Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya 36 Bab IV
P
P
E
E
N
N
E
E
R
R
A
A
P
P
A
A
N
N
K
K
E
E
C
C
E
E
P
P
A
A
T
T
A
A
N
N
R
R
E
E
L
L
A
A
T
T
I
I
F
F
D
D
A
A
N
N
P
P
E
E
R
R
C
C
E
E
P
P
A
A
T
T
A
A
N
N
R
R
E
E
L
L
A
A
T
T
I
I
F
F
4.1.1 Mekanisme Engkol Peluncur
Mekanisme paling sederhana yang dipelajari adalah mekanisme engkol-peluncur segaris seperti pada gambar 4.1
Semua dimensi mekanisme diketahui dan penghubung digambarkan dengan skala.
Kecepatan sudut penghubung 2 konstan ,
ω
2= 1800 rpm berputar searah jarum jam. Panjang O2A = 2.5 in dan AB = 6 inDiagram Kecepatan
Kecepatan titik A : VA = (O2A)
ω
2 =60 2 1800 12 5 . 2 x π x = 39,3 rad/detik 2 O2
Gambar 4.1 Mekanisme Engkol Peluncur
A B 3 4 B 2
ω
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
37
VA diketahui tegak lurus O2A arahnya sesuai
ω
2Kecepatan titik B dapat ditentukan dari :
VB = VA + VBA Atau VB = VA + ( BA)
ω
2Dan VB (titik B hanya bergerak secara horizontal) sehingga VB arahnya akan horizontal.
Pembuatan diagram kecepatan ditabelkan sebagai berikut :
Table diagram kecepatan
No Besaran Harga Arah 1 VA = Ov - a (O2A)
ω
2 - O2A 2 VBA = a - b ? - BA3 VB = Ov - b ? ¦ Lintasan titik B
Untuk menentukan arah kecepatan sudut penghubung 3 (?3).
VA
Ov
a
Letak titik b tegak lurus AB Letak titik b sesuai lintasan
b
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
38
Penghubung 3 diisolasi seperti gambar dibawah, dimana digunakan VBA oleh karena titik A dipandang diam. Untuk arah VBA, penghubung 3 berputar kea rah melawan jarum jam umtuk posisi yang ditunjukkan, dengan harga sebesar :
BA VBA = 3
ω
dimana ?3 harus dinyatakan dalam radian persatuan waktu. Jika VBA dinyatakan dalam meter per detik, BA harus dinyatakan dalam meter, dan ?3 dalam radian oer detik.
Harga VB dapat diperoleh dengan mengukur panjang ab dan mengalikan dengan skala yang dipakai.
Diagram Percepatan
Langkah pertama : Memisahkan penghubung 2.
Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan 3 3 ω A B VBA
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
39
AA = 2 2
)
(
O
A
ω
2(
O
2A
)
α
2Harga R dan
ω
2 diketahui sehingga percepatan normal2 2 )
(O Aω 2dapat dihitung. Arah (O2A)ω22adalah sepanjang garis A – O2 dari A menuju O2 dan harga
(
O
2A
)
α
2 sama dengan 0 karena kecepatansudutnya konstan..
AA digambarkan dengan skala percepatan yang sesuai. Langkah kedua : Penghubung 3
Percepatan titik A dapat dikaitkan dengan percepatan titik B melalui penghubung 3.
Hubungan percepatan di titik A dan titik B : AB = AA ABA AB = AA ABAn ABAt AB = AA BA ? 32 BA
α
3 AB = AABA
V
BA2 BAα3Langkah ke tiga : interpretasi dari setiap suku dalam persamaan :
a. AB diketahui arahnya , karena titik B bergerak dengan translasi murni, dan ini hanya mempunyai percepatan dalam arah gerak. Besarnya AB tidak diketahui.
b.
BA VBA
2
dapat ditentukan secara lengkap, baik dalam besarnya maupun arahnya. VBA dapat ditentukan dari polygon kecepatan, BA diketahui dan komponen percepatan normal arahnya dari B ke A karena yang ditentukan adalah percepatan B relatif terhadap A.
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
40
c. BA
α
3 diketahui tegak lurus ke garis dari B ke A, besarnya belum diketahui.Sehingga terdapat dua anu, yakni besar AB dan besarnya BA
α
3, yang dapat diperoleh dari penyelesaian sebuah polygon vektor.Table diagram percepatan
Percepatan Normal Percepatan Tangensial No Besaran Harga Arah Vektor Harga Arah Vektor 1 AA = o’ –
a’
2 2
ω (O2A) A – O2 o’ – a0 0 - a0 – a’ 2 ABA = a‘- b’ 2
3
ω (AB) B - A a’ - ba ? ¦VBA ba – b’ 3 AB = o’ –
b’
0 - o’ – b0 ? ¦VB b0 – b’
Diagram Percepatan
Letak titik b tegak lurus AB Letak titik b sesuai lintasan b’
a’ ba
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
41
Besar dan arah percepatan sudut penghubung 3 dapat ditentukan dengan cepat. Jika percepatan tangensial titik B terhadap titik A ditempatkan pada penghubung 3, yang terisolasi seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
akan diperoleh arah percepatan sudutnya melawan putaran jarum jam dan harganya : BA BA ) ( 3 3 α α =
Apabila satuan- satuan yang dipakai adalah feet dan detik, maka percepatan sudut harus dinyatakan dengan radian per detik per detik, dituliskan sebagai rad/det2. Jika satuan-satuan yang digunakan adalah meter, detik, maka percepatan sudut harus dinyatakan dengan rad/det2.
4.1.2 Mekanisme Engkol Peluncur
(BA)
α
3 3 3α
A BDiktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
42
Mekanisme peluncur seperti diperlihatkan dalam gambar 4.1.2. Penghubung 3
digambarkan diperluas ke A-B-C, terutama untuk ilustrasi dalam penentuan kecepatan semacam titik C.
Diagram Kecepatan
Pembuatan diagram kecepatan seperti pada sub bab 4.1.1.
Prosedur selanjutnya adalah dengan memecahkan dua persamaan vektor. VC = VA VCA VC = VB VCB VA Ov a
Letak titik b tegak lurus AB Letak titik b sesuai lintasan
b Diagram Kecepatan c 4 2 O2
Gambar 4.1.2 Mekanisme Engkol Peluncur
A C
B
2
ω
3Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
43
Dimana terdapat emtat anu : besar dan arah VC , besar VCA dan besarnya VCB . Kedua persamaan vektor memungkinkan diperolehnya keempat anu, yang jawabnya ditunjukkan dalam gambar. Perlu dicatat bahawa a-b-c dalam gambar adalah bayangan A-B-C, penghubung 3.
Bayangan dari kecepatan
Tiap batang penghubung dalam suatu mekanisme akan mempunyai bayangan dalam segi banyak kecepatannya. Dalam gambar diagram kecepatan garis-garis a-b, b-c dan c-a masing-masing digambarkan tegak lurus terhadap garis-garis A-B, B-C dan C-A dari mekanisme. Akibatnya segitiga abc adalah sebangun dengan segitiga ABC dan ?abc disebut sebagai bayangan (image) dari segitiga ABC.
Diagram Percepatan
Pembuatan diagram kecepatan seperti pada sub bab 4.1.1. Titik C dapat dicari dengan persamaan-persamaan dibawah ini.
AC = AA ACA AC = AA ACAn ACAt AC = AA
CA
V
CA2 CAα3 Dan AC = AB ACB AC = AB ACBn AC Bt AC = AB CB VCB 2 CBα
3 ABAt b’ CB VCB2 ABAn OvDiktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
44
c’
Bayangan percepatan
Untuk setiap mekanisme pasti ada satu bayangan dalam segi banyak percepatannya, persis seperti satu bayangan untuk setiap batang penghubung dalam segi banyak kecepatan.
A dan B adalah dua titik pada penghubung 3 maka : AB A = ABAn ABAt
Besar dari percepatan relatifnya adalah : AB A =
[
( ) ( )
2 t 2]
BA n BA A A + =[
( )
2 2( )
2]
] [ ] [ ABω + ABα = BC[
( ) ( )
4 2]
α
ω
+
Mengingat ? dan a adalah sifat yang menjadi milik keseluruhan batang penghubung, persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa percepatan relatifnya sebanding dengan jarak titik-titik tersebut. Ini memberikan arti yang baik untuk dapat menggambarkan segi banyak percepatan, mengingat besar dari vector percepatan relatif untuk semua titik-titik pada suatu batang penghubung akan sebanding dengan jarak-jarak antara titik-titik itu.
Dalam diagram percepatan letak titik c’ dapat ditentukan dengan membuat a’b’c’ bayangan dari ABC. Ini menunjukkan :
AC c a BC c b AB b a' ' ' ' ' ' = = Diagram Percepatan CA VCA 2 a’
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
45
Pada waktu menggambarkan bayangan percepatannya kita harus hati-hati supaya bayangan percepatan tidak terlampaui (flip over).
Ini menunjukkan jika A, B dan C pada suatu batang penghubung urut-urutannya searah jarum jam maka a’, b’ dan c’ urut-urut-urutannya haruslah juga sesuai dengan arah jarum jam.
4.2 Mekanisme Empat Penghubung
Suatu system rangkaian batang penghubung 4 batang diperlihatkan pada gambar dibawah. Kecepatan dan percepatan sudut dari batang penghubung 2 diketahui, percepatan dari titik-titik A, B dan C harus dicari bersama -sama dengan percepatan sudut dari batang penghubung 3 dan 4. O2 A = 152 AB = 279 O4C = 229 Diagram Kecepatan C B O2 4 2 A C 1 3 ?2 = 50 rad/det O4 a2 = 1600 rad/det 2
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
46
Kecepatan titik A : VA = (O2A)
ω
2VA diketahui tegak lurus O2A arahnya sesuai ω2
Table diagram kecepatan
No Besaran Harga Arah 1 VA = Ov - a (O2A)
ω
2 - O2A 2 VBA = a - b ? - BA 3 VB = Ov - b ? - O4B4 VC = Ov - c Diperoleh dengan bayangan kecepatan
Diagram Percepatan
Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan
AA = 2 2 )
(O Aω 2 (O2A)α2
Harga O2A dan
ω
2 diketahui sehingga percepatan normal 22
)
(
O
A
ω
2dapat dihitung. Arah 2 2)
(
O
A
ω
2adalah sepanjang garis A – O2 dari A menuju O2 dan harga harga percepatan normalnya = (O2A)α2 yang arahnya tegak lurus A – O2 sesuai arah a2.c Ov
VA
a b
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
47
AA digambarkan dengan skala percepatan yang sesuai. Pembuatan diagram percepatan dapat ditabelkan sebagai berikut :
Table diagram percepatan
Percepatan Normal Percepatan Tangensial No Besaran Harga Arah Vektor Harga Arah Vektor 1 AA = o’ –
a’
2 2
ω (O2A) A – O2 o’ – a0 (O2A) a2
¦VA a0 – a’
2 ABA = a‘- b’ 2 3
ω (AB) B - A a’ - ba ? ¦VBA ba – b’ 3 AB = o’ – b’ 2 4 ω (O4B) B – O4 o’ – b0 ? ¦VB b0 – b’ 4 AC = o’ – c’
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
48
Gambar Diagram percepatan ABt AAn a’ ao c’ b’ O’ 3 bo ABn AAt
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
49
4.3 Mesin Powell
Mesin yang mengkombinasikan engkol peluncur dan dan empat penghubung ialah mesin powel pada gambar . Penghubung 2 dimisalkan berputar pada suatu kecepatan konstan ?2 searah putaran jam .
Diagram Kecepatan
Kecepatan titik A : VA = (O2A)ω2
VA diketahui tegak lurus O2A arahnya sesuai
ω
2Table diagram kecepatan
No Besaran Harga Arah 1 VA = Ov - a (O2A) ω2 - O2A 2 VBA = a - b ? - BA 3 VB = Ov - b ? - O4B 4 VC = Ov - c Diperoleh dengan ( B O V C O VC B 4 4 = )
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
50
5 VDC = c - d ? - CD
6 VD = Ov -d ? ¦ Lintasan titik D Poligon kecepatannya ditunjukkan dalam gambar.
Diagram Percepatan
Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan
AA = 2 2 )
(O Aω 2 (O2A)α2
Harga O2A dan
ω
2 diketahui sehingga percepatan normal2 2 )
(O Aω 2dapat dihitung. Arah (O2A)ω22adalah sepanjang garis A – O2 dari A menuju O2 dan harga percepatan normalnya =
(
O
2A
)
α
2 =0.AA digambarkan dengan skala percepatan yang sesuai.
Pembuatan diagram percepatan dapat ditabelkan sebagai berikut :
Table diagram percepatan
Percepatan Normal Percepatan Tangensial No Besaran Harga Arah Vektor Harga Arah Vektor 1 AA = o’ –
a’
2 2
ω
(O2A) A – O2 o’ – a0 0 - a0 – a’ 2 ABA = a‘- b’ 23
ω (AB) B - A a’ - ba ? ¦VBA ba – b’ 3 AB = o’ – b’ 2 4
ω
(O4B) B – O4 o’ – b0 ? ¦VB b0 – b’ 4 AC = o’ – c’ Diperoleh dengan ( O B A C O AC B 4 4 = ) 5 ADC = c‘- 2 5 ω (CD) D - C c’ - dc ? ¦VBA dc – d’Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya 51 d’ 6 AD = o’ – d’ 0 - o’ – d 0 ? ¦VD d0 – d’
Poligon percepatannya ditunjukkan dalam gambar.
d’ c’ b’ a’ bo dc ba OA Diagram Percepatan
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
52
SOAL-SOAL :
1. Kecepatan A adalah 3 m/det kearah bawah dan bertambah dengan laju sebesar 25 m/det2.
Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan titik-titik B, C dan D. b. Kecepatan sudut dan percepatan sudut
penghubung 3 dan 5.
2. Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan titik-titik B. b. Kecepatan sudut dan percepatan sudut penghubung 3.
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
53
3. Mekanisme penghubung kepala silang , Jika sesaat ditunjukkan seperti gambar penghubung 2 bertambah kecepatannya pada laju 4800 rad/det2.
Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan titik-titik B dan C.
b. Kecepatan sudut dan percepatan sudut penghubung 3, 4 dan 5.
4. Gambarkan polygon kecepatan dan percepatan untuk posisi yang ditunjukkan jika penghubung 2 berputar pada suatu kecepatan konstan.
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
54
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi SutiknoProgram Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya