Rangkaian AC Tiga-Fase [1]
Slide-12
Ir. Agus Arif, MT
Semester Genap 2015/2016
Materi Kuliah
1 Sistem Tiga-Fase Sistem Fase-Jamak Definisi Tiga-Fase Notasi Subskrip-Ganda 2 Koneksi Y Definisi Koneksi YSumber Tiga-Fase Setimbang Tegangan Fase dan Tegangan Line Beban Tiga-Fase Setimbang
Pengantar
Kebanyakan daya listrik yg dipasok kpd pemakai berbentuk
tegangan dan arus sinusoidal, yg biasa disebut sbg arus bolak-balik atau AC (alternating current)
Kebanyakan peralatan dirancang utk beroperasi pd frekuensi 50 Hz atau 60 Hz
Kebanyakan sistem 60 Hz kini dibakukan utk bekerja pd tegangan 120 V (rms), dan
sistem 50 Hz biasanya terkait dgn tegangan 240 V (rms) Selain tanggapan ajeg (steady state), tanggapan transien dr sistem daya AC juga layak diperhatikan krn kebanyakan peralatan
membutuhkan arus yg lebih besar ketika memulai kerja (start-up) drpd ketika sudah bekerja scr berkelanjutan
Perhatian: semua tegangan dan arus pd slides ini dinyatakan sbg nilai-nilai efektif-nya atau nilai-nilai RMS, kecuali disebutkan scr berbeda
Sistem Fase-Jamak
Hingga kini, istilah ”sumber sinusoid” = sumber tegangan atau arus berupa gelombang sinusoidal tunggal dgn amplitudo, frekuensi dan sudut fase tertentu
Di samping itu, ada sistem fase-jamak atau polyphase, khususnya sistem tiga-fase, yg banyak ditemui sbg sumber ataupun beban
Ada keuntungan nyata pd pembangkitan dan transmisi scr tiga-fase dibandingkan scr satu-fase
Jk suatu alat memerlukan daya satu-fase mk ia cukup dihubungkan dgn salah satu ”kaki” dr sistem tiga-fase Sistem fase-jamak yg paling banyak ditemui = sistem tiga-fase yg
setimbang(balanced three-phase system)
Sumber pd sistem ini memiliki tiga terminal, tidak termasuk sambungan netralatau ground
Definisi Sistem Tiga-Fase
Pengukuran voltmeter di antara 2 terminal manapun menunjukkan tegangan sinusoid dgn amplitudo yg sama Namun, tegangan2 ini tidak sefase; masing2 memiliki selisih fase sebesar 120◦ dr dua tegangan lainnya Dan tanda sudut fase tergantung pd pengarahan sumber teganganKelebihan Sistem Tiga-Fase
Jk suatu sistem tiga-fase setimbang dikenakan beban yg setimbang (balanced load ) mk beban ini menarik daya yg sama besar dr stp fase
Krn pergeseran sudut yg simetri di antara ketiga fase pd sistem ini mk tidak pernah terjadidaya sesaat yg ditarik seluruh beban sama dgn nol
Bahkan, daya sesaat total (pd ketiga fase) merupakan suatu
tetapan
Pd mesin dgn bagian yg berputar, daya ini mengakibatkan torka motor yg lebih konstan daripada jika daya dipasok oleh sistem satu-fase
Pada gilirannya, daya dr sistem tiga-fase mengurangi efek getaran pd mesin tsb
Penulisan dgn Subskrip-Ganda
Definisi: Vab = fasor tegangan pd titik
a dgn mengacupd titik b → tanda plus terletak pd titik a [Gambar (a)] Notasi subskrip-ganda setara dgn pasangan tanda plus-minus
Hukum KVL menuntut tegangan di antara 2 titik adl sama dan tidak tergantung jalur yg dipilih di antara ke-2 titik tsb Akibatnya [Gambar (b)]: Vad = Vab+ Vbd = Vac+ Vcd = Vab+ Vbc+ Vcd = Vab+ Vcd 7 / 23
Contoh 1: Pemakaian Notasi Subskrip-Ganda [1]
Sistem tiga-fase pd gambar dgn sumber2 yg diketahui: Van = 100 ∠ 0◦ V Vbn = 100 ∠ − 120◦ V Vcn = 100 ∠ − 240◦ V Tegangan Vab dpt ditentukan dgn memperhatikan subskrip2 yg terkait: Vab= Van+ Vnb = Van− Vbn = 100 ∠ 0◦− 100 ∠ − 120◦ V = 100 − (−50 − j 86.6) V = 173.2 ∠ 30◦ V
Contoh 1: Pemakaian Notasi Subskrip-Ganda [2]
Ketiga sumber tegangan tadi dan penentuan tegangan Vab dpt dilukiskan dgn memakaidiagram fasor:
Subskrip-Ganda pd Arus
Definisi dr arus Iab adl arus yg mengalir dr titik a ke titik b melalui
jalur yg paling langsung= biasanya jalur dgn satu elemen
Pd rangkaian di atas, arus Iab sdh benar spt yg ditunjukkan anak panah, namun arus Icd dpt menimbulkan kebingungan
Contoh 2: Notasi Subskrip-Ganda pd Arus
Pd rangkaian di bawah, jk diketahui Ifj = 3 A, Ide = 2 A, dan
Ihd = −6 A mk tentukanlah: (a) Icd; (b) Ief; (c) Iij
Definisi Koneksi Y
Sumber tiga-fase memiliki 3 terminal yg disebut terminal line Selain itu, sumber tsb dpt jg memiliki terminal ke-4 yg disebut terminal netral
Namun, ada pula sumber tiga-fase yg tdk memiliki terminal netral
Sumber Tiga-Fase Setimbang [1]
Definisi suatu sumber tiga-fase yg setimbang memenuhi 2 syarat: Syarat pertama: |Van| = |Vbn| = |Vcn|
Syarat kedua: Van+ Vbn+ Vcn= 0
Ketiga tegangan ini yg masing2 berada di antara satu line dan
terminal netral disebut sbgtegangan fase
Jk scr sembarang Van dipilih sbg rujukan atau didefinisikan
Van= Vp∠ 0◦
dgn Vp adl amplitudo (rms) dr stp tegangan fase mk definisi sumber tiga-fase yg setimbang menghasilkan kesimpulan
Vbn = Vp∠ − 120◦ dan Vcn = Vp∠ − 240◦ atau
Vbn = Vp∠ 120◦ dan Vcn = Vp∠ 240◦
Sumber Tiga-Fase Setimbang [2]
Kesimpulan pertama disebut urutan fase positifatau urutan fase abc
Kesimpulan kedua disebut urutan fase negatifatau urutan fase bca
Tegangan Line-to-Line [1]
Tegangan line-to-line atau teganganline ditentukan di antara setiap dua terminal dr terminal a, b, dan c
Vab = Van+ Vnb = Van− Vbn = Vp∠ 0◦− Vp∠ − 120◦ = Vp− Vpcos(−120◦) − j Vpsin(−120◦) = Vp(1 + 1/2 + j√3/2) = √ 3Vp∠ 30◦
Dgn cara yg mirip dpt diperoleh:
Vbc = √ 3Vp∠ − 90◦ Vca= √ 3Vp∠ − 210◦ 15 / 23
Tegangan Line-to-Line [2]
Latihan: Hukum KVL mengharuskan jumlah ketiga tegangan line
Vab, Vbc, dan Vca adl nol. Buktikan!
Jk amplitudo (rms) dr stp tegangan line dilambangkan dgn VL mk
VL= √
3Vp Pd urutan fase positif,
Van memimpin Vbn dan Vbn memimpin Vcn masing2 sebesar 120◦, serta
Vab memimpin Vbc dan Vbc memimpin Vca masing2 sebesar 120◦
Dua pernyataan di atas juga akan berlaku utk urutan fase negatif asalkan kata ”memimpin” diganti dgn kata ”terlambat trhdp”
Beban Tiga-Fase Setimbang [1]
Jk suatu beban tiga-fase yg setimbang dihubungkan scr koneksi Y dgn sumber tegangan mk rangkaian dpt digambarkan:
Beban dilambangkan oleh impedans Zp yg berada di antara stp
line dan terminal netral
Beban Tiga-Fase Setimbang [2]
Dgn menerapkan superposisi → rangkaian tiga-fase tsb boleh dipandang sbg 3 rangkaian satu-fase dgn satu ground yg sama shg ketiga arus line dpt ditentukan sbb:
IaA= Van Zp IbB = Vbn Zp = Van∠ − 120 ◦ Zp = IaA∠ − 120◦ IcC = IaA∠ − 240◦ Dgn demikian, InN= IaA+ IbB+ IcC = 0 Alhasil,
Jk beban & sumber adl setimbang dan ke-4 kawat
penghubung memiliki impedans = nol mk kawat netral tidak mengandung arus
Beban Tiga-Fase Setimbang [3]
Jk impedans ZL disisipkan scr seri pd masing2 3 kawat line dan impedans Zn disisipkan pd kawat netral mk ke-3 impedans line dpt digabungkan dgn impedans beban mk beban efektif masih setimbang dan kawat netral tetap memiliki impedans = nol
Jk sumber setimbang, beban setimbang, dan impedans line setimbang mk kawat netral dpt digantikan oleh impedans apapun, termasuk hubung-singkat atau untai-terbuka
Contoh 3: Rangkaian Tiga-Fase Koneksi Y-Y [1]
Pd rangkaian setimbang di bawah, tentukanlah: (a) arus fase dan arus line; (b) tegangan fase dan tegangan line; (c) daya rerata total yg diserap beban
Contoh 3: Rangkaian Tiga-Fase Koneksi Y-Y [2]
Krn diketahui satu tegangan fase dan ditetapkan penggunaan urutan fase yg positif mk ketiga teganan fase adl
Van= 200 ∠ 0◦ V Vbn= 200 ∠ −120◦ V Vcn = 200 ∠ −240◦ V Amplitudo stp tegangan line adl 200√3 = 346 V
Contoh 3: Rangkaian Tiga-Fase Koneksi Y-Y [3]
Berdasarkan diagram fase di atas, tegangan line dpt ditentukan:
Vab= 346 ∠ 30◦ V Vbc = 346 ∠ −90◦ V Vca= 346 ∠ −210◦ V Arus line utk fase A adl
IaA= Van Zp = 200 ∠ 0 ◦ 100 ∠ 60◦ = 2 ∠ − 60 ◦ A
Krn rangkaian tsb merupakan sistem tiga-fase yg setimbang mk arus line lainnya dpt dituliskan berdasarkan pd IaA:
IbB = 2 ∠ (−60◦− 120◦) = 2 ∠ − 180◦ A
IcC = 2 ∠ (−60◦− 240◦) = 2 ∠ − 300◦ A
Akhirnya, daya rerata yg diserap oleh fase A adl Re[VanI∗aA], yakni
Contoh 3: Rangkaian Tiga-Fase Koneksi Y-Y [4]
Dgn demikian, daya rerata total yg diserap oleh beban tiga-fase adl 3 × 200 = 600 W
Alhasil, diagram fasor yg menggambarkan tegangan fase, tegangan
line dan arus line dr rangkaian tiga-fase yg setimbang tsb: