MODEL-MODEL & STRATEGI
PEMBELAJARAN
PAIKEM
Oleh:
Prof.Hendrawan Soetanto,
Ir.M.Rur.Sc.,Ph.D.
Materi Pelatihan Pembelajaran PAIKEM Bagi Dosen di LP3M-UB, Tgl. 17 Juli 2017
Apa & Bagaimana PAIKEM ITU..?
Model-Model PAIKEM Untuk di PT
Strategi Penerapan PAIKEM
UU No. 20 tahun 2003 : Sisdiknas
• Seorang
dosen
merupakan
tenaga kependidikan
yang
berfungsi sebagai
pendidik.
Dosen merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
(UU No. 20/2003, pasal 39 ayat 2).
Sebagai pendidik, dosen berkewajiban menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
(UU No. 20/2003, pasal 40, ayat 2.a).
Perkuliahan yang dilakukan dengan metode
pembelajaran pasif, satu arah, tidak menyenangkan
(apalagi menakutkan), “begitu-begitu saja”,
indoktrinatif, kurang kreatif dan kurang bermakna
bukan saja “mengerikan” namun juga melanggar
UU No. 14 tahun 2005 :Tentang Guru Dan Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat ..Pasal 1 ayat 2.
Guru Besar atau Profesor yang selanjutnya
disebut profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi
dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan
pendidikan tinggi
..Pasal 1 ayat 3
Profesional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi…Pasal 1 ayat 4.
Kegembiraan dalam berlatih
1.
Terapkan simulasi dunia-nyata
2.
Persering kegiatan pemecahan masalah
3.
Perkuat cara belajar yang benar
4.
Gunakan “manfaat” umpan balik
5.
Tumbuhkan kegembiraan dalam berlatih
6.
Persering dialog berpasangan-kelompok
• PAIKEM
adalah Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
• Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul
pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan
“PAIKEM
Gembrot”
dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.
• Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di
Jayapura muncul pula sebutan “Pembelajaran
MATOA
” (diambil dari buah Matoa),
kepanjangan
Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif
, yang artinya Pembelajaran
yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil
terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
• Active Learning,
Proses belajar dapat dikatakan active learning dengan mengandung :
1. Komitmen
(Keterlekatan pada tugas), Berarti, materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant) dan bersifat pribadi (personal)2. Tanggung jawab
(Responsibility), Merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri3. Motivasi,
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif kepada siswa.Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.
Pembelajaran Kreatif
• Pembelajaran kreatif
adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi,dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dirancang untuk mesimulasikan imajinasi.
• Kreatifitas
adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk memberikangagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi
(1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif yaitu:
(1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan merespons;
(3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan; (4)menghargai fantasi;
(5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain;
(7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar;
(8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti;
(9) berani mengambil risiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri;
(11) memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas;
(12) tekun dan tidak mudah bosan;
(13) tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah; (14) kaya akan inisiatif;
(15) peka terhadap situasi lingkungan;
(16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu;
(17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki;
(19) memiliki gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas;
(21) menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis terhadap pendapat orang lain;
(23) senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24) memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
TRADITIONAL LECTURE INTERACTIVE LECTURE
Instructor talks & students listen with minimal interruptions
Instructor talks with periodic pauses for structured activities
Student concentration can be observed dropping after 10-15 minutes
As student concentration begins to wane, a short structured in-class activity is assigned
Instructor‘s questions are largely rhetorical Instructor‘s questions require responses Students‘ responses to an instructor‘s questions are
commonly made by students raising their hands
Students‘ responses to an instructor‘s questions are commonly made by using a clicker or an IF-AT Answer Sheet
Student-to-student talk is discouraged Student-to-student talk is encouraged Students listen and take notes independently Students often work with partners or in groups Student comprehension during the lecture is not
monitored explicitly
Student comprehension during the lecture is assessed directly
Opportunities to correct misunderstandings are not provided routinely during the lecture
Opportunities to correct misunderstandings are periodically provided within the lecture Student absenteeism often is quite high High rates of attendance often are reported
CONTRASTING TWO LECTURE METHODS: TRADITIONAL Vs. INTERACTIVE LECTURE ( After Eison,2010)
Eison,Jim (2010) Using Active Learning Instructional Strategies to Create Excitement and Enhance Learning .
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&ved=0ahUKEwj9v4by_OPJAhUIJI4KHfHiCMUQFghrMAk&url=https%3A%2F%2Fwww.cte.c ornell.edu%2Fdocuments%2Fpresentations%2FEisen-Handout.pdf&usg=AFQjCNG7QJBcdDy4NW6GGhE8ZchOFo1pnw&sig2=yjnBFjW_GzHFzpyveeu5CQ
New Entrepreneurial
Education
Focus Expectations Leadership OwnershipOld Industrial
Education
Content
Teacher
What
Expert
Passive
Feared
Programmed
Theory
Process
Student
Who & How
Doing
Learning tools
Generators
Facilitator
Flexible
[email protected]Model pembelajaran dengan pendekatan SCL
1. Small Group Discussion
2. Role-Play & Simulation
3. Case Study
4. Discovery Learning (DL)
5. Self-Directed Learning (SDL)
6. Cooperative Learning (CL)
7. Collaborative Learning (CbL)
8. Contextual Instruction (CI)
9. Project Based Learning (PjBL)
10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
No MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN
MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN
1 Small Group Discussion
• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan
mendiskusikan di kelas
• Membuat rancangan bahan dikusi dan aturan diskusi. • Menjadi moderator dan sekaligus
mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan
suatu peran yang ditugaskan kepadanya.
• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.
• Merancang situasi/ kegiatan yang mirip dengan yang
sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. • Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery
Learning
• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.
• Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. • Memeriksa dan memberi ulasan
terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
No MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN
MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN
4 Self-Directed Learning
• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.
• sebagai fasilitator. memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa . 5 Cooperative
Learning
• Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.
• merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. • Menyiapkan suatu masalah/
kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative
Learning
• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas
• Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
• Merancang tugas yang bersifat open ended.
• Sebagai fasilitator dan motivator.
No MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN
MAHASISWA BENTUK KEGIATAN BELAJAR
7 Contextual Instruction
• Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata
• Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.
• Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau manajerial, atau entrepreneurial.
• Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan 8 Project
Based Learning
• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis.
• Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.
• Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/
penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks.
• Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen. 9 Problem
Based Learning
• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .
• Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu
• Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.
No MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA
1 Small Group Discussion
• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan
mendiskusikan di kelas
• .
2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya.
• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.
• .
3 Discovery Learning
• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. • . No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA
4 Self-Directed Learning
• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. • . 5 Cooperative Learning • Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.
• .
6 Collaborative Learning
• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas
• Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
No MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
KEMAMPUAN YANG DIDAPAT MAHASISWA
7 Contextual Instruction
• Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata
• Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.
8 Project Based Learning
• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis.
• Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. 9 Problem
Based Learning
• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .
No MODEL
BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
KEMAMPUAN YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA
1 Small Group Discussion
• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan
mendiskusikan di kelas
• Komunikasi • Bekerjasama
• Menyampaikan dan meneria pendapat
• Percaya diri
• Menghargai perbedaan • Pengkayaan materi
2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya.
• atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.
• Mengkreasi
• Menghargai peran orang lain • Mengapresiasi perintah • Mengevaluasi diri • refleksi
3 Discovery Learning
• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. • Kreativitas • Menggabungkan • Komunikasi • Disiplin • Semangat belajar • kemandirian
RUMUSAN KOMPETENSI
(contoh)
METODE/ MODEL PEMBELAJARAN
CERAMAH SEMINAR / DISKUSI PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI …. Kemampuan komunikasi Penguasaan rumus Mampu Berenang
1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery Learning (DL) 5. Self-Directed Learning (SDL) 6. Cooperative Learning (CL) 7. Collaborative Learning (CbL) 8. Contextual Instruction (CI) 9. Project Based Learning (PjBL) 10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
Model- model pembelajaran
dengan pendekatan SCL
MEMILIH METODE/ BENTUK/ MODEL PEMBELAJARAN
endrotomoits@ yahoo.com
MAHASISWA
BAHAN
KAJIAN
SARANA/ ALAT
Efisiensi
Efektivitas
Tingkat kesukaran &
Tingkat kemampuan
KEMAMPUAN
Pendekatan atau Strategi Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan istilah yang melingkupi seluruh proses pembelajaran. Pendekatan dan strategi pembelajaran mempunyai makna yang sama untuk menjelaskan bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar dalam mencapai tujuan. Penggunaan kedua istilah ini sering dipertukarkan. Burden (1998) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah sebuah metode untuk menyampaikan pelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Secara umum, pendekatan atau strategi pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu pendekatan/strategi yang berpusat pada peserta didik dan pendekatan yang Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan berpusat pada dosen. Disisi lain, strategi pembelajaran juga dapat diklasifikasikan
menjadi strategi pembelajaran klasikal, kelompok dan individu
E-LEARNING
• DEFINISI
• MENGAPA KITA PERLU E-LEARNING
• PENDEKATAN
E-learning :
Penggunaan teknologi komputer dan
internet untuk menyampaikan beragam
solusi agar pengguna dapat belajar serta
meningkatkan unjuk kerja
e-learning reaches a wider target audience by engaging learners who have difficulty attending conventional classroom training because they are: geographically dispersed with limited time and/or resources to travel; busy with work or family commitments which do not allow them to attend
courses on specific dates with a fixed schedule;
located in conflict and post-conflict areas and restricted in their mobility because of security reasons;
limited from participating in classroom sessions because of cultural or religious beliefs;
facing difficulties with real-time communication (e.g. foreign language learners or very shy learners).
E-learning can offer effective instructional methods, such as practising with associated feedback, combining collaboration
activities with self-paced study, personalizing learning paths based on learners’ needs and using simulation and games.
Further, all learners receive the same quality of instruction because there is no dependence on a specific instruct
• Self-paced e-learning
• Learners are offered e-learning courseware (also called Web-based training (WBT)), which can be complemented by supplemental resources and assessments.
• Courseware is usually housed on a Web server, and learners canaccess it from an online learning platform or on CD-ROM.
• Learners are free to learn at their own pace and to define personallearning paths based on their individual needs and interests.
• E-learning providers do not have to schedule, manage or track learners through a process.
• E-learning content is developed according to a set of learning objectives and is delivered using different media elements, such as text, graphics, audio and video. It must provide as much learning support as possible (through explanations, examples, interactivity, feedback, glossaries, etc.), in order to make learners self-sufficient.
• However, some kind of support, such as mail-based technical support or e-tutoring, is normally offered to learners.
• When self-paced e-learning is offered through an Internet connection, there is the potential to track learners’ actions in a central database.
PENDEKATAN E-LEARNING
Ada dua pendekatan : Self-paced dan facilitated/instructor-led e-learning
• Instructor-led and facilitated e-learning
• In this model, a linear curriculum is developed that integrates several content elements and activities into a chronological course or syllabus. • The course is scheduled and led by an instructor and/or facilitator
through an online learning platform.
• E-learning content for individual study can be integrated with
instructor’s lectures, individual assignments and collaborative activities among learners.
• Learners, facilitators and instructors can use communication tools such as e-mails, discussion forums, chats, polls, whiteboards, application sharing and audio and video conferencing to communicate and work together.
• At the end, a final step typically includes an exercise or assessment to measure learning.
PENDEKATAN E-LEARNING
(a) e-learning content;
(b) e-tutoring, e-coaching, e-mentoring; (c) collaborative learning; and
(d) virtual classroom.
Mari Kita lihat sepintas komponen-2 tersebut.
Komponen E-Learning
(a) E-learning content
E-learning content can include: > simple learning resources; > interactive e-lessons; > electronic simulations; and > job aids.
Sumber: FAO (2011) E-learning methodologies. A guide for designing and developing e-learning courses. ISBN 978-92-5-107097-0
.
Komponen E-Learning
Bahan Ajar Sederhana (Simple Learning Resources):
BAS adalah sumber bahan ajar non-interaktif seperti dokumen, tayangan powerpoint,video atau audio files. Bahan-2 ini disebutnon-interaktif karena kita hanya dapat membaca atau melihat isi materi tanpa dapat melakukan apa-2. Materi semacam ini dapat cepat dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran, dirancang sebagai sesuatu yg terstruktur serta dapat menjadi bahan yg bermakna meskipun tidak memberi peluang terjadinya interaksi The most common approach for self-paced e-learning is
Web-based training consisting of a set of interactive e-lessons. An e-lesson is a linear sequence of screens which can include text, graphics, animations, audio, video and interactivity in the form of questions and feedback. E-lessons can also include recommended reading and links to online resources, as well as additional information on specific topics. Simple Learning
Resources
Interactive e-lessons
Electronic simulations
Simulations are highly interactive forms of e-learning. The term “simulation” basically means creating a learning environmentthat“simulates” the real world, allowing the learner to learn by doing. Simulations are a specific form of Web-based training that immerse the learner in a real-world situation and respond in a dynamic way to his/her behavior.
Job aids
Job aids provide just-in-time knowledge. They can take several forms and be delivered on different platforms (e.g. computer,printed document, mobile phone). They usually provide immediate answers to specific questions, thus helping users accomplish job tasks. Technical glossaries and checklists are a few examples of simple job aids, but sophisticated expert systems can also be developed to assist workers in complex decision-making.http://thesalesmaster.me http://www.ni.com