KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
2015-2019
2
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019INDIKATOR TAHUNAN PENCAPAIAN TARGET
PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
YANG BAIK
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG
APARATUR NEGARA
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA
KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG
APARATUR NEGARA
4
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019 Kepastian dan PenegakanHukum Keamanan dan Ketertiban Politik dan Demokrasi Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi
Dimensi Pembangunan Manusia Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan KONDISI PERLU 3 DIMENSI PEMBANGUNAN RKP 2015 Melanjutkan Reformasi Bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan RKP 2016 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Pondasi Pembangunan yang Berkualitas RKP 2017 Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah Pembangunan yang Berkualitas RKP 2018 Ditentukan dalam Proses Penyusunan RKP Tahun 2018 RKP 2019 Ditentukan dalam Proses Penyusunan RKP Tahun 2019
Quick Wins dan Program Lanjutan Lainnya
Norma Pokok Pembangunan Kabinet Kerja
1. Pembangunan bersifat holistik komprehensif memperhatikan seluruh dimensi terkait
2. Pembangunan untuk manusia dan masyarakat harus memberdayakan masyarakat untuk menjadi mandiri dan tidak menyebabkan justru menjadi masyarakat yang lemah (entitled society)
3. Pembangunan tidak menciptakan ketimpangan yang semakin lebar 4. Pembangunan tidak boleh
merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan ekosistem 5. Pembangunan harus mendorong
tumbuh kembangnya swasta dan tidak justru mematikan usaha yang sudah berjalan
ARAH KEBIJAKAN DAN TAHAPAN APARATUR NEGARA
DALAM RPJPN 2005-2025
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui
REFORMASI BIROKRASI
untuk meningkatkan profesionalisme
aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.
RPJMN 1 (2005-2009)
Pemb. di bidang aparatur
negara diarahkan pada
pelayanan kpd masy. yang
semakin membaik dg
meningkatnya penyelenggaraan
desentralisasi dan otda
yang
tercermin dgn terjaminnya
konsistensi seluruh peraturan
pusat dan daerah dan tdk
bertentangan dgn peraturan
dan perundang-undangan yg
lebih tinggi, serta
tertatanya
kelembagaan birokrasi
dlm
mendukung percepatan
terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik.
Pembangunan di
bidang aparatur
negara diarahkan
pada
kualitas
pelayanan publik
yang lebih murah,
cepat, transparan,
dan akuntabel
serta makin
meningkat yang
ditandai dengan
terpenuhinya
standar
pelayanan
minimum di
semua tingkatan
pemerintah.
Pembangunan di
bidang aparatur
negara diarahkan
pada
profesionalisme
aparatur negara
di pusat dan
daerah yang
makin mampu
mendukung
pembangunan
nasional.
Pembangunan di
bidang aparatur
negara diarahkan
pada
terwujudnya
tata
kepemerintahan
yang baik, bersih,
dan
berwibawa
yang berdasarkan
hukum, serta
birokrasi yang
profesional dan
netral.
RPJMN 2 (2010-2014) RPJMN 3 (2015-2019) RPJMN 2 (2020-2025)6
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019KERANGKA PIKIR REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019
RPJP
N 2005
-2025
SASARAN POKOK RPJMN III Aparatur negara yang profesional dan berkinerja di pusat dan daerahyang mampu mendukung pembangunan nasional CAPAIAN DAN EVALUASI: Opini WTP, Procurement; Kemudahan Berusaha; SPM; PTSP; Reformasi Birokrasi; Akuntabilitas Kinerja ASPIRASI PUBLIK: • Transparansi • Akuntabilitas • Partisipasi • Kinerja • Pelayanan yang berkualitas
REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
GLOBALISASI •Ketidakpastian •Integrasi Ekonomi •Kompetisi Global (Middle Income Trap, AEC, Asian Century)
REVOLUSI ICT • Dampak e-Govt • Faster, Cheaper, Better • Keterbukaan Informasi Faktor Eksternal Faktor Internal PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN AKUNTABEL PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN
PAN
CA
SIL
A
&
UUD
’45
PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITASVISI,
MISI
D
AN
A
G
EN
D
A
CAPR
ES
-CA
W
APR
ES
KE
SE
JAH
TE
R
AA
N
R
AKY
AT
KEMAKMU
R
A
N
EK
O
N
O
MI
D
AY
A S
AIN
G
B
AN
G
SA
DEMOKRATISASID ESENTRALISASI •Partisipasi •Pro Rakyat •Keadilan Sosial BIROKRASI •KKN •Tidak Efisien/ Efektif •Kapasitas Rendah •Politisasi BirokrasiNo Indikator Satua
n Baseline 2016 2017 2019
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga % 74 82 87 95
Provinsi % 23 64 71 85
Kabupaten % 18 42 48 60
Kota % 33 51 56 65
2. Tingkat Kapabilitas APIP K/L (Level 3)
Kementerian/Lembaga % NA 20 40 85
Provinsi % NA 20 40 85
Kabupaten/Kota % NA 10 30 70
3. Tingkat Maturitas Penerapan SPIP K/L (Level 3)
Kementerian/Lembaga % NA 25 45 85
Provinsi % NA 25 45 85
Kabupaten/Kota % NA 10 30 70
4 Instansi Pemerintah yg Akuntabel (Skor B atas SAKIP)
Kementerian/Lembaga % 39,3 70 75 85 Provinsi % 27,3 48 57 75 Kab/Kota % 0,8 21 30,5 50
Arah Kebijakan
1.Penerapan sistem
integritas nasional
yang efektif
2.Penerapan
pengawasan yang
profesional,
berintegritas,
independen dan
sinergis
3.Pemantapan sistem
pengelolaan keuangan
negara yang akuntabel
4.Pemantapan sistem
pengadaan barang dan
jasa secara transparan
dan berintergitas
Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
No
Indikator
Satuan
Baseline
2016
2017
2019
1.
Persentase Instansi
Pemerintah yang Memiliki
Nilai Indeks Reformasi
Birokrasi Baik (Kategori “B”
ke atas)
Kementerian/Lembaga
Skor 1-100
50
59
64
75
Provinsi
Skor 1-100
38,33
30
40
60
Kabupaten/Kota
Skor 1-100
28,33
15
25
45
2. Indeks Profesionalitas ASN
Skor 1-100
NA
80
82
86
3. Indeks e-Government
Nasional
Kementerian/Lembaga
Skor 0-4
2,66
3,0
3,2
3,4
Provinsi
Skor 0-4
2,2
Kabupaten/kota
Skor 0-4
2,2
4.
Penggunaan E-Procurement
terhadap Belanja Pengadaan
%
30
50
60
80
8
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019Penyelenggaraan Birokrasi yang Efektif dan Efisien
http://business-humanrights.org/sites/default/files/images/TPP.jpg
Arah Kebijakan
1. Mewujudkan
kelembagaan instansi
pemerintah yang tepat
ukuran, tepat fungsi dan
sinergis
2. Penerapan bisnis proses
yang sederhana,
transparan, partisipatif,
dan berbasis TIK
3. Mewujudkan aparatur
sipil negara yang
profesional dan
bermartabat melalui
manajemen SDM yang
transparan, kompetitif,
dan berbasis merit
4. Penerapan sistem
manajemen kinerja
nasional yang efektif
5. Meningkatkan efisiensi
(belanja aparatur)
penyelenggaraan
birokrasi
No
Indikator
Satuan
Baseline
2016
2017
2019
1.
Indeks Integritas Nasional
Integritas Pelayanan Publik
(Pusat)
Skor 0-10
7,37
7,9
8,3
9,0
Integritas Pelayanan Publik
(Daerah)
Skor 0-10
6,82
7,3
7,6
8,5
2.
Survey Kepuasan Masyarakat
(SKM)
%
80
86
89
95
3.
Tingkat Kepatuhan
K/L/Pemda Dalam
Pelaksanaan UU No. 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan
Publik (Zona Hijau)
Kementerien
%
NA
38
58
100
Lembaga
%
NA
32,5
55
100
Provinsi
%
NA
31,75
54,5
100
Kab/Kota
%
NA
17,75
30,5
60
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Arah Kebijakan
1. Penguatan
kelembagaan dan
manajemen
pelayanan Publik
2. Penguatan
Partisipasi
Masyarakat dalam
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Publik
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA
KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Tatakelola pemerintahan yang baik
adalah prasyarat penting bagi
tercapainya sasaran pembangunan
nasional yaitu mewujudkan
Indonesia yang sejahtera,
demokratis dan berkeadilan
Penerapan tatakelola pemerintahan
yang baik secara konsisten dapat
meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN, meningkatkan kualitas pelayanan
publik, meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi
Penerapan tatakelola pemerintahan
yang baik di Indonesia selama ini
belum mampu membuka ruang serta
mendorong keterlibatan aktif
masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pengelolaan
pembangunan.
Tatakelola pemerintahan yang baik
ditandai dengan adanya kesetaraan
(equality) diantara aktor-aktor terkait
sehingga prinsip-prinsip seperti
transparansi, akuntabilitas, efektifitas,
efisiensi, supremasi hukum, keadilan,
dn partisipasi masyarakat dapat
terwujud;
1
2
3
4
12
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019Memperkuat
kapasitas
birokrasi dan
mendorong
partisipasi
masyarakat
sipil, melalui:
Peningkatan keterbukaan
informasi dan komunikasi publik
Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam perumusan
kebijakan
Perluasan agenda Reformasi
Birokrasi
Peningkatan kualitas pelayanan
publik
Demokratic Governance
ARAH KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK
Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Peningkatan
Kapasitas Birokrasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Pembentukan PPID 2. Public awareness campaign 3. Publikasi proses perencanaan dan penganggaran 4. Publikasi laporan keuangan dan kinerja 1. Forum Konsultasi Publik 2. Publikasi program dan kegiatan prioritas 3. Pengembangan sistem publikasi yang informatif
1. Penyusunan Road Map RB
2. Restrukturisasi
organsiasi dan tatakerja 3. Penerapan SPIP
4. Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP 5. Penerapan SIMAK BMN dan SIMA 6. e-Government, e-Arsip 1. Penerapan standar pelayanan publik 2. Pembentukan PTSP 3. Manajemen pengaduan berbasis IT 4. Survey kepuasan masyarakat
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN
14
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019Note: 1 is the lowest and 10 the highest
Sumber: Kemitraan, Indonesia Governance Index
2014
Kinerja tatakelola sektor publik
(pemerintah dan birokrasi)
lebih rendah bila dibandingkan
kinerja masyarakat sipil (civil
society) dan masyarakat
ekonomi (private sector)
KINERJA TATA KELOLA PEMERINTAH
ARENA PER ARENA PARTISIPASI KEADILAN AKUNTABILITAS TRANSPARANSI EFISIENSI EFEKTIVITAS
Pemerintah
5,28
5,87
3,89
5,45
4,58
7,51
5,49
Birokrasi
5,68
3,96
5,91
6,17
5,04
6,98
5,38
Masyarakat Sipil
6,33
6,53
6,28
6,17
6,28
6,22
6,48
Masyarakat
INDIKATOR TAHUNAN PENCAPAIAN TARGET
PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA
16
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2016Indikator Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik telah
menjadi amanat dalam RPJMN
2015-2019 sekaligus tertuang
sejak RKP 2015 namun hingga
kini pelaksanaannya di daerah
belum optimal.
Indikator tata kelola pemerintahan yang
baik ini adalah :
1. Amanat UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi
Publik,
2. UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik,
3. Perpres No. 2 Tahun 2015
tentang RPJMN 2015-2019.
Pada RKP 2017,
pencapaian target
indikator tata kelola
pemerintahan yang baik
diharapkan dapat
meningkat karena
pengisian target
ditetapkan secara mandiri
oleh daerah.
Komitmen daerah untuk
melaksanakan seluruh
indikator tata kelola
pemerintahan yang baik
memiliki korelasi positif dengan
penilaian kinerja reformasi
birokrasi di setiap instansi.
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN
Kualitas tatakelola
pemerintahan adalah
prasyarat tercapainya
sasaran pembangunan
nasional, baik jangka
pendek, menengah,
maupun jangka
panjang.
Penerapan kebijakan
pengarusutamaan
tatakelola pemerintahan
yang baik dalam RKP
2017 diarahkan untuk
menjawab dua
persoalan, yaitu:
•
Penguatan kapasitas
pemerintah;
•
Perluasan ruang
partisipasi
masyarakat.
URGENSI PENETAPAN TARGET TAHUNAN
18
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019http://business-humanrights.org/sites/default/files/images/TPP.jpg
No INDIKATOR SASARAN RPJMN 2015-2019 SASARAN 2017
I Peningkatan Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Publik
1.1 % jumlah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) 44,83%
K/L 100% 70%
Provinsi 100% 100%
Kabupaten 100% 70%
Kota 100% 100%
1.2 % K/L/D yang melakukan kerjasama dengan media massa dalam rangka Public Awareness Campaign tentang pentingnya informasi publik
100% 79,31%
1.3 % K/L/D yang mempublikasikan proses perencanaan dan penganggaran kepada masyarakat
100% 86,21%
1.4 % K/L/D yang mempublikasikan laporan keuangan dan kinerja 100% 86,21%
II Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan
2.1 % K/L/D yang melaksanakan Forum Konsultasi Publik 100% 81,61%
2.2 % K/L/D yang mempublikasikan program dan kegiatan prioritas di instansi masing-masing
100% 50%
2.3 % K/L/D yang memiliki sistem publikasi informasi yang mudah dipahami 100% 62,07% 2.4 % K/L/D yang memiliki media/sarana partisipasi masyarakat dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan evaluasi pembangunan
100% 82,76%
INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN
No INDIKATOR SASARAN RPJMN 2015-2019 SASARAN 2017 III Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi
3.1 % K/L/D yang telah menyusun Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Instansi
100%
57,47%
3.2 % K/L/D yang telah melakukan penataan organisasi 100% 79,31%
3.3 % K/L/D yang telah menyusun SOP utama sesuai dengan proses bisnis organisasi/unit kerja
100%
83,91% 3.4 Jumlah K/L/D yang membangun dan menerapkan e-Government
dalam penyelenggaraan pemerintahan
100%
90,80% 3.5 % K/L/D yang menggunakan Computer Assisted Test (CAT) system
dalam rekrutmen CPNS 100% 85,06%
3.6 % K/L/D yang menerapkan sasaran kinerja pegawai 100% 50%
3.7 % jumlah K/L/D yang menerapkan 5 unsur sistem pengendalian internal pemerintah
80%
77,01% 3.8 % Pemerintah Daerah yang telah mengoperasionalkan Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) secara penuh
100%
10,34%
3.9 Penerapan e-Arsip 100% 60%
IV Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
4.1 % unit penyelenggara pelayanan publik yang sudah menerapkan Standar Pelayanan
100%
80,46%
INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN
20
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019No INDIKATOR SASARAN RPJMN 2015-2019 SASARAN 2017
4.2 % unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki Unit Pengaduan
Masyarakat berbasis teknologi informasi 100% 70,11%
4.3 % unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki sistem
informasi pelayanan publik berbasis IT 100% 81,61%
4.4 % unit penyelenggara pelayanan publik yang menerapkan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) 100% 16,09%
4.5 % unit penyelenggara pelayanan publik yang melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
100% 20%
INDIKATOR DAN TARGET PENGARUSUTAMAAN
CONTOH PENGISIAN FORMULIR
No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015
Target per Tahun
Catatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik
1
Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap unit
organisasi Terbentuknya PPID √ - - - -
-2 Kerja sama dengan media massa dalam rangkapublic awareness campaign
Terlaksananya kerjasama dengan media massa dalam rangka public
awareness campaign 1 2 10 15 20
MoU dengan berbagai media
massa
3
Publikasi semua dokumen perencanaan, penganggaran dan pengadaan barang dan jasa ke dalam website masing-masing K/L/D
Dipublikasikannya Dokumen
Perencanaan Dan Penganggaran (Renja dan DIPA)
√ √ √ √ √
-Dipublikasikannya Dokumen Rencana
Umum Pengadaan (RUP) √ √ √ √ √
-4 Publikasi informasi penggunaan/pelaksanaan anggaran
Terpublikasikannya laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh BPK
22
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019LANJUTAN...
No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan
5 K/L/D wajib melaksanakan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Perumusan Kebijakan
Terlaksananya Forum Konsultasi Publik (FKP) dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
√ √ √ √ √
6
K/L/D wajib mengembangkan sistem publikasi informasi proaktif yang dapat diakses dengan bahasa yang mudah dipahami
Terbangunnya website yang mudah
diakses (memiliki domain go.id) √ √ √ √ √
Terbangunnya website yang mudah dipahami (user friendly) serta memiliki data dan informasi mutakhir
√ √ √ √ √
Beroperasinya website yang
No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi
7 Penyusunan Road Map ReformasiBirokrasi Tersusunnya Road Map Reformasi Birokrasi Instansi - √ - -
-8
Melakukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja instansi untuk rightsizing didasarkan pada sasaran dan kebijakan RPJMN dan RPJMD
Terlaksananya rightsizing organisasi - √ - -
-Proses rightsizing organisasi dapat dilakukan lebih dari 1 tahun (kajian dan pelaksanaan) 9 Penyederhanaan proses bisnis yang berkaitan dengan pelayanan kepada
masyarakat
Tersedianya Proses Bisnis terkait
pelayanan publik - √ - -
-Tiap instansi hanya memiliki 1 Proses bisnis secara keseluruhan 10 Percepatan penerapan sistem pengendalian internal pemerintah di
setiap unit organisasi pemerintah
% Penerapan sistem pengendalian internal pemerintah level 3 di seluruh unit kerja instansi yang bersangkutan
- 20 50 70 85 Angka kumulatif.
11
Penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 71 Tahun 2010)
opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP
24
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 2016 Target per Tahun2017 2018 2019 Catatan
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi
12 Penggunaan aplikasi SIMDA pada setiappemerintah daerah Terimplementasinya aplikasi SIMDA dalam pengelolaan keuangan daerah - - - -
-13 Penerapan sistem seleksi berbasis CAT system di seluruh instansi pemerintah Penerapan CAT system dalam seleksi dan/atau promosi ASN √ √ √ √ √ Untuk rekrutmen ASN Tergantung kebijakan moratorium
14 Pengembangan dan penerapan e-Government
Terbangunnnya dan diterapkannya e-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan (Tugas pokok dan fungsi instansi)
√ √ √ √ √
15 Penerapan e-Arsip di tiap unit organisasi pemerintah Terbangunnya dan diterapkannya e-Arsip di instansi √ √ √ √ √ 16 Penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berbasis Teknologi
Informasi
Diterapkannya SAKIP berbasis
Teknologi Informasi √ √ √ √ √
17
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
yang berkualitas Skor LAKIP nilai A B A A A A
No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan kualitas pelayanan publik
18 Penerapan Standar Pelayanan Publikuntuk seluruh unit pelayanan publik
% Standar Pelayanan Publik yang diterapkan di seluruh unit pelayan
instansi yang bersangkutan 50 100 100 100 100
Sebutkan jumlah unit pelayanannya masing-masing K/L/D
19 Penyusunan SOP untuk berbagai jenispelayanan
Jumlah SOP pelayanan publik yang tersedia pada instansi/Pemda yang bersangkutan
10 20 25 50 70 Sebutkan jumlah total SOP yang harus dibuat
20 Percepatan penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang efektif dan efisien
Terbentuknya unit/badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada instansi yang bersangkutan
- - - instansi/Pemda yang Hanya untuk wajib memiliki PTSP 21
Penerapan manajemen pengaduan berbasis teknologi informasi yang efektif pada setiap unit pelayanan publik
Terbangun dan diterapkannya unit pengaduan masyarakat berbasis
teknologi informasi √ √ √ √ √
22 Penerapan Unit Pelayanan Publik yang berbasis teknologi informasi Terbangun dan diterapkannya e-services pada instansi yang bersangkutan
- √ √ √ √
23 K/L/D memiliki standar pelayanan yang disusun secara partisipatif
Jumlah kebijakan standar pelayanan publik yang disusun secara
partisipatif - 5 - -
-Sebutkan jumlah pelayanan publik yang harus ada di K/L/D bersangkutan
26
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019No Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi Baseline 2015 Target per Tahun Catatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV V VI VII VIII IX
Peningkatan kualitas pelayanan publik
24 K/L/D memiliki kebijakan StandarPelayanan Minimum
% Diterapkannya Standar Pelayanan Minimum pada unit pelayanan publik
yang berada di instansi bersangkutan - 25 50 100 100
Sebutkan jumlah SPM yang diterapkan
25 K/L/D wajib melaksanakan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Perencanaan dan Monitoring-Evaluasi
Terlaksananya Forum Konsultasi Publik dalam proses perencanaan dan monev yang terlembaga*
√ √ √ √ √
*Terlembaga: dilaksanakan secara rutin dan melibatkan stakeholder yang relevan (ormas, media massa, akademisi, praktisi, dan dunia usaha)
26 K/L/D wajib mengembangkan sistempublikasi informasi Tersedianya sistem publikasiinformasi - √ - -
-Sistem publikasi informasi yang dimaksud adlah infrastruktur, SDM, konten, prosedur serta metode implementasi
LANJUTAN...
Pemetaan pemerintah daerah yang berpengaruh signifikan dalam capaian tiap
target/indikator.
Target tahunan dari tiap sasaran/target lima tahunan pengarusutamaan reformasi
birokrasi RPJMN 2015-2019;
Komitmen pemerintah daerah untuk mengimplementasikan seluruh indikator
pengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik akan memberi korelasi
positif terhadap penilaian kinerja reformasi birokrasi di pemerintah daerah
28
| KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019KELUARAN (OUTPUT)
Koordinasi
dengan
Pemda Kab/
Kota
Batas Waktu
Penyampaian isian
Form Indikator Tata
Kelola oleh Daerah
Kab/ Kota
Menganalisis
Form Isian
Indikator dari
Daerah
Kab/Kota
Agustus
2017
Minggu 2
September
2017
Minggu IV
Sept 2017
PENYAMPAIAN KEMBALI FORM
Mengingat waktu yang ada, mohon form yang telah diisi oleh Pemda
Kab/Kota dapat kami terima kembali selambat-lambatnya tanggal 31
Agustus 2017.
Form yang telah diisi dapat dikirim melalui e-mail, dengan alamat:
aparatur@bappenas.go.id
Apabila dalam pengisian form ini membutuhkan penjelasan lebih lanjut
atau mengalami kesulitan, dapat mengakses pada alamat web kami
goodgovernance.bappenas.go.id. atau dapat menghubungi staf Direktorat
Aparatur Negara, Kementerian PPN/Bappenas:
1. Sdr. Irfan (0812 9027 364, email:
irfan.bappenas@yahoo.com
)
2. Sdr. Yohan Irawan
(
085101393127, email:
yohanirawan@gmail.com
)
3. Sdr. Zakia Nurus Syifa (08996654360, email:
Terimakasih
DIREKTUR APARATUR NEGARA - BAPPENAS
+62 21 3148551 aparatur@bappenas.go.id
Kementerian PPN / Bappenas
twitter.com/bappenas
facebook.com/kementerianppn/bappenas