THE BENEFITS OF LEARNING OUTCOMES STUDENTS
PRESERVING FOOD AT READINESS PRODUCTS
ENTREPRENEURSHIP PRESERVED FOODS
Wiji Nurcahyani1, Ellis Endang Nikmawati2, Rita Patriasih2Abstract: The background of research is the result of the practice preserving food that has not been used optimally as entrepreneurial opportunities by students. The purpose of this study to know the benefits of learning outcomes in readiness entrepreneurship food preservation products at food and culinary education study program 2010. The method used is descriptive and the sample are purposive by 48 respondents. Research data collection using the closed questionnaire. The results showed the benefits of learning outcomes in food preservation entrepreneurship student readiness preserved food products associated with mastery and understanding of the material to be useful to the criteria with an average percentage of 64%, the accuracy and precision in the use of food additives (BTM), packaging and labeling attitudes and knowledge related to entrepreneurship preserved food products are quite beneficial to the criteria with an average percentage of 60%, in the preparation of a mature business planning related to readiness for entrepreneurship motives and purposes are beneficial to the criteria with an average percentage of 65% , the failure to address the students' skills in practice relating to physical readiness, attitudes and emotional criteria are useful in the average percentage of 64%, and the skills of students in practicing a variety of food preservation products that vary relating to preservation readiness skills are at useful criteria with an average percentage of 63%. Suggestions to food and culinary education study in order to maintain and develop the knowledge, attitudes and skills to be better prepared entrepreneurship preserved food products.
Keywords: Benefits, Learning Outcomes, Food Preservation, Food Preservation Efforts
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Pendidikan dasar merupakan
jenjang Pendidikan merupakan
komponen penunjang suksesnya
program pembangunan nasional,
karena memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan di segala bidang secara merata dan menyeluruh. Pendidikan diharapkan
mampu memberikan sumbangan
besar dalam meningkatkan Sumber
daya manusia (SDM) secara
seimbang, baik kualitas maupun fisiknya.
Program Studi Pendidikan Tata Boga mengarahkan mahasiswa
untuk menguasai konsep dan
keterampilan bidang boga. Sifat
perkuliahan yang dilaksanakan
terdiri teori dan praktek. Salah satu
mata kuliah yang dipelajari pada Pendidikan Tata Boga yaitu
Pengawetan Makanan yang terdiri dari 2 SKS. Perkuliahan pengawetan makanan terdiri dari 40% teori dan 60% praktek. Materi yang diberikan
pada mata kuliah pengawetan
makanan meliputi konsep dasar pengawetan makanan, komponen utama dan sifat bahan makanan, faktor-faktor penyebab kerusakan bahan makanan, kadar air makanan,
jenis-jenis kerusakan bahan
makanan, macam-macam
pengawetan, zat aditif makanan,
bleaching agent, pengemasan dan
pelabelan. Praktek yang dilakukan dalam mata kuliah pengawetan
makanan meliputi praktek
pengawetan makanan dengan
1)
Wiji Nurcahyani Prodi Pendidikan Tata Boga Jur. PKK FPTK UPI
1)
Ellis Endang dan Rita Patriasih Dosen Prodi Pendidikan Tata Boga Jur. PKK FPTK UPI
penambahan garam, praktek
pengawetan dengan penambahan
gula, dan praktek pengawetan
dengan penambahan
bumbu, dan praktek pengawetan dengan cara fermentasi.
Pada Mata kuliah
pengawetan, mahasiswa dibekali
keterampilan untuk membuat produk
makanan awetan yang dapat
dijadikan sebagai peluang wirausaha. Indikator kesiapan menurut Slameto (2009:113) yaitu siap fisik, mental, emosional, keterampilan, maupun pengetahuan. Hasil belajar menurut
Sudjana (2009 : 22) adalah
“kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Manfaat hasil belajar Pengawetan Makanan adalah Perubahan kemampuan yang terjadi setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah pengawetan makanan berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu merupakan hasil dari usaha
belajar yang tersimpan dalam
ingatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan
berwirausaha produk makanan
awetan pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga Angkatan 2010.
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian ini sebagai
berikut : ” Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penguasaan dan
pemahaman materi tentang tujuan
pengawetan makanan,
faktor-faktor penyebab kerusakan bahan makanan, jenis-jenis pengawetan makanan, jenis-jenis kerusakan bahan makanan, syarat kemasan, syarat pelabelan dan sanitasi hygiene pada produk makanan awetan sebagai kesiapan dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk berwirausaha produk
makanan awetan.
2. Mengetahui ketelitian, kecermatan
dalam menggunakan Bahan
Tambahan Makanan (BTM) yang aman agar dapat menghasilkan produk pengawetan yang aman
untuk dipasarkan berkaitan
dengan kesiapan sikap dan
pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
3. Mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam menyusun
perencanaan usaha yang matang sebagai kesiapan motif dan tujuan
untuk berwirausaha produk
makanan awetan.
4. Mengetahui Keterampilan
mahasiswa dalam mengatasi
kegagalan praktek berkaitan
dengan kesiapan fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan awetan.
5. Mengetahui keterampilan
mahasiswa dalam mempraktekan macam-macam produk makanan awetan yang bervariasi berkaitan dengan kesiapan keterampilan
untuk berwirausaha produk
makanan awet
KAJIAN PUSTAKA
Kegiatan belajar di lembaga pendidikan merupakan kegiatan yang paling utama. Belajar merupakan kegiatan berproses dan unsur yang
penyelenggaraan pendidikan untuk memperoleh perilaku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan
sekitarnya yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Sardiman (2004:20) “ Belajar adalah perubahan tingkah
laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan, misalnya
dengan membaca, mengamati,
mendengarkan dan meniru.
Menurut Hariyadi (2011), Pengawetan makanan sebagai suatu proses untuk menjaga keberadaan nutrisi pada makanan sehingga makanan masih dapat dikonsumsi dengan aman pada waktu yang lama
dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Tujuan pengawetan
makanan adalah untuk
memperpanjang waktu penyimpanan. Jenis kerusakan bahan makanan yaitu kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik dan kimia. Pertumbuhan dan aktifitas mikroba, aktivitas enzim yang terdapat dalam bahan pangan,
aktivitas serangga, parasit dan
binatang pengerat, suhu baik suhu tinggi maupun rendah udara dan
oksigen, sinar serta waktu
penyimpanan.
Wirausahawan adalah orang
yang menjalankan usaha atau
perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu,
seorang wirausahawan perlu
memiliki kesiapan fisik,
keterampilan dan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Kesiapan membuka usaha produk makanan awetan dapat dilihat dari kesiapan kondisi fisik,
mental dan emosional dan
kebutuhan-kebutuhan, motif dan
tujuan membuka usaha produk
makanan awetan. Soemanto
(2007:57) berpendapat bahwa
manusia yang berwirausaha harus memiliki sikap mental yang dapat membangun kepribadian yang kuat,
yaitu berkemauan keras,
berkeyakinan kuat atas kekuatan
pribadi, untuk ini diperlukan
pengenalan diri dan kepercayaan pada diri sendiri, kejujuran dan tanggung jawab, untuk diperlukan moral yang tinggi dan disiplin pada
diri sendiri, kesabaran dan
ketabahan, ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras dan pemikiran yang konstruktif dan kreatif.
METODOLOGI
Metode penelitian yang
digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual.
Subjek penelitian adalah
mahasiswa Pendidikan Tata Boga.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sample yang berjumlah 48
responden. Tempat penelitian
dilakukan di Program Studi
Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No.
207 Bandung 40154. Teknik
pengumpulan data menggunakan
kuesioner tertutup, dan teknik
pengolahan data meggunakan rumus presentase.
ANALISIS DATA
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan tabulasi, kemudian
persentase. Data kemudian ditafsirkan dan dikategorikan.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang akan diuraikan pada bab ini sesuai dengan tujuan dari penelitian.
a) Penguasaan dan pemahaman materi tentang tujuan pengawetan makanan, faktor-faktor penyebab
kerusakan bahan makanan, jenis pengawetan makanan, jenis-jenis kerusakan bahan makanan, syarat kemasan, syarat pelabelan dan
sanitasi hygiene pada produk
makanan awetan sebagai kesiapan
dalam hal pengetahuan dan
keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan. Hasil penelitian tercantum pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa berwirausaha produk makanan awetan berkaitan dengan penguasaan dan pemahaman materi
No
Item Alternatif Jawaban
Rata- rata (%)
Kriteria
1. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang pengawetan makanan
59% Cukup
Bermanfaat 2. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang faktor penyebab kerusakan bahan pangan
74% Bermanfaat
3. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang ciri-ciri fisik kerusakan oleh mikrobiologi:
58% Cukup
Bermanfaat 4. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang cara penanganan untuk mengurangi kerusakan bahan pangan
62% Bermanfaat
5. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang hygiene produk
65% Bermanfaat
6. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang sanitasi lingkungan
63% Bermanfaat
7. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang syarat-syarat kemasan yang aman
60% Cukup
Bermanfaat 8. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan sebagai
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal pengetahuan tentang syarat-syarat pelabelan yang aman
61% Bermanfaat
9. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan tentang pemilihan bahan yang baik
73% Bermanfaat
Rata-rata 64% Bermanfaat
Data pada Tabel 1
menunjukkan manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan
mahasiswa berwirausaha produk
makanan awetan berkaitan dengan penguasaan dan pemahaman materi.
Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa rata-rata
manfaat hasil belajar Pengawetan Makanan pada kesiapan mahasiswa
berwirausaha produk makanan
awetan berkaitan dengan penguasaan dan pemahaman materi sebesar 64% berada pada kriteria bermanfaat.
b) Ketelitian dan kecermatan dalam
menggunakan bahan tambahan
pangan (BTM), pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan berkaitan dengan sikap dan pengetahuan untuk
berwirausaha produk makanan
awetan. Hasil penelitian tercantum pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan kecermatan dalam menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM), pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan berkaitan dengan sikap dan pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan
No
Item Alternatif Jawaban
Rata- Rata (%)
Kriteria 10. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan tentang proses perlakuan bahan
58% Cukup
Bermanfaat 11. Manfaat yang anda peroleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan tentang proses pengolahan bahan
62% Bermanfaat 12. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal sikap pada saat proses pengemasan bahan
57% Cukup
Bermanfaat 13. Manfaat apa yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal sikap dalam hal perlakuan kemasan sebelum dijual
61% Bermanfaat 14. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal sikap dalam ketepatan dalam menimbang bahan makanan
63% Bermanfaat 15. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan dalam penggunaan bahan tambahan pangan pada produk makanan awetan
55% Cukup
bermanfaat 16. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan dalam pemilihan kemasan utama untuk masing-masing produk awetan
52% Cukup
bermanfaat 17. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal ketelitian dan kecermatan tentang penggunaan Bahan Tambahan pangan terhadap produk makanan awetan
61% Bermanfaat 18. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal sikap dalam menghindari kerusakan produk makanan
64% Bermanfaat 19. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal sikap dalam menghindari kerusakan bahan makanan
66% Bermanfaat
Rata-rata 60% Cukup
Data pada Tabel 2 menunjukkan manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan kecermatan dalam menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM), pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan berkaitan dengan sikap dan
pengetahuan untuk berwirausaha
produk makanan awetan.
Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa rata-rata manfaat hasil belajar pengawetan
makanan pada ketelitian dan
kecermatan dalam menggunakan
Bahan Tambahan Makanan (BTM),
pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan berkaitan dengan sikap dan
pengetahuan untuk berwirausaha
produk makanan awetan sebesar 60%
berada pada kriteria cukup
bermanfaat.
c) Kemampuan mahasiswa dalam menyusun perencanaan usaha yang matang sebagai kesiapan motif dan tujuan untuk berwirausaha produk makanan awetan. Hasil penelitian tercantum pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada peyusunan perencanaan usaha yang matang sebagai kesiapan berkaitan dengan motif dan tujuan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
No
Item Alternatif Jawaban
Rata- rata (%)
Kriteria 20. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha dalam hal faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran dalam perencanaan suatu usaha
71% Bermanfaat
21 Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan dalam hal motif dan tujuan perencanaan berwirausaha
62% Bermanfaat 22. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan dalam hal motif dan tujuan syarat perencanaan usaha
61% Bermanfaat
Rata-rata 65% Bermanfaat
Data pada Tabel 3
menunjukkan manfaat hasil belajar
pengawetan makanan pada
peyusunan perencanaan usaha yang matang sebagai kesiapan berkaitan dengan motif dan tujuan untuk
berwirausaha produk makanan
awetan.
Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa rata-rata manfaat hasil belajar
pengawetan makanan pada
peyusunan perencanaan usaha yang
matang sebagai kesiapan berkaitan dengan motif dan tujuan untuk
berwirausaha produk makanan
awetan sebesar 65% berada pada kriteria bermanfaat.
d) Keterampilan mahasiswa
mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan dalam hal fisik,
sikap dan emosional untuk
berwirausaha produk makanan
awetan. Hasil penelitian tercantum pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan berkaitan dengan fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan awetan
No
Item Alternatif Jawaban
Rata- rata (%)
Kriteria 23. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan sikap dalam menyikapi kegagalan dalam pembuatan produk 61% Bermanfaat 24. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan sikap dalam menyikapi kegagalan dalam pembuatan produk 62% Bermanfaat 25. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan dalam hal emosi untuk menyikapi kegagalan produk 63% Bermanfaat 26. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan berwirausaha produk makanan awetan dalam hal keterampilan memilih bahan makanan yang baik
72% Bermanfaat 27. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan dalam hal emosi untuk menyikapi kegagalan kemasan 64% Bermanfaat 28. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan makanan pada
kesiapan dalam hal cara mengendalikan emosi pada saat menyikapi kegagalan pemasaran produk
62% Bermanfaat
Rata-rata 64% Bermanfaat
Data pada Tabel 4
menunjukkan manfaat hasil belajar
pengawetan makanan pada
keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan berkaitan dengan fisik,
sikap dan emosional untuk
berwirausaha produk makanan
awetan.
Berdasarkan data pada Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata manfaat hasil belajar pengawetan makanan
pada keterampilan mahasiswa
mengatasi kegagalan dalam praktek
sebagai kesiapan berkaitan dengan fisik, sikap dan emosional untuk
berwirausaha produk makanan
awetan sebesar 64% berada pada kriteria bermanfaat.
e) Keterampilan mahasiswa dalam
mempraktekan macam-macam
produk makanan awetan yang
bervariasi sebagai kesiapan berkaitan
dengan keterampilan untuk
berwirausaha produk makanan
awetan. Hasil penelitian tercantum pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada keterampilan mahasiswa dalam mempraktekan macam-macam produk makanan awetan yang bervariasi berkaitan dengan kesiapan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
No
Item Alternatif Jawaban
Rata- rata (%)
Kriteria 29. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan
makanan pada kesiapan dalam hal keterampilan yang harus dimiliki pada saat praktek fermentasi untuk tempe
64% Bermanfaat 30. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan
makanan pada kesiapan dalam hal keterampilan yang harus dimiliki pada saat praktek penambahan garam untuk telur asin
61% Bermanfaat 31. Manfaat yang diperoleh dari hasil belajar pengawetan 63% Bermanfaat
makanan pada kesiapan dalam hal keterampilan yang harus dimiliki pada saat praktek penambahan gula untuk selai buah
Rata-rata 63% Bermanfaat
Data pada Tabel 5 menunjukkan manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada keterampilan mahasiswa dalam
mempraktekan macam-macam produk
makanan awetan yang bervariasi berkaitan
dengan kesiapan keterampilan untuk
berwirausaha produk makanan awetan. Berdasarkan data pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada
keterampilan mahasiswa dalam
mempraktekan macam-macam produk
makanan awetan yang bervariasi berkaitan dengan kesiapan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan
sebesar 63% berada pada kriteria
bermanfaat.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat
dikemukakan adalah :
1. Penguasaan dan pemahaman materi tentang tujuan pengawetan makanan, faktor-faktor penyebab kerusakan bahan
makanan, jenis-jenis pengawetan
makanan, jenis-jenis kerusakan bahan
makanan, syarat kemasan, syarat
pelabelan dan sanitasi hygiene pada
produk makanan awetan sebagai
kesiapan dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada
kriteria bermanfaat. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa
mengetahui materi pengawetan
makanan sebagai kesiapan pengatahuan dan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
2. Ketelitian dan kecermatan dalam
menggunakan Bahan Tambahan
Makanan (BTM) yang aman,
pengemasan dan pelabelan sebagai
kesiapan sikap dan pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa
mengetahui dan memahami tentang
ketelitian dan kecermatan dalam
menggunakan Bahan Tambahan
Makanan (BTM) yang aman,
pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan sikap dan pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan. 3. Penyusunan perencanaan usaha sebagai
kesiapan motif dan tujuan untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa
mengetahui dan memahami cara
penyusunan perencanaan usaha sebagai kesiapan motif dan tujuan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
4. Keterampilan mengatasi kegagalan
dalam praktek sebagai kesiapan dalam hal fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa
mengetahui dan memahami
keterampilan cara mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan dalam hal fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan awetan.
5. Keterampilan dalam mempraktekan
macam-macam produk makanan awetan sebagai kesiapan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa
mengetahui dan memahami
keterampilan dalam mempraktekan
macam-macam produk makanan awetan sebagai kesiapan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan.
1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah lulus mata kuliah pengawetan makanan berdasarkan data
yang penulis peroleh, penulis
menyarankan hendaknya mahasiswa dapat mempertahankan dan berupaya
meningkatkan lagi kemampuan
pengetahuan dengan menggali wawasan dan pengetahuan dengan memanfaatkan sumber daya berupa media cetak dan elektronik.
2. Dosen Prodi Pendidikan Tata Boga khususnya Tim Dosen mata kuliah
Pengawetan Makanan, dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar pengawetan makanan yang telah dipelajari bermanfaat untuk membuka
usaha produk makanan awetan,
sehingga penulis memberi masukan kepada Dosen mata kuliah Pengawetan Makanan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa agar siap untuk berwirausaha produk makanan awetan.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyadi R, Dewanti R. (2011).
Memproduksi Pangan yang Aman.
Jakarta: Dian Rakyat
Nikmawati, E, Ai
Mahmudatussa’adah.(2012). Silabus
Pengawetan Makanan. Bandung
Sardiman A.M. (2004). Belajar dan Hasil
Belajar. Surabaya: Pustaka Pelajar
Slameto.(2009). Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta;
Bima Aksara
Sudjana, N.( 2009). Penilain Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT