• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL-MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL-MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL-MODEL & STRATEGI

PEMBELAJARAN

PAIKEM

Oleh:

Prof.Hendrawan Soetanto,

Ir.M.Rur.Sc.,Ph.D.

Materi Pelatihan Pembelajaran PAIKEM Bagi Dosen di LP3M-UB, Tgl. 17 Juli 2017

Apa & Bagaimana PAIKEM ITU..?

Model-Model PAIKEM Untuk di PT

Strategi Penerapan PAIKEM

(2)

UU No. 20 tahun 2003 : Sisdiknas

• Seorang

dosen

merupakan

tenaga kependidikan

yang

berfungsi sebagai

pendidik.

Dosen merupakan tenaga

professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat

(UU No. 20/2003, pasal 39 ayat 2).

Sebagai pendidik, dosen berkewajiban menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis dan dialogis

(UU No. 20/2003, pasal 40, ayat 2.a).

Perkuliahan yang dilakukan dengan metode

pembelajaran pasif, satu arah, tidak menyenangkan

(apalagi menakutkan), “begitu-begitu saja”,

indoktrinatif, kurang kreatif dan kurang bermakna

bukan saja “mengerikan” namun juga melanggar

(3)

UU No. 14 tahun 2005 :Tentang Guru Dan Dosen

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan

tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat ..Pasal 1 ayat 2.

Guru Besar atau Profesor yang selanjutnya

disebut profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi

dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan

pendidikan tinggi

..Pasal 1 ayat 3

Profesional

adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan

profesi…Pasal 1 ayat 4.

Kegembiraan dalam berlatih

1.

Terapkan simulasi dunia-nyata

2.

Persering kegiatan pemecahan masalah

3.

Perkuat cara belajar yang benar

4.

Gunakan “manfaat” umpan balik

5.

Tumbuhkan kegembiraan dalam berlatih

6.

Persering dialog berpasangan-kelompok

(4)

• PAIKEM

adalah Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

• Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul

pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan

“PAIKEM

Gembrot”

dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.

• Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di

Jayapura muncul pula sebutan “Pembelajaran

MATOA

” (diambil dari buah Matoa),

kepanjangan

Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif

, yang artinya Pembelajaran

yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil

terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .

• Active Learning,

Proses belajar dapat dikatakan active learning dengan mengandung :

1. Komitmen

(Keterlekatan pada tugas), Berarti, materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant) dan bersifat pribadi (personal)

2. Tanggung jawab

(Responsibility), Merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri

3. Motivasi,

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif kepada siswa.

Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.

(5)

Pembelajaran Kreatif

• Pembelajaran kreatif

adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi,

dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dirancang untuk mesimulasikan imajinasi.

• Kreatifitas

adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk memberikan

gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Ciri-ciri Kepribadian Kreatif Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi

(1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif yaitu:

(1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan merespons;

(3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan; (4)menghargai fantasi;

(5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain;

(7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar;

(8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti;

(9) berani mengambil risiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri;

(11) memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas;

(12) tekun dan tidak mudah bosan;

(13) tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah; (14) kaya akan inisiatif;

(15) peka terhadap situasi lingkungan;

(16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu;

(17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki;

(19) memiliki gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas;

(21) menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis terhadap pendapat orang lain;

(23) senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24) memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.

(6)

TRADITIONAL LECTURE INTERACTIVE LECTURE

Instructor talks & students listen with minimal interruptions

Instructor talks with periodic pauses for structured activities

Student concentration can be observed dropping after 10-15 minutes

As student concentration begins to wane, a short structured in-class activity is assigned

Instructor‘s questions are largely rhetorical Instructor‘s questions require responses Students‘ responses to an instructor‘s questions are

commonly made by students raising their hands

Students‘ responses to an instructor‘s questions are commonly made by using a clicker or an IF-AT Answer Sheet

Student-to-student talk is discouraged Student-to-student talk is encouraged Students listen and take notes independently Students often work with partners or in groups Student comprehension during the lecture is not

monitored explicitly

Student comprehension during the lecture is assessed directly

Opportunities to correct misunderstandings are not provided routinely during the lecture

Opportunities to correct misunderstandings are periodically provided within the lecture Student absenteeism often is quite high High rates of attendance often are reported

CONTRASTING TWO LECTURE METHODS: TRADITIONAL Vs. INTERACTIVE LECTURE ( After Eison,2010)

Eison,Jim (2010) Using Active Learning Instructional Strategies to Create Excitement and Enhance Learning .

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&ved=0ahUKEwj9v4by_OPJAhUIJI4KHfHiCMUQFghrMAk&url=https%3A%2F%2Fwww.cte.c ornell.edu%2Fdocuments%2Fpresentations%2FEisen-Handout.pdf&usg=AFQjCNG7QJBcdDy4NW6GGhE8ZchOFo1pnw&sig2=yjnBFjW_GzHFzpyveeu5CQ

New Entrepreneurial

Education

Focus Expectations Leadership Ownership

Old Industrial

Education

Content

Teacher

What

Expert

Passive

Feared

Programmed

Theory

Process

Student

Who & How

Doing

Learning tools

Generators

Facilitator

Flexible

[email protected]

(7)

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL

1. Small Group Discussion

2. Role-Play & Simulation

3. Case Study

4. Discovery Learning (DL)

5. Self-Directed Learning (SDL)

6. Cooperative Learning (CL)

7. Collaborative Learning (CbL)

8. Contextual Instruction (CI)

9. Project Based Learning (PjBL)

10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)

No MODEL BELAJAR

YANG DILAKUKAN

MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN

1 Small Group Discussion

• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan

mendiskusikan di kelas

• Membuat rancangan bahan dikusi dan aturan diskusi. • Menjadi moderator dan sekaligus

mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan

suatu peran yang ditugaskan kepadanya.

• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.

• Merancang situasi/ kegiatan yang mirip dengan yang

sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. • Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery

Learning

• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.

• Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. • Memeriksa dan memberi ulasan

terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.

(8)

No MODEL BELAJAR

YANG DILAKUKAN

MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN

4 Self-Directed Learning

• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.

• sebagai fasilitator. memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa . 5 Cooperative

Learning

• Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.

• merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. • Menyiapkan suatu masalah/

kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative

Learning

• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas

• Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.

• Merancang tugas yang bersifat open ended.

• Sebagai fasilitator dan motivator.

No MODEL BELAJAR

YANG DILAKUKAN

MAHASISWA BENTUK KEGIATAN BELAJAR

7 Contextual Instruction

• Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata

• Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.

• Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau manajerial, atau entrepreneurial.

• Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan 8 Project

Based Learning

• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis.

• Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.

• Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/

penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks.

• Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen. 9 Problem

Based Learning

• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .

• Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu

• Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.

(9)

No MODEL BELAJAR

YANG DILAKUKAN MAHASISWA

KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA

1 Small Group Discussion

• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan

mendiskusikan di kelas

• .

2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya.

• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.

• .

3 Discovery Learning

• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. • . No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA

KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA

4 Self-Directed Learning

• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. • . 5 Cooperative Learning • Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.

• .

6 Collaborative Learning

• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas

• Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.

(10)

No MODEL BELAJAR

YANG DILAKUKAN MAHASISWA

KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA

7 Contextual Instruction

• Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata

• Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.

8 Project Based Learning

• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis.

• Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. 9 Problem

Based Learning

• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .

No MODEL

BELAJAR

YANG DILAKUKAN MAHASISWA

KEMAMPUAN YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA

1 Small Group Discussion

• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan

mendiskusikan di kelas

• Komunikasi • Bekerjasama

• Menyampaikan dan meneria pendapat

• Percaya diri

• Menghargai perbedaan • Pengkayaan materi

2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya.

• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.

• Mengkreasi

• Menghargai peran orang lain • Mengapresiasi perintah • Mengevaluasi diri • refleksi

3 Discovery Learning

• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. • Kreativitas • Menggabungkan • Komunikasi • Disiplin • Semangat belajar • kemandirian

(11)

RUMUSAN KOMPETENSI

(contoh)

METODE/ MODEL PEMBELAJARAN

CERAMAH SEMINAR / DISKUSI PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI …. Kemampuan komunikasi Penguasaan rumus Mampu Berenang

1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery Learning (DL) 5. Self-Directed Learning (SDL) 6. Cooperative Learning (CL) 7. Collaborative Learning (CbL) 8. Contextual Instruction (CI) 9. Project Based Learning (PjBL) 10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)

Model- model pembelajaran

dengan pendekatan SCL

MEMILIH METODE/ BENTUK/ MODEL PEMBELAJARAN

endrotomoits@ yahoo.com

MAHASISWA

BAHAN

KAJIAN

SARANA/ ALAT

Efisiensi

Efektivitas

Tingkat kesukaran &

Tingkat kemampuan

KEMAMPUAN

(12)

Pendekatan atau Strategi Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan istilah yang melingkupi seluruh proses pembelajaran. Pendekatan dan strategi pembelajaran mempunyai makna yang sama untuk menjelaskan bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar dalam mencapai tujuan. Penggunaan kedua istilah ini sering dipertukarkan. Burden (1998) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah sebuah metode untuk menyampaikan pelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Secara umum, pendekatan atau strategi pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu pendekatan/strategi yang berpusat pada peserta didik dan pendekatan yang Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan berpusat pada dosen. Disisi lain, strategi pembelajaran juga dapat diklasifikasikan

menjadi strategi pembelajaran klasikal, kelompok dan individu

E-LEARNING

• DEFINISI

• MENGAPA KITA PERLU E-LEARNING

• PENDEKATAN

(13)

E-learning :

Penggunaan teknologi komputer dan

internet untuk menyampaikan beragam

solusi agar pengguna dapat belajar serta

meningkatkan unjuk kerja

e-learning reaches a wider target audience by engaging learners who have difficulty attending conventional classroom training because they are:  geographically dispersed with limited time and/or resources to travel;  busy with work or family commitments which do not allow them to attend

courses on specific dates with a fixed schedule;

 located in conflict and post-conflict areas and restricted in their mobility because of security reasons;

 limited from participating in classroom sessions because of cultural or religious beliefs;

 facing difficulties with real-time communication (e.g. foreign language learners or very shy learners).

 E-learning can offer effective instructional methods, such as practising with associated feedback, combining collaboration

 activities with self-paced study, personalizing learning paths based on learners’ needs and using simulation and games.

 Further, all learners receive the same quality of instruction because there is no dependence on a specific instruct

(14)

• Self-paced e-learning

• Learners are offered e-learning courseware (also called Web-based training (WBT)), which can be complemented by supplemental resources and assessments.

• Courseware is usually housed on a Web server, and learners canaccess it from an online learning platform or on CD-ROM.

• Learners are free to learn at their own pace and to define personallearning paths based on their individual needs and interests.

• E-learning providers do not have to schedule, manage or track learners through a process.

• E-learning content is developed according to a set of learning objectives and is delivered using different media elements, such as text, graphics, audio and video. It must provide as much learning support as possible (through explanations, examples, interactivity, feedback, glossaries, etc.), in order to make learners self-sufficient.

• However, some kind of support, such as mail-based technical support or e-tutoring, is normally offered to learners.

• When self-paced e-learning is offered through an Internet connection, there is the potential to track learners’ actions in a central database.

PENDEKATAN E-LEARNING

Ada dua pendekatan : Self-paced dan facilitated/instructor-led e-learning

• Instructor-led and facilitated e-learning

• In this model, a linear curriculum is developed that integrates several content elements and activities into a chronological course or syllabus. • The course is scheduled and led by an instructor and/or facilitator

through an online learning platform.

• E-learning content for individual study can be integrated with

instructor’s lectures, individual assignments and collaborative activities among learners.

• Learners, facilitators and instructors can use communication tools such as e-mails, discussion forums, chats, polls, whiteboards, application sharing and audio and video conferencing to communicate and work together.

• At the end, a final step typically includes an exercise or assessment to measure learning.

PENDEKATAN E-LEARNING

(15)

(a) e-learning content;

(b) e-tutoring, e-coaching, e-mentoring; (c) collaborative learning; and

(d) virtual classroom.

Mari Kita lihat sepintas komponen-2 tersebut.

Komponen E-Learning

(a) E-learning content

E-learning content can include: > simple learning resources; > interactive e-lessons; > electronic simulations; and > job aids.

Sumber: FAO (2011) E-learning methodologies. A guide for designing and developing e-learning courses. ISBN 978-92-5-107097-0

.

Komponen E-Learning

Bahan Ajar Sederhana (Simple Learning Resources):

BAS adalah sumber bahan ajar non-interaktif seperti dokumen, tayangan powerpoint,video atau audio files. Bahan-2 ini disebut

non-interaktif karena kita hanya dapat membaca atau melihat isi materi tanpa dapat melakukan apa-2. Materi semacam ini dapat cepat dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran, dirancang sebagai sesuatu yg terstruktur serta dapat menjadi bahan yg bermakna meskipun tidak memberi peluang terjadinya interaksi The most common approach for self-paced e-learning is

Web-based training consisting of a set of interactive e-lessons. An e-lesson is a linear sequence of screens which can include text, graphics, animations, audio, video and interactivity in the form of questions and feedback. E-lessons can also include recommended reading and links to online resources, as well as additional information on specific topics. Simple Learning

Resources

Interactive e-lessons

(16)

Electronic simulations

Simulations are highly interactive forms of e-learning. The term “simulation” basically means creating a learning environment

that“simulates” the real world, allowing the learner to learn by doing. Simulations are a specific form of Web-based training that immerse the learner in a real-world situation and respond in a dynamic way to his/her behavior.

Job aids

Job aids provide just-in-time knowledge. They can take several forms and be delivered on different platforms (e.g. computer,printed document, mobile phone). They usually provide immediate answers to specific questions, thus helping users accomplish job tasks. Technical glossaries and checklists are a few examples of simple job aids, but sophisticated expert systems can also be developed to assist workers in complex decision-making.

http://thesalesmaster.me http://www.ni.com

Jika setelah pelatihan

ini anda tetap tidak

menggunakan PAIKEM

dalam

pembelajaran,...

Tempelkan

gambar wajah

ini di kelas ...!!!!

Referensi

Dokumen terkait

keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah. Agama dengan demikian meliputi keseluruhan tingkah laku

Lingkungan yang baik bagi proses pembelajaran yaitu lingkungan yang jauh dari kebisingan, tenang, fasilitas di dalam kelas memadai dan ruangan yang luas.Lingkungan

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bahan kajian untuk menjadi bahan ajar keperawatan komunitas dan keluarga, khususnya stimulasi peningkatan tingkat kemandirian

Peningkatan serum sTnI setelah melakukan latihan intensitas tinggi pada kelompok yang tidak menggunakan kreatin monohidrat menandakan bahwa telah terjadi kerusakan otot akibat

Seseorang yang mempunyai self-efficacy rendah cenderung lebih ragu mengenai kemampuan dan menghindari masalah yang dialami karena menganggap masalah tersebut

Tanggal Efektif 28 Juni 2012 Masa Penawaran 02 – 04 Juli 2012 Tanggal Penjatahan 06 Juli 2012 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik 09 Juli 2012 Tanggal

It is also far too anarchic; the study of international or global political econ- omy may lead one to believe that realist accounts of the world err by placing too much emphasis on

[r]