• Tidak ada hasil yang ditemukan

STARTEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM KOTA BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STARTEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM KOTA BEKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

47 | P a r a m e t e r

STARTEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN

UKM KOTA BEKASI

Adil Makmur Santosa STIE Tribuana Bekasi

Adilmakmur00@gmail.com

Abstract: Small and Medium Enterprises (SMEs) In Bekasi City has enormous potential, Bekasi City government can empower SMEs through making the right regulation. Empowerment is intended to make SMEs as a strong and independent business in the national economy. In the process of empowerment involving government, business, and society. This research would like to describe and analyze the strategy of Bekasi city government in empowering SMEs. This research uses descriptive research type with qualitative approach. The results showed that the Department of Cooperatives, Industry, Trade and Tourism (Diskoperindagpar) Kota bekasi has implemented strategies in empowering UMKM in Bekasi. Strategies ever undertaken by Diskoperindagpar Bekasi City, among others: 1) Strategies for Improving Financial Capabilities, 2) Marketing Development, 3) Human Resource Development, 4) Strategy of regulation and control. Keywords: local government, empowerment, micro small and medium enterprises

Abstrak:Usaha Kecil Dan Menengah ( UKM ) Di Kota Bekasi memiliki Potensi yang sangat besar, pemerintah Kota Bekasi dapat memberdayakan UKM melalui pembuatan peraturan yang tepat. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Penelitian ini ingin mendiskripsikan dan Menganalisis strategi pemerintah Kota Bekasi dalam pemberdayaan UKM.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagpar) Kota bekasi telah melaksanakan strategi-strategi dalam pemberdayaan UMKM di Bekasi. Strategi-strategi yang pernah dilakukan oleh Diskoperindagpar Kota Bekasi, antara lain: 1) Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial, 2) Pengembangan Pemasaran, 3) Pengembangan Sumber Daya Manusia, 4) Strategi pengaturan dan pengendalian.

Kata kunci: pemerintah daerah, pemberdayaan, usaha mikro kecil dan menengah

PENDAHULUAN

Suatu kondisi perekonomian yang tidak menentu, seringkali terjadi adanya keterpurukan dalam dunia usaha, sehingga akan terjadi kemundudran dalam sekor usaha dan kehidupan. Tidak sedikit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengalami gulung tikar yang diakibatkan suatu

keadaan perekonomian yang dengan sepihak dikuasai oleh mafia pasar yang notabene memiliki perusahaan raksasa dan dinasty kekuasaan yang mengakar disetiap sektor bisnis.

Pertumbuhan Perekonomian nasional sangat ditentukan oleh dinamika ekonomi didaerah, sedangkan ekonomi

(2)

48 | P a r a m e t e r

daerah pada umumnya ditopang dari kegiatan berskala kecil dan menengah. Sedangkan unit usaha kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan urat nadi perekonomian didaerah dan nasional. Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha yang kuat di tengah krisis ekonomi. Saat ini sekitar 98% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UKM yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional.

Peranan pemerintah sebagai salah satu prasyarat keberhasilan dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kinerja para pelaku usaha UKM masih dirasa kurang, dan minimnya pelatihan kepada pelaku usaha kecil yang dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia adalah pelaku usaha kecil yang harus diperhatikan secara serius dan berkesinambungan, memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan produk - produk yang berorientasi pada domestik dan ekspor. Pemerintah perlu mengambil langkah - langkah strategis guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan UKM agar tidak hanya menjadi pelaku didalam negeri sendiri

namun dapat pula melangkah maju pada tingkat regional terutama dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN.

Ironisnya, UKM hanya menjadi penonton dalam usahanya sendiri, tanpa mampu menciptakan pasar. Pribahasa mengatakan, sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Hal tersebut terasa ketika berbagai krisis melanda bangsa kita, sebut saja krisis moneter, krisis eknomi, krisis minyak dunia, krisis energi dan lainnya, sementara kita cuma jadi penonton di negeri kita sendiri dan tidak mampu berbuat apa-apa untuk keluar dari krisis yang membelenggu rakyat kecil.

Banyak industri kreatif seperti perhotelan (penginapan), industri kerajinan (cendera mata) dan sebagainya butuh konsep yang jelas. Selanjutnya industri-industri ini akan berdampak pada sektor-sektor lain seperti industri restoran yang akan berdampak pada pertanian, industri jasa perjalanan berdampak pada usaha catering dan sebagainya. Semuanya membutuhkan daya finansial dan dukungan (Komunitas) yang mendorong munculnya berbagai aktivitas ekonomi kecil seperti kedai minum, restoran kecil, toko cendera mata, jasa penyewaan motor, mobil, penyedia translater, warung internet, pedangan asongan, pedagang buah-buahan dan kegiatan ekonomi lainnya, dengan sendirinya akan menyerap tenaga kerja.

(3)

49 | P a r a m e t e r

Peran Pemerintah tentu sangat penting dalam mengayomi dan melindungi komunitas bisnis tersebut. Pemerintah perlu membuat payung hukum yang tidak membatasi ruang gerak dan mengintimidasi komunitas bisnis yang notabenenya adalah pelaku industri kreatif. Pemerintah bahkan perlu menyediakan infrastruktur dan lahan untuk komunitas bisnis, agar sektor industri kreatif menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tidak lagi di anak tirikan dimata para pelaku bisnis raksasa.

Sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti, agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha. UU tersebut diganti dengan UU No.20 Tahun 2008 tentang UKM. Dalam UU tersebut, disebutkan peran pemerintah untuk memberdayakan UKM.

Terkait dengan kebijakan pemerintahan, setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan (Pasal 4 ayat 1). Kementerian Koperasi dan UKM RI merupakan Kementerian di kelompok ketiga yaitu urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah (Pasal 4 ayat 2, huruf C), berkaitan dengan urusan

pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Pasal 5 ayat 3).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2009:54) penelitian deskriptif adalah Suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kilas balik pada masa sekarang. Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta lingkungan antara fenomena yang diselidiki. Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini merupakan hal yang paling tepat untuk menjangkau permasalahan dalam mengetahui strategi pemerintah daerah dalam pemberdayaan UMKM Kota Bekasi secara mendalam yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Kota Bekasi. Sedangkan situs penelitian yang ditetapkan adalah Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Kota Bekasi. Fokus penelitian ini adalah : (1) Strategi Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata dalam pemberdayaan UMKM di Kota Bekasi yang terdiri dari : a) strategi Peningkatan Kemampuan Finansial, b) Pengembangan

(4)

50 | P a r a m e t e r

Pemasaran, c) Pengembangan Sumber Daya Manusia, d) Strategi pengaturan dan pengen-dalian; (2) Faktor-faktor yang mem-pengarui strategi Dinas Koperasi, Perindustrian, Per-dagangan dan Pariwisata Kabupaten Madiun dalam Pemberdayaan UMKM di sentra industri Brem Desa Kaliabu

PEMBAHASAN

1. Strategi Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Kabupaten Madiun dalam Pemberdayaan UMKM di Sentra Industri Brem Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun

a) Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

Kemampuan finansial melalui perkuatan modal merupakan salah satu strategi Diskoperindagpar Kota Bekasi dalam memberdayakan UKM. Selanjutnya menurut Sjaifudin (1995: 66) salah satu strategi pemberdayaan industri kecil adalah Peningkatan kemampuan finansial yang menyatakan bahwa Berkembangnya beberapa model pengutan finansial bagi usahawan kecil akhir-akhir ini menunjukkan telah semakin menguatnya komitmen pemerintah, upaya

pemerintah tersebut terwujud dengan membantu pengembangan usaha kecil melalui “pemberian modal sementara”. Dalam memberikan modal sementara, Diskoperindagpar Kota Bekasi telah memfasilitasi Industri bersumber dari APBD yang ada di Kota Bekasi untuk mendapatkan modal sementara.

Modal sementara yang dipinjamkan kepada para pelaku UKM, tentunya wajib dikembalikan karena uang yang masuk akan berjalan terus untuk para pelaku UKM lainnya.

b) Pengembangan Pemasaran

Salah satu strategi Diskoperindagpar Kota Bekasi dalam pemberdayaan UMKM

adalah dengan cara

Mengembangkan dan

meningkatkan akses pemasaran. Salah satunya dengan cara meningkatkan akses UMKM kepada pasar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sjaifudin (1995:66) yang menya-takan bahwa pengembangan pemasaran salah satunya dengan cara meningkatkan akses usaha kecil kepada pasar. Caranya adalah menciptakan pola hubungan produksi subkontrak dan promosi yang berkaitan dengan

(5)

51 | P a r a m e t e r

pola subkontrak yang lebih diprioritaskan bagi usaha-usaha indusri secara vertikal Diskoperindagpar telah memfasilitasi pengusaha industri yang ada di Bekasi dengan membantu para pelaku UKM dengan cara memberikan bantuan informasi pasar, memberikan bantuan promosi, membantu para pengusaha dengan cara menjalin kerjasama dengan para pemilik supermarket dan toko oleh-oleh makanan khas Bekasi sehingga hasil dapat masuk kedalamnya serta mengikut sertakan hasil-hasil produksi kedalam suatu pameran baik pameran lokal, regional maupun Nasional.

c) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan pemerintah daerah dengan cara strategi Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan dan pembinaan UMKM. Pendidikan dan Pelatihan serta bimbingan teknis telah diatur dalam Perda Kabupaten Madiun No. 16 Tahun 2011 Tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.

Sedangkan Sjaifudin (1995: 66)

menyatakan bahwa

pengembangan sumber daya manusia diharapkan dapat terjadi melalui perbaikan sistem pen-didikian formal, peningkatan keterkaitan dunia pendidikan dengan pasar kerja dan melakukan pembinaan terhadap industri kecil melalui pe-ningkatan kualitas sumber daya manusia secara rutin.

d) Strategi Pengaturan dan Pengendalian

Strategi pengaturan dan pengendalian yang dilakukan oleh Diskoperindagpar Kota Bekasi terkait dengan Pemberdayaan industri yang ada di Bekasi meliputi pengaturan Perijinan dan Fungsi Kelembagaan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sjaifudin (1995, h. 66) yang menyatakan bahwa Pengaturan Perijinan Secara formal dikeluarkan oleh pemerintah untuk

mengatur dan memantau

perkembangan usaha kecil. Diskoperindagpar Kota Bekasi selalu memfasilitasi dan mempermudah pengusaha UKM untuk mendapatkan Ijin Usaha Industri (IUI) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

(6)

52 | P a r a m e t e r

Selanjutnya dalam strategi pengaturan dan pengendalian terdapat fungsi kelembagaan. Hal ini senada dengan pendapat Sjaifudin (1995:66) yang menyatakan bahwa Fungsi kelembagaan terkait pembinanaan usaha kecil secara terpadu dan berjangka panjang harus lebih diefektifkan dengan cara: bidang pembinaan, pengawasan dan memberi peluang bagi swasta maupun lembaga non pemerintah lainnya untuk terlibat dalam pengembangan usaha kecil secara bersama-sama.

KESIMPULAN

Pemerintah kota Bekasi dapat memanfaatkan UKM untuk pengentasan kemiskinan didaerahnya. Untuk itu pemerintah kota Bekasi malalui kewenangan pembuatan peraturan bisa memberdayakan UKM. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah kota Bekasi memiliki strategi dalam pemberdayaan UKM seperti Peningkatan Kemampuan Finansial, Pengembangan Pemasaran, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Stategi pemerintah ini dapat mendorong nilai UKM agar bisa dilihat

dari kelayakan usaha dan bukan hanya atas dasar agunan. Pemerintah dapat mendorong agar UKM membangun kemitraan dengan usaha besar dalam semangat saling menguntungkan. Pemda harus mampu membuat sosialisasi dan penyadaran kepada berbagai unsur yang terlibat dalam dunia usaha di daerah mereka masing masing. Tentu pemerintah kota Bekasi harus mempersiapkan forum dialog antara pengusaha kecil dan pengusaha besar.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjanto, Imam. 2010 Entepreneurship Kewirausahaan. Malang, Universitas Brawijaya.

Irianto, Yusuf. 1996 Industri Kecil Dalam Perspektif Pembinaan Dan Pengembangan. Surabaya, Airlangga Universitas Press.

Mardikanto, Totok dan Soebianto, Poerwoko. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung, ALFABETA

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (c. 9). Madiun, Pemerintah Daerah Madiun. Sjafudin, Hetifah. 1995. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil. Bandung, Yayasan Akgita Tambunan,

(7)

53 | P a r a m e t e r

Tulus. 2012.Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia Isu-isu Penting. Jakarta, LP3ES.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (c. 1). Jakarta, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Yang memberikan opini bahwa laporan keuangan Perseroan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, maka Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada para

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Rotasi (Perputaran), Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan

Hasil ini sama dengan penelitian yang di lakukan oleh Jundi (2014), skripsi dengan judul" Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Provinsi- Provinsi di

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN SEKSI KESEHATAN DASAR SEKRETARIAT SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SEKSI

Data hasil pengujian dan hasil analisis ragam kadar protein, menunjukkan bahwa substitusi daging ayam dengan jamur pada pembuatan nugget ayam memberikan perbedaan

Proses perakitan komponen alat berat memerlukan ketelitian agar tidak terjadi warranty claim. Penelitian ini bertujuan mengurangi warranty claim yang berakibat meningkatnya

Dari pemaparan tentang teori-teori penerjemahan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penerjemahan bersifat intertekstual, karena tidak hanya bergerak dari TBSu

[r]