2 3 4 5
Menerima Rencana Pelaksanaan Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah.
Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis. Kabid memberikan gambaran rencanakonsultasi dan sosialisasi batas kepada
PenanggungJawab Kegiatan, dilanjutkan dengan penyiapan administrasi dan data teknis dipersiapkan oleh Staf.
Mengkomunikasikan maksud dan tujuan melakukan konsultasi dan sosialisasi batas daerah
Melakukan konsultasi dan sosialisasi batas daerah dengan daerah yang dituju, Penanggung jawab kegiatan langsung
berinteraksi dengan aparat daerah.
Melakukan pencatatan terhadap hasil konsultasi dan sosialisasi dituangkan dalam peta kerja dan arsip digital.
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab Kegiatan
J
^** V 1 — xJ
X^ ^ ^J
Kepala Bidang Mulai Mutu Baku Kelengkapan Kertas Nota Dinas Kerja sama - Kertas - Nota Dinas -Surat Tugas - Administrasi - Peta Dasar- Peta Kerja batas Daerah
- Kertas - Nota Dinas - Surat Tugas
- Kertas
- Bahan konsultasi dan sosialisasi batas daerah
- Peta Kerja Batas Daerah - Presentasi toolkit - Komputer/Laptop - Dokumentasi
- Kertas
- Update dokumen paper - Update dokumen digital - Komputer/Laptop - Printer Waktu 1 hari 3 hari 1 hari 5 hari 1 hari Output Arahan, perintah, Pagu Anggaran, Surat
'ermintaan K/L jemda
Surat Tugas, Nota 5inas, dokumen, Peta kerja batas daerah Analog/Digital, rencana lokasi Arahan, perintah, Nota Dinas, Dokumen bahan untuk konsultasi dan sosialisasi
Dokumen hasil konsultasi teknis dan sosialisasi
- Kertas
- dokumen paper yang sudah ter-Update
- dokumen digital yang sudah ter-Update
- Komputer/Laptop - Printer
No 6
7
Uraian Prosedur Vlelakukan pembuatan pelaporan dan dokumentasi hasil konsultasi dan sosialisasi batas daerah. Dilakukan oleh Penanggungjawab kegiatan
Melakukan evaluasi dan penyerahan Laporan &
Dokumentasi hasil konsultasi dan sosialisasi batas daerah kepada Kabid.
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab Kegiatan
r^i
t Selesai Kepala Bidang Mutu Baku Kelengkapan - Kertas- Dokumen paper dan digital - Komputer/Laptop - Printer
- Kertas
- Dokumen paper dan digital - Komputer/Laptop - Printer Waktu 2 hari 2hari Output Draft laporan tentang hasil dan
pelaksanaan Pemotretan Udara Pulau-Pulau Terluar.
Laporan final tentang hasil dan
pelaksanaan Sosiallisasi dan Konsultasi
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Permohonan Data Batas
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Permohonan Data Batas mencakup proses mulai
menerirna surat Permohonan data batas, penugasan kabid kepada
penanggung jawab data, pengumpulan data, penyajian data dan pengiriman
surat jawataan. Dalarn beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang
intensif antara penanggung jawab data dengan Kepala Bidang, untuk
mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP Permohonan Data Batas adalah untuk
memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Permohonan
Data Batas. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Permohonan Data
Batas diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif,
efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh
koordinasi antara Kepala Bidang dan penanggung jawab data. Selain itu,
juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah
ditetapkan.
Ringkasan
SOP ini dimulai dengan adanya surat permohonan dari Kepala Pusat Jasa
dan Informasi kepada Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) terkait
permohonan data batas. Kepala Pusat menginstruksikan Kepala Bidang
untuk menindaklanjuti hal ini yang dilanjutkan dengan penugasan kepada
penanggung jawab data batas untuk mencari data yang dimaksud untuk
disajikan. Setelah data yang dimaksud disajikan maka dibuatkan surat
jawaban dari Kapus PBW kepada Kapus Jasinfo.
Istilah dan Definisi
Penanggung Jawab
Data
Staf yang memiliki tanggung jawab untuk
penginventarisasian data
Singkatan
PBW
SOP
Kapus
Kabid
Jasinfo
Pemetaan Batas Wilayah
Standard Operating Procedures
Kepala Pusat
Kepala Bidang
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP 05.03
24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Data Batas
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial 1 2 3 4 5 6
Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Kepala Bidang Batas Adminitrasi Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara SOP Prosedur Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi 1 2 3 4 5 Kertas Komputer Printer/Plotter Telepon/Faksimili Media Penyimpan Data
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan, maka tidak bisa memberikan data batas. Diperlukan koordinasi dengan Pusat Pemetaan Rupabumi BIG terkait dengan data dasar.
Rentang waktu pelaksaan adalah rerata.
Data geospasial dasar. Data batas
No Uraian Prosedur
Pelaksana
Staf Kepala Pusat
Mutu Baku
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Vlenerima surat
Permohonan Data Batas dari Kapus. Jasinfo. Dilanjutkan dengan instruksi Kapus PBW kepada Kabid.
- Kertas - Nota Dinas Telepon/Faksimili
1 hari Arahan, Perintah
Kabid memberikan penugasan kepada Penanggung Jawab Data untuk menyiapkan data.
Kertas Nota Dinas
1 hari Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi.
Penanggung Jawab Data mengumpulkan data batas sesuai dengan permintaan.
Kertas Komputer
5 hari Arahan, Perintah, Data Datas
Penanggung Jawab Data menyajikan data
disampaikan kepada Kabid.
- Kertas - Komputer - Media penyimpan Printer/Plotter
No Uraian Prosedur
Pelaksana Staf Penanggung Jawab
Data Kepala Bidang Kepala Pusat
Mutu Baku
Kelengkapan Waktu Output Keterangan Menyiapkan surat jawaban
sesuai dengan data yang diminta.
- Kertas - Komputer
- Media penyimpan Printer/Plotter
Ijam Draft Surat Jawaban
Mengirimkan surat jawaban dari Kapus PBW kepada Kapus Jasinfo. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Telepon/Faksimili -Printer/Plotter
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI
mencakup proses mulai penugasan Kepala Bidang kepada pelaksana tugas,
persiapan delta, pengolahan data dan penyajian data. Dalam beberapa
tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang,
untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya
diambil
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI
adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal
plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI. Dengan diterbitkannya SOP ini,
kegiatan plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI diharapkan dapat
dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, eiisien, dan terukur.
Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam
menguasai sistem SIG baik software maupun konsep-konsep dalam SIG.
Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan
yang telah ditetapkan.
Ringkasan
Kegiatan plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI dilakukan dimulai
dengan adanya surat permohonan plotting, kemudian Kepala Bidang
menugaskan staf yang kompeten untuk melaksanakan tugas ini. Staf yang
ditunjuk mempersiapkan ata geospasial dasar dan data batas wilayah NKRI,
serta data posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah
NKRI. Kemudian dilakukan proses potting posisi wahana yang diduga
melakukan pelanggaran wilayah pada data geospasial dasar yang dilengkapi
dengan data batas wilayah NKRI. Setelah dilakukan plotting dilakukan
analisa terhadap hasil plotting tersebut. Hasil plotting dilaporkan kepada
Kabid untuk mendapatkan persetujuan yang kemudian dilakukan
penyimpanan data hasil plotting
balasan/tanggapan kepada K/L pemohon.
dan mengirimkan surat
Istilah dan Dcfinisi
Plotting
penggambaran awal dari data lapangan
ataupun hasil pengolahan data. Dengan
demikian plotting ini bertujuan adalah
menggambarkan seluruh daerah yang di
petakan.
Singkatan
NKRI
K/L
SIG
SOP
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kementerian/Lembaga
Sistem Informasi Geografis
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP 05.04 24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial 1 2 3 4 5
Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi Memahami tata laksana Pembuatan Peta
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara Kertas Komputer Printer
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan, maka tidak diketahui secara pasti status atas dugaan adanya pelanggaran wilayah NKRI.
Diperlukan basis data batas wilayah (darat dan Laut) NKRI yang mutakhir (sesuai dengan kesepakatan inter K/L.
Posisi (koordinat) dari wahana (kapal/pesawat) yang diduga melakukan pelanggaran wilayah NKRI.
Data geospasial dasar.
No 1 2 3 5 Uraian Prosedur Vlenerima surat Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah.
Kabid memberikan penugasan kepada staf untuk melakukan plotting atas surat Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah.
Mempersiapkan data geospasial dasar dan data batas wilayah NKRI, serta data posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah NKRI.
Melakukan proses potting posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah pada data geospasial dasar yang dilengkapi dengan data batas wilayah NKRI. Melakukan analisa terhadap hasil plotting tersebut.
Pelaksana Staff
= =3I_
J~
Penanggung Jawab Kegiatan
, — • — ' / ' — —__— -V
1
^ Kepala Bidang(
Mulai)
Mutu Baku Kelengkapan - Kertas - Nota Dinas - Kertas - Nota Dinas - Kertas - Komputer- Data posisi wahana yang diduga
melanggar wilayah NKRI
Data geospasial dasar - Data batas wilayah NKRI - Kertas - Komputer -Analitical Stereo Plotter - Printer - Plotter - Peta JalurTerbang - Foto udara - Hasil Triangulasi Udara Waktu 1 hari 1 jam 1 jam 1 hari Output Arahan, Perintah Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi.
Arahan, Perintah, Data geospasial dasar dan batas wilayah NKRI.
Arahan, Perintah, Data geospasial dasar dan batas wilayah NKRI diertai dengan posisi wahana yang diduga melakukan
pelanggaran wilayah NKRI.
No 6
7
Uraian Prosedur Melaporkan hasil plotting beserta hasil analisanya kepada Kabid. Bila disetujui dilanjutkan pembuatan surat balasan/tanggapan kepada K/L pemohon.
Melakukan penyimpanan data hasil plotting dan mengirimkan surat balasan/tanggapan kepada K/L pemohon. Pelaksana Staff
F- -^
C
PenanggungJawab Kegiatan 1 perbaikan 11
-. / ( Selesai N)
Kepala<>
X
Bidang f disetujui Mutu Baku Kelengkapan - Kertas - Komputer - Indeks Peta - Data hasil plotting - Printer Plotter Waktu 1 jam 1 hari Output Arahan, Perintah, Draft data dan analisis hasil plotting.Data hasil plotting final dan Surat Jawaban/ Tanggapan.
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUS AT PEMETAAN BATAS WILAYAH
Standard Operating Procedures
PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN
PERMASALAHAN BATAS DAERAH
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN PERMASALAHAN BATAS
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian
Permasalahan Batas Daerah mencakup proses mulai surat Permohonan
Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah, Penugasan dari
Kepala Bidang, penyiapan surat jawaban, dan pengiriman surat jawaban.
Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif
dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi
teknis yang sebaiknya diambil
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian
Permasalahan Batas Daerah adalah untuk memberikan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan dalam hal Permohonan Tim Teknis Penyelesaian
Permasalahan Batas Daerah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan
Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah
diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, efisien,
dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh koordinasi
antara Kepala Bidang dan staf pelaksana tim teknis. Selain itu, juga harus
memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan.
Ringkasan
Pelaksanaan kegiatan permohonan tim teknis penyelesaian permasalahan
batas daerah dimulai dengan adanya surat permohonan untuk tim teknis,
kemudian dilanjutkan dengan penunjukan tim teknis oleh Kepala Bidang
kepada staf yang kompeten dalam hal ini yaitu yang memiliki kemampuan
dalam bidang teknis batas daerah. Dilanjutkan dengan pembuatan surat
jawaban tim teknis yang dimaksud.
Istilah dan Definisi
Tim Teknis
Penyelesaian
Permasalahan Batas
Daerah
Sekumpulan orang yang memiliki keahlian dan
pengetahuan di bidang teknis batas daerah
Singkatan
PBW
SOP
Kapus
Kabid
Pemetaan Batas Wilayah
Standard Operating Procedures
Kepala Pusat
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN PERMASALAHAN
BATAS DAERAH
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP 05.05 24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Permendagri No. 1 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah
UU Tengang Pembentukan Daerah
Permendagri Tentang Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah
1 2 3 4 5 6
Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Kepala Bidang Batas Adminitrasi Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi Memahami tata laksana Penegasan batas Daerah
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/Kota SOP Pelacakan Batas Administrasi Provinsi
SOP Pelacakan Batas Administrasi Kabupaten/Kota SOP Pemasangan Pilar Batas Wilayah Administrasi Propinsi
SOP Pemasangan Pilar Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota SOP Pengukuran Pilar Batas Wilayah Administrasi Propinsi
SOP Pengukuran Pilar Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota
1 2 3 4 Kertas Komputer Printer Telepon/Faksimili
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan, maka tidak dapat mengirimkan tim teknis Diperlukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Rentang waktu pelaksaan adalah rerata.
Data geospasial dasar Data batas
No 1 2 3 5 Uraian Prosedur Menerima surat Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah. Kapus PBW memberikan instruksi kepada Kabid.
Kabid menunjuk staf sebagai tim teknis.
Menyiapkan surat jawaban atas permohonan tim teknis.
Mengirimkan surat jawaban atas permohonan tim teknis.
Pelaksana Staf | I
4'
__
Kepala Bidang \ ^ V / Kepala(
Pusat Mulai }(
/ ^ >. Selesai 1 V J Mutu Baku Kelengkapan - Kertas - Nota Dinas Telepon/ Faksimili - Kertas Nota Dinas - Kertas - Komputer - Kertas - Komputer -Telepon/ Faksimili Waktu 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari Output Arahan, Perintah Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi. Arahan, Perintah, Data DatasData batas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUS AT PEMETAAN BAT AS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Permintaan Pengajar pada Bimbingan Teknis
Batas Wilayah
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
RUANGLINGKUP 3
TUJUAN 3
RINGKASAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES : PERMINTAAN PENGAJAR PADA
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP ini mencakup beberapa rangkaian kerja, yaitu
menerima permohonan sebagai pengajar pada Bimtek Batas Wilayah,
persiapan administrasi dan teknis, koordinasi dengan daerah terkait,
pelaksanaan bimtek sampai kepada evaluasi dan pembuatan laporan hasil
pelaksanaan bimtek. SOP ini hanya berlaku di lingkungan Pusat Pemetaan
Batas Wilayah.
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan dalam hal Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas
Wilayah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Permintaan Pengajar
pada Bimtek Batas Wilayah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna
secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat
ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GIS baik
software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus
memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan.
Ringkasan
Ruang lingkup SOP Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilayah
mencakup proses mulai menerima atau melaksanakan permohonan sebagai
pengajar pada bimbingan teknis batas wilayah , diteruskan dengan
melakukan persiapan administrasi dan teknis dimana Kepala Bidang
memberikan gambaran rencana sebagai pengajar pada bimbingan teknis
batas wilayah kepada koordinator pengajar. Penanggung Jawab Kegiatan
melakukan kegiatan berupa pembuatan atau menjawab surat permohonan
permintaan untuk menjadi pengajar, melakukan koordinasi, pelaksanaan
bimbingan teknis, sampai kepada pembuatan evaluasi dan laporan
mengenai permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil
pelaksanaan. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang
intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun
instruksi teknis yang sebaiknya diambil
Istilah dan Definisi
Peta Dasar
(acuan)
Peta Wilayah
Peta Garis
Batas Wilayah
Modul Bimtek
Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan
penetapan dan penegasan batas wilayah
Merupakan Salah satu cara/bentuk
informasi secara kartografis dan geografis
penyajian
Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan
peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100
meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah
Buku Acuan yang digunakan sebagai dasar
pembelajaran materi bimtek
Singkatan
BIG
Bimtek
Kemendagri
Permendagri
GPS
Badan Informasi Geospasial
Bimbingan Teknis
Kementrian Dalam Negeri
Peraturan Mentri Dalam Negeri
Global Positioning System
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PI MINTAAN PENGAJAR PADA BIMBINGAN TEKNIS
BATAS WILAYAH
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh NamaSOP 05.06 24-07-12
Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG Permintaan Pengajar pada Bimbingan Teknis Batas Wilayah
Dasar Hukum Kualifikasi Tenaga Pengajar Bimtek
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
Permendagri No. 1 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah Permendagri No. 27 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Desa
Pejabat Ditjen Pemerintahan Umum Kemendagri Pejabat BIG
Widyasiswara Geomatika Peneliti Batas Wilayah
Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan/Bahan/Referensi
SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/Kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi
SOP Permintaan Bimbingan Teknis Batas Wilayah SOP Konsultasi dan dan Sosialisasi Batas Wilayah SOP-SOP lain terkait penataan batas Wilayah
Modul Bimtek untuk peserta
Draft SNI Peta Wiayah Daerah Otonom Provinsi (1:250.000), Kabupaten (1:100.000) dan Kota (1:50.000) Kecamatan (1:10.000), Desa/Kel (1:5.000) Peta Wilayah
Peralatan Survei (GPS Geodetic, Navigasi, Total Station dll) Komputer/Laptop/Software processing data
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan maka Informasi batas, cakupan wilayah dan tata laksana Penataan dan Penegasan Batas daerah tidak ter-update
Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait materi yang akan disampaikan
Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 5-7 hari
Untuk pendalaman materi yang berkaitan dengan Teknis dan praktek dilapangan untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 7-14 hari
Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Pengajaran Surat Permohonan Permintaan Pengajar dari Daerah/instansi
Judul Kegiatan Pelatihan, Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk penyiapan personil pengajar yang akan ditugaskan
No 1
2
3
4
Menerima atau melaksanakan
Dermohonan sebagai pengajar
pada Bimbingan Teknis Batas Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis. Ka.Bidang memberikan gambaran rencana sebagai
oengajar pada Bimbingan Teknis 3atas Wilayah kepada Koordinator pengajar, dilanjutkan dengan penyiapan administrasi dan data teknis dipersiapkan oleh Staf.
Membuat atau menjawab Surat Permohonan Permintaan untuk menjadi Pengajar pada Bimbingan Teknis Wilayah dari Pusat (Kemendagri/BIG) Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Pengajar Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan , Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan diberikan
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab Kegiatan
3usat (Kemendagri atau BIG)
D
1
Kepala Bidang Mulai j Mutu Baku KelengkapanMenjawab atau membuat surat Nota Dinas dan Surat Tugas Kerja sama
- Waktu Pelaksanaan -Tempat Pelaksanaan - Jadwalpembelajaran -Tenaga Pengajar - Bahan dan Peralatan - Perlengkapan dan referensi
- Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama
- Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama - Akomodasi Peserta -Akomodasi Pengajar Waktu 15 hari 10 hari 5 hari 3 hari Output Arahan, perintah, Pengajuan Pagu Anggaran Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Arahan, perintah, Nota Dinas,RAB Arahan, informasi lokasi kegiatan,kontak person Keterangan
No 5
6
Uraian Prosedur
Pelaksanaan Bimbingan Teknis baik Teori atau Praktek
Melakukan evaluasi dan membuat Laporan mengenai Permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis kelak dituangkan dalam bentuk konsultasi dan sosialisasi.
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab Kegiatan
^x
c
\ 1 v^b
Selesai Kepala Bidang Mutu Baku Kelengkapan- Nota Dinas dan SuratTugas - Kerja sama
- Akomodasi Peserta - Akomodasi Pengajar
- Akomodasi Praktek dilapangan
- Hasil Evaluasi Bimtek Permasalahan di Daerah - Komputer/Laptop - Printer Waktu 5 hari 5 hari Output Denginapan, Tiket, Honor, Akomodasi di daerah, Dokumentasi
laporan tentang hasil dan pelaksanaan Bimtek serta penjadwalan untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi permasalahan di daerah Keterangan
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
Standard Operating Procedures
Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah
2012
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064
DAFTAR ISI
DAFTARISI 2
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3
ISTILAH DAN DEFINISI 4
SINGKATAN 4
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah
mencakup pengamanatan tugas dari Kepala Pusat kepada Kepala Bidang,
Penugasan Kepala Bidang kepada Penanggung Jawab Data, Plotting,
pembuatan surat jawaban. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya
komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan
arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil
Tujuan
Tujuan penyusunan SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran
Wilayah adalah untuk rnemberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan
dalam hal permohonan plotting dugaan pelanggaran wilayah. Dengan
diterbitkannya SOP ini, kegiatan permohonan plotting dugaan pelanggaran
wilayah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas,
efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh
kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GISbaik software maupun
konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan
rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan.
Ringkasan
Pelaksanaan permohonan plotting dugaan pelanggaran wilayah dimulai
dengan adanya instruksi dari Kepala Pusat kepada Kepala Bidang untuk
menugaskan staf yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan ini. Staf
yang ditunjuk melakukan plotting yang dimaksud untuk kemudian
membuat surat jawaban yang telah dilampiri hasil plotting.
Istilah dan De finisi
Plotting
penggambaran awal dari data lapangan
ataupun hasil pengolahan data. Dengan
demikian plotting ini bertujuan adalah
menggambarkan seluruh daerah yang di
petakan.
Singkatan
BIG
PBW
SIG
SOP
Badan Informasi Geospasial
Pemetaan Batas Wilayah
Sistem Informasi Geografis
STANDARD OPERATING PROCEDURES:
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH
NomorSOP Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Pengesahan Disahkan Oleh NamaSOP 05.07 24-07-12Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang
Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial 1 2 3 4 5
Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil
Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara Kertas Komputer Printer/Plotter Telepon/Faksimili Media Penyimpan Data
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Jika tidak dilaksanakan, maka tidak dapat dilakukan plotting dugaan pelanggaran wilayah.
Diperlukan koordinasi dengan Pusat Pemetaan Rupabumi BIG terkait dengan data dasar.
Rentang waktu pelaksaan adalah rerata.
Surat permohonan plotting
Data geospasial dasar.
No Uraian Prosedur
Pelaksana
Staf Kepala Pusat
Mutu Baku
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Vlenerima Nota Dinas dari Kepala BIG terkait
aermohonan plotting. Kapus PBW menginstruksikan kepada Kabid untuk menindaklanjuti surat permohonan plotting C Mulai J - Kertas - Nota Dinas Telepon/Faksimili
1 hari Arahan, Perintah
Kabid memberikan penugasan kepada Penanggung Jawab Data.
Kertas Nota Dinas
1 hari Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/
Disposisi.
Penanggung Jawab Data melakukan plotting sesuai dengan permohonan
Kertas Komputer
5 hari Arahan, Perintah, Data Datas
Penanggung Jawab Data menyajikan hasil plotting disampaikan kepada Kabid.
- Kertas - Komputer - Media penyimpan Printer/Plotter
No Uraian Prosedur
Pelaksana
Staf Penanggung Jawab
Data Kepala Bidang Kepala Pusat
Mutu Baku
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Menyiapkan surat jawaban hasil plotting dugaan pelanggaran wilayah.
- Kertas - Komputer - Media penyimpan Printer/Plotter
1 jam Draft Surat Jawaban
Mengirimkan surat jawaban dari Kapus PBW kepada Pemohon. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Telepon/Faksimili -Printer/Plotter